Anda di halaman 1dari 29

INTEGRAL GANDA TIGA SISTEM KOORDINAT BOLA

DAN PENERAPANNYA DALAM MENGHITUNG VOLUM BENDA

A. Sistem Koordinat Bola


Sistem koordinat ini digunakan untuk menyelesaikan soal-soal geometri dan
fisika yang melibatkan suatu pusat simetri. (Sutopo,Kalkulus 4 hal 25)
Mengerjakan lipat tiga atau menghitung volum benda dengan memakai sistem
koordinat Cartesius maupun koordinat tabung terkadang sulit. Alternatif pemecahan-nya
adalah dengan memakai koordinat bola. Apabila benda pejal memiliki sumbu simetri,
pemilihan koordinat bola untuk menghitung volumnya adalah pilihan yang tepat.

Demikian pula perhitungan integral lipat tiga atas daerah yang mempunyai sumbu

simetri akan lebih efektif memakai koordinat bola.

Dalam koordinat bola terdapat suatu bidang kutub , dan suatu sumbu yang

tegak lurus bidang kutub itu dengan titik asal sumbu berimpit dengan titik kutub dari

bidang kutub tersebut. (Sugiman, Kalkulus JICA hal 147-148)

(0)

Y
R
O

X Gambar 1
Misalkan suatu titik di dan adalah proyeksi titik pada bidang .

Dalam koordinat bola, adalah jarak ke titik asal, θ adalah sudut antara

sumbu x dengan dan adalah sudut antara garis dan sumbu z positif, maka ρ,

θ, dan disebut koordinat bola titik P dan dinyatakan sebagai P(ρ, θ, ). Untuk

sembarang titik P(ρ, θ, ) berlaku   0 , 0    2 , dan .

(Sugiman,Kalkulus JICA hal 147-148)

Hubungan koordinat bola dengan koordinat kartesius


Perhatikan Gambar 1, dari gambar tersebut akan dicari hubungan koordinat
kartesius dengan koordinat bola dengan menggunakan bantuan dua buah segitiga yaitu

dan .

1. Lihat
Dari gambar di samping terlihat bahwa

P’ P

2. Lihat
P
P Dari gambar di samping terlihat bahwa

Q
Q O
O
x
Diperoleh persamaan dan Substitusikan persamaan ke persamaan

dan maka akan diperoleh :


Jadi diperoleh hubungan antara koordinat kartesius dengan koordinat bola

yaitu :

Contoh :

Cari koordinat Kartesius dari titik P dengan koordinat bola .


(Purcell, Kalkulus Jilid 2 hal 240)
Penyelesaian : Z

X P
Kita telah melukiskan titik P pada gambar di atas, dengan menggunakan persamaan
pada koordinat bola dapat dicari koordinat kartesius dari titik P yaitu :

Jadi koordinat kartesius dari titik P adalah (

B. INTEGRAL GANDA TIGA DALAM KOORDINAT BOLA


Suatu partisi sferis dari daerah berdimensi tiga yang dibentuk oleh bidang-

bidang yang memuat sumbu , bola-bola dengan pusat titik asal, dan kerucut-kerucut

lingkaran yang berpusat di titik asal dan sumbu sebagai sumbu kerucut. Daerah partisi

sferis tersebut dinamakan daerah bagian tipikal. (Purcell ,Kalkulus edisi 8 hal 344)
Misalkan adalah volum daerah bagian ke- dan suatu titik di

dalamnya, maka akan diperoleh suatu harga dengan menganggap daerah ke-

tersebut sebagai paralelepipedum siku-siku dan mengambil hasil kali dari ketiga

ukurannya yaitu , , dan sehingga

Untuk memperoleh ukuran-ukuran tersebut, perhatikan gambar di bawah ini :

H
E
G
F
D
Gambar 3
A C
B
Gambar 2

Untuk mencari volum dari sebuah bola, kita dapat membagi bola menjadi bagian-
bagian dari bola seperti yang diperlihatkan pada gambar 2 untuk dicari volumnya.
Kemudian dari volum partisi-partisi bola ini dapat dijumlahkan sehingga mendapatkan
volum dari sebuah bola yang utuh. Misalkan kita mengambil sebuah partisi dari bola dan
dinamai dengan ABCD.EFGH (lihat gambar 3). Volum dari bangun ABCD.EFGH dapat
dicari dengan mengalikan luas alas dengan tingginya. Dari gambar 3 terlihat bahwa
alasnya adalah ABCD dan untuk tinggi misalkan kita mengambil AE. Maka
Volum ABCD.EFGH = Luas alas x tinggi

=
dimana dan merupakan panjang busur .

Untuk dapat menemukan volum dari bola maka kita harus mencari panjang dari

panjang busur dan serta panjang AE. Berikut merupakan langkah-langkah untuk

mencar ketiga komponen tersebut :

1. Menentukan

Dari gambar 2 dapat terlihat jelas bahwa = .

2. Menentukan
Perhatikan gambar 2. Dari gambar tersebut dapat diperoleh gambar sebagai berikut:

A dapat dicari dengan menggunakan rumus untuk mencari

panjang busur yaitu :

3. Menentukan
Perhatikan gambar berikut :

W S
D
A

O
Untuk mencari maka kita terlebih dahulu harus mencari . dapat

dicari
A dengan melihat , siku-siku di .

S O
Kemudian dapat dicari yaitu dengan menggunakan rumus mencari busur

pada lingkaran W dengan jari-jari sehingga diperoleh :

Volum bola dapat dicari dengan mengalikan dan diperoleh :

V = L.ABCD x

= x

= .

= .

Integral ganda tiga dalam koordinat bola dari suatu fungsi f pada daerah adalah

Jika maka 1.dv


S
=  dv
S
adalah volum S.

Jadi,

Contoh :

1. Tentukan volum bola dengan jari-jari dengan menggunakan sistem koordinat bola.
(Sugiman, Kalkulus JICA hal 148).
Penyelesaian :
Misalkan bola tersebut berpusat pada titik O (0,0,0) dan jari-jari bola adalah a

sehingga daerah tersebut dapat dinyatakan sebagai . dapat dituliskan sebagai

berikut

Dan volum bola tersebut adalah

Jadi volum bola tersebut adalah satuan volum.

Y
a

X
DAFTAR PUSTAKA

Adams, Robert A. 1990. Calculus : a complete course third edition. Canada : Addison-Wesley
Publishers.
Arjuna, Lilik. 1983. Pengantar Penyelesaian Deret Integral Lipat Persamaan Differensial.
Bandung : ARMICO.
Edwin J. Purcell, dkk. 2004. Kalkulus Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
Stein, Sherman K. 1982. Calculus and Analytic Geometry third edition. United States of
America. Rand McNally & Company.
Tugas Awal Kelompok 6
Sistem Koordinat Bola

1. Tentukan
 
a. Koordinat cartesius dari titik A yang memiliki koordinat bola ( 2, , )
3 2
b. Koordinat bola dari titik B yang memiliki koordinat cartesius (1, 1, 2 )
(Kalut IV, Sutopo hal 26-27)
2. Gunakan koordinat bola untuk mencari volume bola yang berjari-jari a .
(Kalut, Sugiman, JICA, hal 149)
3. Carilah volume benda pejal yang bagian atas dibatasi oleh bola  = 4 dan bagian bawah

dibatasi oleh kerucut   . Sketsalah bendanya.
4
(Kalut Sugiman, JICA, hal 149-150)
4. Sketsalah benda pejal dan cari volumenya, benda yang berada di dalam bola
x2 + y2 + z2 = 9 dan di luar kerucut z = x 2  y 2 .
(Kalut Sugiman, JICA, hal 150)

Tugas Awal Kelompok 6


Sistem Koordinat Bola

1. Tentukan

a. Koordinat cartesius dari titik A yang memiliki koordinat bola

b. Koordinat bola dari titik B yang memiliki koordinat cartesius (1, 1, )


( Kalut IV, Sutopo hal 26-27)
2. Gunakan koordinat bola untuk mencari volume bola yang berjari-jari a .
(Kalut, Sugiman, JICA, hal 149)
3. Carilah volume benda pejal yang bagian atas dibatasi oleh bola  = 4 dan bagian

bawah dibatasi oleh kerucut   . Sketsalah bendanya.
4
(Kalut Sugiman, JICA, hal 149-150)
4. Sketsalah benda pejal dan cari volumenya, benda yang berada di dalam bola
x2 + y2 + z2 = 9 dan di luar kerucut z = x 2  y 2 .
(Kalut Sugiman, JICA, hal 150)
Kunci Jawaban
Soal Awal Kelompok 6
Sistem Koordinat Bola

