Bahan Ajar
Kursus & Pelatihan
MENGEMUDI LEVEL II
TEKNIK
MENGEMUDI AMAN
BAGI PEMULA
Diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014
Kata Pengantar
Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur ke hadirat Allah Yang
Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga bahan ajar kursus dan
pelatihan selesai disusun dan selanjutnya siap dipergunakan oleh peserta didik,
pendidik, maupun penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan
nonformal lainnya.
Sumber daya manusia yang berketerampilan dan tersertifikasi dapat
diperoleh melalui uji kompetensi. Uji kompetensi merupakan upaya yang terus
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk meningkatkan ketersediaan,
memperluas keterjangkauan, mewujudkan kesetaraan dan menjamin kepastian
mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan
pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu didukung oleh tersedianya sarana dan
prasarana yang memenuhi kebutuhan pembelajaran.
Dalam menghadapi persaingan global pada Asean Free Trade Area
(AFTA) dan World Trade Organization (WTO), Indonesia dituntut dapat
menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia
yang memiliki keterampilan yang tersertifikasi sehingga diakui dunia
internasional. Sumber daya manusia yang dibekali dengan keterampilan serta
karakter dan sikap-sikap positif akan menjadikan daya saing bangsa Indonesia
semakin diperhitungkan di kancah pergaulan dunia.
Bahan ajar kursus dan pelatihan merupakan salah satu sarana
pembelajaran untuk mengoperasinalisasikan substansi kurikulum berbasis
kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada masing-masing
jenis keterampilan. Penerapan bahan ajar yang relevan dan kontekstual iii
dengan kebutuhan peserta didik akan sangat membantu mereka dalam
mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi, sehingga peserta didik
memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar global.
Akhirnya tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada tim penyusun yang telah bekerja keras serta meluangkan waktu,
pikiran, dan tenaga demi terwujudnya bahan ajar ini.
Muslikh, S.H.
NIP 19580915 198503 1 001
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
iv
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar (Direktur) iii
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pembelajaran 2
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2
BAB IX Penutup 53
Glosarium 54
Daftar Pustaka 56
Biodata Penulis 57
Lampiran 59
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kotak P 3 K 6
Gambar 2.2 Dongkrak dan Tangkainya 7
Gambar 2.3. Ban Cadangan 7
Gambar 2.4. Segitiga Pengaman 7
Gambar 2.5. Buku Manual Kendaraan 8
Gambar 3.1. Pedal-Pedal Kendaraan 17
Gambar 4.1. Parkir Serong 22
Gambar 4.2. Persimpangan Tiga 28
Gambar 4.3. Persimpangan Empat 28
Gambar 5.1. Penempatan Kaca Spion Kanan 34
Gambar 5.2. Contoh Pengaturan Kaca Spion Kiri 34
vii
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
viii
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Saat ini Perserikatan Bangsa Bangsa telah mengeluarkan resolusi
program Decade of Action (DoA) for Road Safety dan Pemerintah Indonesia
mencanangkan Program Aksi Keselamatan Jalan Indonesia yang tertuang
dalam Instruksi Presiden RI Nomor 4 tahun 2013.
Keduanya berawal dari keprihatinan terhadap tingginya kematian
akibat kecelakaan lalu lintas di dunia yang mencapai 1,2 juta orang per
tahun. Dan Persentase yang tinggi terutama terjadi di negara-negara
berkembang seperti Indonesia.
Menurut data dari Kepolisian RI, pada tahun 2010 jumlah kematian
akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 31.234 jiwa, yang berarti dalam
setiap jam ada 3-4 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Tingginya
angka kecelakaan lalu lintas merupakan bukti kurang kompetennya 1
pengemudi di jalan.
Bahkan, di beberapa kota besar di Indonesia seakan tidak ada lagi
celah yang aman pada saat berkendaraan. Begitu besarnya resiko
berkendaraan sehingga membuat pengemudi benar-benar harus memiliki
kompetensi yang memadai, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
etika dalam mengemudikan kendaraan.
Buku Teknik Mengemudi Aman Bagi Pemula ini dapat menjadi bagian
dari program pendidikan keselamatan berlalu lintas yang tertuang dalam
Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 4 Tahun 2013. Buku ini juga dapat
menjadi panduan bagi masyarakat untuk mendapatkan kompetensi
mengemudi.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B. Tujuan Pembelajaran
Buku ajar ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
mendapatkan informasi tentang tahapan-tahapan teknik mengemudi agar
menjadi pengemudi yang aman.
Adapun tujuan pembelajaran yang tertuang dalam buku ajar ini adalah
sebagai berikut :
1. Peserta didik mendapatkan pengetahuan yang tepat dalam
mencapai kompetensi.
2. Peserta didik menjadi pengemudi yang berkompeten dan
bertanggung jawab.
3. Peserta didik memiliki persiapan dan kompetensi yang memadai
untuk memperoleh surat ijin mengemudi.
3
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB II
Persiapan Berkendaraan
3. Ban Cadangan
Ban cadangan atau yang lebih
populer disebut ban serep jarang sekali
dilakukan pengecekan oleh pengemudi
terutama terhadap tekanan anginnya.
Padahal, kalau terjadi ban kempis, ban
cadangan akan membantu melanjutkan
perjalanan kita sehingga ban cadangan
harus selalu diperiksa.
