Anda di halaman 1dari 36

BAB 3

LEHER DAN KEPALA

PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini membahas pembagian daerah leher dan kepala disertai batas-batasnya.
Kepala sendiri dibedakan menjadi 11 daerah yang akan diuraikan secara Iebih terinci yaitu
mengenai bangunan-bangunan yang ada di daerah itu, inervasi, vaskularisasi, fungsi
masing-masing otot dalam melakukan gerak tertentu serta beberapa aplikasi praktis yang
sering dijumpai dalam klinik. Pada pembahasan tentang leher banyak ditekankan pada
otot-otot pembentuk leher dan pembagiannya ke dalam beberapa trigonum. Selain itu
dijelaskan bagairnana otot-otot tersebut menghasilkan suatu gerakan tertentu. Inervasi
dan vaskuarisasi daerah teher juga disampaikan secara lengkap dan sistematis.
MANFAAT DAN RELEVANSINYA:
Mahasiswa akan dapat membedakan bagian - bagian yang termasuk leher dan kepala,
dapat menjelaskan otot-otot yang terdapat disitu, inervasi, vaskularisasi serta dapat
menganalisis gerakan yang dapat dihasilkan. Relevansinya adalah untuk rnemudahkan
pemahaman mahasiswa tentang leher dan kepala pada saat mahasiswa nanti
mendapatkan mata kuliah terutama bedah mulut pada semester anjut.
TIK :
- Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci anatomi
muskuloskeletal leher dan kepala serta mampu membedakan bagian leher dan kepala
- Mahasiswa mampu menjelaskan secara rinci tentang sistem saraf yang menginervasi
leher dan kepala serta mampu menjelaskan pembuluh-pembuluh darah yang
memvaskularisasi daerah leher dan kepala.

Universitas Gadjah Mada 1


KEPALA
Drg. Cendrawasih AF, M.Kes.

Pembagian:
(1) cutis kepala; (2) Telinga ;(3) Wajah; (4) Neurocranium; (5) Orbita; (8) Regio parotidea;
(7) Rego masticatonis; (8) Fossa pterygopalatina; (9) Cavum nasi dan (10) sinus paranasal;
(11) Cavum otis;

1. KULIT KEPALA
Lapisan dari luar ke dalam adalah :
a. Kulit (cutis) yang pada umumnya ditumbuhi rambut panjang
b. Jaringan subkutan yang dibedakan menjadi 2 bagian:
- Yang di luar bersifat avaskular diisi oleh jaringan lemak
- Yang di dalam bersifat vaskular tedapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf-
saraf.
c. Aponeurosis Caponeurosis (galea aponeurotica) dan m.occipitofrontalis.
- Galea aponeurotica merupakan lembaran jaringan fibrosa yang menyelubungi
permukaan luar cranium. Ia melekat pada protuberantia occipak externa, Linea
nuchae suprema dan arcus zygomaticus.
- Aponeurosis ini sensitive terhadap nyeri.
d. Jaringan subaponeurotica
Mengandung vv.emissariae, Iapisan ini mudah robek. Lapisan ini disebut “Daerah
Bahaya” karena infeksi mudah menjalar ke daerah intrakraniat.
e. Pericranium
Ialah periosteum bagian luar cranium yang bersifat osteogenetik rendah, serta relatif
tidak sensitif.
Inervasi
1. Cabang-cabang n.trigeminus: (a.) n. opthakrticus melalui n. supraorbitans;(b) n.
maxillaris melalui n. zygomaticotemporalis; (c) auriculotemporalis.
2. Plexus cervcatalis melalui n.occipitaks minor.
3. rr. dorsales n. cervicalis melalui n. occipitalis major dan n. occipitalis tertius

Vaskularisasi
Dipercabangkan dari:
1. A.c arotis interna yaitu a. supratrochicaris dan a. supraorbitak.
2. A. carotis externa yaitu a. temporas superficaus, a.aurlcularls posterior dan
a.occipitalis

Universitas Gadjah Mada 2


Otot- otot
M.epricanius dibentuk occipitofrotaks yang terdiri dari 2 venter yaitu venter posterior,
diantara dihubungkan oleh galea aponeurotica.
M. occipitalis :
0 = 2/3 lateral linea nuchae superma dan processus mastoideus
I=otot-otot yang berdekatan, kulit radix nasi dan supercilia
Gambar 1. Kiri. Nervus cutareus dan wajah. v-1 (n. opthalmicus): S0, n. supraorbitalis; ST, n.
supratrochlearis; IT, n. infratrohlearis; EN, rami nasales externi. V-2 (n. maxillaris): ZF, ramus
zygomaticofacialis nervizygomatici; 10, n. infraorbitalis. V-3 (n. mandibutans): AT, n.
auriculotemporalis; B, rami buccales; M, n. mentalis. Nervi spinales: GA, n. auncularis major.
Kanan. Ne-vus motorius muscukis facialis (CN VII): T, rami temporales; Z, rami zygomatici;
B, rami buccales; M, ramus marginalis man-dibulae; C, ramus colli

2. TELINGA

3. NEUROCRANIUM

4. MUKA
Tinggi badan dewasa biasanya tujuh setengaj kali panjang kepala diukur daru vertex sampai
mentum.

Otot-otot Eksoresi Muka (mm.faciales)


Otot-otot ini: 1) letaknya sangat superficial, perlekatan dan pengaruhnya langsung pada kulit,
2) variabilitasnya besar dan 3) diinervasi oleh m.facialis.
Pembagian :
Ad.1. Otot-otot pada kulit kepala (telah dibicarakan di depan) dan auricular.
Ad.2. Otot-otot sekitar hidung
a. M.procerus: Otot ini melekat pada: o = ossa nasalis; I= kulit di atas radix nasi
b. M.nqasalis: Otot ini dibedakan menjadi: Pars tranversa.O=jugum alveolare canisus
superior I=dorsum nasi; Pars alaris: O=jugu, alveolare incisivus laateralis superior; I =
margo laateralis inferior ala nasi.
c. M.depressor septi: O=Jugum alveolare incisivius lateralis superior; I=Septum mobile
nasi.
Fungsi : membantu melebarkan nostril. Terutama saat sulit bernafas.
Ad.3. Otot-otot sekitar aditus orbitae.
a.m.orbicularis oculi:
Otot ini merupakan sphincter berbentuk elips yang dibagi dalam :

Universitas Gadjah Mada 3


1) Pars orbitalis yaitu serabut-serabut otot yang melekat padamedial orbita dan medial
ligamentum palpebrale. 2) Pars palpebralis yaitu serabut-serabut otot yang melekat
pada lig.palpebrale mediale, lamina tarsalis dan septum orbitale; m.ciliaris
merupakan berkas kecil dekat tepi masing-masing palpebra. 3) Pars lacrimalis yang
melekat pada orista lacrimale dan raphe palpebrale lateralis, bagian ini terletak di
belakang saccus lacrimalis. Fungsi : melindungi terhadap cahaya/sinar, menutup
rima palpebrabum dan antagonis dengan m.frontalis. Gangguan fungsi menyebabkan
ectropion dan epipphora.
b.m.corugator supercilii: otot ini terletak dekat radix nasi, serabutnya berjalan dari
mediokaudal ke kraniolateral. O = Pars nasalis os frontalis; I = Kulit di region supraorbitralis.

Gambar 2. Otot-otot ekspresi wajah. A. Aspek anterior. B. Gambaran lateral

Ad.4..Otot-otot sekitar mulut


a.m.buccinator

Universitas Gadjah Mada 4


Letak otot ini antara maxilla dan mandibula
O = processus alveolaris mandibulae, maxillae dan raphe pterygomandibularis.
I = ke dalam orbicularis oris dan bibir atas dan bibir bawah (labium superior dan
labium inferior)
Otot ini tertutup oleh fascia buccopharyngeus, dan ditembus oleh duscus parotideus
Fungsi : agar pipi tetap tegang, menarik sudut mulut ke lateral, menutup rima Oris
menekan bibir dan pipi pada gigi.
b. m.orbicularis oris:Otot ini merupakan sphincter ri
c. ma oris : serabut-serabutnya berasal dari:
m.buccinator, m.depressor anguli oris dan m.levator anguli oris. Fungsi:
mengatupkan bibir dan mencibirkannya.
c. Otot-otot yang lain adalah : 1) m.risorius; 2) m.depressor; 3) m.zygomaticus
major;4)mievator anguli oris; 5) rn.zygomaticus minor, 6) mievator labii
supenions;7)m.levator labil superionis alaeque nas 8) m.depressor labii infenior;ke
delapan otot mi insersi ke kukt disudut mulut. 9) m.incisivus superior; 10) m.mentas;
11)mincisivus inferior
ad. 5 platysma

Vasa Facialia
Arteria facialis (a.maxillaris externa)
Memberi cabang di daerah muka sebagai a. abialis inferior, a. abialis superior ,
r.nasalis lateralis dan a. angularis, yang akan beranastomose dengan a.dorsalis nasi cabang
a. opthalmica.
A. Temporalis superficialis

Universitas Gadjah Mada 5


Arteria ini merupakan cabang terminal a.carolis externa, dipercabangkan ketika
terdapat di belakang collum mandibulae. Memberi cabang-cabang a. frontalis, parietalis,
rami yang mengikuti n.auriculotemporalis untuk memberi vascularisasi pada gl.parotis,
auricula dan daerah fossa temporalis ,dan a.transilersa fasciae yang berjalan di atas ductus
parotideus bersama r.zygomatici n.Vll dan memvaskulansasi gld. parotis, ductus paritideus
dan m.masseter.
A. maxillaris interna : Anteria ini juga cabang terminal a.carotis externa, dibagi dalam 3
bagian:
I. Pars mandibularis: adalah bagian a.maxillaris interna setelah dipercabangkan (pada collum
mandibulae) sampal pada ligamentum sphenomandibulare.Bagian ini berjalan sepanjang
tepi bawah m.pterygoideus externus.

Gambar4
Kiri. A. facialis superficialls. ST, a. supratrochlearis, so, a. supraorbitalis, ZT, rami
zygomaticotemporalis arteriae facialis, SF, a. temporalis superficialis, 10, a. in-fraorbitalis,
M.a. mentails, F.a. facialis, ZF, rami zygomatico-facialis arteaezygomatici, A.a. anguiaris.
Kanan, V. facialis superficial. SO, v. supraorbitalis, ZF rami zygomaticotem-poralis venae
zygomatici, IO, v. infraorbitalis, DF, v. profunda faciei; M.v. mentalis; F.v. facialis

Pars mandibularis memberi cabang-cabang.


1. a.auricularis profunda:menuju ke canabs auditorius dan membrana tynipani.
2. a.tympanica anterior melalui fissura petrotyrnpanica menuju ke aurismedia
3. a.meningea media melalui foramen spinosum berjalan dalam sulcus
a.meningeaemediae, dan bercabang-cabang menjadi: a). r.meningeus
accessorlus,melatui foramen ovate ke pharynx dan tuba auditiva; b). r.petrosus

Universitas Gadjah Mada 6


superficialis,melalui hiatus canaks faciaks beranastomose dengan a.stytomastoidea. C).
a.tympanica superior, melalui apertura superior canakcuh tympanici masuk ke canabs
tympanicus ke auris media.
4. a. alveolaris inferior, berjalan di antara ramus mandibulae dan m. pterygoide
us internus ke foramen mandibulare. Arteri ini memvaskularisasi mucosa pipi, dagu dan
gigi bawah.

II. Pars pterygoldea: yaitu bagian a.maxillans yang tertutup oteh m.temporaks
Terletak sebelah dalam caput inferius m.pterygoideus lateraks. Bagian ini memvaskulansasi
otot m.buccinator.
Pars pterygidea memberi cabang..cabang:1). a. temporalis profunda yang bercabang
menjadi dan r.posterior menuju ke ala magna ossis sphenoidahs dan squama temporalis
pterygoidei, memvaskutarisasi m. pterygoidei:3). a. masseterica, insasi m. masseter:4). a.
bucccafis memvaskularisasi m. buccinator, mucosa mulut, gingiva atas.

III. Pars pterygopalatlna yaitu bagian a. maxillaris yang terletak antara caput superlus dan
caput Inferlus m. pteiygoideus lateraks sampal pada fossa pterygopalatina. Bagian irn
memvaskularjsasi orbita, muka, gigi atas, palatum, cavitas nasi, sinus paranasahs dan
nasopharynx.

Pars pterygopalatina memberi cabang-cabang:


1,a.alveobris superior posterior, melalui foramina alveolaris ke canalis alveolaris, ke sinus
maxiflaris memvaskularisasi molar dan premolar.
2.a.infraorbaks, melalui fissura orbitaks inferior, lalu ke sulcus dan canalis infraorbitaks.
Arterla ini memvaskularisasi orbita, palpebra Inferior, saccus lacrimalls, bibir atas dan
pipi.
3.a.alveolaris superior anterior dan medius, melalui canalis alveolaris untuk
memvaskulansasi caninus dan incisivus.
4.a.palatina descendens, melalui canalis pterygopalatina dan canali palatini kemudian
bercabang=a.palatina mayor melalui foramen palatinum mayor dan foramina palatina
minora memyaskularisasi palatum.
5. a.canaks pterygoidea, ke canalis pterygoidea.
6.rr.pharyngealis, menuju keatap cavitas nasi dan pharynx
7. a.phenopalatina ke cavitas nasi melalui foramen sphenopalatinum lanjut sebagai a.nasalis
posterior septi dan melalui canalis incisivus sebagai a.nasopalatina.

Universitas Gadjah Mada 7


Titik denyut pada wajah
Kadang-kadang dokter gigi Iebih sub mengukur denyut nadi pasien pada regio kepala.
Ada dua daerah di wajah di mana denyut dapat diukur, (1) a. facialis ketika berjalan melalui
Incisura antegonial dan (2) a. temporalis superficiafis, ketika berjalan tepat di depan telinga,
di atas tragus Vena Facialis(=v.faciahs anterior):terletak di belakang marteri,mulai sebagai
v.angularis,v.facialis profunda. Vena ini tidak mempunyai katup. Mengingat hubungannya
dengan sinus Cevernosus dan sinus peterygoideus maka kemungkinan terjadi penyebaran
infeksi metalui vena tersebut.Oleh karena itu sering disebut “Daerah Bahaya” untuk muka.

Saraf
1.N.Trigeminus = N.cranlalis ke-V
Saraf ini serabutnya bersifat motorik dan sensibel, keluar dari sistema nervo sum centrale
pada pons kemudian menuju ke impressio n.trigemini. Berdasar serabutnya dibagi dua
bagian yaitu : (a). Partio major, yang berisi serabut sensibel dan (b) portio minor yang
mengandung serabut motok. Serabut-serabut portio major mempunyai soma (badan) sel di
ganglion seminulare. Cabang-cabangnya : 1 ).n.opthalmicus;2).n.maxillaris;3).n.mandibularis

A.N.opthalmicus
Setelah dipercabangkan dari ganglion semilunare serabut-serabutnya menuju cavitas orbitae
rnelalui fisura orbitatis superior.
Cabang-cabangnya adalah :
1. N.Lacrimalis, berisi serabut-serabut sensibel dan glandula lacrimalis.
2. N.Frontalis, masuk ke cavitas orbitae lateral annulus tendineus communis di antara
n.throchlearis dan niacrimalis menuju ke depan diatas m.levator palpebrae superior.

Universitas Gadjah Mada 8


Cabang-cabangnya:
a. N. Supraorbitalis, keluar cavitas orbitae melalui incisura supraorbitalis menginversi
kulit ke regio frontalis dan conjuctiva palpebra superior.
b. R. Frontalis, berjalan di dinding medial orbita melalui incisura frontalis menginversi
kulit regio frontalis, kulit dan conjunctiva paipebrae superior bagian medial.
c. N. Supratrochlearis, saraf ini menginversi palpebrae superior, kulit radix nasi dan
regio frontalis.
3. N. Nasociijiarjs,setelah dipercabangkan saraf ml membeni cabang-cabang:
a. Radix longa ganghi ciliaris, sarafini menuju ke ganglion cihare.
b. Nn.Ciliares Longi, saraf ini menginervasi bola mata.
c. N.ethmoidalis posterior, meninggakan cavitas orbitae melalui foramen ethmoidale
posterius menginervasi membrana mucosa cellulae ethmoidalis posterior dan sinus
sphenoidalis.
d. N.ethmoidaks anterior, meninggalkan cavitas orbitae melalui foramen ethmoidale
anterius dan serabut yang keatas melalui lamina cribrosa menginervasi durameter
dan falx cerebri, sedang serabut yang ke bawah bercabang menjadi : rr. nasales
interni, terdiri dari r.nasalis medialis menuju ke membrana mucosa septum nasi
dan r.nasalis lateralis menuju ke dinding lateral cavnas nasi dan rr. nasalea
axternii, berjalan melalui sulcus ethmoldalis menginervasi kulit apex dan ala nasi.
e. N.infratrochleanis, saraf ini menginervasi saccus lacrimalis, caruncula lacrimalis,
Daloebra dan nasus

n. Maxillaris
Serabut saraf berasal dari portio major (sensible) keluar cavitas crania melalui foramen
rotundum dating di fossa pterygopalatika mempercabangkan:
1. rr.pterygopalatini, (sphenopalatina) menuju ke ganglion pterygopalatium
2. rr.alveorales superiores, menuju ketuber maxillae setelah melalui foramina alveolarea
masuk canalis alveoralis membentuk plexus dentalis superior.
3. n.zygomaticus, masuk ke cavitas orbitae melalui fisura orbitalis interior, berjalan pada
dinding lateral orbita, melalui foramen zygomatico orbitaale dan bercabang menjadi :
a. r.zygomaticotemporalis ,yang keluar melalui foramen zygomaticotemporale
menginervasi kulit di regio temporalis.
b. r.zygomaticofacialis,yang keluar melalui foramen zygomaticofaciale menginervasi kulit
diluar os zygomaticum

Universitas Gadjah Mada 9


Gambar 6: cabang-cabang a. maxillaries

4. N. infra orbitalis,
Masuk ke canivas orbitae melalui fissure orbitalis inferior jalan dalam sulcus
infraorbitalis dan keluar melaui for amen infraorbitale.
Cabang-cabangnya :
a. r.alveoralis superior medius dipercabangkan tepat setelah melalui canalis infraorbitas
ke dinding lateral sinus maxiliare membentuk plexus dentales superior.
b. r.alveolaris superior anterior,dipercabangkan saat sebelum ninfraorbltak kekiar dan
foramen infraorbita5,n1enuju ke bavah membentuk dentalis superior menguiervasi
dentes incisi,i dan caninus
c. r.palpebraks inlerioris,dipercabangkan seteiah kek.sar foramen infraorbifraorbaie lab
menginervasi kuiht palpebra inferior dan diantara kedua mata.
d. rr.nasales,dipercabangkan setelah keluar dan foramen infraorbitale menginervasi
kubt ala nasi dan septum mobile nasi.
e. rr.labilaes supenores,menginervasi kuht dan membrana mucosa labium superior dan
gingival.

C. N. Mandibularis
Dipercabangkan oleh n.V. dari ganglion semilunare kemudian keluar dari cavitas
cranii melalui foramen. Serabut-serabut saraf berasal dari portlo minor dan portio major.
Cabang-cabangnya dibedakan menjadi 2 bagian yaitu ramus posterior ramus anterior.
Cabang-cabang ramus anterior adalah:
1. n.massetericus,menginervasi m.masseter
2. nn.temporales profundi, menginervasi m. temporalis
3. nn.pterygoideus externus,menginervasi m.pterygoideus axternus
4. n.buccinatonus menginervasi tunica mucosa membrana mucosa buccal dan kulit di
sebelah lateral sudut mulut.

Universitas Gadjah Mada 10


Cabang-cabang ramus posterior adalah:
5. n.pterygoideus internus, menginervasi m.pterygoideus internus
6. n.tenso, is tyrnpani, menginervasi m.tensons tympani
7. n.tensoris veli palatini, menginervasi m.tensoris veli palatini
8. n.alveolaris lnferior, ke kaudal di antara m.pterygoldeus Internus dan ramus
mandibula melakil foramen mandibulare masuk canalis mandibularis membentuk
plexus dentalis inferior dan memberi cabang:
a. N.mylohyoideus, dipercabangkan tepat sebelum masuk foramen mandibulare.
Kemudian melalui sulcus mylohyodeus dan menginervasi m.mylohyodeus dan
Venter anterior m.digastrici.
b. N.mentalis,keluar dari mandibularis melalui foramen mentale menginervasi
membrana mucosa dan kulit labium inferior dan kulit mentum.
c. N.dentales Inferiores dan rr.gingivales inferiores, dipercabangkan oleh plexus
dentalis inferior menuju ke dentes inferiores dan gingiva mandibulae.
9. N.lingualis berjalan disebelah medial m.pterygoideus externus di antara m.ptery
goideus internus dan ramus mandibulae, di bawah m.mylopharyngeus dl depan
m.mylopharyngeus, glandula sub rnandibularis menyilangi ductus submandibularis.
N.inguaks mendapat serabut saraf dari chorda tympani (n.Vll) dan juga
beranastomosis dengan n.Xll.
Cabang-cabangnya:
a. risthmus faucium, untuk mengineniasi tonsilla palatina dan bagian posterior
membrana mucosa mulut
b. N.subknguaks, mengjnervasi glandula subbnguahs dan membrana mucosa
diatasnya.
c. rr.tinguales, menginervasi membrana mucosa bagian depan lidah.
10. N.auriculotemporalis, dipercabangkan setelah keluar dari foramen ovale, berjalan
sebelah medial m. pterygoideus externus dan processus condyloideus mandibulae,
dan mengelilingi collum mandibullae, ke lateral menembus glandula parotis di depan
cartilago meatus acustici externi di belakang a.temporales superficialis.
Cabag-cabangnya :
a. Rami anstomotici n.VII
b. Rami parotidei ke glandula parotis
c. Nn.metauss acustis externi, menginversi kulit meatus acusticus externus dan
membrane tympani
d. Nn.ariculares anteriores, menginversi kulit bagian anterior auricular
e. Rami temporales superficiales baranastomose dengan cabang-cabang
n.opthalmicus, n.ocipitalis major dan n.zygomaticomporalis.

Universitas Gadjah Mada 11


5. ORBITA
6. REGIO PAROTIDAE
Viscera :
Berjalan melalui regio parotidea adalah : 1) .n.facialiss dan cabang-cabangnya; 2)
.v.retromandibularis dan cabang-cabangnya 3).a.carotis externa dan kedua cabang
terminalnya;4) A Maxiliaris;5) A Temporalis superficialls, bercabang: a)A. transversa
facialis;b)A. articularis; c)Rami auriculares anterlores; d)A zygomatico-orbitalis;e)Ramus
frontalis; f)A. temporalis media; g)Ramus parletalis 6).glandula parotidea,yang
mengelilingi dan mengandung semua struktur yang sudah disebut diatas.

6. FOSSA PTERYGOPALATINA
VISCERA : Dalam fossa pterygopalatina terdapat setengah panjang perjalanan
n.maxillaris (V-2) dan a.maxillaris (bagian ke-3).

7. REGIO INFRATEMPORALIS
8. CAVUM NASI DAN SINUS PARANASAL dibicarakan dalam bab tersendiri
9. CAVUM ORIS

LEHER=COLLUM
Collum terletak antara cranium dan thorax. Batas atas dibentuk oleh tepi bawah
mandibula,angulus mandibulae,processus mastoideus,linea nuchae superior dan
protuberantia occipitalis externa.Sedangkan batas bawah adalah incisura jugularis
sterni,dataran atas clavicula, articualtio acromioclavicularis,margo superior scapula dan
proccesu spinorus vertebra cervicallis VIII

Tulang - tulang (Ossa)


Yang perlu dikenal kembali baik bentuk, letak dan bangunan-bangunannya adalah :
- Vertebra cervicalis I sampai dengan VII, Sebagiam sternum (manubrium
sterni), clavicula, scapula.
Tulang-tulang basis crania, mandibula dan o s hyodeum

Tulang-tulang Rawan (cartilagiae)


Cartilago yang menbentuk laryx, antara lain cartilage thyroidea, cartilage criodea, cartilage
arytenoidea, cartilage corniculata da cartilage cuniofome serta cartilage yang menbentuk
dinding trachea.

Universitas Gadjah Mada 12


Pembagian Regio
Regio colli oleh m.sternomastoideus dibagi menjadi dua region colli anterior ang terletak di
depan (vetral) dan region colli posterior yangterletak di belakang (dorsal) otot tersebut pada
otot dikenal sebagai region sternomastoideus. Regio colli anterior dibagi dalam beberapa
region antara lain lihat gambar ini .

Gambar 7. Trigonum region colli

Gambar 8. Pemukaan anterior trigonum coli anterior dan posterior dengan komponen-
komponennya.

Trtigoni Leher
Leher apabila dilihat dari lateral berbentuk empat persegi panjang, yang oleh
m.sternomastoideus dibagi dua yaitu trigonum colli anterior dan trigonum colli posterior.
A.trigonum colli anterior, oleh m.omohyodeus dibagi menjadi 4 trigonum :
1. Trigonum submentalis yang dibasi :
-ventro cranial = mentum (dagu)

Universitas Gadjah Mada 13


-lateral = venter anterior m.digastricus kanan dan kiri
-kaudal = os hyodeum
2. Trigonum submandibulans (=m.digastricus) yang dibatasi:
-lateral = basis mandibulae
-medial = venter anterior m.digastricus
-dorsal = venter posterior digastricus
3. trigonum caroticum yang dibatasi:
-dorsal = n.sternomastoideus
-ventrokranial = venter posterior m.digastricus
-entrokaudal = venter superior m.omohyoideus
4. trigonum musculare yang dibatasi:
-Ventral =linea mediana
-kraniodorsal=venter superior m omohyoldeus.
-kaudodorsal=m.sternomastojdeus.

B. Trigonum colli posterior oleh venter inferior m.omohyoideus dibagi 2 bagian:


1. trigonum occipitalis yang dibatasi oleh:
- ventral = m.sternomastoideus
- dorsal m.trapezius
- kaudal venter inferior m.omohyoideus
2. trigonum suprasciavicularis yang dibatasi:
- ventral = m.sternomastoideus
- kranial = venter inferior momohyoideus
- kaudal = clavicula

Kecuali trigoni diatas disebelah dalam regio colli terdapat trigonum lagi yaitu:Trigonum
scalenoventebrate yang dibatasi oleh:
- dorsal = columna vertebralis
- ventrak = m.scalenus anterior
- kaudal = cupula pleura
Celah yang dibatasi m.scalenus media,m.scalenus anterior dan Costa I dinamakan
fissure scalene

Otot-otot (Musculi)
Otot collum dibedakan menjadi:
I. Otot-otot yang superfisial yaitu:
A. Platysma

Universitas Gadjah Mada 14


B. m. sternomastoidus
C. m. trapezius
D. Otot-otot infrahyoideus
E. Otot-otot suprahyoideus

A. Platysma
Otot ini berbentuk kuadrangularis, tipis dan sangat Iebar, terletak tepat di bawah kulit
leher ke sampai sudut mata dan bibir bawah sedang ke bawah sampai regio pectoralis
(daerah claviula)

O : fascia pectoralis bahu dan dada.


I : fascia parotideamasseterica sudut mulut dan labium inferior
F : mengerutkan kulit di daerah Ieher:menarik sudut mulut kelaterokaudal
Inervasi:r.colli n.rfacialis.

B. Sternomastoideus = M.Sternocieidomastoideus.
Otot ini berbentuk panjang, Iebar dan bulat, terletak di leher dan Iaterokranial (processus
deus) ke medio kaudal (sternum), tertutup platysma.

Universitas Gadjah Mada 15


Gambar 9 : A.Regio submandibularis dan visceranya. B Bagian coronal melaiui regio
submandibularis

Gambar 10. M. Platysma

Universitas Gadjah Mada 16


O : Otot ini mempunyai 2 caput yaitu:
Caput medialis=dataran ventral manubrium sterni dan sekeliling articulatio
Sternoclavicularis
Caput lateralis=dataran kranial extremitas sternalis claviculae permukaan lateral
processus mastoideus.
I:Linea nuchae superior ossis occipitalis
Fungsi:mengangkat clavicula ke dorsal kranial
Inervasi:n.accesorius dan n. occipitalis minor

C. U. Trapezius
Otot ini berbentuk empat persegi panjang lebar, terletak di daerah tengkuk dan
punggung. Dibagi dalam 3 bagian yaitu: pars descendens, pars horizontalis dan pars
descendens.
O: Pars descendens: Iinae nuchae superior, protruberentia occipitalis externa dan
ligamentum supraspinale VC.I dan VC VII
I: Extremitas acromias claviculae
F: mengangkat clavicula ke dorsal cranial
In.: n.accesorius

D.Otot-otot Suprahyoideus
1.M.Digastricus
Otot ini berbentuk cilindris mempunyai 2 perut (venter) terletak dibawah medial dan dorsal
mandibuIa.
O:venter anterior:os hyoideum dan fossa digastrica mandibulae
I: Venter posterior:os hyoideum dan incisura mastoidea ossis temporalis
Fungsi:apabila os hyoideum difiksasi maka menarik mandibula ke bawah, Sebaliknya
bila mandibula difiksasi menarik os hyoideum ke atas Inervasi:venter anterior oleh n.
mytohyoideus venter posterior oleh r.digastricus n.facialls.

2.M.Stylohyoideus
Otot ini berbentuk silindris kecil dan tipis, terletak di dorsal mandibula di ventral venter
posterior m.digastricus.
O:processus styloideus
l:corpus ossi hyoidei
Fungsi:menarik Os hyoideum ke dorsokranial
lnervasi:r.stylohyoideus n.facialls

Universitas Gadjah Mada 17


3.Mylohyoideus
Otot ini berbentuk segi tiga, gepeng dan lebar, terletak di sebelah medial dorsal corpus
mandibulae merupakan dasar dan cavitas oris.
O:Linea „mytohyoidea mandlbulae
l:raphe mylohyoldea yang terletak di linea mediana kemudian ke dorsal pada corpus
osses hyoidei.
Fungsi:apabila mandibula difiksasi os hyoideum akan tertarik ke kranial, tetapi
apabila os hyoideum difiksasi mandibulae tertarik ke bawah (membuka mulut)
lnervasi:n.mylohyoideus.
4.M.Geniohyoideus
Otot ini berbentuk cilindris, terletak di kranial m.mylohyoideus dan di bawah lidah.
O:spina mentale mandibulae
l:os hyoideum
Fungsi;seperti m.mylohyoideus
lnervasi:oleh n.hypoglossus

E.Otot-otot infrahyoideus

1.M.Sternohyoideus
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak di sebelah ventral larynx,trachea dan
glandula thyroidea,sebelah lateral linea mediana leher.
O:dataran dorsal manubnun, stemi dan articulatio sternoclavicularis
l:corpus ossis hyoidei
2.M.Omohyoicieus
Otot ini mempunyai dua venter yaitu venter superior dan venter inferior berbentuk
pipih,panjang,terletak sebelah lateral m.styernohyoideus ke kaudal lateral menyilang di
sebelah dalam m.sternomastoideus
O:lmargo superior scapulae dan ligamentum transversum superior scapulae
l:corpus oasis hyoidei
3.MThyrohyoideus
Otot ini berbentuk pipih,kuadrangular dan tipis terletak antara Os hyoideum dan cartilago
thyreoidea di sebelah dorsal m.sternohyoideus
O:linea obliqua cartilago thyreoidea
l:corpus dan cornu majus Os hyoideum

Universitas Gadjah Mada 18


Gambar 11. Gambar lateral trigonum anterior dan visceranya.

Universitas Gadjah Mada 19


4.M.Stemothyreoideus
Otot ini berbentuk pipih, kudrangulans, tipis, terletak di sebelah dorsal m.sternohyoideus.
O:dataran dorsal manubrium sterni dan cartilago thyreoidea
I:linea oliqua cartilago thyreoidea
Fungsi:otot-otot infrahyoideus menarik os hydeum ke kaudal
Inervasi:oleh hypoglossus untuk m.thyrohyoideus dan arcus n.Xll sedangkan lainnya
dari r.descendens n.Xll.
II.Otot-otot yang profundi:
A.Otot-otot scaleni
B.Otot-otot praevertebralis
C.Otot-otot larynx dan pharynx
D.Otot-otot tengkuk (erector trunci) dan m.levator scapulae.

