Anda di halaman 1dari 10

MENGAITKAN KISAH MAKARONI NGEHE DAN

CHAIRUL TANJUNG BESERTA RANGKUMAN

Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Oleh :
Fathurohman Fatoni
1711000080

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


S1 AKUNTANSI
PERBANAS INSTITUTE
2019
RINGKASAN
BAB 1
PENDAHULUAN

 Kesimpulan dalam pengertian wirausaha adalah ia yang memiliki sikap mental yang berani
menanggung resiko, berpikiran maju, berani berdiri atas kaki sendiri. Sikap mental ini perlu
ditanamkan serta ditumbuhkembangkan dalam diri sendiri angkatan muda bangsa Indonesia,
agar dapat mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain di dunia.

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :


Bahwa si Ali Muharam pemuda asal Tasikmalaya ini juga pernah mengalami hal seperti
pada halnya dia berani merantau sedikit demi sedikit ke Jakarta dari yang awalnya dia mencari
modal awal bekerja di Bogor sebagai office boy sampai pada akhirnya dia sampai di Jakarta. Saat
dia di Jakarta dia mendapat tawaran bisnis membuka usaha warung makan di salah satu bank
swasta di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Di usaha yang ia geluti ini pun ia berjuang sendirian
dari ia mulai berbelanja, masak, dan melayani nya pun dia benar benar sendiri. Dari kisah Ngehe
itulah perjalanan kisah Ali yang bermodalkan nekat muncul.

 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :

Chairul Tanjung adalah pemuda berani yang berani menanggung resiko ditengah
ketidakpastiannya dalam memulai berbisnis. Contohnya saat dia memulai usaha fotocopy. Dalam
usahanya itu tidak banyak memang keuntungan yang didapat karena dia tidak terjun langsung
ikut bekerja dalam usaha fotocopy. Sikap mental yang pemberani juga ia tunjukan saat dia
mencoba memulai usaha baru dengan sepatu sebagai bahan utamanya. Dengan meminjam uang
di Bank sebesar 1.5 milyar, bukan uang yang sedikit untuk ia dapat mengembalikannya. Karena
usaha yang ia geluti tersebut juga belum tentu pasti akan mengembalikan modal yang telah ia
pinjam sebelumnya.

 Orang orang yang sukses terus bekerja sebelum orang lain berhenti, sedangkan orang orang yang
gagal adalah mereka yang berhenti sebelum orang lain (prinsip wirausahawan)

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :

Ali Muharam si pencipta nama makanan makaroni ngehe, terus mencoba mencari
pekerjaan guna menghidupi dirinya sendiri. Dia mencari pekerjaan sana sini, hingga akhirnya
mencoba berbisnis. Asal muasal dia ingin mencoba berbisnis makaroni ngehe ini, juga karena
modal dia bekerja menjadi office boy. Dia tau bagaimana cara memasak, mengolah juga dari
modal dia gigih bekerja tersebut.
 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :

Chairul Tanjung, yang sekarang adalah pemilik CT Corp ini sangat gigih sekali dalam
melakukan berbagai eksperimen berusaha dalam merintis masa depannya. Dia tak pernah
berhenti walaupun ditengah ketidakpastiannya akan jadi apa dia setelah ini. Namun berkat usaha
pantang menyerah, dan menurut Chairul pun mungkin kalau saja ayahnya tidak mengalami
kebangkrutan dulu, ia tidak akan berhasil seperti sekarang ini.

BAB 2
KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

 Salah satu penemuan terpenting pada diri seseorang adalah ketika ia mampu menemukan potensi
dirinya yang dapat ditumbuhkembangkan menjadi potensi unggulan untuk mencapai kesuksesan
yang akan dicapai dalam kehidupan

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :


Pemilik makaroni ngehe Ali Muharam, dia salah satu enterpreuner yang sukses dengan
kegigihannya memulai bisnis makaroni ini. Dimulai dengan beberapa ide kreatifitas dan juga tidak
lupa kerja keras yang ia miliki, ia berhasil mengembangkan usaha ini hingga telah banyak
membuka banyak cabang di beberapa kota besar salah satunya Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Ali
telah banyak melalui proses sebelum dia bisa sukses seperti ini. Yang pada awalnya dia hanya
bermodalkan nekat, alhasil dengan potensi dan bakat wirausahawan yang ia miliki, di berhasil
mendirikian usaha ini hingga berhasil juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas

 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :

Potensi diri yang ia miliki sejak kecil adalah bahwa ia memiliki keturunan dalam
berwirausahawan dari ayahnya. Ayahnya dahulu bisa menghidupi keluarganya pun dengan hasil
berbisnis. Potensi ini yang kemudian menular kepada sosok Chairul Tanjung tersebut. Menurut
saya dia juga kreatif dalam memulai bisnis. Contohnya adalah saat dia memulai usaha fotocopy di
lingkungan kampusnya. Dia berfikiran bagaimana ia bisa memulai usaha ini namun ia tidak terjun
langsung dalam usaha yang ingin ia geluti itu. Chairul Tanjung juga dinilai sebagai sosok yang
mudah bergaul dan juga bersosialisasi dalam berbisnis. Sehingga dengan potensi yang ia miliki
inilah ia memiliki kepercayaan diri untuk dapat mewujudkan mimpinya tersebut.

 “Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan
cara mencapai tujuan tersebut dengan sendiri”

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :


Kutipan kata kata diatas sangat sejalan dengan apa yang dialami Ali Muharam pada saat
itu. Dia merasakan bagaimana rasanya berjuang sendiri, bekerja sendiri, mengumpulkan uang
untuk mengembalikan modal yang ia pinjamnya sendiri, sampai sampai pada saat itu ada kejadian
dimana saat stok makaroni di tokonya habis, ia yang pesan sendiri hingga membuatnya harus
mengambil sendiri stok yang dikirimkan dari Tasikmalaya menggunakan bis ke terminal Lebak
Bulus. Bahkan untuk memangkas dan agar terkumpul uang untuk pengembalian modalnya pun
dia rela harus tidur di outlet menyatu dengan dapur yang selalu berlumuran minyak sebelum ia
bersihkan. Namun, hal itu tidak sia sia karena usahanya pun laku keras hingga omset yang ia dapat
sehari pada waktu itu sebesar Rp 30.000 – Rp 100.000 bisa ia tabung selama 8 bulan untuk
mengembalikan modal yang ia pinjam tersebut.

 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :

Hal ini yang ia juga miliki dalam memulai usahanya. Ia mempunya tanggung jawab
tersendiri dimana apapun yang terjadi nanti saat ia berbisnis, ia harus dapat menanggungnya.
Sebagaimana contohnya saat ia memulai bisnis kontaktor. Saat mendapatkan orderan untuk
membangun pabrik sumpit, ditengah perjalanan, si pengorder mendapatkan kesulitan keuangan
yang membuat proyeknya mangkrak. Padahal Chairul Tanjung sampai rela membantu si
pengorder dengan menjual mobil kepunyaan Chairul Tanjung ini. Namun alhasil berkata lain,
proyek ini tetap mangkrak walaupun Chairul Tanjung telah melakukan segala caranya.

BAB 3
POTENSI KEWIRAUSAHAAN

 Para wirausahawan mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Jika
ada hambatan ditengah perjalanan, mereka tidak akan menyerah, tetapi menilai situasi secara
objektif, merumuskan rencana rencana baru yang dipercaya akan efektif di lingkungan baru.

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :

Makaroni Ngehe memang bukan nama asal yang diberikan Ali Muharam, tetapi nama
Ngehe itu diberikan berkat perjalanan karirnya sejak dia masih menjadi putra daerah asli
Tasikmalaya hingga ia berhasil menjalankan usahanya di Ibukota. Usahanya hingga dia berhasil ini
tidak mudah. Menurut saya, Ali Muharam ini dia orang yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan barunya, yang notabenenya putra daerah merantau ke Ibukota, memulai pekerjaan
baru, berkomunikasi dengan orang kota, dan pada intinya dia mampu memposisikan dirinya
bahwa dia itu layak bersaing dengan wirausahawan lain di Ibukota. Memang padang awalnya Ali
Muharam ini takut dengan segala situasi dan kondisi yang terjadi nanti pada dirinya ditengah
kejamnya arus persaingan disana. Tetapi dengan keyakinan dan kerja kerasnya dia berhasil
melawan itu semua. Sampai pada akhirnya dia menjadi wirausahawan sukses seperti sekarang ini.
 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :

Chairul Tanjung adalah seseorang yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Seperti halnya saat ia memulai berbisnis sepatu dengan modal yang tidak sedikit itu. Contoh
mudahnya seorang Chairul beradaptasi dengan lingkungan yg baru adalah saat ia dengan
mudahnya bekerja sama dengan Chiam warga negara Singapura yang membantu usahanya tanpa
ia perlu mengeluarkan dana sedikitpun saat itu, namun ia hanya menggunakan gedung mangkrak
sebagai modal usahanya dengan Chiam.

