Anda di halaman 1dari 71

Bahan Ajar Kursus & Pelatihan Mengemudi Level II

Bahan Ajar
Kursus & Pelatihan

MENGEMUDI LEVEL II

TEKNIK M ENGE MUDI AMAN BAGI PEMULA

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Kursus
Kementerian Pendidikan dan dan Pelatihan
Kebudayaan
Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian
Direktorat Pendidikan
Pembinaan dan dan
Kursus Kebudayaan
Pelatihan
Tahun
Tahun 2013
2014
Bahan Ajar Kursus & Pelatihan
MENGEMUDI LEVEL II

TEKNIK
MENGEMUDI AMAN
BAGI PEMULA

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014
KURSUS MENGEMUDI LEVEL II
TEKNIK MENGEMUDI AMAN
BAGI PEMULA

Diterbitkan oleh:
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014

Gedung E Lantai VI, Jl. Jenderal Sudirman


Senayan – Jakarta 19720
Telepon (021) 57904363, 572041
Faximile (021) 57904363, 5725041
website: www.infokursus.net
email: ditbinsus@yahoo.co.id
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Kata Pengantar
Pertama-tama kami menyampaikan puji syukur ke hadirat Allah Yang
Maha Kuasa, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga bahan ajar kursus dan
pelatihan selesai disusun dan selanjutnya siap dipergunakan oleh peserta didik,
pendidik, maupun penyelenggara kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan
nonformal lainnya.
Sumber daya manusia yang berketerampilan dan tersertifikasi dapat
diperoleh melalui uji kompetensi. Uji kompetensi merupakan upaya yang terus
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk meningkatkan ketersediaan,
memperluas keterjangkauan, mewujudkan kesetaraan dan menjamin kepastian
mutu, relevansi, dan daya saing lulusan kursus dan pelatihan serta satuan
pendidikan nonformal lainnya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu didukung oleh tersedianya sarana dan
prasarana yang memenuhi kebutuhan pembelajaran.
Dalam menghadapi persaingan global pada Asean Free Trade Area
(AFTA) dan World Trade Organization (WTO), Indonesia dituntut dapat
menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia
yang memiliki keterampilan yang tersertifikasi sehingga diakui dunia
internasional. Sumber daya manusia yang dibekali dengan keterampilan serta
karakter dan sikap-sikap positif akan menjadikan daya saing bangsa Indonesia
semakin diperhitungkan di kancah pergaulan dunia.
Bahan ajar kursus dan pelatihan merupakan salah satu sarana
pembelajaran untuk mengoperasinalisasikan substansi kurikulum berbasis
kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada masing-masing
jenis keterampilan. Penerapan bahan ajar yang relevan dan kontekstual iii
dengan kebutuhan peserta didik akan sangat membantu mereka dalam
mempersiapkan diri untuk mengikuti uji kompetensi, sehingga peserta didik
memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar global.
Akhirnya tidak lupa kami sampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada tim penyusun yang telah bekerja keras serta meluangkan waktu,
pikiran, dan tenaga demi terwujudnya bahan ajar ini.

Jakarta, Januari 2014


Direktur,

Muslikh, S.H.
NIP 19580915 198503 1 001
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

iv
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

DAFTAR ISI
Kata Pengantar (Direktur) iii
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii

BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pembelajaran 2
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2

BAB II Persiapan Berkendaraan 5


A. Surat-surat Kendaraan Bermotor 5
B. Perlengkapan Kendaraan Bermotor 6
C. Bagian-Bagian Pada Kendaraan 8
D. Prosedur Keamanan Saat Memasuki Ruang Kemudi 11
E. Rangkuman 13
F. Evaluasi 13
G. Pengayaan 14

BAB III Mengendalikan Kendaraan 15


A Langkah-langkah Menjalankan Kendaraan 15
B. Mengendalikan Roda Kemudi 15
C. Mengatur Penekanan Pedal-Pedal 16
D. Menghentikan Kendaraan 18
E. Rangkuman 19 v
F. Evaluasi 19
G. Pengayaan 19

BAB IV Memarkir Dan Membelokkan Kendaraan 21


A. Parkir Serong 21
B. Parkir Seri/Garasi 22
C. Parkir Paralel/Memanjang 24
D. Melalui Persimpangan 28
E. Rangkuman 29
F. Evaluasi 29
G. Pengayaan 29
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB V Mengatasi Situasi Kritis Saat Berkendaraan 31


A. Menghindari Tabrakan 31
B. Menghindari Sistem Pengereman yang Tidak Berfungsi 35
C. Tindakan Pada Kondisi Darurat 35
D. Rangkuman 37
E. Evaluasi 37
F. Pengayaan 38

BAB VI Pemahaman Peraturan Lalu Lintas 39


A. Rambu-Rambu Lalu Lintas 39
B. Petunjuk dan Tata Cara Berlalu Lintas 39
C. Rangkuman 44
D. Evaluasi 44
E. Pengayaan 44

BAB VII Teknik Berkendaraan 45


A. Metode 5M dalam Berkendaraan 45
B. Eco Driving dalam Berkendaraan 46
C. Rangkuman 47
D. Evaluasi 47
E. Pengayaan 48

BAB VIII Prosedur Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) 49


A. Persiapan 49
B. Proses Pembuatan SIM 49
C. Rangkuman 52
D. Evaluasi 52
vi E. Pengayaan 52

BAB IX Penutup 53
Glosarium 54
Daftar Pustaka 56
Biodata Penulis 57
Lampiran 59
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kotak P 3 K 6
Gambar 2.2 Dongkrak dan Tangkainya 7
Gambar 2.3. Ban Cadangan 7
Gambar 2.4. Segitiga Pengaman 7
Gambar 2.5. Buku Manual Kendaraan 8
Gambar 3.1. Pedal-Pedal Kendaraan 17
Gambar 4.1. Parkir Serong 22
Gambar 4.2. Persimpangan Tiga 28
Gambar 4.3. Persimpangan Empat 28
Gambar 5.1. Penempatan Kaca Spion Kanan 34
Gambar 5.2. Contoh Pengaturan Kaca Spion Kiri 34

vii
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

viii
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Saat ini Perserikatan Bangsa Bangsa telah mengeluarkan resolusi
program Decade of Action (DoA) for Road Safety dan Pemerintah Indonesia
mencanangkan Program Aksi Keselamatan Jalan Indonesia yang tertuang
dalam Instruksi Presiden RI Nomor 4 tahun 2013.
Keduanya berawal dari keprihatinan terhadap tingginya kematian
akibat kecelakaan lalu lintas di dunia yang mencapai 1,2 juta orang per
tahun. Dan Persentase yang tinggi terutama terjadi di negara-negara
berkembang seperti Indonesia.
Menurut data dari Kepolisian RI, pada tahun 2010 jumlah kematian
akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 31.234 jiwa, yang berarti dalam
setiap jam ada 3-4 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Tingginya
angka kecelakaan lalu lintas merupakan bukti kurang kompetennya 1
pengemudi di jalan.
Bahkan, di beberapa kota besar di Indonesia seakan tidak ada lagi
celah yang aman pada saat berkendaraan. Begitu besarnya resiko
berkendaraan sehingga membuat pengemudi benar-benar harus memiliki
kompetensi yang memadai, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
etika dalam mengemudikan kendaraan.
Buku Teknik Mengemudi Aman Bagi Pemula ini dapat menjadi bagian
dari program pendidikan keselamatan berlalu lintas yang tertuang dalam
Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 4 Tahun 2013. Buku ini juga dapat
menjadi panduan bagi masyarakat untuk mendapatkan kompetensi
mengemudi.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

B. Tujuan Pembelajaran
Buku ajar ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
mendapatkan informasi tentang tahapan-tahapan teknik mengemudi agar
menjadi pengemudi yang aman.
Adapun tujuan pembelajaran yang tertuang dalam buku ajar ini adalah
sebagai berikut :
1. Peserta didik mendapatkan pengetahuan yang tepat dalam
mencapai kompetensi.
2. Peserta didik menjadi pengemudi yang berkompeten dan
bertanggung jawab.
3. Peserta didik memiliki persiapan dan kompetensi yang memadai
untuk memperoleh surat ijin mengemudi.

C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

No Unit Kompetensi Kompetensi Dasar


1 Melaksanakan Keselamatan, 1.1. Mengidentifikasi K-3 dan
Kesehatan Kerja (K-3), dan keamanan berkendaraan bermotor
Keamanan Berkendaraan Bermotor 1.2. Menyiapkan K-3 dan
(JSP.MK01.001.01) keamanan berkendaraan bermotor
1.3. Memeriksa K-3 dan keamanan
berkendaraan bermotor
2 Mempersiapkan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi kelengkapan
Kendaraan Bermotor surat dan perlengkapan kendaraan
(JSP.MK02.001.01) bermotor
2.2. Mengidentifikasi bagian mesin
kendaraan bermotor
2.3. Mengidentifikasi bagian luar
2 kendaraan bermotor
2.3.1 Mengidentifikasi bagian dalam
kendaraan bermotor
2.3.2 Melaksanakan prosedur
keamanan dan keselamatan sebelum
menjalankan kendaraan bermotor
3 Mengendalikan Kendaraan Bermotor 3.1 . Mengoperasikan kendaraan
(JSP.MK02.002.01) bermotor
3.2. Mengarahkan kendaraan
3.3. Mengatur penekanan pedal gas
3.4. Mengatur penekanan pedal rem
3.5. Mengatur penekanan pedal kopling
dan tuas transmisi
3.6. Mengatur jarak aman kendaraan
3.7. Menghentikan kendaraan
3.8. Memarkirkan kendaraan
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

No Unit Kompetensi Kompetensi Dasar


4 Mematuhi Peraturan dan 4.1. Memahami makna rambu-rambu
Keselamatan Berlalu Lintas lalu lintas
(JSP.MK02.003.01) 4.2. Mengikuti petunjuk tata cara
berlalu lintas
4.3. Merespon kondisi lalu lintas
5 Mengatasi Situasi Kritis Saat 5.1 Menghindari terjadi benturan
Berkendaraan 5.2 Mengatasi sistem pengereman yang
(JSP.MK02.004.01) tidak berfungsi
5.3 Melakukan tindakan yang benar pada
saat kecelakaan
5.4 Melakukan tindakan yang benar
pada saat tekanan angin ban
berkurang tiba-tiba
5.5 Melakukan tindakan yang benar pada
saat ban pecah
5.6 Melakukan tindakan yang benar
pada saat slip/melintir, understeer,
dan oversteer
5.7 Menghindari dan mengatasi
terjadinya kelelahan
5.8 Melakukan tindakan pada saat mesin
kendaraan tiba-tiba mati

3
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

4
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB II
Persiapan Berkendaraan

Kemampuan mengemudikan kendaraan bukanlah sekedar


kemampuan menjalankan kendaraan dari satu tempat ke tempat lain. Seorang
pengemudi yang kompeten harus memiliki pengetahuan dan mampu
menerapkan beberapa hal sebelum mengemudikan kendaraan itu sendiri.
Hal ini perlu diketahui dan dilaksanakan karena keselamatan berkendaraan
berawal dari persiapan yang baik.
Bab ini akan menerangkan beberapa elemen kompetensi terkait dengan
persiapan berkendaraan yaitu tentang; surat-surat kendaraan bermotor,
perlengkapan kendaraan bermotor, bagian-bagian pada kendaraan, dan
prosedur keamanan saat memasuki ruang kemudi.

A. Surat-surat Kendaraan Bermotor


1. Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)
5
Surat Tanda Nomor Kendaraan, atau disingkat STNK,
adalah tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu kendaraan
bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang telah
terdaftar. Di Indonesia, STNK diterbitkan oleh SAMSAT, yakni
tempat pelayanan penerbitan/pengesahan STNK oleh 3 instansi:
Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja yang
biasanya masyarakat menyebutnya sebagai Kantor Bersama.
STNK merupakan titik tolak kepemilikan yang sah atas sebuah
kendaraan bermotor.
STNK berisi identitas kepemilikan (nomor polisi, nama
pemilik, alamat pemilik) dan identitas kendaraan bermotor (merk/
tipe, jenis/model, tahun pembuatan, tahun perakitan, isi silinder,
warna, nomor rangka/NIK, nomor mesin, nomor BPKB, warna
TNKB, bahan bakar, kode lokasi, dsb). Nomor polisi dan masa
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

berlaku yang tertera dalam STNK kemudian dicetak pada plat


nomor untuk dipasang pada kendaraan bermotor bersangkutan.
Masa berlaku STNK adalah 5 tahun, dan setiap
perpanjangan STNK, kendaraan diharuskan untuk cek fisik,
yakni pengecekan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan
yang dikeluarkan Satuan Lalu Lintas Polri.
Apabila sebuah kendaraan bermotor berganti nama pemilik
pada STNK, kendaraan bermotor tersebut dikenakan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB.

2. Surat Ijin Mengemudi (SIM)


Golongan SIM berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun 2009
a. SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang
perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan
tidak melebihi 3.500 kg.
b. SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan
b a rang p e rse o ranga n d e n g a n ju mla h b e ra t y a n g
diperbolehkan lebih dari 3.500 kg.
c. SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat,
Kendaraan penarik, atau Kendaraan Bermotor dengan
menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan
dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan
atau gandengan lebih dari 1.000 kg.
d. SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor.
e. SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi
penyandang cacat.

B. Perlengkapan Kendaraan Bermotor


6
Peralatan pada kendaraan akan sangat diperlukan oleh pengemudi
kendaraan bermotor apabila terjadi kejadian yang tidak diharapkan
dalam perjalanan. Oleh karena itu pengemudi harus memeriksa
perlengkapan kendaraannya.
1. Kotak P 3 K
Kotak P 3 K merupak an
perlengkapan standar kendaraan yang
harus selalu tersedia pada kendaraan
yaitu sebagai perlengkapan
pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan atau sakit pada diri
pengemudi atau penumpang.
Gambar 2.1. Kotak P 3 K
Sumber: http://divateguh.blogdetik.com/index.php/archives/358
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

2. Dongkrak berikut tangkainya

Jika terjadi ban kempis saat


dal a m p e rja la n a n , ma k a s e o ra n g
pengemudi pasti akan mengganti
bannya. Oleh karena itu,maka seorang
pengemudi minimal harus mengetahui
dimana letak dongkrak dan tangkainya
dan serta harus juga mengetahui cara
meletakkan dongkrak pada saat akan
mengganti ban.
Gambar 2.2 Dongkrak dan Tangkainya
Sumber: http://jumbopower.com/product_detail.php?cid=6&p=2

3. Ban Cadangan
Ban cadangan atau yang lebih
populer disebut ban serep jarang sekali
dilakukan pengecekan oleh pengemudi
terutama terhadap tekanan anginnya.
Padahal, kalau terjadi ban kempis, ban
cadangan akan membantu melanjutkan
perjalanan kita sehingga ban cadangan
harus selalu diperiksa.

Gambar 2.3. Ban Cadangan


Sumber: http://www.tribunnews.com/otomotif/2013/08/14/ingat-ban-cadangan-sifatnya-sementara

4. Segi tiga Pengaman 7

Pemasangan segi tiga pengaman


apabila kendaraan mogok dalam
perjalanan adalah minimal 4 meter dan
maksimal 8 meter sesuai dengan
aturan Undang-Undang lalu lintas
No.22 tahun 2009 yaitu minimal 4
meter dan maksimal 8 meter.

Gambar 2.4. Segitiga Pengaman


Sumber: http://www.montirgw.com/tips-trick/detail/63-langkah-cermat-saat-darurat#.Ule8_9L6LyY
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

5. Buku Manual Kendaraan

Buku manual kendaraan harus


di baca oleh pengemudi dan selalu
disimpan di console box (kotak konsol)
kendaraan.
Buku manual sebagai panduan bagi
pengemudi tentang semua pengoperasian
kendaraan sesuai dengan spesifikasi
kendaraan tersebut.
Gambar 2.6. Buku Servis Kendaraan
Sumber: http://wattersautoland.wordpress.com/2010/02/07/getting-the-most-for-your-trade-in/

6. Buku Servis
Buku servis kendaraan adalah
buku pencatatan histori perawatan
suatu kendaraan. Buku ini sangat
penting untuk dibawa karena pada
saat terjadi masalah pada
kendaraan, penyebab dan solusi
dari masalah tersebut dapat
diketahui dari buku servis tersebut.
Gambar 2.5. Buku Manual Kendaraan
Sumber: http://leksanaart.blogspot.com/2012/12/buku-panduan-colt-t-120.html

C. Bagian-Bagian Pada Kendaraan


Seorang pengemudi apabila akan menjalankan kendaraan maka
8 harus memeriksa mesin kendaraannya untuk menunjang keselamatan dan
keamanan di perjalanan. Untuk itu seorang pengemudi harus melakukan
pengecekan pada mesin diantaranya :
1. Mesin Kendaraan
a. Memeriksa semua jenis oli
1) Memeriksa oli mesin
2) Memeriksa oli power steering
b. Memeriksa semua jenis air
1) Memeriksa air radiator dan tangki cadangan
2) Memeriksa air wiper
3) Memeriksa air baterai
c. Memeriksa semua jenis minyak/fluida
1) Memeriksa minyak rem
2) Memeriksa minyak kopling
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

d. Memeriksa semua yang berhubungan dengan kelistrikan


1) Lampu - lampu
2) Socket kelistrikan
3) Kabel-kabel
e. Memeriksa semua slang
1) Slang air radiator
2) Slang AC
3) Slang minyak rem
4) Slang minyak kopling
5) Slang wiper

2. Instrumen Kendaraan
Lampu Indikator adalah bahasa yang digunakan mobil
untuk berkomunikasi dengan pengemudinya. Melalui Indikator
yang berupa berbagai lambang yang terletak pada panel
instrumen dashboard mobil, pengemudi mendapatkan petunjuk
atau berbagai informasi penting seputar kondisi mobil pada saat
itu. Berikut beberapa lampu indikator beserta penjelasannya
yang diambil dari situs www.astracreditcompanies.com.

Indikator ini merupakan peringatan untuk


menggunakan sabuk pengaman. Umumnya
indikator ini akan terus menyala, berkedip, atau
berbunyi selama sabuk pengaman tidak digunakan.
Saat Anda siap untuk berkendara, sebaiknya segera
gunakan sabuk pengaman demi keselamatan
Anda dan juga untuk menghindari tilang.
Indikator ini menandakan bahwa lampu jauh (high
beam) sedang digunakan. Jika tidak dibutuhkan,
segera matikan karena lampu ini menyilaukan dan 9
mengganggu penglihatan pengendara lain dan
dapat menyebabkan kecelakaan.
Indikator ini menunjukan bahwa pintu mobil
masih dalam keadaan terbuka (tidak benar-benar
tertutup). Pada beberapa kendaraan terdapat
indikator yang lebih spesifik, misalnya pintu depan,
belakang, kiri, atau kanan.

Jika menyala, indikator ini menandakan bahwa


persediaan bensin di tangki mobil Anda menipis.
Segeralah melakukan pengisian di SPBU
terdekat.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Indikator ini menandakan bahwa ada masalah


dengan sistem airbag. Karena airbag terhubung
dengan banyak sensor dan komputer, lakukanlah
perbaikan di bengkel resmi.

Saat Anda menggunakan rem parkir (parking brake),


maka indikator ini akan menyala. Anda diingatkan
untuk melepasnya sebelum menjalankan mobil.

Indikator ini menandakan bahwa ada masalah


dengan rem. Karena sistem pengereman
merupakan salah satu bagian yang vital, segera
periksakan masalah tersebut untuk mencegah
terjadinya musibah.

Jika mobil Anda dilengkapi sistem pengereman


ABS dan lampu indikator tersebut menyala, hal
ini mengindikasikan masalah pada sistem ABS.
Meskipun sistem ABS bermasalah, rem akan
tetap bekerja (dengan cara konvensional), namun
membiarkannya berlarut dapat membuat biaya
perbaikan membengkak.

Saat indikator ini menyala, bukan berarti ada


masalah pada aki (accu) mobil, tetapi pada sistem
kelistrikan mobil, seperti masalah kinerja alternator,
regulator, dan kabel-kabel penghubung yang tidak
optimal.
Indikator ini menandakan suhu mesin atau radiator
yang terlalu tinggi. Ada juga yang memiliki dua
10 warna, yaitu hijau (keadaan suhu normal) dan merah
(keadaan suhu tinggi/over heat). Jika indikator ini
menyala pada saat berkendara, segeralah menepi.

Jika indikator ini menyala, hal ini menandakan


bahwa tekanan oli rendah (volume oli berkurang).
Ini adalah masalah serius dan dapat menyebabkan
kerusakan pada mesin mobil. Masalah ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal seperti kegagalan
fungsi pompa oli dan sebagainya.
Indikator ini menandakan bahwa ada komponen
dari mesin yang tidak berfungsi dengan baik.
Komponen tersebut dapat berupa sensor atau
komponen lain yang mendukung kerja mesin
secara keseluruhan.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Tachometer /RPM merupakan suatu indikator yang


fungsinya mengetahui putaran mesin per menit.

Apabila kendaraan berjalan maju maka alat ini yang


disebut speedometer akan menunjukan kecepatan
kendaraan dalam km/jam.

Pedal gas berfungsi untuk mempercepat


atau memperlambat putaran mesin.

Pedal rem berfungsi memperlambat atau


memberhentikan putaran roda-roda.

Pedal kopling berfungsi Untuk memutuskan


dan menghubungkan putaran mesin ke roda
penggeraknya

D. Prosedur Keamanan Saat Memasuki Ruang Kemudi 11


Dalam buku Panduan Siswa Mengemudi yang dikeluarkan oleh Eka
Jaya Berrindo (2013, belum diterbitkan) beberapa hal yang harus dilakukan
oleh seorang pengemudi saat memasuki ruang kemudi, adalah sebagai
berikut yaitu:
1. Pastikan rem tangan diaktifkan.
Kendaraan dapat bergerak maju dan mundur sesuai
dengan kemiringan jalan/tempat kendaraan berada. Oleh
karena itu, pengemudi harus mengaktifkan rem tangan untuk
menahan momentum kendaraan.
2. Pastikan tuas transmisi berada dalam posisi netral (N).
Sebelum menyalakan mesin kendaraan dan memulai
berkendara, pengemudi harus memastikan tuas transmisi berada
pada posisi netral. Pada posisi netral kendaraan berada pada
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

posisi bebas. Namun posisi netral pun menyebabkan momentum


kendaraan berada pada posisi bebas dan dapat menyebabkan
kendaraan bergerak maju atau mundur sesuai dengan kemiringan
jalan/tempat kendaraan berada. Untuk mengantisispasi hal
tersebut, pengemudi perlu mengaktifkan rem tangan yang akan
dijelaskan di tahapan selanjutnya.
3. Atur jok pengemudi sehingga kedua kaki dapat menginjak pedal-
pedal dengan nyaman.
Ini adalah hal yang harus seorang pengemudi lakukan
karena berkenaan degan kenyamanan dan keselamatan
berkendara. Posisi jok dapat diatur maju dan mundur serta
posisi sandaran jok dapat diatur ke depan dan ke belakang.
Untuk mengaturnya, terdapat tuas-tuas yang terdapat di bawah
jok untuk posisi jok, dan disamping jok untuk posisi sandaran jok.
Namun, beda halnya dengan kendaraan yang memiliki sistem
pengaturan elektronik, umumnya tuas-tuas pengatur posisi jok
berada di samping jok. Pengemudi sangat disarankan mengatur
posisi jok sehingga dapat menginjak pedal-pedal dengan nyaman
dengan memperhatikan posisi tangan saat memegang roda
kemudi. Jangan sampai posisi duduk membuat tangan mudah
pegal.
Selain itu, pengemudi wajib mengenali pedal-pedal
kendaraannya. Dalam kendaraan bertransmisi manual terdapat
tiga pedal, yaitu pedal gas, rem, dan kopling. Kaki kanan
bertugas menginjak pedal gas dan rem sedangkan kaki kiri
hanya bertugas menginjak pedal kopling. Pengemudi dilarang
menggunakan kaki yang berlawanan untuk menginjak pedal-
pedal. Sementara itu dalam kendaraan bertransmisi otomatis
12 hanya terdapat dua pedal, yaitu pedal rem dan pedal gas.
Untuk kendaraan bertransmisi otomatis, pengemudi hanya perlu
menggunakan satu kaki, yaitu kaki kanan. Pengemudi dilarang
menggunakan kedua kaki untuk menginjak kedua pedal untuk
mengurangi resiko kedua pedal terinjak bersamaan secara tidak
sengaja.
4. Atur kaca spion sehingga pengemudi dapat melihat bagian
belakang melalui kaca spion tersebut dengan efektif dan jelas.

Gambar 2.6. Kaca Spion


Sumber: www.ausbt.com.au
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Terdapat tiga kaca spion di semua kendaraan yaitu satu


kaca spion tengah/dalam yang berfungsi melihat daerah bagian
belakang kendaraan, dan dua kaca spion samping luar yang
berfungsi melihat daerah di bagian samping kiri dan kanan
kendaraan. Namun tidak semua daerah samping kendaraan
dapat terlihat oleh kaca spion. Bagian tersebut disebut blind spot
(daerah buta). Untuk mengantisipasi blind spot, pengemudi
disarankan menoleh sejenak saat melakukan manuver.
5. Nyalakan mesin kendaraan.
Setelah memastikan semua prosedur sebelumnya telah
dilakukan, putar kunci kendaraan ke posisi “start” secara perlahan
untuk menghidupkan mesin. Jika mesin tidak menyala setelah
beberapa kali di start, cek bagian mesin dan jangan dipaksakan
untuk terus dihidupkan.
6. Pasang sabuk pengaman.
Setelah mesin nyala dan berfungsi sebagaimana
mestinya, gunakan sabuk pengaman. Jangan menggunakan
sabuk pengaman sebelum mesin benar-benar hidup untuk
mengantisipasi keadaan-keadaan yang tidak diinginkan. Bila
terjadi sesuatu, misalnya kebakaran saat mesin dinyalakan,
pengemudi dapat keluar dengan cepat dari kendaraan.

E. Rangkuman
Sebagai seorang pengemudi untuk menjalankan kendaraan
diperlukan persiapan yang prima baik fisik maupun psikis. Sedangkan untuk
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran pada saat berkendara
juga harus dipersiapkan diantaranya : surat-surat kendaran, perlengkapan 13
kendaraan, pengecekan mesin dan instrument kendaraan serta prosedur
keamanan saat memasuki ruang kemudi

F. Evaluasi
Untuk mengevaluasi apa yang telah kita baca maka sebagai bahan
kajiannya kami memberikan contoh soal untuk di jawab.
1. Apa kepanjangan dari BPKB ….
2. Sebutkan beberapa langkah saat memasuki ruang kemudi ...
3. Untuk mengetahui kecepatan kendaraan per jam dapat di lihat
pada …
4. Indikator di bawah ini berfungsi untuk …
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

5. Sebelum menghidupkan kendaraan, salah satu prosedur yang


harus dilakukan adalah ....
6. Apa arti indikator di bawah ini bila menyala terus pada saat
mesin sudah dihidupkan?

7. Untuk melihat cepat atau lambatnya putaran mesin dapat


dilihat pada ....
8. Sebutkan fungsi rem tangan?
9. Apa yang dimaksud dengan Blind Spot?
10. Berapa meter segi tiga pengaman harus dipasang apabila
kendaraan mogok di jalan?

G. Pengayaan
Tahukah anda banyak kecelakaan yang terjadi di garasi rumah sendiri
14 dan menimpa anak pengemudinya sendiri? Hal tersebut sebagian besar
terjadi karena pengemudi lupa mengalihkan transmisi ke posisi netral saat
menyalakan kendaraan. Apabila transmisi tidak berada pada posisi netral,
maka kendaraan akan langsung maju saat dinyalakan. Berhati-hatilah saat
memulai, mengendalikan, dan menghentikan kendaraan.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB III
Mengendalikan Kendaraan

A. Langkah-langkah Menjalankan Kendaraan


Untuk menjalankan kendaraan yang akan memasuki lajur jalan
pengemudi harus selalu memperhatikan arus lalu lintas disekitarnya dengan
cara melihat kaca spion untuk meminimalkan blind spot, kemudian
menyalakan lampu sein sesuai dengan arah yang dituju lalu lakukan pengecekan
kaca spion lagi dan menoleh sekilas untuk meyakinkan arus lalu lintas sudah
betul-betul aman sebelum kembali mengarahkan kendaraan ke jalur yang
benar dan mengatur kecepatan kendaraan sambil memposisikan kendaraan
pada jalur yang benar.

B. Mengendalikan Roda Kemudi


Berdasarkan situs sekolah mengemudi Bury St.Edmunds (www.
burystedmundsdrivingschool.net/driving-test-steering-wheel.html) yang
15
berada di Inggris, posisi tangan yang betul saat memegang roda kemudi
berada pada posisi jam pukul 3 dan 9 atau pada posisi jam pukul 10 dan 2.
Pada posisi tersebut pengemudi dapat mengendalikan roda kemudi dengan
penuh kendali. Pengemudi sangat tidak disarankan untuk memegang roda
kemudi dengan hanya menggunakan satu tangan saja, karena pengendalian
roda kemudi akan sangat kurang dan yang dapat menyebabkan hal-hal yang
tidak diinginkan.
Dalam buku Panduan Siswa Mengemudi yang dikeluarkan Eka Jaya
Berrindo (2013, belum diterbitkan), ada satu teknik yang digunakan saat
membelokkan roda kemudi, yang disebut teknik push and pull (tarik dan
dorong). Kunci dari teknik ini adalah mempertahankan posisi genggaman
tangan sesuai dengan posisinya (tangan kanan tetap berada di bagian kanan
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

roda kemudi dan tangan kiri tetap berada di bagian kiri roda kemudi). Cara
membelokkan roda kemudi adalah sebagai berikut.
1. Belok kiri
a. Dari posisi jam pukul 2 dan 10 atau 3 dan 9, posisikan
kedua tangan ke arah jam pukul 12 roda kemudi.
b. Tarik roda kemudi menggunakan tangan kiri sampai posisi
jam pukul 6, sedangkan tangan kanan secara bersamaan
turun ke posisi jam pukul 6 pula.
c. Dorong roda kemudi menggunakan tangan kanan ke posisi
jam pukul 12 dan, tangan kiri secara bersamaan naik ke
posisi jam pukul 12.
d. Jika putaran roda kemudi sudah cukup dan pengemudi
ingin meluruskan kendaraan, maka lepas roda kemudi
agar kembali ke posisi semula dengan dibantu dengan
kedua tangan secara perlahan.
2. Belok kanan
a. Dari posisi jam pukul 2 dan 10 atau 3 dan 9, posisikan
kedua tangan ke arah jam pukul 12 roda kemudi.
b. Tarik roda kemudi menggunakan tangan kanan sampai
posisi jam pukul 6, sedangkan tangan kiri secara bersamaan
turun ke posisi jam pukul 6 pula.
c. Dorong roda kemudi menggunakan tangan kiri ke posisi
jam pukul 12, tangan kanan secara bersamaan naik ke
posisi jam pukul 12.
d. Jika putaran roda kemudi sudah cukup dan pengemudi
ingin meluruskan kendaraan, maka lepaskan roda kemudi
agar kembali ke posisi semula dengan dibantu dengan
kedua tangan secara perlahan.
16
Dalam membelokkan roda kemudi, banyaknya gerakan pembelokan
roda kemudi tergantung dari seberapa tajam tikungan atau belokan yang
dihadapi. Semakin tajam tikungan atau belokannya, maka semakin
banyak pula gerakan pemutaran roda kemudi tersebut. Selain itu, sebelum
membelokkan roda kemudi, pengemudi juga perlu memperhatikan keadaan
di sekitar kendaraannya dan menyalakan lampu sein sebagai komunikasi
dengan pengguna jalan lainnya.

C. Mengatur Penekanan Pedal-Pedal


Terdapat tiga pedal pada kendaraan bertransmisi manual dan dua pedal
pada kendaraan bertransmisi otomatis. Tidak ada perbedaan yang signifikan
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

dalam menginjak pedal-pedal tersebut pada kendaraan manual ataupun


otomatis. Namun Glynn Williams dalam situsnya (www.glynwilliams.com/
lesson_1.htm), mengungkapkan bahwa dalam menginjak dan mengatur
penekanan pedal-pedal kendaraan, hal tersebut sangat berkenaan dengan
fungsi masing-masing pedal tersebut.

Gambar 3.1. Pedal-Pedal Kendaraan


Sumber: Dok. Pribadi
1. Pedal gas
Pedal gas ini diinjak atau ditekan dengan menggunakan
kaki kanan. Penekanan pedal ini dilakukan secara perlahan
sesuai dengan kebutuhan. Semakin cepat putaran mesin
yang dibutuhkan maka semakin dalam penekanan pedal gas.
Seorang pengemudi perlu menyadari bahwa sedikit saja pedal
ditekan maka putaran mesin akan naik. Maka dari itu penekanan
pedal gas harus sangat lembut.
2. Pedal rem
Kaki yang digunakan untuk menekan pedal rem adalah
kaki kanan, baik untuk kendaraan bertransmisi manual maupun 17
otomatis. Hal pertama yang harus pengemudi pahami yaitu
adalah fungsi pedal rem berfungsi adalah untuk mengurangi
putaran roda kendaraan, bukan untuk memberhentikan
kendaraan. Kendaraan tidak mungkin langsung berhenti saat
pengemudi menginjak pedal rem. Ada tenggat waktu dan
jarak pengurangan kecepatan hingga kendaraan benar-benar
berhenti. Penekanan pedal ini pun hampir sama dengan pedal
gas, yaitu ditekan secara perlahan dan halus sesuai kebutuhan.
Semakin cepat penurunan kecepatan yang dibutuhkan, maka
semakin dalam dan cepat penekanan pedal rem. Namun, sama
halnya dengan pedal gas, sedikit saja pedal rem ditekan/diinjak,
maka rem sudah berfungsi. Penekanan pedal rem yang terlalu
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dalam secara langsung dapat menyebabkan kendaraan berhenti


mendadak.
3. Pedal kopling
Pedal kopling ditekan dengan menggunakan kaki kiri.
Penekanan pedal ini berbeda dengan dua pedal sebelumnya.
Untuk pedal kopling, penekanannya langsung dan penuh, lalu
lepaskan secara perlahan dan halus.

D. Menghentikan Kendaraan
Berdasarkan situs www.drivingtesttips.biz/stopping-a-car.html yang
dikeluarkan oleh sekolah mengemudi St. Bury, terdapat tiga faktor utama
yang perlu diperhatikan saat menghentikan kendaraan, yaitu:

a. Observasi : menggunakan kaca spion secara tepat dan benar


sebelum berhenti;
b. Ketepatan : menghentikan kendaraan dengan jarak yang aman
dan tepat dengan tepi jalan/trotoar;
c. Pengendalian : mengendalikan kendaraan dengan baik.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pengemudi saat


menghentikan kendaraan, sebagai berikut:
1. Cek spion.
Sebelum menghentikan kendaraan, pengemudi harus
memastikan situasi di sekitar kendaraannya aman dan jarak
dengan kendaraan di belakang dan di depan tidak terlalu dekat.
Jika pengemudi bermaksud untuk berhenti dan menepikan
18 kendaraannya, maka pengemudi wajib memastikan tidak ada
pengguna jalan lainnya di samping kendaraannya. Untuk lebih
meyakinkan, pengemudi disarankan untuk menoleh sejenak.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi blind spot (daerah
disamping kendaraan yang tidak terlihat dari kaca spion).
2. Komunikasi dengan pengguna jalan lainnya.
Pengemudi wajib menginformasikan pada pengguna jalan
lainnya bahwa kendaraannya akan berhenti atau menepi dengan
menggunakan lampu-lampu sinyal kendaraan. Terutama saat
pengemudi akan menepi, pengemudi wajib menyalakan lampu
sein.

3. Kurangi kecepatan hingga berhenti.


BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Setelah pengemudi memastikan situasi di sekitar kendaraan


aman dan pengguna jalan lainnya mengetahui tujuannya,
pengemudi harus menggunakan keterampilannya menggunakan
pedal rem dan kopling secara bersamaan. Tekan pedal rem
perlahan dan sesuai kebutuhan. Pada saat laju kendaraan
menjadi sangat lambat dan putaran mesin sangat rendah, tekan
penuh pedal kopling. Hal ini dilakukan untuk menjaga mesin
kendaraan tidak mati. Jika pengemudi ingin menepi, arahkan
roda kemudi dengan tepat dan benar.

E. Rangkuman
Supaya merasa aman dan nyaman pada saat menjalankan dan
mengendalikan kendaraan baik bagi pengemudi maupun penumpangnya
diperlukan teknik keterampilan dan pengetahuan yang benar mengenai
langkah-langkah menjalankan kendaraan, memegang roda kemudi,
mengendalikan roda kemudi, penekanan pedal gas yang pelan, penekanan
pedal rem yang pelan dan pelepasan pedal pedal kopling yang halus supaya
tidak terjadi hentakan–hentakan yang mengejutkan. Juga pada saat akan
memberhentikan kendaraan pengemudi harus memastikan tempat yang aman
dan benar bagi kendaraannya dan kendaraan lainnya.

F. Evaluasi
1. Sebutkan teknik mengendalikan roda kemudi ….
2. Posisi tangan yang benar saat waktu memegang roda kemudi
yaitu pada posisi sesuai angka jarum ….
3. Untuk mempercepat atau menambah putaran mesin, yang harus
dilakukan adalah …. 19
4. Supaya perpindahan tuas transmissi lebih mudah pada saat akan
memindahkan gigi, yang harus dilakukan adalah yaitu dengan
cara ….
5. Sebutkan tiga langkah menjalankan kendaraan …!

G. Pengayaan
Kendaraan bertransmisi manual dan otomatis memiliki karakteristik
yang hampir sama. Tetapi dalam beberapa hal, terutama cara pengendalian
keduanya memiliki perbedaan. Untuk mengendalikan kendaraan bertransmisi
otomatis, diperlukan keterampilan lebih dibandingkan kendaraan bertransmisi
manual. Oleh karena itu, untuk anda pengemudi pemula, disarankan untuk
memulai dari kendaraan bertransmisi manual.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

20
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB IV
Memarkir Dan Membelokkan
Kendaraan

Dalam mengemudikan kendaraan bermotor roda empat, seorang


pengemudi harus betul-betul berkonsentrasi, terutama pada saat berjalan
mundur atau memarkirkan kendaraannya, karena pada tahapan itu seorang
pengemudi dihadapkan pada ruang lingkup yang sangat sempit serta
pengendaliaan kendaraan yang berbeda dari biasanya.
Penjelasan di bawah ini akan membantu seorang pengemudi pada
saat akan memarkirkan kendaraannya.

Model – model Parkir :


A. Parkir Serong
Parkir serong merupakan cara parkir kendaraan yang membentuk sudut
dengan pinggir jalan dan tempat parkir. Parkir serong biasanya diterapkan 21
untuk parkir pinggir jalan, atau di pelataran parkir yang dimaksudkan untuk
mengoptimalkan luasan pelataran parkir, sehingga dapat menempatkan
kendaraan yang lebih banyak dalam satu satuan luas tempat parkir
tertentu.
Untuk parkir arah menyerong, jarak lintasan untuk bermanuver
kendaran dengan kendaran lain yang sedang diparkir dipastikan antara 1,5
- 2.0 Meter
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Gambar 4.1. Parkir Serong


Sumber: http://www.saft7.com/
teknik-parkir/

Langkah-langkah parkir serong adalah sebagai berikut :


1. Berjalan secara perlahan untuk melihat ruang parkir yang masih
kosong, sambil tetap memperhatikan lalu lintas yang datang
dari belakang.
2. Kalau ada ruang kosong yang ditemukan, hidupkan sein sehingga
lalu lintas yang datang dari belakang mengetahui maksud
anda hendak masuk ruang parkir, lewati ruang parkir yang
kosong tersebut.
3. Mundurkan kendaraan sambil berbelok secara maksimal ke arah
ruang parkir dengan tetap memperhatikan kendaraan yang
sedang parkir.
4. Setelah melewati mobil yang telah parkir di depan, langsung
dibelokkan ke arah yang berlawanan.
5. Sesuaikan posisi kendaraan dengan kendaraan yang di depan
atau yang di belakang.
6. Atur agar jarak dengan kendaraan yang di belakang tidak terlalu
dekat.
7. Rem tangan tidak difungsikan dan matikan mesin. Keluar dan
kunci kendaraan.

B. Parkir Seri/Garasi
22
Untuk melakukan parkir seri/garasi, ada beberapa langkah yang
harus pengemudi lakukan. Berikut adalah ilustrasi yang terdapat di situs
parkingtutorial.com.
Untuk parkir arah seri, jarak lintasan untuk bermanuver kendaraan
dengan kendaraan lain yang sedang parkir dipastikan antara 2,0 - 2,5 meter.

Pengemudi akan melaju mundur menuju tempat parkir ini.


BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Pertama, mari kita coba pertama-tama dengan tanpa ada mobil di


samping tempat parkir yang dituju.

Kita tandai tempat parkir ini dan tempat parkir di sebelahnya.

Kita akan mengambil garis terakhir dari area C sebagai titik referensi.

23

Pengemudi harus melewati area C lalu berhenti.

Mundur sampai pengemudi melihat garis terakhir dari area C


tepat di tengah-tengah kaca jendela pengemudi.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lalu selanjutnya, belokkan roda kemudi secara penuh ke kanan.

Saat kendaraan pengemudi sejajar dengan garis parkir, kembalikan


roda kemudi ke posisi lurus.

Cara yang sama dapat dilakukan saat parkir di antara dua kendaraan.

24 C. Parkir Paralel/Memanjang
Untuk melakukan parkir paralel/memanjang, ada tiga langkah
yang dapat dilakukan. Berikut adalah ilustrasi yang terdapat dalam situs
parkingtutorial.com.

Untuk melakukan parkir paralel, Anda harus menggerakkan roda


kemudi sebanyak tiga kali,.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Putarkan roda kemudi ke arah kanan,

Putarkan roda kemudi untuk di luruskan

Putar roda kemudi ke arah kiri.

25

Berikut ini cara parkir paralel dalam tiga langkah, yang akan dijelaskan
satu persatu.

Langkah pertama
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pintu belakang kendaraan memiliki sebuah kaca kecil berbentuk segitiga.

Saat anda melihat bagian belakang kendaraan di samping melalui kaca ini,

Anda harus mengarahkan roda kemudi ke kanan (bertahap sampai penuh).

26

Langkah kedua

Lalu, lihat kaca spion kiri.


BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Saat anda dapat melihat seluruh bagian kendaraan di belakang, anda


harus mengembalikan posisi roda kemudi ke posisi lurus.

Langkah ketiga
Selanjutnya, lihat spion kanan.

Ketika anda melihat kaca spion berada dalam posisi lurus dengan
ujung belakang kiri kendaraan di depan anda, anda harus mengarahkan
roda kemudi ke kiri (bertahap sampai penuh).
27

Pertahankan laju mundur kendaraan sampai kendaraan Anda berada


pada posisi sama lurus dengan trotoar/garis parkir.
Kemudian selanjutnya, anda hanya perlu menyesuaikan posisi
kendaraan anda di bagian tengah areal parkir.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

D. Melalui Persimpangan
Ketika akan melewati sebuah persimpangan maka seorang pengemudi
diwajibkan mengetahui aturan-aturan atau etika tata cara melewati suatu
persimpangan, baik yang dikendalikan dengan alat isyarat lalu lintas maupun
yang tidak dikendalikan dengan alat isyarat lalu lintas.
Langkah-langkah ketika akan melewati sebuah persimpangan adalah
sebagai berikut :
1. Memperlambat laju kendaraan
2. Memperhatikan pergerakan arus lalu lintas kendaraan
3. Mendahulukan kendaraan yang wajib didahulukan atau
4. Mempersilahkan kendaraan yang datang dari sebelah kiri untuk
berjalan terlebih dahulu.
5. Memposisikan kendaraan pada posisi yang benar
6. Melalui persimpangan tersebut dengan pelan-pelan

Contoh gambar ilustrasi ketika melalui persimpangan

1. Persimpangan tiga
Urutannya :
Kendaraan nomor 1-
Kendaraan 2
kendaraan nomor 3

Gambar 4.2. Persimpangan Tiga


Sumber : Dok. Eka Jaya Berrindo
Pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan alat
28 pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi wajib memberikan hak utama kepada
: Kendaraan dari jalan utama jika pengemudi tersebut datang dari cabang
persimpangan yang lebih kecil atau dari pekarangan yang berbatasan
dengan jalan.

2. Persimpangan Empat
Urutannya :
Kendaraan nomor 2
Kendaraan 3
Kendaraan 1

Gambar 4.3. Persimpangan Empat


Sumber: Dok. Eka Jaya Berrindo
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

Pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan alat


pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi wajib memberikan hak utama kepada:
Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan sebelah kiri jika
cabang persimpangan 4(empat) atau lebih dan kendaraan sama besar.

E. Rangkuman
Untuk memarkirkan kendaraan seorang pengemudi harus mempunyai
pandangan yang cukup untuk ruang kendaraannya supaya tidak terjadi
gesekan atau benturan dengan benda yang ada disekitarnya dan mempunyai
ruang untuk membuka pintu kendaraanya sebab ada beberapa jenis atau
model parkir yang harus dikuasai oleh seorang pengemudi diantaranya :
parkir serong, parkir seri dan parkir paralel yang masing-masing mempunyai
teknik yang berbeda-beda. Begitu juga pada saat akan melalui suatu
persimpangan pengemudi harus bisa memutarkan/mengendalikan roda
kemudi agar kendaraan tetap pada jalurnya dan tidak terjadi oleng.

F. Evaluasi
1. Sebutkan langkah – langkah ketika kendaraan akan melalui
suatu Persimpangan !
2. Sebutkan jenis-jenis parkir !
3. Kendaraan mana yang mendapat prioritas jalan terlebih
dahulu?
4. Berapa jarak antara kendraan yang satu dengan kendaraan yang
lainnya pada saat akan parkir serong?
5. Jelaskan langkah-langkah parkir paralel !

29
G. Pengayaan
Saat memarkirkan kendaraan, anda sangat disarankan untuk
memperhatikan keadaan disekitar anda. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi adanya benda ataupun mahkluk hidup (termasuk manusia)
yang tidak terlihat. Ketika Anda bergerak mundur, sebaiknya anda menoleh
kebelakang untuk memastikan tidak ada halangan di belakang kendaraan
anda. Begitupun saat mengeluarkan kendaraan, anda disarankan berjalan
mengitari kendaraan anda. Be Safety!
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

30
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB V
Mengatasi Situasi Kritis
Saat Berkendaraan

Situasi kritis saat berkendaraan dapat saja terjadi sewaktu-


waktu. Pengemudi dapat mengurangi konflik di jalan tetapi tidak dapat
menghilangkannya. Beberapa elemen kompetensi yang harus dipelajari
terkait hal ini adalah : menghindari tabrakan, menghadapi sistem pengereman
yang tidak berfungsi, dan melakukan tindakan pada kondisi darurat.

A. Menghindari Tabrakan
1. Komunikasi dalam Berkendaraan
Dalam situs resmi Departemen Transportasi Negara Bagian
Ontario Kanada (www.mto.gov.on.ca) menyebutkan bahwa untuk
menghindari tabrakan atau kejadian lain yang tidak diinginkan,
setiap pengemudi wajib menjadi pengemudi yang aman dan
bertangung jawab. Berkenaan dengan hal tersebut, ada tiga 31
faktor utama yang menjadi fondasi utamanya, yaitu pengetahuan,
kecakapan/kompetensi, dan sikap. Ketiga faktor tersebut akan
membentuk suatu karakter mengemudi defensive (bertahan).
Apabila seorang pengemudi sudah memiliki karakter tersebut,
maka setiap dia mengemudi akan selalu mempertimbangkan
3 tiga hal, yaitu; penglihatan, ruang dan komunikasi.
Penglihatan berkaitan dengan bagaimana cara seorang
pengemudi dapat melihat dan terlihat. Ruang berkenaan
dengan manajemen ruang di sekitar kendaraan agar pengemudi
dapat melihat lingkungan sekitarnya dan kendaraannya dapat
terlihat oleh pengguna jalan lainnya. Sementara itu komunikasi
adalah terjadinya interaksi dengan pengguna jalan lainnya
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

untuk memastikan maksud seorang pengemudi tersampaikan


kepada pengguna jalan lainnya dan mereka saling mengetahui
keberadaan pengemudi dan kendaraannya tersebut.
Komunikasi menjadi sangat penting karena dengan
berkomunikasi, seorang pengemudi dapat menyampaikan pesan/
maksud dirinya kepada pegguna jalan lain, begitu pun sebaliknya.
Di setiap kendaraan telah disediakan alat komunikasi standar,
yaitu klakson dan seperangkat lampu-lampu (lampu sen, lampu
besar, lampu rem daln lampu lainnya).
Dalam situs driversed.com, telah dikemukakan beberapa
tips yang dapat pengemudi lakukan untuk berkomunikasi.
1. Penggunaan klakson
a. Bunyikan klakson saat dibutuhkan untuk menghindari
tabrakan.
b. Jangan gunakan klakson sembarangan karena akan
berakibat tidak baik.
c. Jika kendaraan pengemudi lain melambat, jangan
membunyikan klakson untuk membuat mereka
terburu-buru, karena mereka mungkin sedang
mengalami masalah dengan mobilnya atau
mengalami kondisi yang tidak diharapkan.
d. Jika mengurangi kecepatan sudah cukup, anda
tidak perlu membunyikan klakson. Karena akan
lebih aman untuk menggunakan rem (mengurangi
kecepatan) daripada membunyikan klakson.
e. Jangan membunyikan klakson berlebihan untuk
mengingatkan pengemudi lain bahwa mereka
32 melakukan kesalahan. Hal tersebut berpotensi
membuat mereka marah dan melakukan kesalahan
lainnya.
f. Jangan membunyikan klakson hanya karena marah
atau emosi.
2. Penggunaan lampu senja dan besar
a. Di jalanan pegunungan, pengemudi disarankan
menyalakan lampu besar walaupun di siang hari. Hal
tersebut dapat membantu seorang pengemudi dan
kendaraannya terlihat oleh pengguna jalan lainnya.
b. Pengemudi disarankan untuk menggunakan lampu
beam/bimmer di beberapa situasi untuk mengirimkan
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

pesan mengenai keberadaan pengemudi tersebut


dan kendaraannya kepada pengguna jalan lainnya.
c. Pengemudi disarankan menggunakan lampu hazard
atau lampu darurat untuk menunjukan keadaan
bahaya atau tabrakan yang sedang terjadi di
depannya atau mereka sedang mengalami masalah
dengan kendaraannya.
3. Selalu memberikan tanda atau sinyal
a. Pengemudi harus selalu memperhatikan tanda dari
pengemudi lainnya.
b. Pengemudi harus selalu memberikan sinyal sebelum
masuk atau keluar dari sebuah belokan atau
persimpangan.
c. Pengemudi harus memberikan sinyal saat akan
berganti jalur
d. Meskipun telah memberikan sinyal atau tanda,
seorang pengemudi jangan menganggap jalan di
depan telah aman dan kosong. Sebaiknya lakukan
pengecekan dengan melihat kaca spion dan menoleh
sebelum melakukan pergantian jalur.
2. Jarak Aman Berkendaraan
Beragam sumber di dunia maya, diantaranya situs resmi
panduan pengemudi Drivers’Ed (www.driversedguru.com) dan
(www.smartmotorist.com) mengungkapkan bahwa jarak aman
berkendaraan adalah 3 detik. Jarak aman berkendaraan tidak
dihitung dalam satuan jarak (meter), namun dengan satuan
waktu (detik). Hal ini disebabkan oleh jarak aman berkendaraan
dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan. Untuk menghitung jarak
aman berkendaraan, seorang pengemudi harus menjadikan
33
sebuah objek benda (pohon, tiang listrik atau tiang rambu) yang
ada didepannya sebagai tumpuan. Pada saat kendaraan di
depan melalui objek tersebut, pengemudi mulai menghitung.
Penghitungannya adalah : sebagai berikut; satu dan satu, satu
dan dua, satu dan tiga. Jika kendaraan pengemudi melewati
objek tumpuan sebelum penghitungan selesai, maka pengemudi
tersebut berada dalam jarak yang tidak aman. Pengemudi
tersebut perlu memperlambat kendaraannya untuk menjauh
dari kendaraan di depannya. Semakin cepat kendaraan melaju,
maka seharusnya jarak antar kendaraan menjadi lebih jauh.
Selain kecepatan, kondisi jalanan dan cuaca pun menjadi
hal lain yang pengemudi harus perhatikan. Pada kondisi
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

kondisi jalan yang licin, basah, dan berkelok-kelok serta pada


kondisi cuaca yang tidak baik (hujan, gelap, dan kabut) maka
waktu penghitungan jarak aman berkendaraan harus ditambah.
Kita harus menjaga jarak yang cukup antara mobil dan kendaraan
di depan (lebih aman untuk berhenti daripada mengelak). Kita
hanya memiliki cukup ruang untuk tetap pada posisi kita.
3. Mengatur Kaca Spion
Berdasarkan buku Panduan Pengemudi Pemula yang
dikeluarkan Eka Jaya Berrindo (2013, belum diterbitkan)Menurut
situs tips mengemudi yang dikelola oleh sekolah mengemudi
ST. Bury (http://www.drivingtesttips.biz) mengatur kaca spion
adalah salah satu hal terpenting dalam mengemudi. Pengemudi
harus memastikan kaca spionnya diposisikan dengan tepat
sebelum mulai berkendara. Pengaturan yang disarankan adalah
disaat pengemudi dapat melihat gagang pintu depan di bagian
bawah dalam kaca spion. horizon (titik pertemuan antara daerah
belakang kendaraan dan ujung jalanan terjauh) berada di bagian
tengah dari kaca spionnya. Pada posisi ini pengemudi dapat
melihat daerah di samping balakang dari kendaraannya lebih
luas dan bagian bawah belakang kendaraannya.

Gambar 5.1. Penempatan Kaca Spion Kanan


34 Sumber: Dok. Pribadi

Gambar 5.2. Contoh Pengaturan Kaca Spion Kiri


Sumber: Dok. Pribadi

Selain itu, gagang pintu depan harus terlihat di bagian


dalam bawah kaca spion seperti terlihat pada gambar. Hal ini
untuk membantu pengemudi untuk melihat bagian bawah dari
kendaraan.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

4. Mengatur Kecepatan Kendaraan


Mengemudikan kendaraan bermotor berarti bermain dengan
kecepatan. Semakin cepat pengemudi mengemudikannya,
maka semakin cepat juga dia sampai di tempat tujuan. Tetapi,
resiko terjadinya kecelakaan akan semakin besar. Oleh karena
itu untuk menghindari terjadinya tabrakan, seorang pengemudi
wajib mengatur kecepatan kendaraannya sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan berkendara dengan mengutamakan
keselamatan baik dirinya, para penumpang maupun pengguna
jalan lainnya.
B. Menghindari Sistem Pengereman yang Tidak Berfungsi
Apabila kendaraan yang sedang kita gunakan mengalami masalah
pada sistem pengereman yang disebut rem blong, seorang pengemudi
biasanya mengalami kepanikan, sehingga pikiran pengemudi kendaraan
bermotor tersebut menjadi tidak fokus dan konsentrasi. Seharusnya, yang
dilakukan sangat jauh berbeda, yang harus dilakukan pengemudi tersebut
adalah tetap tenang dan penuh konsentrasi supaya pikiran tetap tenang.
Langkah-langkah yang harus dilakukan apabila mengalami sistem
pengereman yang tidak berfungsi adalah sebagai berikut:
1. Jangan panik
2. Memperlambat laju kendaraan dengan engine brake
3. Memperlambat laju kendaraan dengan rem tangan
4. Alat komunikasi difungsikan
5. Menghindari terjadinya tabrakan
6. Mengarahkan kendaraan ke benda yang lunak
7. Mengarahkan kendaraan ke tempat yang aman
8. Usahakan serempetan bukan tabrakan frontal
35
C. Tindakan Pada Kondisi Darurat
1. Tekanan Angin Ban Berkurang Tiba-tiba
Jika pengemudi merasakan ban kendaraannya tidak
berjalan sebagaimana mestinya, hal tersebut bisa terjadi karena
tekanan ban berkurang secara tiba-tiba. Pengemudi harus segera
menepi dan mencari tempat yang aman. Segera periksa apakah
ban hanya kekurangan tekanan angin atau terjadi kebocoran.
Pembiaran akan hal ini akan menyebabkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Selain itu, carilah tempat yang aman dan ramai serta
perhatikan kendaraan disekitar untuk mengantisispasi hal-hal
yang tidak terduga.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2. Pecah Ban
Dalam situs smartdriving.com, disebutkan beberapa
tindakan yang dapat pengemudi lakukan pada saat ban
kendaraannya pecah. Namun ada sedikit perbedan antara pecah
ban depan dan belakang.
Kendaraan akan tidak stabil, pada saat ban belakang
pecah. Terlebih lagi jika terjadi pada kecepatan diatas 50
km/jam, kendaraan dapat berputar. Tindakan yang dapat
pengemudi lakukan adalah menjaga roda kemudi tetap stabil
dan membiarkan kendaraan melambat dengan sendirinya.
Pengemudi sangat dilarang untuk menginjak pedal rem, karena
jika hal itu dilakukan akan menyebabkan kendaraan berputar
lebih buruk lagi. Menginjak pedal rem adalah merupakan hal
terburuk yang pengemudi lakukan dalam kondisi ini. Akan jauh
lebih baik jika pengemudi membiarkan kendaraannya melambat
dengan sendirinya dan menepi. Pengemudi pun disarankan
melakukan perpindahan transmisi ke gigi yang lebih rendah
secara bertahap. Namun, hal ini dilakukan jika pengemudi dapat
mengendalikan roda kemudi dengan hanya satu tangan.
Pada keadaan ban depan pecah, kendaraan akan berat
pada satu sisi. Pengemudi harus mengendalikan roda kemudi
agar kendaraan tetap pada jalur yang tepat. Sama halnya
dengan keadaan pecah ban belakang, pengemudi dilarang untuk
menginjak pedal rem. Hal tersebut akan membuat kendaran
berputar. Pengemudi harus membiarkan kendaraan melambat
dengan sendirinya. Namun, pengemudi dapat menggunakan
rem tangan dengan cara mengangkat lalu menurunkan kembali
secara berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk membantu
36 kendaraan melambat tapi dengan tidak mengunci roda-roda atau
ban.
3. Kecelakaan
Kecelakaan merupakan sesuatu yang tidak diinginkan. Tetapi
apabila kecelakaan menimpa kita, apa yang harus dilakukan?
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan apabila terjadi
kecelakaan.
a. Jangan panik
Tetaplah tenang karena apabila anda panik, maka keadaan
bisa menjadi semakin buruk. Apabila kendaraan anda
masih dapat dikendalikan, posisikan kendaraan anda di
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

tepi jalan atau kendaraan yang aman. Anda perlu bersikap


tenang dan jangan terburu-buru mengambil keputusan.
b. Berikan pertolongan
Berikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
Anda harus dengan cermat memilih pertolongan apa
yang harus anda berikan sesuai dengan kebutuhan
korban. Jika terjadi salah penanganan, akan berakibat
buruk pada korban. Jika anda ragu, sebaiknya anda
meminta pertolongan pada pihak-pihak yang dapat
membantu anda.
c. Hubungi petugas
Jangan lari, tetap berada di tempat kejadian dan segera
hubungi petugas kepolisisan. Petugas akan membantu
anda dalam menanggulangi kecelakaan tersebut.

D. Rangkuman
Untuk mengatasi situasi kritis pada saat berkendaraan memang
diperlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat oleh seorang pengemudi
supaya meminimalkan resikonya sehingga tidak terjadi kecelakaan yang
begitu parah. Pengemudi harus mempunyai pengetahuan, kecakapan/
kompetensi dan sikap yang bertanggung-jawab misalnya untuk menghindari
tabrakan, menghindari sistem pengereman yang tidak berfungsi atau tindakan
pada saat kondisi darurat seorang pengemudi harus mempunyai pandangan
yang bebas, mempunyai ruang yang cukup, mengendalikan roda kemudi
dan menggunakan semua alat komunikasi yang ada pada kendaraannya
sehingga disebut pengemudi defensive (bertahan).
37
E. Evaluasi
1. Jelaskan faktor apa saja yang membentuk karakter mengemudi
defensive/bertahan !
2. Sebutkan minimal tiga macam alat komunikasi pada kendaraan!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan blind spot !
4. Sebutkan pengaturan letak kaca spion yang disarankan !
5. Jelaskan langkah apa saja yang yang harus dilakukan apabila
mengalami ban pecah !
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

F. Pengayaan
Tahukah anda kecelakaan merupakan pembunuh terbesar ketiga
di Indonesia? Kecelakaan hanya kalah dari penyakit jantung dan TBC.
Berdasarkan data dari WHO, sekitar 400.000 jiwa melayang di jalan
raya setiap tahunnya. Terlebih lagi, semuanya adalah usia produktf! Bisa
dibayangkan nasib keluarga dari korban yang menjadi tulang punggung
keluarganya. Kecelakaan bukanlah sebuah peristiwa yang hanya melibatkan
korban. Lebih dari itu, kecelakaan berdampak besar pada keluarga yang
ditinggalkan. Mari berhati-hati di jalan.

38
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB VI
Pemahaman Peraturan
Lalu Lintas

A. Rambu-Rambu Lalu Lintas


Rambu lalu lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan berupa
lambang, huruf, angka, kalimat, dan /atau perpaduan diantaranya sebagai
peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. Bentuk
dan macam-macam rambu lalu lintas sesuai dengan ketentuan PP nomer 43
tahun 1993 dapat dilihat pada bagian lampiran.

B. Petunjuk dan Tata Cara Berlalu-lintas


1. Pada saat mengemudikan kendaraan di jalan
a. Pengemudi wajib mengemudikan kendaraan dengan
konsentrasi tinggi dan mencegah hal-hal yang dapat
merintangi, serta, membahayakan keamanan dan
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, atau yang
39
dapat mengakibatkan kerusakan jalan.
b. Pengemudi wajib mengemudikan kendaraan dengan
wajar dan penuh konsentrasi (tidak dalam keadaan sakit,
lelah, mengantuk, menggunakan telepon, menonton
televisi atau video yang terpasang didalam kendaraan,
meminum minuman yang mengandung alkohol atau
obat-obatan sehingga mempengaruhi kemampuan dalam
mengemudikan kendaraan.
c. Pengemudi wajib mengutamakan keselamatan pejalan
kaki dan pesepeda.
d. Pengemudi wajib mematuhi ketentuan tentang persyaratan
teknis dan laik jalan.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

e. Pengemudi wajib mematuhi ketentuan :


1) Rambu peringatan, perintah dan larangan;
2) Batas kecepatan maksimal dan minimal;
3) Batas muatan; dan jarak antar kendaraan
f. Pada saat diadakan pemeriksaan kendaraan bermotor di
jalan, pengemudi wajib menunjukkan:
1) Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Atau Surat
Tanda Coba Kendaraan Bermotor;
2) Surat Izin Mengemudi;
3) Bukti lulus uji berkala; dan
4) Tanda bukti lain yang sah.
g. Pengemudi dan penumpang yang duduk di sampingnya
wajib mengenakan sabuk keselamatan.
h. Apabila akan melewati kendaraan lain, pengemudi harus
menggunakan lajur jalan sebelah kanan dari kendaraan
yang akan dilewati dan harus mempunyai jarak pandang
yang bebas serta tersedia ruang yang cukup.
i. Apabila berpapasan dengan kendaraan lain dari arah
berlawanan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan
secara jelas, pengemudi wajib memberikan ruang gerak
yang cukup di sebelah kanan kendaraan.
j. Jika terhalang oleh suatu rintangan atau pengguna jalan lain
di depannya, pengemudi wajib mendahulukan kendaraan
yang datang dari arah berlawanan.
k. Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak
memungkinkan bagi kendaraan untuk saling berpapasan,
pengemudi kendaraan yang arahnya menurun wajib
memberi kesempatan jalan kepada kendaraan yang
40 mendaki.
l. Apabila akan berbelok atau berbalik arah, wajib mengamati
situasi lalu lintas di depan, di samping, dan di belakang
kendaraan, serta memberikan isyarat.
m. Pengemudi tidak diperbolehkan mengemudikan kendaraan
bermotor melebihi batas kecepatan paling tinggi yang
diperbolehkan.
n. Pengemudi tidak diperbolehkan berbalapan dengan
kendaraan bermotor lainnya. Pengemudi tidak dibenarkan
mengendarai kendaraan dengan satu tangan atau sambil
memegang sesuatu, (misalnya : memegang telepon,
rokok, atau mengatur audio) karena anda dapat dengan
mudah kehilangan keseimbangan dan konsentrasi.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

2. Menggunakan Jalur Jalan Sebelah Kiri :


a. Gunakan selalu jalur kiri dan hati-hati dengan kemunculan
kendaraan yang datang mendadak dari arah berlawanan.
b. Jangan berkendara sepanjang sisi kanan jalan walaupun
tidak ada kendaraan lain dari arah yang berlawanan
(berkendara disebelah kanan jalan akan menyebabkan
tabrakan yang dapat mengakibatkan luka yang serius
atau kematian)
c. Ketika anda hendak berpindah jalur, sangat penting untuk
memberi tanda kearah yang anda tuju bagi pengendara
lain dengan menyalakan lampu sein 3 detik sebelumnya.
d. Pengemudi kendaraan yang akan berpindah lajur atau
bergerak ke samping wajib mengamati situasi lalulintas
di depan, di samping, dan di belakang kendaraan serta
memberikan isyarat.
e. Pengendara harus memperhatikan kaca spion, terutama
memeriksa kendaraan di belakangnya sebelum berpindah
jalur.
f. Pengemudi kendaraan yang akan berbalik arah wajib
mengamati situasi lalu lintas di depan, di samping, dan
di belakang kendaraan serta memberikan isyarat dengan
lampu penunjuk arah atau isyarat tangan.
3. Melewati persimpangan
a. Ketika berbelok ke kiri atau ke kanan di persimpangan,
sangat penting untuk menyalakan lampu sein 50 meter
sebelum mendekati persimpangan untuk memberikan tanda
arah yang hendak anda tuju kepada pengguna jalan lain.
b. Sebelum berpindah jalur, pastikan kondisi keamanan dan 41
keadaan lalu lintas di sekitar anda (jangan hanya melihat
kaca spion, karena kaca spion memiliki keterbatasan
pandangan).
c. Pada persimpangan jalan yang dilengkapi alat pemberi
isyarat lalu lintas, pengemudi kendaraan dilarang langsung
berbelok kiri, kecuali ditentukan oleh rambu lalu lintas atau
alat pemberi isyarat lalu lintas.
d. Pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan
dengan alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi wajib
memberikan hak utama kepada:
1) Kendaraan dari jalan utama jika pengemudi tersebut
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

datang dari cabang persimpangan yang lebih kecil


atau dari pekarangan yang berbatasan dengan
jalan;
2) Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan
sebelah kiri jika cabang persimpangan 4 (empat)
atau lebih dan sama besar;
3) Kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah
kiri di persimpangan 3 (tiga) yang tidak tegak lurus;
4) Kendaraan yang datang dari arah cabang
persimpangan yang lurus pada persimpangan 3
(tiga) tegak lurus.
e. Jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali
lalu lintas yang berbentuk bundaran, pengemudi harus
memberikan hak utama kepada kendaraan lain yang
datang dari arah kanan.
f. Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan,
pengemudi kendaraan wajib:
1) Berhenti ketika sinyal sudah berbunyi dan palang
pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau ada
isyarat lain;
2) Mendahulukan kereta api;
3) Memberi hak utama kepada kendaraan yang lebih
dahulu melintasi rel.
4. Saat berhenti dan parkir
a. Selain kendaraan bermotor umum dalam trayek, setiap
kendaraan bermotor dapat berhenti di setiap jalan, kecuali:
1) Terdapat rambu larangan berhenti/atau marka jalan
yang bergaris utuh;
42 2) Pada tempat tertentu yang dapat membahayakan
keamanan, keselamatan serta menganggu ketertiban
dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan;
3) Di jalan tol.
b. Parkir kendaraan di jalan dilakukan secara sejajar atau
membentuk sudut menurut arah lalu lintas.
c. Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib
memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan
bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir
dalam keadaan darurat saja.
5. Pengemudi memperlambat laju kendaraannya jika:
a. Akan melewati kendaraan bermotor umum yang sedang
menurunkan dan menaikkan penumpang;
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

b. Akan melewati kendaraan tidak bermotor yang ditarik


oleh hewan, hewan yang ditunggangi, atau hewan yang
digiring;
c. Cuaca hujan dan/atau genangan air;
d. Memasuki pusat kegiatan masyarakat yang belum
dinyatakan dengan rambu lalu lintas;
e. Mendekati persimpangan atau perlintasan sebidang kereta
api;
f. Melihat dan mengetahui ada pejalan kaki yang akan
menyeberang.
6. Menghadapi rintangan di jalan
a. Batu, kerikil, tanah, atau lumpur dan pasir
Batu kerikil, tanah, atau lumpur dan pasir membuat
permukaan jalan sangat licin dan dapat menyebabkan
kendaraan tergelincir. Untuk menghindarinya, kurangi
kecepatan sebelumnya (pada permukaan jalan yang baik),
hindari belok terlalu patah dan pengereman terlalu keras
saat melalui kondisi jalan seperti ini.
b. Pejalan kaki yang menyeberang jalan
Ketika berkendara di jalan, pengendara kendaraan
bermotor motor harus selalu berhati-hati tidak hanya pada
pengendara yang lain di sekitarnya, tetapi juga perilaku
dari pejalan kaki dan hewan.
7. Jangan berkendara dalam keadaan pengaruh minuman atau
obat- obatan.
Kondisi tubuh dan mental yang tidak sehat karena pengaruh
minuman beralkohol (mis : minuman keras) dan obat-obatan
(misalnya : yang menimbulkan kantuk ataupun obat-obatan
terlarang), dapat mengurangi konsentrasi dan reflek pada saat
43
berkendara dan sangat berbahaya untuk keselamatan diri sendiri
serta orang lain.
8. Berkendara pada malam hari
Sinar lampu, khususnya lampu depan memiliki keterbatasan
penyinaran pada malam hari. Oleh sebab itu, tingkatkan
kewaspadaan saat berkendara pada malam hari.
9. Patuhi rambu-rambu lalu lintas
Rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk memberikan
panduan keselamatan bagi pengguna jalan dan jangan lupa
untuk selalu membawa SIM dan STNK demi kenyamanan anda
berkendara.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

C. Rangkuman
Rambu-rambu lalu lintas bukan pajangan atau hiasan yang ditempatkan
dipinggir jalan maupun dibadan jalan tetapi harus dipatuhi dan dipahami oleh
pengemudi karena merupakan panduan keselamatan bagi pengguna jalan
baik yang sifatnya larangan,perintah dan petunjuk bagi pengemudi.Untuk itu
pengemudi wajib mengikuti petunjuk dan tata cara berlalulintas yang baik
dan benar supaya mendapatkan KAMSELTIBCAR di perjalanan diantaranya
cara mengemudikan di jalan raya, cara menggunakan lajur di sebelah kiri,
saat melewati persimpangan, saat berhenti dan memarkirkan kendaraan,
kapan memperlambat laju kendaraannya, pada saat menghadapi rintangan
di jalan, saat kondisi fisik sudah lelah, berkendara di malam hari dan
mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

D. Evaluasi
1. Sebelum Keluar STNK dari Kantor Samsat biasanya
diberikan dokumen …
2. Rambu-rambu lalu lintas dibagi beberapa warna diantaranya
warna merah berfungsi sebagai ….
3. Jelaskan arti rambu di bawah ini !

4. Jelaskan dimana saja kita tidak boleh berhenti selain pada rambu
dilarang berhenti !
44 5. Berapa kecepatan maksimal untuk wilayah perkotaan?

E. Pengayaan
Berdasarkan data, kecelakaan yang terjadi pada tahun 2012 sekitar
29.544 kejadian menurun 9% dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah
32.657 kejadian. Tetapi, angka pelanggaran lalu lintas justru meningkat
7% dari tahun sebelumnya berjumlah 109.776 kini menjadi 117.999, hal
ini menunjukan adanya pengurangan tingkat kecelakaan di jalan raya.
Namun, para pengguna jalan raya masih belum sepenuhnya patuh terhadap
peraturan lalu lintas. Andai saja kita semua patuh terhadap peraturan lalu
lintas, mungkin angka kecelakaan akan semakin turun dan jalanan akan
nyaman. Yuuk tertib yuuuk.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB VII
Metode Berkendaraan

Bab ini berhubungan dengan pengetahuan mengenai metode


berkendara yang aman yang perlu diketahui dan dilakukan oleh pengemudi
pada saat berkendaraan. Menggunakan “metode 5 M” atau yang dikenal
dengan metode “SIPDE”, dan menjalankan prinsip ecodriving dalam
mengemudi merupakan bagian yang penting dalam keamanan berlalu
lintas.

A. Metode 5 M dalam Berkendaraan


Metode 5 M melatih pengemudi menjadi fokus selama berkendara dan
memperhatikan semua pengguna jalan, baik itu pejalan kaki, pengendara
motor, sepeda, maupun pedagang asongan dan lainnya. Metode 5 M yang
dimaksud adalahh:
l Mengamati (Scan); 45
l Mengidentifikasi (Identify);
l Memperkirakan (Predict);
l Mengambil keputusan (Decide);
l Mengeksekusi Keputusan (Execute).
1. Mengamati (Scan)
Pengemudi mencari informasi selengkap-lengkapnya
mengenai kondisi yang ada di sekitar kendaraannya. Mulai
dari depan, samping, hingga belakang. Tujuannya agar
pengemudi mengetahui tingkat risiko yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi (Identify).
Pengemudi harus bisa mengidentifikasi kondisi yang ada di
sekitarnya, sekaligus memperkirakan bahaya apa yang
akan terjadi dengan kondisi tersebut.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3. Memperkirakan (Predict).
Pengemudi juga harus bisa memprediksikan apa yang
akan terjadi dan yang harus dilakukan saat kondisi tertentu
di jalan.
4. Memutuskan (Decide).
Pengemudi mengambil langkah yang harus dilakukan
setelah mengetahui hasil prediksi atau analisa. Tujuannya
adalah untuk mengurangi atau menghindari risiko yang
akan terjadi.
5. Mengeksekusi (Execute).
Pelaksanaan atau tindakan untuk keamanan dilakukan.
Caranya bisa dengan menggunakan alat komunikasi yang
ada di mobil, seperti menggunakan klakson, lampu dim,
mengurangi kecepatan, atau menghindar.

B. Eco- Driving dalam Berkendaraan


Menjalankan kendaraan dengan menerapkan prinsip eco-driving
mempunyai dampak yang sangat baik di antaranya adalah; dapat menghemat
bahan bakar, menghemat biaya perawatan kendaraan, ramah lingkungan,
meningkatkan kenyamanan bagi penumpang, dan tidak membuat stres
pengemudi. Beberapa hal berikut adalah merupakan tindakan–tindakan
yang perlu dilakukan dalam berkendaraan terkait dengan prinsip eco-
driving.

1. Pindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin.


Kendaraan berbahan bakar bensin atau gas perlu melakukan
perpindahan transmisi sebelum 2500 Rpm. Kendaraan bermesin
46 disel perlu melakukan pemindahan transmisi sebelum putaran
2000 Rpm.
2. Pertahankan kecepatan pada putaran ekonomis.
Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi
atau kecepatan tinggi. Apabila pengemudi mempertahankan
kecepatan dan putaran ekonomis, maka energi yang terbuang
dan boros bahan bakar dapat dikurangi.
3. Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu.
Pengereman yang tak diperlukan akan memboroskan
energi. Oleh karena itu, hindari akselerasi yang ekstrem, kecuali
dalam keadaan terpaksa. Antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak
berada di belakang mobil lain terlalu dekat dapat menghemat
bahan bakar hingga 5 -– 10 %.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

4. Matikan mesin apabila memungkinkan


Matikan mesin sewaktu perhentian singkat, misalnya;
pada lintasan jalan kereta api, dan lampu lalu lintas, atau
sedang menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih
dari 60 detik. Khusus untuk truk mixer, matikan mesin apabila
kendaraan tidak ada muatan jika diperkirakan waktu berhenti
lebih dari 1 menit, misalnya saat membersihkan roda dari lumpur/
tanah, waktu melapor pada pos satpam, jalan macet, dan kondisi
lainnya. Ketika menghidupkan mesin kembali, jangan tekan
pedal gas.

5. Servis kendaraan anda dengan teratur.


Servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk
menghemat bahan bakar, membersihkan saringan udara, serta
melaksanakan pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar,
kemudian melakukan uji emisi yang dapat
membantu Anda menghemat bahan bakar. Oleh karena itu,
lakukan pekerjaan servis berkala kendaraan Anda pada bengkel
yang Anda percaya.

C. Rangkuman
Dengan begitu banyaknya kendaraan dan padatnya arus
lalulintas di daerah perkotaan maka sudah tidak heran lagi apabila
kita sering terjebak kemacetan sehingga pengemudi harus punya
pengetahuan dan kecakapan dalam menjalankan kendaraannya
sehingga dapat menghemat bahan bakar, menghemat biaya perawatan,
dan ramah lingkungan yang disebut eco-driving. 47
Yang termasuk eco-driving adalah perpindahan transmisi yang
tepat, mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, menghindari
pengereman dan akselerasi yang tidak diperlukan, mematikan mesin
bila memungkinkan dan servis kendaraan secara teratur.

D. Evaluasi
1. Apa yang dimaksud dengan eco -driving?
2. Jelaskan arti dari 5 M !
3. Pada kendaraan bahan bakar premium, pada RPM berapa harus
melakukan perpindahan transmisi?
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

4. Sebutkan hal apa saja yang bisa menghemat pemakaian bahan


bakar !
5. Kapan pengemudi disarankan untuk mematikan mesin
kendaraannya?

