Anda di halaman 1dari 2

Ariestya Alfianti Puteri

175020301111001

Business Model Canvas

Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual chart yang
terdiri dari 9 elemen. Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam
bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba
menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang
terdapat dalam sebuah model bisnis.
Penting untuk menjadi catatan, model bisnis berbeda dengan rencana bisnis (business plan).
Tujuan model bisnis ialah untuk membantu startup memvalidasi sumber daya, aktivitas, kanal, hingga
hubungan yang akan dijalin. Sementara rencana bisnis lebih kepada strategi untuk mencapai target
yang diinginkan sehingga akan berbicara mengenai pemasaran, keuangan, dan lain-lain.
BMC memiliki sembilan elemen yang saling terhubung. Adapun sembilan elemen
tersebut meliputi: (1) customer segments, (2) customer relationships, (3) value proposition, (4)
channels, (5) revenue streams, (6) key activities, (7) key partners, (8) resources, (9) cost structure.
Secara fungsi, kesembilan elemen tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yakni:
 desirability (elemen yang mendefinisikan keinginan startup/founder) meliputi: customer
segments, value proposition dan customer relationships;
 feasibility (elemen yang mendefinisikan dukungan untuk merealisasikan keinginan tersebut)
meliputi: channels, key activities, key resources dan key partners; dan
 viability (elemen yang mendefinisikan ketahanan bisnis) meliputi: revenue streams dan cost
structure.

Consumer segment and value proposition

Consumer Segment
Dalam mengisi consumer segment, pengusaha perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti: “Siapa pengguna utama produk Anda? Bagaimana karakteristiknya? Apa saja segmentasi
konsumen yang ingin disasar?”, agar menjadi lebih spesifik dan detail.
Segmentasi konsumen bisa beragam, bahkan sebuah produk bisa saja menyasar lebih dari satu
segmen. Beberapa jenis segmentasi dalam startup digital seperti B2C (Business to Consumer), B2B
(Business to Business), C2C (Customer to Customer), B2G (Business to Government) — atau gabungan
dari beberapa segmentasi seperti B2B2C dan B2B2G. Masing-masing segmen pelanggan tersebut juga
harus dipahami karakteristiknya secara mendalam.
Ariestya Alfianti Puteri
175020301111001

Value Proposition

Yakni berisi mengenai solusi yang coba ditawarkan kepada pelanggan. Beberapa pertanyaan yang
dapat dijawab founder untuk mengisi bagian ini di antaranya: “Masalah apa yang coba diselesai
dengan produk/layanan startup anda? Apakah permasalahan tersebut cukup signifikan? Solusi apa
yang ingin ditawarkan? Apa manfaat solusi tersebut bagi konsumen?”

Anda mungkin juga menyukai