TINDAKAN
Disusun
Oleh Kelompok 7:
A. Pengertian
Restraint (psikiatrik) secara umu mangacu pad sutu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstremitas individu
yang berperilaku diluar kendali yang bertujuan memberikan keamana fisik dan
psikologis individu.
Restraint (fisik) merupakan alternative terakhir intervensi jika dengan intervensi
vebal, chemical restraint mengalami kegagalan.Seklusi merupakan bagian dari
restraint fisik yaitu dengan menempatkan klien disebuah ruangan tersendiri untuk
membatasi ruang gerak dengan tujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan
klien.
B. Tujuan
1. Untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan anak
2. Memfasilitasi pemeriksaan
3. Membantu dalam pelaksanaan uji diagnostik dan prosedur terapeutik
C. Indikasi penggunaan restrain
Penggunaan tekhnik pengendalian fisik (restrain) dapat diterpkan dalam keadaan :
Pasien yang membutuhkan diagnose atau perawatan dan tidak bisa menjadi kooperatif
karena suatu keterabatasan, missal : pasien dibawah umur, pasien agresif atau aktif
dan pasien yang memiliki retardasi mental.
Ketika keamanan pasien ataau orang lain yang terlibat dalam perawatan dapat
terancam tanpa pengendalian fisik (restraint). Ssebagai bagian dari suatu perawatan
ketika pasien dalam pengaruh obat sedasi.
D. Kontraindikasi penggunaan restrain
Penggunaan teknik pengendalian fisik (restraint) tidak boleh diterapkan dalam
keadaan yaitu:
1. Tidak bisa mendapatkan izin tertulis dari orang tua pasien untuk melaksanakan
prosedur kegiatan.
2. Pasien anak kooperatif.
3. Pasien anak memiliki komplikasi kondisi fisik atau mental
Penggunaan teknik pengendalian fisik (restraint) pada anak dalam penatalaksanaanya
harus memenuhi syarat-syarat yaitu sebagai berikut:
1. Penjelasan kepada pasien anak mengapa pengendalian fisik (restraint)
dibutuhkandalam perawatan, dengan harapan memberikan kesempatan kepada
anak untuk memahami bahwa perawatan yang akan diberikan sesuai prosedur dan
aman bagi pasien maupun keluarga yang bersangkutan.
2. Memiliki izin verbal maupun izin tertulis dari psikiater yang menjelaskan jenis
teknik pengendalian fisik yang boleh digunakan kepada pasien anak dan
pentingnya teknik pengendalian fisik yang dapat digunakan terhadap pasien
berdasarkan indikasi-indikasi yang muncul.
3. Adanya dokumen yang menjelaskan kepada orang tua pasien anak maupun
pihak keluarga pasien yang bersangkutan mengapa pengendalian fisik (restraint)
dibutuhkan dalam perawatan.
4. Adanya penilaian berdasarkan pedoman rumah sakit dari pasien yang
pernahmenjalankan pengendalian fisik (restraint) untuk memastikan bahwa
pengendalian fisik tersebut telah diaplikasikan secara benar, serta memastikan
integritas kulit dan status neurovaskular pasien tetap dalam keadaan baik.