FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA. 2018/2019
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kelompok antropologi kami telah menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan lancar dan sebagai mana mestinya.
Kami menyadari bahwa makalah dan presentasi kelompok kami jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Maksud dan Tujuan
Bab II Pembahasan
II.1. Prilaku orang Aceh
II.2. Prilaku Orang Batak
II.3. Esensi dan eksistensi Toleransi Orang Jawa
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Manusia dan kehidupannya selalu menarik untuk kita kaji. Hal itu
disebabkan objek kajiannya adalah diri kita sendiri maupun orang-orang
disekitar kita. Ilmu yang mengkaji masalah kehidupan manusia salah
satunya antropologi/sosiologi.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau
muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-
ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di
Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang
tinggal daerah yang sama.
Sosiologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat, memfokuskan
kajiannya pada peran dan kedudukan individu dalam masyarakat serta
hubungan diantara keduanya.
Antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik
beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Semua orang yang berasal dari daerah istimewa aceh adalah orang
aceh. Kecuali orang-orang Gayo dan Alas yang sistem ke
masyarakatannya berdasarkan kekerabatan, maka seluruh masyarakat
aceh merupakan masyarakat teritorial keagamaan. Walaupun masih
nampak adanya pengaruh keturunan bangsawan dengan gelat teuku bagi
keturunan pria dangelar cut bagi keturunan wanita yang demikian
banyaknya, orang-orang aceh tidak mengenal sistem klen. Kehidupan
yang bersifat parental atau bilateral mendiami tempat kediaman yang
disebut “mukim”, “gampong” atau “meunasah”, yang dipakai oleh
kepala mukim, keucik (kepala kampung) dan teuku kepala meunasah
(pusat pengajian kampung), disamping orang-orang tua selaku pemuka
masyarakat setempat, merekalah yang berprilaku sebagai kepala adat
dan berperan menjadi penengah atau juru damai dalam menyelesaikan
perselisihan adat setempat. Orang aceh tidak biasa dalam pertemuan
warga masyarakat menanyakan hubungan kekerabatan, mengusut-usut
pertalian daerah atau pertalian perkawinan seperti orang batak meminta
cerai dikarenakan dimadu, suami mempunyai istri lain.
Lembut dan penuh kasih sayang adalah sifat masyarakat Aceh
sesungguhnya. Kalau pun terdapat stigma yang beredar di daerah luar,
orang Aceh punya sifat dasar keras kepala dan suka memberontak. Ini
bukanlah kemutlakan sifat ureueng Aceh secara keseluruhan. Disebut
bukan sifat mutlak orang Aceh karena biasanya sifat ini timbul
kemudian hari karena suatu sebab. Semisal dikhianati, dicerca, dimaki,
ditipu, dan sebagainya. Hal ini dengan jelas terungkap dalam rangkuman
hadih maja. “Surôt lhèe langkah meureundah diri, mangat jituri nyang
bijaksana”. (Mundur tiga langkah merendah diri, agar mereka bisa
mengenali arti bijaksana).
Dua karakter yang paling menonjol dari masyarakat Aceh yaitu sikap
militansi dan loyal. Hal ini bisa dibaca melalui syair do da idi.
Senandung menidurkan bayi yang mengajarkan dan mengajak sang bayi
agar setelah besar nanti tidak takut ke medan perang untuk berjuang
membela bangsa.
Selain sikap militansi, loyalitas bagi orang Aceh adalah sebuah nilai
dengan harga mahal. Hal iniagar membuat orang Aceh menjadi loyal.
Seseorang haruslah mampu menunjukkan diri jujur dan dapat dipercaya.
Tidak berkhianat ketika diberikan kepercayaan padanya.
Untuk ini sebuah hadih maja mengungkapkan, “Ureueng Aceh nyoe hate
hana teupeh, boh kreh jeuet ta raba. Meunyoe hate ka teupeh, bu leubeh
han dipeutaba”. (Orang Aceh kalau hatinya tidak tersingung,
kehormatannya pun bisa disentuh. Kalau hatinya sempat tersingung nasi
berlebihan pun tidak akan ditawarkan).
2. Sumatera Utara
A. Melayu
B. Batak
3. Sumatera Barat
4. Sumatera Selatan
Keseharian Masyarakat Melayu Palembang
Riau
Sifat Orang Riau memiliki toleransi yang suka menghargai bangsa atau
pun agama orang lain, rama tamah dan adab yang tinggi dalam
menghargai orang lain. Adat istiadat suku Melayu Riau sejauh mata
memandang memang terlihat rumit, akan tetapi jika dipahami Adat
istiadat suku Melayu Riau sangat menyentuh hati. Makanya setiap orang
yang memiliki adat istiadat bisa berbangga hati, karena dianggap
memiliki kebaikan, bertutur yang ramah dan bertata krama.
Pekanbaru
Sifat orang Pekanbaru memiliki sifat yang sangat khas dan kental. Sifat
orang Pekanbaru adalah baik, ramah, tidak kasar, suka menolong,
menerima orang baru.Ciri khas orang Pekanbaru yang mau membantu
sesama manusia, menjadi daya pikat bagi semua orang untuk menerima
kehadiran orang Pekanbaru dijadikan sebagai saudara di tengah-tengah
masyarakat dan negara. Prinsip orang Pekanbaru adalah hidup mandiri
dan saling membantu orang lain. Orang Pekanbaru boleh menikah
dengan orang lain, asal kedua pasangan saling mencintai satu sama lain.
Sejarah orang Pekanbaru lahir atas sekumpulan orang pada masa lalu
yang menghuni suatu daerah dan membentuk kota hingga sampai
dengan saat ini.
Bengkulu
Ciri khas orang Bengkulu yang mau membantu sesama manusia,
menjadi daya pikat bagi semua orang untuk menerima kehadiran orang
Bengkulu dijadikan sebagai saudara di tengah-tengah masyarakat dan
negara. Kesan negatif orang Bengkulu adalah hal yang paling ingin
diketahui bagi mereka yang saat ini sedang bersama atau baru berteman
dengan orang Bengkulu. Padahal kesan negatif itu muncul karena ada
anggapan negatif yang berlebihan. Pada dasarnya, kesan positiflah yang
selalu ada pada orang Bengkulu. Prinsip orang Bengkulu adalah hidup
mandiri dan saling membantu orang lain. Sejarah orang Bengkulu lahir
atas sekumpulan orang pada masa lalu yang menghuni suatu daerah dan
membentuk kota hingga sampai dengan saat ini.
Lampung
Bab IV Penutup
3. 1 Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi,
tanah longsor, meteor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dampak Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah dan
banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya
upaya untuk menghadapi tsunami baik dalam keadaan
waspada,persiapan,saat terjadi tsunami dan setelah terjadi tsunami.
Ada pula berbagai macam cara untuk menanggulangi bencana tsunami.
3. 2 Saran
Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai saat ini
belum bisa diprediksikan dengan tepat kapan dan dimana akan terjadi
maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi tentang bahaya
tsunami dari pihak yang berwenang terhadap adanya potensi tsunami
terutama penduduk yang bermukim didekat pantai.Menentukan tempat-
tempat berlindung yang tinggi dan aman jika terjadi tsunami.
Menyediakan persediaan makanan dan air minum untuk keperluan
darurat dan pengungsian. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat
diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian
seperti perlengkapan P3K atau obat-obatan.
3. 3 Penutup
Demikianlah makalah ini kami buat dengan yang sebenar-benarnya.
Ucapan terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kemudahan kepada kami sehingga terlaksananya
pembuatan makalah dan presentasi ini. Serta kepada teman-teman yang
ikut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami selaku anggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya
apabila terdapat kessalahan serta kekurangan dalam makalah ini. Selain
untuk memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup, Semoga makalah
ini dapat menjadi acuan, pertimbangan, serta motivasi dan koreksi bagi
kegiatan selanjutnya.
Daftar Pustaka