Diusulkan oleh :
LAORENTIKA DESIANTARI
201501060
Angakatan 2015
1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Ketua Pelaksana
STIKES Karya Husada Kediri
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
bagian tubuh seperti nyeri punggung, nyeri leher, nyeri pada pergelangan
tangan, siku dan kaki sering disebut Muskuloskeletal Disorder (MSD). Nyeri
nyeri muskuloskeletal di leher adalah rasa nyeri yang meliputi kelainan saraf,
mengakibatkan nyeri leher terutama selama bekerja dengan posisi tubuh yang
salah sehingga membuat leher berada dalam posisi tertentu dalam jangka
waktu lama. Nyeri leher pekerja yang sepanjang hari hanya duduk bekerja
dengan posisi tetap, dan pekerja yang sering menggunakan beban yang berat.
Populasi di dapatkan sekitar 34% pernah mengalami nyeri servikal dan hampir 14%
mengalami nyeri tersebut lebih dari 6 bulan. Usia diatas 50 tahun sekitar 10%
mengalami nyeri servikal, lebih sedikit dibandingkan populasi yang mengalami nyeri
pinggang (Turana, 2009). Nyeri servikal di Indonesia bertambah setiap tahun nya
sekitar 16,6% populasi dewasa mengeluhkan rasa tidak enak dibagian servikal,
bahkan 0,6% bermula dari rasa tidak enak di servikal menjadi nyeri servikal yang
berat. Insiden nyeri servikal meningkat dengan bertambahnya usia lebih dari 30
1
tahun, dimana lebih sering mengenai wanita dari pada laki-laki dengan perbandingan
semua menyatakan nyeri leher ketika mereka sedang bekerja. Cara mengatasi
sejenak dalam bekerja, 2 orang menyatakan memijat leher yang terasa nyeri.
kenaikan dari reactive oxygen species (ROS) dan merangsang aktivasi dari
rangka dileher dan menimbulkan sensasi sensoris yang tidak nyaman berupa
nyeri leher Gejala-gejala nyeri leher antara lain terasa sakit di daerah leher
dan kaku, nyeri otot-otot leher, sakit kepala, dan migraine. Nyeri bisa menjalar
ke bahu, lengan, dan tangan disertai keluhan terasa baal atau seperti ditusuk
jarum selain itu nyeri juga bisa menjalar ke kepala menyebabkan rasa sakit
kepala. Kasus nyeri leher dapat mengalami perbaikan dengan sendirinya. Hal
yang penting bagi pekerja yang mengalami nyeri leher adalah modifikasi
2
rangsangan untuk merasa sakit. Penyebab potensial dari nyeri leher adalah
adanya tekanan pada jaringan lunak, tulang, atau sendi pada area servikal. Saat
kita duduk, posisi dari punggung bawah berpengaruh kuat terhadap postur
lelah. Saat otot lelah, maka otot menjadi rileks dan merubah postur menjadi
ligamen-ligamen dan akibatnya akan timbul nyeri hanya pada posisi tertentu.
Saat forward head posture sudah menjadi kebiasaan dan terjadi hampir setiap
injury, overuse atau nyeri otot akibat penggunaan yang berlebihan dengan
electro neuro stimulator (TENS), keluhan nyeri yang ringan dapat diberikan
obat anti peradangan non steroid yang efektif mengonrtrol rasa sakit Pasien
dianjurkan untuk menghindari duduk lama dengan leher dalam posisi menetap
atau posisi ekstrem dari leher atau kepala, dan aktivitas yang menimbulkan
Sekupy merupakan akronim dari senam kursi happy salah satu metode
Sekupy ialah aktivitas sangat sederhana yang dapat membuat tubuh merasa
3
lebih baik untuk mengatasi ketegangan serta kekakuan otot. Sekupy (senam
kursi happy) dapat dilakukan hampir di segala tempat dan tidak memerlukan
peralatan khusus. Jika dilakukan dengan benar, sekupy dapat mencegah dan
membantu pemulihan nyeri leher akibat terlalu lama duduk ataupun karena
sikap kerja tidak ergonimis. Sekupy dapat melatih otot untuk mencapai derajat
kapiler di otot, sehingga sirkulasi darah yang lebih baik akan mengurangi
pada sel otot, yang seluruhnya dapat mengurangi nyeri pada punggung
(Trisnowiyanto, 2017).