1. Penyelesaian
 
a. A ( 2, , )
3 2
 
Jelas  = 2,   , 
3 2
Sehingga
x =  sin  cos 
 
=  sin cos
3 2
1
=2. 3 .0
2
=0
y =  sin  sin 
 
=  sin sin
3 2
1
= 2. 3 .1
2
= 3
z =  cos 

= 2 cos
3
1
= 2.
2
=1

Jadi koordinat cartesius dari titik A adalah (0, 3 ,1)

b. B (1, 1, 2 )
Jelas x = 1, y =1, z = 2
Jelas  = x 2  y 2  z 2
= 12  12  ( 2 ) 2
= 4
= 2
y 1
Jelas tan  = = =1
x 1
  = tan-1 1

  =   = 5
4 4

Karena y > 0 dan x > 0, maka  = ( Kuadran I )
4
O


P’ 2 P

PP ' 2 1
cos  = OP

2

2
2

1
  = cos-1 ( 2)
2

  =
4

 
Jadi koordinat bola dari titik B adalah (2, , )
4 4
2. Penyelesaian
Anggaplah bola tersebut berpusat pada titik asal O. Sehingga daerah tersebut dapat
dinyatakan sebagai S = (  ,  ,  ) 0    a , 0    2 , 0     
V =  1 dv
S
 2 a

   sin  d d d
2
=
0 0 0
 2
1
=  
0 0
[  3 sin  ] 0a d d
3
 2
a3
=  
0 0 3
sin  d d

a3
= [ sin  ]02 d 
0
3

2a 3
=   sin  d
0 3
2 a3
= [-cos  ] 0
3
2 a3
= 1  (1)
3
4
=  a3 .
3
4
Jadi volume bola yang berjari-jari a adalah  a 3 satuan volume
3
3. Penyelesaian
Sketsa gambar

Daerah benda pejal



S = (  ,  ,  ) 0    4, 0    2 , 0    
3
Selanjutnya volume bola tersebut adalah
V =  1 dv
S

3 2 4
=
   sin  d d d
2

0 0 0

3 2 1
= [  3 sin  ] 04 d d
 
0 0
3

3 2 64
= sin  d d
 
0 0
3

3
= [ 64 sin  ]02 d 
 0
3

128
 sin 
3
= d

0
3
128 
=  [-cos  ] 3
3 0

=
128
  1  (1)
3  2 
64
= .
3
64
Jadi, volume benda tersebut adalah  satuan volume.
3
4. Penyelesaian
Sketsa gambar

Bola x2 + y2 + z2 = 9

Jelas a 9 3

Jelas   a  3
Kerucut z = x2  y2

Jelas z = tan  x2  y2

Jelas tan  = 1

 =
4

Jelas  =  =
4
Daerah kerucut

K = (  ,  ,  ) 0    3, 0    2 , 0    
4

Selanjutnya volume kerucut tersebut adalah


V =  1 dv
K

4 2 3
=
   sin  d d d
2

0 0 0

4 2 1
= [  3 sin  ] 30 d d
 
0 0
3

4 2
= 9 sin  d d
 
0 0

3
= [9 sin  ]02 d 
 0

3
= 18  sin  d 

0

= 18  [-cos  ] 4
0

 1 
= 18   2  ( 1)
 2 
= 9  (2- 2 )
Maka volum kerucut tersebut adalah 9  (2- 2 ) satuan volum.

Volum benda yang di arsir = Volum bola – Volum kerucut


4
  3  ( 9  (2-
= 2 ))
3
4
=  33  ( 9  (2- 2 ))
3
= 36  ( 9  (2- 2 ))
= 9  ( 4-(2- 2 ))
= 9  ( 2+ 2 )
Jadi volume benda pejal yanng diarsir adalah 9  ( 2+ 2 ) satuan volume.
Soal Quiz

1. Hitung dengan S = .
(Steward, hal 490).
2. Sketsa dan hitung integral benda pejal yang bagian atas dibatasi oleh bola ρ = 1 dan

bagian bawah dibatasi oleh kerucut ø =


(Sugiman hal 149)

3. Hitung integral rangkap tiga F(ρ,ø,θ)= pada daerah R dalam oktan pertama yang

dibatasi oleh kerucut ø = dan ø = arc tan 2 dan bola .


