Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RANCAH
Jln. Kesehatan No. 17 Rancah Tlp. (0265) 740220
mail : puskesmas.rancah@gmail.com
CIAMIS Kode Pos 46387

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)

UNIT KERJA : Laboratorium

TIM FMEA

Pimpinan Tim : Asep Yudiana, Skep.Ners

Anggota : Ika Kania Dewi

Enar Sunarsih

Atang Kusmana Am.Kep

Petugas Notulen : Ujang Fuad

 Pimpinan Tim adalah PMKP Puskesmas


 Anggota Tim adalah Ketua Pokja UKP, PJ Pelayanan,
 Koordinator bagian laboratorium Puskesmas
 Notulen adalah petugas Laboratorium

Tujuan Pembentukan Tim FMEA

Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur


Pelayanan laboratorium.

Tanggung Jawab Tim

a. Melakukan analisis
b. Menyusun rekomendasi perbaikan
c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada)

I. ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Laboratorium


1. 3
2
Dokter Petugas
Form permintaan
mengisi pemeriksan diterima melakukan
form oleh petugas identifikasi
permintaan laboratorium pasien
pemeriksaan
laboratorium 4 5
Memenuhi Tidak
kriteria memenuhi
pemerikasaan kriteria
pemeriksaa
an

6
Melakukan
informed
consent

Setuju Tidak Setuju

7
Petugas
menyiapkan
alat dan
bahan yang
dibutuhkan
utk
Ada pemeriksaa Tidak ada
n

7
Petugas melakukan
pengambilan specimen
sesuai dengan permintaan

8
Proses pemeriksaan
specimen

9
Pencatatan dan
pelaporan hasil

10
Penyerahan hasil
Kembali ke
perujuk

IDENTIFIKASI FAILURE MODE Kesalahan identitas


pasien
Identifikasi pasien
kurang lengkap
Tulisan tidak bisa
dibaca
1.
Dokter
mengisi 2
form Form permintaan 3
permintaa pemeriksan diterima Petugas
n oleh petugas melakukan
pemeriksa laboratorium identifikasi
an pasien
laboratoriu 4 5
m Memenuhi Tidak
kriteria memenuhi
pemerikasaan kriteria
pemeriksa
aan

6
Melakuka
n
informed
consent

Setuju Tidak Setuju

4. .
Keterbatasan
reagen 7
Petugas
menyiapkan
alat dan bahan
yang
dibutuhkan utk
Ada pemeriksaan Tidak ada

Kesulitan 7
mengambil Petugas melakukan
specimen pengambilan specimen
darah pada sesuai dengan permintaan
bayi
Petugas
tidak 8
menggunak Proses pemeriksaan
an APD specimen
Pembuang
an limbah
berbahaya
9
Pencatatan dan
pelaporan hasil

10
Penyerahan hasil
Kembali ke
perujuk

TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA


Analisis FMEA di Laboratorium dilakukan untuk mengenali/mendeteksi
kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul serta akibatnya dan mengenali
penyebab terjadinya sebelum menjadi masalah yang berbahaya di Laboratorium
bagi pasien dan karyawan.

II. IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAP-TIAP


FAILURE MODE

No. Failure Mode Efect/Akibat

1 Tulisan pemeriksa tidak bisa dibaca Tidak diketahui jenis


pemeriksaan yang akan
diperiksa
Kesalahan identitas pasien
2 Hasil tidak tepat
Identifikasi pasien kurang lengkap
3 Hasil tidak tepat

Keterbatasan reagen
4 Tidak bisa melakukan
pemeriksaan

5 Kesulitan mengambil specimen darah Jumlah / kualitas tidak sesuai


pada bayi

6 Petugas tidak menggunakan APD Resiko Infeksi nasokomial

7 Belum ada prasarana pembuangan Resiko Infeksi nasokomial


limbah berbahaya

III. IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG
TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

No Failure Mode Penyebab Upaya yang ada

1 Tulisan pemeriksa Tidak diketahui jenis Menghubungi perujuk


tidak bisa dibaca pemeriksaan yang akan untuk mengkonfirmasi
diperiksa

2 Kesalahan Hasil tidak tepat Menghubungi perujuk


identitas pasien untuk mengkonfirmasi
Identifikasi pasien
3 Hasil tidak tepat Menghubungi perujuk
kurang lengkap untuk mengkonfirmasi
Keterbatasan
4 Tidak bisa melakukan Mengajukan ke Dinas
reagen pemeriksaan Kesehatan Kabupaten
Kesulitan
5 Jumlah / kualitas tidak Mengajukan pengadaan
mengambil sesuai swing nedle
specimen darah
pada bayi
6 Petugas tidak Resiko Infeksi nasokomial Mengajukan pengadaan
menggunakan APD perlengkapan APD
7 Belum ada Resiko Infeksi nasokomial Mengajukan
prasarana kelengkapan
pembuangan pembuangan limbah
limbah berbahaya berbahaya

IV. PERHITUNGAN RPN

Tahapan Failure mode Akibat S O D RPN


proses (Severity) (kemung Kemudahan (SxO
kinan dideteksi xD)
terjadi)

I Tulisan Tidak 2 6 2 24
pemeriksa tidak diketahui jenis
bisa dibaca pemeriksaan
yang akan
diperiksa

II Kesalahan Hasil tidak 2 4 2 16


identitas pasien tepat
Identifikasi
II Hasil tidak 2 6 2 24
pasien kurang tepat
lengkap
Keterbatasan
VII Tidak bisa 10 6 2 120
reagen melakukan
pemeriksaan
Kesulitan
VII Jumlah / 5 4 2 80
mengambil kualitas tidak
specimen darah sesuai
pada bayi
Petugas tidak 140
VII Resiko Infeksi 10 7 2
menggunakan nasokomial
APD
Belum ada 320
VII Resiko Infeksi 10 8 4
prasarana nasokomial
pembuangan
limbah
berbahaya

V. FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN

Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5

No Failure akibat S O D RPN %


. mode (Severi (kemungki Kemuda (SxOx
ty) nan han D)
terjadi) dideteksi
320
I Belum ada Resiko 10 8 4 44,1
prasarana Infeksi 9
pembuangan nasokomial
limbah
berbahaya
140
II Petugas tidak Resiko 10 7 2 63,5
No Failure akibat S O D RPN %
. mode (Severi (kemungki Kemuda (SxOx
ty) nan han D)
terjadi) dideteksi

menggunaka Infeksi 3
n APD nasokomia
l
Keterbatasan
III Hasil bisa 10 6 2 120 80,1
reagen melakukan 1
pemeriksa
an
Kesulitan 80
IV Jumlah / 5 4 2
mengambil kualitas
specimen tidak
darah pada sesuai
bayi
Tulisan
V Tidak 2 6 2 24
pemeriksa diketahui
tidak bisa jenis
dibaca pemeriksa
an yang
akan
diperiksa
Identifikasi
VI Hasil tidak 2 6 2 24
pasien tepat
kurang
lengkap
VII Kesalahan Hasil tidak 2 4 2 16
identitas tepat
pasien

VI. RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE

Tahapan Failure akibat S O D RPN Kegiatan Penangg Waktu


proses mode (SxOx yang ung
D) direkomen jawab
dasikan
320
I Belum ada Resiko 1 8 4 Petugas PJ. Lab Peb
prasarana Infeksi 0 mengajukan 2018
pembuang nasoko kelengkapan
an limbah mial pembuangan
berbahaya limbah
berbahaya
140
II Petugas Resiko 1 7 2  Mengaju Kapus Peb
tidak Infeksi 0 kan 2018
mengguna nasoko pengada
kan APD mial an
kelengka
pan APD PJ LAB
 Petugas
mematuh
i
penggun
aan APD

III Keterbata Tidak 1 6 2 120  Petugas Petugas Peb


san bisa 0 mengaju lab 2018
reagen melaku kan pada
kan pejabat
pemerik pengada
saan an
barang
 Petugas
Farmasi
mengaju
kan ke
Gudang
Farmasi
Dinas
Kesehata
n
Kabupat
en
Ciamis

VII. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI

Dalam Lembar Terpisah

VIII. Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA: Pelayanan
Laboratorium

1. Dokter mengisi form permintaan pemeriksaan laboratorium dengan


lengkap yg berisi :
a. Nama Pasien
b. Umur dan jenis kelamin
c. Alamat pasien
d. Nomor rekam medis
e. Diagnosa Klinik
f. Jenis pemeriksaan
g. Tanggal,
h. nama pengirim, dan
i. tanda tangan
2. Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang
ke pengirim/pemeriksa
3. Pasien membawa formulir permintaan pemeriksaan dari dokter/pemeriksa
ke ruang laboratorium
4. Petugas menerima form permintaan, kemudian mencatat di buku register
laboratorium
5. Petugas memanggil pasien
6. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien melalui daftar tilik yang ada
7. Petugas menjelaskan mengenai jenis pemeriksaanyang akan dilakukan
serta meminta persetujuan tindakan melalui informed consent. Jika
pasien setuju,
8. Petugas menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
9. Petugas melakukan pengambilan specimen
10. Petugas memberi label identitas pada specimen
11. Petugas melakukan pemeriksaan specimen sesuai jenis specimen
12. Petugas melakukan validasi hasil pemeriksaan laboratorium
13. Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan pada form hasil
pemeriksaan laboratorium dan buku register lab
14. Pasien menerima hasil pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan ke
dokter
15. Setiap periode tertentu dilakukan kalibrasi alat dan maintenance untuk
memastikan alat dapat bekerja dengan baik

Rancah , 23 April 2018


Wakil Manajemen Mutu/Ketua Ketua Tim FMEA
Tim Mutu UPTD Puskesmas

Lia Carlianah,SST Asep Yudiana,S.kep.Ners


Nip. 19700505 198912 2 001 Nip. 19780411 200801 2 008

Mengetahui
Ka. UPTD Puskesmas
Rancah

Yosi Garniwa, dr.,MM


NIP. 19660423
200212 2 001

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RANCAH
Jln. Kesehatan No. 17 Rancah Tlp. (0265) 740220
mail : puskesmas.rancah@gmail.com
CIAMIS Kode Pos 46387

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI HASIL FMEA LABORATORIUM

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bahwa Program keamanan yang aktif di laboratorium dengan tingkatan


sesuai dengan resiko dan kemungkinan bahaya terhadap petugas, pasien
dan lingkungan dalam laboratorium, Diperlukan program yang mengatur
praktik keamanan dan langkah-langkah pencegahan bagi petugas
laboratorium petugas lain dan pasien apabila berada di laboratorium..
Program laboratorium ini merupakan program yang terintegrasi dengan
program keselamatan di UPTD Puskesmas Rancah.

Program keselamatan di laboratorium meliputi kebijakan dan prosedur tertulis


yang mendukung pemenuhan standar dan peraturan, penanganan dan
pembuangan bahan infeksius bahan berbahaya, tersedianya peralatan
keamanan sesuai praktik di laboratorium untuk bahaya yang dihadapi. Maka
diperlukan identifikasi analisis dan tindak lanjut resiko keselamatan di
laboratorium.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.

2. Tujuan Khusus

a. Memperbaiki system di unit laboratorium

b. Memperbaiki kelengkapan saraana dan prasarana laboratorium

II. Kegiatan Perbaikan

Setelah dilakukan FMEA (Failure Mode And Effect Analisys) terhadap risiko di
unit laboratorium diketahui bahwa terdapat permasalahan system yang harus
diperbaiki untuk meningkatkan mutu dan keselamatan paasien sebagai berikut :

A. Belum ada prasarana pembuangan limbah berbahaya

Keadaan ini merupakan risiko tinggi dan tingkat kejadiannya sering terjadi
yang bisa mengakibatkan infeksi bagi petugas laboratorium, petugas lain dan
pasien di dalam lingkungan laboratorium.

Langkah penanganan masalah tersebut yaitu dengan mengajukan


kelengkapan pembuangan limbah berbahaya berupa :

1. Tong sampah injak

2. Plastic warna kuning

3. Plastic warna hitam

4. Safety box

B. Petugas tidak menggunakan APD

Keadaan ini merupakan risiko tinggi dan tingkat kejadiannya sering terjadi
yang bisa mengakibatkan infeksi bagi petugas laboratorium,
Langkah penanganan masalah tersebut itu dengan :

1. Petugas mengajukan kelengkapan APD berupa

a. Tutup kepala

b. Google (Kaca Mata)

c. Masker

d. Sarung tangan

e. Jas laboratorium

f. Sapatu bot

2. Petugas mematuhi penggunaan APD

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadapa penggunaan APD


dilakukan monitoring tinjauan mutu klinis penggunaan APD di laboratorium
secara berkala oleh tim keselamatan pasien

C. Keterbatasan reagen

Keadaan ini merupakan resiko tinggi yang berakibat tidak bisa melaksanakan
pemeriksaan laboratorium tidak sesuai dengan pasien yang berdampak pada
ketidak puasan pelanggan. Upaya yang dilakukan adalah Petugas
mengajukan pada pejabat pengadaan barang dan Petugas Farmasi
mengajukan ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.

III. Evaluasi

Kegiatan perbaikan terhadap risiko di unit laboratorium telah dilaksanakan berupa :

1. Pengadaan sarana kelengkapan pembuangan limbah berbahaya yaitu :

a. Tong sampah 2 unit

b. Plastik kuning 1 pak

c. Plastic hitam 1 pak

d. Safety box 1 pak

2. Pengadaan kelengkapan APD yaitu :

a. Tutup kepala 1 box

b. Google (Kaca Mata) 2 uint

c. Masker 1 box
d. Sarung tangan 1 box

e. Jas laboratorium 2 unit

f. Sapatu bot 2 pasang

3. Penggunaan APD pada setiap prosedur pemeriksaan dan dilakukan


pemantauan oleh tim keselamatan pasien dengan hasil 100 %.

4. Pengadaan reagen ke pejabat pengadaan barang dilaksanakan oleh pihak ke


tiga akan tetapi barang belum ada.

5. Pengajuan petugas Farmasi ke UPT Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten


Ciamis barang belum ada.

IV. Penutup

Demikian laporan hasil kegiatan tindak lanjut terhadap risiko di unit laboratorium
UPTD Puskesmas Rancah sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut kegiatan
selanjutnya.

Rancah ,23 April 2018


Wakil Manajemen Mutu/Ketua PJ. Laboratorium
Tim Mutu

Lia Carlianah,SST U. Fuad Muhsin, Amd.AK


Nip. 19700505 198912 2 001

Mengetahui
Ka. UPTD Puskesmas
Rancah

Yosi Garniwa, dr.,MM


NIP. 19660423200212 2 001

Anda mungkin juga menyukai