6. Buku Servis
Buku servis kendaraan adalah
buku pencatatan histori perawatan
suatu kendaraan. Buku ini sangat
penting untuk dibawa karena pada
saat terjadi masalah pada
kendaraan, penyebab dan solusi
dari masalah tersebut dapat
diketahui dari buku servis tersebut.
Gambar 2.5. Buku Manual Kendaraan
Sumber: http://leksanaart.blogspot.com/2012/12/buku-panduan-colt-t-120.html
2. Instrumen Kendaraan
Lampu Indikator adalah bahasa yang digunakan mobil
untuk berkomunikasi dengan pengemudinya. Melalui Indikator
yang berupa berbagai lambang yang terletak pada panel
instrumen dashboard mobil, pengemudi mendapatkan petunjuk
atau berbagai informasi penting seputar kondisi mobil pada saat
itu. Berikut beberapa lampu indikator beserta penjelasannya
yang diambil dari situs www.astracreditcompanies.com.
E. Rangkuman
Sebagai seorang pengemudi untuk menjalankan kendaraan
diperlukan persiapan yang prima baik fisik maupun psikis. Sedangkan untuk
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran pada saat berkendara
juga harus dipersiapkan diantaranya : surat-surat kendaran, perlengkapan 13
kendaraan, pengecekan mesin dan instrument kendaraan serta prosedur
keamanan saat memasuki ruang kemudi
F. Evaluasi
Untuk mengevaluasi apa yang telah kita baca maka sebagai bahan
kajiannya kami memberikan contoh soal untuk di jawab.
1. Apa kepanjangan dari BPKB ….
2. Sebutkan beberapa langkah saat memasuki ruang kemudi ...
3. Untuk mengetahui kecepatan kendaraan per jam dapat di lihat
pada …
4. Indikator di bawah ini berfungsi untuk …
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
G. Pengayaan
Tahukah anda banyak kecelakaan yang terjadi di garasi rumah sendiri
14 dan menimpa anak pengemudinya sendiri? Hal tersebut sebagian besar
terjadi karena pengemudi lupa mengalihkan transmisi ke posisi netral saat
menyalakan kendaraan. Apabila transmisi tidak berada pada posisi netral,
maka kendaraan akan langsung maju saat dinyalakan. Berhati-hatilah saat
memulai, mengendalikan, dan menghentikan kendaraan.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB III
Mengendalikan Kendaraan
roda kemudi dan tangan kiri tetap berada di bagian kiri roda kemudi). Cara
membelokkan roda kemudi adalah sebagai berikut.
1. Belok kiri
a. Dari posisi jam pukul 2 dan 10 atau 3 dan 9, posisikan
kedua tangan ke arah jam pukul 12 roda kemudi.
b. Tarik roda kemudi menggunakan tangan kiri sampai posisi
jam pukul 6, sedangkan tangan kanan secara bersamaan
turun ke posisi jam pukul 6 pula.
c. Dorong roda kemudi menggunakan tangan kanan ke posisi
jam pukul 12 dan, tangan kiri secara bersamaan naik ke
posisi jam pukul 12.
d. Jika putaran roda kemudi sudah cukup dan pengemudi
ingin meluruskan kendaraan, maka lepas roda kemudi
agar kembali ke posisi semula dengan dibantu dengan
kedua tangan secara perlahan.
2. Belok kanan
a. Dari posisi jam pukul 2 dan 10 atau 3 dan 9, posisikan
kedua tangan ke arah jam pukul 12 roda kemudi.
b. Tarik roda kemudi menggunakan tangan kanan sampai
posisi jam pukul 6, sedangkan tangan kiri secara bersamaan
turun ke posisi jam pukul 6 pula.
c. Dorong roda kemudi menggunakan tangan kiri ke posisi
jam pukul 12, tangan kanan secara bersamaan naik ke
posisi jam pukul 12.
d. Jika putaran roda kemudi sudah cukup dan pengemudi
ingin meluruskan kendaraan, maka lepaskan roda kemudi
agar kembali ke posisi semula dengan dibantu dengan
kedua tangan secara perlahan.
16
Dalam membelokkan roda kemudi, banyaknya gerakan pembelokan
roda kemudi tergantung dari seberapa tajam tikungan atau belokan yang
dihadapi. Semakin tajam tikungan atau belokannya, maka semakin
banyak pula gerakan pemutaran roda kemudi tersebut. Selain itu, sebelum
membelokkan roda kemudi, pengemudi juga perlu memperhatikan keadaan
di sekitar kendaraannya dan menyalakan lampu sein sebagai komunikasi
dengan pengguna jalan lainnya.
D. Menghentikan Kendaraan
Berdasarkan situs www.drivingtesttips.biz/stopping-a-car.html yang
dikeluarkan oleh sekolah mengemudi St. Bury, terdapat tiga faktor utama
yang perlu diperhatikan saat menghentikan kendaraan, yaitu:
E. Rangkuman
Supaya merasa aman dan nyaman pada saat menjalankan dan
mengendalikan kendaraan baik bagi pengemudi maupun penumpangnya
diperlukan teknik keterampilan dan pengetahuan yang benar mengenai
langkah-langkah menjalankan kendaraan, memegang roda kemudi,
mengendalikan roda kemudi, penekanan pedal gas yang pelan, penekanan
pedal rem yang pelan dan pelepasan pedal pedal kopling yang halus supaya
tidak terjadi hentakan–hentakan yang mengejutkan. Juga pada saat akan
memberhentikan kendaraan pengemudi harus memastikan tempat yang aman
dan benar bagi kendaraannya dan kendaraan lainnya.
F. Evaluasi
1. Sebutkan teknik mengendalikan roda kemudi ….
2. Posisi tangan yang benar saat waktu memegang roda kemudi
yaitu pada posisi sesuai angka jarum ….
3. Untuk mempercepat atau menambah putaran mesin, yang harus
dilakukan adalah …. 19
4. Supaya perpindahan tuas transmissi lebih mudah pada saat akan
memindahkan gigi, yang harus dilakukan adalah yaitu dengan
cara ….
5. Sebutkan tiga langkah menjalankan kendaraan …!
G. Pengayaan
Kendaraan bertransmisi manual dan otomatis memiliki karakteristik
yang hampir sama. Tetapi dalam beberapa hal, terutama cara pengendalian
keduanya memiliki perbedaan. Untuk mengendalikan kendaraan bertransmisi
otomatis, diperlukan keterampilan lebih dibandingkan kendaraan bertransmisi
manual. Oleh karena itu, untuk anda pengemudi pemula, disarankan untuk
memulai dari kendaraan bertransmisi manual.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
20
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB IV
Memarkir Dan Membelokkan
Kendaraan
B. Parkir Seri/Garasi
22
Untuk melakukan parkir seri/garasi, ada beberapa langkah yang
harus pengemudi lakukan. Berikut adalah ilustrasi yang terdapat di situs
parkingtutorial.com.
Untuk parkir arah seri, jarak lintasan untuk bermanuver kendaraan
dengan kendaraan lain yang sedang parkir dipastikan antara 2,0 - 2,5 meter.
Kita akan mengambil garis terakhir dari area C sebagai titik referensi.
23
Cara yang sama dapat dilakukan saat parkir di antara dua kendaraan.
24 C. Parkir Paralel/Memanjang
Untuk melakukan parkir paralel/memanjang, ada tiga langkah
yang dapat dilakukan. Berikut adalah ilustrasi yang terdapat dalam situs
parkingtutorial.com.
25
Berikut ini cara parkir paralel dalam tiga langkah, yang akan dijelaskan
satu persatu.
Langkah pertama
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Saat anda melihat bagian belakang kendaraan di samping melalui kaca ini,
26
Langkah kedua
Langkah ketiga
Selanjutnya, lihat spion kanan.
Ketika anda melihat kaca spion berada dalam posisi lurus dengan
ujung belakang kiri kendaraan di depan anda, anda harus mengarahkan
roda kemudi ke kiri (bertahap sampai penuh).
27
D. Melalui Persimpangan
Ketika akan melewati sebuah persimpangan maka seorang pengemudi
diwajibkan mengetahui aturan-aturan atau etika tata cara melewati suatu
persimpangan, baik yang dikendalikan dengan alat isyarat lalu lintas maupun
yang tidak dikendalikan dengan alat isyarat lalu lintas.
Langkah-langkah ketika akan melewati sebuah persimpangan adalah
sebagai berikut :
1. Memperlambat laju kendaraan
2. Memperhatikan pergerakan arus lalu lintas kendaraan
3. Mendahulukan kendaraan yang wajib didahulukan atau
4. Mempersilahkan kendaraan yang datang dari sebelah kiri untuk
berjalan terlebih dahulu.
5. Memposisikan kendaraan pada posisi yang benar
6. Melalui persimpangan tersebut dengan pelan-pelan
1. Persimpangan tiga
Urutannya :
Kendaraan nomor 1-
Kendaraan 2
kendaraan nomor 3
2. Persimpangan Empat
Urutannya :
Kendaraan nomor 2
Kendaraan 3
Kendaraan 1
E. Rangkuman
Untuk memarkirkan kendaraan seorang pengemudi harus mempunyai
pandangan yang cukup untuk ruang kendaraannya supaya tidak terjadi
gesekan atau benturan dengan benda yang ada disekitarnya dan mempunyai
ruang untuk membuka pintu kendaraanya sebab ada beberapa jenis atau
model parkir yang harus dikuasai oleh seorang pengemudi diantaranya :
parkir serong, parkir seri dan parkir paralel yang masing-masing mempunyai
teknik yang berbeda-beda. Begitu juga pada saat akan melalui suatu
persimpangan pengemudi harus bisa memutarkan/mengendalikan roda
kemudi agar kendaraan tetap pada jalurnya dan tidak terjadi oleng.
F. Evaluasi
1. Sebutkan langkah – langkah ketika kendaraan akan melalui
suatu Persimpangan !
2. Sebutkan jenis-jenis parkir !
3. Kendaraan mana yang mendapat prioritas jalan terlebih
dahulu?
4. Berapa jarak antara kendraan yang satu dengan kendaraan yang
lainnya pada saat akan parkir serong?
5. Jelaskan langkah-langkah parkir paralel !
29
G. Pengayaan
Saat memarkirkan kendaraan, anda sangat disarankan untuk
memperhatikan keadaan disekitar anda. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi adanya benda ataupun mahkluk hidup (termasuk manusia)
yang tidak terlihat. Ketika Anda bergerak mundur, sebaiknya anda menoleh
kebelakang untuk memastikan tidak ada halangan di belakang kendaraan
anda. Begitupun saat mengeluarkan kendaraan, anda disarankan berjalan
mengitari kendaraan anda. Be Safety!