Penguluran otot atau stretching adalah salah satu cara untuk memberikan
yang ditimbulkan akibat adanya rasa nyeri. Memelihara daya tahan kerja dari
otot maka penting untuk dilakukan latihan penguatan pada otot yang
penguluran yang dapat dilakukan pada daerah leher adalah: (1) penguluran
fleksor leher, dan (4) penguluran rotator leher. Penguluran otot dapat
penderita nyeri leher servikal. Prinsip penguluran otot atau peregangan dapat
menumpuk pada otot akan menimbulkan rasa nyeri dan ketegangan pada otot.
4
jaringan kolagen yang menyilang satu sama lain. Hal ini mengakibatkan
adanya perlengketan aktin dan myosin. Pemberian stretching maka respon otot
otot dan sarkomer yang disusun oleh aktin dan myosin sehingga aktin dan
myosin saling menjauh. Otot dapat terus memanjang dan aliran darah menjadi
(Kisner, 2007).
Nyeri leher yang dirasakan oleh pekerja konveksi pakaian dalam sangat
konveksi. Salah satu untuk mengatasi masalah nyeri leher dengan cara sekupy
(senam kursi happy). Sekupy ( senam kursi happy) yaitu untuk mengurangi
5
pengaruh sekupy (senam kursi happy) terhadap nyeri leher servikal pada
pekerja konveksi ?
Tulungagung
Tulungagung
1.3.2.6 Menganalisis pengaruh sekupy terhadap tingkat nyeri servikal pada pekerja
6
1.4 Manfaat Penelitian
Bisa menjadi solusi untuk pekerja konveksi yang sering mengalami nyeri
leher. Bagi peneliti sendiri bisa menambah wawasan ilmu dan pengalaman
mengatasi nyeri leher servikal tetapi juga ada inovasi baru yaitu sekupy
7
1.4 Relevansi
Nyeri leher servikal adalah hal yang sangat serius bagi manusia, dengan
terjadinya nyeri leher servikal pada manusia akan membuat rasa yang tidak
nyaman dan sangat mengganggu aktivitas sehari- hari. Maka dari itu nyeri
nya juga hemat dalam bahaya, selain itu masyarakat juga sudah mulai
panjang.
(senam kursi happy). Sekupy dapat dilakukan dengan stretching respon otot
otot dan sarkomer yang disusun oleh aktin dan myosin sehingga aktin dan
myosin saling menjauh. Otot dapat terus memanjang dan aliran darah menjadi
ini memanfaatkan media kursi yang biasanya di pakai hanya untuk duduk,
pengaruh Sekupy terhadap tingkat nyeri leher servikal pada pekerja konveksi.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sangat subjektif karna perasaan nyeri berbeda pada setiap orang baik
dalam hal skala ataupun tingkatannya dan hanya orang tersebutlah yang
2008).
9
2.1.2 Anatomi dan fisiologi otot leher
pernafasan
2006)
tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas
dalam kulit yang berespon hanya terdapat anatomis reseptor nyeri ada
yang bermielin dan nada yang tidak bermielin dari syaraf perifer (Smeltzer
10
Strong, Unruh, Weight, dan Baxter (2002) membagi nosireseptor
Serabut ini berjenis kecil, termielinisasi, yang akan di rekrut pertama kali
tajam, sensasinya jelas dan terlokalisasi. Tetapi akan cepat hilang apabila
penyebab nyeri dihilangkan. Ambang batas nyeri ini relatif sama untuk
semua orang.
2.1.3.2 Serabut C
11
Gambar 2.4
gerakan otot levator scapula
otot yang berfungsi untuk ekstensi kepala atau yang membantu ekstensi
adalah otot upper trapezius. Otot trapezius adalah otot yang menyusun
kedua bahu, dan satu sudut lainnya melekat di tulang punggung T12. Pada
daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit
dilokalisasi. Ambang batas pada nyeri kedua ini bervariasi antar individu.
