KELAS : S1 – 3A
NIM : 1720003
Variabel tergantung atau terikat atau dependent disebut variabel akibat atau output adalah
variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.
2. Variabel Intervening
Variabel intervensi adalah variabel mediasi mengacu pada proses abstrak yang tidak secara
langsung diamati tetapi memiliki link di antara variabel independent dan dependent. Ini
variabel hipotetik.
Variabel ini dianggap sebagai variabel yang dapat menjelaskan keterkaitan variabel bebas
dan terikat tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan, mungkin karena tidak diperhitungkan,
tidak dapat diindentifikasi atau tidak dapat diukur.
Pada titik ini variabel intervening adalah konsep abstrak yaitu argumen hipotetik yang
diusulkan seorang peneliti setelah penelitian selesai dilakukan berupa saran untuk agenda
penelitian mendatang.
3. Variabel Control
Variabel kontrol adalah variabel yang menyebabkan hubungan variabel bebas dan tergantung
tetap konstan. Variabel ini mengeliminasi dampak yang diakibatkan dari adanya variabel-
variabel moderating.
Variabel perancu merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat,
tetapi bukan variable antara.
6. Variabel Random
DAFTAR PUSTAKA
Fraenkel, R.J, & Wallen, N.C. 2009. How to Design and Evaluate Research in Education.
London: Mc. Graw Hill, inc.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Kenyataan bersifat tunggal, pasti dan Sesuatu yg kompleks, diskontruksi dan holistik
fragmentasi
Peniliti dengan subyek berdiri bebas Ada hubungtan interaktif dan tak terpisahkan
Ada hub peubah secara searah atau kasual Hubungan antar peubah bersifat interaktif dan
antar peubah resiprokal
Validitas dan reliabiltas instrument dituntut Validitas dan reliabilitas diperoleh selama proses
dg pengujian sebelumnya pengumpulan data
DATA
a. Rekaman perilaku dan aksi manusia yang tidak terlepas dari intensi (maksud) dan
makna yang mengarah pada sebuah konsekuensi.
DATA KUALITATIF
a. sumber deskripsi dan eksplorasi yang kaya
b. berasal dari lapangan
c. tentang proses dalam konteks lokal yang teridentifikasi
DENGAN DATA KUALITATIF
a. peneliti bisa melihat aliran kronologis
b. peristiwa apa berdampak terhadap apa
c. menarik kesimpulan penting
Temuan penelitian kualitatif yang baik
a. tak bisa dibantah
b. kata-kata yang digunakan dalam bahasa laporan kejadian atau cerita mempunyai
nuansa yang jelas, terang, yang sering terbukti lebih meyakinkan bagi pembaca, atau
peneliti lain, pembuat kebijakan, atau praktisi daripada satu halaman ringkasan angka-
angka
Sampling, validitas dan reliabiltas dalam penelitian kualitataif
a. Sampling:
1. Tidak bermaksud menggambarkan karakteristik populasi terfokus pada
fenomena sosial yang bersifat kompleks data dan informasi harus ditelusuri
seluas-luasnya sesuai dengan variasi yang ada
2. Penentuan informan kunci harus sesuai dengan fokus penelitian dilakukan
dengan sengaja tak memasalahkan jumlah sampel
b. Kriteria informan kunci (Spardley)
1. Subyek telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan yang menjadi
informasi “hafal diluar kepala”
2. Subyek masih terlibat secara penuh/aktif dalam kegiatan yang diteliti
3. Subyek mempunyai cukup/banyak waktu untuk diwawancari
4. Subyek dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dipersiapkan terlebih dahulu
5. Subyek tergolong masih “asing” dengan penelitian shg peneliti ditantang
untuk “belajar” dan subyek sebagai “guru”
c. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
3. Dokumentasi
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan empat komponen utama, yaitu: (Creswell,
2014; Afiyanti, 2008).
b. Keteralihan (transferability),
d. Kepastian (confirmability)
c. Melakukan triangulasi
e. Melibatkan teman sejawat yang tak ikut dalam penelitian untuk berdisikusi,
memberi masukan, kritik
1. Merupakan pertanyaan empirik yang tidak dapat dijawab oleh peniliti tetapi
dijawab dan dinilai oleh para pembaca laporan penelitian
4. Standar Konfirmabilitas
Tahapan:
Membuat Transkrip (Verbatim)
a. TRANSKRIP merupakan uraian dalam bentuk tulisan yang rinci dan lengkap
mengenai apa yang dilihat dan didengar baik secara langsung maupun dari hasil
rekaman.
b. Transkrip harus dibuat dengan menggunakan bahasa sesuai hasil wawancara (bahasa
daerah, bahasa asing, bahasa ‘khusus’ dll).
Setelah membuat transkrip, proses analisa sudah mulai dilakukan dimana analisis terhadap
transkrip bertujuan:
a. Menangkap makna dari teks untuk menunjukkan bagaimana makna dominan yang ada
dalam teks dan makna yang dapat dipertentangkan yg bersifat, spesifik.
Data kualitatif dalam dianalisis apabila pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan benar,
seperti gambar dibawah ini:
d. Data representation – ‘telling the story’, ‘making sense of the data for others’
Menurut Creswel, 2009, tahapan untuk melakukan analisis data seperti gambar dibawah ini.
Proses analisis penelitian menurut strategi Strauss dan Corbin harus dilaksanakan melalui
penerapan-penerapan 3 tahapan teknik koding
OPEN CODING, dalam open coding, suatu gejala (misalnya dalam hal ini ‘reaksi perawat
terhadap dokter) akan diidentifikasi kategori-kategorinya untuk kemudian (sesudah diberi
sebutan/named, labelled) diidentifikasi atribut dan dimensi
2. AXIAL CODING, dalam axial coding, open coding yang telah dibuat akan di
Katagorikan sesuai dengan gejala yang berhasil diungkap dan akan dihubungkan satu
sama lain. Kategori-kategori itu ada yang dapat diposisikan sebagai :
b. Gejala itu sendiri, ialah peristiwa sentral yang akan menggerakkan terjadinya
serangkaian aksi/tindakan atau juga interaksi;
e. Aksi atau interaksi, ialah strategi tindakan yang dilakukan untuk merespons atau
mengatasi permasalahan yang ada;
f. Konsekuensi, ialah hasil yang diperoleh lewat penyelenggaraan aksi atau interaksi
3. SELECTIVE CODING;
suatu proses untuk menyeleksi kategori-kategori guna menemukan kategori inti atau
sentral, secara sistematis dapat dipakai secara konsepsional untuk merangkai dan
mengitegrasikan kategori-kategori lain dalam suatu jaringan “kisah”. Kisah panjang-
lebar yang merupakan paparan deskriptif tentang realita sosial, yang diletakkan dalam
fokus kajian inilah yang disebut Proses mengintegrasikan kategori-kategori dalam
selective coding yang berakhir dengan story yang dapat dilaporkan ini dalam suatu
tataran analisis yang jauh lebih abstrak daripada yang berlangsung sepanjang proses
axial coding. Kepekaan teoretik seorang peneliti, ialah ketajaman imajinasinya untuk
mereka-reka bangunan teoretik dari data dan kategori data yang telah diperoleh,
sangat diharapkan pada tahap ini.Kondisi yang dianggap penyebab, ialah kejadian
apapun yang menyebabkan terjadinya suatu gejala