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
30
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB V
Mengatasi Situasi Kritis
Saat Berkendaraan
A. Menghindari Tabrakan
1. Komunikasi dalam Berkendaraan
Dalam situs resmi Departemen Transportasi Negara Bagian
Ontario Kanada (www.mto.gov.on.ca) menyebutkan bahwa untuk
menghindari tabrakan atau kejadian lain yang tidak diinginkan,
setiap pengemudi wajib menjadi pengemudi yang aman dan
bertangung jawab. Berkenaan dengan hal tersebut, ada tiga 31
faktor utama yang menjadi fondasi utamanya, yaitu pengetahuan,
kecakapan/kompetensi, dan sikap. Ketiga faktor tersebut akan
membentuk suatu karakter mengemudi defensive (bertahan).
Apabila seorang pengemudi sudah memiliki karakter tersebut,
maka setiap dia mengemudi akan selalu mempertimbangkan
3 tiga hal, yaitu; penglihatan, ruang dan komunikasi.
Penglihatan berkaitan dengan bagaimana cara seorang
pengemudi dapat melihat dan terlihat. Ruang berkenaan
dengan manajemen ruang di sekitar kendaraan agar pengemudi
dapat melihat lingkungan sekitarnya dan kendaraannya dapat
terlihat oleh pengguna jalan lainnya. Sementara itu komunikasi
adalah terjadinya interaksi dengan pengguna jalan lainnya
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Pecah Ban
Dalam situs smartdriving.com, disebutkan beberapa
tindakan yang dapat pengemudi lakukan pada saat ban
kendaraannya pecah. Namun ada sedikit perbedan antara pecah
ban depan dan belakang.
Kendaraan akan tidak stabil, pada saat ban belakang
pecah. Terlebih lagi jika terjadi pada kecepatan diatas 50
km/jam, kendaraan dapat berputar. Tindakan yang dapat
pengemudi lakukan adalah menjaga roda kemudi tetap stabil
dan membiarkan kendaraan melambat dengan sendirinya.
Pengemudi sangat dilarang untuk menginjak pedal rem, karena
jika hal itu dilakukan akan menyebabkan kendaraan berputar
lebih buruk lagi. Menginjak pedal rem adalah merupakan hal
terburuk yang pengemudi lakukan dalam kondisi ini. Akan jauh
lebih baik jika pengemudi membiarkan kendaraannya melambat
dengan sendirinya dan menepi. Pengemudi pun disarankan
melakukan perpindahan transmisi ke gigi yang lebih rendah
secara bertahap. Namun, hal ini dilakukan jika pengemudi dapat
mengendalikan roda kemudi dengan hanya satu tangan.
Pada keadaan ban depan pecah, kendaraan akan berat
pada satu sisi. Pengemudi harus mengendalikan roda kemudi
agar kendaraan tetap pada jalur yang tepat. Sama halnya
dengan keadaan pecah ban belakang, pengemudi dilarang untuk
menginjak pedal rem. Hal tersebut akan membuat kendaran
berputar. Pengemudi harus membiarkan kendaraan melambat
dengan sendirinya. Namun, pengemudi dapat menggunakan
rem tangan dengan cara mengangkat lalu menurunkan kembali
secara berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk membantu
36 kendaraan melambat tapi dengan tidak mengunci roda-roda atau
ban.
3. Kecelakaan
Kecelakaan merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. Tetapi
apabila kecelakaan menimpa kita, apa yang harus dilakukan?
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan apabila terjadi
kecelakaan.
a. Jangan panik
Tetaplah tenang karena apabila anda panik, maka keadaan
bisa menjadi semakin buruk. Apabila kendaraan anda
masih dapat dikendalikan, posisikan kendaraan anda di
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
D. Rangkuman
Untuk mengatasi situasi kritis pada saat berkendaraan memang
diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat oleh seorang pengemudi
supaya meminimalkan resikonya sehingga tidak terjadi kecelakaan yang
begitu parah. Pengemudi harus mempunyai pengetahuan, kecakapan/
kompetensi dan sikap yang bertanggung-jawab misalnya untuk menghindari
tabrakan, menghindari sistem pengereman yang tidak berfungsi atau tindakan
pada saat kondisi darurat seorang pengemudi harus mempunyai pandangan
yang bebas, mempunyai ruang yang cukup, mengendalikan roda kemudi
dan menggunakan semua alat komunikasi yang ada pada kendaraannya
sehingga disebut pengemudi defensive (bertahan).
37
E. Evaluasi
1. Jelaskan faktor apa saja yang membentuk karakter mengemudi
defensive/bertahan !
2. Sebutkan minimal tiga macam alat komunikasi pada kendaraan!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan blind spot !
4. Sebutkan pengaturan letak kaca spion yang disarankan !
5. Jelaskan langkah apa saja yang yang harus dilakukan apabila
mengalami ban pecah !
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
F. Pengayaan
Tahukah anda kecelakaan merupakan pembunuh terbesar ketiga
di Indonesia? Kecelakaan hanya kalah dari penyakit jantung dan TBC.
Berdasarkan data dari WHO, sekitar 400.000 jiwa melayang di jalan
raya setiap tahunnya. Terlebih lagi, semuanya adalah usia produktf! Bisa
dibayangkan nasib keluarga dari korban yang menjadi tulang punggung
keluarganya. Kecelakaan bukanlah sebuah peristiwa yang hanya melibatkan
korban. Lebih dari itu, kecelakaan berdampak besar pada keluarga yang
ditinggalkan. Mari berhati-hati di jalan.
38
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB VI
Pemahaman Peraturan
Lalu Lintas
C. Rangkuman
Rambu-rambu lalu lintas bukan pajangan atau hiasan yang ditempatkan
dipinggir jalan maupun dibadan jalan tetapi harus dipatuhi dan dipahami oleh
pengemudi karena merupakan panduan keselamatan bagi pengguna jalan
baik yang sifatnya larangan,perintah dan petunjuk bagi pengemudi.Untuk itu
pengemudi wajib mengikuti petunjuk dan tata cara berlalulintas yang baik
dan benar supaya mendapatkan KAMSELTIBCAR di perjalanan diantaranya
cara mengemudikan di jalan raya, cara menggunakan lajur di sebelah kiri,
saat melewati persimpangan, saat berhenti dan memarkirkan kendaraan,
kapan memperlambat laju kendaraannya, pada saat menghadapi rintangan
di jalan, saat kondisi fisik sudah lelah, berkendara di malam hari dan
mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
D. Evaluasi
1. Sebelum Keluar STNK dari Kantor Samsat biasanya
diberikan dokumen …
2. Rambu-rambu lalu lintas dibagi beberapa warna diantaranya
warna merah berfungsi sebagai ….
3. Jelaskan arti rambu di bawah ini !
4. Jelaskan dimana saja kita tidak boleh berhenti selain pada rambu
dilarang berhenti !
44 5. Berapa kecepatan maksimal untuk wilayah perkotaan?
E. Pengayaan
Berdasarkan data, kecelakaan yang terjadi pada tahun 2012 sekitar
29.544 kejadian menurun 9% dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah
32.657 kejadian. Tetapi, angka pelanggaran lalu lintas justru meningkat
7% dari tahun sebelumnya berjumlah 109.776 kini menjadi 117.999, hal
ini menunjukan adanya pengurangan tingkat kecelakaan di jalan raya.
Namun, para pengguna jalan raya masih belum sepenuhnya patuh terhadap
peraturan lalu lintas. Andai saja kita semua patuh terhadap peraturan lalu
lintas, mungkin angka kecelakaan akan semakin turun dan jalanan akan
nyaman. Yuuk tertib yuuuk.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB VII
Metode Berkendaraan
3. Memperkirakan (Predict).
Pengemudi juga harus bisa memprediksikan apa yang
akan terjadi dan yang harus dilakukan saat kondisi tertentu
di jalan.
4. Memutuskan (Decide).
Pengemudi mengambil langkah yang harus dilakukan
setelah mengetahui hasil prediksi atau analisa. Tujuannya
adalah untuk mengurangi atau menghindari risiko yang
akan terjadi.
5. Mengeksekusi (Execute).
Pelaksanaan atau tindakan untuk keamanan dilakukan.
Caranya bisa dengan menggunakan alat komunikasi yang
ada di mobil, seperti menggunakan klakson, lampu dim,
mengurangi kecepatan, atau menghindar.
C. Rangkuman
Dengan begitu banyaknya kendaraan dan padatnya arus
lalulintas di daerah perkotaan maka sudah tidak heran lagi apabila
kita sering terjebak kemacetan sehingga pengemudi harus punya
pengetahuan dan kecakapan dalam menjalankan kendaraannya
sehingga dapat menghemat bahan bakar, menghemat biaya perawatan,
dan ramah lingkungan yang disebut eco-driving. 47
Yang termasuk eco-driving adalah perpindahan transmisi yang
tepat, mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, menghindari
pengereman dan akselerasi yang tidak diperlukan, mematikan mesin
bila memungkinkan dan servis kendaraan secara teratur.
D. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan eco -driving?
2. Jelaskan arti dari 5 M !
3. Pada kendaraan bahan bakar premium, pada RPM berapa harus
melakukan perpindahan transmisi?
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
E. Pengayaan
Kita semua pasti ingin selamat sampai tujuan bukan? Kecelakaan
sering terjadi karena pengemudinya sedang terburu-buru. Sebaiknya, anda
memperhatikan jam kerja/sekolah anda dan waktu perjalanan anda.
dengan memperhatikan hal tersebut, anda dapat terbebas dari perasaan
terburu-buru.
48
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB VIII
Prosedur Pembuatan
Surat Izin Mengemudi
A. Persiapan
Persiapan untuk mengikuti ujian SIM A adalah sebagai berikut.
1. Pemohon sudah memiliki kompetensi dalam etika dan tata cara
mengemudi.
2. Pemohon memiliki pengetahuan peraturan perundang-undangan
lalu lintas
3. Pemohon memakai kemeja.
49
4. Pemohon membawa KTP dan foto copy KTP.
5. Pemohon membawa sertifikat kursus mengemudi.
6. Pemohon membawa alat tulis.
2. Tes kesehatan
Pada tahap ini pemohon akan mengikuti tes kesehatan yang akan
memeriksa kondisi fisik dan, terutama penglihatan pemohon.
3. Tes psikologi
Pada tahap ini pemohon mengikuti tes psikologi yang akan
menentukan layak kah psikologi anda atau kejiwaan anda pemohon
untuk mengemudi.