(Schaum hal 332)
Kunci Quiz

1. Karena batas S adalah bola, maka digunakan koordinat bola


}
Jadi,

= (2

=
2. Daerah benda
}
3. Integrasi mula-mula terhadap dari kemudian terhadap dari

sampai dan akhirnya terhadap θ dari

}
Tugas Akhir

1. Hitung volum setengah bola yang persamaan bolanya .


(Kalkulus Lanjut, Stewart, hal 492)
2. Hitung

jika G adalah daerah yang memenuhi .


(Kalkulus IV, Sutopo)
3. Carilah potongan volum dari kerucut dengan bola , kemudian

hitung volum benda yang terjadi.


(Schaum, hal.334)

Penyelesaian,

1. Persamaan bola


Jelas
Jelas , dengan pusat di titik (0,0,0).

Daerah setengah bola:


Jadi, volum setengah bola adalah satuan volum.

2. Persamaan bola
Jelas , dengan pusat di titik (0,0,0).
Daerah benda:
3. Jelas

Jadi, volum benda yang tejadi satuan volum.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : Pendidikan Matematika, S1


Mata Kuliah : Kalkulus Lanjut 2
Semester : IV
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Waktu Pelaksanaan : 27 April 2010

A Standar Kompetensi
1) Memahami konsep integral ganda tiga sistem koordinat bola.
2) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep integral ganda tiga sistem
koordinat bola.
B Kompetensi Dasar
1) Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep integral
ganda tiga sistem koordinat bola.
2) Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep
integral ganda tiga sistem koordinat bola.
C Indikator
1) Dapat merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep
integral ganda tiga sistem koordinat bola .
2) Dapat menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan konsep
integral ganda tiga sistem koordinat bola.
D Model Pembelajaran
Pembelajaran dengan model Contextual Teaching and Learning (CTL ).

Pembelajaran dengan model “Contextual Teaching and Learning” yaitu pembelajaran


yang mengaitkan masalah kehidupan sehari-hari kedalam dunia matematika.
Pembelajaran CTL melandaskan diri pada prinsip konstruktivisme, dan penyaji/tutor
sebaya bukan seorang yang paling tahu, penyaji/tutor sebaya layak mendengarkan para
mahasiswa, penyaji/tutor sebaya sebagai rekan belajar mahasiswa dalam pencapaian
kompetensi dasar.

Komponen-komponen CTL :

1. Constructivisme
Mahasiswa diarahkan untuk mengkonstruk (membangun) pengalamannya dalam
kehidupan sehari-hari untuk menemukan pengetahuan baru. Misalnya mahasiswa
dapat menemukan contoh masalah yang berkaitan dengan konsep integral ganda tiga
sistem koordinat bola.
2. Inquiry
Prinsip ini mempunyai seperangkat siklus, yaitu observasi, bertanya, mengajukan,
dugaan, mengumpulkan data, dan menyimpulkan. Dalam pembelajaran ini prinsip
inquiry (menemukan) dapat ditemukan pada saat penyaji/tutor sebaya memberikan
serangkaian pertanyaan sehingga mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa sebelum
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi konsep integral ganda tiga
sistem koordinat tabung, perlu terlebih dahulu merancang model matematika dari
masalah tersebut.
3. Modelling
Pemodelan dilakukan oleh penyaji/tutor sebaya dengan cara memberikan sebuah
contoh masalah yang berkaitan dengan konsep integral ganda tiga sistem koordinat
bola dalam bentuk gambar.
4. Quesioning
Bertanya dilakukan oleh penyaji/tutor sebaya secara langsung selama proses
pembelajaran. Selain itu mahasiswa dapat bertanya kepada penyaji/tutor sebaya,
misalnya pada saat penyaji/tutor sebaya selesai menjelaskan materi atau saat ada
salah satu mahasiswa yang mengungkapkan gagasannya di depan kelas.
5. Learning Community
Masyarakat belajar terjadi pada diskusi menyelesaikan tugas awal dengan kelompok
masing - masing, hal ini merupakan aspek terjadinya Think Pair and Share antara
siswa. Selain itu masyarakat belajar juga terjadi pada saat diskusi secara bersama-
sama dalam kelas, misalnya pada saat penyaji/tutor sebaya mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa dengan berdiskusi sejenak, mahasiswa
mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut.
6. Reflection
Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang telah dipelajari. Refleksi dilakukan
penyaji/tutor sebaya dengan cara memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memberikan kesimpulan mengenai serangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran.
7. Autentic Assessment
Penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran. Misalnya saat mahasiswa
menyelesaikan masalah dalam tugas awal dan tugas akhir, mempresentasikan
gagasanya di depan kelas, dan penilaian dilakukan dengan melihat mahasiswa yang
aktif dalam pembelajaran, misalnya pada saat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan oleh penyaji/tutor sebaya.
E Tujuan Pembelajaran
Pemberian model pembelajaran “Contextual Teaching and Learning” bertujuan agar
mahasiswa mampu merancang dan menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan konsep integral ganda tiga sistem koordinat bola.
F Materi Ajar
Materi Pokok : Konsep Integral Ganda Tiga Sistem Koordinat Bola
Uraian Materi : Dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang matematika itu
sendiri, ada banyak persoalan yang dapat diselesaiakan dengan
menggunakan konsep integral ganda tiga sistem koordinat bola.
Misalkan  i V adalah volum daerah bagian ke-i dan (  i , i , i

