Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 8

Arista Sayuta
Dewangga Farros H
Suci Millati Q.A
Pengertian FDI
 FDI ( foreign direct investment ) adalah
aktivitas finansial yang berupa aliran modal
internasional dari negara asal perusahaan ke
negara pemilik modal dengan tujuan untuk
memperoleh sebagaian atau seluruh hak
kepemilikan dari sebuah entitas bisnis yang
nyata seperti pabrik,fasilitas produksi bahan
baku, maupun keseluruhan sistem distribusi.
Dalam pengertian ini, istilah FDI berdampak
pada keseimbangan neraca pembayaran baik
bagi negara asal perusahaan (home country)
maupun negara penerima modal (host
country).
Tujuan FDI

 Mencari sumber daya,


 Mencari pasar,
 Mencari efesiensi
 Mencari asset strategis.
 Mencari keamanan politis
Metode Dalam Berinvestasi

Melakukan
Melakukan
marger atau
joint venture
akuisi

Kontrak
Lisensi
Manajemen
Rasionalisasi FDI
 Walaupun krisis keuangan dan ekonomi dunia
mempunyai dampak yang luas, namun FDI
masih cukup bertahan. Dalam beberapa
waktu, investasi dunia telah naik 5% pada
tahun 2010. kemudian meningkat lagi
menjadi 17% di tahun 2011. bahkan mencapai
jumlah 1.5 triliun yang berarti telah
melampaui jumlah investasi sebelum krisis
2008-2009.
 Menurut perkiraan UNCTAD di Jenewa,
dalam tahun 2012 jumlahnya akan menurun.
Tetapi akan membaik lagi pada tahun 2013-
2014.
DETERMINAN FDI

Teori modal Teori


perdagangan
internsional
Berdasarkan Teori modal
 FDI dipandang sebagai respon
terhadap perbedaan dalam tingkat
pengembalian modal antar negara.
Anjuran ini diperkuat oleh
pengamatan empiris bahwa perusahaan
Amerika memperoleh tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dari
investasi mereka di Eropa daripada di
rumah .
BerdasarkanTeori
Perdagangan Internasional
Ekonom perdagangan internasional
merupakan yang pertama untuk mempelajari
fenomena FDI. Produksi asing bisa menjadi
pengganti ekspor, karena mempengaruhi
kondisi perdagangan .Namun, dalam dunia
neo-klasik dari tradisi Heckscher-Ohlin
tidak ada ruang untuk investasi asing
langsung. Setiap ketidakseimbangan dalam
harga barang atau faktor di negara-negara
yang ditimbulkan oleh faktor pendukung
yang berbeda akan segera diperbaiki oleh
gerakan internasional barang
Variasi Teori Perdagangan
Internasional

Heckscher Ohlin

Kojima

Product Cycle
Heckscher Ohlin

H-O menyatakan bahwa penyebab


perbedaan produktifitas karena adanya
jumlah atau faktor produksi yang dimiliki
oleh masing-masing negara, sehingga
selanjutnya menyebabkan terjadinya
barang yang dihasilkan.
Contoh: Amerika yang telah lama menjadi
ekportir besar dari produk –produk
pertanian, mencerminkan negara tersebut
mempunyai pertanian melimpah karena
tanahnya baik untuk ditanami.
Kojima
Kojima mengatakan bahwa struktur
keunggulan komparatif suatu negara
dalam perdagangan memainkan peranan
penting dalam penentuan arus investasi
luar negeri. Argumentasi ini mengulangi
pentingnya sumber-sumber alam dan
keunggulan tertentu yang dimiliki oleh
suatu negara dalam rangka menentukan
arus investasi luar negeri.
Product Cycle
Teori ini paling cocok diterapkan pada
investasi asing secara langsung (foreign
direct investment) dalam
bidang manufacturing, yang merupakan
usaha ekspansi awal perusahaan-
perusahaan negara-negara maju. Contoh:
Amerika mendirikan pabrik-pabrik untuk
membuat barang-barang sejenis di
negara lain.
Pendekatan dalam FDI

