1
Chr.Jimmy L.Gaol, Human Capital, (Jakarta, Grasindo Anggota Ikapi), 2014, hlm 802
2
Chr.Jimmy L.Gaol, Human Capital, (Jakarta, Grasindo Anggota Ikapi), 2014, hlm 803
2. Economic of Scale
Muncul teori baru yang menghilangkan faktor keunggulan negara sebagai spesifikasi
komoditas kunci dari teori baru inii adalah “ Economic of Scale”. Asumsi penting yang
mndasari teori perdagangan klasik yaitu pendapatan konstan, terlepas dari skala
produksi, biaya rata-rata per produk akan selalu sama. Akan tetapi kenyataanya kita
melihat Economic of Scale (EOS) dalam banyak cabang industri, yaitu peningkatan
produksi diikuti penurunan biaya rata-rata per produk. EOS mucul dalam produksi, R&D,
dalam pembelian dana marketing dan distribusi. Contoh sederhana dari EOS adalah
diskon yang diberikan untuk pembelian dalam jumlah besar, yang hanya
menguntungkan apabila jumlah produksi cukup besar. Selain EOS di atas yang disebut
dengan internet EOS, ada juga eksternal EOS. Hal ini berhubungan dengan konsentrasi
dari perusahan dalam daerah tertentu, sebagai contoh industri semikonduktor di silicon
valley California, dapat memberikan sumbangan pembangunan infrastuktur, tenaga
ahliu, dan jarijngan pemasok, ini berarti dalam setiap perusahaan setiap perusahaan
dalam industri ini dapat mencapai EOS terlepas dari hsil produksi perusahaan besar yang
lebih banyak dari pada perusahaan kecil.
Bagaimana EOS mempengaruhi perdagangan internasional ? Seperti dijelaskan diatas,
perdaganga internasional tergantung kepada keuntungan absolut atau komparatif, yang
merupakan hasil dari anugerah yang berbeda, menurut teori perdagangan klasik. Negara
dengan proporsi sebanding, tidak akan mendapat keuntungan absolut maupun
komparatif. Namun, EOS tetap berlaku pada suatu sistem dimana setiap negara
memproduksi specialisnya masing-masing. Ketika produksi mencapai skala yang besar,
biaya rata-rata dari kedua produk tersebut akan menurun. Negara tersebut kemudian
akan meraih keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan internasional.
Bagaimana kita dapat memperkiarakan negara mana yanag akan memproduksi jika
kedua negara memperoleh keuntungan biaya rendah ? Jawabanya kita dapat
memperkiarakan. Hal itu sering merupakan kombinasi dari faktor tak terduga yang
mengarah kepada industri tertentu dalam negara tertentu. Melalui internal maupun
eksternal EOS, suatu negara dapat menciptakan keuntungan yang sulit dikejar oleh
negara manapun. 3
b. Jalan keluar perusahaan multinasional
Perdagangan internasional akan secara perlahan menghilangkan perbedaan faktor produksi
yang ada disuautu negara. Melalui cara ini, negara yang mengeksporkomoditas tenaga kerja
tinggi ke negara yang tenaga kerjanya sedikit (rendah) akan memiliki efek yang sama dengan
merelokasi tenaga kerja sebagai faktor produksi bergerak lintas negara, proporsi besar dari
perpindahan ksa internasional, dimulai dengan investasi uang untuk mendapatkan ROI,
seperti yang dilakukan orang dengan menabung. Arif Permata (Investor Banuhampu),
sebagai contoh, akan membeli saham perusahaan jepang untuk memperoleh pendapatan
dari investasi mereka, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Namun sebagian, dari
arus kas ini adalah FDI. Investasi ini dibuat oleh negara asing dalam negara yang jelas
bertujuan untuk mengontrol investasinya. Dengan menggunakan FDI, perusahaan akan
dapat menyiapkan fasilitas produksi diluar negri. Pertanyaanya, mengapa sebuah
3
© 2018 The Authors. Jurnal Siasat Bisnis. Published by The Management Development Centre, Department
of Management, Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia
perusahaan memilih FDI ketika ia dapat mengekspor barang jadi dan mengimpor bahan baku
? Jawaban ini dapat tidak lengkap. Pertama, perusahaan dalam “Negara Protektionis”
mengunakan investasi langsung untuk menghindari halangan impor dan tarif. Kedua,
investasi langsung membuat perusahaan yang tergantung pada bahan baku untuk
mengankan bahan bakunya. Ketiga, tingginya biaya transportasi impor lebih besar dari
membuat faktor produksi tersebut diluar pasar. Perusahaan Amerika mungkin akan
berinvestasi di pasar Jepang yang tidak mempunyai sumber daya untuk masuk ke pasar
Amerika, sehingga perusahaan tersebut akhirnya menjadi pasrtner dari perusahaan Amerika.
4
4
Chr.Jimmy L.Gaol, Human Capital, (Jakarta, Grasindo Anggota Ikapi), 2014, hlm 805