E. Pengayaan
Kita semua pasti ingin selamat sampai tujuan bukan? Kecelakaan
sering terjadi karena pengemudinya sedang terburu-buru. Sebaiknya, anda
memperhatikan jam kerja/sekolah anda dan waktu perjalanan anda.
dengan memperhatikan hal tersebut, anda dapat terbebas dari perasaan
terburu-buru.

48
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB VIII
Prosedur Pembuatan
Surat Izin Mengemudi

Prosedur pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), seperti yang tertulis


di buku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (2010), diatur dalam Undang-Undang
No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan
Kapolri No. 9 tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi adalah sebagai
berikut.

A. Persiapan
Persiapan untuk mengikuti ujian SIM A adalah sebagai berikut.
1. Pemohon sudah memiliki kompetensi dalam etika dan tata cara
mengemudi.
2. Pemohon memiliki pengetahuan peraturan perundang-undangan
lalu lintas
3. Pemohon memakai kemeja.
49
4. Pemohon membawa KTP dan foto copy KTP.
5. Pemohon membawa sertifikat kursus mengemudi.
6. Pemohon membawa alat tulis.

B. Proses Pembuatan SIM


1. Pendaftaran :
a. Pemohon mengisi formulir pendaftaran ujian SIM sesuai
dengan KTP pemohon.
b. Pemohon menyerahkan formulir pendaftaran, KTP, sertifikat
kursus mengemudi ke loket pendaftaran.
c. Pemohon melakukan pembayaran administratif untuk
SIM A sebesar Rp 120.000,00
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2. Tes kesehatan
Pada tahap ini pemohon akan mengikuti tes kesehatan yang akan
memeriksa kondisi fisik dan, terutama penglihatan pemohon.

3. Tes psikologi
Pada tahap ini pemohon mengikuti tes psikologi yang akan
menentukan layak kah psikologi anda atau kejiwaan anda pemohon
untuk mengemudi.

4. Ujian teori
Pada tahap ini pemohon akan mengikuti ujian teori dengan materi
sebagai berikut :

a. Pengetahuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas


dan angkutan jalan
1) Hak utama pengguna jalan
2) Pengetahuan tentang rambu lalu lintas, marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, dan gerakan lalu lintas
3) Kedudukan hukum lalu lintas
4) Peringatan sinar dan bunyi

b. Keterampilan Pengemudi
1) cara mengemudi Kendaraan bermotor
2) cara mendahului Kendaraan bermotor lain
3) cara berbelok
4) cara melewati persimpangan
5) cara penggunaan lampu Kendaraan bermotor
50 6) cara penggandengan dan penempelan kendaraan lain
7) cara parkir
8) cara berhenti
9) kecepatan minimal dan maksimal
10) cara penggunaan jalur dan lajur Jalan

c. Etika berlalu lintas


1) Hak dan kewajiban pengemudi dan pengguna jalan lain
2) Tanggung jawab pengemudi
3) Pengetahuan teknik Kendaraan bermotor
4) Pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas

Ujian teori terdiri dari atas 2 (dua) macam ujian :


BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

a. Ujian teori tertulis, ujian ini berupa pertanyaan dengan jawaban


pilihan berganda.
b. Ujian teori dengan AVIS (audio visual integrated system), ujian ini
dilakukan dengan menggunakan komputer, dimana pemohon
akan menjawab pertanyaan dalam bentuk animasi maupun
gambar dengan menekan tombol benar atau salah. Pemohon
diharap fokus dalam menjalankan ujian karena terdiri dari 30 soal
dengan waktu menjawab tiap soal ujian hanya 10 - 15 detik.

5. Ujian praktek
Pada tahap ini pemohon menuju lapangan praktek dan menunggu
panggilan untuk mengikuti ujian praktek.
Ujian praktek ini terbagi menjadi 2 (dua tahap)
a. Ujian Praktek I, terdiri dari atas:
1) Uji menjalankan kendaraan bermotor maju dan mundur pada
jalur sempit;
2) Uji slalom (zig zag) dan maju dan mundur;
3) Uji parkir paralel dan parkir seri;
4) Uji mengemudikan kendaraan bermotor berhenti di tanjakan
dan turunan.
b. Ujian praktek II, terdiri dari :atas
1) mengemudikan kendaraan bermotor dengan sempurna di
jalan yang ramai, cara berbelok ke kanan dan ke kiri, serta
cara melewati persimpangan atau mix traffic;
2) tetap mengemudikan kendaraan bermotor di belakang
kendaraan yang sedang berjalan lambat;
3) mendahului kendaraan lain dengan cara yang benar;
4) berhenti di tempat yang telah ditentukan;
5) memarkir kendaraan bermotor dengan cepat dan tepat di
51
tempat yang benar di bagian jalan yang ramai, dan parkir
sejajar dengan trotoar tanpa menyentuh tepi trotoar;
6) memutar kendaraan bermotor di jalan yang sepi tanpa keluar
dari jalur lalu lintas;
7) ketaatan mentaati pada peraturan, rambu lalu lintas, marka
jalan, dan alat pemberi isyarat lalu lintas pada waktu
mengemudikan kendaraan bermotor di jalan;
8) menjaga jarak aman pada saat mengikuti kendaraan lain;
9) menggunakan lajur yang tepat pada saat akan mendahului
dan memberi kesempatan apabila didahului kendaraan lain;
10) menggunakan lajur, perpindahan lajur, serta merubah arah
pada jalan sesuai dengan etika dan ketentuan;
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

11) melakukan pengamatan umum melalui tindakan pemindaan,


pengidentifikasian, prakiraan, keputusan, dan pelaksanaan
(scanning, identification, prediction, decision, and execution)
pada saat menjalankan kendaraan uji.
6. Foto SIM dan sidik jari,
Pada tahap ini pemohon menuju ke ruang foto dan bersiap merapikan
diri. Setelah selesai di foto, peserta melakukan scanning (pemindaian)
sidik jari dengan mengikuti petunjuk dari petugas.

7. Pengambilan SIM
Pemohon mengambil SIM A pada loket pengambilan.

C. Rangkuman
Proses pembuatan SIM sebetulnya tidak sulit tergantung seorang
pemohon SIM menyikapinya karena sudah diatur oleh undang-undang lalu
lintas dan angkutan jalan tetapi sebagian orang mengganggap ujian SIM
baik teori dan praktik sangat sulit dikarenakan kesiapan pengetahuan dan
kecakapan yang kurang dikuasai oleh pemohon SIM.
Yang harus diperhatikan oleh pemohon SIM yaitu persiapan untuk
mengikuti ujian SIM A, proses ujian SIM dari mulai pendaftaran, tes kesehatan,
tes psikologi, tes ujian teori, tes ujian praktik, pemotretan dan sidik jari
sampai pengambilan SIM.

D. Evaluasi
1. Apa saja persyaratan pemohon ujian SIM A?
2. Sebutkan jenis-jenis ujian teori SIM A?
52 3. Ada berapa tahap ujian praktik SIM A? Jelaskan!
4. Pengetahuan apa saja yang akan diujikan dalam ujian teori SIM A?
5. Jelaskan proses pembuatan SIM A?

E. Pengayaan
Di beberapa negara luar, proses mendapatkan SIM bukanlah persoalan
yang mudah. Ada tahapan-tahapan yang harus diselesaikan sebelum
mendapatkan SIM utama, dan lama tahapan tersebut memakan waktu
yang tidak sedikit.
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BAB IX
Penutup

Seorang pengemudi yang baik adalah pengemudi yang bertanggung


jawab atas keselamatan dirinya, orang lain dan pengguna jalan lainnya,
serta kendaraan yang dikendarainya.

Buku Teknik Mengemudi Aman Bagi Pemula ini adalah buku petunjuk
dasar-dasar mengemudi bagi para siswa kursus mengemudi ataupun
masyarakat yang akan belajar mengemudi secara mandiri. Diharapkan
dengan mempelajari dan memahami panduan ini, dapat terbentuk pengemudi
yang memiliki sikap tanggung jawab, sikap defensive (bertahan), serta
aman dalam mengemudikan kendaraan, baik dalam mempersiapkan diri
sebelum mengemudi, dan mempersiapkan kendaraan, maupun serta selama
mengemudikan kendaraan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka kecelakaan


lalu lintas di jalan raya adalah faktor manusia atau pengemudi. Pengemudi
yang dimaksud adalah pengemudi yang belum siap menjadi pengemudi
yang baik dan belum menyadari pentingnya keselamatan bagi dirinya
maupun orang lain atau pengguna jalan lain.
53
Mudah-mudahan panduan singkat ini dapat bermanfaat dalam
membentuk pengemudi yang kompeten dan bertanggung jawab, sehingga
dapat menurunkan tingkat kecelakaan berlalu lintas di tanah air kita.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

GLOSARIUM
B
Beam Lampu besar kendaraan.
Blind spot Daerah di sekitar kendaraan yang tidak dapat
terlihat dari kaca spion.
Buku manual kendaraan Buku mengenai penjelasan spesifikasi, letak
semua instrumen dan peralatan, dan hal-hal
lain yang berkenaan dengan sebuah kendaraan.
Buku servis Buku catatan perawatan kendaraan.

D
Defensive driving (Mengemudi dengan bertahan) Karakter
mengemudikan kendaraan yang mengutama-
kan keamanan dan keselamatan diri sendiri,
penumpang, pengemudi kendaraan lain, dan
orang lain di sekitar kendaraan.

Dongkrak Alat ungkit kendaraan bermotor. Umumnya


digunakan disaat mengganti ban.

E
Eco-driving Kebiasaan atau karakter mengemudikan ken-
daraan yang mengutamakan penghematan
penggunaan kendaraan, misalnya: hemat
bahan bakar, kampas rem, ban, dll.
54
L
Lampu hazard Sebuah instrumen komunikasi kendaraan un-
tuk memberikan informasi adanya bahaya atau
peringatan kepada pengguna kendaraan lain-
nya

M
Metode 5 m /SIPDE Sebuah metode dalam mengendalikan ken-
daraan, 5 m yaitu mengamati (scan), meng-
identifikasi (identify), memperkirakan (predict),
mengambil keputusan (decide), mengeksekusi
keputusan (execute).
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

P
Parkir paralel/memanjang Sebuah jenis parkir yang mengaharuskan
kendaraan parkir dalam posisi lurus dengan
sebidang jalan.
Parkir seri/garasi Sebuah jenis parkir yang mengharuskan ken-
daraan parkir dalam posisi tegak lurus 90°
dengan sebidang jalan.
Parkir serong Sebuah jenis parkir yang mengharuskan ken-
daraan parkir dalam posisi miring dengan
sebidang jalan.
Pedal gas/akselerator Alat pada kendaraan yang berfungsi mengu-
rangi atau menambah putaran mesin.
Pedal kupling Alat untuk memutuskan dan menghubungkan
putaran mesin ke roda penggeraknya.
Pedal rem Alat pada kendaraan yang berfungsi mengu-
rangi dan/atau memberhentikan putaran roda-
roda.
Rem tangan Sistim pada kendaraan yang berfungsi untuk
mengunci roda-roda pada saat kendaraan
berhenti.

55
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DAFTAR PUSTAKA

Tim penulis. 2013. Panduan Siswa Mengemudi (belum diterbitkan).


Cirebon: Eka Jaya Berrindo

Tp. 2010.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009


tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Jakarta: Bening.

www.astracreditcompanies.com.

www.driversedguru.com

www.drivingtesttips.biz/stopping-a-car.html

www.parkingtutorial.com

www.smartmotorist.com

56
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

BIODATA PENULIS
Berry Herlambang,
Sebagai Direktur Utama dan Pemilik LPT Eka Jaya
Berrindo. Lahir di Bandung, 13 September 1965.
Mengawali karirnya di lingkungan kursus sebagai
“karyawan“ dilembaga milik orang tuanya yang telah
mendirikan Eka Jaya sejak tahun 1959. Pada tahun
1986 s.d. 1989 mengikuti Pendidikan Manajemen
Otomotif di Shizuoka, Jepang.
Tahun 2000, penulis makin focus mengembangkan
kursus dan “membeli” salah satu cabang Eka Jaya di
Cirebon, sehingga nama Eka Jaya Cabang Cirebon
menjadi Eka Jaya Berrindo. Program pelatihan yang
diselenggarakan tetap sama yaitu Teknik Megemudi
dan Teknik Otomotif.

Beberapa kegiatan penulis diantaranya adalah:


- Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi bidang Mengemudi Kendaraan
Bermotor (LSK MKB) Indonesia
- Master Penguji, Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bidang Mengemudi
Kendaraan Bermotor Indonesia
- Master Penguji, Lembaga Sertifikasi Kompetensi Instruktur/ Pendidik
Kursus dan Pelatihan (LSKPKP)
- Asesor Badan Akreditasi Nasional PNF Indonesia 57
- Instruktur Defensive Driving Indonesia Professional Divers Academy
- Ketua Tim Penyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) bidang Mengemudi
- Perumus Indonesia Qualification Framework (IQF)/ Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia (KKNI) bidang Mengemudi
- Komisaris City and Guilds Indonesia, Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Internasional yang berpusat di London.
- Komisaris PT Edukasi Transportasi Indonesia.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ade S. Danu,

Memulai karir di bidang kursus pada tahun 2005 di LPT


Ek Jaya Berrindo Cirebon. Lahir di Desa Babakan Jawa
– Majalengka pada 3 Mei 1967.
Dengan latar belakang pendidikan arsitektur perta-
manan, penulis pernah bekerja di perusahaan property
di Ciputra Grup dan Kelompok Usaha Sinar Mas bidang
Property di Surabaya selama 12 tahun. Kemudian meng-
geluti Manajemen Operasional dan GA-HRD di PT NW
Industries Bekasi, sebuah perusahaan pabrikasi boiler
untuk pembangkit listrik tenaga uap.

