Puji syukur kehadirat Allah swt,karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul”Sejarah Perkembangan Fisika Menurut Boer Jacob pada
periode ke IV(EMPAT).Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas utama pada mata
kuliah sejarah fisika.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada beberapa sumber yang telah membantu kami
dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusununan makalah
ini oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca ataupun dosen yang
sifatnya membangun guna untuk menghasilkan makalah yang lebih baik dikemudian hari.
Akhir kata terlepas dari kekurangan-kekurangan pada makalah ini ,kami harapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.amin
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Pada Periode IV Menurut Boer Jacob Dan Richtmayer
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang sejarah perkembangan fisika menurut boe
Jacob(1887-1825).serta mengetahui dan memahamipersamaan,perbedaan,kelebihan,dan
kekurangan menurut boer Jacob dan richtmayer pada periodisasi ke empat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Fisika Menurut Boer Jacoub Pada Periode ke IV
Pada tahun 1887-1925 di temukan adanya fenomena mikroskop ( electron dan lain-lain ).
Teori klasik semi modern ini, teori ini termasuk pada teori kuantum yang terkait dengan fisika
klasik. Sejarah perkembangan fisika menurut Boer Jacob pada periode ke IV memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Capasitor C1 dimuat V1 seri dengan kapasitor C2 dan inductor L1 dan ruang bunga api
S1. Voltase V1di cukupkan besarnya sehingga bunga api dapat melompat di S1. Segera
bunga api melompat di S1 menjadi koncuktor yang baik (udara) dan kapaisitor C1
dikosongkan melalui L1. Karena tahananya kecil, pengosongan diisolasikan dengan
frekuensi sirkuit sebesar:
1
𝑓=
2𝜋𝑉𝐿1 𝐶1
Pada jarak yang tidak jauh ditempatkan lagi sirkuit dengan kapasitas C 2 dan inductor
L2. Panjang S2 dapat diatur dengan micrometer sekrup. Ternyata bahwa L2C2 hampir
sama dengan L1C1. Frekuensi yang di dapat Hertz 100.000 kilo Cycles dengan panjang
gelombang 3 meter.Hertz memperlihatkan bahwa gelombang elektromaknit dapat
direfleksi dan di difraksi serta memperlihatkan bahwa gelombang elektromaagnit itu
mempunyai banyak persamaan dengan sifat sifat cahaya.Ini menegaskan kesimpulan
bahwa cahaya itu berasal dari electromagnet. Hertz tidak saja menemukan bahwa
panjang bunga api bergantung pada bagaimana dekatnya L2C2 dibuat sama dengan
L1C1, tetapi juga bila cahaya dari bunga apidi S1 dijatuhkan pada bola logam dari
ruangan api di S2. Suatu benda gelap (tahan cahaya) di tempatkan antara S1 dan S2 akan
mengurangkan panjang bunga api di S2. Gelas melindungi gelas tetapi quartz
tidak.Quartz mentransmisikan sinar ultra violet, sedangkan gelas tidak.Efek itu
disebabkan oleh cahaya ultraviolet.Penemuan efek cahaya yang aneh pada permukaan
logam, merupakan tanda tanda penemuan efek fotolistrik.Hertz mengakui bagaimana
pentingnya penemuan dari ultraviolet yang istimewa itu.Tetapi karena interesanya yang
terutama dalam research researchnya hanya pada gelombang elektromaknit dan dia
tidak menyelidiki mengenai efek fotolistrik.
2. Dalam tahun 1888, Hallwagh yang mengadakan penyelidikan mengenai efek fotolistrik
mengumumkan bahwa pelat yang telah dipolis bersih akan kehilangan muatan, bila
diberi muatan negative dan di iluminir dengan cahaya ultraviolet dari lampu busur dan
pelat itu tidak akan kehilangan muatan bila dimuat dengan muatan positif. Bila dua
pelat A dan B ditempatkan dalam pipa kawat dan dihampakan dan dihubungkan dengan
Galvanometer dan Baterai ( Gambar). Aru sakan mengalir bila A diiluminir dengan
cahaya ultraviolet dan A dihubungkan dengan ujung negative baterai. Bila A
dihubungkan dengan ujung positif batere, tidak ada arus yang mengalir jika tidak ada
voltage baterai yang sangat kecil. Bila A dihubungkan dengan electrometer beda
potensial antara A dan B akan ditunjukan oleh electrometer. A berpotensial potensial
terhadap B. Berarti efek cahaya ultraviolet menolak muatan muatan listrik negative
(electron) dari pelat logam. Jadi jika logam disisipi oleh sinar sinar ultraviolet maka
logam itu mengeluarkan electron electron dan menjadi bermuatan positif.
Bila cahaya dianggap sebagai gelombang elektrmagnet, maka bila intensitas cahaya
bertambah besar kuat medan gelombang akan bertambah besar pula, sehingga electron
electron akan dikeluarkan dengan cepat, sehingga bertentangan dengan hasil
eksperimen nomor b diatas. Pengamatan pengamatan itu tidak dapat diterangkan
dengan teori undulasi atau dengan teori cahaya electromagnet.
Gambar:
b. Difraksi sinar X dilaporkan oleh haga dan wind pada tahun 1899 dengan
kesimpulan bahwa panjang gelombang sinarX berada dalam orde 10-8 cm atau 10-
9
cm. dan dalam tahun 1912 Oleh M. Von Laue menyatakan bahwa order susunan
atom atau molekul dalam Kristal memenuhi semua kondisi yang diperlukan
diperlukan untuk difraksi oleh panjang gelombang pendek. Ruang ruang antara
atom atom dan molekul molekul dikenal dengan order 10-8 cm. pernyataan Laue ini
diperkuat oleh eksperimen oleh Friedrich dan Knipping.
c. Percobaan berikutnya menunjukan bahwa sinarX dapat dipantulkan, dibiaskan,
didifraksikan, dipolarisasikan, diaborsikan, dan sesuai dengan keyakinan bahwa
sinar itu adalah radiasi gelombang elektromagnetik seperti cahaya biasa.sinar X
merupakan alat berharga dalam penelitian atom dan telah diperoleh banyak
keterangan tentang strktur atom dari studi hamburan dan absorbs sinar X oleh atom
atom.
3. Teori Sinar X
a. Rontgen dalam papernya pada bulan desember 1895 berpendaapat bahwa sinar X
ituadalah getaran longitudinal dalam eter
b. Tetapi stokes dari inggris menyatakan bahwa sinar X itu dihasilkan oleh arus
molekul molekul bermuatan yang berhenti dengan tiba tiba dan molekul molekul
itu menabrak target dari pipa sinar X itu. Tetapi electron tersebut belum ditemui
sampai akhir tahun 1890. Sekolah ahli ahli fisika di inggris tetap percaya bahwa
sinar katoda adalah molekul molekul bermuatan. Sesudah electron ditemukan
dalam tahun 1897 ide stokes itu menjadi kenyataan yang meyakinkan. Menurut
stokes electron electron itu mengenai sasaran dari pipa sinarX mengalami
percepatan negative yang besar. Electron electron yang bergerak dengan percepatan
akan memancarkan radiasi, maka electron itu sendiri kehilangan energy, sehingga
gerak electron itu akan berhenti sekiranya energy tidak ditambahkan dari sumber
lain. Electron yang berhenti selama interval waktu yang kecil dipengaruhi
perlambatan percepatanya akan memancarkan radiasi yang disebut
“Bremstrahlung” ( brem= pengereman. Strahlung= radiasi), akibatnya partikel
yang diperlambat atau penyetopan gerakan electron. sinarX bila dijatuhkan pada
keeping tembaga, tidak saja memancarkan hamburan dan karakteristik sinarX tetapi
juga memberikan partikel bermuatan negative yang disebut “ sinar katoda
sekunder” jadi sinarX mempunyai daya melemparkan electron electron dari benda
benda. Daya ini sama seperti pada efek fotolistrik dari cahaya. Electron elektronya
hanya dilemparkan dari atom atom yang tertentu, meskipun sinarX getaran
getaranya melalui seluruh atom atom. Selanjutnya ionisasi gas oleh sinarX
diterangkan dengan daya sinarX untuk melemparkan electron electron dari atom
atom. Meskipun getaran getaran eter dilewati tiap tiap atom dalam lintasan dari
berkas sinarX sehingga hanya sebagian kecil dari atom itu yang diionisasikan. Oleh
karena itu teori sinar X sebagai getaran elektromagnetik menjumpai kesulitan yang
sama dengan di jumpai gelombang cahaya dalam menerangkan efek fotolistrik.
c. W.H Bragg (inggris)mengajukan semacam teori corpus culair dari sinar X. Ia
mengatakan bahwa target untuk memancarkan corpusculair dari sinar X yang
berturut memukul electron itu keluar dari atom gas dan mengionisasikan gas
tersebut. Pada permulaan tahun 1912, teori getaran eter menerangkan hamburan
sinarX ini dan teori Corpusculair Bragg yang menerangkan Ionisasi gas oleh
SinarX. Ini merupakan suatu perbedaan faham mengenai sinar X.
Dalam berjalannya waktu selama 10 tahun dark periode ini relay ditemukan dengan cepat
berturut-turut yaitu sinar-x(1895) radioktivitas(1896), dan electron(1900), yang dapat dikatakan
bahwa tahun 1900-1925,maka teori quantum yang timbul masih dihubung-hubungkan dengan
teori klasik semi modern karena itu perkembagannya kurang pesat. Karakteristik dari periode ini
adalah adanya fenomena mikroskopik yaitu, phenomena yang tidak dapat lihat lansung seperti
electron, neutron dan lain-lain. Berawal dari penemuan sinar X oleh Wc Rontgen sekitar tahun
1985 fenomena ini berasal dari fosforensi zat oleh sinar matahari yang membungkus suatu plat
fotografi dengan kain hitam kemudian ia menyiapkan garam uranium (kalium, uranil, dan sulfat)
material yang bersifat fosforensis. Rencananya Bechquarel akan menyinari garam uranium dengan
sinar matahari dan meletaknya dekat pelat film dan mengharapkan terjadinya sinar X yang dapat
dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih dahulu.radiasi sponta
ini terjadi Karena mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif (radioativitas).kemudian
pada tahun 1923 fisikawan prancis de brougle mengajukan teorinya bahwa sifat dualisme
cahaya(yaitu cahaya sifat gelombang dan partikel)dapat pula terjadi pada fenomena lainnya,seperti
electron.teori ini pun berhasil dibuktikan pada tahun 1927 melaui eksperimen difraksi electron
oleh Kristal.
Ialah masih berkembang pesat,jadi penemuan yang diungkapkan oleh max Planck,neils bohr,Dan
wernerheinsenberg dimana lahirnya fisika quantum pada tahun 1900 yang terdapat salah Satu
penemuan mengenai kecepatan cahaya yang konstan,partikel subatomic Dan Teori quantum dari
max Planck yang menyatakan bahwa energy tidak bersifat kontinu melainkan terinstribusi dalam
bentuk pertikel energy yang disebut kuanta. hal ini dapat menjadi titik awal yang dapat
memisahkan secara tegas paradigma fisika klasik Dan fisika modern .mulai tahun 1900 hingga
pada periode pasta perang Teori quantum pun menjadi titik tolak lahirnya fisika modern yang
mendapat perhatian dark puluhan fisikawan.
Yaitu fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung,seperti electron Dan neutron,dimana
dalam fisika klasik tak dapat menerangkan fenomena tersebut sehingga dicari ilmu dan model-
model yang baru lagi.
2.2 Perbedaan sejarah perkembangan fisika Pada Periode Ke empat Menurut Boer Jacoub Dan
Richtmayer
a. Menurut Ritchsmeyer
Dimulai pada tahun 1890-an sampai Sekarang pada akhir abad ke-19 di temukan
beberapa fenomena yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut
perkembangan konsep fisika bahwa yang lebih mendasar yang Semarang disebut fisika
modern. Dalam periode ini do kembangkan Teori Teori yang lebih umum yang dapat
mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas)
atau yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (Teori kuantum).
b. Menurut Boer Jacob
1. Dimulai tahun 1887 ditemukan adanya efek fotolistrik
2. Sepuluh tahun kemudian di temukan berturut turut dinar-X (1895) radioaktifitas
(1896) Dan electron (1900)
3. Teori quantum yang masih dihubungkan dengan Teori klasik semi modern,
perkembangan kurang pesat.
