(ABKC 5304)
Dosen Pengampu:
Yudha Irhasyuarna, M. Pd
Muhammad Fuad Sya’ban, M.Pd
Disusun Oleh:
Nadia : (1810129220026)
Sella Lubis : ( 1810129220006)
Yuli M. S : (1810129120006)
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah yang disusun ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
ISI........................................................................................................................................... 2
1. Katalis ...................................................................................................................... 2
2. Sifat Katalis ............................................................................................................. 2
3. Jenis Katalis ............................................................................................................. 2
BAB III ...................................................................................................................................... 5
PENUTUP.............................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 5
B. Saran ........................................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reaksi kimia berdasarkan termodinamika kimia terdiri atas reaksi spontan dan
nonspontan. Reaksi spontan adalah reaksi kimia yang memiliki nilai AG > 0 (positif).
Reaksi kimia yang secara teodinamika dapat berlangsung adalah reaksi spontan.
Reaksi spontan dapat berlangsung secara sangat lambat, lambat, cepat atau sangat
cepat. Syarat untuk terjadinya suatu reaksi kimia spontan adalah energi aktivitas suatu
reaksi kimia harus terlampaui. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus
dimiliki agar suatu reaksi kimia dapat berlangsung. Untuk reaksi-reaksi spontan yang
berlangsung dengan sangat cepat atau dengan kata lain memiliki energi aktivasi
sangat rendah, tujuan memperoleh produk sebagai hasil akhir reaksi kimia tersebut
dapat segera diperoleh. Untuk memperoleh berlangsungnya suatu reaksi kimia yang
sangat lambat diperlukan sesuatu yang ditambahkan pada suatu reaksi kimia yang
lambat. Sesuatu itu adalah katalis.
Ada dua jenis katalis yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu katalis?
2. Bagaimana sifat-sifat katalis?
3. Apa saja jenis-jenis katalis?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu katalis
2. Mengetahui sifat-sifat katalis
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis katalis
1
BAB II
ISI
1. Katalis
Bagaimana katalis bekerja? Ingat bahwa untuk setiap reaksi memiliki energi
penghalang tertentu yang harus dilampaui. Bagaimana membuat reaksi berlangsung
lebih cepat tanpa meningkatkan suhu agar energi molekular naik? Penyelesaiannya
adalah membuat tahap baru untuk terjadinya reaksi, yaitu suatu tahap reaksi dengan
energi aktivasi rendah. Penambahan katalis adalah membuat jalan baru bagi reaksi
dengan energi aktivasi rendah, sebab dengan katalis dapat memungkinkan
reaksiterjadi dengan energi aktivasi rendah, sehingga lebih banyak fraksi molekul
yang bertumbukan secara efektif pada suhu normal, dan laju reaksi makin cepat
walaupun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi tidak memengaruhi
perubahan entalpi reaksi.
Katalis merupakan suatu zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa
mengalami perubahan kimia secara permane. Katalis akan ikut bereaksi, tetapi setelah
reaksi selesai katalis akan diperoleh kembali dalam keadaan utuh. Misalnya, TiCl3
(katalsi dalam polimerisasi etana), V2O5 (katalis dalam pembuatan H2SO4 menurut
proses kontak), serbuk Ni (katalis pada proses pengerasan minyak tumbuhan atau
hidrogenisasi sebperti pada pembuatan margarin).
2. Sifat Katalis
1. Katalis bersifat mempercepat reaksi (meningkatkan kecepatan/laju reaksi)
2. Katalis tidak muncul di dalam persamaan stoikiometri reaksi
3. Kuantitas atau banyaknya katalis tidak mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung. Meskipun demikian, seiring dengan berlangsungnya proses, pada
kenyataanya katalis dapat mengalami perubahan sifat-sifat kimia dan fisika secara
irreversibel yang mengarah pada terjadinya deaktivasi.