OLI

Electic Approaches Hymer

Internali
sasi
Pendekatan Hymer
Hymer dianggap sebagai pelopor dalam teori investasi luar
negeri, Hymer mengemukakan suatu pendekatan organisasi
industri yang menekankan peranan keunggulan khas
perusahaan dan ketidaksempurnaan pasar dalam usaha
menjelaskan motivasi yang mendasari perusahaan dalam
melakukan investasi. Menurut pendekatan ini,
pengembalian investasi yang lebih tinggi diluar negeri
tidak menjamin kelengkapan penjelasan arus modal, karena
pengembalian investasi itu sendiri berarti bahwa modal
akan lebih efisien bila dialokasikan melalui pasar modal
dan tidak memerlukan pemindahan perusahaan.
Sehubungan dengan pengembalian investasi yang lebih
tinggi dari pada perusahaan yang sudah ada atau potensial
dinegara tuan rumah agar dapat menutup kerugian
ketidakunggulan operasi perusahaan tersebut diluar
negeri.
Pendekatan Oli
Dunning menduga bahwa sebuah perusahaan akan
tertarik berinvestasi dalam bentuk FDI jika tiga
kondisi terpenuhi yaitu; perusahaan harus memiliki
keunggulan kepemilikan (Ownership adavantages)
dibandingkan dengan perusahaan lain, mengasumsikan
bahwa kondisi ownership advantages terpenuhi,
adalah lebih menguntungkan bagi MNCs yang memiliki
keunggulan ini untuk memanfaatkan sendiri daripada
menjual atau menyewakan ke perusahaan lain dan
Location advantages meliputi sumber daya alam,
kekuatan tenaga kerja dengan biaya rendah dan iklim
yang menunjang.
Pendekatan Internalisasi
 Teori internalisasi adalah sebuah teori yang melihat adanya keuntungan tambahan
bagi perusahaan dengan memberikan ide-ide dalam produknya. Teori ini
menjelaskan cara agar perusahaan dapat memperluas jangkauan produksinya tanpa
harus membangun perusahaan di negara lain.
 Contoh: perusahaan sepatu di Cibaduyut yang membayar desain sepatu bola nike
dengan model mata kaki tertutup. Perusahaan di Cibaduyut merupakan perusahaan
independen dan bukan dari perusahaan nike. Perusahaan tersebut hanya membeli
ijin untuk memakai model yang sama pada produk sepatunya.

 Teori internalisasi berkembang dari konsep kegagalan pasar. Beberapa transaksi


lebih efisien dilakukan dalam perusahaan daripada di pasar. Buckley dan Casson
menentukan lima jenis ketidaksempurnaan pasar untuk internalisasi:

-ketika koordinasi sumber daya dalam jangka panjang diperlukan.


-ketika eksploitasi efisien kekuatan pasar membutuhkan harga diskriminatif.
-ketika monopoli bilateral menghasilkan situasi tawar-menawar tidak stabil.
- ketika pembeli tidak dapat harga dengan benar (biasanya berwujud) barang yang
dijual, atau ketika barang publik yang terlibat.
Pendekatan Electic
 Salah satu teori FDI yang paling luas dan komprehensif
dikembangkan oleh Dunning (Ecletic Theory)
menunjukkan bahwa keputusan multinational
corporations (MNC) menanamkan FDI pada host
country disebabkan oleh adanya 3 motif, yaitu
resource seeking yang diproksi oleh infrastruktr,
efficiency seeking yang diproksi oleh nilai tukar dan
stabilitas makro ekonomi yang diukur melalui inflasi,
dan market seeking yang diproksi oleh ukuran pasar
domestic dan derajat keterbukaan ekonomi. Model
Dunning telah digunakan sebagai sampel pada penelitian
terdahulu pada negara-negara berkembang di Eropa,
Afrika Asia dan beberapa negara lainnya. Dari
beberapa penelitian terdahulu, aliran FDI secara luas
dipengaruhi oleh perilaku Multinational Corporation
(MNC) atau perusahaan multinasional untuk
memperoleh keuntungan komparatif.

Anda mungkin juga menyukai