LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN
SEMINAR DAN WORKSHOP KEGAWATANDARURATAN
PERIOPERATIF
Panitia Seminar dan Workshop Rumah Sakit Khusus Bedah Karima Utama Surakarta telah
sukses menyelenggarakan acara “Seminar dan Workshop KegawatDaruratan Perioperatif”yang
dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2017 pukul : 07.30-14.00 WIB. Berikut kami lampirkan
laporan pertanggungjawaban acara, agar dapat menjadi acuan yang lebih baik dalam
penyelenggaraan acara selanjutnya.
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Direktur
RS Khusus Bedah Karima Utama
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wataala atas selesainya acara
“Seminar dan Workshop KegawatDaruratan Perioperatif” yang dilaksanakan pada tanggal 26
Januari 2017 pukul : 07.30-14.00 WIB. Sholawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan risalah Allah kepada kita.
Kegiatan acara “Seminar dan Workshop KegawatDaruratan Perioperatif” diselenggarakan
dalam rangka meningkatkan pengetahuan perawat dalam memahami dan mengaplikasikan ilmu
kegawatandaruratan perioperatif secara mandiri dengan penanganan yang cepat dan tepat dalam
manajemen perioperatif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan angka keselamatan pasien yang
mengalami kegawatan medis serta dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit .
BAB II
LATAR BELAKANG
Terlaksananya setiap kegiatan pastinya tidak terlepas dari sebuah kepanitiaan.Oleh karena
itu, dalam kegiatan ini dibentuk panitia yang dibagi menjadi beberapa seksi. Setiap seksi
mempunyai tanggungjawab masing - masing serta berperan dalam mengkoordinir, menyiapkan
dan menyediakan peralatan untuk pemenuhan kebutuhan kegiatan ini.
Adapun penyelenggaraan acara “Seminar dan Workshop KegawatDaruratan Perioperatif”
dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2017 pukul : 07.30-14.00 WIB, diisi oleh pembicara Dokter
Spesialis Anestesi Rumah Sakit Khusus Bedah Karima Utama ,Perawat anestesi Rumah Sakit Khusus
Bedah Karima Utama dengan jumlah peserta yang hadir 74 orang.
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN
A. Persiapan Acara
Sebelum acara pelaksanaan acara ““Seminar dan Workshop Kegawat Daruratan
Perioperatif”, kami panitia melakukan kegiatan persiapan acara dengan mengadakan 2 kali
rapat persiapan acara dengan notulen terlampir.
B. Pelaksanaan Acara
Pelaksanaan acara ““Seminar dan Workshop Kegawat Daruratan Perioperatif”
dimulai pukul 09.30 – 15.30 WIB,secara garis besar rincian acara sebagai berikut :
1. Registrasi peserta
2. Pre Test
3. Pembukaan (pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan ketua panitia)
4. Pemaparan materi keperawatan oleh Yudi Agung, AMK
5. Pemaparan materi Perioperatif oleh dr.Tutus Nurastadila Sp.An
6. Sesi Tanya Jawab
7. Post Test
8. Ishoma
9. Workshop dibagi menjadi 3 kelompok ,yaitu Aplikasi Pemasangan ET, Pembukaan Jalan
nafas dan Code Blue Post Opertif dengan waktu masing-masing kelompok 30 menit
bergantian.
10. Sambutan dari Direktur RS Khusus Bedah Karima Utama Surakarta : dr.Nining Tri
Maryani
11. Pembagian Quesioner IHT
12. Pembagian Doorprise
13. Penutupan
C. Total Peserta Acara
Acara “Seminar dan Workshop KegawatDaruratan Perioperati” yang dilaksanakan
pada tanggal 26 Januari 2017 pukul : 07.30-14.00 WIB dihadiri oleh peserta yang terdiri
dari :
Seminar KegawatDaruratan Perioperati
1. Perawat RSKU : 71
2. Dokter umum :3
Workshop KegawatDaruratan Perioperati
1. Perawat :49
2. Dokter :1
D. Kehadiran Peserta
- Pada acara Workshop KegawatDaruratan Perioperati: peserta yang diundang 100
peserta, terdiri dari 17 dokter umum , 83 perawat dari RSKU, tetapi yang hadir hanya
50 peserta, yang terdiri dari 49 perawat dan 1 dokter umum.
- Pada acara Seminar KegawatDaruratan Perioperati : peserta yang di undang 100
peserta perawat, terdiri dari 83 perawat , 17 dokter umum. Dari total 83 peserta
perawat yang diundang . 71 hadir, 12 ijin dan absen. Sedangkan dari 17 dokter yang
diundang hanya 3 dokter yang hadir mengikuti seminar.
- Peserta yang tidak hadir dalam acara ada 12 peserta dari yang diundang dengan rata-
rata peserta dari IGD, BC dan CA. Setelah dikonfirmasi peserta tersebut ijin mendadak
karena ada kepentingan sendiri-sendiri.
E. Kendala dan Solusi
Kendala Solusi
Sound system terutama mix MC sering bunyi Sound system perlu diservis secara berkala
“nging” padahal sudah dilakukan check agar selalu siap pakai ketika akan
sound sebelum acara. digunakan.
Dari masukan quesioner peserta diharapkan Koordinasi dengan kepala ruang pembuatan
agar peserta dijadwalkan Libur agar focus jadwal peserta seminar dan workshop agar
selama acara seminar atau workshop. diusahakan terjadwal Libur saat mengikuti
seminar atau workshop.
Pada saat registrasi peserta, MC harus siap Koordinasi dengan MC agar meriview video
stock video edukasi yang diputar di LCD edukasi sebelum acara dimulai untuk
agar peserta tidak bosan menunggu acara mengisi waktu jeda menunggu acara
dimulai. dimulai.
Acara Workshop kegawatdaruratan Panitia menghubungi PJ dari ruang operasi
perioperatif yang dipaparkan oleh dr.Tutus yang ditunjuk yang belum hadir untuk
Nurastadila, Sp.An, Yudi Agung, AMK dan PJ segera datang kembali ke acara.
dari team OK pukul 12.15 seharusnya sudah
dimulai, tetapi karena peserta sudah siap
tetapi PJ OK belum lengkap, maka diundur
15 menit.
Untuk acara kedepannya maka persiapan panitia terkait acara lebih ditingkatkan lagi,
terutama untuk lebih detl dalam pengecekan soundsystem, jadwal peserta serta walaupun
di acara IHT Seminar dan Workshop Kegawatdaruratan Perioperatif pembicara tepat waktu
akan tetapi follow up kedatangan pembicara juga hal penting agar acara berjalan sesuai
susunan acara.,
BAB IV
ANGGARAN YANG DIGUNAKAN
Berikut rincian anggaran pemasukan dan yang digunakan selama acara “Workshop
KegawatDaruratan Perioperati” :
Total Dana dari Sponsor RS Khusus Bedah Karima Utama :Rp. 3.630.000,00
Biaya yang dikeluarkan dari Sponsor RS Khusus Bedah Karima Utama Surakarta :
Snack Rp.8000x110 : Rp. 880.000,00
Makan siang Rp.15.000x110 : Rp. 1. 650.000,00
Doorprice : Rp. 200.000,00
Fotocopy Materi : Rp 200.000,00
Oleh –oleh Poltekkes : Rp. 100.000,00
Sertifikat : Rp. 100.000,00
Fee dr. Tutus Sp. An : Rp. 400.000,00
Oleh –oleh pembicara Rp. 50.000 x 2 : Rp. 100.000,00
Total : Rp. 3.630.000,00
Sisa penggunaan dana dari Sponsor RS Khusus Bedah Karima Utama Surakarta :
Rp. 3.630.000,00 – Rp. 3.540.400,00 = Rp. 89.600
BAB V
MONITORING EVALUASI
A. Monitoring
Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang
akan membantu menjawab pertanyaan mengenai proyek atau kegiatan. Sedangkan evaluasi
adalah melihat apa yang telah dilakukan apa yang telah dicapai dan bagaimana
mencapainya (Muh. Taufik:2010). Monitoring dan evaluasi biasa disebut dengan
monev.Tingkat keberhasilan acara dapat diketahui melalui adanya monev.Berikut acara
“IHT Seminar dan Workshop Kegawatdaruratan Perioperatif” antara lain :
1. Diharapkan peserta IHT Seminar dan Workshop Kegawatdaruratan Perioperatif dapat
memahami berbagai persiapan tindakan operatif yang meliputi pemahaman asuhan
keperawatan pada klien pre operatif dan pemahaman asuhan keperawatan pada klien
post operatif.
2. Diharapkan perawat RS Khusus Bedah Karima Utama Surakarta dan dokter memahami
persiapan tindakan operasi dengan aman dan tidak merugikan klien dan petugas.
3. Diharapkan perawat RS Khusus Bedah Karima Utama Surakarta mampu
mengaplikasikan manajemen kegawatdaruratan perioperatif dan penatalaksanaan
kegawardaruratan perioperatif ke pasien langsung.
4. Setiap peserta diharapkan melakukan transfer ilmu ke rekan-rekan di satu instalasinya
dan direfresh setiap rapat instalasi.
5. Pasien dengan kegawatdaruratan perioperatif dapat teratasi dengan cepat dan
maksimal.
6. Perawat mampu memberikan asuhan pada klien pre operatif dan post operatif dengan
baik dan benar.
B. Evaluasi
Evaluasi dari pelaksanaan acara “Seminar dan Workshop Kegawatdaruratan
Perioperatif” adalah peserta yang mengikuti acara 71 perawat dan 3 dokter (Workshop
Kegawatdaruratan Perioperatif) dan 49 perawat dan 1 dokter. Diharapkan Seminar dan
Workshop Kegawatdaruratan Perioperatif Keperawatan dapat di adakan lagi minimal 1 kali
dalam 1 tahun terakhir ini, mengingat Rumah Sakit Khusus Bedah Karima Utama adalah
rumah sakit khusus bedah dan setiap hari memberikan pelayanan bedah kepada pasien
sehingga perawat diharapkan dapat direfresh lagi minimal 1 tahun sekali dengan materi
yang terUpdate, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit.
BAB VI
PENUTUP