Anda di halaman 1dari 45

MUTASI

RETNO DWI W
Adalah :
Setiap perubahan pada urutan atau pengaturan
nukleotida pada DNA.

Dapat diklasifikasikan menjadi 3 :


Mutasi genom
Mutasi kromosom
Mutasi gen
MUTASI GENOM

Mutasi yang merubah jumlah kromosom 


Merubah dosis dan tingkat ekspresi ratusan atau ribuan gen-gen.

Polyploidy :
Lebih dari diploid dan
Kelipatan 23
Normal :
46 kromosom (diploid) atau
23 kromosom (haploid)
Aneuploidy :
Lebih/kurang dari diploid
Tidak kelipatan 23
Penyebab ANEUPLOIDY

Pada umumnya : anaphase lag


Non disjunction
(kelambatan kromosom mencapai kutub)

Hasil fertilisasi:

Trisomi Tetrasomi Monosomi


(47 kromosom) (48 kromosom) (45 kromosom)
Spermatogonium Oogonium

Primary Primary
spermatocyte oocyte

Secondary Secondary
spermatocytes oocyte
Gametogenesis
Polar Body I
4 spermatids

Polar Body II

Fertilized Ovum

4 spermatozoa
MEIOSIS NON DISJUNCTION
Trisomi
 Contoh :
Sindroma Down (Trisomi 21)
Sindroma Patau (Trisomi 13)
Sindroma Edward (Trisomi 18)
 Trisomi otosom lain  >> dalam bentuk MOSAIK.
 Kehamilan trisomi 16  penyebab terbanyak keguguran
spontan pada trimester pertama.
 Adanya tambahan kromosom seks (X atau Y) hanya
menyebabkan efek ringan pada fenotip.
Trisomy 13 (47,XX,+13) dan
Trisomy 18 (47,XX,+18)
Monosomi

■ Tidak adanya satu kromosom tunggal.


■ Monosomi otosom umumnya tidak
kompatibel dengan kehidupan sampai
lahir.
■ Hilangnya satu kromosom seks (X atau
Y) pada individu dengan karyotip 45,X
menyebabkan kelainan yang disebut
Sindroma Turner

45,X
Triploidy 23 x 3
(69 kromosom)
Polyploidy

Tetraploidy 23 x 4
(92 kromosom)

Triploidy

 Sangat jarang (1-3% kehamilan)


 pada materi abortus dan bayi lahir mati (stillbirth)
 Fertilisasi oleh 2 sperma (dispermy)
 Fertilisasi oleh sel spermatozoa diploid (diandry) atau
ovum diploid (digyny)
 Karyotip 69,XXY (>>), 69,XXX atau 69, XYY
Tetraploidy (4x haploid)
■ Disebabkan kegagalan pembelahan mitosis pertama
kali pada zigot.
■ Sel-sel tetraploid dapat ditemukan pada liver yang ber-
regenerasi dan jaringan-jaringan lain.
MUTASI KROMOSOM

lebih jarang terjadi, kecepatan 1 per 1700 pembelahan sel.


Kelainan struktur semuanya disebabkan karena patahnya
kromosom.
Apabila kromosom patah, akan terbentuk dua ujung lengket
(sticky ends) yang tidak stabil. Bila terdapat lebih dari 1 tempat
patah, maka mekanisme perbaikan tidak dapat membedakan
ujung lengket satu dengan yang lain, sehingga ada
kemungkinan terjadi kesalahan dalam penyambungan.
Balanced
(tidak ada materi kromosom yang hilang atau
tambahan materi kromosom) :

tidak menyebabkan pengaruh buruk, kecuali


titik patah merusak gen aktif (jarang).

Kelainan struktur kromosom

Unbalanced :
jumlah materi kromosomnya berubah

umumnya menyebabkan efek klinis yg


sangat serius
Translokasi
adalah transfer/pertukaran materi genetik dari satu kromosom
ke kromosom lain. Proses ini didahului patahnya dua
kromosom, diikuti kesalahan dalam penyambungan kembali
(abnormal rearrangement), atau rekombinasi yang tidak
disengaja antara 2 kromosom non-homolog selama meiosis.