4. Ujian teori
Pada tahap ini pemohon akan mengikuti ujian teori dengan materi
sebagai berikut :
b. Keterampilan Pengemudi
1) cara mengemudi Kendaraan bermotor
2) cara mendahului Kendaraan bermotor lain
3) cara berbelok
4) cara melewati persimpangan
5) cara penggunaan lampu Kendaraan bermotor
50 6) cara penggandengan dan penempelan kendaraan lain
7) cara parkir
8) cara berhenti
9) kecepatan minimal dan maksimal
10) cara penggunaan jalur dan lajur Jalan
5. Ujian praktek
Pada tahap ini pemohon menuju lapangan praktek dan menunggu
panggilan untuk mengikuti ujian praktek.
Ujian praktek ini terbagi menjadi 2 (dua tahap)
a. Ujian Praktek I, terdiri dari atas:
1) Uji menjalankan kendaraan bermotor maju dan mundur pada
jalur sempit;
2) Uji slalom (zig zag) dan maju dan mundur;
3) Uji parkir paralel dan parkir seri;
4) Uji mengemudikan kendaraan bermotor berhenti di tanjakan
dan turunan.
b. Ujian praktek II, terdiri dari :atas
1) mengemudikan kendaraan bermotor dengan sempurna di
jalan yang ramai, cara berbelok ke kanan dan ke kiri, serta
cara melewati persimpangan atau mix traffic;
2) tetap mengemudikan kendaraan bermotor di belakang
kendaraan yang sedang berjalan lambat;
3) mendahului kendaraan lain dengan cara yang benar;
4) berhenti di tempat yang telah ditentukan;
5) memarkir kendaraan bermotor dengan cepat dan tepat di
51
tempat yang benar di bagian jalan yang ramai, dan parkir
sejajar dengan trotoar tanpa menyentuh tepi trotoar;
6) memutar kendaraan bermotor di jalan yang sepi tanpa keluar
dari jalur lalu lintas;
7) ketaatan mentaati pada peraturan, rambu lalu lintas, marka
jalan, dan alat pemberi isyarat lalu lintas pada waktu
mengemudikan kendaraan bermotor di jalan;
8) menjaga jarak aman pada saat mengikuti kendaraan lain;
9) menggunakan lajur yang tepat pada saat akan mendahului
dan memberi kesempatan apabila didahului kendaraan lain;
10) menggunakan lajur, perpindahan lajur, serta merubah arah
pada jalan sesuai dengan etika dan ketentuan;
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
7. Pengambilan SIM
Pemohon mengambil SIM A pada loket pengambilan.
C. Rangkuman
Proses pembuatan SIM sebetulnya tidak sulit tergantung seorang
pemohon SIM menyikapinya karena sudah diatur oleh undang-undang lalu
lintas dan angkutan jalan tetapi sebagian orang mengganggap ujian SIM
baik teori dan praktik sangat sulit dikarenakan kesiapan pengetahuan dan
kecakapan yang kurang dikuasai oleh pemohon SIM.
Yang harus diperhatikan oleh pemohon SIM yaitu persiapan untuk
mengikuti ujian SIM A, proses ujian SIM dari mulai pendaftaran, tes kesehatan,
tes psikologi, tes ujian teori, tes ujian praktik, pemotretan dan sidik jari
sampai pengambilan SIM.
D. Evaluasi
1. Apa saja persyaratan pemohon ujian SIM A?
2. Sebutkan jenis-jenis ujian teori SIM A?
52 3. Ada berapa tahap ujian praktik SIM A? Jelaskan!
4. Pengetahuan apa saja yang akan diujikan dalam ujian teori SIM A?
5. Jelaskan proses pembuatan SIM A?
E. Pengayaan
Di beberapa negara luar, proses mendapatkan SIM bukanlah persoalan
yang mudah. Ada tahapan-tahapan yang harus diselesaikan sebelum
mendapatkan SIM utama, dan lama tahapan tersebut memakan waktu
yang tidak sedikit.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BAB IX
Penutup
Buku Teknik Mengemudi Aman Bagi Pemula ini adalah buku petunjuk
dasar-dasar mengemudi bagi para siswa kursus mengemudi ataupun
masyarakat yang akan belajar mengemudi secara mandiri. Diharapkan
dengan mempelajari dan memahami panduan ini, dapat terbentuk pengemudi
yang memiliki sikap tanggung jawab, sikap defensive (bertahan), serta
aman dalam mengemudikan kendaraan, baik dalam mempersiapkan diri
sebelum mengemudi, dan mempersiapkan kendaraan, maupun serta selama
mengemudikan kendaraan.
GLOSARIUM
B
Beam Lampu besar kendaraan.
Blind spot Daerah di sekitar kendaraan yang tidak dapat
terlihat dari kaca spion.
Buku manual kendaraan Buku mengenai penjelasan spesifikasi, letak
semua instrumen dan peralatan, dan hal-hal
lain yang berkenaan dengan sebuah kendaraan.
Buku servis Buku catatan perawatan kendaraan.
D
Defensive driving (Mengemudi dengan bertahan) Karakter
mengemudikan kendaraan yang mengutama-
kan keamanan dan keselamatan diri sendiri,
penumpang, pengemudi kendaraan lain, dan
orang lain di sekitar kendaraan.
E
Eco-driving Kebiasaan atau karakter mengemudikan ken-
daraan yang mengutamakan penghematan
penggunaan kendaraan, misalnya: hemat
bahan bakar, kampas rem, ban, dll.
54
L
Lampu hazard Sebuah instrumen komunikasi kendaraan un-
tuk memberikan informasi adanya bahaya atau
peringatan kepada pengguna kendaraan lain-
nya
M
Metode 5 m /SIPDE Sebuah metode dalam mengendalikan ken-
daraan, 5 m yaitu mengamati (scan), meng-
identifikasi (identify), memperkirakan (predict),
mengambil keputusan (decide), mengeksekusi
keputusan (execute).
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
P
Parkir paralel/memanjang Sebuah jenis parkir yang mengaharuskan
kendaraan parkir dalam posisi lurus dengan
sebidang jalan.
Parkir seri/garasi Sebuah jenis parkir yang mengharuskan ken-
daraan parkir dalam posisi tegak lurus 90°
dengan sebidang jalan.
Parkir serong Sebuah jenis parkir yang mengharuskan ken-
daraan parkir dalam posisi miring dengan
sebidang jalan.
Pedal gas/akselerator Alat pada kendaraan yang berfungsi mengu-
rangi atau menambah putaran mesin.
Pedal kupling Alat untuk memutuskan dan menghubungkan
putaran mesin ke roda penggeraknya.
Pedal rem Alat pada kendaraan yang berfungsi mengu-
rangi dan/atau memberhentikan putaran roda-
roda.
Rem tangan Sistim pada kendaraan yang berfungsi untuk
mengunci roda-roda pada saat kendaraan
berhenti.
55
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA
www.astracreditcompanies.com.
www.driversedguru.com
www.drivingtesttips.biz/stopping-a-car.html
www.parkingtutorial.com
www.smartmotorist.com
56
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
BIODATA PENULIS
Berry Herlambang,
Sebagai Direktur Utama dan Pemilik LPT Eka Jaya
Berrindo. Lahir di Bandung, 13 September 1965.
Mengawali karirnya di lingkungan kursus sebagai
“karyawan“ dilembaga milik orang tuanya yang telah
mendirikan Eka Jaya sejak tahun 1959. Pada tahun
1986 s.d. 1989 mengikuti Pendidikan Manajemen
Otomotif di Shizuoka, Jepang.
Tahun 2000, penulis makin focus mengembangkan
kursus dan “membeli” salah satu cabang Eka Jaya di
Cirebon, sehingga nama Eka Jaya Cabang Cirebon
menjadi Eka Jaya Berrindo. Program pelatihan yang
diselenggarakan tetap sama yaitu Teknik Megemudi
dan Teknik Otomotif.
Ade S. Danu,
Ketika dulu penulis menginjak dewasa, penulis selalu berkata “tidak” kalau-
suatu saat nanti jadi guru. Bapaknya, Danu Ismadi, BA. adalah guru STM di
Majalengka. Beliau sebenarnya berkeinginan penulis jadi dosen di IPB,
tempat dimana anaknya kuliah.
Kini, ternyata kata ”tidak” dan keinginan bapaknya jadi doa sehingga Ade
Danu akhirnya jadi guru juga walaupun di pendidikan non formal.
LAMPIRAN BEKASI
1a 1b 1c 16 17 18a
Tikungan ke kiri Tikungan ke kanan Tikungan tajam ke kiri Lintasan pesawat terbang Angin dari samping Lintasan dua arah
5
Jalan menuju tepian air,
tepian juran
6a
Jalan terjal datar,
bergelombang atau
6b
Jalan cembung atau
jembatan cembung
20c
Persimpangan tiga sisi kanan
dengan prioritas
20d
dengan prioritas
20e
Persimpangan tiga serong kiri Persimpangan tiga serong kanan
dengan prioritas
59
berbukit-bukit
m
m
22a 22b 23
9a 9b 10 Persilangan datar dengan Persilangan datar dengan Hati-hati
lintasan kereta api berpintu lintasan kereta api tanpa
Longsoran tanah atau batu Longsoran tanah atau batu Penyeberangan orang pintu
yang berjatuhan dari sebelah yang berjatuhan dari sebelah
kiri jalan kanan jalan
11 12 13a
24a 24b 24c
Banyak anak-anak Banyak orang bersepeda dan Banyak satwa jinak dan
sering menyeberang jalan sering menyeberang jalan Rambu tambahan menyatakan Rambu tambahan menyatakan Rambu tambahan menyatakan
jarak 400 m jarak 300 m jarak 100 m
TANAH LONGSOR
DIMUSIM HUJAN
13b 14 15 25
Banyak satwa liar dan Ada pekerjaan di jalan Lampu pengatur lalu lintas Peringatan tentang bahaya
sering menyeberang jalan tanah longsor di musim hujan
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BEKASI KOTA
PANCORAN
1a 1b 1c 1a 1b 1c
Rambu pendahulu petunjuk Rambu pendahulu petunjuk Rambu pendahulu petunjuk
Wajib mengikuti arah ke kiri Wajib mengikuti arah ke kanan Wajib mengikuti arah yang jurusan pada persimpangan jurusan yang menunjukkan jurusan yang menunjukkan