12
awal proses timbulnya nyeri. Nosiseptor menyusun axon perifer tingkar
sensori ke badan sel pada ganglion akar dorsal. Sensasi lalu diteruskan ke
bagian abu-abu (gray matter) korda spinalis dorsal. Neuron tingkat kedua
memiliki badan sel pada tanduk dorsal, dan neuron ini mengarah ke atas
korda spinalis (jalur asending) melalui satu atau dua jalur yaitu traktus
Sensasi nyeri yang berasal dari reseptor kecil akan terlokalisasi pada
perifer dan berjalan pada jalur traktus spinolamikus. Nyeri yang dihasilkan
memiliki persepsi efek yang jelas (durasi, intensif, lokasi, sifat). Daerah
korteks, dan sensasi ini menghasilkan persepsi aspek efektif dan emosi.
aspek emosi pada sensasi nyeri (black & hawsk, 2009). Serabut syaraf ke
arah bawah (jalur desending) dari korteks, thalamus atau batang otak dapat
13
desending bertanggung jawab untuk menghambat transmisi nyeri di korda
oleh Descartes, teori ini menjelaskan bahwa nyeri berjalan dari resepror-
karakteristik multidimensi dari nyeri, teori ini hanya melihat nyeri secara
Teori Pola diperkenalkan oleh Goldscheider pada tahun 1989, teori ini
di rangsang oleh pola tertentu, dimana nyeri ini merupakan akibat dari
2013). Pada sejumlah causalgia, nyeri pantom dan neuralgia, teori pola ini
14
bertujuan untuk menimbulkan rangsangan yang kuat yang mengakibatkan
Andarmoyo, 2013).
2.1.5.2 Teori Pengontrol Nyeri (Theory Gate Control) Teori gate control dari
Melzack dan Wall ( 1965) menyatakan bahwa implus nyeri dapat diatur
Adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi
bedah dan memiliki proses yang cepat dengan intensitas yang bervariasi
15
umumnya berkaitan dengan cidera spesifik. Nyeri akut
Nteri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang
Nyeri Nosiseptif
ini dapat terjadi karna adanya adanya stimulus yang mengenai kulit,
b. Nyeri neuropatik
yang di dapat pada struktur saraf perifer maupun sentral , nyeri ini
multiple dan berkepanjangan dengan nyeri akan lebih sedikit gelisah dan
sedikit nyeri.
16
2.1.7.2 Budaya
persepsi nyeri.
2.1.7.3 Usia
menganggap nyeri adalah hal yang alamiah yang harus dijalani dan
mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri
diperiksa.
Laki-laki dan wanita tidak berda secara signifikan dalam merespon nyeri
2.1.7.6 Perhatian
2.1.7.7 Ansietas
17
2.1.7.8 Pola Koping
mengatasi nyeri.
perlindungan.
nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh dua orang yang
objektif juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu
18
Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan
Namun makna istila-istilah ini berbeda bagi perawat dan klien. Dari
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata
19
c. Wong-Baker FACES Pain Rating Scale
lebih sakit. Wajah Keempat : Jauh lebih sakit. Wajah Kelima : Jauh
lebih sakit banget. Wajah Keenam : Sangat sakit luar biasa sampai-
tahun ke atas.
(Andarmoyo, 2013)
20
e. Skala nyeri menurut bourbanis
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
dengan baik.
digunakan pada pasien yang secra non verbal yang tidak dapat
0 : Tidak nyeri
dengan baik.
