Discovery Learning I
BEKAM
Dosen Pengampu :
Mardiyanti, M.Kep.,MDS
Disusun Oleh :
JAKARTA
SEPTEMBER/2019
KATA PENGANTAR
berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat
pada
waktunya. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat hambatan dan
dari berbagai pihak, hambatan tersebut dapat kami atasi. Maka dari itu, berkat
bantuan
motivasi.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
langsung
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI
.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................................ 4
1.1 Definisi
................................................................................................................ 4
1.2 Sejarah
................................................................................................................ 4
BAB II TEORI
............................................................................................................... 10
2.4 Titik – Titik Bekam dan Manfaat Setiap Titik Bekam .....................................
14
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
darah kotor
dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Hijamah adalah pengobatan yang
sudah
dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Nama lainnya adalah bekam,
canduk,
Kata “Hijamah” berasal dari bahasa Arab, dari kata Al Hijmu yang berarti
pekerjaan membekam. Al Hajjam berarti ahli bekam. Al Hijmu berarti
menghisap
bekam yang berupa tabung gelas untuk menampung darah yang dikeluarkan
dari
kulit.
dikenal
sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang
sampai
kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi. Pada zaman China kuno mereka
menyebut
alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis
untuk
tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila
disangkutkan
pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif.
Setelah
kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas
mengakhiri
upacara hijamahnya.
data yang pasti berkaitan dengan asal muasal bekam, siapa atau bangsa apa
yang
pertama melakukan bekam dan dimana bekam itu dilakukan serta bagaimana
alat
dan cara melakukan bekam. Ada beberapa data atau beberapa buku yang
sedikit
Namun antara sumber yang satu dengan sumber yang lainnya banyak
bertentangan
Awal mula bekam di Barat dan Timur Tengah pertama kali di lakukan oleh
bangsa Mesir. Dimana di dalam The Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun
1550
mengobati semua gangguan penyakit. Namun dari buku yang lain mengatakan
bahwa sebelum bekam dilakukan oleh bangsa Mesir, pengobatan bekam telah
dilakukan lebih dahulu oleh bangsa Sumeria sekitar 4000 SM yang kemudian
berkembang ke Babilonia, Saba', Persia dan termasuk berkembang ke Mesir.
Di
Mesir, bekam sudah ada sejak zaman kekuasaan Firaun, sekitar tahun 2500
SM. Pada
masa Raja Ramses II, sekitar tahun 1200 SM bekam berkembang di Mesir
dengan
cara melempari batu kepada orang yang lewat kemudian setelah terjadi lebam
dengan melakukan lemparan batu dengan kasar sudah lebih dulu terjadi pada
saat
(tumbuhan dan laut) dan terapi fisik lainnya seperti kay dan
fashid.
kuno dan Roma, pengobatan bekam sampai kepada bangsa Arab dan Persia
Muslim
melalui Alexandria dan Byzantium (Turki). Pada saat Rasulullah belum lahir,
pengobatan bekam baik untuk pengobatan penyakit. Dari sini sebenarnya, kita
bekam, sebenarnya untuk lebih mengukuhkan bagi bangsa Arab dan Islam
sudah mulai menggunakan konsep dasar keilmuan dimana bekam tidak bisa
titik tertentu yang ada pada tubuh seseorang karena di dalam tubuh seseorang
mempunyai letak titik yang berbeda dan mempunyai fungsi yang berbeda. Jadi
tidak
seperti masa awal pertama kali bekam muncul yang dilakukan dengan metode
kasar
dan menyakitkan sehingga sampai menimbulkan efek samping yang tidak baik
puncaknya di Irak sekitar tahun 300 Hijriah. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya berbagai macam metode dan alat-alat baru yang lebih higienis
serta
mempunyai konsep perpaduan dari Rasulullah (Titik Bekam Nabi) dan ilmu
kesehatan yang lainnya. Sehingga pada masa itu, bermunculan para praktisi
juga dipelajari oleh orang yang bukan bergerak di bidang pengobatan seperti
orang
yang mempelajari ilmu agama. Sehingga pada saat itu para terapis
pengobatan
yang tidak berdasarkan ilmu. Tidak seperti pengobatan bekam pada masa
awal-awal
yang melakukan bekam hanya di kalangan
kerajaan.
luar biasa. Diantara pakar bekam Eropa adalah Ambroise Pare (1590 - 1590)
yang
merupakan ahli Bedah bahkan ada yang menjuluki beliau Bapaknya Ahli
Bedah. Ada
lagi Sir Arthur Keith (1866 - 1955) seorang Ahli Bedah dan Anatomi Tubuh
juga
banyak orang melakukan terapi pengobatan bekam hanya melalui buku tanpa
petunjuk praktisi atau belajar bekam dengan seorang instruktur. Mereka sudah
merasa cukup denga ilmu yang ada, apalagi sudah merasa mendapatkan
pasien.
