Pressure Transient Analisis Sumur Gas
Pressure Transient Analisis Sumur Gas
Pengantar
Pressure Transient analysis yang lazim digunakan dalam industri untuk suatu
sumur adalah :
Uji Pressure Drawdown Test yang lebih dikenal dengan Drawdown Test dimulai
menutup sumur sementara waktu. Setelah itu surface valve pada kepala sumur
dibuka. Hal ini mengakibatkan laju produksi pada kepala sumur akan terjaga
sumur, sehingga tidak terjadi laju alir pada kepala sumur. Hasil dari Build Up Test
Buka/Alir Tutup
Waktu
Drawdown (Draw Down Test), laju alir sumur diusahakan tetap dan tekanan
dasar sumur dicatat pada waktu uji tertentu, sedangkan untuk Pressure Buildup,
sumur ditutup dan tekanan dasar sumur dicatat. Setelah diamati, hasil
melengkung, baik untuk Draw Down Test maupun Build UP Test. Terlihat
perbedaan lengkungan antara Draw Down Test dan Build Up Test. Gambar
Tekanan
Dasar Sumur
(BHP, psig)
Buka/Alir Tutup
Waktu
Gambar 2 Tekanan di Dasar Sumur Terhadap Waktu pada Draw Down Test dan
Build Up Test
I. DRAW DOWN
Pada bagian Draw down ini akan dibahas secara sistematis tentang :
2.1 Draw Down Test pada Laju Alir Berubah-ubah tanpa Non-Darcy
Flow Effect.
2.2 Draw Down Test pada Laju Alir Berubah-ubah dengan Non-Darcy
Flow Effect.
B. Uji Draw Down pada Reservoir yang Terbatas
Disini reservoir yang tidak terbatas maksudnya adalah reservoir yang sangat
Pada laju alir konstan (setelah tekanan seragam) terlebih dahulu harga tekanan
awal (Pi) diukur. Lalu sumur diproduksi dengan menjaga laju alir di kepala sumur
konstan. Selama menjaga laju alir konstan, harga tekanan alir dasar sumur (P wf)
dicatat.
Persamaan untuk kasus Draw Down dengan laju alir konstan adalah :
162.6 q g B g μ kt
p a,i - p a,wf log - 3.23 0.869. S
kh μ c t rw2
(1)
dimana :
k = Permeabilitas, mD
h = ketinggian formasi, ft
= Porositas, fraksi
= Viskositas, cP
Maka untuk kasus ini terdapat dua variabel (parameter yang berubah), yaitu
waktu (t) dan tekanan alir dasar sumur (Pwf). Selanjutnya kedua variabel ini diplot
dalam semilog sehingga titik-titik pada grafik akan menyerupai garis lurus
dengan kemiringan (slope atau gradien) sebesar m. Pwf pada sumbu Y dan time
(hr) pada sumbu X. Jika nilai gradien ini didapatkan maka harga permeabilitas
162.6 q g B g μ
k (2)
mh
Harga q g B g h merupakan data dan nilai m dari hasil plot grafik. Dengan
dengan harga m dan k ini maka nilai skin faktor dapat diketahui. Persamaan
untuk menentukan nilai Skin Faktor untuk Drawdown laju alir konstan adalah :
p - p wf kt
S 1.151 i - log 3.23
m μ c t r 2
w
(3)
Jika nilai S positif, berarti sumur yang diteliti dalam keadaan rusak.
Dimana ;
141.2.( q g .B g . )
Ps = , psia
k.h
(5)
1/ 2
k.t m
ri = , feet (ft).
948...C t
(6)
Untuk menjaga agar sumur tetap berproduksi konstan pada q = 300 STB/D ,
sejumlah set data waktu (hrs) dan data tekanan alir dasar sumur (Pwf) yang
Langkah-Langkah Penyelesaian :
1730
1720
Pwf (psi)
1710
1700
1690
1 10 100
Flowing Time (hr)
Gambar 3 Plot pada semi log antara time (hr) vs Pwf (psia),Contoh 1
2. Tarik garis lurus pada titik-titik berkecenderung sama, sehingga didapat harga
kemiringan :
m = 29.2 psi/cycle
3.0
Nilai Skin yang didapat adalah positif, berarti sumur dalam keadaan
damage.
141.2.( q g .B g . )
Ps = , psia
k.h
141.2.(300 ).(1.2)(0.5 )
= = 76.1 psi
(50.1)( 20 )
1/ 2 1/ 2
k.t m (50.1)(18 )
ri = = 6
= 2056 feet
948...C t (948 ).( 0.3 ).(0.5 ).(1.5 x10 )
(ft).
modifikasi.
162.6 q g B g μ kt
p a,i - p a,wf log - 3.23 0.869. S
kh μ c t rw2
(1)
p a,i - p a,wf m' q g loq t s (7)
Dimana :
162.6 Bgμ
m' (8)
kh
k
s log - 3.23 0.869 s (9)
μ c tr 2
w
Diterapkan untuk laju alir yang berubah-ubah secara diskrit sebagai berikut :
pa,i pa,wf m' q1 log t s m' q2 q1 log t t1 s
m' q3 q2 log t - t 2 s
... m' qn - qn 1 log t - tn1 s
(10)
Atau ;
pa,i - pa,wf
m'
n q j q j-1loq t - t m' s, for q 0
j-1 n
qn j 1 nq
(11)
pa,i - pa,wf
qn
vs.
1 n
Δ q j loq tn - t j-1
q n j1
Dimana :
pa,i = Tekanan reservoir awal semu, psia
2.2 Draw Down Test pada Laju Alir Berubah-ubah dengan Non-Darcy Effect.
persamaanya adalah :
(12)
dimana
141.2 Bgμ D
D' ,
kh
(13)
Dari hasil plot ini akan didapatkan nilai m’ sebagai gradien dan b sebagai
intercept.
162.6 B g μ
k , (14)
m' h
p -p ' 2
s 1.151 1 a,i a,wf D q g - log k
3.23
m' qg μ c t r 2
1hr w
(15)
atau
b k
s' 1.151 - log 3.23
m' 2
μ c trw
(16)
Pada kesempatan ini, perhitungan untuk Non-Darcy Flow Effect tidak dibicarakan
lebih dalam.
Soal Contoh 2 . (Soal Multi Rate Draw Down Test tanpa Non-Darcy Effect)
Penentuan Permeabilitas dan Skin Faktor dari Multirate Test
Hasil pengukuran tekanan dan laju alir (rate) ditabelkan dalam Tabel2.
efektif gas dan skin factor dengan menggunakan data batuan dan sifat gas berikut.
Waktu Alir Tekanan Alir Dasar Tekanan Alir Dasar Laju Alir Gas,
Pembahasan Contoh 2 . (Soal Multi Rate Draw Down Test tanpa Non-Darcy
Flow Effect)
maka
Sehingga :
1 n
q j log tn t j1
q n j1
1
q1
q1 log t1 t0
1
2,711 - 0 log 6 - 0
2,711
0.7782
1
qn
Δ q j log tn - t j-1
1
q3
Δ q1 log t3 - t0 Δ q2 log t3 - t1 Δ q3 log t3 - t 2
1 ,2 711 0 log 9.5 0 ,2 607 ,2 711 log 9.5 6
,2 504 ,2 504 ,2 607 log 9.5 8
1.0287
Selanjutnya hasil perhitungan diatas ditabelkan pada Tabel 3.
1.713 0.7782
1.752 0.9271
1.777 1.0287
1.808 1.1819
mencari persamaan garis lurus), tentukan persamaan garis yang terbaik yang
melewati titik-titik data pada grafik. Dari persamaan garis ini kita bisa
menentukan slope (kemiringan garis atau gradien garis) sebesar m’, dan
b k
s' 1.151 - log 3.23
2
m' μ c trw
1.532 0.61
1.151 log 3.23
0.236
0.176 0.0286 7.33 x 10 5 0.255 2
2.6
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai skin adalah positif, hal ini
Soal Contoh 3 . (Soal Multi Rate Draw Down Test tanpa Non-Darcy Effect)
Sebuah sumur gas diproduksi dengan tekanan dasar sumur yang tetap sebesar
1.000 psia. Data batuan dan sifat gas yang diketahui ditabel pada Table 1.4.
efektif dan skin factor menggunakan semilog analysis technique untuk variable-rate gas flow tests.
rw = 0.365 ft h = 23 ft = 0.14
g = 0.7 T = 180 oF B g = 0.668 RB/Mscf
pi = 4,650 psia pa,i = 3,251.5 psia μ = 0.0247 cp
pwf = 1,000 psia pa, wf = 213.0 psia c t = 11.53 x 10-5 psia-1
Waktu Alir, Laju Alir Gas, Waktu Alir, Laju Alir Gas,
Solusi Soal Contoh 3 . (Soal Multi Rate Draw Down Test tanpa Non-Darcy Effect)
Untuk masalah ini, kita assumsikan non-Darcy flow effects diabaikan (D = 0).