) suatu titik di dalamnya, maka akan diperoleh suatu harga  i V


dengan menganggap daerah ke-i tersebut sebagai paralelepipedum
siku – siku dan mengambil hasil kali dari ketiga ukurannya yaitu  i

sin  i  i ,  i  i  , dan  i
 sehingga
2
 iVi   i sin  i  i  i i 
Dalam koordinat bola dV =  2 sin ddd , sehingga rumus yang
digunakan untuk menghitung volum benda S dengan integral ganda
tiga sistem koordinat bola adalah :

 dV =   sin ddd


2

S S

  sin ddd satuan volum


2
V =
S

G Alat dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : Gambar, Tugas Awal dan Tugas Akhir.
2. Sumber Belajar : Buku Kalkulus Lanjut 2, Buku Kalkulus jilid 2, Buku Pengantar
Penyelesaian Deret Integral Lipat dan Persamaan Differensial dan
sumber belajar yang lain.

H Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu BKP Tahap Pembelajaran Alat Bantu
Pembelajaran
Kegiatan Awal
 Pra Pendahuluan
1’ 1. Penyaji (tutor sebaya) mengondisikan
mahasiswa supaya siap menerima materi
yang akan didiskusikan dengan
menyapa.

 Pendahuluan
5’ 1. Penyaji (tutor sebaya) menyampaikan
materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada perkuliahan yang akan
diberikan.
2. Penyaji (tutor sebaya) memberikan
informasi awal tentang jalannya proses
diskusi/perkuliahan yang dilaksanakan
menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning.
3. Penyaji (tutor sebaya) menginformasikan
tujuan pembelajaran dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning.
Penyaji (tutor 4. Apersepsi, menyegarkan ingatan peserta
sebaya) didik mengenai konsep integral ganda
memberikan tiga sistem koordinat tabung yang telah
pertanyaan dipelajari mahasiswa pada pertemuan
apersepsi sebelumnya.
yang a. Apakah teman-teman masih ingat
ditujukan mengenai konsep integral ganda
kepada tiga sistem koordinat tabung yang
seluruh telah dibahas pada pertemuan
mahasiswa sebelumnya? (Jawab: ya)
secara acak b. Rumus apakah yang digunakan
untuk menghitung volum dengan
integral ganda tiga sistem koordinat
tabung?
(Jawab:


s
f ( x, y , z ) dV

 2 r2 ( ) g 2 ( r , )
    f (r cos  , r sin  , z ).rdzdrd  )
1 r1 ( ) g1( ( r , )
20’
Kegiatan Int
1. Penyaji (tutor sebaya) menyajikan suatu
masalah yang berhubungan dengan
integral ganda tiga system koordinat
tabung (Modelling).
Permasalahan:
Gambar
Dalam mengerjakan integral lipat tiga atau
menghitung volum benda dengan memakai
koordinat Cartesius maupun koordinat
tabung terkadang masih sangat sulit.
Alternatif pemecahannya adalah dengan
memakai sistem koordinat bola.
Misalnya kita diminta mencari volum bola
Pertanyaan- yang berjari – jari dengan menggunakan
5’ pertanyaan
sistem koordinat bola.
yang diajukan
2. Penyaji (tutor sebaya) memberikan
penyaji (tutor
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
sebaya)
dengan permasalahan, sehingga
kepada
mahasiswa secara bertahap berusaha
mahasiswa
mengkonstruk pengetahuannya untuk
dimaksudkan
ikut andil dalam memecahkan suatu
untuk
permasalahan tersebut (Constructivisme
menemukan
dan inquiry ).
penyelesaian
Pertanyaan:
suatu
a. Bila teman-teman menemukan
permasalahan
masalah seperti diatas, hal apa yang
.
perlu dicari terlebih dahulu?
(Jawab: yang perlu dicari terlebih
dahulu adalah pusat dari bola
tersebut. Kita misalkan pusat dari
bola tersebut adalah titik asal O).
b. Setelah kita temukan, lalu kita
merancang apa untuk
menyelesaikan permasalahan
diatas? (Jawab: Menyatakan
permasalahan di atas dengan
himpunan dalam koordinat bola)
c. Bagaimana cara menyatakan
permasalahan tersebut dengan
himpunan dalam koordinat bola?
Jawab: Misal daerah bola tersebut
dinyatakan dengan S, maka

d. Setelah mengetahui himpunan


dalam koordinat bola dari
permasalahan di atas, tahap apa
yang selanjutnya akan kita cari?
(Jawab: tahap yang akan kita cari
selanjutnya adalah mencari volum
benda tersebut dengan
menggunakan integral lipat tiga
dengan sistem koordinat bola)
e. Bagaimana cara mencari volumnya?
Jawab:

Tanya Jawab

15’ Tugas Awal


(Terlampir)
Jadi volum dari benda tersebut

4
adalah a 3 satuan volum.
10’ 3
3. Penyaji (tutor sebaya) menanyakan
kesulitan mahasiswa dalam melengkapi
tugas awal yang telah dibagikan
beberapa hari sebelum materi disajikan.

10’ 4. Dengan berdiskusi, setiap kelompok


mencari titik temu tentang berbagai
permasalahan yang ada didalam Tugas
awal(Inquiry).
5. Penyaji (tutor sebaya) secara acak
memberikan kesempatan kepada
5’ perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas (Autentic Assessment).
5’ 6. Dengan metode Tanya jawab, mahasiswa
yang lain diberi kesempatan oleh penyaji
(tutor sebaya) untuk mengajukan
pertanyaan dan memberikan tanggapan
Menarik dari presentasi yang telah
Kesimpulan dilakukan(Questioning).
2’ 7. Bersama-sama penyaji (tutor sebaya) ,
mahasiswa berusaha menarik
kesimpulan (Inquiry dan Reflection).
Kegiatan Penutup
1. Penyaji (tutor sebaya) menanyakan
pendapat dan respon mahasiswa
mengenai kegiatan belajar hari Tugas Akhir
ini(Reflection). (Terlampir)
2. Penyaji (tutor sebaya) memotivasi
2’ mahasiswa untuk lebih memperdalam
materi yang telah disampaikan.
3. Penyaji (tutor sebaya) membagikan tugas
akhir kepada mahasiswa sebagai tugas
individu.
4. Penyaji (tutor sebaya) mengingatkan
kepada mahasiswa untuk menyelesaikan
tugas akhir sebagai tugas individu yang
harus dikumpulkan minggu depan.
A. Penilaian
1. Tes awal : Ada, dilakukan secara tertulis dalam bentuk tugas awal
sebagai tuigas kelompok
2. Tes dalam proses : Ada, dilakukan secara lisan dalam pembelajaran.
3. Tes Hasil Belajar : Ada, dilakukan secara tertulis dalam bentuk tugas akhir
sebagai tugas individu

B. Aspek yang dinilai:

1. Kognitif
Ditunjukkan dengan kemampuan setiap kelompok dan individu dalam
menyelesaikan tugas awal dan tugas akhir.
2. Afektif
Ditunjukkan dengan sikap mahasiswa yang antusias saat mengikuti
pembelajaran
3. Psikomotorik
Ditunjukkan dengan kemampuan aktivitas peserta didik dalam mengerjakan
soal di depan kelas, bertanya dan mengungkapkan gagasan.

Semarang, April 2010


Penyaji

Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai