Askep DM Gestasional Nabilah As
Askep DM Gestasional Nabilah As
KASUS DM GESTASIONAL
Oleh :
(PO.62.20.1.15.132)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
KELAS REGULER II
2018
Kasus :
Seorang Ibu hamil dengan umur kehamilan 32 minggu mengeluh sering kencing, makan,
minum, merasa cepat lelah dan gatal pada daerah genitalia sejak memasuki umur 24 minggu.
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya. Ibu merasa cemas jika
mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya serta bayinya. pada
pemeriksaan fisik diketahui KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 30x/menit,
suhu 36,5 C, BB 57 kg, TB 155 cm, pucat pada kuku dan wajah serta nampak oedem pada
wajah dan ekstremitas. Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan. Hasil
pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan glukosa dalam
urine.
2) DS :
Ibu mengatakan merasa cemas jika mengidap penyakit diabetes dan akan
mempengaruhi kondisinya serta bayinya.
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya.
DO :
3) DS :
Ibu hamil mengeluh sering kencing, makan, minum, merasa cepat lelah dan
gatal pada daerah genitalia sejak memasuki umur 24 minggu
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya
DO :
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan
glukosa dalam urine.
KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 30x/menit, suhu 36,5 C,
BB 57 kg, TB 155 cm.
4) DS :
Ibu mengatakan gatal pada daerah genitalia sejak memasuki umur 24 minggu.
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya.
DO :
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan
glukosa dalam urine.
Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan
Pucat pada kuku dan wajah serta nampak oedem pada wajah dan ekstremitas.
KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 30x/menit, suhu 36,5 C,
BB 57 kg, TB 155 cm.
5) Faktor Resiko :
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya.
Ibu mengatakan merasa cemas jika mengidap penyakit diabetes dan akan
mempengaruhi kondisinya serta bayinya.
KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 30x/menit, suhu 36,5 C,
BB 57 kg, TB 155 cm.
Pucat pada kuku dan wajah serta nampak oedem pada wajah dan ekstremitas.
Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan.
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan
glukosa dalam urine
6) Faktor Resiko :
Ibu mengatakan gatal pada daerah genitalia sejak memasuki umur 24 minggu.
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya.
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan
glukosa dalam urine.
Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan
Pucat pada kuku dan wajah serta nampak oedem pada wajah dan ekstremitas.
KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 30x/menit, suhu 36,5 C,
BB 57 kg, TB 155 cm.
7) Faktor Resiko
Ibu mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya.
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan
glukosa dalam urine.
Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan
Pucat pada kuku dan wajah serta nampak oedem pada wajah dan ekstremitas.
KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 30x/menit, suhu 36,5 C,
BB 57 kg, TB 155 cm.
5. Rencana Keperawatan
Dx 1 : Keletihan/ Kelelahan berhubungan dengan gejala penyakit diabetes mellitus
gestasional ditandai dengan klien mengeluh merasa cepat lelah
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. x 24 jam Keletihan klien
dapat teratasi
Kriteria Hasil : klien akan beradaptasi dengan keletihan yang dibuktikan oleh
toleransi aktivitas, ketahanan, dan status nutrisi (energy dan energy psikomotor)
Intervensi Keperawatan :
1) Pantau bukti adanya keletihan fisik dan emosi yang berlebihan pada klien
2) Diskusikan kepada klien untuk menentukan persepsi ibu hamil pada orang terdekat
tentang penyebab keletihan
3) Jelaskan hubungan antara keletihan dan proses penyakit atau pada kehamilan
4) Bantu aktivitas sehari-hari ibu hamil sesuai kebutuhan ibu hamil/ klien
5) Tingkatkan tirah baring dan istirahat yang cukup
6) Ajarkan pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk mencegah
kelaetihan
7) Konsultasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan makanan yang berenergi
tinggi (selain karbohidrat) sesuai dengan kebutuhan pasien.
Intervensi Keperawatan :
Mandiri :
Intervensi Keperawatan :
Kriteria hasil :
Intervensi Keperawatan :
Kriteria hasil : cidera janin tidak terjadi, menunjukan reaksi Non stress test dan
Oxytocin Challenge Test negative atau Construction Stress Test secara normal.
Intervensi Keperawatan :
1. Mandiri :
1) Kaji control diabetik sebelum konsepsi.
Rasional : Pengontrolan secara ketat sebelum konsepsi membantu
menurunkan resiko mortalitas janin dan abnormal konginental.
2) Tentukan klasifikasi white terhadap diabetes.
Rasional : Janin kurang beresiko bila klasifikasi white adalah A, B, C dan
apabila D adalah beresiko tinggi.
3) Kaji gerakan janin dan denyut janin setiap kunjungan.
Rasional : Terjadi insufisiensi plasenta dan ketosis maternal mungkin
secara negatif mempengaruhi gerakan janin dan denyut jantung janin.
4) Observasi tinggi fundus uteri setiap kunjungan.
Rasional : Untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan abnormal
5) Observasi urine terhadap keton.
Rasional : Benda keton dapat mengakibatkan kerusakan susunan syaraf
pusat yang tidak dapat diperbaiki.
6) Berikan informasi dan buatkan prosedur untuk pemantauan glukosa dan
penatalaksanaan diabetes di rumah.
Rasional : Penurunan mortalitas dan komplikasi morbiditas janin bayi
baru lahir dan anomali congenitial dihubungkan dengan kenaikan kadar
glukusa darah.
7) Pantauan adanya tanda tanda edema, proteinuria, peningkatan tekanan
darah.
Rasional : sekitar 12% – 13% dari diabetes akan berkembang menjadi
gangguan hipertensi karena perubahan kardiovaskuler berkenaan dengan
diabetes.
8) Tinjau ulang prosedur dan rasional untuk Non stress Test setiap minggu.
Rasional : Aktifitas dan pergerakan janin merupakan petanda baik dari
kesehatan janin.
9) Diskusikan rasional atau prosedur untuk melaksanakan Oxytocin
Challenge Test atau Contraction Stress Test setiap minggu mulai minggu
ke – 30 sampai dengan minggu ke- 32.
Rasional : Contraction Stress Test dapat memberikan informasi tentang
perfusi oksigen dan nutrisi pada janin. Hasil positif menandakan
insufisiensi plasenta.
10) Tinjau ulang prosedur dan rasional untuk tindakan amniosentesis
Rasional : Maturasi paru janin adalah kriteria yang digunakan untuk
menentukan kelangsungan hidup.
Dx 6 : Resiko Infeksi dibuktikan dengan pada area genitalia tampak bengkak dan
kemerahan ; Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui GDS 220 mg/dl ; Diabetes
Mellitus Gestasional
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan …. X 24 jam diharapkan tidak
terjadi infeksi pada klien
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
TTV dalam batas normal
Leukosit dalam batas normal
Intervensi Keperawatan :
1) Pantau tanda dan gejala infeksi (suhu tubuh dan penampilan urine)
Rasional : Mengetahui tindakan intervensi lebih lanjut
2) Instrusikan untuk menjaga personal hygiene
Rasional : Meningkatkan status kesehatan
3) Manajemen nutrisi
Rasional : meningkatkan status energy
Intervensi Keperawatan :
6. Catatan Perkembangan
Dx 1 : Kelelahan
S=
Klien mengatakan merasa peningkatan energy dan merasa lebih baik
Klien mengatakan istirahat cukup
O=
A = Masalah teratasi
Dx 2 : Ansietas
S=
O=
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan
Dx 3 : Ketidakstabilah Kadar Glukosa Darah
S=
Klien mengatakan mengerti mengenai pengobatan yang disampaikan dokter
Klien mengatakan dapat mematuhi terapi yang diberikan
O=
A = Masalah teratasi
S=
O=
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan
S = --
O=
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan
Dx 6 : Resiko Infeksi
S=
O=
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan
S=
O=
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan