A. KONSEP MEDIS
1.1 Pengertian BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)
Bayi Baru Lahrir Rendah (BBLR) ialah bayi yang baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram).
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah prematur dengan Bayi Baru
Lahir Rendah (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat
kurang dari 2.500 gram pada waktu lahir bayi prematur (Rukiyah, Ai Yeyeh
& Yulianti, 2016).
BBLR yaitu keadaan yang disebabkan oleh masa kehamilan kurang dari
37 minggu dengan berat badan yang sesuai atau bayi yang beratnya kurang
dari berat semestinya menurut masa kehamilannya (Manggiasih, 2016)
Definisi dan hal-hal yang berkaitan dengan bayi berat badan lahir rendah :
1) WHO (1961), mendefinisikan bayi berat lahir rendah ialah bayi baru
lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (WHO,
1961).
a) Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat bervariasi dan
harus di gambarkan pada grafik presentil.
b) Bayi yang berat badannya di atas presentil 90 dinamakan besar
untuk umur kehamilan dan yang dibawa presentil 10 di namakan
ringan untuk umur kehamilan.
c) Berdasarkan itu bahwa 10% semua bayi ringan untuk umur
kehamilan.
d) Bayi yang berat badannya kurang dari 2500 gr pada saat lahir di
namakan berat badan lahir rendah.
(Maryunani, Anik & Sari, 2013)
2) Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan
lahir rendah di bedakan :
a) Bayi berat lahir rendah, berat lahir 1500-2500 gram
b) Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram.
c) Bayi berat lahir eksterem, berat lahir kurang dari 1000 gram.
(Maryunani, Anik & Sari, 2013)
1) Preterin Infant (bayi kurang bulan : masa gestasi kurang dari 269 hari
(37 mg).
2) Term infant (bayi cukup bulan : masa gestasi 259-293 hari (37-41 mg)
3) Post term infant (bayi lebih bulan, masa gestasi 254 hari atau lebih
(42mg/lebih).
1.5 Pathway
1.6 Klasifikasi
Klasifikasi BBLR :
a. Berdasarkan BBL lahir :
BBLR : BB < 2500 gr.
BBLSR : BB 1000 -1500 gr
BBLASR : BB < 1000 gr
(Manggiasih, 2016)
b. Berdasarkan umur kehamilan :
1. Prematur
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa
kehamilan atau disebut Neonatus kurang bulan-sesuai masa kehamilan
(NKB-SMK)
2. Dismaturitus
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan,dismatur dapat terjadi dalam
preterm,term,dan post term. Dismatur ini dapat juga Neonatus Kurang
Bulan-Kecil untuk Masa Kehamilan (NLB-KMK)
3. Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NCB-KMK),Neinatus
Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NLB-KMK)
(Manggiasih, 2016)
1.7 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi dengan berat badan lahir
rendah,terutama berhubungan dengan 4 proses adaptasi pada bayi baru lahir
di antaranya (Manggiasih, 2016):
Sistem pernafasan : sindrom aspirasi meconium,asfiksia neonatorum,
sindrom distress respirasi,penyakit membrane hialin
Sistem kardiovaskuler : patent ductus arteriosus
Hipoglikemia simtomatik
1. Pada premature yaitu :
Sindrom gangguan oernafasan idiopatik disebut juga penyakit membrane
hialin karena pada stadium terakhir akan terbentuk membrane hialin yang
melapisi alveolus paru.
a. Pneumonia Aspirasi
Disebabkan karena infeksi menelan dan batuk belum sempurna,sering
ditemukan pada bayi premature.
b. Perdarahan intra ventikuler
Perdarahan spontan diventikel otot lateral biasanya disebabkan oleh
karena anoksia otot. Biasanya terjadi kesamaan dengan pembentukan
membrane hialin pada paru. Kelainan ini biasanya ditemukan pada
atopsi.
c. Hyperbilirubinemia
Bayi prematur lebih sering mengalami hyperbilirubinemia
dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan faktor
kematangan hepar sehingga konjungtiva bilirubin indirek menjadi
bilirubium direk belum sempurna.
d. Masalah suhu tubuh
Masalah ini karena pusat pengeluaran nafas badan masih belum
sempurna. Luas badan bati relative besar sehingga penguapan
bertambah. Otot bayi masih lemah,lemak kulit kurang,sehingga cepat
kehilangan panas badan. Kemampuan metabolism panas
rendah,sehingga bayi BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu
banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitr (36,5-
37,5 derajar C) (Manggiasih, 2016).
