Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nika Julianti

Nim : A1A218003
Matkul : Sejarah Kebudayaan Melayu Jambi

RESENSI JURNAL

Judul Jurnal : Dialektika Islam Dalam Budaya Lokal: Potret Budaya Melayu Riau

Penulis : Hasbullah

Tahun Terbit : 2014

Halaman : 24 Halaman

Dipublikasikan :https://www.neliti.com/publications/40484/dialektika-islam-dalam-budaya-
lokal-potret-budaya-melayu-riau.

Key Words : Islam, dialektika, dan budaya Melayu

Abstrak

Kehadiran Islam di dunia Melayu merupakan babakan baru bagi kehidupan orang Melayu,
karena sebelum datangnya Islam, orang Melayu hidup dalam dunia yang penuh mitos dan
mistis. Islam hadir dengan membawa konsep-konsep dan nilai-nilai baru yang menggeser
nilai-nilai yang berbau mistis kea rah pemikiran yang rasional. Islam juga mampu
memecahkan persoalan-persoalan yang tak terpecahkan dalam keyakinan orang Melayu
sebelumnya. Begitu dalamnya pengaruh Islam dalam kebudayaan Melayu sehinggaa banyak
kalangan mengatakan bahwa Melayu identik dengan Islam. Hal ini disebabkan karena adanya
pepatah adat yang menyebutkan “syarak mengata adat memakai”, yang mengandung arti
bahwa adat merupakan operasional dari niali-nilai Islam. Di samping itu adat dalam
kebudayaan Melayu bersumber dari Islam dan tidak boleh ada pertentangan adat dengan
Islam, jika terdapat pertentangan maka adatlah yang harus mengalah. Hal ini diungkapkan
dalam pepatah adat “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”.

Sinopsis

Berpalingnya masyarakat Melayu Riau dari kepercayaan lama kepada Islam, memberikan
indikasi bahwa Islam telah mampu masuk ke dalam kehidupan orang Melayu dan sekaligus
member warna dalam setiap aspek kehidupannya. Kebudayaan Melayu yang diterima oleh
semua golongan orang Melayu, tumbuh dari sejarah perkembangan kebudayaan Melayu itu
sendiri, yang selalu berkaitan dengan tumbuh, berkembang dan runtuhnya kerajaan-kerajaan
Melayu, dengan Islam, perdagangan internasional dan penggunaan bahasa Melayu. Symbol
kebudayaan Melayu yang sampai sekarang ini diakui sebagai referensi bagi identitas Melayu
adalah Islam, bahasa Melayu, keramah-tamahan dan keterbukaan. (Parsudi Suparlan, 1985:
460-461). Variasi kebudayaan Melyu di Riau juga menghasilkan variasi dalam identitas
orang Melayu, yaitu sebagai identitas khusus dari identitas Melayu dan merupakan ciri dari
ke-Melayuan itu sendiri penuh dengan keterbuukaan dan dilandasi oleh prinsip hidup
bersama dalam perbedaan. Kehadiran Islam telah mampu member warna dalam kehidupan
masyarakat Riau melalui proses akulturasi dan adaptasi antara nilai Islam dengan kebudayaan
lokal.

Perpindahan puak Melayu Riau dari alam kepercayaan leluhur yang hanya berisi mitos
kepada Islam, tidak hanya selesai dengan menjalankan syariat Islam. Mereka juga terpanggil
untuk mewujudkan ajaran ini dalam tindakan budaya. Keadaan ini menyebabkan orang
Melayu yang telah menerima ajaran Islam juga dituntut untuk mengubah landasan
budayanya. Pertemuan dan interaksi antara Islam dan budaya Melayu menimbulkan proses
penyerapan dan akomodasi ajaran Islam dan budayanya yang selalu mengikuti kondisi sosial
budaya orang Melayu. Penerimaan ini berjalan relative lambat dan perlahan sehingga tidak
menimbulkan gejolak-gejolak sosial yang menimbulkan kegoncangan yang kuat dalam
masyarakat. Pertemuan ini tentunya membuahkan berbagai perubahan dalam budaya Melayu,
dan mewujudkan suatu budaya Melayu yang bercorak Islam. Dialektika agama dan budaya
lokal inilah yang memperlihtkan adanya keragaman bentuk manifestasi Islam dalam
kehidupan masyarakat. Hal ini juga terllihat jelas pada masyarakat Melayu Riau yang
memiliki corak Islam yang khas lokal.

Kelebihan

Kelebihan dari jurnal ini adalah mampu memberikan informasi dan penjabaran dari sumber-
sumber yang akurat dan cukup lengkap sehingga dapat menunjang penjelasan dan kebenaran
dari informasi yang disampaikan tersebut. Walaupun hanya berupa penjabaran dari beberapa
sumber, akan tetapi jurnal ini cukup dapat memberikan pengetahuan kepada pembacanya
karena disertai informasi tentang bagaimana kehidupan masyarakat dari kebudayaan Melayu
Islam yang ada di Riau. Semua yang dibicarakan dalam pokok pembahasan disebutkan
dengan jelas disertai sumber-sumber akurat sehingga pembaca lebih mudah untuk
menghubungkan fakta dengan teori atau sumber-sumber yang dijabarkan. Bahkan dalam
jurnal ini penulis memberikan penjelasan dan penjabaran kebudayaan Melayu Islam dalam
artian yang lebih luas dan umum dalam beberapa sub bab, dan dijelaskan dengan terperinci
sehingga menambah wawasan pembaca.

Kekurangan

Kekurangan dari jurnal ini adalah isi pembahasan jurnal yang kurang terfokus dengan
rumusan masalah yang dikemukakan oleh penulis. Walaupun memang dalam jurnal ini telah
memberikan penjabaran serta bagaimana kehidupan kebudayaan masyarakat Melayu Islam di
Riau, akan tetapi secara keseluruhan dalam jurnal ini kurang terfokus terhadap pokok
pembahasannya. Jurnal ini malah lebih banyak membahas mengenai hal lain tentang
kebudayaan masyarakat Melayu Islam secara umum, sehingga pusat perhatian pembaca dapat
teralihkan dari pokok pembahasan. Sehingga detail atau contoh nyata dari bagaimana
kebudayaan masyarakat Melayu di Riau ini belum dapat terjelskan.

Saran

Jurnal ini akan menjadi menarik apabila mampu memberikan contoh nyata bagaimana dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu Islam yang ada di Riau. Yaitu contoh tentang
bagaimana adat istiada atau kebiasaan-kebiasaan yang masih dilakukan atau dilestarikan oleh
penduduk lokal Melayu Islam di Riau.

Simpulan dan Rekomendasi

Kesimpulannya adalah bahwa jurnal ini sangat informatif, dan dapat dibaca oleh semua
kalangan sebab melalui jurnal ini kita dapat mengetahui bagaimana Islam dalam kebudayaan
Melayu secara umum dan khususnya di daerah Riau. Jurnal ini dapat memberikan
pengetahuan baru bagi kita yang kurang informasi mengenai kebudayaan Melayu dan
mendapat pemahaman dari penjabaran yang berlandaskan pada sumber-sumber yang akurat.

Rekomendasi dari jurnal ini adalah dalam pokok pembahasan atau permasalahan yang diteliti
dalam jurnal ini dapat dikembangkan lagi dan dikaji lebih dalam, khususnya yang terkait
dengan bagaimana contoh-contoh nyata kebudayaan Melayu yang terjadi di Riau.

Anda mungkin juga menyukai