Makalah Wawancara Pekerjaan
Makalah Wawancara Pekerjaan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Langkahnya dimulai dengan: 1) Fact finding: interview, evaluation,
investigation, 2) Analyzing: segmentation, target, position (STP), 3)
Milestoning: short term target, middle term target, long term target. Perlu
diperhatikan juga untuk berpikir secara silogisme. Jangan hanya memikirkan
topik tetapi petakan juga kerangka berpikir. Sedangkan bagi para calon
karyawan yang sedang melamar suatu pekerjaan, ada beberapa hal yang
penting untuk di persiapkan salah satunya adalah tahap wawancara kerja.
Dalam menghadapi wawancara kerja membutuhkan persiapan fisik dan
mental, terutama bagi generasi muda yang minim pengalaman. Terkait
dengan hal ini, ada berbagai strategi untuk mehadapi
interview. “Perhitungkan waktu. Datanglah lebih awal, paling tidak satu jam
sebelumnya. Dengan datang lebih awal, banyak informasi yang bisa dicari
dari orang-orang di sekitar lingkungan kerja. Penting juga untuk
memerhatikan kostum yang mencerminkan karakter perusahaan dan
bersiaplah menjawab segala pertanyaan dengan jawaban yang cerdas.
Selain itu, body language juga menunjukkan mental. Jadi tunjukkanlah
sikap welcome, berjabat tangan dengan mantap, dan tataplah pewawancara
dengan tatapan hangat. Tanpa diminta, siapkan segala berkas yang
mungkin dibutuhkan. Buatlah diferensiasi yang berbeda pada surat lamaran
dan pertimbangkan foto sebagai daya tarik. Dikarenakan perekrut hanya
mempunyai waktu terbatas untuk melihat tumpukan berkas pelamar,
otomatis aspek visual yang akan berperan pertama kali.
2
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari wawancara kerja ?
2. Apa pentingnya wawancara kerja ?
3. Apa saja persiapan dalam wawancara kerja ?
4. Bagaimana cara mengenali pekerjaan dan perusahaan ?
5. Apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja ?
6. Bagaimana cara memberikan ucapan terima kasih ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawancara kerja
2. Untuk mengetahui pentingnya wawancara kerja
3. Untuk mengetahui persiapan apa saja dalam wawancara kerja
4. Agar bisa megenali pekerjaan dan perusahaan kita
5. Untuk mengetahui apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja
6. Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan ucapan terimakasih
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Ada bebera jenis-jenis wawancara, diantaranya adalah :
1. Wawancara tertutup
Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan wawancara yang
dilakukan dengan cara tertutup. Pewawancara harus menjaga atau
merahasiakan nama maupun informasi mengenai narasumbernya
dengan cara memalsukan atau memberi inisial nama narasumber.
Wawancara tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang
pertanyaan – pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawbannya
yang berupa pilihan. Contohnya adalah wawancara yang
menggunakan lembar questionnaire.
2. Wawancara terbuka
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup,
yaitu wawancara yang dilakukan dengan tidak merahasiakan
informasi mengenai narasumbernya dan juga memiliki pertanyaan –
pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat jawabannya.
Contohnya adalah wawancara yang meminta narasumber untuk
memberikan penjelasan lengkap mengenai suatu hal.
3. Wawancara konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh
seorang pewawancara dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya.
Contohnya adalah wawancara yang dilakukan di acara – acara
televisi atau talk show, wawancara yang dilakukan oleh seorang
pewawancara kepada sejumlah narasumber di acara formal atu
diskusi publik, dan Wawancara jarak jauh (teleconference) yang
banyak dilakukan di acara – acara berita.
4. Wawancara kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan oleh
sejumlah pewawancara kepada narasumber dan dilaksanakan pada
waktu yang bersamaan. Hal ini hampir sama dengan wawancara
konferensi, tetapi pada wawancara kelompok pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan oleh setiap pewawancara berbeda – beda.
Contohnya adalah wawancara kepada seorang artis, pejabat, atau
group band yang berprestasi atau sedang terkena skandal.
5
5. Wawancara individual
Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh
seorang wawancara dengan seorang narasumber. Wawancara ini
disebut juga dengan wawancara perorangan. Contohnya adalah
wawancara yang dilakukan oleh wartawan dalam mencari berita.
6. Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga dengan wawancara terstruktur.
Wawancara jenis ini biasanya menggunakan beberapa pertanyaan
yang telah disiapakan sebelumnya baik oleh pewawancara maupun
narasumbernya. Contohnya adalah wawancara yang sering terjadi di
acara – acara talk show bertemakan khsusus kepada narasumber
seperti dokter, polisi, guru, dan lain – lain.
7. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah jenis wawancara yang pertanyaannya tidak
dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan kata lain wawancara ini terjadi
spontan bergantung dengan suasana dan keadaan ketika kegiatan
wawancara berlangsung. Wawancara ini sering disebut juga dengan
wawancara tidak berstruktur.
8. Wawancara tekanan
Jenis wawancara ini paling menakutkan, kita akan diberi pertanyaan
tajam yang dirancang untuk membuat kita jengkel atau tidak tenang,
atau kita dihadapkan pada kesunyian dalam periode yang panjan,
kritikan dalam penampilan, interupsi yang disengaja, dan reaksi
semana-mana bahkan bermusuhan dari wawancara.
9. Wawancara video
Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran
untuk perjalanan, wawancara video menjadi lebih populer. Banyak
perusahaan besar menggunakan konferensi video untuk menyaring
para kandidat manajemen menengah atau untuk mewawancarai para
kandidat di universitas. Para pakar merekomendasikan para kandidat
untuk untuk memersiapkan diri sedikit berbeda untuk wawancara
video dibandingkan untuk pertemuan tatap muka.
6
Ada juga beberapa metode yang dilakukan saat wawancara, yaitu :
1. Mencatat
Para pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk
mencatat jawaban – jawaban dari narasumber. Ketika mencatat
jawaban tersebut, pewawancara akan menulisnya dengan sangat
cepat dengan cara hanya menuliskan point – pointnya saja.
Karena kalau tidak, mereka tidak akan mendapat informasi yang
telah diutarakan oleh narasumbernya. Setelah mendapatkan
catatan hasil wawancara, barulah catatan itu dikembangkan
dengan menggunakan tulisan yang baik dan informative.
2. Merekan/recording
Pewawancara membutuhkan suatu alat yang berupa perekam
suara. Alat ini digunakan untuk merekam jawaban – jawaban yang
diberikan oleh narasumber, sehingga mereka tidak akan
kehilangan informasi sedikitpun. Setelah mendapatkan rekaman,
pewawancara akan menulis transkip tanya jawab tersebut dan
menjadikannya sebuah tulisan berita.
2.2 Pentingnya wawancara kerja
Wawancara memberi mereka kesempatan untuk menelusuri lebih dalam
data mendasar untuk melihat pribadi kita dan apakah kita sesuai dengan
organisasi. Sebagai contoh perekrut perusahaan A memandang selera
humor sebagai prioritas tinggi karena mereka percaya bahwa orang-orang
yang tidak memerlakukann diri sendiri terlalu serius dapat lebih baik dalam
menghadapi tekanan pekerjaan.
1. Bagi pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya
untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan,
keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk
meyakinkan perusahaan bahwa dia layak untuk melakukan pekerjaan
(memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga
memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal,
profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV
(Curriculum Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya
memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka
dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya.
7
Kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah tentu saja
bagi pelamar kerja agar dapat memperoleh pengalaman kerja yg lebih
bagus terutama di perusahaan asing dan tentunya mendapat jaminan
kerja yang lebih baik.
8
Kemampuan berkomunikasi
Sikap terhadap pekerjaan
Selera humor
Wawancara akan memakan waktu, maka dari itu mulailah untuk mencari
pekerjaan jauh hari sebelum tanggal yang kita inginkan untuk mulai bekerja,
sebagai contoh mahasiswa mulai mencari pekerjaan hingga sembilan bulan
sebelum kelulusan. Berpura-pura melakukan wawancara dengan teman juga
merupakan cara yang baik untuk mengasah gaya wawancara kita. Jika kita
merasa malu atau tidak percaya diri, ingatlah bahwa pewawancara/perekrut
juga manusia biasa.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari
itu dibutuhkan persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai
wawancara yang merupakan pintu masuknya sebuah pekerjaan akan kacau
berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi. Berpenampilan dengan rapi,
9
tampak professional, dan memakai pakaian yang tepat adalah sangat
penting.
