Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH LARUTAN

(ABKC 5304)
KATALIS

Dosen Pengampu:
Yudha Irhasyuarna, M. Pd
Muhammad Fuad Sya’ban, M.Pd
Hendra, M. Pd

Disusun Oleh:

Nadia : (1810129220026)
Sella Lubis : ( 1810129220006)
Yuli M. S : (1810129120006)

PROGRAM PENDIDIKAN IPA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUG MANGKURAT
BANJARMASIN
AGUSTUS 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah dengan judul “Makalah Katalis” ini dapat diselesaikan tepat
waktu, meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya, tidak lupa
pula kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Hendra, M. Pd. Selaku dosen pembimbing mata
kuliah larutan yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami memohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah yang disusun ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Terimakasih.

Banjarmasin, 13 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
ISI........................................................................................................................................... 2
1. Katalis ...................................................................................................................... 2
2. Sifat Katalis ............................................................................................................. 2
3. Jenis Katalis ............................................................................................................. 3
BAB III ...................................................................................................................................... 5
PENUTUP.............................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 5
B. Saran ........................................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reaksi kimia berdasarkan termodinamika kimia terdiri atas reaksi spontan dan
nonspontan. Reaksi spontan adalah reaksi kimia yang memiliki nilai AG > 0 (positif).
Reaksi kimia yang secara teodinamika dapat berlangsung adalah reaksi spontan. Reaksi
spontan dapat berlangsung secara sangat lambat, lambat, cepat atau sangat cepat. Syarat
untuk terjadinya suatu reaksi kimia spontan adalah energi aktivitas suatu reaksi kimia
harus terlampaui. Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus dimiliki agar suatu
reaksi kimia dapat berlangsung. Untuk reaksi-reaksi spontan yang berlangsung dengan
sangat cepat atau dengan kata lain memiliki energi aktivasi sangat rendah, tujuan
memperoleh produk sebagai hasil akhir reaksi kimia tersebut dapat segera diperoleh.
Untuk memperoleh berlangsungnya suatu reaksi kimia yang sangat lambat diperlukan
sesuatu yang ditambahkan pada suatu reaksi kimia yang lambat. Sesuatu itu adalah
katalis.

Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu
katalis. Walaupun katalis bukan pereaksi, tetapi dalam pelaksanannya turut andil dalam
salah satu tahap mrkanisme reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi
tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi
katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum
reaksi.

Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi)


dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-
tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang
sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.

Ada dua jenis katalis yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu katalis?
2. Bagaimana sifat-sifat katalis?
3. Apa saja jenis-jenis katalis?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu katalis
2. Mengetahui sifat-sifat katalis
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis katalis

1
BAB II

ISI

1. Katalis
Setiap reaksi memiliki energi penghalang tertentu yang harus dilampaui. Untuk
membuat reaksi berlangsung lebih cepat tanpa meningkatkan suhu agar energi
molekular naik adalah membuat tahap baru untuk terjadinya reaksi, yaitu suatu tahap
reaksi dengan energi aktivasi rendah. Penambahan katalis adalah membuat jalan baru
bagi reaksi dengan energi aktivasi rendah, sebab dengan katalis dapat memungkinkan
reaksi terjadi dengan energi aktivasi rendah, sehingga lebih banyak fraksi molekul yang
bertumbukan secara efektif pada suhu normal, dan laju reaksi makin cepat walaupun
katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi tidak memengaruhi perubahan entalpi
reaksi.
Katalis merupakan suatu zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengalami
perubahan kimia secara permanen. Katalis akan ikut bereaksi, tetapi setelah reaksi
selesai katalis akan diperoleh kembali dalam keadaan utuh. Misalnya, TiCl3 (katalsi
dalam polimerisasi etana), V2O5 (katalis dalam pembuatan H2SO4 menurut proses
kontak), serbuk Ni (katalis pada proses pengerasan minyak tumbuhan atau
hidrogenisasi seperti pada pembuatan margarin).
Reaksi dengan menggunakan C sebagai katalis :
A + C → AC (cepat)
AC + B → AB + C (cepat)
A + B+ C → AB+ C (cepat)

Katalis memiliki beberapa peran penting dalam kehidupan manusia. Katalis yang
terdapat dalam tubuh manusia adalah enzim dan katalis yang terdapat dalam industri
berperan untuk mempercepat barang industri agar pembuatan suatu zat dapat dihemat
biaya produksinya dan barang yang dihasilkan dapat dipercepat pemasarannya .
Berdasarkan contoh di atas jelas bahwa suatu katalis (zat C) diperoleh kembali
dalam jumlah yang tetap pada akhir reaksi. Oleh karena jumlah katalis sebelum dan
sesudah reaksi adalah tetap, maka katalis dianggap “tidak ikut” bereaksi, sehingga
katalis tidak perlu dituliskan dalam persamaan reaksi. Katalis cukup dituliskan di atas
tanda panah yang menghungungkan ruas kiri dan ruas kanan.
𝑐
A + B → AB

2. Sifat Katalis
1. Katalis bersifat mempercepat reaksi (meningkatkan kecepatan/laju reaksi)
2. Katalis tidak muncul di dalam persamaan stoikiometri reaksi
3. Kuantitas atau banyaknya katalis tidak mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung. Meskipun demikian, seiring dengan berlangsungnya proses, pada
kenyataanya katalis dapat mengalami perubahan sifat-sifat kimia dan fisika secara
irreversibel yang mengarah pada terjadinya deaktivasi.
4. Komposisi kimiawi suatu katalis tidak dapat berubah pada akhir reaksi.

