Proposal Asma Bronkiale PDF
Proposal Asma Bronkiale PDF
PENDAHULUAN
banyak sel berperan, di antaranya sel mast dan eosinofil.1 Asma merupakan
reversibel dan disertai gejala berupa batuk, mengi, dada terasa terangkat, dan
country (<5%) untuk asma, kenyataan sulit dibantahkan bahwa asma terdapat
Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 kg/m2.5 Di negara barat, prevalensi obesitas
sangat tinggi, yaitu satu dari tiga penduduk mengalami hal tersebut. Di
1
2
diperkirakan mencapai 76,7 juta (17,5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih
cross sectional dan case control telah ditemukan adanya hubungan adanya
obesitas dengan asma. Lebih dari dua puluh juta orang Amerika menderita
sebuah penelitian oleh Ford Tahun 2005 didapatkan 16% anak yang terkena
asma di seluruh dunia baik pada anak-anak maupun dewasa. Banyak hipotesis
Lampung.
penelitan.
ruang lingkup pada subyek yaitu obesitas dan asma bronkial. Jenis penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
asma sebagai kumpulan tanda dan gejala mengi dan atau batuk
disingkirkan.11
khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Pada orang yang rentan
tertekan dan batuk, khususnya pada malam atau dini hari.12 Gejala ini
5
6
saluran nafas yang besar, sedang maupun yang kecil. Gejala mengi
sel epitel serta sel radang. Berbagai rangsangan alergi dan rangsangan
lebih banyak yang terus menerus dari pada yang musiman. Hal
hari. Asma sudah dikenal sejak lama, tetapi prevalensi asma tinggi. Di
Australia prevalensi asma usia 8-11 tahun pada tahun 1982 sebesar
bertambahnya usia terutama setelah usia sepuluh tahun. Hal ini yang
sensoris vagus pada epitel jalan nafas, disebut reseptor batuk atau
seperti debu rumah, tepung sari dan ketombe. Bentuk asma inilah
yang paling sering ditemukan pada usia 2 tahun pertama dan pada
anak dan dewasa yang berpenyakit asma, tetapi emosional atau sifat-
sifat perilaku yang dijumpai pada anak asma lebih sering dari pada
Untuk anak yang sudah besar (>6 tahun) pemeriksaan fungsi paru
flow meter atau yang lebih lengkap dengan spirometer, uji yang lain
1. Asma ekstrinsik
2. Asma intrinsik
b. serangan singkat
d. FEV 1 atau PEV > 80%- PEF atau FEV 1 variabilitas < 20% –
30%
bicara satu kalimat, bisa berbaring, tidak ada sianosis dan mengi
saat inspirasi.
posisi duduk bertopang lengan, bicara kata demi kata, mulai ada
2.2. Obesitas
2.2.1. Definisi
Massa Tubuh (IMT) yang mana dibatasi oleh BMI > 30. Yaitu dengan
pada tinggi badan dan berat badan.20 Ukuran yang ditetapkan WHO
pinggul, paha, dan pantat. Tipe ini banyak terjadi pada wanita. Tipe
1. Penyakit Kardiovaskuler
1. Hipertensi
3. Penyakit Serebrovaskuler
5. Trombosis Vena
2. Penyakit Pernapasan
1. Asma
2. Sleep Apnoe
3. Sindroma Hipoventilasi
3. Gangguan Metabolik
1. Hiperlipidemia
2. Diabetes Melitus
3. Resistensi Insulin
4. Gangguan Menstruasi
2. Haemorrhoid
3. Hernia
4. Kanker Colorectal
5. Gallstones
perfusi.
terganggunya sistem ini. Selain itu, pada penderita obesitas aliran udara
a. Il-6
b. Eotaxin
oleh sel endotel, fibroblas, makrofag, sel epitel bronkus bersilia dan
c. Tnf-α
19
epitel bronkus.26
d. TGf- β1
e. Leptin
f. Adiponektin
pada asma.26
3. Faktor Genetik
yang mungkin muncul pada satu gen. Selain itu, suatu gen yang terdapat
pada satu region kromosom dapat pula menjadi penghubung antara satu
obesitas dan asma terdapat pada region kromosom 5q, 6p, 11q13, dan
12q.26
a. Kromosom 5q
b. Kromosom 6q
obesitas.26
21
c. Kromosom 11q
reseptor IgE memiliki peran dalam respons inflamasi sel Th-2 yang
d. Kromosom 12q
IGF1,CD36L1).26
4. Hormonal
lebih sering terjadi pada wanita. Hal ini menjelaskan pengaruh hormon
5. Diet
bronkus. Selain itu, defisiensi zinc juga meningkatkan respons imun sel
napas, tetapi penelitian lain tidak menemukan hal ini. Restriksi Na pada
tiga uji klinik memperbaiki respons saluran napas, FEV1, dan gejala
asma.31
24
Obesitas
Remodeling Saluran
Napas
↑ Derajat Asma
2.6 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
objek yang akan diteliti.32 Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang
25
27
rumus. Rumus yang digunakan pada penelitian ini adalah rumus analitik
N1=N2= (Zα+Zβ)2π
(P1-P2)2
Keterangan :
𝑛1 = 𝑛2 = = jumlah sampel
N1=N2= (1,96+0,842)20,8
(0,48)2
n=27,26 ~ 28 Orang
atopik (dermatitis atopik dan rhinitis alergika) sebagai kontrol sehingga total
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
1. Steroid
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan
bronkial.
29
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1 Obesitas Keadaan dengan Mikrotoise Pengamatan 0: Obesitas (> 30 Nominal
kelebihan indeks dan dari hasil kg/m3)
massa tubuh (IMT) timbangan pemeriksaan 1: Non-Obesitas
>30 kg / m3 pasien. (≤ 30 kg/m3)
2 Asma Sesak nafas yang Kuesioner Wawancara 0: Ya Nominal
Bronkial disebabkan oleh dan data 1: Tidak
alergi dengan gejala rekam medik
mengi atau batuk dan
cenderung
malam/dini hari
Asma
a. Dewasamuda a. Steroid
terdiagnosis asma
Obesitas Non-obesitas
Analisis Data
1. Jenis Data
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data primer yaitu melalui
yang diperoleh.
31
pengolahan data.
terikat.