Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada setiap berdirinya sekolah/yayasan pendidikan pasti memiliki alasan

dan tujuan yang hendak dicapai. Salah satunya adalah mencerdaskan setiap

generasi bangsa agar menjadi individu yang kelak berguna di masyarakat, dan

dapat ikut serta dalam membangun Negara yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik maka diperlukan suatu prosedur

yang dapat berjalan dengan baik dan benar.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, banyak kendala

yang harus dihadapi pihak sekolah/yayasan pendidikan dalam proses tersebut,

salah satunya adalah banyaknya data yang dibutuhkan dan kecil kemungkinan

data tersebut dapat disimpan dengan cara manual.

Dengan semakin berkembangnya teknologi yang ada sekarang dan guna

mempermudah pihak sekolah/yayasan pendidian, maka pemerintah membuat

beberapa prosedur yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah pihak

sekolah/yayasan pendidikan tersebut dalam proses kegiatan administrasi. Dengan

adanya prosedur ini akan mempermudah dalam mengelolah data yang dimiliki

oleh sekolah/yayasan pendidikan.

Ada beberapa prosedur dari pemerintah yang telah dimiliki, contohnya

adalah Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang dapat diakses pada setiap
wilayah di Indonesia dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang hanya ada pada wilayah

DKI Jakarta.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul,

“Prosedur Administrasi Pelaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)

Pada SMK Jakarta 1 Jakarta”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang akan

menjadi rusmusan masalah pada laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, adalah :

1. Apa saja dokumen yang dibutuhkan pada pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) di SMK Jakarta 1?

2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan pelaksanaan pelaporan

Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) di SMK Jakarta 1?

3. Bagaimana prosedur administrasi pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) di SMK Jakarta 1?

4. Apa saja kendala dan bagaimana solusinya dalam penanganan pelaksanaan

pelaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) di SMK Jakarta 1?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulis dalam menyusun dan melaksanakan laporan KKP ini,

antara lain :

1. Guna mengetahui dokumen apa saja yang dibutuhkan pada pelaporan Data

Pokok Pendidikan (DAPODIK) di SMK Jakarta 1


2. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan Data Pokok

Pendidikan (DAPODIK) di SMK Jakarta 1

3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur administrasi pelaporan Data Pokok

Pendidikan (DAPODIK) di SMK Jakarta 1

4. Untuk mengetahui kendala dan cara mengatasi solusi masalah dalam

menangani pelaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) di SMK Jakarta 1

Sedangkan manfaat yang didapatkan dari penulisan laporan KKP ini,

terdiri dari :

1. Manfaat bagi penulis

Agar dapat lebih memahami dan mengetahui tentang bagaimana prosedur

administrasi pelaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang ada di SMK

Jakarta 1.

2. Manfaat bagi yayasan SMK Jakarta 1

Agar dapat dijadikan bahan evaluasi yang berguna dalam hal pelaksanaan

kegiatan administrasi pelaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang

lebih baik lagi dari sebelumnya.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis guna

mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, yaitu :

1. Metode Praktek Langsung

Melakukan praktek langsung dengan cara menjadi salah satu operator pada

proses administrasi pelaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang

berlangsung di SMK Jakarta 1


2. Metode Wawancara

Melakukan proses tanya jawab secara langsung dengan pembimbing di bagian

yang mengurus Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) tentang bagaimana proses

tersebut berlangsung dan bagaimana cara menghadapi kendala yang sering

terjadi.

1.5. Ruang Lingkup

Sehubungan dalam pelaksanaan KKP ini penulis mengambil waktu saat

libur semester, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya dalam

hal bagaimana prosedur adminisrasi pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) dan apa saja kendala yang dihadapi saat melakukan pelaporan Data

Pokok Pendidikan tersebut. Maka data yang akan penulis bahas dalam laporan

KKP ini adalah yang terlaksana pada 25 Juli – 18 September 2016.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan KKP ini terdiri dari 4 bab, yang pada tiap-

tiap bab akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab satu ini, penulis menguraikan tentang gambaran

umum penyusunan laporan KKP, mencangkup tentang latar

belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari

melakukan penelitian, metode pengumpulan data yang

dilakukan penulis, ruang lingkup penelitian, serta


sistematika penulisan yang berisi garis besar secara

menyeluruh.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab kedua, penulis menjelaskan tentang teori-teori

yang berkaitan dengan prosedur, manfaat dari prosedur,

pengertian administrasi, apa saja unsur-unsur administrasi,

fungsi administrasi, manfaat administrasi, tujuan

administrasi dan ruang lingkup administrasi.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ketiga ini, penulis akan membahas tentang

tinjauan umum yayasan SMK Jakarta 1 yaitu sejarah,

struktur organisasi dan tata kerjanya, dan visi misinya.

Penulis juga menjelaskan tentang bagaimana prosedur

administrasi pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) pada SMK Jakarta 1.

BAB IV PENUTUP

Pada bab terkhir ini, penulis akan memberikan kesimpulan

dari data penelitian serta memberikan saran dari hasil

penelitian yang telah disimpulkan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Umum

2.1.1. Pengertian Prosedur

Menurut Moekijat dalam Nuraida (2014:43) “Prosedur perkantoran atau

sistem perkantoran adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan

pekerjaan) melakukan suatu pekerjaan; berhubungan dengan apa yang dilakukan,

bagaimana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang

melakukannya”.

Menurut Stallings dkk (2014:151) “Prosedur adalah urutan-urutan yang

tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan,

siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakannya, dan bagaimana mengerjakannnya”.

Menurut Terry (2014:151) “Prosedur adalah serangkaian tahapan

pekerjaan kertas terpilih, biasanya dikerjakan oleh lebih dari satu orang yang

merupakan cara-cara yang ditentukan dan dalam mengadakan keseluruhan fase

utama dari aktivitas kantor”.

Menurut Moenir (2008:105) “Prosedur adalah tata cara yang berlaku

dalam organisasi. Kedudukannya demikian penting sebab sah atau tidaknya

perbuatan orang dalam kaitan organisasi ditentukan oleh tingkah lakunya

berdasarkan prosedur itu”.

Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas maka dapat

disimpulkan, yang dimaksud dengan prosedur adalah tata cara kerja atau kegiatan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja

yang tetap dan telah ditentukan serta merupakan rangkaian tugas-tugas yang

saling berhubungan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan dilaksanakan

berulang-ulang.

2.1.2 Pengertian Administrasi

Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, berikut disampaikan beberapa

pengertian tentang administrasi.

1. Jhon M. Pfiffner dan Robert V. Presthus (1960)

Orang dapat memulai dengan menyatakan bahwa administrasi adalah

suatu proses umum yang menandai (merupakan karakteristik) semua usaha

bersama.

2. Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg & A. Thomson (1970)

Dalam arti luas, adminitrasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan

kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Lebih lanjut dikatakan kami mendifinisikan administrasi sebagai perilaku

kerja sama kelompok orang. Dari batasan ini dapat diungkap tiga ide pokok, yakni

sebagai berikut.

a. Administrasi adalah rangkaian kegiatan.

b. Kegiatan itu dilaksanakan dalam kerangka kerja sama kelompok.

c. Kerangka kerja sama kelompok itu dilakukan untuk mewujudkan tujuan

bersama.

3. Jhon A. Vieg dalam Frizt Morstein (1959)


“In simples terms, administration is determined action in pursuit of

conscious purpose”

“Dalam arti yang sederhana, administrasi adalah tindakan yang ditetapkan

untuk mengejar maksud yang disadari”

Batasan di atas mengindikasikan dua hal, yaitu :

a. Kegiatan yang telah ditetapkan atau direncanakan; dan

b. Kegiatan itu dilakukan untuk mencapai maksud yang dikehendaki.

4. Brooks Adams (1913)

“Administration is the capacity of coordinating many, and often

conflicting social energies ia a single organism, so adroitly that they shall operate

as a unity”

Administrasi adalah kemampuan mengoordinasikan berbagai kekuatan

sosial yang sering kali bertentangan satu dengan yang lain di dalam satu

organisme sedemikian padunya sehingga kekuatan-kekuatan tersebut dapat

bergerak sebagai satu kesatuan.

Dari batasan diatas diketemukan ide pokok sebagai berikut.

a. Administrasi adalah kemampuan untuk memadukan kekuatan-kekuatan

sosial di dalam satu organisasi.

b. Kekuatan itu dipadukan dengan maksud agar setiap kekuatan yang ada

bergerak sebagai satu kesatuan/keseluruhan organisme.

5. Leonard D. White (1958)

“Administration ia a process common to all group effort, public or private,

civil or military, large scale or small scale”


Administrasi ialah proses yang selalu terdapat pada setiap usaha

kelompok, publik atau privat, sipil atau militer, skala besar atau kecil.

Pendapat ini juga menunjukan dua hal, yakni sebagai berikut.

a. Administrasi adalah proses (rangkaian kegiatan).

b. Proses itu terdapat pada setiap usaha kelompok.

6. Sondang P. Siagian (2008)

Administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara

dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

7. E. N. Gladden (1953)

“The first step is to define administration as a general human activity

operating, both inside and outside the public sphere throughout the community”

Langkah pertama adalah mendefinisikan administrasi sebagai aktivitas

manusia yang bersifat umum yang dilaksanakan, baik didalam maupun diluar

lingkungan publik, di dalam masyarakat mana pun.

8. Administrasi dalam arti sempit

Adalah kegiatan yang meliputi: catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan

ringan, ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis

ketatausahaan.

9. Administrasi dalam arti luas

Adalah seluruh proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam

mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarana prasarana tertentu secara berdaya

guna dan berhasil guna.


2.1.3 Manfaat Administrasi

Menurut Rahmat (2013:64) manfaat mempelajari ilmu administrasi dan

filosofinya, sebagai berikut :

1. Tewujudnya disiplin kerja.

2. Memperdalam skill dan bekerja profesional.

3. Meningkatkan etos kerja.

4. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan.

5. Terhindarnya mis-management.

2.1.4 Fungsi Administrasi

Menurut Quible dalam Haryadi (2009:3) ada lima jenis fungsi pendukung

administrasi dalam perkantoran, sebagai berikut:

1. Fungsi rutin

Yaitu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan pemikiran

minimal mencangkup pengarsipan dan pengadaan. Biasanya, berfungsi ini

dilaksanakan oleh staf administrasi yang bertanggung jawab atas kegiatan

administrasi sehari-hari.

2. Fungsi tenis

Yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat, kepuasan, dan

keterampilan perkantoran yang memadai, seperti biasa menggunakan beberapa

program aplikasi komputer. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi

yang tergabung dalam departemen teknologi informasi.

3. Fungsi analis
Yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif, disertai

kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat dan menganalisis

laporan dan membuat keputusan. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh seorang

manajer yang bertanggung jawab men-support keputusan yang yang akan dibuat

oleh atasannya.

4. Fungsi interpersonal

Yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar

pengambilan keputusan, serta keterampilan yang berhubungan dengan orang lain,

seperti mengoordinasikan tim proyek. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf

administrasi sebagai jenjang karier sebelum naik menjadi manajer pada suatu

organisasi.

5. Fungsi manajeral

Yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaa, pengorganisasian pengukur,

dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran dan pengevaluasian karyawan.

Biasanya, fungsi ini dilakukan oleh staf peningkat manajer yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan sistem dan prosedur adminstrasi.

Menurut Rahmat (2013:56) Fungsi administrasi yang keberadaannya

sangat penting, sebagai berikut :

1. Melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan.

2. Menghidupkan organisasi.

3. Memperkuat kedudukan organisasi.

4. Tim pemimpin organisasi.

5. Melaksanakan manajemen jenis tertentu,

6. Sistem pengelolahan berbagai input untuk menghasilkan output tertentu.


7. Tingkah laku (behavior) tertentu.

8. Pola dan proses kerja sama dalam mencapai tujuan.

9. Ilmu, kemampuan, atau seni kemampuan tertentu.

2.2 Teori Pendukung

2.2.1 Penjelasan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan, Sekretariat Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah diberikan kewenangan untuk

merancang prosedur pengumpulan data, melakukan sosialisasi dan membangun

sistem pengumpulan dan penyimpanan data yang cepat dan efisien serta

mengoordinasikan pengumpulan semua data pokok pendidikan dari suatu

pendidikan yang berada di bawah pembinaan Drektorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah. Pengumpulan data pokok pendidikan yang simaksud yaitu

meliputi pengumpulan, pengelolahan, dan penyajian data dan informasi

pembelajaran, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan peserta didik jenjang SD,

SMP, SMA, SMK dan SLB.

Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah terjadi penyatuan Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,

menjadi Direkorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Oleh karena itu,

diperlukan rancangan mekanisme pendataan yang mengikat seluruh unit kerja


terkait, sehingga terjadi integrasi menyeluruh atas aktivitas pendataan di

lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Upaya untuk mewujudkan pendataan yang terintegritas ini dilakukan

dengan membangun mekanisme dan aplikasi pendataan melalui satu pintu. Sistem

pendataan berbasis teknologi informasi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah diberi nama Sistem Data Pokok Pendidikan

Dasar dan Menengah (DAPODIKDASMEN)

Aplikasi Dapodik Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

pada tahun ajaran 2016/2017 diberi nama Aplikasi Dapodik Versi 2016. Aplikasi

Dapodik Versi 2016 ini dikemas dalam bentuk installer yang dapat digunaan oleh

semua jenjang pendidikan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah yaitu jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Otoritas data pengguna (username dan password) dan penambahan data

PTK baru pada Aplikasi Dapodik telah diberikan pada KK-DATADIK Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota, sehingga jika terdapat pergantian operator sekolah

dan/atau tambah PTK baru, maka sekolah harus melapor dan berkoordinasi pada

KK-DATADIK Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Data pengguna akan

digunakan saat mengunduh data prefill dan proses registrasi Aplikasi Dapodik

Versi 2016.

Aplikasi Dapodik Versi 2016 disajikan dengan transformasi tampilan baru

yang lebih berwarna dari tampilan Aplikasi generasi sebelumnya. Menu Aplikasi

yang sebelumnya terletak di atas kini disajikan di sisi kiri Aplikasi serta jika
diperlukan menu ini dapat disembunyikan. Sekolah juga dapat menampilkan foto

sekolah dan operator sekolah melalui pengaturan menu profil pengguna.

Pendataan dengan aplikasi Dapodik Versi 2016 ini wajib dilakukan oleh

seluruh satuan pendidikan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah. Aplikasi Dapodik Versi 2016 digunakan untuk mendata 4 (empat)

entitas data pokok pendidikan, yaitu : Data Satuan Pendidikan, Pendidikan dan

Tenaga Kependidikan, Peserta Didik, serta Substansi Pendidikan. Data pada

Aplikasi Dapodik bersifat individual, maka keempat entitas data pokok

pendidikan tersebut harus diisikan secara lengkap dan terperinci mencangkup

semua atributnya. Di dalam Aplikasi Dapodik Versi 2016 ini disediakan menu-

menu yang mengakomodasikan semua entitas data pokok pendidikan beserta

prosedur transaksional secara periodik.

Pola input data masih dipertahankan sama dengan Aplikasi generasi

sebelumnya. Namun untuk validasi data menjadi lebih ketat khususnya validasi

data yang terkait dengan PTK. Pengiriman data masih menggunakan sistem

pengiriman 2 arah yakni melalui metode sinkronisasi data.

Untuk mendukung implementasi Aplikasi Dapodik Versi 2016 agar

berjalan dengan baik, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah menyusun Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016, yang

dapat menjadi panduan sekolah dalam implementasi pendataan Dapodik, dan

menjadi pedoman bagi petugas dalam input data dan operasional Aplikasi

Dapodik Versi 2016.

2.2.2 UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pemanfaatan Teknologi Informasi

dan Transaksi Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum,

manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih teknologi atau netral

teeknologi. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik

dilaksanakan dengan tujuan untuk :

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi

dunia;

2. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik;

4. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan

pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi

Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;

5. Memberikan rasa aman, kadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan

penyelenggara Teknologi Informasi.

2.2.3 Fungsi Manajemen Peserta Didik

Fungsi Manajemen Peserta Didik adalah sebagai wahana bagi peserta

didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan

dengan segi-segi individualitas, segi sosial, aspirasi, kebuuhan dan segi-segi

potensi peserta didik lainnya.


Agar fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsip

yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Prinsip-prinsip yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat program

dilaksanakan.

2. Manajemen peserta didik harus mempunyai tujuan yang sama dan atau

mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.

3. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik harus mengemban misi

pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.

4. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk

mempersatukan peserta yang mempunyai keragaman latar belakang dan punya

banyak perbedaan.

5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya

pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.

6. Kagiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu

kemandirian peserta didik.

7. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta

didik, baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.

Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data

peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas secara operasional

dapat digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.

2.2.4 Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Ruang lingkup manajemen peserta didik antara lain :

1. Analisis kebutuhan peserta didik

Langkah pertama dalam kegiatan menajemen peserta didik adalah

melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh

lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan yang dilakukan dalam

langkah ini adalah :

a. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima.

b. Menyusun program kegiatan kesiswaan.

2. Rekruitmen peserta didik

Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga (sekolah) pada hakikatnya

adalah merupakan merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik

pendaftar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan

(sekolah) yang bersangkutan.

Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai

berikut:

a. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru.

b. Pembuatan dan pemasangan pengumuman peserta didik baru yang akan

dilakukan secara terbuka.

3. Seleksi peserta didik

Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk

menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di

lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.

a. Melalui tes atau ujian.

b. Melalui penelusuran bakat kemampuan.


c. Berdasarkan nilai STTB/SKHUN atau nilai UN.

4. Orientasi

Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan

mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta

didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta didik

antara lain :

a. Agar peserta didik dapat mengerti, memahami dan menaati segala

peraturan yang berlaku disekolah.

b. Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan sekolah.

c. Agar peserta didik siap menghadapi lingkungan yang baru baik secara fisik

, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses

pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan

sekolah.