A.Otot-otot Scaleni
1.M.Scaleni Anterior
Otot ini berbentuk pipih, kuadrangular, terletak di regio colli posterior bagian bawah
sebagian tertutup oleh m.stemomastoiudeus.
O:luberculum anterius processus transversus VC.3 s/d 6
I:tuberculum scaleni costa I.
2.M.Scalenus Medius
Otot ini berbentuk pipih, Inangular, terletak di sebelah dorsal m.scalenus anterior terpisah
oleh suatu celah yang disebut fissura scaleni.
O:luberculum posterius processus transversus VC.2 s/d 7
l:dataran lateral costa I
Fungsi:kedua Otot di atas mengangkat ke atas Costa II

3.M.ScaIenus Posterior
Otot ini berbentuk pipih, kudrangular, terletak disebelah lateral m.scalenus anterior.
O:processus transversus VC 5 dan 6
l:dataran lateral costa 2
Fungsi:mengangkat Costa 2
Otot scaleni Inervasi oleh plexus brachialis

B.Otot-otot Prevertebralis
1.M.Longus Capitis
Otot ini berbentuk pipih, tnangular, terletak lateral collumna vertebra cervicalis atas.
O:tuberculum anterius processus transversus VC 3 s/d 1.

Universitas Gadjah Mada 20


l:pars basilaris ossis occipitalls
Fungsi:antefleksi kepala
lnervasi:plexus cervicalis

2.M.Longus CoIli
Otot ini berbentuk pipih, lebar di tengah, terletak lateroventral corpus vertebra cervicalis
dan vertebra thoracalis. Otot ini dibagi dua bagian, bagian medial yang melekat dari corpus
VTh.3 s/d VC 5 ke corpus VC 4-2 dan tuberculum anterius processus transversus VC 5 dan
transversus VC5 dan 6 dan bagian lateral yang melekat dan tuberculum anterius processus
transversus VC 3 s/d 6 sampai pada tubertuberculum anterius atlantis.
Fungsi: antefleksl dan laterofleksi
Inervasi: plexus cervicalis dan plexus brachialis

KULIT REGIO COLLI


Sebagian bèsar diinervasi oleh cabang dari plexus cervicalis,yang dibentuk oleh
n.cervicalis I s/d IV,yang keluar menuju kulit melalui sebelah dorsal pertengahan
m.sternomastoideus,bersifat sensibel yang dikelompokkan dalam r.cutaneus.

1.N.occipitalis minor, dari sebelah dorsal m.sternomastoideus kearah kraniodorsal menuju


kulit di daerah oksipital dan temporal.
2.N.auricularis magnus, dari sebelah dorsal m.sternomastoideus ke kranioventral menyilang
otot rsebut di sebelah lateral menuju ke kulit di bawah auricula dan kulit di atas glandula
parotis.
3.N.Cutaneus colli, dari sebelah dorsal m.sternomastoideus menyilang di sebelah lateralnya,
di sebelah dalam v.jugularis externa ke kulit regio colli anterior.
4.N.supraclavicularis, dari sebelah dorsal m.sternomastoideus ke kaudal dan dibagi dalam
beberapa serabut yaitu;
a.nn.supraclavicularis anterior ke kaudal ventral menyilang di luar v.jugularis externa
ke kulit diatas clavicula,dada sebelah ventral
b.nn.supraclavicularis media ke kaudal ke kulit di atas clavicula,dada sebelah lateral
c.nn.supraclavicularis posterior,ke kaudodorsal ke kulit di atas scapula dan bahu.

Otot-otot leher diinervasi selain oleh r.muscularis plexus cervicalis juga oleh n.VII,IX,Xl
dan XII.selain itu leher juga memperoleh inervasi dan truncus sympathicus.

Universitas Gadjah Mada 21


Fascia
Fascia di regio colli dibedakan dalam tiga lapisan yaitu:fascia colli superficialis, Fascia colli
media dan fascia colli profunda.
1.Fascia colli superficialis = lamina superficialis fascia colli = „investing layer‟
Fascia ini melekat pada protuberantia oksipitalis externa,linea nuchae
superior,ligamentum nuchae(ligamentum supraspinale di daerah leher), processus
mastoideus,basis mandibulae ,arcus zygomaticus ,processus styloideus,os
hyoideum,acromion,clavicula dan manubrium sterni. Fascia ini membungkus m.trapezius
m.sternomastoideus.

2.Fascia colli media=lamina media fascia colli=lamina pretrachealis.Fascia ini hanya


terdapat di bagian depan leher,mulai dari linea mediana di kranial melekat pada corpus
hyoidei,di kaudal melakat pada tepi dorsal incisura jugularis sterni, tepi dorsal clavicula,
pangkal processus coracoideus. Fascia ini membungkus otot-otot infrahyoideus. Antara
fascia colli superficialis dan juga fascia colli media diatas incisura jugularis diisi oleh
jaringan lemak yang disebut adiposum in jugulo

3.Fascia colli profunda = lamina profunda fascia colli = lamina prevertebralis. Fascia ini
melekat pada basis cranii,dan processus transversus vertebracervicalis. Fascia ini
menutup otot-otot prevertebralis, otot-otot scaleni dan m.erector trunci yang dalam.
Di sebelah ventral fascia colli profunda di depan corpus vertebra cervicalis dan dorsal
fascia colli media terdapat fascia alaris.

Organ-organ di leher
Beberapa organ terdapat di regio colli:thymus, gln.thyroidea dan gln.parathyroidea, trachea,
oesopagus, glandula submandibularis, gln.salivarius, larynx dan pharynx

Pembuluh Darah=Vasa dl Collum


Pembuluh darah nadi(arteri) di regio colli adalah a.carotis communis dengan cabang-
cabangnya dan a.subclavia.Pembuluh darah balik
I. Arteria Carotis Communis
Arteria carotis communis kanan dan kiri masing-masing bercabang menjadi arteri carotis
externa dan arteri carotis interna.A.carotis externa memvaskularisasi struktur luar kepala dan
sebagian besar leher. A.carotis interna memvaskularisasi struktur dalam kepala, cavitas
cranii dan orbita.A.carotis communis dextra bersama a.subclavia dextra dipercabangkan
oleh arteria anonyma (truncus brachiocephalica) ketika di belakang manubrium sterni.

Universitas Gadjah Mada 22


Letak a. carotis communis di sebelah lateral trachea dan esophagus, di belakang lobus
glandula thyroidea,di depan mm.scaleni longus colli dan n.vagus,disebelah dorsal
m.omohyoideus,m.sternomastoideus,r.descendens n.Xll.Kira-kira setinggi cornu superius
cartilage thyreoidea mempercabangkan a.carotis interna dan a.carotis externa.

II.Arteria Carotis Externa


Terletak hampir lurus ke kranial,sebagian tertutup oleh m.digastricus dan
m.stylohyoideus,v.facialis communis dan n.hypoglossus.Berjalan di sebelah dorsal margo

Gambar 12. A.rteri carotis dan cabang-cabangnya.

posterior ramus mandibulae setelah sampai di medial collum mandibulae bercabang dua
sebagai cabang terminal a.temporalis superficialis dan a.maxillaris interna. A.carotis externa
memberi cabang:
1. A.thyroidea superior
Dipercabangkan dari dinding depan tepat permulaan a.carotis externa melengkung ke
depan bawah sampai sebelah lateral lobus glandulae thyreoideae.
Arteri ini sebagian tertutup oleh venter superior m.omohyoideus memberi cabang-cabang:
a. Ramus hyoldeus, berjalan menuju Os hyoldeum
b. Ramus stemocidomastoideus, berjalan ke lateral bawah datang pada
sternomastoideus

Universitas Gadjah Mada 23


c. A.laryngea superior, berjalan di sebelah medial m.thyrohyoideus menembus
membrana hyoithyroidea, berjalan di submucosa larynx beranastomose dengan
a.Iaryngea inferior
d. Ramus cricothyreoideus dipercabangkan setinggi m.cricothyreoideus
memvaskularisasi otot-otot larynx.
e. Cabang terminal menuju ke glandula thyreoidea sebagai ramus posterior dan ramus
anterior,

2.A. Lingualis
Dipercabangkan dari dinding depan setinggi cornu mayus ossis hyoidei melengkung ke atas
di luar m.contrictor pharyngeus medius ke depan sejajar os hyoideum, di sebelah medial
m.hyoglossus dating di atas m.longituditas inferior dan m.genioglossus, member cabang-
cabang :
a. r.hyoideus, ke Os hyoideum
b. rr. dorsales lingue, datang di sebelah medial m.hyoglossus memvaskularisasi radix
lingue dan tonsilla palatine
c. a.sublingualis, dipercabangkan di tepi dorsal m.hyoglossus berjalan di atas
m.mylohyoideus dan m.genioglossus di belakang gld.sublingualis, ke depan
memvaskularisasi dasar mulut, gusi dan gigi depan dan mempunyai cabang
menembus m.mylohyoideus beranastomose dengan n.sublingalis
d. a.profunda lingue, ke alas depan di alas m.Iongitudinalis inferior dan m.genioglossus
beranastomose dengan sisi lain pada frenulum lingue.

3. A. maxillaris externa
Dipercabangkan di atas a.lingualis, tertutup oleh venter posterior m.digastricus dan
m.stylohyoideus ke depan seperti huruf S diatas permukaan gld.submandibularis di
antara glandula dan mandibula menyilang basis mandibulae ke atas di tepi depan
m.masseter ke daerah muka, memberi cabang-cabang :
a. palatiana ascendens, dipercabangkan dekat pangkal, keatas menuju
m.stylopharyngeus di antara otot ini dan styloglossus datang di luar m.constrictor
pharyngeus superior, ke medial mengikuti mievator veli palatini dan
memvaskularisasi palatum molle dan pharynx
b. r.tonsillaris, berjalan di atas m.contrictor pharyngeus superior ke tonsilla palatina
dan palatum molle
c. a.submentalis, berjalan di dalam m.mylohyomdeus di antara glandula
submandibularis ke depan ke regio submentalis beranastomose dengan
a.sublingualis.

Universitas Gadjah Mada 24


d. r.glandularis, ke gld.submandibularis
e. a.labialis inferior, a.labialis superior dan a.angularis

4. A.temporalis superficialis (dibicarakan di region muka / keapala)

5. A.sternocleidomastoidea
Dipercabangkan setelah memperacabangkan a.maxillaris externa, berjalan ke lateral dan
dorsal sampai pada m. sternomastoideus

6. A. Occipitalis
Dipercabangkan dari dinding belakang dan menurut letaknya terhadap
m.sternomastoideus.
Dibagi tiga bagian:
a. anterior, terletak di Irigonum caroticum di bawah venter posterior m.digastricus,
menyilangi acarotis interna,v.jugularis interna dan N.,X,Xl,XIl.
b. Medial, melalui sulcus occipitalis ossis temporalis
c. posterior, menembus m.trapezius bersama n.occipitalis major dan memvaskularisasi
ran oksipital kepala.

7. A. auricularis posterior
Dipercabangkan dari dinding dorsal, berjalan ke atas belakang ditutupi glandula parotis,
diantara processus mastoideus dan auricula mempercabangkan a.st3lomastoidea,
rr.auricurales dan r. occipitalis.

8. A maxillaris interna (dibicarakan pada regio muka)

9. Apharyngea ascendens
Dipercabangkan dari dinding posterior setelah mempercabangkan a.lingualis, berjalan ke
kranial antara a.carotis externa berjalan ke belakang di sebelah lateral dinding pharynx,
medial mstyloglossus dan stylopharyngeus stydatang di basis cranil memberi cabang-
cabang rr.pharingei, a.meningea posterior,dan a.tympanica inferior.

Ill. A,,Carotis Interna


Tepat setetah dipercabangkan arteri ini mengadakan pembesaran disebut sinus
caroticus. Pada dinding sinus terdapat baroreceptor yang dapat terpacu oleh perubahan
tekanan darah. Dipercabanqan antara a.carotis externa dan interna terdapat bangunan
disebut „carotid :glomus caroticus yang merupakan chemoreceptor, yang dapat terpacu oleh

Universitas Gadjah Mada 25


perubahan yyn di dalam darah(misalnya pada anoxia akan menyebabkan pacuan terhadap
denyut jantung dan respirasi). Acarotis interna berjalan di depan mm.longi capitis dan longi
cervicis didepan tuberculum anterius processus transversus VC.4 s/d VC 1 di sebelah lateral
pharynx, di kang v.jugularis interna terpisah oleh m.styloglossus dan stylopharyngeus dan
a.carotis cranii masuk ke cavum cranii melalui canalis caroticus.

IV.a. Sublavia
Merupakan pembuluh nadi utama yang memvaskularisasi membrum superius.
A.subclavia dipercabangkan oleh a.anonyma (truncus brachiochephalicus), sedangkan
a.subclavia sinistra dipercabangkan langsung oleh arcus aortae. Masing-masing a.subclavia
dibagi dalam 3 bagian yaitu :
- bagian pertama dan pangkal hingga tepi medial m.scalenus anterior
- bagian kedua terletak di belakang otot tersebut
- bagian ketiga tenletak di sebelah lateral m.scalenus sampai di tepi luar costal, berganti
nama menjadi a.axillaris.

Letak a. subclavia
a. Bagian pertama
Terletak disebelah laterodorsal articulaijo stemoclavicularis di belakang
sternomastoideus, m.sternoth,ceoideus, v.jugularis interna, ductus thoracicus, n.vagus rr.
Cardiacl n.vagi, ansa subclavia dan n.phrenicus (untuk yang kiri saja), di depan apex
pulmonis, pleurae, truncus sympaticus, ganglion cervicalis inferior dan n.recurrent
memberi

Cabang - cabang
1. A. vertebralis
Setelah dipercabangkan, berjalan ke kraniodorsal lateral m.longus corn
masuk pada foramina VC.6 s/d VC1 ke medial di sulcus a.vertebraks di belakang
massa lateralis atlantis masuk ke foramen magnum datang di cilvus kanan kiri
bersatu sebagai arteria basiflaris. Berdasar Ietaknya a.vertebrali dibagi empat bagian:
- pars cervicalis, bagian sebekim masuk foramen transversum VC.6
- parsvertebralis, pada waktu masuk foramen transversanum VC.6 s/d VC 1
- pars occipitahs sebelum masuk cavum cranli
- pars intracranialis, setelah berada di cavitas crinii
2. Athoracahs interna (amammaria interna)

Universitas Gadjah Mada 26


3. Truncus theocervicaks
Truncus ini Iangsung mempercabangkan a.thyreoidea Interior, a.cervicals
ascendens, a,cervicalis superficialis dan a.transversa scapulae
a. A.thyreoidea inferior, berjalan ke kranial di depan m.scalenus antescalenus
anterior, ke medial di depan a.vertebraks di belakang vagina carotica, men4lang
truncus synipaticus datang di belakang lobus gldthyreoidea memberi cabang-
cabang rr.pharyngei, rr.esophagei, rr.tracheales, rr.glandulares dn a laryngea
inferior
b. A.ceniicalis ascendens, berjalan ke kranial dan ke lateral pada waktu membelok
ke lateral pada waktu membelok ke lateral mempercabangkan a.cervicalis
superficialis. Arteria ini berjalan ke kranial dan beranastomose a.cervicahs
profundi.
c. A.transversa scapulae, berjalan ke dorsal sebelah lateral mscalenus anterior dan
n.phrenicus, mencapai incisura scapulae dan memvaskularisasi daerah dorsal
scapula.

b. Bagian Kedua:
Terletak di atas sulcus subclavius yaitu alur pada costa antara perlekatan
m.scalenus anterior dan m.scalenus medius, di depan apex puirnonalis, copula pleurae,
membrana suprapleurahs dan m.scalenus medius memben cabang—cabang:
- Truncus costocervicalis,setelah dipercabangkan truncus ini mempercabangkan
a.cervicabs profundi dan a.intercostalls suprema.
- A.cervicalis profundi setelah dipercabangkan berjalan ke dorsal di depan processus
VC.Vll dan Costa lalu berjalan ke kranial di antara m.semispinalis capitis dan
m.semispinabs cervicis berhubungan dengan acervicaks superflciahs cabang
occipahs

c. Bagan Ketiga
Terdapat pada trigonum supraclavicularis, di belakang vjugularis derna, clavicula,
m.subclaus dan m.subclavia, di depan plexus brachiaks dan m.scalenus medius
memberi cabang-cabang a dorsalis scapulae.

IV. Vena Jugularis Externa


V.jugularis exiema merupakan pembuluh darah bahk,membawa darah dan
sebagian muka dan atap kepala serta sebagian regio coil superficialis. Letak vena ini kira-
kira dari angulus mandibulae ke kaukodorsal pada pertengahan clavicula, di luar
m.sternomastoideus dan di bavah platysma myoldeus.

