Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 6

1. Jalur Masuknya Islam Di Indonesia


Proses masuknya Islam ke Indonesia diantaranya adalah:
a. Berita Dari Arab
Pedagang Arab Telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M).
b. Berita Dari Eropa
Berita ini datangnya dari Marcopolo tahun 1292 M. Ia adalah orang yang pertama kali
menginjakan kakinya di Indonesia,.
c. Berita Dari India
Bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran
agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.
d. Berita Dari Cina
Dalam sumber-sumber Cina disebutkan bahwa pada abad ke-7 M seorang pedagang
Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera
(disebut Ta’shih)
2. Strategi Dakwah Islam di Indonesia
Strategi dakwah islam di indonesia yang di tempuh melalui jalur perdagangan,
perkawinan, pendidikan, tasawuf , politik dan kesenian.
a. Pedagangan
Berdasarkan data sejarah, perdagangan merupakan media dakwah yang paling banyak
dilakukan oleh para penyebar Islam di Indonesia.
b. Perkawinan
Proses penyebaran Islam di Indonesia juga banyak dilakukan melalui pernikahan antara
para pedagang muslim dengan wanita Indonesia.
c. Pendidikan
Proses masuknya islam di ndonesia juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren
maupun pondok yang diselenggarakan oleh Guru-guru Agama, Kiai-kiai dan Ulama.
d. Tasawuf
Para pelaku tasawuf atau sufi umumnya adalah pengembara. Mereka dengan sukarela
mengajar penduduk lokal tentang berbagai hal.
e. Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu.
f. Kesenian
Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah dengan mengadakan pertunjukan
seni gamelan dan wayang. Sebagaimana di ketahui bahwa kesenian wayang dan gamelan
di gunakan Walisanga dalam mengembangkan ajaran Islam.
3. Fase Perkembangan Islam di Indonesia
Fase-fase perkembangan islam di Indonesia terdapat tiga masa yaitu Masa Kesultanan,
masa penjajahan, dan masa pergerakan dan organisasi islam.
a. Masa Kesultanan
b. Masa Penjajahan Semboyan 3G, yaitu Glory (kemenangan dan kekuasaan), Gold (emas
atau kekayaan bangsa Indonesia), dan Gospel (upaya salibisasi terhadap umat Islam di
indonesia).
c. Pergerakan dan Organisasi Islam
Ada tiga perangkat politik yang merupakan hasil bentukan pemerintah Jepang yang
dianggap menguntungkan kaum muslim, yaitu:
1) Shumubu, yaitu Kantor Urusan Agama (KUA) yang menggantikan Kantor Urusan
Pribumi pada zaman Belanda.
2) Masyumi, yakni singkatan dari Majelis Syura Muslimin Indonesia menggantikan MIAI
yang dibubarkan pada bulan Oktober 1943.
3) Hizbullah, semacam organisasi militer untuk pemuda-pemuda muslim NU yang dipimpin
oleh Zainul Arifin.
KELOMPOK 9

1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA DAULAH UMAYYAH

Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Anak
keturunan Umayyah baru masuk Islam setelah Nabi Muhammad saw, berhasil menaklukkan
kota Mekah (fathul Makkah).

2. KHALIFAH-KHALIFAH DAULAH UMAYYAH

A. Basis Pemerintahan Umayyah

Keberhasilan Muawiyah mendirikan Dinasti Umayyah bukan hanya akibat dari kemenangan
diplomasi Siffin dan terbunuhnya Khalifah Ali, akan tetapi ia memiliki basis rasional yang
solid bagi landasan pembangunan politiknya di masa depan. Adapun faktor keberhasilan
tersebut adalah:

1. Dukungan yang kuat dari rakyat Syiria dan dari keluarga Bani Umayyah.
2. Sebagai administrator,
3. Muawiyah memiliki kemampuan yang lebih sebagai negarawan sejati

B. Kedudukan Khalifah

pemerintahan Dinasti Bani Umayyah bercorak teokratis, yaitu penguasa yang harus ditaati
semata-mata karena iman. Seseorang selama menjadi mukmin tidak boleh melawan
khalifahnya,

C. Sistem Pergantian Kepala Negara dan Upaya Penegakan Dinasti

Adapun urut-urutan Khalifah Daulah Bani Umayyah adalah sebagai berikut:

1. Muawiyah bin Abi Sufyan (661- 681 M)


2. Yazid bin Muawiyah (681-683 M)
3. Muawiyah bin Yazid (683-684 M)
4. Marwan bin Al-Hakam (684-685 M)
5. Abdul Malik bin Marwan (685- 705 M)
6. Al-Walid bin Abdul Malik (705- 715 M)
7. Sulaiman bin Abdul Malik (715- 717 M)
8. Umar Bin Abdul Aziz (717-720 M
9. Yazid bin Abdul Malik (720-724 M)
10. Hisyam bin Abdul Malik (724- 743 M)
11. Walid bin Yazid (743-744 M) Yazid bin Walid (Yazid III) (744 M)
12. Ibrahim bin Malik (744 M)
13. Marwan bin Muhammad (745- 750 M).

3. KEMAJUAN DINASTI BANI UMAYYAH

1. Pemisahan Kekuasaan
2. Pembagian wilayah
3. Bidang administrai pemerintahan. Dinasti umayyah membentuk beberapa diwan
(Departemen) yaitu:

a. Diwan al Rasail
b. Diwan al Kharraj
c. Diwan al Barid,
d. Diwan al Khatam
e. Diwan Musghilat,
4. Organisasi Keuangan
5. Organisasi Ketentaraan adanya undang-undang wajib militer yang dinamakan
“Nidhomul Tajnidil Ijbary”
6. Perkembangan Sosial-Budaya Ekonomi
7. Perkembangan Ilmu dan Corak Pendidikan
khas corak pendidikan Islam pada masa Umayyah sebagaimana yang diungkapkan
oleh Langulung:
a. Bersifat Arab
b. Prioritas pada Ilmu-Ilmu Naqliyah dan Bahasa
c. Menggunakan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan

4. KEMUNDURAN DINASTI UMAYYAH

Adapun sebab-sebab kemunduran dinasti Bani Umayyah adalah sebagai berikut:

1. Khalifah memiliki kekuasaan yang absolute.


2. Gaya hidup mewah para khalifah.
3. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah suatu yang baru bagi
tradisi Arab yang lebuh menentukan aspek senioritas, pengaturannya tidak jelas.
4. Latar belakang terbentuknya Dinasti Umayyah tidak dapat dipisahkan dari berbagai
konflik politik yang terjadi di masa Ali bin Abi Thalib.
5. Pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah, pertentangan etnis antara Suku Arabia Utara
(Bani Qais) dan Arab Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada.
6. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Al-Abbas bin Abbas Al-
Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan
Syi’ah, dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintah Dinasti
Umayyah
KELOMPOK 10

A. SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA

Masuknya kerajaan-kerajaan Islam di tanah diperkirakan telah berlangsung sekitar


abad ke 13 hingga abad ke 16. Maraknya perdagangan antara pedagang muslim dari
berbagai daerah seperti Arab, Maroko, Persia, Tiongkok dan lain-lain menjadikan
masyarakat Indonesia saat itu mudah berbaur dengan para pedagang muslim. Beberapa
kerajaan Islam tersebut antara lain:
a. Kerajaan samudra pasai (1267-1521 M)
b. Kerajaan Aceh (1496-1903
c. Kerajaan minangkabau
B. SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI JAWA

a. Awal Mula Masuknya Islam di Jawa


Islam datang ke Indonesia pada permulaan abad pertama hijriyah yang tersiar secara
luas baru pada abad XIII Masehi. Tersiarnya Islam ke Indonesia, juga di benua-
benua lain adalah karena beberapa faktor: Sosial politik, ekonomi dan agama.
b. Kerajaan Islam di Jawa
1. Kerajaan Demak
Para ahli sejarah sependapat bahwa penyebar Islam di Jawa adalah para Wali Songo.
Mereka tidak hanya berkuasa pada lapangan keagamaan, tapi juga dalam
pemerintahan dan politik. Bahkan seringkali seorang raja seakan-akan baru sah
sebagai raja kalau ia sudah diakui dan diberkahi oleh Wali Songo.
2. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari Kerajan Demak. Raja pertamanya adalah
Joko Tingkir yang berasal dari Pengging. Ia adalah menantu Sultan Trenggono yang
diberi kekuasaan di Pajang.
3. Kerajaan Mataram
Setelah Permohonan Senopati Mataram atas penguasa Pajang berupa Pusaka
kerajaan dikabulkan, keinginannya untuk menjadi raja sebenarnya telah terpenuhi.
Dalam tradisi Jawa, penyerahan seperti itu berarti penyerahan kekuasaan. Senopati
berkuasa sampai tahun 1601 M
4. Kerajaan Cirebon dan Banten
Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di daerah Jawa Barat.
Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Ia diperkirakan lahir pada tahun 1448
M. dan wafat 1568 M. dalam usia 120 tahun.
C. SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI SULAWESI
a. Awal Masuknya Islam Ke Sulawesi Selatan
Pandangan yang berkembang di kalangan masyarakat Bugis dan Makassar Sulawesi
Selatan, menyebutkan bahwa agama Islam pertama datang ke daerah ini pada awal
abad ke 17.
b. Masuknya Islam di beberapa kota di Sulawesi
1. Makasar-Bugis
Dapat dipastikan bahwa pada tahun 1600 M
2. Alifuru-Minahasa
3. GowaTallo
c. Kepercayaan Masyarakat Sulawesi Selatan Pra Islam
Abu Hamid mengelompokkan kepercayaan pra Islam di Sulawesi Selatan ke dalam
tiga bentuk, yaitu: Pertama, Kepercayaan terhadap arwah nenek moyang. Kedua,
Kepercayaan terhadap dewa-dewa patuntung. Ketiga, Kepercayaan terhadap Persona-
Persona Jahat
d. Perkembangan Islam di Sulawesi
Ajaran Islam lama kelamaan mulai berkembang di pulau Sulawesi. Tahun 1562-1565
M,dibawah pimpinan Raja tumaparisi kolama,kerajaan Gowa-Tallo berhasil
menaklukan daerah selayar,Bulukumba,Maros Mandar,dan Luwu. Kemudian atas jasa
Dato Ribandang dan Dato Sulaemana, penyebaran dan pengembangan Islam menjadi
lebih intensif dan mendapat kemajuan yang pesat.Pada tanggal 22 September 1605
raja Gowa yang bernama Karaeng Tanigallo masuk Islam yang kemudian bergelar
Sultan Alaudin.

Anda mungkin juga menyukai