5. Penempatan peserta didik

Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga

pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu

ditempatkan dan dikelompokan dalam rombongan belajar. Pengelompokan

peserta didk yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan

kepada sistem kelas.

6. Pembinaan dan pengembangan peserta didik

Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga siswa

mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajaruntuk bekal kehidupannya di

masa yang akan datang.


7. Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan dan pelaporan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan

agar pihak lembaga pendidikan (sekolah) dapat memberikan bimbingan yang

optimal pada peserta didik.

2.2.5 Tujuan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)

Berdasarkan Surat Kementrian Dalam Negeri No 890/2173/sj, bahwa

beberapa tujuan Dapodik adalah :

1. Pendataan dan Pengelolaan Pangkalan data pendidikan.

2. Pendayagunaan dan pelayanan Data/Informasi Pendidikan.

3. Perencanaan Evaluasi dan pengolahan Sistem Informasi Pendataan Pendidikan.

4. Layanan Dukungan Tekhnis dan Pengelolaan Infrastuktur Pendukung Sistem

Informasi Pendataan Pendidikan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum

3.1.1. Sejarah Singkat SMK Jakarta 1

SMK Jakarta 1 atau yang lebih dikenal dengan Jaksa adalah Sekolah SMK

yang dulunya bernama SMEA. SMK Jakarat 1 didirikan pada tahun 1983 yang

beralamat di JL. Peta Selatan No.24 Kalideres Jakarat Barat dimana sekolah ini

bersatatus swasta dan sama dengan pemilik yayasan Universitas Jakarta yang

beralamat di Jl. Pulo Mas Barat Jakarta Timur. Pemilik yayasan SMK Jakarta 1

adalah Ibu Shafiria Sadam Manap, , SH. MM dan ketua yayasannya adalah HJ.

Nani Sutiyani, MM. SMK Jakarta 1 terakreditasi A yang memiliki 3 program

studi yaitu Admnistrasi Perkantoran (AP), Akuntansi (AK), dan Tata Niaga (TN).

SMK Jakarta 1 memiliki kepemimpinan yaitu yang pertama Kepala Sekolah, dam

ada tiga wakasek (bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang dunia usaha dan

dunia industri), memiliki 45 orang guru ada 19 orang guru pria dan 26 orang guru

wanita, 8 orang katyawan tata usaha, 4 orang satpam, serta ada 5 orang cleaning

service.

SMK Jakarta 1 memiliki visi “Menjadi SMK Unggulan dalam prestasi

untuk menghasilkan tamatan yang beriman, bertaqwa serta berbudi luhur, berjiwa

wiraswasta, profesional sesuai dengan bidangnya, siap mengisi kebutuhan tenaga

kerja dan mampu bersaing secara nasional maupun global”. Adapun misi SMK

Jakarta 1 adalah sebagai berikut :


1. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada

seluruh warga sekolah.

2. Meningkatkan mutu fasilitas pendidikan.

3. Meningkatkan profesionalisme Guru dan manajemen sekolah.

4. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan Dunia

Usaha / Usaha Industri (DU / DI).

5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya

bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak.

3.1.2. Struktur Tata Usaha Di SMK Jakarta 1

Struktur organisasi merupakan suatu hal yang penting dalam suatu

organisasi, adanya sturuktur dalam organisasi maka semua bagian yang terlibat

akan mengetahui apa saja yang harus mereka kerjakan dan kepada siapa mereka

harus bertanggung jawab, dengan kata lain dengan adanya pengorganisasian,

setiap pelaksana dari rencana akan terjadi kesatuan dalam mencapai tujuan.

Berikut merupakan bagan struktur organisasi SMK jakarta 1 pada bagian

Tata Usaha, dapat dilihat pada gambar III.1 berikut


Kepala Sekolah

Kepala Tata Usaha

Keuangan Administrasi

Staf Staf
Staf Staf Staf

Sumber: SMK Jakarta 1

Gambar III.1

Sruktur bagian Tata Usaha SMK Jakarta 1

Berdasarkan struktur organisasi Tata Usaha SMK Jakarta 1, maka dapat

dijelaskan tugas dari masing-masing bagian, sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan :

a. Memimpin SMK Jakarta 1 semuai dengan peraturan yang telah dibuat.


b. Mengawasi dan memastikan bahwa semua yang ada di SMK Jakarta 1 telah

mematuhi peraturan yang ada.

c. Memberikan contoh yang baik pada setiap orang yang ada di lingkungan

SMK Jakarta 1.

2. Kepala Tata Usaha

Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan :

a. Mengatur apa saja yang harus dikerjakan oleh para staf Tata Usaha yang

lain.

b. Memastikan bahwa apa yang telah dikerjakan para staf lain sudah benar.

c. Bertanggung jawab jika terjadi kesalahan di bagian Tata Usaha.

3. Bagian Keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan :

a. Melakukan pengecekan pemasukan SPP setiap siswa.

b. Mengingatkan siswa jika terjadi keterlambatan membayar SPP.

c. Rekap daftar siswa yang telah melakukan pembayaran SPP disetiap

bulannya.

4. Staf Bagian Keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan :

a. Membantu tugas dari bagian keuangan.

5. Bagian Administrasi

Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan :

a. Melakukan kegiatan surat-menyurat di SMK Jakarta 1.

b. Membuatkan kartu ujian untuk para siswa saat Mid Semester dan Semester.
c. Memprint setiap soal dari para guru untuk kegiatan Mid Semester dan

Semester.

6. Staf Bagian Administrasi

Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan :

a. Membantu tugas dari bagian administrasi.