Ironis memang, sebab kalau kita kaji konsep pengobatan bekam mempunyai
banyak
dimensi dan keilmuan. Dimana untuk melakukan tindakan bekam selain
mengetahui
titik bekam kita juga harus mengetahui beberapa titik bekam rekomendasi
Nabi, titik
bekam akupoin, titik bekam sen, titik bekam menurut anatomi fisiologi dan
kepada pasien.
Bekam tahun 2001 M (pada 300 kasus) dalam buku Ad Dawa’u l-Ajib yang
ditulis
batas-batas normal.
2. Dalam kasus-kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga batas
batas
normal.
3. Jumlah sel-sel darah putih (leukosit) meningkat dalam 60% kasus dan
masih
4. Kadar gula darah turun pada pengidap kencing manis dalam 92,5 %
kasus.
5. Jumlah asam urat di darah turun pada 83,68%
kasus.
6. Pada darah bekam yang keluar, didapati bahwa eritrosit yang didalamnya
2. HR Bukhari – MuslimA
3. Dari Jabir Almuqni berkata : "Aku tidak akan merasa sehat sehingga
”Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para
hijamah (Bekam)”.
BAB II
TEORI
Secara umum bekam dapat dilakuakn dengan tiga cara yaitu bekam kering,
bekam
basah, dan bekam seluncur atau meluncur. Bekam kering yaitu bekam tanpa
sayatan
atau tusukan yang mengeluarkan darah. Bekam jenis ini hanya memindahkan
darah
Bekam kering digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada tubuh bagian
mata dan rabun, gangguan rahim dan berhentinya menstruasi bagi wanita,
rematik,
(pengapuran pembuluh darah), sakit bahu, dada, dan punggung, malas, lesu,
dan
banyak tidur, Luka (bisul, jerawat, gatal-gatal pada kulit, dan luka bernanah),
radang
selaput jantung dan ginjal.
peredaran darah. Metode ini serupa dengan guasha (Cina) dan scrapping
(Inggris).
Tata cara dalam melakukan bekam secara umum dapat dilakukan dalam
beberapa
pengobatan ini, karena bisa jadi pasien merasa takut ketika pertama kali
melakukan
10
bekam dan ketika darah keluar dari tubuhnya. Mengenai posisi pasien,
berbaring
peredaran darah, serta anemia. Namun secara umum bekam dilakukan dalam
posisi
duduk.
kehampaan udara pada sebagian besar gelas. Kemudian pada kulit pasien dan
jaringan
Tahap kedua melakukan bekam kering yaitu gelas dibiarkan berada pada
tubuh
selama 3-5 menit, setelah itu di cabut. Manfaat dari tahap ini yaitu untuk
Pada bagian ini merupakan bagian anestesi atau membuat kebal titik tertentu
yang
titik pada tubuh kemudian dilakuakan bekam kering dan beberapa titik bekam
kering
pada tubuh,
Tahap ketiga melakukan penyayatan atau tusukan. Ketika melakukan
penyayatan
pertama kali, lebih baik pembekam mengenali karakter kulit pasien, keadaan
dilakukan pada bagian luar kulit dengan kedalaman sayatan kurang lebih
0,1mm atau
pembuluh darah arteri atupun vena. Ketentuan panjang sayatan kurang lebih
4mm,
banyaknya sekitar 15 sayatan dalam satu titik. Alat yang digunakan sebagai
penyayat
yaitu dengan menggunakan silet medis tau pisau cukur yang telah
disterilkan.
11
Terdapat beberapa catatan dalam melakukan tahap ini yaitu pada kasus
pasien
diupayakan tidak mengenai pembuluh darah vena maupun arteri yang terlihat,
misalnya dipunggung tangan atau telapak kaki. Setelah itu jarak antara sayatan
yang
tusukan. Tahap ini dilakukan sekitar 3-5 menit sampai terlihat darah kental
keluar,
setelah itu gelas dilepaskan secara hati-hati agar tidak mengalir di tubuh
pasien. Pada
kasus tertentu jika gelas dibiarkan menempel dikulit dalam jangka waktu yang
lama
(10 menit atau lebih), maka dipermukaan kulit akan muncul beberapa
gelembung
sapu tangan. Bagian tubuh yang disayat dibersihkan dengan pembersih seperti
madu,
minyak habbatusauda, atau alkohol. Bisa juga tempat tersebut di balut, khusus
pada
bagian telapak kaki dan pada pasien yang mengidap peyakit diabetes. Berikut
Tahap ini dapat dilakukan berulang kali hingga tidak terdapat darah yang
keluar
atau setelah terlihat cairan kuning keluar dari titik tersebut. Perlu diperhatikan
dalam
mental pasien. Dengan demikian, praktik bekam sudah selesai di bagian tubuh
tersebut.
