Anda di halaman 1dari 3

STAI AL WASHLIYAH BARABAI

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PRIBADI ISLAM


( BPI )
SEMESTER I
2019

I. PENDAHULUAN
Sejarah Dakwah berasal dari dua kata, yaitu sejarah dan dakwah. Sejarah berasal dari
bahasa Arab “syajarah” yang berarti pohon. Salah satu alasan terpilihnya kata yang
bermakna pohon ini, barangkali karena sejarah mengandung konotasi gnealogi, yaitu
pohon keluarga yang menunjuk kepada asal usul suatu marga. Kata “sejarah” telah
mengandung arti khusus yaitu “masa lalu atau masa lampau umat manusia”. Sedangkan
“dakwah” secara etimologis berasal dari kata da’a. Kata da’a mengandung arti :
menyeru, memanggil, mengajak. “Dakwah”, artinya seruan, panggilan dan ajakan.
Dakwah islam dapat dipahami sebagai seruan, panggilan, dan ajakan yang membahas
persoalan agama islam.

II. PERMASALAHAN
Rumusan masalah :
1. Pola perkembangan Dakwah pada Abad Pertengahan 14-17 M/ 7-9 H

III. PEMBAHASAN
A. Pola perkembangan Dakwah pada Abad Pertengahan 14-15 M
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan
tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh meliputi seluruh wilayah Islam, dan
terpecahnya Islam menjadi kerajaan kerajaan yang terpisah.
1. Kerajaan Ottoman (Daulah Utsmaniyyah) di Turki
Sebuah kerajaan yang didirikan dan diproklamasi kemerdekaan nya oleh
Usman I (Utman bin Ertohrul) dari bangsa Turki Usmani pada tahun 1300M.
Usman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan ottoman, yang
di susul oleh raja raja berikutnya.
Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahaan Sultan
Muhammad II (1451-1482 M). Sultan ini berjasa besar, karena telah
menyebarluaskan islam ke benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng
Konstatinopel Ibu Kota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena
keberhasilannya ini, kemudian sultan Muhammad II mendapati julukan Al
Fatih yang artinya sang penakluk.
Selanjutnya pada tahun 1520 – 1566 M, Sulaiman Agung menjadi penguasa
baru dikerjaan Turki Usmani menggantikan Sultan Muhammad II dan dia
dijuuki Sulaiman Al Qanuni. Ia seorang penguasa yang shaleh, ia mewajibkan
rakyat muslim harus shalat lima kali dan berpuasa di bulan ramadhan.
Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al Qur’an dalam bahasa Turki, pada
saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada Khalifah Sulaiman,
mereka di beri kebebasan untuk memilih agama dan diberikan tempat di Turki
Usmani, inilah zaman di mana ketidakadilan dan kedzaliman merajalela maka
sultan Sulaiman lah yang paling adil dengan rakyatnya meski tidak beragama
islam, Setelah sulaiman meninggal dunia kerajaan Turki Usmani mengalami
kemunduran.
2. Wilayah wilayah penting yang dimasuki Islam
Pada Abad ke 14 wilayah wilayah penting muslim masuk kekaesaran Rusia,
seperti Khazan, Astrakhan, Siberia barat. Pada masa itu Umat Islam
diperlakukan sebagai warga Rusia yang tidak mendapatkan hak seperti yang di
nikmati oleh orang Kristen.
Para bangsawan muslim didorong untuk masuk Kristen, dan dibeberapa
wilayah para pemimpin agama Islam diusir kepedalaman, dan mesjid mesjid
dihancurkan.
Sampai akhirnya Islam dapat berkembang kembali khususnya masa
kekaesaran Chaterine Agung, yang menganggap Islam lebih berpengaruh
memperadabkan Asia dari pada orang Kristen.
B. Pola Perkembangan Dakwah pada Abad Pertengahan 16-17 M
1. Masuknya Islam di Indonesia
Sebelum masa penjajahan sampai dengan abad ke 8 H/ 14 M, belum ada
pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar besaran. Namun pada
abad 9 H/ 14 M, penduduk pribumi memeluk agama islam secara massal.
Masuknya islam pada penduduk nusantara secara besar besaran pada abad itu
disebabkan saat kaum muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti.
Yaitu di tandainya dengan berdirinya kerajaan bercorak Islam, seperti
kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, dan Ternate.
Para penguasa kerajaan kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja raja
pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya islamisasi pada abad ke 14 dan
15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh
kerajaan kerajaan hidu dan budha di nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya
dan Sunda.
Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang
ataupun kekuasaan politik. Islam masuk kenusantara dengan cara yang benar
benar menunjukkan sebagai rahmata lil’alamin [26]. Dalam sejarah
penyebaran agama islam terutama di pulau jawa ditemukan banyak literatur
yang mneyatakan bahwa pada masa awal, da’i sebagai penyebar islam
terbanyak dipegang oleh peranannya oleh para “wali sembilan” yang lebih
dikenal sebagai “walisongo”
Pada akhir abad ke 16 M, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu
dan budha sebagai agama dominan bangsa jawa dan sumatra. Bali
mempertahankan mayoritas Hindu, sedangkan pulaupulau timur sebagian
besar tetap menganut animisme sampai abad ke 17 dan 18 ketika agama
kristen menjadi dominan daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai