Anda di halaman 1dari 90

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang manusiamendapatkan

cobaan dan masalah-masalah. Baik itu dari orang-orang sekitar, keadaan

sekitar, suara-suara sekitar dan lain-lain. Dengan kata lain, semua yang

tertangkap oleh indra-indra si manusia itu sendiri terkadang membawa

kesan yang kurang begitu menyenangkan. Tetapi itu semua tergantung

pada selera masing-masing individu. Begitu pula pada elemen yang

disebut Musik. Musik tidak bisa dilepaskan dari selera per-individu.

Musik adalah salah satu elemen didalam kehidupan manusia yang

kehadiranya sudah sangat sulit untuk dipungkiri. Pada musik, manusia

dapat mengekspresikan segala sesuatunya dalam bentuk kreatifitas yang

imajinatif, yang nantinya akan menjauhkan dan menghilangkan rasa-rasa

kurang nyaman yang membuat manusia tersebut tadi kurang produktif.

Musik pada zaman ini sudah menjamur, bahkan sudah banyak pihak yang

menggantungkan hidupnya pada musik. Karena pada saat seperti sekarang

ini, persahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah banyak

mempergunakan musik sebagai media promosi dari sebuah produk yang

mereka ingin jual. Itu dikarenakan musik adalah salah satu media

komunikasi yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada khalayak

ramai.

1
Fungsi dan kegunaan musik pada zaman sekarang sangat beragam.

Disamping musik bisa berfungsi sebagai penunjang kreatifitas manusia,

musik pada zaman sekarang juga digunakan sebagai lahan bisnis untuk

memenuhi kebutuhan materi manusia. Karena pada saat ini musik telah

berkembang menjadi sebuah industri hiburan (entertainment) yang

menjanjikan keuntungan ekonomi yang tidak bisa dibilang kecil. Salah

satu bisnis di bidang musik yang sangat menguntungkan antara lain adalah

Event Organizer.

Event Organizer sendiri bagi penulis adalah sebuah badan

komunikasi kreatif yang mempunyai visi & misi tertentu termasuk

didalamnya terdapat beranekaragam komunikasi dan kegiatan (salah

satunya bermusik), yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi khalayak yang dituju.

Tentu saja sebuah acara akan berjalan dengan lancar, sesuai

keinginan dan tepat sasaran jika dalam acara tersebut terdapat sebuah

sistem manajerial yang baik dan kuat. Sistem manajerial itu sendiri

sangatlah kompleks danberagam.

Dibidang inilah “3HUNDRED Production”bergerak dan

menjalankan visi & misinya. Dalam kesempatan ini, penulis bersama 3

Hundred Production menyelenggarkan sebuah acara peluncuran produk

baru sebuah brand rokok.

Event yang di garapoleh 3HUNDRED pada kesempatan ini adalah

“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.Event ini merupakan rangkaian

promo tur dari sebuah brand rokok yang di selenggarakan pada tanggal 19

2
Desember 2012 diFable, Jakarta. Event ini sendiri dimeriahkan oleh band

asal jakarta White Shoes & The Couples Company, Dj Hogi dan Dj Ekky

RNRM.

1.2.Perumusan Masalah

Identifikasi masalah dalam penulisan ini, penulis identifikasikan:

- Untuk mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan oleh pihak

3Hundreddalam menyelenggarakan “DUNHILL BRAND

ACTIVATION” yang diselenggarakan di Fable, Jakarta.

- Untuk mengetahui kendala, masalah dan kesulitan yang dialami oleh

pihak 3Hundred dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan

event“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.

1.3 Tujuan Dan Manfaat Observasi

1.3.1 Tujuan Observasi

1.3.1.1. Bagi Pribadi

Untuk syarat memenuhi laporan Kuliah Kerja Lapangan program

studi Seni Musik Universitas Pasundan.

1.3.1.2.Bagi Lingkungan Universitas

Untuk mengetahui masalah dan kesulitan apa saja yang dialami

oleh 3HUNDREDterutama bagian produksi dalam menggelar

konser musik.

1.3.1.3.Bagi Masyarakat Luas

3
Mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang dilakukan oleh

3Hundred dalam menggelar konser musik.

1.3.2 Manfaat Observasi

a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai Event Organizer

terutama dalam saat persiapan-persiapan dan penyelenggaraansuatu

event musik

b. Bagi lembaga (Prodi. Seni Musik UNPAS), semoga tulisan ini dapat

menjadi informasi tambahan mengenai wawasan khususnya tentang

event organizer, tata panggung dan tata suara, serta menambah koleksi

kepustakaan

c. Bagi 3Hundred Production, semoga tulisan ini mampu memberikan

masukan dalam rangka meningkatkan prestasi dan kualitas, sehingga

bisa terusberkembang dan konsisten

d. Diharapkan bisa menjadi bahan referensi untuk observasi atau laporan

selanjutnya

e. Bagi masyarakat umum, semoga tulisan ini mampu memberi wawasan

tambahan mengenai Event Organizer, Tata Panggung dan Tata Suara.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka saya membatasi

masalah yangakan dibahas dan ditinjau, sehingga dengan adanya

pembatasan masalah yang jelas akan menimbulkan pembahasan yang

lebih baik dan lebih jelas dengan penulisan yang sistematis. Maka dari itu

saya hanya membahas mengenai pengaturan pada aspek tata panggung

4
dan tata suara dari event “DUNHILL BRAND ACTIVATION” yang

diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2012, bertempat di Fable,

Jakarta.

1.5 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

Observasi yang saya lakukan ini adalah untuk menerapkan ilmu

yang telahdipelajariselama diperkuliahan, kedalam lapangan kerja yang

sesungguhnya didunia pagelarankhususnya musik, serta mengetahui dan

memahami bentuk animo pengunjung dan tempat hiburan terhadap musik

yang disajikan serta bagaimana pihak panitia dalam mengadakan acara

yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Tujuandari kegiatan ini adalah

menjadikan mahasiswaseni musikUnpas menjadi terampil dan mengerti

tentang bentuk apresisasi terhadap suatu karya musik.

1.6 Lokasi Kuliah Kerja Lapangan

Nama Perusahaan :3Hundred Production

Alamat : Jl. Dukuh no. 16 , Bandung, Jawa Barat, 40114

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan laporan ini tertuang dalam empat bagian

yangtersusun dalam bab-bab, yang mana satu sama lain saling berkaitan,

dan disetiap bab terdiri dari sub-sub bab. Agar dapat memberikan

gambaran mengenai inti laporan ini, maka penulis akan memberikan

gambaran secara garis besarnyasebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

5
Membahas tentang gambaran umum dan pembahasan masalah-

masalah pokok yang melandasi penulisan, Bab ini dapat dikatakan sebagai

suatu penghubung bagi permasalahan yang dirangkum dalam bab-bab

berikut.

Bab II Landasan Teori

Memuat tentang beberapa landasan teoritentang pengertian event

organizer, manajemen,tata suara,tata panggung dan lain-lain

Bab III Profil 3Hundred Production

Memuat tentang informasi perusahaan dimana penulis sebagai

observer melakukan Kuliah Kerja Lapangan, yaitu berupa data-data

mengenai perusahaan tersebut.

Bab IV Analisis Dan Pembahasan

Merupakan isi dari analisis dan permasalahan yang akan dibahas

yaitu laporan dari observasi yang telah penulis lakukan.

Bab V Penutup

Berupa kesimpulan dan saran dari hasil observasi yang telah

dilakukan.

1.8 Persyaratan dan Prosedur Kuliah Lapangan

Untuk dapat mengikuti mata kuliah kerja lapangan ini, penulis

harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan secara akademis, yaitu telah

mengambil dan lulus mata kuliah Manajemen Pagelaranserta mata kuliah

pendukung lainnya. Untuk dapat mengikuti mata kuliah kerja

lapangan,penulis harus melakukan survey untuk mencari perusahaan yang

6
bergerak dibidang penyelenggaraan pagelaran diberbagai kota khususnya

kota Bandung agar lebih mudah untuk berkomunikasi dan mengumpulkan

data dengan pihak kampus juga penulis.