Universitas Gadjah Mada 27


Vena ini mendapat darah dari v.temporalis superficialis, v.facialis, v.maxillaris,
v.auricularis anterior.
V.jugularis anterior, igularis externa posterior dan v.retromandibularis.
Vena jugularis externa bermuara pada subclavia

Gambar 13. Struktur extremitas superior dalam trigonum posterior

Gambar 14. Drainasi vena superfisial leher

V. jugularis interna
V. jugularis interna merupakan pembuluh darah balik mernbava darah dan otak, leher
ini berjalan di antara foramen jugulare sampai di belakang extremitas sternalis claviculae.
Pada ujung kranial dan kaudal terdapat pembesaran yang disebut bulbus superior dan
Bulbus superior terdapat ketika vena itu melalui foramen jugulare, sedangkan rdapat ketika
vena itu bermuara pada vena bronchocephalica. Vena jugularis

Universitas Gadjah Mada 28


Interna dibungkus oleh vagina carotica. Vena ini terletak di bawah
m.sternomastoideus, venter m.omohyoldeus, N.XI.dan ansa cervicalis, di sebelah
dorsotateral a.carotis communis
Vena ini mendapat darah dari sinus sigmoideus, sinus petrosus inferior,
vv.pharyngea, v.facialis, dan vv.thyreoidea. Disepanjang vena jugularis terdapat
Inn.cervicalis profundi dan jugularis.

Gambar 15. V.juguiaris interna dan cabang-cabangnya a Lymphatica

VI. Vasa Lymphatica


Di leher terdapat lymphonodi cervicalis superficialis dan lymphonodi cervicaks
profundi.
1. Lymphonodi (Inn) cervicalis superficialis, berdasar Ietaknya dibedakan menjadi dua
bagian:
a. pada trigonum colli anterior terdapat disepanjang vena jugularis anterior
b. pada trigonum colli posterior terdapat disepanjang vena jugularis externa

2. Inn. cervicalis profundi, terdapat disepanjang vena jugularis interna di bawah m.


sternomastoideus dibagi dalam beberapa kelompok yaitu superior, media dan inferior.
a. Inn.cervicalis profundi superior, disebut juga nodus juulo digastricus, terdapat setinggi
cornu majus os hyoldeum, dibaah venter posterior m.digastricus. Nodus ini menerima
ahran Lymphe dan sepertiga dorsal lidah dan tonsila paatina
b. Inn. cervicalis profundi media, disebut juga nodus juguloomohyoideus. Nodus ini
terletak di atas tendo m.omohyoideus. Nodus ini menenima ahran lyrnphe dan bdah,
lnn.submentahs, submandibularis, lnn.servicalis profundi bagian atas

Universitas Gadjah Mada 29


c. Inn. cervicalis profundi inferior, disebut juga nodus cervicalis transversus =
supraclavicularis. Nodus ini terletak di fossa supraclavicularis sepanjang a.cervicalis
Lnnoccipitalis, nn.retroauricurahs ( = mastoideus ) , lnn.parotideus, lnn.faciahs ( =
buccalis ) ,dan mn.submandibularjs dan submentalis disebut „cutying groups dan aliran
Iyrnphenya menuju ke Mnphonodi yang terletak lebih profunda yaitu lnn.plelaryngeus,
lnn.pretachealis, rn.paratracheahs dan Inn .retropharyngeahs

Jalanya Aliran Lymphe


a. Dari jaringan superficialis leher aliran tymphe mengalir ke lnn.occipitalls,
lnn.submandibularis, n.submentalis, lnn.cervicaiis superficiaks, dan dari Inn, ini
kemudian dialirkan ke Inn.cervicahs profundi.
b. Dari jaringan profunda leher dan kepala abran lymphe sebagai berikut:
- dari arcus media ke Inn:retropharyingealis dan lnn.cervicaUs profundi bagian
atas.
- Dari cavitas nasi dan sinus paranasalis ke lnn.submandibularis,
kn.retropharyngealis dan lnn.cervicalis profundi.
- dari palatum dan tonsil ke lnn.cervicalis profundi
- dari lidah ke inn.submentalis, Inn.submandibularis dan lnn.cervicalis profundi
bagian superior. dañ pharynx ke lnn.cervicaks profundi bagian superior dan
media dan ke Iln.retropharyngeahs
- dari glandula thyreoidea ke lnn.cervicalis profundi bagian inferior,
Innprelaryngeus, lnn.pretracheahs dan lnn.paratrachealis.

Pada akhirnya aliran lymphe daerah leher akan ke lymphonodi cervicabs profundi
kemudian ke truncus jugularis kiri bermuara pada ductus thoracicus.

SARAF = NERVUS
1. N. Facialis (N.CraniaIis ke VII)
Saraf ini mengandung serabut motorik, parasyrnpathis efferent (sekretomotoiik),
sensorik. kebar dan otak antara pons dan medulla oblongata, kemudian menuju
porus acusticus internus melalui meatus acusticus internus masuk area nervi facialis
menuju canabs faciaks dan laiui foramen stylomastoideum.Di dalam canalis facialis
terdapat ganglion geniculatu merupakan soma sel saraf sensorik. Selama berjalan di
dalam canalis facialis dipercabangkan :
1) N. petrus superficialis majonis kembali kembali ke cavitas cranii melalui hiatus canalis
selanjutnya cabang ini berjalan melalui sulcus nervipetrosi superficialis majoris masuk
acerum bergabung dengan nervus petrosusprofundus masuk ke canalis pterygoideus

Universitas Gadjah Mada 30


erygoideus yang terdapat di fossa pterygopalatina untuk berganti neuron di ganglion
sphenolatinum dan serabut postganghonannya menuju ke gld.Iacrimalibs, gld.palatini
dan serta gld.labialiks superior.
2) Chorda tympani, dipercabangkan tepat sebelum keluar melalui foramen
stylomastoideum. Cabang ini menuju ke cavum tympani melalui canaliculi chordae
tympani dan keluar dari tympani melalui fissura petrotympanica kemudian bergabung
dengan n.lingualis di depan perlekatan m.pterygoideus internus, sebagian berganti
neuron di ganglion submandibularis yang serabut postgantglionarnya kemudian menuju
ke gld submandibularis dan gld sublingualis. Sedangkan serabut yang tidak ganti neuron
baru ganti neuron di ganglion lingualis yang terletak dibawah gld.lingualis anterior dan
mensarafi kelenjar tersebut. Serabut sensorik di chorda tympani berasal dari organon
gustus lidah di depan sulcus terminalis lingue.
3) R.stapedius,menuju cavum tympani bersama chorda tympani untuk mensarafi
m.stapedius.
N.facialis setelah keluar dan foramen stylomastoideum mempercabangkan serabut-
serabut motorik sehagai berikut :
4) N.auriclaris posterior, mensarafi otot-otot auricula
5) R.occipitalis, ke m.occipitalis
6) R.digastrus, ke m.digastricus venter posterior
7) R.stylohyoideus, ke m.stylohyoideus
8) Rr.temporalis, ke m.frontalis dan otot-otot sekitar orbita
9) Rr.rygomaticus, ke m.zygomaticus dan m.oblicularis oculi.
10) Rr.buccales, ke otot-otot sekitar hidung dan mulut di atas bibir atas
11) R.marginalis mandibulae, ke otot-otot sekitar mulut dan dagu di bawah bibir bawah.
12) R.colli, ke platysma myoideus.

Kelima cabang yang terakhir dipercabangkan saat n.facialis berjalan di dalam glandula
parotis.

Il.N.Glosso pharyngeus(N.Cranialis ke IX)


Saraf ini mengandung serabut motorik, parasympatis efferent, parasympaths afferent
dan sensorik. Saraf ini keluar dari medulla oblongata sebelum meninggalkan cavitas cranii
melalui foramen jugulare dengan ganglionnya disebut gln.superius dan setelah keluar dari
lubang mempunyal ganglion petrosum. Saraf ini berjalan ke kaudal diantara a.carotis interna
dan v.jugularis interna kemudian di depan a.carotis interna di belakang m.stylopharyngeus
dan datang di antara m.stylopharyngeus dan m.styloglossus cabang-cabangnya :

Universitas Gadjah Mada 31


1) N.timpanicus dipercabangkan tepat setelah N.IX melalui foramen jugulare.
Setetah melalui apertura inferior canaliculi tympanici menuju cavitas tympani dan
bergabung dengan cabang-cabang saraf symphathis. Dari cavitas tympani saraf ini
menuju ke cavitas cranhi neIakji apertura superior canaliculi tyrnpanici dan dengan
nama n.petrosus superficiabs minoris berjabn pada sulcus nervi petrosm superfcialis
minoris. Setelah keluar dat cavitas cranil melalul fissura ephenopetrosa datang di bajgah
foramen ovale dan serabutnya berganti neuron di gangbon oticum.