3.1.3. Program Keahlian Di SMK Jakarta 1

1. Akuntansi

Tujuan Program Keahlian Akuntansi adalah membekali siswa dengan

keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dibidang :

a. Mencatat transaksi sasuai dengan siklus akuntansi untuk perusahaan jasa,

dagang dan manufaktur.

b. Mengajarkan pekerjaan akuntansi keuangan untuk pos neraca berbagai

bentuk badan usaha.

c. Mengelolah bukti transaksi keuangan.

d. Mengelolah bukti jurnal

e. Mengeolah buku besar

f. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa

g. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang

h. Menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan manufaktur

i. Mengoprasikan paket program pengelolah angka/spreadsheet


Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan program keahlian Akuntansi adalah

jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kempetensi bidang keahlian

Akuntansi pada jenjang SMK antara lain adalah :

1. Sales Acconting (Akuntansi Penjualan)

2. Purchase Accounting (Akuntansi Pembelian)

3. Warehouse Administration (Admin Gudang)

4. Finance Administraton (Admin Keuangan)

5. Sales Administration (Admin Penjualan)

6. Cashier (Kasir)

2. Administrasi Perkantoran

secara khusus tujuan program keahlian Administrasi Perkantoran adalah

membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar :

a. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan

maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan lingkungan

masyarakat. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi

informasi untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.

b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merancanakan,

melaksanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi tanggung

jawabnya.

c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelolah administrasi

keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan dipertanggung

jawabkan.
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan program keahlian Administrasi

Perkantoran adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan dengan kompetensi

yang tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Sekretaris/Administrasi Bisnis pada

jenjang SMK antara lain adalah :

1. Berbagai lembaga/organisasi pemerintah atau swasta.

2. Staff administrasi.

3. Resepsionist.

4. Operator telepon.

5. Asisten Sekretaris.

Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang

yang ada, lulusan program keahlian Administrasi Perkantoran juga dimungkinkan

mengelolah atau berwirausaha di bidang Administrasi Perkantoran.

3. Pemasaran

Jurusan Pemasaran/Marketing di SMK Jakarta 1 Jakarta Barat, merupakan

salah satu jurusan yang didukung dengan sarana dan prasarana penunjang yang

mampu meningkatkan tingkat kompetensi siswa dalam menghadapi dunia usaha

dan dunia industri yang semakin pesat perkembangannya.

Sejak awal berdirinya SMK Jakarta 1 memiliki 3 kompetensi keahlian

salah satunya Pemasaran. Pada awalnya jurusan ini bernama Manajemen Bisnis,

kemudian seteah beberapa tahun berubah menjadi jurusan PJ (Penjualan). Namun,

semenjak tahun pelajaran 2009/2010 diubah menjadi Pemasajan. Pada akhirnya,

dari nama jurusan diubah menjadi progra keahlian, dan sampai saat ini diubah

menjadi Kompetensi Keahlian.

Sarana dan prasarana yang dimiliki jurusan Pemasaran adalah :


a. Pertokoan Business Center (BC) Mart sebagai wahana praktikum siswa

dalam kegiatan penjualan secara riil.

b. Labolatorium cash register.

c. Labolatorium packaging.

d. Labolatirium display.

e. Unit produksi.

Materi pembelajaran produktif yang dimiliki jurusan Pemasaran adalah :

a. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip bisnis.

b. Menata produk.

c. Melaksanakan negosiasi.

d. Melaksanakan konfirmasi keputusan pelanggan.

e. Melaksanakan proses administrasi transaksi.

f. Melakukan penyerahan/pengiriman produk.

g. Melaksanakan penagihan pembayaran.

h. Mempersiapkan dan mengoprasikan peralatan transaksi dilokasi penjualan.

i. Menemukan peluang baru dari pelanggan.

j. Melaksanakan pelayanan prima.

k. Membuka usaha Eceran/Ritel.

l. Melakukan pemasaran barang dan jasa.

3.1.4 Program Pembelajaran

Sebagaimana yang seharusnya ada pada tiap sekolah, adanya program

pembelajaran sangatlah penting. Program pembelajaran yang ada di SMK Jakarta 1

adalah sebagai berikut :


1. Mengikuti program kurukulum 2006 dan kurikulum 2013.

2. Disamping ada pembelajaran Agama Islam, masih ditambah dengan

pembelajaran Aqidah Akhlak.

3. Pembinaan Rohani Islam melalui mejelis ta’lim dan bagi yang non muslim

disediakan guru sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

4. Kursus bahasa inggris.

5. Praktek kerja industri di Perusahaan (Instansi).

Tidak hanya di bidang studi, SMK Jakarta 1 juga memiliki beberapa

ekstrakulikuler yang aktif dan berprestasi. Beberapa ekstrakulikuler tersebut yaitu :

1. Osis

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah salah satu organisasi yang berada

di tingkat sekolah yang ada mulai dari tingkat SMP, SMA dan SMK. Pengurus

dan pengelolah Osis adalah para siswa yang terpilih. Ada beberapa kegiatan

yang dilakukan Osis, misalnya perayaan Ulang Tahun Sekolah dan perayaan

hari kemerdekaan.

2. Teater

Adalah bagian dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di

depan para penonton dengan menggabungkan dialog dengan gestur. SMK

Jakarta 1biasnya menampilkan drama/teater pada acara perpisahan sekolah,

Penutupan Masa Orientasi Siswa (MOS), dan pensi sekolah.

3. Paskibra,

Adalah pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) adalah organisasi yang akan

membina watak, kedisiplinan, dan meningkatkan rasa tanggung jawab. Salah

satu prestasi ekstrakulikuler yang di miliki di SMK Jakarta 1 adalah juara 3


tingkat Kotamadya Paskibra yang diselenggarakan pada tanggal 16 November

2016 di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat.

4. PMR

Palang Merah Remaja adalah salah satu organisasi binaan dari Palang Merah

Indonesia (PMI) yang ada disekolah-sekolah.

5. Futsal

Adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing

beranggotakan orang. Di SMK Jakarta 1 seringkali diadakan turnamen futsal

mulai dari tingkat SMP, SMA, dan SMK yang di adakan dalam jangka waktu 2

tahun sekali.

6. Basket

Sama seperti futsal, basket juga salah satu ekstrakulikuler yang sering

mangadakan kompetisi tingkat SMP, SMA, dan SMK se-Jakarta Barat.

7. Rohis

Rohani Islam adalah sebuah organisasi yang memperkuat dan memperdalan

ajaran agama Islam.