BAB 4
MOTIVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

 Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaan kebutuhan individu. Kebutuhan
ini ditransformasikan menjadi perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku
tujuan. Tujuan perilaku itu sendiri adalah untuk mengurangi kebutuhan yang dirasakan.
Sedangkan secara teoritis, maksudnya adalah perilaku mendukung tujuan dan perilaku tujuan
berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :

Menurut saya, kata kata diatas seperti kejadian Ali Muharam saat sedang bekerja di Bogor
dan juga pada saat dia memulai usaha bisnis makaroninya. Pada awalnya tujuan dia merantau
adalah ingin merubah nasibnya menjadi yang lebih baik. Tetapi selain itu juga, pada saat dia
bekerja di Bogor sebagai office boy, salah satu tujuannya yang pasti adalah untuk bertahan hidup
dan memenuhi kebutuhan dia selama dia mencari pekerjaan yang lain. Itu pun sama halnya saat
dia memulai usaha makaroni itu. Bermodalkan dana yang ia pinjam dari kerabatnya, disamping
dia harus mengembalikan modal yang telah ia pinjam, usahanya juga harus terus berjalan agar
dapat memenuhi kebutuhan sandang papan dan pangannya. Maka dari itu, menurut saya salah
satu motivasi Ali bekerja disamping mencari pengalaman mungkin untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya

 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :


Menurut saya, tujuan awal Chairul Tanjung pun tidak jauh beda dari Ali Muharam ini.
Salah satu tuntutan yang dimilikinya adalah bagaimana ia bisa dapat bangkit dari keterpurukan
setelah apa yang ia terima saat usaha ayahnya bangkrut. Dengan mengesampingkan semua mimpi
mimpinya, salah satu faktor yang membuat ia harus terjun menjadi wirausahawan adalah demi
memenuhi kebutuhan pribadinya. Karena Chairul Tanjung ini tersadar, saat ayahnya bangkrut dan
dia kehilangan segalanya, dia harus dapat bangkit dan kembali merintis semua dari awal lagi.
 Enterpreneur atau enterprising man adalah orang yang berani mengambil resiko, berani
menghadapi ketidakpastian.

 Kaitannya dengan kisah makaroni ngehe :


Ali Muharam adalah orang yang berani mengambil resiko ditengah ketidakpastiannya dia
merantau jauh ke ibukota. Sebagai contoh dari resiko yang saya dapati dari kisahnya adalah
bahwa dia berani meminjam dana dari kerabatnya yang dana itu tidak sedikit dengan
ketidakpastian kapan pengembalian dana itu bisa di lakukan dan dengan cara apa Ali dapat
mengembalikannya. Resiko yang selanjutnya bisa saja terjadi adalah jika usaha yang ia pilih
dengan bahan dasar makaroni ini akan laku atau laris atau hanya sebaliknya.

 Kaitannya dengan kisah Chairul Tanjung :


 Berani memulai usaha yang besar dengan resiko keuntungan dan kerugian yang besar
 Berani bekerjasama dengan orang baru untuk memulai bisnisnya
RANGKUMAN
BAB III
POTENSI KEWIRAUSAHAAN

Untuk memulai bisnis baru, kita harus dapat menilai tingkat kemampuan dan mempunyai rasa
percaya diri terhadap kemampuan untuk berhasil atau justru kita lebih berhasil jika bekerja untuk orang
lain. Maka dari itu, ada cara yang tepat untuk membuat kita mampu menilai kualifikasi untuk memulai
dan mengelola bisnis baru antara lain

 Kemampuan inovatif
Yang berarti memberikan perbaikan terhadap barang dan jasa yang sudah ada,
menciptkan barang baru atau mengkombinasikan unsur unsur barang tersebut agar terciptanya
model yang terbarukan. Inovasi sendiri berasal dari kreativitas yang ada namun bergantung
kepada kemampuan seseorang itu sendiri. Orang yang kreatif mempunyai kemampuan untuk
mengubah situasi yang sulit dan membangun kembali bisnis yang ada.
 Keinginan untuk berprestasi
Artinya bahwa seorang wirausahawan akan terdorong sendiri untuk mewujudkan
impiannya demi terciptanya mimpi dan tujuan dalam berbisnis
 Kemampuan perencanaan realistis adalah Perencanaan yang sejalan dengan tujuan seorang
wirausahawan
 Kepemimpinan terorientasi pada tujuan
Sosok kepemimpinan yang diarahkan sekuat tenaga oleh wirausahawan dan rekan kerja
agar dipusatkan untuk mencapai tujuan utama dalam berbisnis
 Objektivitas
Yang berarti mampu mengarahkan pemikiran dan aktivita kewirausahaannya dengan cara
pragmatis, maksudnya dengan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya, dan
menentukan arah tindakan dengan cara praktis
 Tanggung jawab pribadi
 Kemampuan beradaptasi
Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Jika terdapat kondisi yang
berbeda mereka tidak akan menyerah, tetapi menilai situasi secara objektif, merumuskan rencana
rencana baru yang dipercaya akan efektif di lingkungan baru
 Kemampuan pengorganisasian dan administrator

