Anda di halaman 1dari 9

Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam

Meningkatkan Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus)


dalam Meningkatkan Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah
Dengue

Muhamad Jyuldi Prayoga1,dr. Agustyas Tjiptaningrum, Sp.PK2


1Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, 2

Abstrak
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah
kesehatan di Indonesia. Trombositopenia merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian pada DBD.
Angkak telah banyak digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kadar trombosit. Berdasarkan hasil
penelitian, angkak mengandung senyawa lovastatin, isoflavon dan rubropunktatin yang berpengaruh dalam
meningkatkan produksi trombosit pada penderita DBD.
Kata kunci: Angkak, Demam Berdarah Dengue, Monascus purpureus, trombosit, trombositopenia.

The Effect of Red Yeast Rice (Monascus purpureus Fermented Rice) for
Improving Platelet Levels in Dengue Hemorrhagic Fever’s Patient

Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of several infectious diseases a public health problem in Indonesia.
Thrombocytopenia is one of the main factors causing death in DHF. Red yeast rice or angkak has been widely used
by people to increase platelet levels. Based on the results of the study, red yeast rice contains lovastatin
compounds, isoflavones and rubropunktatin wich influential in increasing the production of platelets in patients
with DHF.
Keywords: Red yeast rice, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Monascus purpureus, platelet, trombochytopenia.

Korespondensi: Muhamad Jyuldi Prayoga, alamat Jl. Bumimanti 4, Kampung Baru, Kedaton, Bandar Lampung, HP
085795166878, e-mail jyuldip@yahoo.com

PENDAHULUAN peningkatan dan terjadi di semua propinsi di


Penyakit Demam Berdarah Dengue Indonesia. Pada tahun 2004 terjadi kenaikan
atau yang lebih dikenal dengan singkatan DBD kejadian DBD yang cukup signifikan dan terjadi
adalah penyakit menular yang disebabkan pada 30 provinsi dari 32 provinsi di Indonesia.3
oleh virus dengue dan merupakan vector Data Departemen Kesehatan Republik
borne disease atau ditularkan melalui vektor, Indonesia menunjukkan angka kesakitan DBD
yaitu nyamuk Aedes aegypti.1 tahun 2013 tercatat 45,85 per 100.000
Penyakit demam berdarah dengue penduduk (112.511 kasus) dengan angka
banyak ditemukan di daerah tropis dan kematian sebesar 0,77 % (871 kematian).
subtropis. Asia menempati urutan pertama Sedangkan pada tahun 2014 awal bulan April
dalam jumlah penderita DBD setiap tahun. tercatat angka kesakitan DBD sebesar 5,17 per
Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World 100.000 penduduk (13.031 kasus) dengan
Health Organization (WHO) mencatat angka kematian sebesar 0,84% (110
Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD kematian)4.
tertinggi di Asia Tenggara. Pada tiga tahun Trombositopenia dan kebocoran
terakhir (2008-2010) jumlah rata-rata kasus plasma merupakan faktor utama penyebab
dilaporkan sebanyak 150.822 kasus dengan kematian pada DBD. Penderita dengan
rata-rata kematian 1.321 kematian. 2 manifestasi perdarahan memiliki rasio
Angka morbiditas dan mortalitas DBD mortalitas 3-4 kali lebih besar dibandingkan
dari tahun ke tahun terus menunjukkan dengan penderita tanpa manifestasi

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

perdarahan. Oleh karena itu, trombositopenia pigmen dan metabolit angkak diyakini dapat
adalah parameter penting dalam penanganan membantu proses penyembuhan demam
pasien DBD.5 berdarah dan dapat meningkatkan kadar
Trombositopenia atau defisiensi trombosit darah.9,10,11
trombosit, merupakan keadaan dimana Beberapa studi menunjukkan bahwa
trombosit dalam sistim sirkulasi jumlahnya kadar trombosit dapat ditingkatkan dengan
dibawah normal (150.000-450.000/μl darah ).6 pemberian angkak.12
Trombositopenia pada fase awal DBD
terjadi akibat penurunan jumlah platelet ISI
dikarenakan virus yang menyerang Demam dengue (DD) dan demam
megakariosit di sumsum tulang. Pada fase berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit
lanjut, trombositopenia terutama disebabkan infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan
oleh destruksi platelet di dalam sirkulasi.5 di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang
Gejala-gejala klasik demam dengue termasuk dalam genus Flavivirus, famili
adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, Flaviviradae. Virus dengue ini disebarkan oleh
nyeri belakang bola mata, fotofobia, dan nyeri nyamuk Aedes. Penularan terjadi jika manusia
otot, sendi atau tulang. Demam dengue dapat tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus
terjadi dengan atau tanpa manifestasi dengue
perdarahan. Tanda klinik yang dapat Terdapat 4 jenis serotipe virus yang
dulunya dikenal sebagai kelompok B
ditemukan sebagai manifestasi perdarahan
Arthropod Virus (Arbovirosis), yaitu DEN1,
adalah petekia atau positif pada tes 4,7
tourniquet, epistaksis, hipermenorea, dan DEN2, DEN3, DEN4.
Patogenesis terjadinya DBD hingga
perdarahan saluran cerna.7
saat ini masih diperdebatkan. Teori yang
Pengobatan DHF pada dasarnya masih
banyak dianut adalah hipotesis infeksi
bersifat suportif atau simptomatis
sekunder (secondary heterologous infection
berdasarkan kelainan utama yang terjadi yaitu
theory) atau teori antibody dependent
berupa trombositopenia dan kebocoran
enhancement (ADE). Hipotesis infeksi
plasma akibat dari meningkatnya
sekunder menyatakan bahwa seseorang yang
permeabilitas vaskuler. Sampai saat ini belum
terinfeksi kedua kalinya dengan virus dengue
ada pengobatan kuratif yang jelas untuk
yang berbeda, maka akan terjadi reaksi
mengatasi kebocoran plasma.2
anamnestik dari antibodi heterolog yang telah
Pencegahan perdarahan pada kasus-
ada sebelumnya. Ikatan virus-antibodi non-
kasus trombositopenia hanya dapat dilakukan
netralisir ini mengaktivasi makrofag dan akan
melalui terapi suportif dan meningkatkan
bereplikasi di dalam makrofag, sedangkan
kadar tombosit. Sampai saat ini obat-obatan
teori ADE menyatakan bahwa adanya antibodi
kimia yang efektif mengatasi trombositopenia
yang timbul justru bersifat mempercepat
masih dipertanyakan.8 13
Oleh karena itu, dalam pengobatan replikasi virus pada monosit atau makrofag.
DBD masyarakat mencoba beralih ke Siklus intraseluler virus dengue hampir
penggunaan obat herbal, termasuk angkak serupa dengan siklus virus lain yang juga
(ragi beras merah). Angkak (red yeast rice) tergolong dalam genus flavivirus. Infeksi virus
merupakan beras berwarna merah hasil dengue dimulai saat vektor mengambil darah
fermentasi ragi Monascus purpureus. Angkak host dan memasukkan virus ke dalamnya.
digunakan di Cina, Taiwan, Filipina, Thailand, Virus dengue berikatan dan masuk ke dalam
dan Indonesia sebagai pewarna makanan sel host melalui proses endositosis yang
alami dan sebagai makanan tambahan. dimediasi oleh reseptor afinitas rendah seperti
Masyarakat Cina menggunakan angkak sel dendritik. 14
sebagai bahan obat tradisional. Kandungan

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

Mekanisme imunopatogenesis infeksi hari pertama demam, namun dapat pula


virus dengue melibatkan respon humoral dijumpai pada hari ke- 3,4,5 demam.15
berupa pembentukan antibodi yang berperan Terjadinya perdarahan adalah akibat
dalam proses netralisasi virus, sitolisis yang interaksi 3 komponen yaitu faktor pembuluh
dimediasi komplemen dan sitotoksisitas yang darah, faktor-faktor pembekuan dan
dimediasi T helper antibodi. Juga melibatkan trombosit. Trombositopenia adalah salah satu
limfosit T baik T-helper (CD4) dan T-cytotoxic penyebab terjadinya perdarahan. Akan tetapi
(CD8), monosit dan makrofag, sitokin serta pada pasien DBD yang mengalami
13
aktivasi komplemen.
Terjadinya infeksi makrofag, monosit
atau sel dendritik oleh virus dengue melalui
proses endositosis yang dimediasi reseptor
dan atau melalui ikatan kompleks virus
antibodi dengan fragmented crystalizable
receptor (Fc receptor). Infeksi ini secara
langsung mengaktivasi sel T CD4 dan sel T CD8
yang menghasilkan limfokin dan interferon
γ..14
Selanjutnya, interferon γ akan
mengaktivasi makrofag yang menyebabkan
sekresi berbagai mediator inflamasi seperti
tumor necrosing factor α (TNFα), interleukin-1
(IL-1), IL-6, platelet activating factor (PAF) dan
histamin. Mediator inflamasi ini
mengakibatkan terjadinya disfungsi sel
endotel dan terjadi kebocoran plasma. Selain
itu, kompleks virus dan antibodi ini akan
mengaktifkan sistem komplemen dengan
mensekresikan C3a dan C5a, yang
mengakibatkan peningkatan permeabilitas
dinding pembuluh darah sehingga terjadi
trombositopenia tidak selalu disertai dengan
ekstravasasi plasma dari intravaskuler menuju
perdarahan.15
ekstravaskuler. Selain disfungsi endotel yaitu
terjadi peningkatan permeabilitas vaskuler,
Gambar 1. Hipotesis secondary heterologous
kompleks virus antibodi yang terbentuk juga
infection16
mengaktifkan sistem koagulasi, sistem
fibrinolisis, kinin, dan gangguan terhadap
proses agregasi trombosit, yang secara Trombositopenia pada infeksi dengue
keseluruhan akan mengakibatkan manifestasi terjadi melalui dua mekanisme, yaitu, supresi
13 sumsum tulang dan destruksi serta
perdarahan yang timbul pada DBD. pemendekan masa hidup trombosit.16
Fenomena perdarahan sering terjadi Gambaran sumsum tulang pada fase
pada DBD. Jenis perdarahan terbanyak adalah awal infeksi (<5 hari) menunjukkan keadaan
perdarahan kulit seperti uji tourniquet positif, hiposeluler dan supresi megakariosit. Setelah
petekie, purpura, ekimosis, dan perdarahan keadaan nadir tercapai akan terjadi
konjungtiva. Perdarahan lainnya seperti peningkatan hematopoiesis termasuk
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, megakariopoiesis. Kadar tromobopoietin
melena dan perdarahan otak juga dapat dalam darah pada saat terjadi
terjadi meskipun lebih jarang terjadi. Petekie trombositopenia justru menunjukkan
merupakan tanda perdarahan yang paling kenaikan. Hal ini menunjukkan terjadinya
sering ditemukan, terutama pada dahi dan stimulasi trombopoiesis sebagai mekanisme
ekstremitas distal. Tanda ini muncul pada hari- kompensasi terhadap keadaan
trombositopenia.16

