Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Film Dokumenter “The New Rulers

of The World” oleh John Pilger

Film The New Rulers of The World merupakan film dokumenter yang dibuat oleh John Pilger
yang membawa tema mengenai globalisasi yang khususnya terjadi di indonesia. Film
dokumenter ini menceritakan bagaimana globalisasi mempengaruhi perekonomian suatu
negara dan masyarakatnya. Film ini juga menjelaskan bagaimana kondisi buruh di Indonesia
yang harus rela dibayar dengan upah kerja yang di bawah standar dengan waktu kerja di atas
normal dan ini malah menguntungkan bagi pihak perusahaan asing karena mereka
mendapatkan untung yang jauh berkali-kali lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh
buruh. Contoh perusahaan yang disebutkan dalam film dokumenter itu yaitu perusahaan luar
negeri yang membuka pabriknya di Indonesia, seperti : GAP, REEBOK, ADIDAS, dan NIKE.
Dalam film dokumenter ini, disebutkan bahwa barang-barang bermerek dibuat di negara-
negara yang sangat miskin dengan upah yang rendah, nyaris seperti budak. Dan juga disebutkan
bahwa globalisasi membuat yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin. Di
film ini pula disebutkan bahwa adanya sebuah “kode etik” yang di berikan perusahaan kepada
buruhnya, untuk tidak mengungkapkan beberapa hal karena akan dianggap menjelekkan
reputasi perusahaan tersebut. Dan jika ada yang berani melawan akan menghadapi kekejaman
kontraktor asing dan penyerangan dari mereka yang anti serikat buruh. Salah satunya yaitu Dita
Sari yang merupakan seorang pemimpin serikat buruh, dulu pernah dipenjara dan disiksa.
Menurut John Pilger dalam film tersebut, perusahaan gedung besar dibangun atas terbunuhnya
1 juta jiwa. Dan Soeharto mencapai puncak kekuasaan, naamun terbukti bahwa diam-diam
Soeharto disokong oleh Amerika dan Inggris serta para pebisnis barat. Setahun setelah
peristiwa itu, perekonomian Indonesia dibentuk menurut model Amerika guna mempermudah
Barat menguasai sumber mineral, pasar dan buruh murah. Inggris pula melakukan banyak
propaganda bahwa IMF mampu membawa Indonesia pada kemakmuran. Hutang digunakan
sebagai alat agar kebijakan IMF dan Bank Dunia di tetapkan di banyak negara dunia ketiga.
Syarat diberikannya pinjaman oleh IMF pada pemerintah adalah pemotongan subsidi minyak,
bahan makanan dan listrik. Hal itu tentu cukup merugikan bagi pemerintah yang meminjam.
Dalam film tersebut disebutkan bahwa globalisasi berarti modal-uang besar- yang dapat
dipindahkan kemana dan kapan saja dengan aman. (Lowery, 2002)

TEORI MARXISME
Marxisme mengacu pada teori-teori politik dan ekonomi Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich
Engels (1820-1895). Ajaran Marx dan Engels yang tertuang dalam buku Manifesto Komunis
berkembang pesat di hampir seluruh dunia. Pada prinsipnya, Marxisme melihat ketimpangan
besar yang terjadi di tengah masyarakat. Ketimpangan besaritu terjadi antara apa yang
disebutnya kaum “pemilik modal”dengan kaum “proletar”. Kaum pemilik modal merupakan
sekumpulan orang yang mengumpulkan dan memiliki uang dan mempekerjakan kaum proletari
dengan masa kerja yang lama namun berupah rendah. Sementara itu, kaum proletar adalah
kaum pekerja yang bekerja untuk kaum pemilik modal, yang pada umumnya merupakan kaum
marjinal dantidak memiliki kemampuan untuk memiliki kekayaan materiuntuk hidup memadai.
Sebaliknya, kaum pemilik modal dapatdengan mudah memiliki kekayaan pribadi yang
dihasilkan dari kerja keras kaum proletar.
Ada pun prinsip-prinsip dasar Marxisme sebagai berikut. Petama, Marxisme menekankan
gagasan bahwa kehidupan sosial pada dasarnya adalah “konflik kepentingan”, yaitu
kepentingan antara kaum Borjuis (orang-orang yangmemiliki dan menguasai alat-alat produksi
dalam masyarakat)dan kaum Proletar (mereka yang hanya menjual tenaga kerja mereka di
pasar Kapitalisme). Kedua, Marx menekankan terdapatnya kelas-kelas sosial di dalam
masyarakat. Konsep kelas sosial digunakanuntuk menjelaskan bagaimana dan mengapa
masyarakat berubah. Ketiga, Marxisme adalah teori politik yang memberikanperhatian pada
dua hal: pertama, untuk menyatakan kontradiksipolitik dan ekonomi yang melekat dalam
Kapitalisme; kedua,untuk menunjukkan jalan menuju pembentukan masyarakatkomunis di
masa depan. Keempat, terdapat dua kelas besar dalam masyarakatkapitalis, yaitu Kaum Borjuis
dan Kaum Proletar. Kelas Borjuis mungkin dibagi lagi menjadi: The Haute (Borjuiskelas
Tinggi), yaitu borjuis pemilik perusahaan besar), The Petit (Borjuis Kecil), yaitu Borjuis
pemilik usaha kecil; danpara Profesi, yaitu orang-orang yang tidak memiliki alat-alat produksi,
namun membantu menjalankan industri sehari-hari. (Wardhani, 2016)

Kaitan film The New Rulers of The World dengan paham Marxisme
Kaitan film dokumenter ini dengan paham marxisme yaitu dapat dilihat dari salah satu asumsi
dasar marxisme yaitu adanya representasi kaum borjuis yaitu para pemilik perusahaan asing di
Indonesia, dan adanya kaum proletar yang di representasikan oleh para buruh di Indonesia.
Dimana, kaum borjuis memiliki alat dan modal untuk menghasilkan barang sedangkan proletar
hanya dapat menjual tenaga kerja mereka saja. Hal itu menimbulkan konflik diantaranya karena
kaum proletar mendapatkan gaji atau upah yang tak sepadan dengan tenaga dan waktu yang
mereka berikan serta mereka tidak dapat mengungkapkan beberapa hal karena nantinya akan
dianggap menjelekkan reputasi perusahaan tersebut kemudian mereka akan diberikan hukuman
dari perusahaan. Sedangkan kaum borjuis yakni perusahaan asing mendapatkan keuntungan
yang berlipat karena mereka mengambil bahan mentah dari Indonesia dan menjualnya lagi
dalam bentuk barang jadi dengan harga yang lebih mahal.
Jika kaum proletar bersatu membentuk aliansi melawan perusahaan asing maka kaum pekerja
dapat menggulingkan kapitalisme dan membangun masyarakat sosialis. Kapitalisme adalah
sistem ekonomi yang menempatkan alat-alat produksi sebagai milik pribadi. Barang dan jasa
yang diproduksi juga dilakukan demi untuk keuntungan dalam pasar bebas. Dalam pasar bebas,
setiap orang bebas untuk menggunakandan menjual milik pribadi merekatanpa campur
tanganpemerintah. Sosialisme adalah ideologi yang mendukung sistemekonomi yang
menempatkan seluruh, atau sebagian besarsumber daya produktif dimiliki oleh pemerintah.
Demikian pula produksi dan distribusibarang dan jasa harus dilakukanoleh pemerintah dan
bukan oleh perusahaan swasta.

References
Dugis, V. (2016). Teori Hubungan InternasionalPerspektif-Perspektif Klasik. Surabaya, :
Cakra Studi Global Strategis (CSGS).
Lowery, A. (Director). (2002). The New Rulers of The World [Motion Picture].
Wardhani, B. L. (2016). Marxisme. In V. Dugis, Teori Hubungan InternasionalPerspektif-
Perspektif Klasik (pp. 127-130). Surabaya: Cakra Studi Global Strategis (CSGS).

Anda mungkin juga menyukai