4. Komposisi kimiawi suatu katalis tidak dapat berubah pada akhir reaksi.
5. Katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi dalam kuantitas yang sangat sedikit.
6. Katalsi tidak mengubah atau menggeser kesetimbangan reaksi, termasuk semua
sifat termodinamikanya.
3. Jenis Katalis
Katalis dapat digolongkan sebagai katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis
homogen adalah katalis yang berada dalam fase yang sama dengan molekul pereaksi.
Katalis heterogen berada dalam fase yang berbeda dengan pereaksi, dan biasanya
2
berbentuk padatan. Berdasarkan fase katalis dan fase sistem reaksinya, katalis dapat
dibedakan mennjadi 2 yaitu katalis heterogen dan katalis homogen. Adapun
menjelasannya sebagai berikut:
1. Katalis heterogen
Katalis heterogen bmerupakan katalis yang berada dalam fase yang berbeda
dengan pereaksinya sehingga tidak dapat bercampur secara homogen dengan
pereaksinya tersebut. katalis heterogen biasanya berada pada wujud padatan.
Contoh katalis heterogen terjadi dalam reaksi hodrogenasi hidrokarbon tak jenuh,
yaitu senyawa yang tersusun oleh karbon dan hidrogen dengan ikatan rangkap dua
karbon-karbon. Hidrogenasi merupakan proses industri penting ang digunakan
untuk mengubah lemak tak jenuh, seperti minyak menjadi lemak jenuh seperti
mentega, dimana ikatan rangkap dua C=C siubah menjadi ikatan tunggal C-C
dengan penambahan hidrogen. Contoh sederhana hidrogenasi adalah etilena
diubah menjadi etana, persamaan kimianya:
Reaksi ini berlangsung sangat lambat pada suhu kamar. Hal ini terutama
disebabkan oleh kekuatan ikatan salam molekul hidrogen yang mengakibatkan
besarnya energi aktivasi untuk reaksi ini. akan tetapi, laju reaksi dapat dipercepat
dengan menggunakan katalis platina, paladium, atau nikel. Hidrogen dan etilena
diserap pada permukaan katalis, tempat terjadinya reaksi. Fungsitama katalis
memungkinkan pembentukan tarik menarik antar logam-hidrogen agar melemakan
ikatah H-H dan memfasilitasi reaksi.
3
2. Katalis homogen
Suatu katalis dikatakan sebagai katalis homogen apabila fase katalis sama
dengan fase pereaksi yang akan dikatalisis. Contoh katalis homogen misalnya HBr
yang berperan sebagai katalis adalah ion Br yang mengkatalisis penguraian larutan
hidrogen peroksida
2H2O2(aq) 2H2O(l)+O2(g)
Jika reaksi tesebut tidak dikatalisis akan berlangsung sangat lambat. Akan
tetapi, jika ke dalam reaksi itu ditambahkan sedikit larutan asam bromida, maka
reaksi akan berlangsung cepat. Persamaan reaksi yang berlangsung dalam dua
tahap berikut:
Pada akhir reaksi, HBr diperoleh kembali. Dengan demikian HBr berperan
sebagai katalis. Oleh karena fase HBr sama dengan fase H2O2, yakni larutan, maka
dikatakan HBr adalah katalis homogen untuk penguraian hidrogen peroksida.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Katalis adalah suatu zat yang energi aktivitasnya lebih rendah sehingga
mempercepat reaksi keseluruhan, tetapi katalis sendiri tidak berubah oleh reaksi. Ada
dua jenis katalis yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Dalam katalis homogen,
fase katalis sama dengan fase pereaksi yang akan dikatalisis. Sedangkan dalam
katalisis heterogen, kerja katalitik terjadi pada permukaan dua fase yang terpisah.
B. Saran
untuk menguji kebenaran teori yang ada, hendaklah di adakannya sebuah
praktikum.
5
DAFTAR PUSTAKA
Chang, r. (2005). Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.