Setelah tahapan-tahapan ini selesai jarum atau pisau yang digunakan harus
dibuang dan tidak digunakan kembali untuk pasien lain. Selain itu gelas atau
cup
harus dibersihkan dengan air dan sabun serta dengan pembersih lainnya
seperti saflon,
ditol, ataupun alkohol. Jika terdapat darah dalam gelas, maka gelas tersebut
harus
12
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan pada pasien bekam yaitu pada
kasus
pasien mengidap hepatitis, disediakan gelas khusus dan tidak boleh digunakan
untuk
pasien lain. Setelah pasien hepatitis sembuh, gelas dibuang. Pada kondisi yang
berbeda yaitu ketika pasien pingsan, gelas segera dicabut, dibaringkan, dan
diberi
Selanjutnya pada pasien yang menderita tekanan darah rendah lebih baik
yaitu daerah punggung yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal itu
dapat
yang lain membutuhkan lebih dari sekali pembekaman. Selain itu pasien akan
merasakan naiknya suhu badan, yaitu setelah dua hari melakukan
pembekaman. Pada
melakukan istirahat secara wajar atau tidak beristirahat total. Padahal pola-pola
seperti itu yang dapat menyebabkan kembalinya penyakit. Oleh karena itu
pasien
dianjurkan beristirahat selama satu atau dua hari setelah berbekam yang
disesuaikan
dengan jumlah titik yang dibekam. Kemudian pasien dianjurkan untuk tidak
13
Manfaat bekam kering pada tubuh yaitu meringankan rasa sakit dan
mengurangi
radang pada organ bagian dalam (selaput, jantung, urat syaraf atau daerah
punggung
bawah yang mulai sejajar dari pusar ke bawah dan di sela tulang-tulang dada),
bagi anak-anak atau siapa saja yang urat nadi mereka sulit
ditemukan.
pneumonia, dan angina pectoris, penyakit mata dan rabun, gangguan rahim
dan
dada, dan punggung, malas, lesu, dan banyak tidur, Luka (bisul, jerawat,
gatal-gatal
bagian yang akan dibekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi
penakit
kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi
seri
3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak
4. Daerah antara dua pundak (al kaahil), merupakan titik paling sentral untuk
14
5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa ‘is), yaitu daging lembut di
pundak
yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaaat
untuk
6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak
memiliki
keistimewaan dan
kahsiatnya.
7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri
di
pinggang dan wasir.
8. Pangkal telapak kaki (iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di
kaki,
a. Beberapa tempat yang menjadi pusat kelenjar limpa dan getah bening
seperti di
b. Tak boleh membekam pada tempurung lutut dan area dibawah / lipatan
lutu
c. Dilarang membekam pada area lubang alami tubuh seperti lubang telinga,
mulut,
nadi
j. Area yang bengkak karena benturan dan asam urat juga terlarang untuk
dibekam
15
poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin
lainnya
hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian
kiri tubuh
dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah
kulit,
antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan
dan kaki,
antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga
membentuk
suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan
yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin
lainnya. Juga
dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam
pada
titik poin pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit
pada
oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe, kapiler,
venula,
bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding dengan daerah
yang
maka kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) fascia dan ototnya akan
terjadi
kerusakan dari mast cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan
beberapa
zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta
zat-
16
zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya
dilatasi
kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam, dilatasi
kapiler
yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta
akibat
vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta
terpenting
(perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo
endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan
imunitas
(kekebalan) tubuh.
kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior medulla
spinalis
reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan
17
benar-benar ahli.
mereka
18
gelas bekam harus segera dicabut dan pasien diberi minuman yang
21
kelompok sampel sebelum diberikan
intervensi adalah 148/92,67 mmHg,
kemudian setelah diberikan intervensi
terjadi penurunan tekanan darah
menjadi dan hasil posttest tekanan
darah didapatkan sebesar 131,37/83,33
mmHg.
kelompok sampel sebelum diberikan
intervensi adalah 148/92,67 mmHg,
Kadar gula dalam darah rata- rata sebelum diberi intervensi adalah 154,13 mg/dL dan
setelah diberi intervensi didapatkan
22
sebesar 137,80 mg/dL. Sehingga penurunan kadar gula dalam darah rata-rata sebesar
16,33 mg/dL. Hal tersebut membuktikan bahwa terapi bekam thibbunnabawi dapat
menurunkan kadar gula dalam darah.
KECAMATAN JELBUK JEMBER 2018
Pre experiment dengan rancangan
PENGARUH BEKAM TERHADAP
pretest- postest design.
PENURUNAN NYERI PADA KLIEN
Menggunakan instrumen Numeric
DENGAN TRAPEZIUS MYALGIA
Rating Scale (NRS). Skala nyeri yang
PADA PEKERJA ANGKUT DI
terdapat pada pada NRS terbagi
menjadi 5 skala, yaitu tidak ada nyeri
(0) nyeri ringan (1-3), nyeri sedang
(4-6), nyeri berat (7-9) dan nyeri sangat
berat (10).
Menggunakan instrumen Numeric
Rating Scale (NRS). Skala nyeri yang
terdapat pada pada NRS terbagi
menjadi 5 skala, yaitu tidak ada nyeri
(0) nyeri ringan (1-3), nyeri sedang
(4-6), nyeri berat (7-9) dan nyeri sangat
berat (10).
Jumlah sampel 15 responden. Tehnik
pengambilan sampelnya menggunakan
consecutive sampling yang memenuhi
kriteria inklusi
Jumlah sampel 15 responden. Tehnik
pengambilan sampelnya menggunakan
consecutive sampling yang memenuhi
kriteria inklusi 23
Jumlah sampel 15 responden. Tehnik Hasil yang diperoleh menunjukkan
pengambilan sampelnya menggunakan bahwa rata- rata skala nyeri di awal dan
consecutive sampling yang memenuhi akhir perlakuan bekam adalah 3.267 ±
kriteria inklusi 0.704. Hasil uji statistik didapatkan ρ
value 0,00 < 0,05 (α), artinya rerata
skala nyeri sebelum bekam berbeda
dengan setelah bekam. Nilai paired
correlation adalah senilai 84.7%, yang
artinya pengaruh bekam pada
penurunan nyeri klien trapezius myalgia
adalah 84.7% sedangkan 15.3%
sisanya dipengaruh oleh faktor yang
lain.
Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa rata- rata skala nyeri di awal dan
akhir perlakuan bekam adalah 3.267 ±
0.704. Hasil uji statistik didapatkan ρ
value 0,00 < 0,05 (α), artinya rerata
skala nyeri sebelum bekam berbeda
dengan setelah bekam. Nilai paired
correlation adalah senilai 84.7%, yang metode quasi experiment)
artinya pengaruh bekam pada Level II b (hasil penelitian dengan
penurunan nyeri klien trapezius myalgia metode quasi experiment)
adalah 84.7% sedangkan 15.3% Jumlah responden kurang, karena
sisanya dipengaruh oleh faktor yang untuk penelitian experiment dibutuhkan
lain. minimal 20-30 responden.
Hasil yang diperoleh menunjukkan Jumlah responden kurang, karena
bahwa rata- rata skala nyeri di awal dan untuk penelitian experiment dibutuhkan
akhir perlakuan bekam adalah 3.267 ± minimal 20-30 responden.
0.704. Hasil uji statistik didapatkan ρ Jumlah responden kurang, karena
value 0,00 < 0,05 (α), artinya rerata untuk penelitian experiment dibutuhkan
skala nyeri sebelum bekam berbeda minimal 20-30 responden.
dengan setelah bekam. Nilai paired Jumlah responden kurang, karena
correlation adalah senilai 84.7%, yang untuk penelitian experiment dibutuhkan
artinya pengaruh bekam pada minimal 20-30 responden.
penurunan nyeri klien trapezius myalgia Jumlah responden kurang, karena
adalah 84.7% sedangkan 15.3% untuk penelitian experiment dibutuhkan
sisanya dipengaruh oleh faktor yang minimal 20-30 responden.
lain. Jumlah responden kurang, karena
Hasil yang diperoleh menunjukkan untuk penelitian experiment dibutuhkan
bahwa rata- rata skala nyeri di awal dan minimal 20-30 responden.
akhir perlakuan bekam adalah 3.267 ±
0.704. Hasil uji statistik didapatkan ρ EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI
value 0,00 < 0,05 (α), artinya rerata BEKAM DAN TERAPI PIJAT
skala nyeri sebelum bekam berbeda REFLEKSI TERHADAP TEKANAN
dengan setelah bekam. Nilai paired DARAH PADA PENDERITA
correlation adalah senilai 84.7%, yang HIPERTENSI
artinya pengaruh bekam pada Pre-Eksperiment Design , Two group
penurunan nyeri klien trapezius myalgia Pre- Posttest Design
adalah 84.7% sedangkan 15.3% Paired Sample t-test untuk menilai
sisanya dipengaruh oleh faktor yang Tekanan Darah pre- posttest dan uji
lain. beda antara keompok bekam dan pijat
Level II b (hasil penelitian dengan refleksi menggunakan independent
metode quasi experiment) sample t-test
Level II b (hasil penelitian dengan Paired Sample t-test untuk menilai
metode quasi experiment) Tekanan Darah pre- posttest dan uji
Level II b (hasil penelitian dengan beda antara keompok bekam dan pijat
metode quasi experiment) refleksi menggunakan independent
Level II b (hasil penelitian dengan sample t-test
60 responden yang diperoleh melalui sistole.
kuota sampling selama 30 hari, sample P= 0,018 maka H0 ditolak yang artinya
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu terdapat perbedaan efektifitas untuk TD
kelompok bekam dan pijat refleksi. sistole.
Teknik pengambilan sample dengan P= 0,018 maka H0 ditolak yang artinya
metode accidental sampling. terdapat perbedaan efektifitas untuk TD
60 responden yang diperoleh melalui sistole.
kuota sampling selama 30 hari, sample
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu P= 0,978 maka H0 diterima yang
kelompok bekam dan pijat refleksi. artinya tidak ada perbedaan efektifitas
Teknik pengambilan sample dengan dalam menurunkan TD diastole
metode accidental sampling. P= 0,978 maka H0 diterima yang
60 responden yang diperoleh melalui artinya tidak ada perbedaan efektifitas
kuota sampling selama 30 hari, sample dalam menurunkan TD diastole
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu P= 0,978 maka H0 diterima yang
kelompok bekam dan pijat refleksi. artinya tidak ada perbedaan efektifitas
Teknik pengambilan sample dengan dalam menurunkan TD diastole
metode accidental sampling.
Kesimpulan : Bekam lebih efektif
menurunkan TD sistole dibandingkan
pijat refleksi.
Kesimpulan : Bekam lebih efektif
menurunkan TD sistole dibandingkan
pijat refleksi.
Level II b
Level II b
Level II b
Level II b
Level II b
(hasil penelitian dengan metode quasi
experiment)
(hasil penelitian dengan metode quasi
experiment)
24 (hasil penelitian dengan metode quasi
P= 0,018 maka H0 ditolak yang artinya experiment)
terdapat perbedaan efektifitas untuk TD (hasil penelitian dengan metode quasi
sistole. experiment)
P= 0,018 maka H0 ditolak yang artinya (hasil penelitian dengan metode quasi
terdapat perbedaan efektifitas untuk TD experiment)
(hasil penelitian dengan metode quasi dua minggu kemudian setelah bekam
experiment) dipeiksa dengan metode enzimatik
Peneliti kurang memperhatika n kolorimetrik.
faktor-faktor lain yang menyebabkan Sebelum melakukan terapi terlebih
hipertensi. dahulu dilakukan pretest untuk data
Peneliti kurang memperhatika n awal, yaitu darah vena diambil 3ml
faktor-faktor lain yang menyebabkan untuk pemeriksaan total kolesterol dan
hipertensi. dua minggu kemudian setelah bekam
Peneliti kurang memperhatika n dipeiksa dengan metode enzimatik
faktor-faktor lain yang menyebabkan kolorimetrik.
hipertensi. 11 responden dengan memenuhi kriteia
Peneliti kurang memperhatika n inklusi dan eksklusi
faktor-faktor lain yang menyebabkan 11 responden dengan memenuhi kriteia
hipertensi. inklusi dan eksklusi
Peneliti kurang memperhatika n 11 responden dengan memenuhi kriteia
faktor-faktor lain yang menyebabkan inklusi dan eksklusi
hipertensi.
Peneliti kurang memperhatika n
faktor-faktor lain yang menyebabkan
hipertensi.
Peneliti kurang memperhatika n
faktor-faktor lain yang menyebabkan
hipertensi.
Peneliti kurang memperhatika n
faktor-faktor lain yang menyebabkan
hipertensi.
BAB IV
b) Anamnesa Pasien
tangan, dll
masing organ
d) Pemeriksaan Penunjang
e) Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
f) Implementasi
Dx : Nyeri Akut
b. Mendengarkan Shalawat
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmadi, A., Farhadi, K., Schwebel, D., Saeb, M., Choubsaz, M.,
Mohammadi,
Ilmia
Arafah