NIM : M0417086
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses
evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600
juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme
uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan
keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi
kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa Keanekaragaman
hayati menurut UU No 5 Tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua
sumber termasuk di antaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-
komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman
dalam spesies, antara species dengan ekosistem. Berdasarkan definisi di atas ada 3 elemen
keanekaragaman hayati yaitu, keanekaragaman genetik, spesies dan komunitas.
Keaneka ragaman genetik merupakan keanekaragaman sifat yang terdapat dalam satu
jenis. Dengan demikian tidak ada satu makhlukpun yang sama persis dalam penampakannya.
Matoa Pometia pinnata di Irian Jaya mempunyai 9 macam penampilan dari seluruh populasi
yang ada. Dengan kemampuan reproduksi baik vegetatif dan generatif, populasi sagu di Ambon
mempunyai 6 macam pokok sagu yang berbeda. Berdasarkan jumlah jenis durian liar yang
tumbuh di Kalimantan yang jumlahnya mencapai 19 jenis, diduga bahwa Kalimantan adalah
pusat keanekaragaman genetik durian. Dengan teknikbudi daya semakin banyak jenis tumbuhan
hasil rekayasa genetik seperti padi, jagung, ketela, semangka tanpa biji, jenis jenis anggrek, salak
pondoh, dan lain-lain. Keanekaragaman plasma nutfah di Indonesia tampak pada berbagai hewan
piaraan. Ternak penghasil pangan yang telah diusahakan adalah 5 jenis hewan temak yaitu sapi
biasa, sapi Bali, kerbau, kambing, domba dan babi. Dan 7 jenis unggas yaitu ayam, itik , entok,
angsa, puyuh, merpati dan kalkun serta hewan piaraan yang lain seperti cucak rowo, ayam
bekisar, dan lain-lain. Keanekaragaman genetik hewan ini tidak semuanya berasal dari negeri
sendiri. Namun demikian melalui proses persilangan jenis-jenis hewan ini memperbanyak
khasanah keanekaragaman genetik di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Sastrapradja, 1979, Jenis Tumbuhan di Indonesia, Bogor : Lembaga Biologi. Nasional LIPI