Anda di halaman 1dari 3

MALNUTRISI

HANZEL EDGAR SAMUDERA ANJAYA

XI IPA 3/11
1. Penyakit Pellagra

Penyakit Pellagra adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan vitamin B3 atau niacin.
Penyakit akibat kekurangan gizi pada balita ini, juga bisa disebabkan karena perubahan
metabolisme protein dalam tubuh.

Penyakit ini bisa disembuhkan dengan perawatan yang benar, namun jika tidak diobati maka abisa
menyebabkan kematian. Ciri yang akan terlihat ketika seseorang terkena penyakit ini yaitu:
Terkena berbagai jenis gangguan kulit seperti dermatitis, Diare, Lemah, Otot dan tulang menjadi
lebih lemah, rewel dan sulit untuk tidur.

2. Penyakit Gondok

Gondok adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan yodium. Gejala gondok
menyebabkan ciri yang sangat khas sehingga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar
tiroid. Penyakit ini paling sering terjadi pada negara-negara yang tidak memiliki kandungan yodium
dalam tanah. Perawatan untuk gondok bisa dilakukan sesuai dengan tingkat besar dan kecilnya
gondok.

Jika gondok berukuran kecil maka perawatan dengan konsumsi makanan yang mengandung
yodium bisa dilakukan. Jika gondok berukuran besar maka harus berikan tindakan lanjut oleh
medis.

Ciri dari penyakit ini yaitu: Pembengkakan pada kelenjar tiroid, tubuh menjadi lemah, lesu dan
tidak berdaya, tingkat metabolisme yang lebih rendah, tubuh tidak tahan terhadap cuaca dingin,
sakit pada tenggorokan, sulit untuk bernafas dan mengkonsumsi makanan yang mengandung
yodium seperti: makanan untuk mencegah bayi cacat lahir, makanan sehat untuk ibu hamil dll.

3. Penyakit malnutrisi ini akibat tubuh kekurangan vitamin C (asam askorbat)

Vitamin C penting bagi tubuh untuk membuat kolagen (sejenis protein yang ditemukan dalam
jaringan kulit, pembuluh darah, tulang dan tulang rawan). Ciri-ciri penyakit scurvy termasuk nyeri
otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-titik merah di kulit, perdarahan dan pembengkakan
pada gusi, hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, napas cepat, dan demam.

Vitamin C bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan seperti kentang, asparagus, brokoli, tomat,
kiwi, stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika, bayam, wortel, pepaya, jambu merah (guava)
atau hati dan tiram.

4. Anemia

Anemia akibat kekurangan zat besi. Zat besi digunakan untuk memproduksi sel darah merah, yang
membantu menyimpan dan membawa oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel darah
merah sedikit, organ dan jaringan tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup.
Gejala anemia akibat defisiensi besi meliputi kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan, detak
jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah, tangan dan kaki dingin, pusing atau sakit
kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas, tubuh lemah, dan kulit pucat.

Anemia dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau makan makanan yang kaya
akan zat besi seperti kismis, telur, daging, ikan, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah,
dan sayuran berdaun hijau tua.

Kebanyakan masalah yang disebabkan oleh malnutrisi akan berhenti setelah kekurangan nutrisi
diatasi. Namun, ada pula yang menimbulkan efek samping berkepanjangan. Ini biasanya terjadi
ketika malnutrisi sudah parah dan berlangsung lama. Oleh karena itu sebaiknya cegah penyakit
malnutrisi dengan mengonsumsi asupan yang kaya gizi.

5. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah salah satu penyakit malnutrisi protein yang paling akut di dunia. Hal ini juga
dikatakan sebagai malnutrisi protein-kalori yang mirip dengan marasmus, tapi yang membedakan
antara marasmus dengan kwashiorkor adalah adanya edema yang biasanya terlihat pada kaki.

Gejala lain dari kwashiorkor antara lain perut buncit, pembesaran hati, penipisan rambut dan
tekstur rambut yang kasar, gigi mudah copot, dan dermatitis.

6. Marasmus

Marasmus adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein dan kalori yang sangat
parah dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum pada anak-anak.

Pada kondisi marasmus, berat tubuh lebih rendah 80% dari berat normal yang seharusnya
sehingga tubuh seseorang tampak kurus. Pengecilan otot, kulit kering dan bersisik, dan kulit
longgar merupakan gejala lain dari marasmus.

7. Hiponatremia

Hiponatremia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena kekurangan natrium dalam darah.
Kekurangan natrium ini merupakan gangguan elektrolit serius yang biasanya terlihat pada orang
yang memiliki tingkat hormon antidiuretik sangat rendah (konsentrasi natrium dalam plasma
kurang dari 135mEq /L).

Penyakit hiponatremia sering dilihat sebagai akibat dari komplikasi penyakit medis lainnya yang
serius, di antaranya diare, muntah berlebihan, dan polidipsia. Sementara gejala khas hiponatremia
termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan lain-lain.

8. Hipokalemia

Hipokalemia adalah kondisi medis yang disebabkan karena kekurangan kalium. Dan hipokalemia
sering dianggap sebagai komplikasi dehidrasi atau diare dan gizi buruk. Gejala hipokalemia
termasuk kram otot, gangguan tekanan darah, sembelit, dan lain-lain. Efek serius dari hipokalemia
termasuk depresi pernapasan dan aritmia jantung.

9-10. Defisiensi Vitamin

 Vitamin A

Kekurangan vitamin ini termasuk defisiensi vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin
12, vitamin C, dan vitamin D. Kekurangan vitamin A merupakan penyebab umum rabun senja,
kebutaan permanen serta sangat rentan terhadap infeksi, gangguan nafsu makan, kulit kering dan
kasar, kerusakan rambut, kesulitan dalam penyembuhan luka, dan lain-lain.

 Vitamin B1

Kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat menyebabkan gejala seperti badan lesu, menurunnya
nafsu makan, dan depresi mental. Penyakit karena defisiensi tiamin yaitu beri-beri. Penyakit ini
disebabkan akibat makanan yang kaya akan karbohidrat tetapi rendah tiamin.

 Vitamin B2

Kekurangan vitamin B2 atau riboflavin biasanya sangat berhubungan dengan penyakit malnutrisi
protein dan energi. Gejala defisiensi riboflavin termasuk sakit tenggorokan dengan pembengkakan
dan kemerahan dari mulut, cheilosis, stomatitis, glositis, dermatitis, dan lain-lain.

 Vitamin B3

Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan penyakit pellagra. Salah satu gejala pellagra adalah
keretakan kulit yang mirip dengan terbakar sinar matahari, retak, berkerak, dan bersisik. Selain itu
kekurangan vitamin B3 dapat menimbulkan gejala seperti luka sariawan, depresi, diare, kelelahan,
sakit kepala, insomnia, dan nyeri anggota badan.
 Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 ditandai dengan gejala seperti kesemutan pada lidah, anemia, bintik-
bintik putih pada kulit, luka pada mulut, sesak napas, sakit kepala yang mirip serangan migrain,
dan lain-lain.

 Vitamin C

Kekurangan vitamin C atau asam askorbat ini menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai penyakit
kudis. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti gusi berdarah, penyembuhan luka yang sangat
lama, bintik-bintik pada kulit, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

 Vitamin D

Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena kurangnya asupan kalsium ditambah dengan
paparan sinar matahari yang tidak memadai. Gejala kekurangan vitamin D menyebabkan
pembentukan tulang terganggu, sehingga tulang menjadi sangat lunak seperti pada osteomalacia
maupun osteoporosis.

Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi masih sangat banyak yang tidak dicantumkan di
atas, namun demikian bukan berarti Anda dapat menyepelekan penyakit kronis lain yang
disebabkan oleh kekurangan gizi ini.

Anda mungkin juga menyukai