8. Dance

Organisasi yang menggabungkan beberapa tarian tradisional dan modern

sebagai wahana untuk mengembangkat bakat dari siswa.

3.2 Data Laporan KKP

3.2.1. Bidang Praktik yang Dilakukan


Dalam melakukan KKP yang dilaksanakan penulis selama 1 bualan di

SMK Jakarta 1, penulis ditempatkan pada bagian administrasi. Adapun kegiatan

yang dilakukan penulis saat melaksanakan KKP adalah :

1. Membantu proses administrasi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)

Penulis membantu membagikan dan mengumpulkan formulir yang dibagikan

kepada siswa SMK Jakarta 1, menginput data tersebut pada aplikasi

DAPODIK 2016, menoreksi jika terjadi kesalah pada formulir yang telah siswa

isi, memverivikasi data tersebut di aplikasi. Semua yang dilakukan penulis

dibimbing oleh salah satu guru yang telah ditunjuk oleh sekolah.

2. Membantu proses pengajuan Kartu Jakarta Pintar (KJP)

Dalam proses pengajuan Kartu Jakarta Pintar, penulis menjadi salah satu dari

tim verivikator. Membantu staff menyeleksi siswa-siswa yang mengajukan

KJP dengan menjadi tim pewawancara, mengumpulkan data yang diperlukan

untuk pengajuan KJP, dan menginput data siswa-siswa tersebut.

3. Membantu Guru dalam pembuatan RPP dan Silabus

Maksud dari membantu dalam pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) dan Silabus adalah sebatas mencarikan contoh dari RPP dan

silabus tersebut untuk di jadikan bahan referensi dewan guru.

4. Membantu mengoreksi tugas yang dikerjakan oleh murid

Membantu guru untuk mengoreksi latihan soal yang telah dikerjakan para

siswa, namun pekerjaan ini dilakukan penulis jika hanya mendapat perintah

langsung dari guru yang bersangkutan.


5. Pada saat perayaan 17 Agustus 2016, penulis diminta untuk menjadi salah satu

juri/tim penilai kebersihan kelas untuk siswa kelas X, XII dan XII disemua

jurusan.

Dari keseluruhan pekerjaan yang dilakukan penulis selama 1 bulan di

SMK Jakarta 1 dilakukan penulis juga dinilai pada setiap minggunaya oleh Bapak

M. Thohiruddin,S.Pd.MM selaku pembimbing penulis pada saat melakukan KKP.

3.2.2 Hasil Perumusan Masalah

Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari SMK Jakarta 1 melalui

wawancara dengan Bapak Andi selaku pembimbing dalam pengerjaan Data

Pokok Pendidikan (DAPODIK), maka jawaban hasil wawancara tersebut penulis

uraikan ke dalam bentuk laporan KKP.

A. Dokumen Yang Diperlukan Pada Pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK)

1. Peserta Didik

Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) memerlukan beberapa dokumen

untuk kelengkapan formulir yang terus berubah di tiap tahunnya.Berikut adalah

dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kelengkapan pengisian dari formulir

DAPODIK tersebut.

a. Ijazah

Ijazah diperlukan guna melengkapi nomor Ujian Nasional, no Ijazah, dan

Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

b. SKHUN
SKHUN digunakan untuk memastikan bahwa Nomor Induk Siswa

Nasional (NISN) yang tertera pada Ijazah benar atau salah. Karena ada beberapa

nomor NISN yang tidak sesuai dengan yang tertera pada Ijazah.

c. Akta Lahir

Fotokopi akta Lahir diperlukan untuk pengisian Nomor Akta Lahir guna

memastikan bahwa nomor akta yang telah di isi oleh sisiwa sudah benar.

d. Kartu Keluarga

Kartu Keluarga diperlukan untuk pengisian Nomor Induk Kependudukan

(NIK), sebetulnya kartu keluarga akan diminta oleh pihak sekolah jika siswa tidak

mengisi NIK tersebut di formulir Dapodik.

Dokumen-dokumen tersebut wajid dilampirkan saat pengumpulan formulir

Data Pokok Pendidikan (DAPODIK).

2. Tenaga Kependidikan

Maksud dari tenaga kependidikan ini adalah para guru dan karyawan yang

ada di SMK Jakarta 1. Tidak hanya murid yang terlibat dalam DAPODIK, tapi

guru dan karyawan juga dilibatkan. Untuk beberapa guru yang telah menjadi PNS

dengan terdaftarnya di DAPODIK, akan mendapat dana langsung dari

Pemerintah. Berikut beberapa dokumen yang diperlukan dalam pengisian formulir

Tenaga Kependidikan :

a. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

NPSN atau singkatan dari Nomor Pokok Sekolah Nasional merukapan

kode pengenal sekolah yang bersifat unik dan membedakan satu sekolah dengan

sekolah lainnya. Tiap sekolah akan memiliki NPSN yang berbeda. Dengan adanya
NPSN ini akan lebih mudah mengenali apa saja data yang terkait dengan Nomor

Pokok Sekolah secara nasional.

b. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)

NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) adalah nomor

identitas yang bersifat nasional untuk seluruh PTK (Pendidik dan Tenaga

Kependidikan). NUPTK ini merupakan gabungan beberapa angka yang menjadi

kode pengenal guru dan tenaga kependidikan yang lainnya.

Namun pengisian formulir tenaga kependidikan ini hanya diketuhui oleh

penanggung jawab yang telah ditunjuk langsung di SMK Jakarta 1, alasannya

adalah untuk mencengah kesalahan pada proses penginputan. Karna jika ada

sesuatu yang salah dalam proses penginpitan tersebut, akan sulit untuk diperbaki

karna sistem ini bersifat online. Berikut adalah contoh dari formulir tenaga

kependidikan pada Data Pokok Pendidikan (DAPODIK).