Serabut postganglionannya bergabung dengan cabang-cabang n.mandibulanis menuju


orgen efekteornya antara lain ke gld.parotis ikut n.aunculotemporalis, Gld labialis inferior
ikut nalijeobris inferior, gld.molaris dan buccahs ikut n.buccinatorius, gingualis posterior
ikut n.hnguahs
2) Rr. pharyngei, yang kemudman ikut membentuk plexus pharyngeus
3) R. stybpharyngeus ke m.styiopharyngeus

4) Rr. tonsillares, menuju ke tunica mucosa arcus palatoglossus dan tonsila palatina
5) Rr. linguales, menuju ke tunica mucosa 1/3 belakang hdah dan ke organongus di
belakang hnea terminahs lingue

lll.N.Vagus(N.Cranjaljs ke X).
N. vagus mengandung serabut motoris,parasympathis efferent, parasymphatis afferent dan
sensible.
Saraf ini keluar dari medulla oblongata menuju foramen jugularis. Saat dan sesudah melak
foramen jugulare n.vagus mempunyai ganglion berturut-turut gangiluon jugulare dan anguon
noauum. Pada gangfton jugulare n.vagus mempercabangkan:
-r auricularis, kemeatus acusilcus externus dan membrana tympani
-r meningeus, ke selaput otak.
Kedua cabang ini hanya mengandung serabut-serabut sensibeL
Tepat setelah melalul foramen jugulare n.vagus mempercabangkan:
- rr.pharyngei, membentuk plexus pharyngeus, bersifat motorik yang sebagian serabut-
serabutnya berasal dan radix cranialis n Xl.
- r. cadiacus superior, berjalan ke kaudal masuk cavitas thoracis menginervasi jantung.
Saraf ml mengandung serabut parasympathis afferent dan efferent.
- n.laryngeus superior, mengandung serabut motorik yang berasal dan radix cranialis n Xl
dan parasympaths efferent yang menuju ke otot larynx dan tunica mucosa larynx.

Universitas Gadjah Mada 32


Nervu vagus, lurus ke kaudal di dalam vagina caroticum di antara v.jugularis interna
dan a.carousinterna kemudian di antara vjugu!aris interna dan a.carotis communis. Saraf ml
berjalana.subciavia. N.vagus dexter ketika berjalan di sebelah ventral a.subclavia
„empercabangkan n.reçurrent yang membalik ke kranial di sebelah kaudal dan dorsal
subclavia berjalani di antara esophagus dan trachea. N.vagus sinister setelah melakil
.subclavla ke kaudal tepat berjalan di sebelah ventral arcus aontae,mempercabangkan
wrent. Cabang-cabang n.recurrent yaltu n-.esophagei ke esophagus, rr.trachealis ke trachea
n.)aryngea inferior. N.necurrent mempunyai sifat motonk dan parasympathis afferent.

•N. Acegsorjus (N.Cranialis ke Xl) in mempunyai 2 radix:


1. Radix cranialls, serabut-serabutnya berasal dan medulla oblong ata.
2. Radix spinalis, serabutnya berasal dan medulla spinalis (setinggi n.cervicahs 3 s/d 7).
Radix Spinalis di dalam canalis vertebralis menuju ke kranial masuk ke cavitas cranli
melalul foramen „eale magnum dan bergabung dengan radix cranialis.

Sebelum keluar dan foramen jugulare N Xl sebagian bergabung dengan N X yang akan rvasI
otot-otot phanynx, larynx dan palatum molle. Setelah keluar dan foramen jugulare riaIan ke
dorsal di sebelah ventral v.jugularis interna, di belakang processus traflsversus kaudolateral
di sebelah medial m.sternomastoideus dan memberi cabang r.muscularis tersebut, lalu
berjalan ke kaudal melalui trigonum occipitale ke sebelah ventral m. trapezius bergabung
dengan N.cervicahs 2,3,dan 4 untuk menginervasi otot tersebut.

Gambar 16. Persyaratan trigonum posterior


V.N. hypoglossus (N. Cranialis ke XII)

Universitas Gadjah Mada 33


N.hypoglossus mengandung serabut-serabut motorik. Saraf ini keluar dari mendulla
oblongata lalu berjalan ke lateral di belakang a.vertebralis pars cranialis masuk canalis nervi
hypoglossi. Setelah keluar dari cavitas cranii berjalan di ventral v.jugularis interna n.X ke
kaudal m.stylohyoideus dan venter posterior m.digastricus, kemudian datang di lateral
a.carotis externa melengkung ke ventral di sebelah lateral m.hypoglossus dan memberi
cabang sebagai rr.linguales ke musculli hypoglossus, styglossus,
Genioglossus, dan otot-otot intrinsik lidah. Selain itu memberi cabang ke m.geniohyoideus
dan r. descendens yang berjalan ke kaudal mengikuti a.carotis communis dan berhubungan
dengan r.anterior n.cervicalis 2 dan 3 membentuk ansa cervitalis menginervasi
m.sternohyoideus, m.sternothyroideus dan m.omohyoideus.

Gambar 17. Plexus cervicalis dan cabangnya (C5 berasal dari plexus brachiaiis).

Gambar 18. Saraf trigonum al-Brior (accessorius, hypoglossus dan plexus carvitalis).

Universitas Gadjah Mada 34


VI. Truncus Sympaticus
Berdasarkan letaknya dibagi : - pars cephalica et cervitalis
- pars thoracalis
- pars abdominalis et pelvina
Pers cephalica et cervitalis, terletak di sebelah lateral columna vertebratis cervitalis dan
mempunyai tiga ganglia diberi nama
1. ganglion cervitale superius
2. ganglion cervitale medium
3. ganglion cervical inferius
Truncus sympathicus terletak di sebelah dorsal a.carotis communis dan a.carotis interan.
Gqanglion cervical superius terletak di depan processus transverses VC
2,4 di depan fascia prevertebralis lateral n x.Ganglion cervical medium terletak di depan
processus transverses VC 7/di depan collumcosta I, kadang-kadang bergavung dengan
ganglion thoracale.
Cabang-cabang dari truncus sympathicus pars cephaliva et cercitalis :
1. dari ganglion cervical superius :
a. cabang yang membentuk anyaman di dinding anteria carolis externa sebagai plexus
caroircus externus mengikuti cabang-cabang a.carolis externa sebagai anyaman juga.
b. Rr.laryngophalingel yang menuju diding pharynx bersama cabang dari N.IX dan N.X
membentuk plexus pharyngeus.
c. N.cardiacus superior, berjalan di sebelah dorsal a.carotis communis di depan fascia
prevertebralis kemnudian masuk cavitas thoracis ke jantung.
2. Dari ganglion cervical medium :
a. Plexus caroticus communis
b. N.cardiacus medius
3. Dari ganglion cervical :
a. Plexus caritucys simmunis
b. N.cardius inferior berjalan bersama n.cardiacus medius dan N.cardiacus superior ke
jantung.

Universitas Gadjah Mada 35


TES FORMATIF:
1. Sebutkan ke 12 nervi ckranialis dan fungsinya!
2. Sebutkan pkerjalanan masing-masing nervus cranialis dan percabangannya!
3. Sebutkan daerah yang diinervasi masing-masing nervi cranialis lenkap dengan
cabang-cabangnya!
PENILAIAN DAN UMPAN BALIK:
Apabila anda dapat menjawab semua soal di atas maka anda dapat melanjutkan
ke bab selanjutnya. Apabila anda hanya dapat menjawab 2 soal dari ketiga soal, maka
anda bisa mengulangi bab ini.
TINDAK LANJUT:
Apabila anda masih kurang jelas, maka anda dapat membaca buku pedoman
yang tercantum pada daftar pustaka.

Universitas Gadjah Mada 36

Anda mungkin juga menyukai