M Jyuldi Prayoga 1318011110 (Acc DR Agustyas)
M Jyuldi Prayoga 1318011110 (Acc DR Agustyas)
Abstrak
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah
kesehatan di Indonesia. Trombositopenia merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian pada DBD.
Angkak telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kadar trombosit. Berdasarkan hasil
penelitian, angkak mengandung senyawa lovastatin, isoflavon dan rubropunktatin yang berpengaruh dalam
meningkatkan produksi trombosit pada penderita DBD.
Kata kunci: Angkak, Demam Berdarah Dengue, Monascus purpureus, trombosit, trombositopenia.
The Effect of Red Yeast Rice (Monascus purpureus Fermented Rice) for
Improving Platelet Levels in Dengue Hemorrhagic Fever’s Patient
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of several infectious diseases a public health problem in Indonesia.
Thrombocytopenia is one of the main factors causing death in DHF. Red yeast rice or angkak has been widely used
by people to increase platelet levels. Based on the results of the study, red yeast rice contains lovastatin
compounds, isoflavones and rubropunktatin wich influential in increasing the production of platelets in patients
with DHF.
Keywords: Red yeast rice, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Monascus purpureus, platelet, trombochytopenia.
Korespondensi: Muhamad Jyuldi Prayoga, alamat Jl. Bumimanti 4, Kampung Baru, Kedaton, Bandar Lampung, HP
085795166878, e-mail jyuldip@yahoo.com
perdarahan. Oleh karena itu, trombositopenia pigmen dan metabolit angkak diyakini dapat
adalah parameter penting dalam penanganan membantu proses penyembuhan demam
pasien DBD.5 berdarah dan dapat meningkatkan kadar
Trombositopenia atau defisiensi trombosit darah.9,10,11
trombosit, merupakan keadaan dimana Beberapa studi menunjukkan bahwa
trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya kadar trombosit dapat ditingkatkan dengan
dibawah normal (150.000-450.000/μl darah ).6 pemberian angkak.12
Trombositopenia pada fase awal DBD
terjadi akibat penurunan jumlah platelet ISI
dikarenakan virus yang menyerang Demam dengue (DD) dan demam
megakariosit di sumsum tulang. Pada fase berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit
lanjut, trombositopenia terutama disebabkan infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan
oleh destruksi platelet di dalam sirkulasi.5 di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang
Gejala-gejala klasik demam dengue termasuk dalam genus Flavivirus, famili
adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, Flaviviradae. Virus dengue ini disebarkan oleh
nyeri belakang bola mata, fotofobia, dan nyeri nyamuk Aedes. Penularan terjadi jika manusia
otot, sendi atau tulang. Demam dengue dapat tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus
terjadi dengan atau tanpa manifestasi dengue
perdarahan. Tanda klinik yang dapat Terdapat 4 jenis serotipe virus yang
dulunya dikenal sebagai kelompok B
ditemukan sebagai manifestasi perdarahan
Arthropod Virus (Arbovirosis), yaitu DEN1,
adalah petekia atau positif pada tes 4,7
tourniquet, epistaksis, hipermenorea, dan DEN2, DEN3, DEN4.
Patogenesis terjadinya DBD hingga
perdarahan saluran cerna.7
saat ini masih diperdebatkan. Teori yang
Pengobatan DHF pada dasarnya masih
banyak dianut adalah hipotesis infeksi
bersifat suportif atau simptomatis
sekunder (secondary heterologous infection
berdasarkan kelainan utama yang terjadi yaitu
theory) atau teori antibody dependent
berupa trombositopenia dan kebocoran
enhancement (ADE). Hipotesis infeksi
plasma akibat dari meningkatnya
sekunder menyatakan bahwa seseorang yang
permeabilitas vaskuler. Sampai saat ini belum
terinfeksi kedua kalinya dengan virus dengue
ada pengobatan kuratif yang jelas untuk
yang berbeda, maka akan terjadi reaksi
mengatasi kebocoran plasma.2
anamnestik dari antibodi heterolog yang telah
Pencegahan perdarahan pada kasus-
ada sebelumnya. Ikatan virus-antibodi non-
kasus trombositopenia hanya dapat dilakukan
netralisir ini mengaktivasi makrofag dan akan
melalui terapi suportif dan meningkatkan
bereplikasi di dalam makrofag, sedangkan
kadar tombosit. Sampai saat ini obat-obatan
teori ADE menyatakan bahwa adanya antibodi
kimia yang efektif mengatasi trombositopenia
yang timbul justru bersifat mempercepat
masih dipertanyakan.8 13
Oleh karena itu, dalam pengobatan replikasi virus pada monosit atau makrofag.
DBD masyarakat mencoba beralih ke Siklus intraseluler virus dengue hampir
penggunaan obat herbal, termasuk angkak serupa dengan siklus virus lain yang juga
(ragi beras merah). Angkak (red yeast rice) tergolong dalam genus flavivirus. Infeksi virus
merupakan beras berwarna merah hasil dengue dimulai saat vektor mengambil darah
fermentasi ragi Monascus purpureus. Angkak host dan memasukkan virus ke dalamnya.
digunakan di Cina, Taiwan, Filipina, Thailand, Virus dengue berikatan dan masuk ke dalam
dan Indonesia sebagai pewarna makanan sel host melalui proses endositosis yang
alami dan sebagai makanan tambahan. dimediasi oleh reseptor afinitas rendah seperti
Masyarakat Cina menggunakan angkak sel dendritik. 14
sebagai bahan obat tradisional. Kandungan
megakariosit. Sebagai hasil akhir, jumlah menyebabkan kadar trombosit dalam tubuh
trombosit dalam darah akan meningkat.24 menurun atau trombositopenia.
Aktivitas sistem kekebalan tubuh Trombositopenia adalah parameter penting
dapat menurun karena berbagai faktor dalam penanganan pasien DBD..
diantaranya karena usia atau penyakit. Adanya Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi
senyawa-senyawa yang dapat meningkatkan melalui dua mekanisme, yaitu, supresi
sistem imunitas sangat membantu untuk sumsum tulang dan destruksi serta
mengatasi penurunan sistem kekebalan tubuh pemendekan masa hidup trombosit.
dan senyawa-senyawa tersebut dapat Angkak merupakan hasil fermentasi
diperoleh dari mikroorganisme. Dalam beras oleh Monascus purpureus. Angkak
beberapa penelitian dikatakan angkak dapat banyak digunakan sebagai pewarna alami
berperan sebagai imunomodulator pada untuk minuman dan makanan, antara lain
infeksi virus dengue. Immunomodulator anggur merah, ikan, keju, dan daging.
merupakan obat yang dapat mengembalikan Pengalaman empiris, menunjukkan bahwa
dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya pasien demam berdarah yang mengkonsumsi
terganggu atau untuk menekan yang angkak mengalami peningkatan jumlah
fungsinya berlebihan.25 trombosit secara cepat dengan metode
Hasil penelitian Yulinery et al25 pembuatan air rebusan angkak.
menyatakan bahwa ekstrak angkak sumber Berdasarkan hasil beberapa peneltian,
Monascus purpureus dapat meningkatkan angkak memiliki beberapa kandungan yang
aktivitas fagositosis sel makrofag dan berguna untuk meningkakan jumlah trombosit
polimorfonuklear peritoneum mencit secara in dan mengatasi DBD diantaranya yaitu
vitro. Pada konsentrasi 1 mg/ ml mempunyai lovastatin, isoflavon, dan pigmen merah atau
nilai aktivitas yang lebih tinggi dibanding rubropunktatin. Lovastatin dalam angkak
kontrol positif. juga berperan sebagai imunomodulator
Lovastatin merupakan senyawa yang sehinggga dapat mempercepat proses
berperan immunomodulator pada angkak. eradikasi virus.
Chung Tseng et al (2012)26 pada penelitiannya
mengatakan bahwa dalam fermentasi beras SIMPULAN
oleh M. purpureus pada konsentrasi 10 mg mL- Angkak memiliki pengaruh untuk
1
dapat menstimulasi proliferasi sel, produksi meningkatkan jumlah trombosit pada pasien
nitric oxide, fagositosis dan produksi cytokine DBD. Senyawa lovastatin, isoflavon,
(termasuk IL-1-β, IL-6 dan TNF-α). Selanjutnya rubropunktatin, dan metabolit sekunder
Robins (2012)26 mengatakan bahwa sistem lainnya dalam angkak dapat membantu
imun dan kolestrol sangat berhubungan meningkatkan produksi trombosit dan
secara integral dan penelitian dari Prof. Peter berperan sebagai imunomodulator sehingga
Ghazal tahun 201126 menemukan virus mempercepat proses eradikasi virus.
bergantung pada kolesterol untuk
berkembang, jika sistem imun dirangsang DAFTAR PUSTAKA
terhadap infeksi dapat menurunkan kadar 1. Khairi N, Latifah R, Marianti A. Studi
kolesterol dan dengan demikian dapat formulasi tablet effervesen ekstrak angkak
menghilangkan infeksi virus. Lovastatin dalam dengan variasi konsentrasi bahan pengikat
angkak dapat berperan sebagai polivinilpirilidon sebagai sediaan terapi
imunomodulator dan penurun kolesterol suportif demam berdarah: Jurnal Pasca
dengan menghambat aktivitas enzim HMG Co- sarjana Unhas. 2010. Diakses dari:
a reduktase sehingga dapat membantu proses http://www.pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/1ed
eradikasi virus. 5640376e01a7271df9c04d464226e.pdf. Pada
tanggal 5 April 2016.
RINGKASAN
Demam berdarah dengue adalah 2. Achmadi UF, Sudjana P, Sukowati S. Demam
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue berdarah dengue: Buletin Jendela
yang dibawa oleh vektor nyamuk Aedes Epidemiologi. 2010;2(1):20−6.
aegypti. Infeksi virus yang terjadi
3. Yasin NM, Sunowo J, Supriyanti E. Drug 12. Rindiastuti Y, Tyasari KD. Potensi
related problems (DRP) dalam pengobatan Monascus Purpureus Rice Strain TNP-13
dengue hemoraggic fever (DHF) pada pasien disfungsi endotel. Solo: Fakultas Kedokteran
pediatric: Majalah Farmasi Indonesia. 2009;20 Sebelas Maret. 2008.
(1): 27-34.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 13. Rena NMRA, Utama S, Parwati T. Kelainan
Profil data kesehatan Indonesia tahun 2013. hematologi pada demam berdarah dengue. J
Jakarta: Kementerian Kesehatan. 2014.Diakses Peny Dalam. 2009;10(3): 218-25
dari:http://www.depkes.go.id/resources/dow
14. Clyde K, Kyle J, Harris E. Recent advances
nload/pusdatin/profilkesehatanindonesia/prof
in deciphering viral and host determinants of
il-kesehatanindonesia-2013.pdf. Pada tanggal
dengue virus replication and pathogenesis.
5 April 2016.
Journal of Virology. 2006; 80: 11418-31.
5. Nasronudin. Terapi cairan pada demam 15. Livina A, Linda WA, Rotty A, Lucia P.
berdarah dengue penderita dewasa. dalam: Hubungan trombositopenia dan hematokrit
Nasronudin, Hadi U et al. Penyakit Infeksi di dengan manifestasi perdarahan pada
Indonesia Solusi Kini &Mendatang. Surabaya: penderida demam dengue dan demam
Airlangga University Press. 2007. hlm 79-86. berdarah dengue. 2014. Diakses dari:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/
6. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical article/view/3610. Pada tanggal 4 April 2016.
Physiology. Edisi 11. Philadelphia: Elsevier
Saunders. 2006. 16. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan
HT. Demam berdarah dengue. Dalam : Sudoyo
7. WHO. Comprehensive guidelines for AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
prevention and control of dengue and dengue Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam
haemorrhagic fever: World Heatlh jilid III edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan
Organization. 2011. Diakses dari: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
http://www.searo.who.int/entity/vector_born Kedokteran Universitas Indonesia. 2009. hlm
e_tropical_diseases/documents/SEAROTPS60/ 2773-9
en/. Pada tanggal 7 April 2016.
17. De Azeredo EL, Monteiro RQ, De-Oliveira
8. Rahajuningsih. Gangguan hematologi dan PLM. Thrombocytopenia in dengue:
penatalaksanaan klinis. Edisi 2. Yogyakarta: Interrelationship between virus and the
Gadja Mada University Press. 2007. imbalance between coagulation and
fibrinolysis and inflammatory mediators.
9. Noor Z, Yoni A. Effect of Angkak against Hindawi Publishing Corporation. 2015. Vol.
bleeding anemia of rat . International 2015: 1-16
Conference: Research and Applicationon
Traditional Complementary and Alternative 18. Ma, et al. Constituens of red yeast rice, a
Medicine in Health Care (TCAM). 2012: 115- traditional Chinese food and medicine. J Agric
21. Food Chem. 2000;5220-5.
10. Noor MD, Suharto, Erwin AT. Effect of red 19. Triana E, Nurhidayat N. Pengaruh
yeast rice (Monascus purpureus) extract to the pemberian beras yang difermentasi oleh
trombopoietin level in dengue infected monascus purpureus terhadap darah tikus
patients. Folia Medica Indonesiana. 2013; putih (Rattus sp.) hiperkolesterolemia.
(49):220-5 Biodiversitas. 2006; 7(4): 317-21.
11. Putriutami F, Damisi TH. Sehat dengan 20. Surtika W. Pengaruh berbagai jenis beras
angkak. Yogyakarta: HATA Publishing. 2008. terhadap aktivitas antioksidan pada angkak
oleh Monascus purpureus. Skripsi. Fakultas
Pertanian UNS. Surakarta. 2008.