Rekombinasi antar kromosom homolog


Translokasi Reciprocal
Terjadi pertukaran materi kromosom pada distal dari tempat
patah.
Pertukaran kromosom terjadi antar kromosom homolog maupun
non homolog dengan titik patah pada lengan p atau q.
Bila salah satu orang tua terdapat translokasi
reciprocal balance antara kromosom 7;21

carrier balanced rearrangement beresiko memiliki anak


dengan kromosom yang unbalance.
Anaknya memiliki kromosom translokasi 7;21
yang unbalance
Translokasi Robertsonian/
”centric fusion”
 patahnya kromosom akrosentrik pada sentromer atau di dekat
sentromer, yang diikuti dengan penggabungan kedua lengan
panjangnya.
 Jumlah kromosom berkurang menjadi 45. Karena tidak ada materi
genetik yang hilang/bertambah balanced rearrangement.
Delesi
■ adalah hilangnya segmen dari kromosom yang berakibat
monosomi pada segmen yang delesi.
■ Umumnya delesi yang besar tidak dapat lahir hidup.
■ Delesi yang terlihat melalui mikroskop, sebesar 4 Mb
Delesi 5p- (Cri du chat syndrome)
Insersi
■ Suatu insersi terjadi apabila segmen pada satu kromosom
menyisip pada kromosom lain
Inversi

■ Suatu inversi didahului dengan


patahnya kromosom, kemudian
segmen patahan tsb mengalami
pembalikan 180 derajat (inversi).
■ Apabila segmen inversi
melibatkan sentromer inversi
perisentris.
■ Apabila sentromer berada di luar
daerah yang mengalami inversi
 inversi parasentris
Pericentric inversion: 46,XY,inv(9)(p12q13)
Kromosom cincin
■ Suatu kromosom cincin terbentuk apabila kromosom
patah pada kedua ujungnya, kemudian kedua ujung
lengket akan menekuk membentuk cincin. Kedua ujung
distal akan hilang, sehingga apabila ini terjadi pada
kromosom autosom efeknya akan sangat serius
RING CHROMOSOME

http://www.slh.wisc.edu/cytogenetics
Isokromosom
■ hilangnya salah satu lengan
kromosom dan duplikasi lengan
yang lain.
■ sentromer terbagi secara
transversal dan bukan longitudinal.
■ Isokromosom yang paling sering
ditemukan  isokromosom lengan
q kromosom X (isoXq), pada kasus
sindroma Turner
Pembelahan
Isokromosom
normal
Penulisan karyotip yang abnormal
47,XX,+21 : female dengan trisomy 21
45,XY,t(14;21) : Male karier translokasi yang balanced antara
kromosom 14 dan 21
46,XY,t(2:5)(q21;q31) : male with 46 chromosomes with reciprocal
translocation between chromosomes 2 and 5.
breakage and reunion have occurred at bands 2q21
and 5q31.
46,XX,del(14)(q23) : Female with 46 chromosomes with a
deletion of chromosome 14 on the long arm (q) at
band 23
46,X,i(Xq) : female with 46 chromosomes with isochromosome of
chromosome Xq
MITOSIS NON DISJUNCTION
MOSAICISM

Karyotip 46,XX/45,X
MUTASI GEN
Termasuk didalamnya substitusi pasangan basa, insersi,
dan delesi
disebabkan oleh salah satu dari 2 mekanisme ini :
1. Mutasi yang terjadi selama proses normal replikasi DNA.
Umumnya kesalahan replikasi dikoreksi melalui
mekanisme : “proofreading”.
2. Mutasi disebabkan kegagalan pada reparasi kerusakan
DNA.
1. Substitusi nukleotida
Substitusi satu nukleotida (mutasi titik atau point mutation)
pada urutan DNA dapat merubah kode pada triplet code dan
menyebabkan perubahan asam amino pada produk dari
gen.

Mutasi yg menyebabkan perubahan asam amino


disebut sebagai mutasi missense (missense mutation)
Mutasi missense
Mutasi titik (missense mutation)
Mutasi terminasi rantai

■ Normal : translasi mRNA berhenti apabila menemui stop


kodon.
■ Mutasi yang menghasilkan stop kodon  proses translasi
berhenti secara prematur/dini,
Mutasi yang merusak stop kodon  proses translasi
berlanjut sampai menemui stop kodon berikutnya.

Mutasi yang merubah suatu kodon menjadi stop


kodon disebut mutasi nonsense (nonsense mutation).
Mutasi terminasi rantai pada thalassemia
Mutasi nonsense
2. Insersi
3. Delesi
Beberapa delesi atau insersi hanya mempengaruhi sedikit
pasangan basa (bp).....

Apabila jumlah basa yang terlibat tidak merupakan kelipatan 3,


dan terjadi pada sekuen pengkode, maka kerangka baca pada awal
insersi atau delesi  berubah  urutan asam amino juga berbeda.
Mutasi semacam ini disebut mutasi frameshift
Insersi 4 bp (ACAT) pada Tay Sach’s disease
Mutasi frameshift
Delesi besar pada Duchenne muscular
dystrophy
Trinucleotide repeat expansion

CAG repeat  Huntington disease

Anda mungkin juga menyukai