Ketika dulu penulis menginjak dewasa, penulis selalu berkata “tidak” kalau-
suatu saat nanti jadi guru. Bapaknya, Danu Ismadi, BA. adalah guru STM di
Majalengka. Beliau sebenarnya berkeinginan penulis jadi dosen di IPB,
tempat dimana anaknya kuliah.
Kini, ternyata kata ”tidak” dan keinginan bapaknya jadi doa sehingga Ade
Danu akhirnya jadi guru juga walaupun di pendidikan non formal.

Beberapa aktifitas penulis sbb:


- Sekretaris Lembaga Sertifikasi Kompetensi bidang Mengemudi Kenda-
raan Bermotor (LSK MKB) Indonesia
- Master Penguji, Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bidang Mengemudi
Kendaraan Bermotor Indonesia (LSK MKB)
- Master Penguji, Lembaga Sertifikasi Kompetensi Instruktur/ Pendidik
58 Kursus dan Pelatihan (LSKPKP)
- Asesor Badan Akreditasi Nasional PNF Indonesia
- Instruktur Defensive Driving Indonesia Professional Divers Academy
- Penyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
bidang Mengemudi
- Perumus Indonesia Qualification Framework (IQF)/ Kualifikasi Kerja
Nasional Indonesia (KKNI) bidang Mengemudi
- Pengalaman Melatih Safety Driving dan Safety Ridingi : Bank Saudara,
PT Malaka Utama, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Chevron
Indonesia, PT Pertamina, PT Biofarma, Rumah Zakat Indonesia, Klub
YAMAHA, KEMENKOMINFO, Instruktur Kursus Mengemudi Indonesia,
Asosiasi Pengelola Pelatihan Mengemudi Indonesia. Pengemudi
Angkutan Umum Binaan PT Jasa Raharja.dll
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

LAMPIRAN BEKASI

1a 1b 1c 16 17 18a
Tikungan ke kiri Tikungan ke kanan Tikungan tajam ke kiri Lintasan pesawat terbang Angin dari samping Lintasan dua arah

1d 1e 1f 18b 18c 18d


Tikungan tajam ke kanan Tikungan Ganda , tikungan Tikungan Ganda , tikungan Awal bangunan pemisah untuk Akhir bangunan pemisah Akhir bangunan pemisah
pertama ke kiri pertama ke kanan lalulintas dua arah untuk lalulintas dua arah untuk lalulintas satu arah

1g 1h 1i 19a 19b 19c


Banyak tikungan atau urutan Banyak tikungan atau urutan Pengarah tikungan ke kanan
beberapa tikungan, tikungan beberapa tikungan, tikungan Persimpangan empat Persimpangan tiga sisi kiri Persimpangan tiga sisi kanan
pertama ke kiri pertama ke kanan

19d 19e 19f


1j 2a 2b Persimpangan tiga serong kiri Persimpangan tiga serong kiri Persimpangan tiga serong
Pengarah tikungan ke kanan Turunan Turunan tajam kanan

19g 19h 19i


2c 2d 3a
Tanjakan Tanjakan tajam Penyempitan di kiri dan Persimpangan tiga serong Persimpangan tiga tipe T Persimpangan tiga tipe Y
kanan jalan kanan

19j 19k 19l


3b 3c 3d
Persimpangan ganda kiri Persimpangan ganda kanan Persimpangan tiga ganda kiri
Penyempitan di kiri jalan Penyempitan di kanan jalan Jembatan atau penyempitan kanan kiri
di jembatan

19m 20a 20b


3e 3f 4
Persimpangan tiga ganda Persimpangan tiga dengan Persimpangan tigasisi kiri
Pengurangan lajur kiri Pengurangan lajur kanan Jembatan angkat kanan prioritas dengan prioritas

5
Jalan menuju tepian air,
tepian juran
6a
Jalan terjal datar,
bergelombang atau
6b
Jalan cembung atau
jembatan cembung
20c
Persimpangan tiga sisi kanan
dengan prioritas
20d

dengan prioritas
20e
Persimpangan tiga serong kiri Persimpangan tiga serong kanan
dengan prioritas
59
berbukit-bukit

m
m

20f 21a 21b


Persimpangan bundaran Tinggi ruang bebas m Lebar ruang bebas m
6c 7 8 dengan prioritas
Jalan cekung Jalan licin Kerikil lepas

22a 22b 23
9a 9b 10 Persilangan datar dengan Persilangan datar dengan Hati-hati
lintasan kereta api berpintu lintasan kereta api tanpa
Longsoran tanah atau batu Longsoran tanah atau batu Penyeberangan orang pintu
yang berjatuhan dari sebelah yang berjatuhan dari sebelah
kiri jalan kanan jalan

11 12 13a
24a 24b 24c
Banyak anak-anak Banyak orang bersepeda dan Banyak satwa jinak dan
sering menyeberang jalan sering menyeberang jalan Rambu tambahan menyatakan Rambu tambahan menyatakan Rambu tambahan menyatakan
jarak 400 m jarak 300 m jarak 100 m

TANAH LONGSOR
DIMUSIM HUJAN

13b 14 15 25
Banyak satwa liar dan Ada pekerjaan di jalan Lampu pengatur lalu lintas Peringatan tentang bahaya
sering menyeberang jalan tanah longsor di musim hujan
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BEKASI KOTA
PANCORAN

BOGOR KEB. LAMA

1a 1b 1c 1a 1b 1c
Rambu pendahulu petunjuk Rambu pendahulu petunjuk Rambu pendahulu petunjuk
Wajib mengikuti arah ke kiri Wajib mengikuti arah ke kanan Wajib mengikuti arah yang jurusan pada persimpangan jurusan yang menunjukkan jurusan yang menunjukkan
ditunjuk di depan arah daerah arah yang harus ditempuh
pada suatu daerah

CIBITUNG TJ. PRIUK T M II


1d 1e 1f
Rambu pendahulu petunjuk Rambu pendahulu petunjuk Rambu pendahulu petunjuk
1d jurusan yang menyatakan jurusan yang menyatakan lajur jurusan yang menyatakan lajur
1e 1f arah untuk mencapai suatu kiri yang harus dilewati untuk kanan yang harus dilewati
Wajib mengikuti arah yang Wajib berjalan lurus ke depan Wajib mengikuti arah yang tempat keluar dari jalan Tol jurusan yang dituju untuk jurusan yang dituju
ditunjuk ditentukan pada bundaran
PURWAKARTA 70
Km
TMII

2a 2b
Rambu petunjuk jurusan Rambu petunjuk jurusan
Purwakarta dengan jarak 70 km menuju jalan tol jagorawi

2a 2b 3a 1g 7
T. ABANG Km 100 M
Wajib mengikuti salah satu Wajib mengikuti salah satu Lajur atau bagian jalan yang Rambu pendahulu petunjuk
arah yang ditunjuk arah yang ditunjuk wajib dilewati jurusan yang menyatakan 2c 2d
adanya pilihan lajur sesuai Rambu petunjuk jurusan Rambu petunjuk jurusan
jurusan pada persimpangan ke pelabuhan udara untuk ke arah perkemahan
10 Taman Nasional 0
200 M DIENG Km
oooooooooo
ooooooooooo
Km

2e 2f 2g
3b 3c 4a Rambu petunjuk jurusan Rambu petunjuk jurusan ke Rambu petunjuk jurusan ke
untuk menuju ke arah daerah wisata Dieng dengan daerah Taman Nasional
Lajur atau bagian jalan yang Wajib melewati salah satu Wajib untuk pejalan kaki pesanggrahan pemuda jarak 10 km
wajib dilewati lajur yang ditunjuk
TOMOHON 3 Km
TONDANO 15 Km KEDIRI KEDIRI
3
Jalan ini menuju ke Tomohon 4a 4b
3 km dan ke Tondano 15 km Awal batas wilayah kota Kediri Keluar batas wilayah kota Kediri
4b 4c 4d
Wajib untuk lalulintas Wajib untuk lalulintas becak Wajib untuk lalulintas Jalan Tol Jalan Tol
bersepeda pengendara berkuda Jagorawi Jagorawi
4c 4d
Awal batas wilayah jalan Tol Akhir batas wilayah jalan Tol
Jagorawi Jagorawi 5
Tempat penyeberangan orang
4c 4c 4d
Wajib untuk lalulintasdokar Wajib untuk lalulintas pedati Wajib untuk lalulintas pedati,
gerobak dorong dan dokar

6a 6b

30km 30km Jalan satu arah kanan Jalan satu arah kiri
Untuk mempertegas dapat Untuk mempertegas dapat
digunakan papan tambahan di digunakan papan tambahan di
6c
Jalan satu arah lurus
Untuk mempertegas dapat
bawahnya dengan tulisah bawahnya dengan tulisah digunakan papan tambahan di
5a 5b 6a “SATU ARAH” “SATU ARAH” bawahnya dengan tulisah
Perintah kecepatan minimum Batas Akhir kecepatan Wajib memakai rantai pada ban “SATU ARAH”
yang diwajibkan minimum yang diwajibkan

60 6b
6d
Rambu petunjuk tempat
berbalik arah
6e
Jalan buntu 6f
Jalan buntu
Batas akhir wajib memakai
rantai pada ban

6g 6h 6i
Jalan Tol Batas akhir Jalan Tol Khusus kendaraan bermotor

6l
6j 6k Arah lajur bus
Batas akhir jalan yang khusus Tempat pemberhentian bus
untuk kendaraan bermotor

6m 6n 6o
Bagian lajur yang dapat Rambu yang menjelaskan Lajur bus searah dengan arah
digunakan lalulintas lainnya bahwa akan memasuki jalan lalulintas
yang mempunyai lajur
khusus bus
BAHAN AJAR KURSUS & PELATIHAN
TEKNIK MENGEMUDI AMAN BAGI PEMULA

200 M ...... Km
BEKASI
6p Jarak dari rambu sampai awal bagian jalan Panjang bagian jalan yang berbahaya atau
Lajur Bus berlawanan arah yang berbahaya atau awal daerah dimana panjang daerah dimana peraturan berlaku,
dengan arah lalulintas 6q 6r peraturan berlaku, sebagaimana contoh sebagaimana contoh dimaksud
Tempat pemberhentian Memasuki daerah penggunaan dimaksud
kendaraan dengan batas sabuk pengaman
AKHIR LAJUR BUS 10 M 5M 5M
6s
Akhir Lajur Bus
Berlakunya rambu sesuai arah panah kekiri Berlakunya rambu sesuai arah panah kekiri
10 meter dan kanan 5 meter

10 M
KHUSUS BUS
7 8 9a Berlakunya rambu sesuai arah panah ke Berlakunya rambu sesuai dengan keterangan
Mendapat prioritas atas Tempat Parkir Rumah Sakit kanan 10 meter pada papan tambahan
lalulintas dari depan

9b 9c 9d
Batas Pertolongan Pertama Bengkel Perbaikan Kendaraan Telepon Umum

Awal berlakunya rambu Pengulangan berlakunya Awal berlakunya rambu


sesuai arah panah lalulintas rambu sesuai arah panah sesuai arah panah
ke depan lalulintas ke depan dan ke
belakang
9e 9f 9g
Pompa Bahan Bakar Hotel / Motel Rumah Makan

06.00 - 15.00 KECUALI BUS

Berlakunya rambu sesuai waktu yang Berlakunya rambu bagi semua kendaraan
ditentukan kecuali bus
9h 9i 9j
Kedai Kopi Tempat Wisata Tempat Berjalan Kaki
BANYAK JURANG LICIN DI WAKTU
HUJAN
Papan tambahan untuk menegaskan jenis
bahaya yang dimaksud tabel I No. 23 (hati-
hati) Papan tambahan untuk menegaskan jenis
bahaya yang dimaksud tabel I No. 23 (hati-
hati)
9k 9l 9m
Tempat Berkemah Tempat Kemah Tempat Berkemah dan

61
9n 9o 9p
Pesanggrahan Pemuda Rumah Ibadah Umat Islam Rumah Ibadah Umat Kristen

9q 9r 9s
Rumah Ibadah Umat Hindu Rumah Ibadah Umat Budha Museum

9t 9u 9v
Stadion / Lapangan Terbuka Lapangan Olahraga) Gedung / Bangsal Olahraga
(Stadium/Sport Hall) (Gedung) (Sport Hall)

JL. JEND. SUDIRMAN


10
Papan Nama Jalan
Bahan Ajar Kursus & Pelatihan Mengemudi Level II
Bahan Ajar
Kursus & Pelatihan

MENGEMUDI LEVEL II

TEKNIK M ENGE MUDI AMAN BAGI PEMULA

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Kursus
Kementerian Pendidikan dan dan Pelatihan
Kebudayaan
Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
Kementerian
Direktorat Pendidikan
Pembinaan dan dan
Kursus Kebudayaan
Pelatihan
Tahun
Tahun 2013
2014

Anda mungkin juga menyukai