Mental merupakan hal terpenting yang harus dipersiapkan untuk
menghadapi wawancara, jika saat wawancara menunjukkan sikap canggung
dan kurang percaya diri maka akan mempengaruhi penilaian. Oleh karena
itu usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap tenang. Memberikan
senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu
menjawab pertanyaan dari interviewer dengan baik. Apalagi dengan
indonesia menjadi anggota MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tentunya kita
harus bisa berbahasa internasional jika ingin melamar pekerjaan di
perusahaan asing.
Di saat kita akan melakukan wawancara kerja sebaiknya kita tidak
merasa cemas karena apabila kita cemas akan menghilangkan rasa percaya
diri kita, kecemasan yang timbul diakibatkan oleh pikiran-pikiran negatif dari
diri sendiri. Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat berusaha
untuk menekan rasa cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes
wawancara belum efektif karena sebagian besar calon karyawan memberi
informasi yang dibuat-buat mengenai dirinya agar pewawancara
menganggap mereka sosok yang positif dan bersemangat.
Beberapa pewawancara percaya bahwa latar belakang pribadi
menunjukkan seberapa baik kandidat akan menyesuaikan diri, sehingga
mereka menanyakan minat, kegemaran, kesadaran akan peristiwa dunia,
dan sebagainya. Maka dari itu kita harus memerbesar potensi sepanjang lini
ini dengan banyak membaca, berusaha bertemu dengan orang-orang baru,
dan berpartisipasi dalam kelompok diskusi, seminar, dan pelatihan.
Penampilan juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan
suksesnya sebuah wawancara kerja. Penampilan yang rapi akan menjadi
alasan bagi pewawancara untuk memilih kamu. Rapinya penampilanmu juga
menjadi parameter profesionalitasmu.
10
Hal yang harus dilakukan Hal yang harus dihindari
Berdoalah menurut agama dan Datang terlambat.
keyakinan masing-masing Kelihatan kesal karena
Datang lebih awal dari yang menunggu lama.
ditentukan (misalnya 30 menit Datang ke wawancara kerja
sebelum dimulai wawancara tanpa persiapan atau seadanya.
kerja) Berpenampilan berlebihan.
Bersikap yakin dan optimis Membawa tas belanja atau
Bersikap tenang sejenisnya dalam ruang
Siapkan sertifikat, diploma, wawancara kerja.
surat-surat penghargaan yang Duduk sebelum dipersilahkan.
dimiliki. Meletakkan tas di meja
Tersenyumlah secara wajar, wawancara kerja.
tetapi jangan tersenyum terus- Membungkuk, menundukkan
menerus. kepala.
Berpakaianlah yang sopan dan Bertopang dagu.
rapi. Melipat tangan di muka dada.
Ketuk pintu sebelum Merokok atau mengulum
memasuki ruang wawancara, permen saat wawancara kerja.
kecuali kalau ada yang Membuka/memulai percakapan
mengantar. wawancara kerja.
Tunggu sampai dipersilahkan Memotong pembicaraan saat
duduk, atau minta izin untuk diwawancarai.
duduk. Melebih-lebihkan diri.
Ingat nama pewawancara Membual.
dengan baik dan benar. Mengkritik diri sendiri.
Tataplah pewawancara pada Mengkritik atau menjelekkan
saat di wawancarai. atasan sekarang atau yang
Tunjukkan kemampuan diri lama.
kita, namun jangan berlebihan. Memberikan informasi yang
Perhatikan dan pahami setiap tidak relevan.
pertanyaan pewawancara Memberikan kesan bahwa kita
dengan baik. sangat membutuhkan pekerjaan.
11
Bicaralah yang jelas dan Bertanya yang sekedar tanya.
tegas. Emosional atau mudah
Atur nada suara dengan tepat. tersinggung.
Tunjukkan minat/ketertarikan Menunjukkan kesan tidak sabar.
dan kesungguhan kita
terhadap perusahaan yang
dilamar.
Bersikaplah jujur dan langsung
12
diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan
pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak kita manfaatkan, pewawancara
dapat menilai kita sebagai pelamar yang diragukan tingkat keseriusanya.
Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan pewawancara
dan hindari pertanyaan-pertanyaan yang bernada interogasi.
13
Pendidikan dan pelatihan
Mata kuliah apa yang paling anda senangi dan yang paling anda
benci, mengapa?
Aspek-aspek mata kuliah apa yang paling menarik bagi anda?
Apakah kuliah atau pelatihan yang anda peroleh membantu
pengembangan karir anda?
Bagaimana pandangan anda tentang pendidikan yang anda peroleh
di perguruan tinggi?
Apakah anda merencanakan untuk melanjutkan studi?
Kepribadian
Bagaimana anda menjelaskan diri anda sendiri?
Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri?
Bagaimana anda menilai diri orang lain?
Tujuan Karier
Apa tujuan jangka panjang bagi karier anda?
Bagaimana anda dapat mencapai tujuan tersebut?
14
Apa posisi atau kedudukan yang anda harapkan untuk masa yang
akan datang?
Mengapa anda merasa cocok dengan posisi tersebut?
Pimpinan anda
Bagaimana pendapat anda tentang atasan/pimpinan anda?
15
Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan anda memuji atau
mengkritik anda.
Bagaimana atasan anda memperlakukan anda?
Pekerjaan sebelumnya
Mengapa anda ingin meninggalkan pekerjaan lama?
Coba anda ceritakan tugas dan tanggung jawab anda di perusahaan
atau lembaga yang terdahulu.
Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah anda lakukan?
Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah anda lakukan?
Pergaulan antarsejawat
Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman sejawat?
Bagaimana kesan anda bila teman anda memperoleh promosi
jabatan?
Bila sedang tidak bertugas, apakah anda sering mengobrol dengan
teman-teman anda?
Apakah anda merasa lebih enak bekerja sendirian atau kelompok?
Tipe orang yang bagaimana yang paling anda senangi atau anda
benci?
Pendelegisian
Dapatkah anda mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain?
Coba berikan contohnya.
Bagaimana anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas
yang mendesak, tak terduga sebelumnya?
Bagaimana perasaan anda ketika mendelegasikan sebagian tugas
dan tanggung jawab anda kepada orang lain?
Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan
tanggung jawab anda, apa yang anda lakukan?
Pengembalian keputusan
Apa keputusan yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernah
anda lakukan?
Bagaimana proses anda melakukan pengambilan keputusan
penting?
16
Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda
lakukan?
2.6 Ucapan terima kasih
Apa yang perlu anda lakukan setelah wawancara kerja berakhir? Segera
setelah wawancara usai, berikanlah ucapan terima kasih kepada para
pewawancara meskipun anda merasa kemungkinan anda diterima bekerja di
perusahaan tersebut kecil. Hal ini perlu anda lakukan untuk menunjukkan
penghargaan anda atas waktu yang telah mereka sediakan untuk
wawancara.
Tulislah surat ucapan terima kasih sederhana, singkat, dan jelas. Hindari
sikap menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat anda
dengan suatu harapan untuk memperoleh keputusan sesegera mungkin.
Setelah melakukan wawancara kerja, kita dapat mengekspresikan rasa
terimakasih dalam waktu paling pendek dua hari setelah wawancara kerja.
Meskipun kita merasa hanya memiliki sedikit peluang untuk diterima di
perusahaan yang kita inginkan, namun hal ini menunjukkan etiket yang baik
dari kita dan bisa memberikan kesan yang positif. Ucapkan terima kasih
untuk waktu dan kebaikan pewawancara, dan pastikan untuk menyatakan
kembali pekerjaan khusus yang kita inginkan. Sampaikan bahwa kita masih
tertarik dengan pekerjaan itu, dan selanjutnya tanyakan tentang keputusanya
dengan sopan. Ucapan terima kasih kita buat dengan singkat (kurang dari
lima menit untuk telepon atau hanya satu halaman untuk surat), dan
organisasikan seperti pesan rutin. Kita harus memperlihatkan sikap dan
nada positif tanpa terdengar terlalu percaya diri. Meskipun pewawancara
pernah mengatakan bahwa kita tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan itu,
tetapi paling tidak ucapan terima kasih membuat kesempatan mungkin bisa
terbuka dengan lebar.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Saat melakukan wawancara, pendekatan kita dalam hal wawancara akan
berkembang dan lebih maju dalam melewati setiap tahapan. Cara untuk
meraih keberhasilan dalam wawancara kerja hampir seluruhnya serupa.
Untuk meraih itu, perhatikan kesan pewawancara yang sukses memberikan
hal positif kepada kita dengan berhasil menghindari kesalahan. Jika kita
masih pertama kali melakukan wawancara, tugas kita adalah membedakan
diri kita dengan pelamar lain. Bukan bermaksud membandingkan, namun
dengan mengetahui sedikit tentang mereka kita dapat mengatur strategi
untuk mengalahkan mereka. Ada tiga tahapan daam wawancara kerja, yang
pertama adalah tahap awal atau tahap penyaringan. Pewawancara akan
mengadakan wawancara yang terstruktur untuk menghapus pelamar yang
tidak memenuhi syarat. Untuk tahap yang kedua atau tahap seleksi,
pewawancara mengadakan rangkaian wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur untuk mencari kandidat terbaik. Sedangkan tahap ketiga atau
tahap akhir, para pelamar kerja akan bertemu dengan para eksekutif yang
memiliki wewenang untuk menawarkan pekerjaan dan menetapkan
kompensasi.
Untuk dapat melewati ketiga tahap tersebut ada beberapa hal yang harus
kita persiapkan, hal tersebut adalah persiapan secara fisik (tampil dengan
rapi dan menarik), persiapan secara mental ( membuat diri kita lebih tenang
dan menghilangkan rasa gerogi), persiapan secara administrasi (
mempersiapkan dokumen yang di butuhkan) dan menyerahkan usaha kita
terhadap tuhan agar di berikan hasil yang terbaik.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/pengertian-wawancara-menurut-
para-ahli.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-gumgumgumi-
19312-10-11-wawan-a.pdf
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404
http://penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-wawancara.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-jenis-dan-
metode-wawancara.html
http://soalsoalpsikotes.blogspot.co.id/2015/08/contoh-soal-psikotes-tpa-
wawancara-kerja-pt-freeport-indonesia-gratis.html
19
Seleksi Rekruitmen PT. GMF AeroAsia dan PT. Gudang Garam, Tbk
Bulan Mei ini diawali dengan geliat beberapa perusahaan yang terus menggelar
serangkaian proses recruitmen.
Senin (02/05), PT. Garuda Maintenance Facility (PT.GMF) AeroAsia menggelar
psikotes bertempat di Ruang 1 Graha Karir ECC UGM yang dihadiri 50 orang
peserta dari lulusan Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Industri. Melalui psikotest
yang berdurasi selama 4 jam mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB, PT. GMF AeroAsia
mencari kandidat untuk ditempatkan di posisi Planner dan Marketing. Jika lolos
tahap ini, pelamar akan menghadapi tahapan seleksi lain seperti HR Interview,
User Interview, Medical Check Up dan Pantukhir.
Pada kesempatan yang sama, di ruang Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM
tengah berlangsung Tes Tulis dan HR Interview PT. Gudang Garam Tbk.
Sebanyak 86 peserta yang hadir dari total 200 orang yang diundang, tampak
serius mengikuti proses test tulis yang terdiri dari tes kemampuan umum dan tes
bidang studi. Mardiana, Asisten Manager HR PT. Gudang Garam Tbk.
menyampaikan, rekrutmen ini digelar untuk menyaring pelamar berlatar belakang
Teknik Elektro dan Informatika untuk ditempatkan di posisi teknisi PT. Gudang
Garam Tbk. Kediri dan Direktorat Produksi Gempol.
Peserta yang lolos tahap tes tulis ini selanjutnya akan mengikuti HR dan User
Interview yang digelar langsung pada sore harinya. Di sela wawancara, Ni Ketut
Restiti, Asisten Manajer HR PT. Gudang Garam Tbk memberi bocoran, bahwa
perusahaannya mencari kandidat dengan attitude dan kemampuan teknis yang
bagus. Dua kualifikasi utama ini akan banyak dinilai perusahaan selama proses
tes tulis dan interview, tambahnya. Berdasarkan pengalaman, banyak pelamar
yang sering gagal pada dua tahap tersebut dikarenakan tidak memenuhi
kualifikasi yang diinginkan.
20
Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja PT Freeport Indonesia (PTFI)
21
22
23