2
5. Katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi dalam kuantitas yang sangat sedikit.
6. Katalsi tidak mengubah atau menggeser kesetimbangan reaksi, termasuk semua sifat
termodinamikanya.

3. Jenis Katalis
Katalis dapat digolongkan sebagai katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis
homogen adalah katalis yang berada dalam fase yang sama dengan molekul pereaksi.
Katalis heterogen berada dalam fase yang berbeda dengan pereaksi, dan biasanya
berbentuk padatan. Berdasarkan fase katalis dan fase sistem reaksinya, katalis dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu katalis heterogen dan katalis homogen. Adapun
menjelasannya sebagai berikut:

1. Katalis heterogen
Katalis heterogen bmerupakan katalis yang berada dalam fase yang berbeda dengan
pereaksinya sehingga tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya
tersebut. katalis heterogen biasanya berada pada wujud padatan. Mekanisme reaksi
kimia yang melibatkan katalis heterogen.

a) H2 dan C2H4 teradsorpsi (terserap) dipermukaan atom logam yang bersifat aktif
(sisi aktif). Hal ini mengakibatkan ikatan molekul menjadi lemah.
b) Ikatan H-H terputus dan membentuk ikatan H-ligam Ni. Atom H yang tidak
berikatan bergerak di permukaan menuju molekul C2H4
c) Atom H berikatan dengan atom C2H4 membentuk ikatan logam Ni- C2H5
d) Atom H yang lain berikatan dengan C2H5 membentuk molekul C2H6. Lalu,
molekul C2H6 terlepas dari permukaan dengan cara diadsorpsi.

3
2. Katalis homogen

Suatu katalis dikatakan sebagai katalis homogen apabila fase katalis sama
dengan fase pereaksi yang akan dikatalisis. Contoh katalis homogen misalnya HBr
yang berperan sebagai katalis adalah ion Br yang mengkatalisis penguraian larutan
hidrogen peroksida

2H2O2(aq) 2H2O(l)+O2(g)

Jika reaksi tesebut tidak dikatalisis akan berlangsung sangat lambat. Akan
tetapi, jika ke dalam reaksi itu ditambahkan sedikit larutan asam bromida, maka
reaksi akan berlangsung cepat.

Persamaan reaksi yang berlangsung dalam dua tahap berikut:

2Br- + H2O2 + 2H+ 2H2O + Br

Br2 + H2O2 2Br- +2H+ + O2

2Br- + 2H2O2 + 2H+ 2H2O + O2 + 2HBr

Reaksi keseluruhan adalah: 2H2O2 H2O + O2

Pada akhir reaksi, HBr diperoleh kembali. Dengan demikian HBr berperan
sebagai katalis. Oleh karena fase HBr sama dengan fase H2O2, yakni larutan, maka
dikatakan HBr adalah katalis homogen untuk penguraian hidrogen peroksida.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Katalis adalah suatu zat yang energi aktivitasnya lebih rendah sehingga
mempercepat reaksi keseluruhan, tetapi katalis sendiri tidak berubah oleh reaksi.
Katalis juga ikut serta berperan dikehidupan manusia, baik berperan sebagai enzim,
maupun sebagai suatu zat yang mempercepat laju reaksi pada barang industry sehingga
biaya produksi lebih hemat dan waktu produksi menjadi singkat.

Katalis memiliki beberapa sifat yaitu mempercepat laju reaksi, tidak muncul di
dalam persamaan stoikiometri reaksi, Kuantitas atau banyaknya katalis tidak
mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, Komposisi kimiawi suatu katalis
tidak dapat berubah pada akhir reaksi, katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi dalam
kuantitas yang sangat sedikit, katalis tidak mengubah atau menggeser kesetimbangan
reaksi, termasuk semua sifat termodinamikanya.

Ada dua jenis katalis yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Dalam katalis
homogen, fase katalis sama dengan fase pereaksi yang akan dikatalisis. Sedangkan
dalam katalisis heterogen katalis berada dalam fase yang berbeda dengan pereaksinya
sehingga tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya tersebut.

B. Saran
Untuk menguji kebenaran teori yang ada, hendaklah di adakannya sebuah praktikum.

5
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. (2005). kimia dasar : konsep-konsep inti edisi ketiga jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Melati, R. R. (2012). Kamus kimia. Jakarta: PT Aksarra Sinergi Media.

Muchtaridi, S. J. (2007). KIMIA 2. Bandung: Yudhistira.

Sunarya, Y. (2012). Kimia dasar 2. Jakarta: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai