Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI

Penumpukan vitamin yang sangat berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan efek
toxic

ETIOLOGI
 Pada umumnya, kelebihan vitamin dalam tubuh diasebabkan oleh konsumsi suplemen
vitamin yang berlebihan — bukan dari sumber makanan.
 Vitamin yang paling rentan menumpuk dalam tubuh adalah jenis vitamin larut dalam
lemak seperti vitamin D, E, K dan A. Pasalnya, keempat vitamin ini dapat disimpan lebih lama
dalam tubuh dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam air.
 Namun, ada juga kasus kelebihan vitamin B6 yang notabene masuk ke golongan vitamin
larut air.

PATOFISIOLOGI HIPERVITAMINOSIS A
 Vit A sangat penting bagi kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi, maupun sistem
kekebalan tubuh, namun bila kadarnya berlebihan justru akan berdampak negatif antara lain
dapat menghambat pertumbuhan tulang dan meningkatkan resiko patah tulang (Anonim,
2003).
 Cacat bawaan berupa pemendekan tulang-tulang ekstremitas setelah pemberian vitamin A
berlebih terjadi pada kehamilan hari ke 8 maupun ke 11
 Penurunan panjang tulang femur ini akibat terhambatnya pertumbuhan oleh karena
penutupan epifisis yang terlalu cepat (Hedi, 1995).
 Penelitian pada mencit muda ditemukan bahwa hipervitaminosis A menghambat aktifitas
diferensiasi dan proliferasi kondrosit dan osteoblast (Takaki et al., 1996).
 Berdasarkan penelitian dari De Luca et al. (2000) retinoic acid menghambat pertumbuhan
tulang melalui 3 mekanisme yaitu menghambat proliferasi kondrosit, menghambat hipertofi
kondrosit, dan menghambat sintesis matrik tulang.

 Vitamin A yang diberikan dalam jumlah besar akan mengaktifkan lisosom untuk melepaskan
protease yang berakibat pada penurunan komponen protein struktural pada matriks tulang
rawan (kartilago) dan menga kibatkan hilangnya mukopolisakarida, sehingga akan
menyebabkan pemendekan panjang tulang (Bangham, 1964 cit. Kiptiyah, 2002).
GEJALA
Karena hipervitaminosis bisa disebabkan oleh banyak vitamin berbeda, maka gejalanya pun dapat
berbeda. Berikut rinciannya:

Hipervitaminosis A
Hipervitaminosis A dapat berupa akut (terjadi singkat; dalam kurun waktu beberapa jam atau hari)
atau kronis (menumpuk pada tubuh dalam jangka waktu panjang akibat rutinitas minum suplemen
dosis tinggi). Hipervitaminosis akut lebih umum terjadi pada anak-anak yang tidak sengaja menelan
suplemen.
Gejala-gejala dari keracunan vitamin A kasus akut meliputi:
 Mengantuk.
 Mudah marah.
 Sakit perut.
 Mual.
 Muntah.
 Meningkatnya tekanan pada otak.
Gejala dari toksisitas vitamin A kronis meliputi:
 Perubahan penglihatan.
 Bengkak pada tulang.
 Nyeri tulang.
 Berkurangnya nafsu makan.
 Pusing.
 Mual dan muntah.
 Sensitivitas terhadap sinar matahari.
 Kulit kering, kasar, gatal-gatal atau mengelupas.
 Jari-jari kuku yang pecah-pecah.
 Kulit pecah-pecah pada sudut mulut.
 Ulkus mulut.
 Penyakit kuning.
 Rambut rontok.
 Infeksi pernapasan.
 Linglung.
Pada bayi dan anak-anak, gejala juga dapat meliputi:
 Melunaknya tulang tengkorak.
 Menonjolnya bagian lunak pada bagian atas tengkorak bayi (fontanel).
 Penglihatan ganda.
 Bola mata yang menonjol.
 Berat badan tidak bertambah.
 Koma.

Hipervitaminosis D
Hipervitaminosis D disebabkan oleh:
 Mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi.
 Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk kondisi tertentu (tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, antituberkulosis, dan lainnya).
 Mencokelatkan kulit dengan tanning bed.
 Memiliki gangguan kesehatan tertentu.
Gejala dari hipervitaminosis D:
 Kelelahan.
 Kehilangan nafsu makan.
 Menurunnya berat badan.
 Haus berlebihan.
 Buang air kecil berlebihan.
 Dehidrasi.
 Sembelit.
 Mudah marah, gelisah.
 Tinnitus (telinga berdenging).
 Kelemahan otot.
 Mual, muntah.
 Pusing.
 Linglung.
 Hipertensi
 Aritmia jantung.
Komplikasi jangka panjang dari kelebihan vitamin D meliputi:
 Batu ginjal
 Kerusakan atau gagal ginjal
 Kerapuhan tulang berlebih
 Kalsifikasi arteri dan jaringan lunak
Selain itu, meningkatnya kalsium dalam darah dapat menyebabkan ritme jantung yang
abnormal.

Hipervitaminosis E
Hipervitaminosis E juga disebabkan oleh asupan berlebihan dari suplemen vitamin E dosis tinggi,
karena vitamin E yang secara alami terkandung pada makanan tidak menyebabkan keracunan.
Gejala hipervitaminosis E adalah:
 Memar dan perdarahan
 Kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan gangguan pencernaan

Hipervitaminosis K
Vitamin K1 dan vitamin K2 (bentuk alami dari vitamin K) tidak menyebabkan keracunan, bahkan
apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, vitamin K3 (vitamin K sintesis) dapat menyebabkan
keracunan, terutama pada anak-anak.
Gejala dari hipervitaminosis K meliputi:
 Kelelahan
 Penyakit kuning

Hipervitaminosis B6
Kelebihan B6 disebabkan oleh mengonsumsi dosis tinggi vitamin B6 versi sintetis, yaitu pyridoxine.
Gejala kelebihan vitamin B6 dapat berupa:
 Iritasi saraf: mati rasa, kejang otot atau kram
 Sakit kepala
 Kelelahan
 Perubahan mood
 Kerusakan pada saraf: berkurangnya koordinasi, keseimbangan, kekuatan otot, suhu dan
indera vibrasi; nyeri terbakar atau tajam; kesulitan berjalan.

Anda mungkin juga menyukai