4. Adanya fenomena mikroskop , yaitu fenomena yang tidak dapat dilihat secara
langsung seperti electron Dan neutron. Dimana fisika klasik tidak dapat
menerangkan fenomena tersebut. Sehingga dicari ilmu Dan model baru lagi
2.3 Persamaan sejarah perkembangan fisika Pada Periode Ke empat Menurut Boer Jacoub Dan
Richtmayer
Persamaanya adalah sama sama dapat menjabarkan pemikiran mengenai teori relativitas
yang dipelopori oleh Einstein dan teori kuantum yang di awali oleh max plank dan Bohr,
kemudian di kembangkan oleh schodinger, Fauly Heizenbeiger dan lain lain
2.4 Kelebihan dan Kekurangan sejarah perkembangan fisika Pada Periode Ke empat Menurut
Boer Jacoub Dan Richtmayer
a. Kelebihan menurut Ritchsmeyer Dapat mengembangkan konsep fisika pada fisika
modern, sedangkan menurut Boer Jacob mampu menemukan efek fotolistrik, sinar-X
radioaktivitas dan electron.
b. Kelemahan menurut Ritchsmayer tidak dapat menjelaskan beberapa fenomena melalui
fisika klasik. Sedangkan menurut Boer Jacob masih di hubungkan teori kuantum
dengan teori modern
Plucker menemukan sinar katoda tahun 1859 dan sifat-sifat sinar ini diketahui oleh J.J.
Thompson tahun 1897. Penemuan Rontgen mengenai sinar X dan pernyataannya bahwa sinar ini
adlah sesuatu yang baru dan menakjubkan sekali pada tanggal 8 November 1895. Pengamatan
dan pengenalan sifat-sifat riil dari radioaktif memakan waktu 6 tahun dibandingkan dengan 38
tahun waktu yang diperlukan untuk pengenalan electron. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
penemuan sinar X cepat sekali dan secara kebetulan, penemuan electron lambat sekali,
sedangkan penemuan radioaktif diantara keduanya. Pada permulaan tahun 1896 J.J Thompson
dan yang lain-lain percaya bahwa pemancaran sinar X oleh pipa Crookes dihubungkan dengan
flourescensi atau phosforescensi hijjau kekuning-kuningan dari dinding gelas pipa. Nampaknya
suatu kesulitan untuk mencari keterengan dari penembusan radiasi dari benda-benda yang
diphosporkan di bawah pengaruh sinar X atau cahaya. Cat Balmain yang aktif ialah Calsium
sulfide, memposfor beberapa jam sesudah disinari cahaya. Beberapa benda memfosfor diuji
dengan sinar-sinar yang dapat menembus kertas hitam, tetapi tidak ada yang memberikan akibat-
akibat seperti yang terjadi sampai tanggal 24 Februari 1896 ; ketika Henry Becquerel sarjana
Perancis menemukan bahwa logam-logam Uran, garam-garam uranium ataupun pek uran
(pelican yang menghasilkan uran) bila disinari sinar matahari yang kuat memancarkan sinar yang
dapat menembus kertas hitam dan kertas alumunium tipis dan kemudian menghitamkan pelat
fotografi. Becquerel percaya bahwa ia mengamati fenomena fosforensi.
Pada tanggal 1 Maret 1896 pengamatan ini di lakukan. Becquerel dengan segera berjaga-jaga dan
melakukan percobaan-percobaan berikut:
A . Ia menghancurkan (melarutkan) nitrat uranium dalam gelap. Larutan dari garam yang
memfosfor itu berpindah menjadi fosforensensi. Kemudian Bequerel mengkristalakan kembali
nitrat uranium itu dalam gelap dan ternyata bahwa garam yang dikiristalkan itu memancarkan
sinar-sinar penembus. Seminggu lamanya Bequerel mencoba segala percobaan persenyawaan
uranium itu. Percobaan ini menegaskan bahwa sinar-sinar itu tidak disebabkan karena disinari
lebih dahulu oleh cahaya matahari, sehingga mungkin tidak merupakan peristiwa fosforensensi.