2. Pada bayi Dismatur
Pada umumnya maturitas fisiologik bayi ini sesuai dengan masa gestasinya
dan sedikit dipengaruhi oleh gangguan-gangguan pertumbuhan di dalam
uterus. Dengan kata lain, alat-alat dalam tubuhnya sudah berkembang
lebih baik bila dibandingkan dengan bayi dismatur dengan ebrat yang
sama. Dengan demikian bayi yang tidak dismatur lebih mudah hidup di
luar kandungan. Walaupun demikian harus waspada akan terjadinya
beberaoa komplikasi yang harus ditangani dengan baik.
1. Aspirasi meconium yang sering diikuti pneumotaris ini disebabkan
stress yang sering dialami bayi pada persalinan
2. Usher(1970) melaporkan bahwa 50% bayi KMK mempunyai
hemoglobin yang tinggi yang mungkin disebabkan oleh hipoksia kronik
di dalam uterus.
3. Hipoglikemia terutama bila pemberian minum terlambat agaknya
hipoglikemia ini disebabkan oleh berkurangnya cadangan glikogen hati
dan meningginya metabolism bayi.
4. Keadaan lain yang mungkin terjadi : asfiksia,perdarahan paru yang
pasif, hipotermia, cacat bawaan akibat kelainan kromosom, cacat
bawaab oleh karena infeksi intrauterine dan sebagainya.
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi dismatur adalah sebagai berikut ;
1.9 Penatalaksanaan
a. Penanganan bayi
Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi,maka semakin besar
perawatan yang diperlukan,karena kemungkinan terjadi serangan sianosis
lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan di dalam incubator.
b. Pelestarian suhu tubuh
Bayi dengan berat lahir rendah,mempunyai kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara memuaskan,
asal suh rectal dipertahankan anatara 35,3 derajat- 37 derajat.
c. Inkubator
Bayi dengan berat badan lahir rendah,dirawat di dalam incubator. Prosedur
perawatan dapat dilakukan melalui “jendela” atau “lengan baju”. Sebelum
memasukkan bayi ke dalam incubator,incubator terlebih dahulu
dihangatkan sampai sekit 29,4 derajat C untuk bayi dengan berat 1,7 kg
dan 32,2 derajat C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi dirawat dalam
keadaan telanjang hal ini memungkinkan pernafasan yang adekuat,bayi
dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian,observasi terhadap pernafasan lebih
mudah.
d. Pemberian oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi preterms
BBLR,akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan. Konsentrasi O2 yang
diberikan sekitar 30-50% dengan menggunakan head bos,konsentrasi O2
yang tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan kerusakan pada
jaringan retina bayi yang dapat menimbulkan kebutaan.
e. Pencegahan infeksi
Bayi preterm dengan berat rendah,mempunyai sistem imunologi yang
kurang berkembang,ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki ketahanan
terhdap infeksi. Untuk mencegah infeksi,perawat harus menggunakan gau
khuss,cuci tangan sebelum dan sesudag merawat bayi.
f. Pemberian makanan
Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu mencegah
terjadinya hipoglikemia dan hiperbilirubin. ASI merupaka pilihan
pertama,dapat diberikan melalui kateter,terutama pada bayi yang reflek
hisap dan menelannya lemah. Bayi berat lahir rendah secara relative
memerlukan lebih banyak kalori,dibandingkan dengan bayi pretem.
1. Pengkajian
a. Biodata bayi
Nama : By. Ny.H
Tanggal lahir : 13/4-2019
Tanggal pemeriksaan : 14 /4-2019
Jenis kelamin : perempuan
Berat badan lahir : 1700 gr
Pengukuran pnjang
- Panjang : 37 cm
- Lingkar kepala OB : 29 cm, OS: 27cm OK: 24 cm
- Lingkar dada : 25 cm
- Denyut jantig/menit : 60 X/menit
- Regular/ ireguler : ireguler
- Respirasi : 60X/menit
- Temperature aksila
- : 35,2oC
b. Identitas orang tua bayi
- Nama ibu : Ny.H
- Umur : 19 tahun
- Pekerjaan : IRT
- Pendidikan : SD
- Nama ayah : Tn.R
- Umur : 27 tahun
- Pekerjaa : buruh
- Alamat : bantul Yogyakarta
- MRS : 03/-11-2017
- No RMK : 506312
- Diagnosa : BCB/ KMK / SPT. BK
c. Keluhan utama
Berat badan badan 1700gr, suhu aksila 350c, lingkar dada <30 cm, LK
<33cm kesadaran CM.
d. riwayat penyakit sekarang
BBLR, berak kurang aktif, menangis, lemah, tanda: 140X/menit untuk
denyut jantung, respirasi 50 X/menit, suhu 35,2oC, berat badan 1700
dan dirawat dalam incubator.
e. Riwayat penyakit dahulu
Pada tanggal 13/04-2019, jam 11:00 WITA sehabis melahirkan ibu
kejang (eklamsi), bayi lahir spontan tidak langsung menangis kuat,
gerak tidak terlalu efektif, lalu di rujuk ke rumah sakit karena bayi
BBLR. Riwayat antenatal: ibu tidak rajin memeriksakan kehamilan
dan mendapat TT.
f. Riwayat penyakit keluarga
Ibu baru pertama kali melahirkan, tidak pernah abortus, keluarga
belum pernah masuk rumah sakit, sosial ekonomi yang sangat rendah
g. Pemeriksakaan fisik biologis
- Kepala : bayi tidak mengalami caput suecedenium dan
cephal hematom, ubun ubun dan sutura lebar.
- Telinga : simetris, tidak mengeluarkan secret.
- Mulut : sianosis (-), mukosa bibir basah.
- Leher : masa (-), gerak leher lemah.
- Badan : warna kemerahan, torax retraksi, sternum iga.
Tulang teraba lunak.
- Aktivitas : lemah, gerak kurang aktof, lemas.
- Lanugo : terdapat pada dahi, lengan, telinga, pelipis.
- Abdomen : bisimg usus (+), tidak terdapat benjolan.
- Ekstremitas : tidak terdapat edema parese (-) kuku belu
mencapai ujung jari.
- Mata : sulit mebuka, ikterik, anemis.
- Hidung : tidak terdapat secret
- Anus : normal (+)
- Genital : labia minora lebih mennjol.
- Minum : bayi dipuasakan, cairan lewat infus.
- Refleks : menghisap lemah
- Kulit : turgor jelek, kulit dingin
h. Pemeriksaan penunjang
Hasil lab tanggal : 04/11-2017
- HB : 14,3 gr%
- Leukosit : 5.600 Mm2
- Trombosit : 112.000/ Mm2
- GD :0
- GDR : 35 Mg/dl
i. Pemberian obat sekarang
- lVFD 10% 135 cc /5 tt/ micro
- ampicillin 3 X 50 mg
- gentamisin 2 X 5
- Oksigen 21/m
- Incubator (+).
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi gangguan regulasi suhu tubuh berhubungan dengan
kurangnya jaringan lemak dibawah kulit.
b. Resiko gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan refleks
menghisap dan menelan yang belum sempurna.
c. Potensial infeksi berhubungan dengan rendahnya kadar IgG dan relatif
belum membentuk antibodi.
d. Potensial infeksi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
tipisnya kulit dan kurangnya pergerakan
Analisa Data
Lingkar dada : 25 cm
Menangis lemah
Kemampuan mengisap lemah
Gerak kurang aktif
1
Lemah
Lingkar dada < 30 cm, LK < 33cm
DS : bayi dipuasakan
Reflex mengisap
Lemah
Turgok jelek
DO : bayi dipuasakan Refleks mengisap dan Gangguan pemenuhan
menelan belum kebutuhan nutrisi
Reflex mengisap lemah
2 sempurnah
Turgor jelek
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dari makalah ini dapat kami simpulkan, Bayi Baru Lahir Rendah
(BBLR) ialah bayi yang baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram). Sejak tahun 1961 WHO telah
mengganti istilah prematur dengan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR). Hal ini
dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2.500 gram pada
waktu lahir bayi prematur. (Rukiyah, Ai Yeyeh & Yulianti, 2016)
Adapun etiologi dari BBLR yaitu :
a. Persalinan kurang bulan/ premature (UK 28-36 minggu)
b. Faktor Ibu
c. Faktor Plasenta :
d. Faktor Janin
e. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
f. Kebiasaan
g. Idiopatik
B. Saran
Rukiyah, Ai Yeyeh & Yulianti, L. (2016). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. CV.
Trans Info Media.