Kemudian penulis mengajukan surat izin kuliah kerja lapangan

kepada ketua jurusan yang bersangkutan mengenai nama perusahaan serta

tempat untuk melaksanakan kerja lapangan tersebut dalam jangka waktu

tertentu, setelah surat disetujui dan dikeluarkan oleh ketua jurusan yang

menyatakan bahwa penulis tersebut telah layak untuk mengikuti mata

kuliah kerja lapangan sesuai dengan persyaratan akademis, maka proses

selanjutnya mahasiswa mengajukan surat izin kuliah kerjalapangan yang

dikehendaki.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Tinjauan Manajemen

2.1.1. Pengertian Umum tentang Manajemen

Kata manajemen yang dalam bahasa inggrisnya adalah

“management” atau di ambil dari kata “to manage” mempunyai arti;

mengurusi, mengendalikan atau menangani sesuatu. Menurut Oey Liang

Lee dalam bukunya Manulang (2005), manajemen adalah seni dan ilmu

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan

sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Robinson Pearce mengatakan dalam sebuah bukunya Silalahi (2002),

“Management is the process of optimizing human, material, and financial

contributions for the achievement of organizational goals”.Manajemen

adalah sebuah proses pengoptimalisasian sumber daya manusia, benda dan

kontribusi finansial atau keuangan untuk sebuah pencapaian tujuan

organisasi.

Mary Parker Follet (1868-1933), seorang pekerja sosial yang juga

salah seorang pencetus teori “Organization Theory” dan “Organization

Behavior” berkebangsaan Amerika, mendefinisikan manajemen sebagai

seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti

bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain

untuk mencapai tujuan organisasi.

8
Dengan demikian cukup jelas bahwa administrasi merupakan

cakupan yang lebih luas dari kata manajemen sendiri atau manajemen bisa

dikatakan inti dari sebuah administrasi. Tanpa manajemen yang baik

administrsai pun tidak akan berjalan dengan baik.

Suatu organisasi bisa berjalan dengan baik dan efektif apabila didalamnya

dapat mengoptimalkan potensi – potensi yang dimiliki agar tujuan yang

ingin di capai bersama bisa tercipta dan terwujud.

2.1.2. Unsur – Unsur Manajemen

Dalam pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari manajemen

memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi. Masing-masing memiliki peran

yang penting dalam pengaplikasianya. Berikut adalah unsur-unsur yang

terdapat dalam manajemen yang penulis dapatkan dari Harold Knoontz

dan O’ Donnel, dalam bukunya yang berjudul “Principles of

Management”.

 Man (Sumber Daya Manusia)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling


menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia maka tidak
akan ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.

 Money (Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.


Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai

9
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitngkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

 Materials (bahan)

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia
tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.

 Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan


mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

 Methods (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu


tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah
metode dapat dinyatakan sebagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang
dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang
yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

 Market (pasar)

10
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.

Sebuah organisasi akan gagal apabila didalam tubuh organisasi tersebut tidak
mempunyai kerja sama yang solid atau bulat antara point-point yang disebutkan
diatas. Oleh karena itu masing – masing pihak harus bekerja dengan konsisten
sesuai dengan tugasnya masing – masing. Dan harus selalu mengingat dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tidak boleh hanya mementingkan kepentingan
golongan atau individu.

2.1.3. Fungsi – Fungsi Manajemen


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi tiga, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelummengambil tindakan dan kemudian
melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan

11
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

2.2. Tinjauan Event Organizer


2.2.1. Pengertian Event dan Event Organizer
Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang
hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat
secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan pada
waktu tertentu.
Menurut Shone dan Parry (2002), event spesial adalah
fenomena yang berasal dari kegiatan tidak rutin yang memiliki
tujuan individual, kebudayaan dan keorganisasian yang terpisah
dari kehiduapan sehari-hari, yang bersifat merayakan,
mempertunjukan atau menatang wawasan dari suatu kelompok
manusia.
Selain itu, Goldblatt dalam Shone dan Parry (2002)
menggarisbawahi aspek dari Events adalah: Event spesial

12
melaksanakan momen unik dalam sebuah upacara dan ritual untuk
memuaskan sebuah kebutuhan spesifik.

Gambar 2.1Kategori Special Events

 Special Event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia,


special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan
kompleks. Special events dapat diselenggarakan mula dari jenis
event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang
tahun atau pesta pernikahan sampai dengan events yang besar.
Special events juga dapat diselenggarkan dengan kompleksitas
yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games.
Karena jenis kegiatannya, maka setiap events yang memiliki
kekhasan tersendiri dari event dapat mendukung
terselenggaranya special events.
 Leisure Event telah berkembang sejak bangsa Roma
menyelenggarakan kegiatan gladiator. Bentuk leisure event yang
ada saat itu adalah berupa pertandingan yang diselenggarakan di
Coloseum, Roma, Italia, dengan susunan tempat duduk berupa
teater dan menampilkan petarung-petarung pada pertandingan
gladiator tersebut. Pada saat ini, leisure event yang berkembang
banyak berdasarkan pada kegiatan keolahragaan. Kegiatan yang
sama memiliki unsur pertandingan didalamnya dan
mendatangkan banyak pengunjung pada event tersebut.

13
 Personal Event adalah segala bentuk kegiatan yang didalamnya
terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak aspek kehidupan
masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal event,
misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan bahkan termasuk
juga perayaan-perayaan pribadi lainnya. Penyelenggaraan pesta
pernikahan dalam kategori personal event merupakan kegiatan
yang paling kompleks, karena di manapun di dunia ini,
penyelenggaraan pesta pernikahan yang sukses tidak dinilai dari
besarnya jumlah undangan atau tamu yang akan hadir, tetapi
dari bagaimana baiknya penyelenggaraan pesta pernikahan
tersebut.
 Cultural Event selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi
yang memiliki nilai sosial tinggi dalam tatanan masyarakat,
sehingga penyelenggaraannya saat ini menjadi sangat penting.
 Organizational Event merupakan kegiatan besar pada setiap
organisasi. Pada kategori ini, bentuk event yang diselenggarakan
tentunya disesuaikan dengan tujuan organisasi. Misalnya
konferensi yang diselenggarakan oleh partai politik, bisa juga
berupa eksibisi yang diselenggarakan oleh perusahaan, misalnya
pameran telepon genggam atau berupa pameran dagang bagi
perusahaan untuk memperkenalkan produk terbarunya. Kegiatan
ini telah memberikan banyak inspirasi bagi industri untuk turut
serta menggunakan ide ini sebagai cara meningkatkan
pendapatan perusahaannya.

Sedangkan Eventorganizer adalah suatu organisasi atau


sebuah tim yang mengelola suatu event. Setiap kegiatan event yang
diselenggarakan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari
keuntungan untuk ke dua belah pihak.Baik untuk penyelenggara
terhadap sponsor ataupunpenyelenggara terhadap penonton yang
hadir di saat pertunjukan berlangsung. Keuntungan bisa berupa
materi maupun non materi.

14
Event organizer sendiri sudah dikenal lama oleh
masyarakat.Pada saat ini tidak hanya sebuah perusahaan saja yang
bisa memanfaatkan jasa event organizer dalam membuat suatu
event tetapi OSIS sekolah dalam membuat acara pensi (pentas seni)
sekolah juga bisa meminta bantuan jasa kepada event organizer.
Dengan adanya event organizer sebenarnya bisa mempermudah
perwujudan ide atau rencana dalam menggelar sebuah acara
(event). Event-event ini meliputi kegiatan seperti penyelenggaraan
pameran, pagelaran musik, pesta, seminar, pentas seni, peluncuran
(launching)sebuah produk dan kegiatan lainnya yang disesuaikan
dengan permintaan pengguna jasa event organizer.
Event organizer atau yang sering disebut EO merupakan
suatu organisasi yang cara kerjanya dilakukan secara team work.
Karena dilakukan secara kerja tim maka modal utama dari sebuah
EO adalah ketekunan, kreatifitas dan inovasi.Bukan saja dengan
uang dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu untuk membuat
landasan profesi di bidang event organizer, memerlukan jaringan
yang luas, bekerja dengan totalitas dan loyalitas tinggi, berpikir
kreatif dan inovatif, berkemampuan komunikasi dan negosiasi yang
baik, kemampuan menyusun rencana (konsep) dengan matang,
kemampuan dalam menganalisa biaya secara cermat, kemampuan
bekerja sama yang solid, mengembangkan seni imajinasi,
berkemampuan membuat evaluasi, konsisten terhadap job desk-nya
masing-masing, serta tidak pernah cepat puas.
Adapun jenis EO terbagi menjadi 3 bagian yaitu;
1. EO spesialis MICE (Metting,Incentive,Convetion, Exhibition),
2. EO spesialis kontraktor atau vendor (melayani semua
keperluaan yang diinginkan perusahaan dari A sampaiZ),
3. EO spesialis Program (Showbiz, Wedding, dan lain-lain).

Sedangkan untuk “3HUNDRED Production”, EO ini lebih


memfokuskan jenis usahanya padaEO spesialis program. Hal ini
dikarenakan 3HUNDREDdapat membuat suatu usaha yang

15
terkonsentrasi pada tujuan perusahaan. Dapat pula menentukan
target yang dituju secara mudah sehingga tetap konsisten terhadap
bidangnya. Dalam event-event 3HUNDRED terdapat level event-
event yang bisa 3HUNDRED kerjakan. Mulai dari event berskala
kecil, menengah hingga event berskala besar. Event skala kecilnya
dilakukan secara rutin setiap bulannya dimaksudkan untuk
membuat nama 3HUNDRED terus terdengar oleh khalayak ramai.
Event skala menengah adalah event-event yang mengurusi
peluncuran album sebuah band yang terselenggara atas permintaan
sebuah band yang akan mengeluarkan sebuah album baru untuk
bandnya.Sedangkan event skala besarnya adalah event dengan
pengisi atau talent internasional juga didukung oleh sebuah merek
ternama yang natinya akan menjadi investor dalam event berskala
besar tersebut.
Untuk mewujudkan kesuksesan suatu event maka suatu
event organizer membutuhkan sebuah konsep yang sangat matang,
jelas dan terarah. Berikut adalah tahapan strategis dalam membuat
sebuah event:
1. Mempunyai konsep yang kretif dan menarik
2. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
event secara baik dan tersusun
3. Eksekusi event yang signifikan

Dalam pembuatan konsep event, sebuah event organizer


harus bisa mempunyai konsep yang berbeda atau konsep yang
belum pernah terpikirkan oleh event organizer lain agar suatu event
yang akan diselenggarakan bisa menarik dan tidak membosankan.
Dalam mewujudkan suatu konsep maka di butuhkan produksi, baik
itu dari produksi teknis maupun non teknis yang bisa melengkapi
kebutuhan konsep yang sudah ada.
Kemudahan yang ditawarkan beragam EO sekarang sudah
menjadi semacam kebutuhan.Kapan saja sebuah lembaga, atau

16
perusahaan, atau perorangan ingin membuat suatu acara atau event,
maka EO menjadi solusi yang paling mudah. Dengan kata lain EO
bisa membantu atau memudahkan dalam pembuatan suatu acara.
2.2.2. Tahapan dalam Event Organizer
2.2.2.1.Tahap Pra Produksi ( Perencanaan )
a. Menjabarkan ide sebagai konsep
b. Pembentukan sebuah tim kerja
c. Penentuan atau observasi venue
d. Pengembangan konsep kreatif
e. Promosi, publikasi, dan promosi event.
f. Penyelesaian administrasi venue, kontrak, perijinan.

Tahapan pra produksi ini sangat penting untuk


pembentukan suatu event. Karena akan menentukan
kelancaran operasional pada saat produksi. Kerangka dari
konsep acara, pembagian kerja, promosi event, penentuan
tempat acara dilakukan pada tahap ini. Karena itu tahap ini
merupakan salah satu proses pertama untuk
menyelenggarakan sebuah acara atau kegiatan. Dalam EO
3HUNDREDtahap pra produksi ini dilakukan dalam rapat
rutin yang diadakan setiap hari selasa dan jumat. Dilakukan
rapat setiap hari selasa dan jumat dimaksudkan untuk
memberikan informasi sesuai dengan job desk yang telah
diberikan kepada masing-masing divisi. Pada tahap pra
produksi ini penulis menjabat sebagai assistant production.
Dimana job desknya mencatat kebutuhan-kebutuhan
produksi apa saja dalam membuat sebuah event. Untuk
bagian produksi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu produksi
teknis dan produksi non teknis. Produksi teknis mencakup
sound system yang dibutuhkan, lighting, biasanya produksi
tekhnis lebih memfokuskan pada kebutuhan stage.
Sedangkan produksi non teknis bertugas untuk
mempersiapkan kebutuhan diluar stage contohnya

