INSTALASI FARMASI
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang merencanakan persediaan obat & alkes berdasarkan
minimal stok masing-masing barang dan cepat lambatnya obat & alkes
tersebut keluar.
Tujuan Untuk mengetahui & mengevaluasi kebutuhan obat & alkes selama jangka
waktu tertentu
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
1
PERMINTAAN BARANG KE LOGISTIK
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu kegiatan pengadaan obat dan alat kesehatan.
Tujuan Agar obat & alkes selalu tersedia di Instalasi Farmasi sehingga dapat
melayani setiap permintaan obat & alkes yang datang dari dokter
maupun perawatan.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
2
PROSEDUR PENERIMAAN BARANG
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur tata cara menerima barang sesuai
permintaan.
Tujuan Agar barang yang diterima sesuai dengan pesanan atau permintaan.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
3
RETUR BARANG
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suati sistem yang mengatur tata cara pengembalian obat dan/atau
alkes yang tidak sesuai dengan permintaan
Tujuan Untuk menghindari penumpukan barang yang tidak sesuai dengan
permintaan
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan
SOP Masing – masing unit.
1. Staf Instalasi Farmasi melakukan penerimaan dan
pemeriksaaan seluruh barang yang masuk ke Intalasi Farmasi.
2. Staf Instalasi Farmasi mencocokkan antara Daftar Permintaan
Barang Farmasi & Invois List dengan barang yang diterima.
3. Staf Instalasi Farmasi melakukan pengecekan dan verifikasi,
antara lain :
Nama barang, satuan, jumlah barang, harga satuan,
discount, jumlah yang harus dibayar
Fisik barang , tanggal kadaluarsa (expire
(expire date).
date).
4
PENYIMPANAN BARANG
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur tata cara penyimpanan ke satu tempat /
gudang sesuai dengan kelompoknya
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
5
PENGADAAN KIT
No.Dokumen Revisi Halaman
Rumah Sakit 006/SOP-IF/RSR/06 ............ 1/1
Rawamangun
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu kegiataan penyiapan barang ke suatu tempat/ wadah sesuai
dengan kebutuhan unit terkait
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur 1. Asisten Apoteker mengisi/menyiapkan barang sesuai dengan
kebutuhan unit terkait ke dalam KIT yang telah tersedia.
6
STOCK OPNAME
Rumah sakit
Rawamangun
No.Dokumen Revisi Halaman
007/SOP- IF/RSR/06 ........... 1/2
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam waktu tertentu dan
berkelanjutan
Tujuan
Untuk mengetahui stok akhir barang dan untuk mengetahui kesesuaian
antara jumlah fisik barang dengan kartu stok
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
7
1. Instalasi Farmasi akan melakukan stock opname setiap 3 (tiga)
bulan.
3. Staf Instalasi Farmasi mencatat jumlah barang yang ada dan stock
ahir pada daftar barang stock opname
STOCK OPNAME
Rumah sakit
Rawamangun
No.Dokumen Revisi Halaman
007/SOP- IF/RSR/06 ........... 2/2
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
8
Prosedur
LAPORAN
9
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu bentuk informasi mengenai suatu kegiatan
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur 2. Staf farmasi mendata Bukti Penerimaan Barang (BPB) dan hasil
stock opname ke komputer yang selanjutnya dijadikan file mutasi
obat.
10
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian
Tata cara permintaan obat dan atau alat kesehatan dari ruangan
tertentu
Tujuan
Untuk mempermudah dalam pelayanan kepada pasien terutama
dalam keadaan darurat
Kebijakan
Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan
SOP Masing – masing unit.
Prosedur
1. Para medik (Perawat) membawa Form Bukti Permintaan
Obat (BPO) rangkap 2 ( Dua ) yang telah ditandatangani dan
diketahui oleh Kepala Ruangan dan Kepala Instalasi.
11
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Prosedur
12
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur mengenai alur pelayanan resep pasien
rawat inap.
Tujuan Tercapainya pelayanan resep rawat inap yang cepat, tepat dan
akurat.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
1. Para Medik (Perawat) membawa Resep Rawat Inap disertai
buku ekspedisi yang telah diisi lengkap mengenai ; nama pasien,
no. Medical Record, Asal kamar / Kelas, dokter pengirim dan
tanggal resep serta tanggal keluar bagi pasien yang akan pulang
hari ini.