B. Orang-Orang Yang Memiliki Peran Dan Tanggung Jawab Dalam

Pelaksanaan Palaporan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)

Ada bebrapa orang yang terlibat dalam proses pelaporan DAPODIK ini,

berikut adalah orang yang terlibat :

1. Peran Kepala Sekolah yaitu sebagai penanggung jawab data di sekolah,

membagi tugas guru untuk mengajar di setiap rombongan belajar (rombel),

mengawasi operator sekolah dalam pengisian aplikasi Dapodik di sekolah

masing-masing.

2. Peran PTK yaitu di samping sebagai pengajar dan pelaksana, juga bertugas

untuk mengisi formulir individual PTK dan memeriksa kebenaran dan


kelengkapan data individu yang diisikan oleh operator ke dalam aplikasi

Dapodik.

3. Peran Wali Kelas yaitu mengkoordinasikan pengumpulan data peserta didik

sesuai dengan kelas yang diampunya.

4. Peran Peserta Didik yaitu mengisi formulir Peserta Didik yang selanjutnya

formulir tersebut diserahkan kepada orang tua untuk diisi secara lengkap.

5. Peran Operator Sekolah yaitu :

a. Mendistribusikan formulir pendataan kepada Sekolah, PTK, dan Peserta

Didik dalam rangka mendapatkan data untuk diisikan ke dalam aplikasi.

b. Mengisi aplikasi Dapodik sesuai dengan formulir pendataan yang telah

terisi.

c. Mengirimkan data ke server Pusat melalui Aplikasi Dapodik.

C. Proses Berjalannya Prosedur Administrasi Pelaporan Data Pokok

Pendidikan (DAPODIK)

Berdasarkan data yang diperoleh dari SMK Jakarta 1, prosedur pelaporan

Dapodik dapat dilihat pada gambar III.2 berikut.


Kepala Sekolah Administrasi Siswa

Mulai

Pengecekan Pembagian Pengisian Formulir


Formulir Dapodik Formulir Dapodik & Pengumpulan
Dokumen

Penginputan
Data

Verivikasi Data

Pengarsipan

Selesai

Sumber : SMK Jakarta 1

Gambar III.2

Prosedur Pelaporan Dapodik

Berdasarkan gambar III.2, jelaskan alur pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) di SMK Jakarta 1 adalah sebagi berikut :

1. Kepala Sekolah

Di SMK Jakarta 1, kepala sekolah adalah yang pertama bertugas

melakukan pengecekan pada formulir Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). Jika


sekiranya pada formulir tersebut ada kekurangan maka akan segera ditambahkan

oleh kepala sekolah. Setelah dianggap formulir tersebut sudah baik dan lengkap

baru akan diserahkan kepada bagian administrasi.

2. Bagian Administrasi

Bagian administrasi adalah bagian yang akan menyalurkan formulir yang

sudah diberikan kepala sekolah kepada siswa yang ada di SMK Jakarta 1 serta

memberi informasi tentang apa saja dokumen yang diperlukan guna kelengkapan

DAPODIK.

Setelah formulir telah di isi oleh para siswa dan dikembalikan ke bagian

administrasi, akan dilakukan pengnputan data kedalam aplikasi DAPODIK.

Setelah itu dilakukan verivikasi data, jika data telah di input dan di verivikasi

maka selanjtkan formulir dan dokumen dari para siswa tersebut akan diarsipkan

dan disimpan.

3. Siswa

Siswa disini berperan untuk mengisi formulir yang telah dibagikan bagian

administrasi secara lengkap dan benar, memberikan semua dokumen yang

dibutuhkan bagian administrasi. Jika formulir telah di isi dan dokumen yang

dibutuhkan sudah lengkap, maka harus segera dikembaikan ke bagian administrasi

agar dapat segera dilakukan proses penginputan dan verivikasi data.

D. Kendala Dan Manfaat Yang Ada Pada Proses Pelaporan Data Pokok

Pendidikan (DAPODIK)
Pada proses pelaporan Data Pokok Pendidikan ini tidak mungkin jika tidak

ada kendala yang di alami. Untuk proses pelapoean Data Pokok Pendidkan

(DAPODIK) ini adalah sebagai berikut :

1. Keterlambatan Pengumpulan Data

Tidak semua siswa yang ada di SMK Jakarta 1 tepat waktu untuk

pengumpulan formulir dan dokumen yang diperlukan untuk DAPODIK. Ada

sebagian dari siswa tersebut yang terlambat dalam pengumpulan formulir dan

dokumen dengan beberapa alasan. Jika formulir dan dokumen yang diperlukan

belum tersedia tentu proses penginputan data tidak akan dapat dilakukan, jika

tidak segera ditangani akibatnya adalah semakin lama pelaporan DAPODIK ini

terselesaikan.

Saat kendala ini terjadi, yang dilakukan penanggung jawab DAPODIK di

SMK Jakarta satu adalah memanggil siswa-siswa tersebut untuk diingatkan

kembali tentang dokumen yang masih belum lengkap dan mengingatkan agar

segera dilengkapi, jika keesokan harinya siswa tersebut masih belum membawa

dokumen yang diperlukan, maka handphone milik siswa tersebut akan ditahan

beberapa waktu di sekolah dan baru akan dikembalikan jika siswa tersebut telah

melengkapi dokumen-dokumen yang kurang.

2. Versi DAPODIK berubah-ubah

Karna DAPODIK ini bersifat online maka cepat sekali versi berubah,

bahkan untuk DAPODIK versinya berubah-ubah pada tiap tahunnya. Versi yang

berubah-ubah ini tentu menjadi salah satu kendala karna operator sekolah harus

mempelajari versi yang baru berulang-ulang agar dapat mengerti dan memahami

versi baru tersebut.


Untuk mengatasi masalah dari versi DAPODIK yang berubah-ubah ini,

SMK Jakarta 1 meminta bantuan langsung dari salah satu orang dari Dinas

Pendidikan untuk membantu jika terjadi kesalah dalam proses penginputan

DAPODIK tersebut

3. Koneksi Internet

Sistem online tidak mungkin jika tidak menggunakan koneksi internet,

dan koneksi internet ini mempengaruhi berjalannya proses pelaporan DAPODIK,

jika koneksi internet yang dimiliki baik/cepat, maka dalam proses penginputan

dan pelaporanDAPODIK akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya,

sebaliknyajika koneksi internet buruk/lambat maka proses penginputan dan

pelaporan DAPODIK akan mengalami keterlambatan. Gangguan Koneksi internet

di SMK Jakarta 1 termasuk ke dalam koneksi yang lambat, maka dari itu

pelaporan DAPODIK di SMK Jakarta 1 berjalan dengan lambat pula.

Dalam mengatasi masalah koneksi internet ini, sering kali penanggung

jawab menggunakan jaringan internet dari handphone milik pribadi untuk

disambungkan ke perangkat komputer yang ada di SMK Jakarta 1.

4. Sarana Pendukung

Maksud dari sarana pendukung di sini adalah perangkat kompuer yang di

miliki SMK Jakarta 1. Untuk perangkat komputer, SMK Jakarta 1 masih memiliki

perangkat komputer yang kurang memadai. Perangkat komputer yang di miliki

masih perangkat komputer lama/kurang up to date. Sehimgga dalam proses

pelaporan data pokok pendidikan (DAPODIK) tersebut sering kali terjadi

gangguan, seperti keyboard yang digunakan sering kali rusak.


Jika sudah terjadi kendala seperti ini, maka yang akan dilakukan oleh

penanggung jawab DAPODIK di SMK Jakarta 1 adalah menggunakan laptop

miliknya pribadi. Jika laptopnya sendiri masih dinilai masih kurang, maka

penanggung jawab akan meminta bantuan dari wakil bidang kesiswaan untuk

meminjamkan laptop agar pengerjaan DAPODIK bisa segera terselesaikan.

5. Kesalahan Penginputan Data Pengajar dan Tenaga Kependidikan (PTK)

Kesalahan dalam pengisian Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) maka

guru akan sulit mendapatkan tunjangan sertifikasi guru TGP (Tunjangan Profesi

Guru).

Untuk itulah walaupun yang menginput data-data pribadi guru adalah

Operator Sekolah akan tetapi guru bertanggung jawab akan data yang sudah

masuk dalam sistem DAPODIK benar atau salah.

Setiap hal dibuat pasti memiliki manfaat, seperti Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) ini, dibuat memiliki manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat dari

Data Pokok Pendidkan (DAPODIK) :

1. Data sekolah dapat dipertanggung jawabkan dengan fakta (Kredibel) maksud

disini adalah data yang telah diinput sudah benar adanya, dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

2. Lebih Evisien, maksud dari lebih evisien di sini adalah lebih evisien dalam hal

waktu.

3. Lebih cepat dalam hal administrasi.

4. Lebih cepat dalam pencairan dana da tunjangan untuk para guru.

5. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari sumber APBN.

6. Rehabilitasi ruang belajar (Ruang kelas, Perpustakaan, Laboratorium, dll)


3.2.3 Kendala Praktik dan Cara Mengatasinya

Dalam menjalani Kuliah Kerja Praktik (KKP) di SMK Jakarta 1, penulis

mengalami kendala, diantaranya :

1. Kesulitan bersosialisasi dengan staf bagian lain dan para guru yang ada di

SMK Jakarta 1 karena terpisahnya ruang kerja.

2. Pekerjaan yang diberikan kadang tidak sesuai dengan bidang praktik saat

melakukan KKP, seperti menjadi juri kebersihan kelas saat perayaan 17

Agustus 2016.

Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut, penulis mengatasinya dengan

cara :

1. Mencoba bersosialisasi dengan staf lain dan para guru saat jam istirahat dan

selesai jam pelajaran. Dengan cara sesekali ke ruang guru dan staf lainnya

untuk mengobrol/bertanya tentang pekerjaan.

2. Melakukan yang terbaik sebagai seorang juri pada penilaian tersebut, dengan

cara menjadi juri yang objektif dalam melakukan penilaian.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di SMK Jakarta 1, dan mendapatkan hasil

penelitian tentang Pelaporan Data Pokok Pendidkan (DAPODIK), maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sama seperti sekolah-sekolah yang lainnya, SMK Jakarta 1 telah menggunakan

aplikasi DAPODIK untuk pelaporan data siswa dan para guru ke pemerintah.

SMK Jakarta 1 juga telah melakukan pelaporan DAPODIK sesuai dengan

prosedur yang telah dibuat oleh pemerintah.

2. SMK Jakarta 1 telah berupaya secara maksmal dalam kegiatan pelaporan Data

Pokok Pendidikan (DAPODIK) dengan cara melakukan banyak tindakan agar

data yang dibutuhkan dapat terkumpul tepat waktu, contoh : dengan memberi

peringatan kepada siswa yang terlambat mengumpulkan atau kurang dalam

pengumpulan dokumen yang diperlukan.

3. Meskipun masih banyak kendala yang didapatkan dalam proses Pelaporan Data

Pokok Pendidikan (DAPODIK), SMK Jakarta 1 memiliki alternatif cara agar

pelaporan DAPODIK dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

4.2 Saran

Berdasrkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, sebagai bahan

masukan untuk SMK Jakarta 1 dalam hal pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) adalah :
1. Sebaiknya SMK Jakarta 1 segera memperbarui perangkat komputer dan

jaringan internet, agar dalam kegiatan pelaporan Data Pokok Pendidikan

(DAPODIK) yang selanjutnya dapat berjalan dengan lebih cepat dan lancar

dari yang sebelumnya.

2. Lebih tegas dalam hal menghadapi para siswa, terutama saat pengumpulan

dokumen yang diperlukan dan pengisian formulir. Karena jika tidak tegar maka

para siswa akan terus mengulur-ulur waktu pengumpulan. Jika SMK Jakarta 1

lebih tegas, mungkin akan berkurang jumlah siswa yang telambat untuk

mengumpulkan formulir DAPODIK dan dokumen-dokumen yang diperlukan.

3. Tetap menjaga kekeluargaan yang ada di SMK Jakarta 1, jika tetap menjaga

hal tersebut maka akan menciptakan suasana yang nyama bagi siswa-siswa,

para guru serta para kaeyawan yang ada di SMK Jakarta 1.

Anda mungkin juga menyukai