diberikan diatas, data selanjutnya diolah dan dilakukan plot seperti pada
t q p a,i p a, wf t q p a,i p a, wf
qg qg
(hr) (Mscf/D) (hr) (Mscf/D)
psi/Mscf/D psi/Mscf/D
2.4 432.0 7.03 43.2 353.5 8060
2. Data dari Tabel5 selanjutnya diplot pada Gambar5. Dari bentuk kurva yang
m’ = 0.947 psi/cycle
Gambar 6 Plot Semilog dari Data variable-rate, Contoh 4
k
162.6 Bgμ
162.6 0.668 0.0247 0.12 md
m' h 0.947 23
4. Selanjutnya kita hitung nilai Skin Faktor.Dari Gambar6, bisa dilihat bahwa
p a,i p a,wf
7.04 psi / Mscf / D
qg
1hour
1 p -p k
s 1.151 a a,wf - log 3.23
m' q μ c tr 2
1hr w
1 0.12
151.1 7.04 loq 3.23
0.947 5
0.14 0.0247 11 .53 x 10 0.365
2
5.0
Karena di assumsikan bahwa tidak terjadi non-Darcy effects, maka hasil Skin
II. BUILD UP
Build test merupakan pressure transient test yang paling sering digunakan.
Jika dilakukan plot antara Pws vs log ( t p t ) / t maka akan didapat
q.B.
m = 162.6
k.h
(18)
POSITIF).
persamaan berikut :
q.B.
k = 162.6
m.h
(19)
Jika kita perhatikan persamaan (24), maka untuk ( t p t ) / t =1, akan
didapat nilai ;
Pws = Pi
(20)
(P P ) k
s 1.151 . 1.hr wf
log 3.23
m ..C .r 2 w .
t
(21)
positif)
Nilai P1hr adalah nilai tekanan pada saat t = 1 hr. Nilai P1hr harus berada pada
garis lurus. ( jika nilai t = 1 hr tidak diantara titik-titik data dapat lakukan
ekstrapolasi).
Test presure buildup dilakukan untuk sebuah sumur gas baru pada reservoir
yang baru saja ditemukan.Hasil perhitungan dan sejumlah data yang dibutuhkan
(3) pa,ws vs. adjusted Horner time ratio, (tp + ta)/ ta.
Selanjutnya tentukanlah permeabilitas efektif gas dan skin faktor untuk masing-
masing plot.
h = 28 ft rw = 0.3 ft = 0.18
Tp = 2,000 hours g = 0.7 T = 640 oR (180 oF)
μ g = 0.01885 cp qg = 5,256 Mscf/D B g = 0.962 RB/Mscf
PI = 2,906 psia Pa,i = 1,718.59 psia z = 0.8678
c t = 2.238 x 10-4 psia-1
Gambar 10 Plot Metoda Horner pws vs. (tp + t)/ t; Contoh 5
Langkah-langkah penyelesaian :
k
162.6 qBgμ
162.6 5,256 0.962 0.01885 12.27 md
mh 45.1 28
3. Perhitungan Skin Faktor.
Maka :
p - p k
s' 1.151 1hr wf - log 3.23
m μ c tr 2
w
1. Terlebih dahulu dipersiapkan plot antara pws vs. (tp + t)/ t dan kemudian
Gambar 11 Plot metoda Horner pws2 vs. (tp + t)/ t; Contoh 5
s'
p2
1hr- p2wf k
log
3.23
m μ c tr 2
w
(3)
m = 39.7 psi/cycle
p -p k
s' 1.151 a,1hr a,wf - log 3.23
m μ c tr 2
w
q t q t tn 2 t tn1
m' qn 1 log ... n1 log log
q
n t t1 qn t t n 1 t t n
(22)
(23)
2. Lakukan plot pa,ws sebagai fungsi dari X pada kertas grafik Cartesian
gas.
162.6 qn Bg
k
mh
(24)
p -p k
s 1.151 a,1hr a,wf log 3.23
m μ c tr 2
w
(25)
Hasil ekstrapolasi dinamakan pa*, yang setara dengan pa,i untuk infinite-acting
reservoir.
162.6 q * B tp* Δ t
pa,i pa,ws log
kh Δt
(26)
Dimana modifikasi waktu produksi, tp* dan flow rate, q* adalah sebagai
berikut :
n
j1
q j t 2j t 2j1
tp* 2tn 2
2 q j t j - t j1
j1
(27)
1
n
q* q j t j t j1
t p* j 1
(28)
reservoir
yang berbentuk lingkaran atau bujur sangkar dengan sumur produksi pada
Salah satu syarat mutlak untuk menggunakan metoda MDH ini adalah anggapan
state.
1. Buat plot MDH yaitu Pws vs log t, kemudian tentukan m dan k.
2. Pilihlah sembarang t, asalkan terletak pada semi log straight line.
t’ tadi.
(29)
4. Dari gambar (13) bacalah PDMDH untuk reservoir yang sesuai
dengan
m.PDMDH ( t DA ' )
P = P’ws +
..C t .A
(30)
tp ..C t .A
(t) P = =
C A .t pDA 0.0002637.C A .k
(31)
3. Kemudian nilai P dibaca pada waktu (t) P yang dihitung pada point 2