2. Resep Rawat Inap beserta buku ekspedisi diserahkan kepada
Prosedur petugas farmasi.
3. Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan resep.
4. Petugas Farmasi memberi nomor resep tersebut sesuai dengan
No. blangko pembayaran.
5. Apoteker/Asisten Apoteker kemudian mengambil obat sesuai
dengan jumlah permintaan.
6. Apoteker/Asisten Apoteker akan menuliskan tanggal dan jumlah
fisik obat yang dikeluarkan pada kartu stock dipengeluaran.
7. Apoteker/Asisten Apoteker kemudian memasukkan harga setiap
item obat yang sesuai dengan jumlah dan Patokan Harga yang
telah ditetapkan.
8. Apoteker/Asisten Apoteker menuliskan aturan pakai dengan
benar.
9. Apoteker/Asisten Apoteker akan menyerah terimakan obat
kepada Para Medik (Perawat) yang meminta obat disertai buku
ekspedisi.
10. Apoteker/Asisten Apoteker akan mencatat permintaan tersebut di
lembar Daftar Permintaan Obat (DPO) untuk setiap pasien rawat
inap.
13
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur tata cara/alur pelayanan resep pasien
rawat jalan.
Tujuan Tercapainya pelayanan resep pasien rawat jalan yang
berkesinambungan dan terpenuhinya kepuasan konsumen.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
14
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
13. Pada akhir shift kasir farmasi akan membuat laporan Catatan
Harian Penerimaan Kas (CHPK) yang dilaporkan juga kepada
Kepala Instalasi Farmasi.
Prosedur
15
No.Dokumen Revisi Halaman
012/SOP-IF/RSR/06 ....... 1/1
Rumah sakit
Rawamangun
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur tentang proses penjualan obat bebas.
Tujuan Terpenuhinya kepuasan pelanggan.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
16
KREDIT KARYAWAN
No.Dokumen Revisi Halaman
Rumah sakit 013/Sop-IF/RSR/06 ........... 1/1
Rawamangun
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur pembelian/pengambilan obat dan atau
alkes oleh karyawan atau keluarganya, dimana pembayarannya
dilakukan secara kredit.
Tujuan Meringankan karyawan dalam hal pembelian obat dan atau alkes.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
17
MERACIK OBAT DENGAN KEMASAN KAPSUL
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu tata cara penyediaan obat yang terbungkus dalam suatu
cangjang kapsul.
Tujuan Dengan kemasan kapsul, dokter dapat mengkombinasikan berbagai
macam zat aktif dan untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari
obat.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur 1. Bahan yang diperlukan :
Bahan obat/obat paten/obat generik
Bahan tambahan
Kapsul kosong
2. Alat yang diperlukan :
Mortir dan stemper
Blender
Timbangan
Kertas puyer
Alat pengisi kapsul
3. Cara pembuatan:
a. Timbang obat dan bahan tambahan yang diperlukan.
Untuk obat yang sudah dikemas, keluarkan obat dari
kemasannya.
b. Gerus bahan obat atau obat sampai halus dan homogen.
c. Masukkan kekapsul dengan alat pengisi kapsul secara
merata.
d. Kemas dalam plastik atau wadah yang sesuai.
e. Beri etiket lengkap dengan aturan pakai.
18
MEMBUAT PUYER
No.Dokumen Revisi Hal
Rumah Sakit 015/SOP-IF/RSR/06 ........... 1/1
Rawamangun
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :
Farmasi 01 Maret 2006 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu tata cara penyediaan obat dalam bentuk sediaan serbuk
terbagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan
kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur
1. Bahan yang diperlukan:
Bahan obat
Bahan tambahan
Pemanis
3. Cara Pembuatan :
a. Timbang atau hitung jumlah obat sesuai dosis yang
diperlukan.
b. Gerus / blender obat-obatan sampai halus dan homogen.
c. Siapkan kertas puyer sejumlah yang diperlukan.
d. Untuk jumlah puyer yang lebih dari 10 puyer hasil
gerusan dibagi dua lalu ditimbang sama rata.
e. Bagi rata sesuai jumlah puyer yang diminta.
f. Bungkus rapi lalu masukkan ke dalam wadah yang
sesuai.
g. Beri etiket lengkap dengan aturan pakai.
19
MEMBUAT OBAT LARUTAN
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu tata cara penyediaan obat dalam bentuk sediaan cair yang
mengandung bahan obat terlarut.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
20
PELAYANAN RESEP NARKOTIKA
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur pelayanan resep-resep yang
mengandung obat-obat golongan narkotika.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur
1. Resep/permintaan obat narkotika untuk pethidin dan morfin
injeksi hanya diberikan jika resep/permintaan tersebut dari
dokter yang merawat pasiennya di RS. Rawamangun.
21
RETURN OBAT PASIEN RAWAT INAP
No.Dokumen Revisi Hal
Rumah sakit 018/SOP-IF/RSR/06 ........ 1/1
Prosedur Farmasi Tanggal terbit Ditetapkan,Direktur :
01 Maret 2006
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur pengembalian obat pasien rawat inap
oleh perawat atas perintah dokter dikarenakan obat tersebut tidak
digunakan lagi dalam pengobatan.
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur
1. Para medik atau perawat membawa obat-obatan yang akan
direturn beserta slip return obat yang sudah ditulis nama dan
jumlah obat yang diretur.
22
PENERIMAAN OBAT BARU
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur penerimaan obat baru dari distributor
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur 1. Staf Farmasi menerima obat baru dari bagian Logistik yang telah
mendapat persetujuan dari Direktur Medis.
23
PENERIMAAN BARANG KONSINYASI
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur penerimaan barang konsinyasi dari
distributor
Tujuan Untuk mengontrol barang konsinyasi yang masuk dari distributor
yang sudah bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur
1. Staf Farmasi menerima dan memeriksa barang konsinyasi
sesuai dengan form serah terima barang konsinyasi dari bagian
Logistik
2. Staf Farmasi mencatat tanggal penerimaan, nama barang,
jumlah, harga (HNA dan HJA), nama pabrikdan nama distributor
dalam Buku Barang Konsinyasi.
3. Staf Farmasi membuat kartu stok setiap barang konsinyasi.
4. Staf Farmasi memasukkan harga barang konsinyasi dalam Buku
Daftar Harga Obat Instalasi Farmasi.
5. Staf Farmasi mencatat pengeluaran barang konsinyasi pada
kartu stok.
6. Staf Farmasi mengontrol peredaran obat baru tersebut selama
jangka waktu tertentu ( 6 Bulan ) untuk kemudian dievaluasi.
7. Apabila barang konsinyasi tersebut tidak berjalan dengan baik,
staf Farmasi menghubungi bagian Logistik untuk proses retur
barang.
8. Apabila barang konsinyasi tersebut berjalan dengan baik, staf
Farmasi dapat melakukan permintaan ke bagian Logistik.
24
PENERIMAAN BARANG DONASI
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur penerimaan barang donasi dari
distributor atau pabrik lain secara cuma-cuma
Tujuan Untuk mengontrol barang donasi yang masuk dari distributor yang
sudah bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur
1. Staf Farmasi menerima dan memeriksa barang donasi sesuai
dengan form serah terima barang donasi dari bagian Logistik
2. Staf Farmasi mencatat nama barang, jumlah, harga (HNA dan
HJA), nama pabrik dan nama distributor dalam Buku Barang
Donasi.
3. Staf Farmasi membuat kartu stok setiap barang donasi.
25
PENANGANAN BARANG RUANGAN YANG
KADALUWARSA
Rumah sakit
No.Dokumen Revisi Hal
Rawamangun
022/SOP-IF/RSR/06 ......... 1/1
Prosedur Umum Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :
Farmasi 01 Maret 06 Direktur Utama,
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur penanganan barang farmasi di ruangan
yang akan atau sudah kadaluwarsa
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
26
PENGGUNAAN OBAT DAN ALKES DI DEPO
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur alur penggunaan obat dan/atau alkes di
depo-depo
Kebijakan Surat Edaran Direktur tanggal 14 Juni 2004 tentang pembuatan SOP
Masing – masing unit.
Prosedur
1. Perawat mengeluarkan obat dan/atau alkes sesuai dengan
permintaan dokter.
27
KREDIT DOKTER
Dr.Elviera Darmayanti,MM
Pengertian Suatu sistem yang mengatur pembelian/pengambilan obat dan atau
alkes oleh Dokter RS. Rawamangun, dimana pembayarannya
dilakukan secara kredit.
Tujuan Pemberian fasilitas bagi para dokter dalam hal pembelian obat dan
atau alkes.
Prosedur 1. Dokter membawa resep dokter yang ditulis tangan asli oleh
dokter yang bersangkutan
28