B . Akhirnya ia mencoba dengan logam uranium dan ditemuinya bahwa sama dengan
persenyawaan uranium, memancarkan sinar penembus meskipun radiasi-radiasi yang tidak
kelihatan. Walaupun demikian Becquerel tetap percaya bahwa semuanya ini dalah fenomena
fosforesensi, tetapi radiasi yang tidak kelihatan yang ditimbulkanya tetap menjadi teka-teki
baginya,
C . Fosforesensi cat Balmaint habis dan menghilang secepatnya sedangkan sinar-sinar uranium
tetap dengan intesitas yang tidak berkurang selama periode berbulan-bulan dan kemudian
bertahun-tahun Bequerel menyatakan bahwa sinar dari uranium dan persenyawaan-
persenyawaanya itu menjadikan cirri terpenting dari perbandingan uranium yang ada dan sinar-
sinar itu adalah sifat elemen uranium.
2 . Permulaan tahun 1898, Marie Curie bekerja di Paris dan Schmidt di Jerman menemukan
bahwa persenyawaan Thorium juga memancarkan sinar-sinar penembus meskipun tidak
kelihatan. Diakhir tahun 1890 diketahui bahwa uranium adalah elemen-elemen dengan berat
atom yang berat dan Thorium adalah yang lebih berat berikutnya. Penemuan radioktif Thorium
berarti bahwa radiaktivitas uranium tidak dapat dipertahankan lagi sebagai satuan dan sifat-sifat
istimewa dari uranium. Marie Curie menyatakan bahwa radioaktivitas adalah sifat atom dari zat-
zat radioaktif. Disebur radioaktivitas karena aktif memancarkan sinar tidak karena pengaruh luar,
tapi langsung dari bagian-bagian dalam unsur yang bersangkutan dan menyatakan sejenis
penyinaran atau radiasi dari zat-zat itu sendiri.
Kemudian Curie mengerjakan radiferous Barium Chlorida dari larutan dalam air oleh alcohol
ditemukanya bahwa kenaikan radioaktif dalam pengedapan itu. Akhirnya pada penghabisan
tahun 1898 di temukanya bahwa pecahan-pecahan ini mempunyai radioaktif 900 kalilebih kuat
dari pada Uranium. Karena analisa spektrokopi dari pecahan-pecahan ini menunjukan garis
spectrum yang baru yang mengartikan bahwa Curie telah menemukan lagi unsure dan unsure ini
disebutnya “Radium”, karena radioaktifitasnya yang tinggi dan menempati ruangan dalam kolom
yang kedua di bahwa Barium dalam sistim periodic.
Lebih dari tiga tahun kemudian dengan usaha yang eksak dan menjemukan, Mme Curie
memperoleh Radium Chlorida (RaCl2) yang bebas dari Barium. Berat atom Radium dalam
persenyawaan ini 225 yang berbedaisekali dari berat atom Barium 137. Radioaktif dari Thorium
ditemukan oleh Schmidt tanpa tergantung pada percobaan Mme Curie di Paris dan dalam tahun
1900 gas-gas radioaktif Thorium dan Radon yang dipancarkan dari Thorium dan Radium oleh
Rutherford dan Dorn.
Ditemukan bahwa sinar-sinaryang dipancarkan oleh berbagai zat radioaktif terdiri dari :
A . Radiasi lemah yang hanya dapat menembus kertas-kertas tipis dan berhenti setelah merambat
beberapa cm di udara. Radiasi lemah ini disebut “Sinar Alpha” yang terdiri dari benda-benda
kecil yang bermuatan listrik posotif dan massanya sama dengan massa atom Helium. Ternyata
yang dilemparkannya adlah inti atom Helium dengan kecepatan tinggi dan disimbulkan sebagai
berikut : 2 4 atau 2He4
B . Radiasi kedua merambat beberapa puluh atau ratus cm dalam udara dan dapat menembus
kepingan logam yang tipis dan radiasi ini disebutnya “Sinar Beta”. Sinar Beta dan juga sinar
Alpha diperlihatkan oleh Bequerel dapat menjadikan udara konduktor dan mengosongkan
muatan daun emas elektroskop seperti yang diperlihatkan Rontgen dengan sinar X. Dalam tahun
1899 Giesel tanpa berhubungan dengan Becquerel menemukan bahwa sinar-sinar Beta dapat
dengan mudah disimpangkan dalam medan maknet.
Dari hokum simpangan maknetis ternyata jarak pada mana partikel dari momentum yang
diketahui dan muatan mengenai pelat adalah:
2𝑚𝑣
X = 2p = 𝑒𝐵
Dimana :
Jadi sinar Beta melihat arah kepada simpangannya ke kanan menyatakan bahwa sinar itu teridir
dari bagian- bagian yang negative (symbol -1e0 ).
Sinar-sinar Beta terdiri dari electron-elektron yang dapat disamakan sinar katoda karena sifat-
sifatnyapun sama dan dapat pula menimbulkan sinar-sinar Rontngen. Daya tembus sinar Beta
jauh lebih besar dari daya tembus sinar Alpha. Kecepatan sinar Beta jauh lebih besar dari
kecepatan sinar katoda dan mendekati kecepatan cahaya, kira-kira lebih dari 200.000 km per
detik. Enersi kineticnya lebih besar dari 0,17 Me.
Gambar 12. Percobaan penyimpangan sinar Beta oleh medan maknit dengan bentuk semi
lingkaran
C . Adanya komponen radioaktif ketiga yang mempunyai daya tembus lebih besar dari pada
sinar Rontgen dan sinar Beta disebut “ radiasi Gamma ( Y )”, ditemukan oleh Villard dalam
tahun 1900. Sinar Y tidak disimpangkan olwh medan maknit dan listrik, tapi dapat menghasilkan
ionisasi dalam udara. Karena sifat ionisasi dalam udara itu maka berarti sinar-sinar Y terdiri dari
gelombang elektromagnetik seperti sinar Rontgen tetapi dengan frekuensi yang lebih besar dan
panjang gelombangnya pada umumnya lebih kecil dari pada sinar Rontgen, yaitu kira-kira 0,001-
00,01 mU. Jadi sinar Y itu sesuai dengan sina Rintgen yang luar biasa kerasnya.
Timbulnya Teori Relativitas
1. Sebagai perintis pertama dari teori relativitas adalah Galilei, meskipun ia sendiri tidak
pernah mempergunakan istilah itu. Sejarahnya memang demikian, karena Galileilah yang
pertama kali mengemukakan tinjauan yang ilmiah tentang gerakan sebuah benda.
Relativitas Galilea berdasrkan kesimpulan bahwa interaksi antara benda-benda merambat
melalui ruang dengan suatu kecepatan. Bila ada suatu perubahan pada salah satu dari
kedua interaksi benda-benda maka perubahan-perubahan itu akan dapat menerangkan
bagaimana keadaan benda yang lain itu hanya setelah suatu interval waktu yang tertentu.
Pembagian jarak antara dua benda oleh interval waktu ini menghasilkan cepat rambat dari
interaksi. Tetapi teori Galilei ini tidak dibicarakan orang, karena kalah pengaruh oleh
teori-teori dan hokum-hukum yang disiarkan oleh Newton atas namanya sendiri. Hokum
Newton membuka ia dikenal sebagai “Bapak Mekanika Klassik”. Di dalam mekanika
diuraikan oleh Newton, bahwa semua gerakan akan menyebabkan berpindah tempat dan
perubahan kedudukan suatu benda relative terhadap yang lain.
Newton berkata “ Absolute motion is the translation of a body from one absolute place to
another place”. Tetapi ia tidak menerankan apa yang dimaksudnya dengan “absolute
place”. Ia menegaskan bahwa gerak ini hanya dapat diamati dengan gerak relative jelakan
dari Hukum Newton I berbunyi : “ sebuah benda akan mempertahankan keadaan diamnya
atau bergerak lurus beraturan., kecuali bila dipaksa merubah keadaanya karena ada gaya
yang bekerja pada benda tadi”.
Waktu dianggap sebagai sesuatu yang harus dibedakan dari ruang atau dari sifat-sifat
benda-benda materi. Newton berkata : Absolute, rue, and mathematical time, of itself,
and by its own nature, flows. Uniformly on, without regard to anything external”. Jadi
disini anggap adanya suatu waktu tunggal yang berlaku dimana-mana. Jenis relativitas
yang dijelmakan dari segi pandangan ini, disebut “ Relativitas Newton “. Posisi
dinyatakan dengan koordinat Cartesis X,Y,Z dan t menyatakan waktu.
2 . Relativitas dengan Rambatan Cahaya
Dengan diterimanya teori gelombang, suatu unsure baru yang tidak dikenal Newton telah
di hadapkan kepada persoalan-persoalan gerakan. Karena itu bila cahaya itu terdiri dari
gelombang eter, gelombang-gelombang ini akan bergerak dengan kecepatan tertentu
relative terhadap eter, dan kecepatan itu relative terhadap benda-benda materi akan
berubah bila gerak dari benda-benda ini berubah pula untuk gelombang-gelombangdi
dalam medium materi-materi. Misalnya : Gelombang air dengan panjang gelombang
tertentu di atas air. Dari atas kapal yang sedang bergerak, kelihatanya bergerak melewati
kapal lebih cepat bila kapal itu bergerak di atas air menentang gelombang dari pada kapal
itu bergerak searah dengan gelombang tersebut. Teori relativitas telah menentang serta
sangat meragukan tentang adanya eter tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada pembahasan diatas dapat do simpulkan bahwa sejarah perkembnagan fisika terdapat
adanya fenomena mikroskop,Teori klasik semi modern,Teori quantum masih terkait dengan
dengan fisika klasik meliputi karakteristik sebagai berikut:
Pada tahun 1887 mulai ditemukan adanya efek fotolistrik,sepuluh tahun kemudian
ditemukan secara berturut-turut :sianr-x (1895),radioaktivitas(1896),Dan electron (1900), Teori
quantum yang timbul masih do hubungkan dengan Teori klasik semi modern Dan
perkembanganya kurang pesat (the old kuantum mechanics), namun dengan adanya fenomena
mikroskop merupakan salah Satu fenomena yang tidak dapat dilihat secera langsung, seperti
electron Dan neutron dimana fisika klasik tidak dapat menerangkan fenomena tersebut sehingga
di cari ilmu Dan model- model baru.
Adapun terdapat perbedaan menurut Jacob dan richtmayer adalah boer Jacob dapat
menjelaskan pada periodisasi yang di bagi menjadi dua yaitu :
fenomena fisika modern yang berkembang masih terikat dengan fisika klasik
perkembangan fisika modern dizaman ini kurang begitu pesat pada saat ini
tidak dapat dibagi kedalam dua periode karena dinilai keduanya sudah termasuk ke
dalam era fisika modern.
Sedangkan persamaan keduanya mampu menjabarkan paradigma berfikir tentang teori
relativitas yang dipelopori oleh Einstein dan teori kuantum yang di awali oleh max plank dan Bohr,
kemudian di kembangkan oleh schodinger, Fauly Heizenbeiger dan lain lain
Kelebihan menurut Ritchsmeyer Dapat mengembangkan konsep fisika pada fisika modern,
sedangkan menurut Boer Jacob mampu menemukan efek fotolistrik, sinar-X radioaktivitas dan
electron. Sedangkan Kelemahan menurut Ritchsmayer tidak dapat menjelaskan beberapa
fenomena melalui fisika klasik. Sedangkan menurut Boer Jacob masih di hubungkan teori kuantum
dengan teori modern
3.2 Saran
Penulis mohon maaf bila ada kesalahan Dan kekurangnya penulisan,penulis sangat berharap
kepada pembaca agar memberikan saran Dan kritik yang membangun.
Penulis berharap kepada pembaca agar dapat mengenang para tokoh fisika sehingga dapat
memberikan motivasi kepada pembaca until dapat memberikan yang terbaik kepada
masyarakat.penulis juga berharap setelah membaca,pembaca dapat tergugah hatinya untuk
belajar guna pada pembangunan pendidikan dewasa ini.
DAFTAR PUSTAKA
i
kali