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

digunakan sebagai obat tradisional untuk


Destruksi trombosit terjadi melalui berbagai penyakit, antara lain menaikkan
pengikatan fragmen C3g, terdapatnya trombosit pada penderita demam berdarah
antibodi VD, konsumsi trombosit selama dengue, asma,kelainan urinasi, diare, berbagai
proses koagulopati dan sekuestrasi di perifer. penyakit infeksi, dan kolesterol.19
Gangguan fungsi trombosit terjadi melalui Monascus purpureus adalah kapang
mekanisme gangguan pelepasan adenosine utama pada angkak. Berikut ini adalah
diphosphate (ADP), peningkatan kadar B- klasifikasi dari kapang Monascus purpureus:
tromboglobulin dan platelet factor 4 (PF4) Kingdom : Fungi
yang merupakan pertanda degranulasi Divisio : Amastigomycotina
trombosit. Selain itu, infeksi virus dengue akan Subdivisio : Ascomycotina
meginduksi konsumsi trombosit berlebihan Kelas : Ascomycetes
karena terjadi koagulasi intravaskular Subkelas : Plectomycetidae
menyeluruh, destruksi trombosit yang Ordo : Eurotiales
disebabkan oleh peningkatan apoptosis, lisis Famili : Trichocomaceae
oleh sistem komplemen dan pengaruh Genus : Monascus
antibodi antitrombosit yang akan Spesies : Monascus purpureus. 20
menyebabkan jumlah trombosit akan semakin
menurun. 16, 17
Koagulopati terjadi sebagai akibat
interaksi virus dengan endotel yang
menyebabkan disfungsi endotel. Berbagai
penelitian menunjukkan terjadinya
koagulopati konsumtif pada demam berdarah
dengue stadium III dan IV. Aktivasi koagulasi
pada demam berdarah dengue terjadi melalui
aktivasi jalur intrinsik (tissue factor pathway).
Jalur intrinsik juga berperan melalui aktivasi
faktor XIa namun tidak melalui aktivasi Gambar 3. Isolat Monascus purpureus18
kontak.16
Angkak (red yeast rice) adalah Menurut Ma et al. (2000)18,
merupakan hasil fermentasi beras oleh komponen pigmen yang dihasilkan oleh
Monascus purpureus. Angkak digunakan oleh kapang adalah rubropunktatin (merah),
masyarakat sebagai terapi herbal untuk monaskorubin (merah), monaskin (kuning),
meningkatkan jumlah trombosit pada DBD.9,10 ankaflavin (kuning), rubropunktamin (ungu),
dan monaskorubramin (ungu). Intensitas
pigmen merah yang dihasilkan kapang
Monascus purpureus tergantung pada nutrisi
dan kondisi lingkungannya. Monascus
purpureus akan tumbuh dengan baik pada
suhu±30oC dan pH 4 – 8.19
Pigmen merah angkak terbentuk
karena keluarnya cairan granular melewati
ujung-ujung hifa Monascus purpureus. Pigmen
merah angkak ini diduga dapat meningkatkan
jumlah trombosit.21
Monascus spp pada angkak dapat
Gambar 2. Angkak18 mengubah substrat pati menjadi beberapa
senyawa metabolit seperti alkohol,
Angkak banyak digunakan sebagai antibiotika, antihipertensi, enzim, asam-asam
pewarna alami untuk minuman dan makanan, lemak, asam gamma amino butirat (GABA),
antara lain8anggur merah, ikan, keju, dan beberapa pigmen dan vitamin). Angkak
daging.17 Selain itu, angkak juga banyak mengandung penghambat enzim HMG CoA

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

reduktase dan komponen-komponen protein, Muharni et al (2013)23, melakukan


asam amino, lovastatin, sakarida, beta penelitian pada 20 orang penderita DBD yang
sitosterol, campesterol, stigmasterol, dirawat inap, 10 orang diantaranya diberikan
isoflavon, saponin serta berbagai trace sediaan suplemen angkak (Monascus
element yang mempunyai peran dalam purpureus) dengan dosis tiga kali sehari satu
penanggulangan demam berdarah.5,21 bungkus yang dilarutkan dalam air sebanyak
Pengalaman empiris, menunjukkan 200 mL, sedangkan 10 orang lainnya sebagai
bahwa pasien demam berdarah yang kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengkonsumsi angkak mengalami pemberian suplemen angkak (Monascus
peningkatan jumlah trombosit secara cepat purpureus) lebih cepat meningkatkan jumlah
dengan metode pembuatan air rebusan trombosit pada pasien DBD> 100.000/μL
angkak. Penelitian yang telah dilakukan dibandingkan kelompok kontrol.
Nurkhairi (2007)1 menunjukkan ekstrak Lovastastin dalam angkak diyakini
metanol angkak dapat meningkatkan jumlah sebagai senyawa yang berperan dalam
trombosit normal pada mencit. meningkatkan kadar trombosit darah.
Angkak dinyatakan sebagai senyawa Kandungan lovastatin dalam angkak dapat
obat yang aman dikonsumsi oleh masyarakat. mengurangi oksidasi LDL, sehingga dapat
Penelitian toksisitas angkak menunjukkan mengurangi hambatan pembentukan protein
bahwa angkak mempunyai nilai Lethal Dose 50 perangsang kinetika monosit dan megakariosit
(LD50) sebesar 7 g/Kg berat badan, serta (monocyte and megakaryocyte chemotactic
dalam uji keracunan subakut tidak protein-1). Protein ini dapat merangsang
menimbulkan gejala yang abnormal pada pengumpulan dan migrasi megakariosit di
organ tubuhnya. Namun, mengkonsumsi ruang endotelium, sehingga dapat
angkak dengan dosis 18 g/kg BB secara oral meningkatkan produksi sel trombosit. Selain
tidak menyebabkan kematian dan tidak dari senyawa lovastatin, kandungan metabolit
menyebabkan keracunan.1 sekunder lainnya yang terdapat dalam
Hasil penelitian Usman (2008) dekokta angkak diduga memiliki efek sinergis
menunjukkan jumlah trombosit kelinci yang dalam meningkatkan kadar trombosit darah.11
mengalami trombositopenia meningkat secara Sundari et al 24 membandingkan
signifikan setelah pemberian infus angkak 4% efektivitas beberapa obat herbal dalam
selama tiga hari perlakuan.. Dan hasil meningkatkan trombosit pada tikus putih
penelitian lain Dwisosiyawati (2010) (Rattus norvegicus), yaitu buah kurma, daun
menunjukkan bahwa granul efervesen ekstrak jambu, dan angkak. Hasil penelitian ini
angkak dapat meningkatkan trombosit pada menunjukkan bahwa ekstrak angkak dengan
kelinci yang mengalami trombositopenia dosis 108 mg/kg tikus/hari selama 3 hari
secara signifikan.1 memiliki efektivitas paling tinggi dalam
Hal yang penting yang harus meningkatkan kadar trombosit pada tikus
diperhatikan dalam DBD adalah disfungsi yang mengalami trombositopenia.
endotel dan trombositopenia, yang terjadi Angkak mengandung flavonoid, yaitu
melalui mekanisme inflamasi atau apoptosis. isoflavon, yang memiliki kemampuan
Angkak mengandung isoflavon dan lovastatin menghambat aktivitas enzim hyaluronidase.
yang berperan sebagai senyawa anti inflamasi Hialuronidase adalah enzim yang
dengan jalan menghambat produksi sitokin mendegradasi asam hialuronik. Ketika
proinflamasi.12 aktivitas hyaluronidase dihambat, asam
Bukti eksperimental menunjukkan hyaluronic tidak terdegradasi. Asam hialuronik
bahwa trombositopenia pada dengue salah dalam matriks ekstraseluler dari sumsum
satunya disebabkan aktivasi toll-receptor 4 tulang berperan dalam menstimulasi
agonist oleh antigen NS1 yang akan pelepasan IL-6. Sementara itu, diketahui
menstimulasi sel-sel mieloid untuk bahwa IL-6 dapat meningkatkan
menghasilkan berbagai sitokin misalnya IL-10 hematopoiesis proliferasi sel progenitor dan
dan IL-6 yang akan merusak sel endotel secara merangsang megakaryopoiesis. IL-6 juga
langsung yang menyebabkan kebocoran bertindak untuk merangsang pematangan sel
plasma dan lisisnya trombosit.22

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

megakariosit. Sebagai hasil akhir, jumlah menyebabkan kadar trombosit dalam tubuh
trombosit dalam darah akan meningkat.24 menurun atau trombositopenia.
Aktivitas sistem kekebalan tubuh Trombositopenia adalah parameter penting
dapat menurun karena berbagai faktor dalam penanganan pasien DBD..
diantaranya karena usia atau penyakit. Adanya Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi
senyawa-senyawa yang dapat meningkatkan melalui dua mekanisme, yaitu, supresi
sistem imunitas sangat membantu untuk sumsum tulang dan destruksi serta
mengatasi penurunan sistem kekebalan tubuh pemendekan masa hidup trombosit.
dan senyawa-senyawa tersebut dapat Angkak merupakan hasil fermentasi
diperoleh dari mikroorganisme. Dalam beras oleh Monascus purpureus. Angkak
beberapa penelitian dikatakan angkak dapat banyak digunakan sebagai pewarna alami
berperan sebagai imunomodulator pada untuk minuman dan makanan, antara lain
infeksi virus dengue. Immunomodulator anggur merah, ikan, keju, dan daging.
merupakan obat yang dapat mengembalikan Pengalaman empiris, menunjukkan bahwa
dan memperbaiki sistem imun yang fungsinya pasien demam berdarah yang mengkonsumsi
terganggu atau untuk menekan yang angkak mengalami peningkatan jumlah
fungsinya berlebihan.25 trombosit secara cepat dengan metode
Hasil penelitian Yulinery et al25 pembuatan air rebusan angkak.
menyatakan bahwa ekstrak angkak sumber Berdasarkan hasil beberapa peneltian,
Monascus purpureus dapat meningkatkan angkak memiliki beberapa kandungan yang
aktivitas fagositosis sel makrofag dan berguna untuk meningkakan jumlah trombosit
polimorfonuklear peritoneum mencit secara in dan mengatasi DBD diantaranya yaitu
vitro. Pada konsentrasi 1 mg/ ml mempunyai lovastatin, isoflavon, dan pigmen merah atau
nilai aktivitas yang lebih tinggi dibanding rubropunktatin. Lovastatin dalam angkak
kontrol positif. juga berperan sebagai imunomodulator
Lovastatin merupakan senyawa yang sehinggga dapat mempercepat proses
berperan immunomodulator pada angkak. eradikasi virus.
Chung Tseng et al (2012)26 pada penelitiannya
mengatakan bahwa dalam fermentasi beras SIMPULAN
oleh M. purpureus pada konsentrasi 10 mg mL- Angkak memiliki pengaruh untuk
1
dapat menstimulasi proliferasi sel, produksi meningkatkan jumlah trombosit pada pasien
nitric oxide, fagositosis dan produksi cytokine DBD. Senyawa lovastatin, isoflavon,
(termasuk IL-1-β, IL-6 dan TNF-α). Selanjutnya rubropunktatin, dan metabolit sekunder
Robins (2012)26 mengatakan bahwa sistem lainnya dalam angkak dapat membantu
imun dan kolestrol sangat berhubungan meningkatkan produksi trombosit dan
secara integral dan penelitian dari Prof. Peter berperan sebagai imunomodulator sehingga
Ghazal tahun 201126 menemukan virus mempercepat proses eradikasi virus.
bergantung pada kolesterol untuk
berkembang, jika sistem imun dirangsang DAFTAR PUSTAKA
terhadap infeksi dapat menurunkan kadar 1. Khairi N, Latifah R, Marianti A. Studi
kolesterol dan dengan demikian dapat formulasi tablet effervesen ekstrak angkak
menghilangkan infeksi virus. Lovastatin dalam dengan variasi konsentrasi bahan pengikat
angkak dapat berperan sebagai polivinilpirilidon sebagai sediaan terapi
imunomodulator dan penurun kolesterol suportif demam berdarah: Jurnal Pasca
dengan menghambat aktivitas enzim HMG Co- sarjana Unhas. 2010. Diakses dari:
a reduktase sehingga dapat membantu proses http://www.pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/1ed
eradikasi virus. 5640376e01a7271df9c04d464226e.pdf. Pada
tanggal 5 April 2016.
RINGKASAN
Demam berdarah dengue adalah 2. Achmadi UF, Sudjana P, Sukowati S. Demam
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue berdarah dengue: Buletin Jendela
yang dibawa oleh vektor nyamuk Aedes Epidemiologi. 2010;2(1):20−6.
aegypti. Infeksi virus yang terjadi

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

3. Yasin NM, Sunowo J, Supriyanti E. Drug 12. Rindiastuti Y, Tyasari KD. Potensi
related problems (DRP) dalam pengobatan Monascus Purpureus Rice Strain TNP-13
dengue hemoraggic fever (DHF) pada pasien disfungsi endotel. Solo: Fakultas Kedokteran
pediatric: Majalah Farmasi Indonesia. 2009;20 Sebelas Maret. 2008.
(1): 27-34.

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 13. Rena NMRA, Utama S, Parwati T. Kelainan
Profil data kesehatan Indonesia tahun 2013. hematologi pada demam berdarah dengue. J
Jakarta: Kementerian Kesehatan. 2014.Diakses Peny Dalam. 2009;10(3): 218-25
dari:http://www.depkes.go.id/resources/dow
14. Clyde K, Kyle J, Harris E. Recent advances
nload/pusdatin/profilkesehatanindonesia/prof
in deciphering viral and host determinants of
il-kesehatanindonesia-2013.pdf. Pada tanggal
dengue virus replication and pathogenesis.
5 April 2016.
Journal of Virology. 2006; 80: 11418-31.
5. Nasronudin. Terapi cairan pada demam 15. Livina A, Linda WA, Rotty A, Lucia P.
berdarah dengue penderita dewasa. dalam: Hubungan trombositopenia dan hematokrit
Nasronudin, Hadi U et al. Penyakit Infeksi di dengan manifestasi perdarahan pada
Indonesia Solusi Kini &Mendatang. Surabaya: penderida demam dengue dan demam
Airlangga University Press. 2007. hlm 79-86. berdarah dengue. 2014. Diakses dari:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/
6. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical article/view/3610. Pada tanggal 4 April 2016.
Physiology. Edisi 11. Philadelphia: Elsevier
Saunders. 2006. 16. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan
HT. Demam berdarah dengue. Dalam : Sudoyo
7. WHO. Comprehensive guidelines for AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
prevention and control of dengue and dengue Setiati S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam
haemorrhagic fever: World Heatlh jilid III edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan
Organization. 2011. Diakses dari: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
http://www.searo.who.int/entity/vector_born Kedokteran Universitas Indonesia. 2009. hlm
e_tropical_diseases/documents/SEAROTPS60/ 2773-9
en/. Pada tanggal 7 April 2016.
17. De Azeredo EL, Monteiro RQ, De-Oliveira
8. Rahajuningsih. Gangguan hematologi dan PLM. Thrombocytopenia in dengue:
penatalaksanaan klinis. Edisi 2. Yogyakarta: Interrelationship between virus and the
Gadja Mada University Press. 2007. imbalance between coagulation and
fibrinolysis and inflammatory mediators.
9. Noor Z, Yoni A. Effect of Angkak against Hindawi Publishing Corporation. 2015. Vol.
bleeding anemia of rat . International 2015: 1-16
Conference: Research and Applicationon
Traditional Complementary and Alternative 18. Ma, et al. Constituens of red yeast rice, a
Medicine in Health Care (TCAM). 2012: 115- traditional Chinese food and medicine. J Agric
21. Food Chem. 2000;5220-5.
10. Noor MD, Suharto, Erwin AT. Effect of red 19. Triana E, Nurhidayat N. Pengaruh
yeast rice (Monascus purpureus) extract to the pemberian beras yang difermentasi oleh
trombopoietin level in dengue infected monascus purpureus terhadap darah tikus
patients. Folia Medica Indonesiana. 2013; putih (Rattus sp.) hiperkolesterolemia.
(49):220-5 Biodiversitas. 2006; 7(4): 317-21.
11. Putriutami F, Damisi TH. Sehat dengan 20. Surtika W. Pengaruh berbagai jenis beras
angkak. Yogyakarta: HATA Publishing. 2008. terhadap aktivitas antioksidan pada angkak
oleh Monascus purpureus. Skripsi. Fakultas
Pertanian UNS. Surakarta. 2008.

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan
Kadar Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

21. Timotius KH. Produksi pigmen angkak oleh


Monascus. J. Teknol. dan Industri Pangan.
2004;15(1): 79-86.

22. Halstead B. Pathogenesis of dengue: dawn


of a new era [version 1; referees: 3 approved].
F1000 Faculty Rev. 2016;(4): 1-8.

23. Muharni S, et al. Efek penggunaan


suplemen ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava linn.) Dan angkak (Monascus
purpureus) dalam meningkatkan trombosit
pada demam berdarah dengue (DBD) di
Instalasi Rawat Inap Ilmu Penyakit Dalam
RSUP. Dr. M. Djamil Padang . Jurnal Penelitian
Farmasi Indonesia 1(2). 2013; hlm 57-61.

24. Wiyasihati, Sundari I, Kristanti WW, Tjitra


W. Comparing the effect of red yeast rice,
date palm and guava leaf extract on
thrombocyte and megakaryocyte count in
thrombocytopenic white rats. FMI. 2013;49:
hlm 82-7.

25. Yulinery T, Nurhidayat N. Penggunaan


ekstrak fermentasi beras dari beberapa jenis
Monascus purpureus untuk aktivitas invitro
fagositosis sel makrofag dan polimorfonuklear
peritoneum mencit sebagai
immunomodulator. Berita Biologi. 2012;
11(2): 263-73.

26. Tseng KC, TJ Fang, SS ChiangL , CL Wu,TM


Pan. Immunomodulatory activities and
antioxidant properties CF of polysaccharides
from Monascus fermented products in vitro.
Journal of the Science of Food and Agriculture.
2012;92(7):1483-9.

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 1


Muhamad Jyuldi Prayoga | Pengaruh Pemberian Angkak (Beras Fermentasi Monascus purpureus) dalam Meningkatkan Kadar
Trombosit pada Penderita Demam Berdarah

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | 2016 | 2

Anda mungkin juga menyukai