Pada artikel perbedaan fisiologis dalam perancangan program latihan telah dijelaskan tentang tipe
serat otot yang terdapat pada tubuh manusia, yaitu tipe I dan tipe II. Apakah perbedaan dari kedua
tipe serat otot tersebut? Benarkah serat otot dapat berubah (dari tipe I menjadi tipe II atau
Tipe serat otot tubuh manusia terdiri dari dua warna, yaitu serat otot merah (tipe I) dan serat otot
putih (tipe II). Serat otot merah mengandung kaya akan myoglobin (protein berwarna merah dan
kaya akan mitokondria) yang berfungsi untuk mengangkut oksigen, sedangkan serat otot putih
hanya sedikit mengandung myoglobin. Proporsi kedua warna serat otot ini dapat mempengaruhi
Gambar di atas (dari kiri ke kanan) memperlihatkan bahwa sprinter memiliki proporsi serat otot
putih yang lebih banyak dibandingkan dengan marathoner. Seperti yang sudah dijelaskan pada
paragraf sebelumnya, serat otot putih memiliki lebih sedikit myoglobin, sehingga kandungan
mitokondrianya juga sedikit. Kandungan mitokondria yang sedikit ini menunjukkan bahwa tidak
banyak oksigen yang digunakan dalam pembentukan energi (sistem energi dominan anaerobik).
Dengan demikian, individu yang memiliki serat otot putih lebih banyak, akan mudah lelah karena
sistem energi anaerobik cenderung menghasilkan hasil samping penumpukan asam laktat yang
Berdasarkan kecepatan kontraksi ototnya, serat otot dibedakan menjadi dua tipe yaitu serat otot
tipe I (Slow-twitch) dan serat otot tipe II (Fast-twitch). Perbedaan utama antara serat otot tipe I
dan II adalah proporsi serat otot merah dan serat otot putih. Tabel berikut akan memjelaskan
Proporsi serat otot tipe I dan tipe II pada tubuh manusia berbeda-beda dan faktor utama yang
mempengaruhi komposisi tipe serabut otot adalah genetik. Dengan demikian kedua serabut otot
ini tidak dapat direkayasa komposisi alaminya. Lalu bagaimana cara mengoptimalkannya? yaitu
dengan melakukan olahraga sesuai jenis tipe serabut otot yang dominan digunakan.
Contohnya:
Si A memililiki komposisi otot tipe I lebih banyak daripada tipe II, dan si B sebaliknya. Dengan
program latihan, pola makan dan komposisi tubuh yang hampir sama, si A akan memiliki
kesempatan lebih berprestasi di bidang olahraga aerobik atau endurance seperti marathon
dibanding si B. Walau di atas kertas hasilnya begitu, di dalam suatu pertandingan sangat banyak
Pengetahuan mengenai tipe serat otot sangat diperlukan oleh seorang pelatih agar dapat merancang
program latihan yang tepat sesuai dengan kondisi dan tujuan klien. Masing-masing serat otot
memiliki keunggulan tersendiri, sehingga penyusunan program latihan yang tepat sangat
Referensi :
Dolores J. Otot lambat, otot cepat dan perbedaannya. Surabaya: UNESA. Tersedia
pada http://ejournal.unesa.ac.id/article/9808/112/article.doc