Pengelolaan Arsitektur Hemat Energi
Pengelolaan Arsitektur Hemat Energi
Bangunan UMN
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui bangunan New Media Tower di Serpong,
Kabupaten Tangerang, Banten. bertujuan untuk meningkatkan partisipasi para stakeholder dalam
mensukseskan program-program pemerintah di bidang efisiensi dan konservasi energi dan meningkatkan
kesadaran akan perlunya penerapan efisiensi dan konservasi energi dalam rangka peningkatan daya saing
dan kualitas di sektor industri dan bangunan gedung.
Bangunan UMN merupakan kategori bangunan tropis sebagai bangunan yang menggunakan energi
paling efisien. Bangunan ini menggunakan disain pasif untuk menghemat penggunaan pendingin ruangan
(AC) dengan memperbanyak sirkulasi udara serta mengurangi penggunaan lampu dengan memanfaatkan
pencahayaan alami.
A. Double Skin
Salah satu cara untuk menghemat pemakaian energi di suatu gedung adalah melalui penerapan
konsep "double skin". Konsep double skin merupakan teknologi yang memungkinkan suatu gedung dapat
menghemat energi hingga 30 persen karena lebih memaksimalkan penggunaan cahaya matahari, cahaya
alami.
Menurut saya , bangunan ini didirikan dengan perencanaan matang mempertimbangkan arah terit
dan terbenamnya matahari, serta arah angin, ditambah penggunaan fasat berlapis ganda (double skin)
memanfaatkan lembar aluminium berpori (berlubang) sehingga intensitas panas dan cahaya matahari dapat
diatur.
E. Material / Warna
Untuk mengurangi panas dan terik matahari, digunakan konsep double skin sehingga mampu
mereduksi panas matahari langsung. maksud dari konsep double skin adalah membuat kulit luar gedung
menjadi dua lapis, dimana lapisan pertama terbuat dari lembaran alumunium yang diberi lubang-lubang
sebanyak 50 persen, sehingga mampu mengontrol intensitas cahaya matahari yang masuk. Sementara untuk
lapisan kedua menggunakan jendela kaca clear yang dapat dibuka-tutup sesuai kebutuhan, atau biasa disebut
cross ventilation.
UMN merupakan pionir dalam penerapan konsep double skin. Konsep ini dapat memberikan
penerangan yang optimal terhadap ruang-ruang kelas yang ada di dalam gedung tersebut.
Kondisi Strategis
Bangunan
Saat ini sepertinya konsep dari bangunanUMN tersebut memang lebih cocok untuk diterapkan di
negara tropis. Untuk di Indonesia yang beriklim tropis tentu diperlukan adaptasi. Misalnya untuk
dindingnya, bahan batu mungkin lebih cocok karena di sini matahari bersinar sepanjang tahun. Jadi
cenderung lebih banyak panas. Yang jelas rumah di iklim tropis juga bisa didesain agar hemat energi. Antara
lain dengan memperhatikan penataan ruang dan ventilasi. Referensinya pun kini juga sudah banyak tersedia.
Jadi kita pun sebenarnya juga bisa memiliki rumah hemat energi dengan mudah.
Dengan mengembangkan konsep ‘KONSEP BANGUNAN UMN HEMAT ENERGI’ kita bisa mengurangi
pemborosan energi, kita bisa menghambat pemanasan dunia. ‘KONSEP BANGUNAN UMN HEMAT
Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam konsep bangunan hemat energi :
1. Skala ruangan
Bagi Indonesia, dengan iklim tropis, perlu diterapkan pendekatan enam strategi bangunan hemat
energi, yaitu mencakup pelapis bangunan, penerangan, pemanasan, pendinginan, konsumsi energi, dan
pengelolaan limbah.
Rumah dengan sistem pencahayaan hijau dapat mengurangi konsumsi energi. Karena semakin
banyak pepohonan tumbuh di sekitar bangunan, semakin berkurang intensitas panas. Selain kenyamanan
dari sisi thermal, tersedia juga kenyamanan dari sisi visual.
Energi matahari yang melimpah dimanfaatkan untuk menciptakan kemandirian energi di bangunan.
Salah satunya, dengan aspek desain yang menempatkan solar panel di sisi bangunan yang menghadap barat
yang mendapatkan terpaan sinar matahari paling tinggi dan lama. Selain memanfaatkan energi, hal ini dapat
mengurangi panas yang merambat di dinding rumah, dan mengurangi penggunaan pendingin ruangan.
Perawatan bangunan juga perlu dipertimbangkan dalam merancang sebuah desain bangunan
arsitektur hemat energi. Jika desainnya bagus, tetapi perawatan terhadap bangunan itu boros, tidak bisa
dikatakan bangunan itu adalah hemat energi. Desain bangunan hemat energi dikatakan apabila bangunan itu
mengacu pada interior yang mendukungnya, mulai dari penataan lantai, langit-langit, dinding, mebel, dan
aksesori. Arsitektur hemat energi yang terkait dengan pemahaman terhadap alat listrik dan perilaku
penghuni.
2. Kenyamanan penghuni (suhu ruangan sesuai, penerangan atau sinar matahari cukup, tidak
berisik atau senyap, tidak berbau, sirkulasi udara lancar).
Penutup
Apabila ketikan makalah obsevasi ini ada yang salah, maka mohon di benarkan….
Terima Kasih….
Semoga makalah observasi ini bermanfaat bagi sang pembaca dan sekitarnya….
Amin….