21
4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,
digunakan pada pasien yang secra non verbal yang tidak dapat
22
ketegangan otot yang terjadi dengan nyeri kronis dan yang meningkatkan
perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri dapat menjadi strategi
akan sedikit terganggu oleh nyeri dan lebih toleransi terhadap nyeri.
dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang dipasang pada kulit untuk
nyeri. TENS dapat digunakan baik untuk nyeri akut maupun nyeri kronis
ujung saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan tingkat mediator
23
inflamasi yang dihasilkan di daerah luka. (Berman, et al. 2009). Analgesik
nyeri tetapi obat ini dapat mengurangi nyeri kronis tipe tertentu selain
Nyeri leher atau neck pain adalah nyeri yang dirasakan pada bagian
belakang dari susunan tulang belakang yang paling atas atau cervical. Rasa
nyeri yang dirasakan dapat menjalar hingga ke daerah kepala dan bahu
dijumpai. Penyebab potensial dari nyeri leher adalah adanya tekanan pada
jaringan lunak, tulang, atau sendi pada area servikal. Pada beberapa kasus
Nyeri leher merupakan rasa tidak nyaman di sekitar leher, sering dikeluhkan
merupakan sakit yang dirasakan di daerah yang dibatasi oleh garis nuchal di
torakal satu dan daerah lateral leher, sedangkan nyeri leher non spesifik
24
merupakan nyeri mekanik yang dirasakan diantara oksiput dan torakal satu
dan otot-otot sekitarnya tanpa penyebab yang spesifik (Gupta dkk., 2008)
2.2.1 Epidemologi
hampir 14% mengalami nyeri tersebut lebih dari 6 bulan. Usia diatas 50
mengeluhkan rasa tidak enak dibagian servikal, bahkan 0,6% bermula dari
rasa tidak enak di servikal menjadi nyeri servikal yang berat. Insiden nyeri
Individu dengan nyeri leher mengeluh rasa tidak nyaman di daerah leher
dan punggung atas, sakit kepala, kekakuan dan tortikolis, leher terasa nyeri
pada satu atau kedua sisi, nyeri seperti terbakar, kesemutan, kekakuan,
nyeri di sekitar tulang belikat, nyeri yang menjalar sampai ke lengan, rasa
berputar dan sakit kepala adalah gejala yang bisa ditemukan pada nyeri
leher. Tanda – tanda yang perlu diwaspadai pada nyeri leher adalah nyeri
2.2.2.2 Kelemahan.
25
2.2.3 Grade nyeri leher.
(WAD).
2.2.3.1 Grade 0 : Tidak ada keluhan nyeri leher dan tidak ada tanda-tanda fisik.
2.2.3.2 Grade I : Cedera yang melibatkan keluhan leher nyeri, kekakuan atau
2.2.3.3 Grade II : Keluhan nyeri leher dengan penurunan rentang gerak dan titik
nyeri
2.2.3.4 Grade III : Nyeri leher disertai dengan tanda-tanda neurologis seperti
defisit sensorik.
(Crowther, 2010)
Nyeri leher akut: 1)Nyeri leher berlangsung dari 3 bulan sampai 6 bulan atau
leher kronik: nyeri leher yang berlangsung lebih dari 6 bulan, pada nyeri
seperti cedera dan proses degenaratif diskus. Nyeri leher kronis yang
(Deardorff, 2003).
26
2.2.4 Klasifikasi nyeri leher berdasarkan diagnosis ICD 10 dan international
1.Nyeri leher non spesifik atau axial atau nyeri leher mekanik yaitu nyeri
leher yang disebabkan proses patologi pada otot-otot leher tanpa ada
proses penyakit tertentu yang mendasarinya, nyeri leher tipe ini biasanya
terlokalisir, sering kali dihubungkan dengan postur atau posisi leher yang
terjadi pada pekerja terutama para pekerja yang dalam jangka waktu lama
nyeri leher mekanik atau nyeri leher axial atau sering disebut sebagai nyeri
leher non spesifik, dikatakan non spesifik karena tidak ada penyakit atau
menyertai nyeri leher non spesifik ini seperi rasa kaku pada leher bisa satu
sisi atau kedua sisi leher, nyeri dirasakan sampai ke kepala, nyeri leher non
27
muskuloskeletal di leher dan sering berhubungan dengan postur tubuh atau
posisi leher yang salah saat bekerja, beban kerja otot leher yang berlebihan
dalam jangka waktu tertentu (Binder, 2007; Lars, 2011; Giannoula dkk.,
kantoran atau di luar kantoran dengan sikap monoton dan dengan postur
atau posisi yang salah dan berulang meningkatkan risiko nyeri leher.
Faktor
Faktor Resiko
Individu
Umur memainkan peran penting dalam pengembangan
masalah kesehatan dan pemahaman kesehatan kerja.
Tingkat penilaian informasi pekerja tentang aplikasi pekerjaan
pendidikan dengan cara yang sehat, kurangnya pengalaman,
pelatihan akan meningkatkan risiko kecelakaan atau
masalah kesehatan akibat kerja.
Posisi kerja postur statis, lama duduk, postur tubuh yang buruk dan
gerakan berulang dalam jangka waktu yang lama.
Semua faktor ini dapat bertindak secara terpisah tetapi
risikonya lebih besar jika beberapa faktor risiko terlibat
Sumber : Tulaar, 2008
Nyeri leher timbul sebagai akibat dari beberapa faktor yang saling
mempengaruhi, kontraksi otot leher, postur tubuh dan posisi leher saat
kerja serta durasi atau lama posisi leher dalam posisi tertentu dapat
dari reactive oxygen species (ROS) dan merangsang aktivasi dari transient
28
dalam mitokondria, meningkatkan aktivasi antioksidan dan meningkatkan
kalsium lokal pada sel otot. Peningkatan aktivitas biogenesis energi pada
menurun sehingga aktivasi reseptor nyeri ditekan dan nyeri leher dapat
Nyeri leher dapat diagnosis dengan anamnesis, dan pemeriksaan fisik yang
baik beberapa nyeri leher dapat didiagnosis dengan baik hanya dengan
leher dan kaku, nyeri otot-otot leher yang terdapat disekitar leher dan nyeri
kepala, otot-otot leher menjadi tegang bila disentuh terasa sakit dan keras,
kadang nyeri yang dirasakan sampai menjalar ke bahu, lengan, dan kepala,
yang abnormal, kepala menghadap kesisi yang tidak nyeri yang sering
disebut tortikolis. Nyeri leher yang disertai keluhan yang lain seperti rasa
dkk., 2011). Salah satu penyebab tersering nyeri leher non spesifik adalah
kontraksi berlebihan pada otot leher, hal ini terjadi karena postur yang
kurang baik atau salah posisi saat tidur, hal ini juga dapat terjadi karena
seseorang bertahan pada satu posisi tertentu dalam jangka waktu yang
29
lama, misalnya membungkuk pada saat bekerja. Sakit leher berasal dari
salah satu struktur peka nyeri di leher termasuk tulang vertebra, ligamen
(anterior dan posterior ligamen longitudinal), akar saraf, dan kapsul, otot,
dan duramater, struktur lain dari daerah leher, viseral dan struktur somatik
dimulai dengan palpasi paa daerah leher dan bahu dan otot-otot sekitar
dan gerakan rotasi leher, pemeriksa lebih lanjut seperti kekuatan motorik
lengan dan otot lengan serta sensibilititas bila dicurigai ada keluhan dari
pasien.
pemeriksaan radiolologi atau scaning jika nyeri leher terus berlanjut lebih
dari tiga bulan atau lebih perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnostik
dan pemberian terapi karena nyeri yang berlangsung lebih dari tiga bulan
sudah termasuk nyeri kronis, pengobatan untuk nyeri leher akut dapat
laser terapi dan saat ini mulai dikembangkan surface EMG (sEMG)
30
balik, metode EMG Biofeedback ini berfungsi untuk mencari dan
mengukur gangguan fungsi otot secara akurat dan spesifik dan satu lagi
Keluhan nyeri leher yang ringan dapat diberikan obat anti inflamasi non
steroid, mengubah pola atau posisi ergonomik tubuh saat bekerja, latihan
lama dengan posisi leher menetap atau posisi leher dan kepala yang tidak
peregangan pada otot dapat menurunkan aliran darah sementara pada otot
kompresi dari serat serat otot, disamping itu latihan peregangan ringan dan
teratur pada otot secara nyata meningkatkan aliran atau sirkulasi darah.
Nyeri leher timbul sebagai akibat dari beberapa faktor yang saling
posisi leher saat kerja serta durasi atau lama posisi leher dalam posisi
31
mengaktivasi reseptor nosiseptik pada otot rangka dileher dan
peregangan juga dapat memperbaiki posisi serat-serat otot yaitu aktin dan
miosin yang mengalami tumpang tindih (Cross link). Serat aktin dan
miosin yang mengalami Cross link dapat menyebabkan spasme pada otot
dan mengiritasi serabut saraf A delta dan serabut saraf C (Tulaar, 2008).
2.2.9.1 Nyeri leher radikulopati yaitu nyeri leher yang diikuti dengan gangguan
sensoris atau kelemahan pada sistem motorik, nyeri ini timbul sebagai
2.2.9.2 Mielopati yaitu nyeri yang dirasakan sebagai akibat kompresi atau
Posisi yang salah dalam jangka waktu yang lama, banyak orang jatuh
tertidur di sofa dan kursi dan bangun dengan keluhan sakit leher, 2.
bekerja pada postur dan posisi tertentu dalam jangka waktu yang lama
atau penyakit pada suatu organ dan struktur yang terletak di dekat leher,
32
misalnya saraf, pembuluh darah, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening
leher, sistem pencernaan, jalan napas, otot rangka leher dan saraf tulang
dan peregangan, sehingga timbul rasa sakit dan kaku pada otot,5. Penyakit
struktur pada leher, yang meliputi infeksi tenggorokan, abses atau luka
yang berasal dari tulang leher, 8. Cedera akibat hentakan keras di area
patah tulang belakang dan pada kasus yang berat yang melibatkan tulang
Merupakan akronim dari senam kursi happy salah satu metode stretching
ialah aktivitas sangat sederhana yang dapat membuat tubuh merasa lebih
mencegah dan membantu pemulihan nyeri leher akibat terlalu lama duduk
ataupun karena sikap kerja tidak ergonomis. Sekupy (senam kursi happy)
33
dapat melatih otot untuk mencapai derajat panjang dan fleksibilitas normal
metabolisme dan iritan, meningkatan suplai oksigen pada sel otot, yang
2017).
yang ditimbulkan akibat adanya rasa nyeri. Untuk memelihara daya tahan
kerja dari otot maka penting untuk dilakukan latihan penguatan pada otot
gerakan penguluran yang dapat dilakukan pada daerah leher adalah: (1)
(Kisner, 2007).
leher adalah adanya tekanan pada jaringan lunak, tulang, atau sendi pada
34
area servikal. Saat kita duduk, posisi dari punggung bawah berpengaruh
kuat terhadap postur leher. Duduk rileks di kursi dengan punggung bawah
meninjol karena otot penyangganya lelah. Saat otot lelah, maka otot
menjadi rileks dan merubah postur menjadi jelek. Hasilnya adalah forward
akibatnya akan timbul nyeri hanya pada posisi tertentu. Saat forward head
posture sudah menjadi kebiasaan dan terjadi hampir setiap waktu, hal ini
Asam laktat yang menumpuk pada otot akan menimbulkan rasa nyeri dan
dengan muscle tension dapat mengurangi sirkulasi pada otot yang dapat
sarkomer yang disusun oleh aktin dan myosin sehingga aktin dan myosin
saling menjauh. Otot dapat terus memanjang dan aliran darah menjadi
35
Berdasarkan fisiologi, kelelahan kerja, akumulasi asam laktat dapat
kelelahan dan nyeri otot. Sekupy dapat membantu relaksasi otot sehingga
Tujuan dari sekupy untuk meningkatkan mobilitas sendi, panjang otot dan
daerah pergerakan.
duduk rileks di atas kursi. Persiapan alat meliputi kursi dan suasana yang
kondusif
36
2.3.6 Prosedur pelaksanaan sekupy
2.2.6.1 1). Siapkan kursi dan ambil posisi paling nyaman di atas kursi. Gerakan
boleh dilakukan pada saat duduk boleh tidak menggunakan kursi, 2) Posisi
duduk anda secara tegak dan tatap pandangan Anda ke depan, lalu
angkat kepala ke atas dan turunkan kesisi kanan. Ulangi pada sisi sebelah
seperti langkah pertama, posisi duduk anda masih dalam keadaan tegak.
