Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdu Manaf. Anak
keturunan Umayyah baru masuk Islam setelah Nabi Muhammad saw, berhasil menaklukkan
kota Mekah (fathul Makkah).
Keberhasilan Muawiyah mendirikan Dinasti Umayyah bukan hanya akibat dari kemenangan
diplomasi Siffin dan terbunuhnya Khalifah Ali, akan tetapi ia memiliki basis rasional yang
solid bagi landasan pembangunan politiknya di masa depan. Adapun faktor keberhasilan
tersebut adalah:
1. Dukungan yang kuat dari rakyat Syiria dan dari keluarga Bani Umayyah.
2. Sebagai administrator,
3. Muawiyah memiliki kemampuan yang lebih sebagai negarawan sejati
B. Kedudukan Khalifah
pemerintahan Dinasti Bani Umayyah bercorak teokratis, yaitu penguasa yang harus ditaati
semata-mata karena iman. Seseorang selama menjadi mukmin tidak boleh melawan
khalifahnya,
1. Pemisahan Kekuasaan
2. Pembagian wilayah
3. Bidang administrai pemerintahan. Dinasti umayyah membentuk beberapa diwan
(Departemen) yaitu:
a. Diwan al Rasail
b. Diwan al Kharraj
c. Diwan al Barid,
d. Diwan al Khatam
e. Diwan Musghilat,
4. Organisasi Keuangan
5. Organisasi Ketentaraan adanya undang-undang wajib militer yang dinamakan
“Nidhomul Tajnidil Ijbary”
6. Perkembangan Sosial-Budaya Ekonomi
7. Perkembangan Ilmu dan Corak Pendidikan
khas corak pendidikan Islam pada masa Umayyah sebagaimana yang diungkapkan
oleh Langulung:
a. Bersifat Arab
b. Prioritas pada Ilmu-Ilmu Naqliyah dan Bahasa
c. Menggunakan Masjid Sebagai Pusat Pendidikan