Ada beberapa hal yang dapat memotivasi seseorang antara lain

 Kebutuhan Prestasi (Need for Achievement)


Misalnya seseorang memperoleh pendapatan yang besar dari hasil prestasi kerja yang ia raih.
Maka otomatis ia akan terdorong dan termotivasi untuk lebih giat lagi dalam bekerja
 Kebutuhan Afiliasi (Need for Affiliation)
Dalam hal ini, seseorang termotivasi karena merasa dirinya diterima dan dihormati dalam
lingkungan ia bekerja
 Kebutuhan Kekuasaan (Need for Power)
Dorongan karena dirinya ingin mencapai kedudukan dan kekuasaan yang lebih tinggi atau
dalam artian ingin lebih berkuasa atas ego yang ia miliki

BAB IV
MOTIVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

Motivasi menerangkan cara orang orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakin
wirausahawan mengerti perilaku anggota organisasi, maka semakin mampu mereka mempengaruhi
perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional.

Faktor-Faktor yang mendorong timbulnya motivasi menurut Hoy dan Cecil antara lain :

 Harapan, yaitu keinginan atau keyakinan bahwa suatu usaha yang dilakukan pasti akan
berhasil.
 Valensi, yaitu tingkat keterlibatan dan keikutsertaan batinial seseorang terhadap suatu
aktivitasnya atau dengan kata lain tingkat kepedulian seseorang dengan usaha yang
dikerjakannya.
 Peralatan/kebutuhan, yaitu alat pendukung atau kemampuan yang dimiliki seseorang guna
mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Motivasi dibagi menjadi 6 kelompok menurut Otto Wilman antara lain :

 Motivasi Psikologi (dorongan untuk mengembangkan dirinya sendiri agar lebih giat dan
bersemangat)
 Motivasi Praktis (dorongan untuk memenuhi kebutuhan ketuhanan dan mengembangkan diri
karena adanya nilai praktis dalam kehidupan)
 Motivasi Pembentukan Kepribadian (pembentukan kepribadian wirausahawan terutama dari segi
intelektual dan estetis)
 Motivasi Kesusilaan
 Motivasi Sosial (dorongan untuk mempelajari sesuatu yang layak untuk dikerjakan dalam
pergaulan dan dalam interaksi dengan orang lain)
 Motivasi Kebutuhan (berkaitan dengan kebutuhan individu itu sendiri)

Model dan karakteristk motivasi


Model Motivasi terbagi menjadi 3 bagian, antara lain :

 Model Motivasi Kebutuhan dan Tujuan


Kebutuhan ini ditransformasikan menjadi prilaku yang diarahkan mendukung pelakanaan
perilaku tujuan. Sedangkan tujuan perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhan yang
dirasakan. Contohnya, seseorang mungkin merasa kelaparan. Kebutuhan ini di
transformasikan pertama dalam perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan
perilaku tujuan untuk makan.
 Model Ekspektasi Motivasi Vroom
Kekuatan motivasi ditentukan oleh nilai dari hasil menjalankan suatu perilaku yang
dijalankan oleh individu menyebabkan diperolehnya hasil. Ketika kedua faktor itu meningkat,
kekuatan motivasi atau keinginan individu untuk menjalankan perilaku pun akan juga
meningkat.
 Model Motivasi Porter-Lawler
Menekankan pada 3 karakteristik dan proses motivasi, yaitu antara lain :
 Nilai balas jasa yang dirasakan
 Tingkatan saat individu secara efektif menyelesaikan suatu tugas
 Keadilan balas jasa yang dirasakan akan mempengaruhi jumlah kepuasan yang
dihasilkan oleh balas jasa tersebut

Karakteriskik Motivasi oleh Baron dan Shane, antara lain :

 Passion
Maksudnya adalah semangat yang membara dan besar disertai emosi yang kuat dan
hasrat yang menggebu gebu dan determinasi yang tinggi untuk mewujudkan suatu tujuan
 Tencity
Dapat diartikan sebagai keuletan atau kegigihan atau ketekunan dalam melaksanakan
tugas tugas dalam waktu yang telah ditentukan

Hubungan Konsep Diri dan Motivasi dalam Kewirausahaan


Yang terpenting sebagai seorang wirausahawan adalah diharapkan mampu memiliki
kekuatan dari dalam diri untuk mengatasi semua hambatan yang akan diterima, khususnya
konsep diri yang positif dan motivasi yang tinggi. Konsep diri memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap motivasi yang timbul pada wirausahawan dalam menyelesaikan tugasnya. Konsep diri
berperan dalam pengintegrasian pribadi dalam memotivasi perilaku kewirausahawan dan
mencapai kesehatan mental.

Anda mungkin juga menyukai