ditunjuk di depan arah daerah arah yang harus ditempuh
pada suatu daerah
2a 2b
Rambu petunjuk jurusan Rambu petunjuk jurusan
Purwakarta dengan jarak 70 km menuju jalan tol jagorawi
2a 2b 3a 1g 7
T. ABANG Km 100 M
Wajib mengikuti salah satu Wajib mengikuti salah satu Lajur atau bagian jalan yang Rambu pendahulu petunjuk
arah yang ditunjuk arah yang ditunjuk wajib dilewati jurusan yang menyatakan 2c 2d
adanya pilihan lajur sesuai Rambu petunjuk jurusan Rambu petunjuk jurusan
jurusan pada persimpangan ke pelabuhan udara untuk ke arah perkemahan
10 Taman Nasional 0
200 M DIENG Km
oooooooooo
ooooooooooo
Km
2e 2f 2g
3b 3c 4a Rambu petunjuk jurusan Rambu petunjuk jurusan ke Rambu petunjuk jurusan ke
untuk menuju ke arah daerah wisata Dieng dengan daerah Taman Nasional
Lajur atau bagian jalan yang Wajib melewati salah satu Wajib untuk pejalan kaki pesanggrahan pemuda jarak 10 km
wajib dilewati lajur yang ditunjuk
TOMOHON 3 Km
TONDANO 15 Km KEDIRI KEDIRI
3
Jalan ini menuju ke Tomohon 4a 4b
3 km dan ke Tondano 15 km Awal batas wilayah kota Kediri Keluar batas wilayah kota Kediri
4b 4c 4d
Wajib untuk lalulintas Wajib untuk lalulintas becak Wajib untuk lalulintas Jalan Tol Jalan Tol
bersepeda pengendara berkuda Jagorawi Jagorawi
4c 4d
Awal batas wilayah jalan Tol Akhir batas wilayah jalan Tol
Jagorawi Jagorawi 5
Tempat penyeberangan orang
4c 4c 4d
Wajib untuk lalulintasdokar Wajib untuk lalulintas pedati Wajib untuk lalulintas pedati,
gerobak dorong dan dokar
6a 6b
30km 30km Jalan satu arah kanan Jalan satu arah kiri
Untuk mempertegas dapat Untuk mempertegas dapat
digunakan papan tambahan di digunakan papan tambahan di
6c
Jalan satu arah lurus
Untuk mempertegas dapat
bawahnya dengan tulisah bawahnya dengan tulisah digunakan papan tambahan di
5a 5b 6a “SATU ARAH” “SATU ARAH” bawahnya dengan tulisah
Perintah kecepatan minimum Batas Akhir kecepatan Wajib memakai rantai pada ban “SATU ARAH”
yang diwajibkan minimum yang diwajibkan
60 6b
6d
Rambu petunjuk tempat
berbalik arah
6e
Jalan buntu 6f
Jalan buntu
Batas akhir wajib memakai
rantai pada ban
6g 6h 6i
Jalan Tol Batas akhir Jalan Tol Khusus kendaraan bermotor
6l
6j 6k Arah lajur bus
Batas akhir jalan yang khusus Tempat pemberhentian bus
untuk kendaraan bermotor
6m 6n 6o
Bagian lajur yang dapat Rambu yang menjelaskan Lajur bus searah dengan arah
digunakan lalulintas lainnya bahwa akan memasuki jalan lalulintas
yang mempunyai lajur
khusus bus
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA
200 M ...... Km
BEKASI
6p Jarak dari rambu sampai awal bagian jalan Panjang bagian jalan yang berbahaya atau
Lajur Bus berlawanan arah yang berbahaya atau awal daerah dimana panjang daerah dimana peraturan berlaku,
dengan arah lalulintas 6q 6r peraturan berlaku, sebagaimana contoh sebagaimana contoh dimaksud
Tempat pemberhentian Memasuki daerah penggunaan dimaksud
kendaraan dengan batas sabuk pengaman
AKHIR LAJUR BUS 10 M 5M 5M
6s
Akhir Lajur Bus
Berlakunya rambu sesuai arah panah kekiri Berlakunya rambu sesuai arah panah kekiri
10 meter dan kanan 5 meter
10 M
KHUSUS BUS
7 8 9a Berlakunya rambu sesuai arah panah ke Berlakunya rambu sesuai dengan keterangan
Mendapat prioritas atas Tempat Parkir Rumah Sakit kanan 10 meter pada papan tambahan
lalulintas dari depan
9b 9c 9d
Batas Pertolongan Pertama Bengkel Perbaikan Kendaraan Telepon Umum
Berlakunya rambu sesuai waktu yang Berlakunya rambu bagi semua kendaraan
ditentukan kecuali bus
9h 9i 9j
Kedai Kopi Tempat Wisata Tempat Berjalan Kaki
BANYAK JURANG LICIN DI WAKTU
HUJAN
Papan tambahan untuk menegaskan jenis
bahaya yang dimaksud tabel I No. 23 (hati-
hati) Papan tambahan untuk menegaskan jenis
bahaya yang dimaksud tabel I No. 23 (hati-
hati)
9k 9l 9m
Tempat Berkemah Tempat Kemah Tempat Berkemah dan
61
9n 9o 9p
Pesanggrahan Pemuda Rumah Ibadah Umat Islam Rumah Ibadah Umat Kristen
9q 9r 9s
Rumah Ibadah Umat Hindu Rumah Ibadah Umat Budha Museum
9t 9u 9v
Stadion / Lapangan Terbuka Lapangan Olahraga) Gedung / Bangsal Olahraga
(Stadium/Sport Hall) (Gedung) (Sport Hall)
MENGEMUDI LEVEL II