Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan:

Surat pemberitahuan merupakan salah satu surat formal, Sesuai dengan namanya, surat
pemberitahuan adalah sebuah surat yang dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dari
sebuah instansi atau perorangan ke instansi lain ke perorangan yang berbeda. Surat pemberitahuan
ini berisi informasi mengenai suatu hal dan atau kegiatan yang sedang terjadi dan atau yang telah
terjadi tentang beredarnya informasi Palsu menganai merk dagang Kapal Api
Surat pemberitahuan tersebut menyalurkan informasi dengan jelas dan tepat.tidak menyampaikan
pemberitahuan yang salah yang dapat mengakibatkan timbulnya kesalahan persepsi saat orang lain
menerimanya.Bahasa yang digunakan di dalamnya adalah bahasa yang baku dan sopan.
Isi di dalam surat pemberitahuan tersebut telah memuat informasi yang ingin disampaikan dari kita
untuk penerima dalam hal ini pelanggan/Konsumen/Agen dan sudah disesuaikan dengan tujuan
surat pemberitahuan tersebut, dimana telah memasukkan informasi selengkapnya disetai dengan
sebab dan akibat yang akan terjadi apabila terjadi pelangaran terhadap isi dan maksud dari Surat
Pemberitahuan.

Jerat Pidana Bagi Penyebar Berita Bohong


Orang/Badan Usaha yang menebarkan informasi palsu atau hoax di dunia maya akan dikenakan
hukum positif yaitu Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (“UU ITE”) sebagaimana yang telah diubah olehUndang-Undang Nomor 19
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik(“UU 19/2016”) menyatakan:
Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
Perbuatan yang diatur dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE merupakan salah satu perbuatan yang dilarang
dalam UU ITE. UU ITE tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan “berita bohong dan
menyesatkan”.

Terkait dengan rumusan Pasal 28 ayat (1) UU ITE yang menggunakan frasa “menyebarkan berita
bohong”, terdapat ketentuan serupa dalam Pasal 390 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”)
walaupun dengan rumusan yang sedikit berbeda yaitu digunakannya frasa “menyiarkan kabar
bohong”. Pasal 390 KUHP berbunyi sebagai berikut:

Barang siapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan
hak menurunkan atau menaikkan hargabarang dagangan, fonds atau surat berharga uang dengan
menyiarkan kabar bohong, dihukum penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan.

Pasal 378 KUHP dapat dikenakan pada tindak pidana penyebaran berita bohong dan penyesatan
Unsur di atas mengemukakan bahwa perbuatan atau tindak pidana penyebaran berita bohong dan
penyesatan dapat mengakibatkan kerugian yang dialami oleh Kapal Api dan Fastrata Buana
sedangkan yang melalukan tindak pidana tersebut mendapatkan keuntungan dari perbuatan atau
tindakan yang ia lakukan terhadap Kapal Api dan Fastrata Buana.

Terkait Point no 4 dalam surat Pemberitahuan selama tidak disebutkan nama merek dagang maka
tidak ada masalah hukum yang dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai