Teori Keperawatan Martha e Roger
Teori Keperawatan Martha e Roger
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ANALISA KASUS
Teori Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik dalam aplikasinya dalam
proses keperawatan, akan tetapi dengan mengadaptasikan prinsip hemodinamik, maka perawat
dapat menuangkan dasar-dasar pemikiran Martha E. Rogers ke dalam tahap demi tahap proses
keperawatan. Untuk lebih dapat memudahkan pemahaman dapat kita lihat contoh kasus
keperawatan yang kemudian di dalam asuhan keperawatannya menggunakan konsep dasar
hemodinamik Martha E. Rogers.
Contoh Kasus:
Tn. M. Berusia 35 tahun adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak
dibidang jasa. Posisi yang ditempati Tn. M adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena
itu, Tn. M. Terbiasa bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan
menyenangkan. Dua hari yang lalu Tn. M mengalami kecelakaan di sebuah jalan pertokoan,
ketika itu Tn. M. Sedang istirahat dan keluar dari kantor untuk membeli makanan, Tn. M. Yang
hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah sepeda motor yang mengakibatkan Tn. M
mengalami fraktur Femur yang membuatnya harus di rawat di RS.
Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dialami Tn. M adalah menggunakan konsep-konsep prinsip hemodinamik
(integrity, resonansi, dan helicy).
BAB IV
Pengkajian keperawatan:
Tn. M merupakan seorang pegawai swasta yang menempati posisi manajer di sebuah
perusahaan, klien mempunyai riwayat pendidikan seorang Sarjana. Tn. M merupakan tulang
punggung keluarga yang saat mengalami fraktur femur karena kecelakaan lalu lintas, sehingga
klien harus dilakukan operasi. Klien merasa sangat khawatir akibat sakit yang dideritanya karena
mengharus klien harus di operasi sehingga harus di rawat lebih lama di rumah sakit dan tidak
dapat melakasanakan tugas kantornya sebagai seorang sekertaris di perusaan itu. Saat ini Tn. M
merasa tidak berguna karena tidak dapat manafkahi keluarganya dengan maksimal, klien tampak
berdiam diri ketika didatangi oleh perawat, dan tidak mau makan.
Pengkajian integrasi:
Tn M merasakan adanya perasaan kurang nyaman berada di rumah sakit karena klien mengalami
adanya keterbatasan dalam melakukan aktifitas, kebutuhannya dipenuhi orang lain. selain itu,
klien juga merasa takut dengan tindakan-tindakan medis yang baru pertama ia rasakan
Pengkajian resonansi:
Tn M Klien mengalami kecelakaan lalu lintas (ditabrak). Pasien di bawa ke rumah sakit dengan
tungkai kanan tidak dapat digerakkan, klien mengalami patah tulang femur 1/3 tengah dextra
segmental terbuka kemudian mendapat pertolongan dengan tindakan operasi. Sehingga klien
tidak melakukan aktifitas seperti biasa. Klien merasa tidak berguna saat ini.
Pengkajian Helicy
Tn M adalah seorang karyawan sebuah perarusaan swasta dan menajabat sebagai sekertaris,
klien bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan
menyenangkan. Klien baru pertama kali masuk rumah sakit, sehingga klien merasa tidak nyaman
dengan kondisi dirumah sakit karena sangat berbeda dengan lingkurang di rumahnya dan tempat
ia bekerja. Saat ini pasien merasa dengan operasi yang dilakukan 6Dia tidak bisa beraktivitas lagi
Komponen Diagnosa Keperawatan:
Implementasi ditekankan pada tiga faktor yakni: Resonanci, Helicy, dan Integrity dengan cara
mengurangi kecemasan, meningkatkan koping dan bibimbingan antisipasi.
Integrasi:
Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan mendukungpenelitian
keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan pengetahuandari ilmu– ilmu dasar
dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri,ilmu keperawatan bertujuan untuk
memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis
b.Individu dan lingkungan terus exchenging materi dan energi dengan satu samalain;
e. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berpikir, sensasidan
emosi.
Prinsip-prinsip integral, helicy, dan resonancy dibandingkan dengan teori sistemumum, teori
pembangunan, dan teori adaptasi. Cara untuk menggunakan prinsip-prinsip dalam proses
operasional, instrumen tidak memadai untuk pengukuran adalah keterbatasan utama penggunaan
Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk acuan tindakan proses
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Aziz Alimul. A. 2009, pengantar konsep dasar keperawatan edisi 2, Salemba medika,
Jakarta.
Merriner, Ann. 1986. Nursing Theory and Their Work. Masby Company.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2005. Pengantar Keperawatan Komonitas 1. Cv Sagung Seto. Jakarta.
Perry and Potter. Fundamental Keperawatan. EGC.
MAKALAH
KEPERAWATAN KELUARGA
Disusen oleh :
2014