Putar kepala anda dari sisi ke sisi 360 º. Tahan lagi selama 20 sampai 30
detik dan lakukan gerakan berulang tiga sampai empat kali, 4) Posisi tetap
kanan dan ke kiri. Anggukan kepala seperti tanda “ya” dan “tidak”. Agar
Menurunkan dagu ke dada sejauh yang anda bisa dan merasa nyaman.
Tahan selama 20 sampai 30 detik dan angkat kepala anda kembali ke atas.
Lalu, jauhkan kepala anda ke belakang sampai anda bisa melihat lurus ke
jempol anda yang dikepal. Tahan selama 20 sampai 30 detik dan lakukan
Eratkan jari-jari satu sama lain dan putar telapak tangan ke luar. Angkat
langit-langit. Dorong telapak tangan sejauh yang anda bisa dan senyaman
37
yang anda lakukan. Tahan selama 20 sampai 30 detik dan lakukan gerakan
lengan di sisi tubuh anda. Putar bahu ke arah depan dan ke belakang lalu
terlampir di SOP)
bahwa tenaga kerja yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
penduduk yang mempunyai umur didalam batas usia kerja. Tujuan dari
memilih batas umur yang berbeda karena situasi tenaga kerja pada masing-
masing negara juga berbeda, sehingga batasan usia kerja antar negara
38
menjadi tidak sama. Di Indonesia, batas umur minimal untuk tenaga kerja
sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang
bekerja, tetapi secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja.
terkait dalam suatu hubungan kerja dan tenaga kerja yang belum bekerja.
bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dengan
kata lain, pekerja atau buruh adalah tenaga kerja yang sedang dalam ikatan
hubungan kerja
usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap
tenaga kerja mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas
a. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau
pekerjaan.
b. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari
39
c. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan
bekerja pada usaha perorangan dan diberikan imbalan kerja secara harian
imbalan kerja tersebut diberikan secara harian (Siswanto, 1989: 9). Selain
itu juga, pengertian tenaga kerja menurut BPS (Badan Pusat Statistik)
adalah salah satu moda bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan
masalah-masalah sosial.
Dari :
40
untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal
diluar negeri.
kecacatannya.
Pasal 79 ayat (1) Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti
(satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (Satu
41
Pasal 84 Setiap pekerja yang menggunakan hak waktu istirahat
memperoleh jaminan sosial tenaga kerja. Pasal 104 ayat (1) Setiap
Pasal 137 Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja dan serikat pekerja
perundingan.
Pasal 156 ayat (1) Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja,
diterima.
42
dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan
Pasal 126 ayat (1) Pengusaha, serikat pekerja dan pekerja wajib
Pasal 140 ayat (1) Sekurang kurangnya dalam waktu 7 (Tujuh) hari
sanksi.
43
2. Dilarang memperkerjakan buruh lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam
adalah usaha di bidang busana jadi yang dibuat secara besar-besaran. Jadi,
dibakukan.
Busana konveksi dibuat lebih dari satu buah bahkan sampai 1000 buah per
44
2.5.1.1 Golongan kualitas rendah, contohnya pakaian yang dijual di kaki lima,
harganya murah, jahitanyya tidak kuat, cara memotongnya asal saja tidak
jahitan lebih rapi dan lebih kuat, penjualan di tempat yang lebih baik
mempunyai banyak uang dan dari tingkatan atas berselera tinggi. Biasanya
dijual pada departement store atau butik yang bergengsi, model dibuat
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai
dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya
memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
45
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industry.
2.5.2.1 Industri kecil di rumah (Home industry) Biasanya pesanan datang dari
dalam negeri yang jumlahnya tidak terlalu banyak, kualitas ada yang baik
tetapi ada pula yang rendah, keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar,
2.5.3.1 Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung
dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan
2.5.3.2 Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil
industri kain.
2.5.3.3 Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya
adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:
46
2.5.4 Klasifikasi Industri Berdasarkan Produksi Yang Dihasilkan
2.5.4.1 Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
2.5.4.2 Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda
2.5.4.3 Industri tersier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau
benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun
2.5.5.1 Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
2.5.5.2 Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
2.5.5.3 Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat
47
2.5.6 Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha
2.5.6.1 Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri
pendidikannya.
2.5.7.1 Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku
untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri
2.5.7.2 Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
2.5.8.1 Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri
48
2.5.8.2 Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang
2.5.8.3 Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang
modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya:
2.5.9.1 Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,
kerajinan.
2.5.9.2 Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara
industri transportasi.
2.5.10.1 Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,
makanan ringan.
2.5.10.2 Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative
besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200
orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih
49
2.5.10.3 Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar,
2.5.11.1 Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota
2.5.11.2 Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative
kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
2.5.11.3 Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup
2.5.11.4 Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun
50
memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui
uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri
tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang
yang meningkatkan nilai kegunaan atau faedah (utility) suatu benda. Ini
b. Faktor produksi tenaga kerja, faktor ini yang paling penting adalah
c. Faktor produksi modal, faktor ini berupa modal tetap seperti gedung,
Menurut Ahyani, 2007 bahan baku atau bahan mentah merupakan bahan
51
a. Jumlah kebutuhan bahan baku selama satu periode
2.5.1.2.3 Pemasaran
2.5.12.3 Teknologi
52
pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-
ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam
Tenaga kerja adalah kekuatan dan atau suatu kemampuan yang dimiliki
hidup. Dalam pengertian kerja ini adalah kerja fisik dan non fisik, yang
berlangsung.
53
BAB 3
METODE PENELITIAN
(Nursalam, 2013).
3.2.1. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau semesta dengan cara
54
3.2.3. Identifikasi Variabel
happy)
Variabel dependen salam penelitian ini adalah tingkat nyeri leher pada
Tulungagung.
55
melakukan pendekatan kepada calon responden yang telah memnuhi
kriteria inklusi.
minggu.
Nyeri leher menggunakan uji wicoxon dan mann whitney. Dalam proses
a. Jika p-value > α 0,05 maka H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh
56
BAB IV
57
4.2 Jadwal Kegiatan
Minggu ke-
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4
1 Kegiatan Persiapan
Pembuatan Proposal
Observasi populasi
Memilih sampel
2 Pelaksanaan Kegiatan
a. Observasi
b. Pengumpulan data
c. Tabulasi
d. Analisa data
e. Kesimpulan
3 Penyusunan draf laporan
sementara
5 Laporan Akhir
6 Publikasi
58
DAFTAR PUSTAKA
59
_________, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Jakarta: Salemba Medika
_________. 2009. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dan Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika, Jakarta.
Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Prof. Dr. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : ALFABETA
1.1.1 Samara Diana. 2016. Nyeri Muskuloskeletal Pada Leher Pekerja Dengan
Posisi Pekerjaan Yang Statis. eiSSN: 2407-2230 pISSN 1907-3062
Sendjun H. Manulang, 2001. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di
Indonesia. Jakarta.
Simanjuntak, Payaman. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: LPFEUI.
Sugijanto, 2015. Efektifitas Latihan Koreksi Postur Terhadap Disabilitas Dan
Nyeri Leher Kasus Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius Mahasiswa
Wanita Universitas Esa Unggul
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
ALFABETA
________. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Trisnowiyanto Bambang. 2017. Teknik Penguluran Otot–Otot Leher Untuk
Meningkatkan Fungsional Leher Pada Penderita Nyeri Tengkuk Non-
Spesifik Jurnal Kesehatan Terpadu. 1 (1) : 6-11 ISSN : 2549 – 8479
Zakiyah Ana. 2015. Nyeri Konsep Dan Penatalaksanaan Dalam Praktik
Keperawatan Berbasis Bukti Konsep dan Proses Keperawatan Buku 2,
Jakarta: Salemba Medika
60