17
mengukur panjang dan lebar panggung yang dibutuhkan
untuk membuat backdrop, mencetak id card,
mempersiapkan kebutuhan riders sebuah band, percetakan,
iklan audio, screening tvc.Membooking semua kebutuhan
produksi untuk kelancaran show baik itu stage / non stage,
input bukti-bukti pembayaran / tagihan kepada finance,
membuat budgeting untuk kebutuhan produksi atas
persetujuan finance dan PO (Project Officer).

2.2.2.2. Tahap Produksi


a. Kesiapan crew, seperti show director, ticketing, volunteer,
dan seksi- seksi yang lain.
b. Gladi resik
c. Pelaksanaan dan pengawasan event

Tahap produksi adalah saat semua tim berkerja di


lapangan mempersiapkan event hingga saat event selesai
digelar. Dalam tahap ini kinerja sebuah EO akan dilihat dan
diamati oleh banyak pihak, baik itu penyandang dana dalam
hal ini investor, ataupun penonton yang datang. Bila dalam
tahap pra produksi semua sudah jelas dan terkonsep dengan
matang, maka dalam tahap produksi ini, sebuah EO akan
lebih mudah dalam menyelenggarakan event.

2.2.2.3. Tahap Pasca Produksi (Laporan dan Evaluasi)


Tahap pasca produksi adalah saat dimana sebuah EO
menyelenggarakan evaluasi menyeluruh tentang acara yang
telah dilaksanakan.Evaluasi ini dilakukan dimulai dari
tahap perencanaan hingga saat acara diselenggarakan.
Tujuan dari evaluasi ini untuk mengoreksi kesalahan atau
koordinasi yang kurang sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pelajaran agar tidak diulangi kembali pada acara-
acara yang akan datang. Selain itu evaluasi ini juga tidak
hanya untuk menemukan kesalahan saja, tetapi untuk

18
meningkatkan kinerja yang sudah baik menjadi lebih baik
lagi. Di 3HUNDRED evaluasi ini dilakukan seminggu
setelah acara selesai dan wajib dihadiri oleh semua anggota.

2.2.3 Proses Tahapan Pembuatan Event


1. Menentukan ide dan membuat konsep yang menarik.
2. Menuangkan konsep dalam suatu rancangan tertulis.
3. Membuat pertemuan dengan orang-orang yang tertulis
dalam rancangan
4. Membentuk tim kerja.
5. Menginformasikan konsep pada tim kerja, kemudian
menyusun konsep tersebut dalam bentuk proposal.
6. Menentukan pihak-pihak (sponsor, investor) yang akan
terlibat dalam event tersebut.
7. Menyebarkan proposal kepada sebuahperusahaan-
perusahaan yang dituju.
8. Melakukan follow up terhadap calon sponsor.
9. Menghubungi seluruh supplier, pengisi acara, konfirmasi
tempat digelarnya acara dan seluruh atribut pendukungnya
lainnya seperti perijinan keamanan, perijinan tempat dan
lain-lain.
10. Melakukan kontrak terhadap semua pihak terutama
sponsor.
11. Melakukan technical metting bersama pihak sponsor dan
venue.
12. Melakukan technical meeting kepada calon volunteer
(panitia) biasanya dilakukan satu minggu sampai dua
minggu sebelum event diselenggarakan.
13. Konfrensi pers (jika diperlukan).
14. Melakukan publikasi melalui media cetak dan media
elektronik (radio, tv, internet).
15. Menyebar pamflet, flyer, membuat baligo dll

19
16. Siap melakukan loading dan akhirnya sampai pada
melaksanakan event.

2.3. Produksi dan Pencahayaan


Dalam memproduksi suatu event banyak diperlukannya alat-alat
(machines) untuk mendukung pertunjukan tersebut. Di sinilah tugas
bagian produksi pada event untuk mempersiapkan alat pendukung
pertunjukan tersebut alat pendukung pertunjukan contohnya adalah
lighting(pencahayaan),rigging(panggung), sound system(tata suara),
backdrop,id card, dan sebagainya. Tugas produksi di bagi menjadi 2
yaitu produksi teknis dan non teknis.
Produksi teknis meliputi sound system, rigging, lightingseperti
yang telah diterangkan sebelumnya.Sedangkan produksi non teknis
meliputi mempersiapkan kebutuhan diluar masalah teknis. Seperti
contohnya, mempersiapkan id card untuk panitia, mempersiapkan baju
panitia, mengukur floor panggung untuk back drop (kebutuhan selain
diatas panggung).

2.3.1. Tata Cahaya/Lighting


Dalam seni pertunjukan, tata cahaya berada dalam disiplin
teknik produksi bersama dengan tata panggung, kriya panggung
(stage craft) dan hal-hal lain yang bersifat sebagai pendukung
visual suatu pagelaran. Dalam perkembangan seni pertunjukan
di Indonesia, teknik produksi belum mendapat perhatian yang
cukup bahkan dalam pendidikan kesenian pun tidak ada jurusan
yang membuka peminatan dalam teknik produksi tersebut.
Dengan semakin banyaknya festival-festival seni
pertunjukan diberbagai kota, maka kebutuhan untuk mengemas
pertunjukan menjadi sesuatu yang menarik dan lain daripada

20
penyajian kelompok lain, maka kebutuhan pemahaman teknik
produksi semakin tumbuh.
Namun seringkali tumbuhkembangnya seni pertunjukkan
tidak diringi dengan berkembangnya gedung pertunjukkan.
Akustik ruangan, penataan cahaya dan tata teknik panggungnya
senantiasa tidak memenuhi persyaratan minimal untuk suatu
pertunjukkan. Dalam situasi seperti inilah, para pekerja di
belakang panggung merekayasa agar pertunjukan menjadi
sesuatu yang berarti dan punya sumbangan dalam
perkembangan seni pertunjukkan.
Studi-studi yang dilakukan oleh para pekerja belakang
panggung pada umumnya dilakukan sendiri oleh para pelaku itu
sendiri atau bersama-sama dengan kelompoknya atau jika
beruntung bisa mengikuti lokarya-lokarya (workshop) yang
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kesenian yang memiliki
perhatian lebih terhadap perkembangan di dunia seni
pertunjukkan.
Seorang penata cahaya, disamping harus studi tentang teks,
koreografi dan seni visual yang lain, juga harus memahami
tentang aspek teknik dari peralatan-peralatan yang akan menjadi
media ekspresinya dan memahami karakter dari bentuk
panggung dan auditoriumnya.Pemahaman teks bisa dipelajari
dengan mempelajari sejarah dan genre dari gaya
pertunjukkannya.
Inti dari penataan cahaya adalah membangun atmosfir bagi
para pelaku seni yang sedang melakukan pentas di panggung
pertunjukkan. Tentu saja dalam hal ini diskusi dengan para
pekerja artistik yang lain seperti penata set, dan lain-lain menjadi
suatu keharusan.
Studi pentas dan auditorium, karakter dari pentas amat
tergantung pada auditorium. Panggung secara umum dapat di
bagi menjadi 3 bentuk yang berbeda yaitu;

21
1. Pentas Arena. Bentuk pentas dimana penonton dengan
pentasnya dipisahkan oleh orchestra pit dan penonton melihat
dari satu arah saja. Contohnya adalah pertunjukan wayang.
2. Pentas Proscenium. Bentuk pentas dimana pentas dan
penonton berada dalam satu atap. Penonton melihat pentas dari
berbagai sisi yang pada umumnya 3 sisi. Variasinya amat
banyak seperti tapal kuda, lingkaran (theatre in round), dan
lain-lain.
3. Trust. Gabungan antara pentas proscenium dengan teather
arena. Dari sekian banyak variasi pentas, pentas
prosceniumlah yang paling banyak memerlukan peralatan
pendukung untukmembuat para penyaji secara harfiah menjadi
pusat perhatian para penontonnya.

2.3.2. Aplikasi Pencahayaan


Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta isinya.
Karena penataan cahaya di atas pentas merupakan tiruan dari apa
yang terjadi di alam semesta ini. Sumber cahaya di bedakan menjadi
2;
1. Cahaya langsung adalah cahaya yang berasal dari matahari
dengan segala pantulannya
2. Cahaya tak langsung adalah cahaya yang berasal dari bulan
dengan segala pantulannya

Aplikasi dari sumber pencahayaan tersebut di bedakan menjadi


sebagai berikut :
 Keylight adalah cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu
tipe profile, lakolite, maupun ellipsoidale.Karakter cahayanya
tajam dengan pendaran cahaya yang dibuat amat tajam dan
menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat

22
diatur jaraknya dengan sumber cahaya.Biasanya digunakan
untuk mencahayai wilayah yang khusus.
 Fill light.Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu
fresneel dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari
pusat hingga ke samping karena sumber cahayanya di pecah
oleh lensa sperikel. Namun cahayanya dapat dipusatkan dan
disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber
cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana
dengan menyinari panggung dengan warna-warna hangat dan
dingin.Untuk mencapai hasil maksimal dalam tata cahaya atau
lighting, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang
cukup mengenai sistem jaringan listrik dan segala aturan
keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya menjadi bagian yang penting dalam
perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah pertunjukkan dapat
tersinari. Pencahayaan sendiri dapat dibagi menjadi:
1. Front light cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan
untuk membuat wajah dapat terlihat oleh penonton. Jika jarak
sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile,
lakollite, ellipsoidale.
2. Overhead adalah cahaya yang berasal dari atas kepala pemain
dengan tujuan menyinari area panggung dari atas. Area khusus
bagi pemain, dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala
pemain (downlight) meskipun beresiko bohlam menjadi cepat
putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut.
3. Down light adalah area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan
cahaya tegak lurus diatas kepala pemain.
4. Back lightadalah cahaya yang berasal dari belakang pemain yang
membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang dibandingkan
bagian lain. Dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel
pada backdrop.

23
5. Side light adalah cahaya yang berasal dari samping dengan tujuan
untuk mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Biasanyabanyak
digunakan untuk pertunjukkan tari atau balet.
6. Cyclorama adalah cahaya yang lembut dari atas (upper horizone)
dan dari lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi
memberikan cakrawala dan untuk merubah suasana.

2.3.4. Tahapan Pemasangan Lighting


Pelaksanaan persiapan pementasan, biasanya jadwalnya
ditentukan oleh stage manager. Dengan ururtan pemasangan set,
penataan lampu dan penataan suara. Tahapan pekerjaan yang
dilakukan oleh tim tata cahaya setelah berkoordinasi dengan stage
manager grup maupun dari stage manager dari gedung yang
bersangkutan adalah sebagai berikut:
1. Instalasi pekerjaan menggantung lampu sesuai type dan
posisinya, memasang instalasi sesuai dengan no channel yang
dikehendaki.
2. Trimmenempatkan posisi lampu pada ketinggian yang
dikehendaki
3. Chanell listmencek no channel apakah sudah sesuai dengan
hook up.
4. Focusingmengarahkan cahaya ke area yang di kehendaki
sekaligus memasang filter lampu.
5. Plottingmenyusun lighting cue bersama dengan para pemain
dan sutradara.
6. Dry Rehearsal latihan seluruh aspek tekhnik yang diperlukan
dalam pertunjukan, pergantian set, perubahan lampu dan efek –
efek suara dipandu oleh stage manager namun tanpa pemain
seringkali disebut juga technical rehearsal.

24
7. Dress rehearsal latihan lengkap seluruh aspek pemanggungan,
pemain denganmake up dan busana lengkap dari awal hingga
akhir. Dress rehearsal sering disebut juga gladi resik
8. Show time dimana pertunjukan dimulai dan biasanya pada saat
pertunjukan dimulai dibutuhkan sekali kerja sama antara stage
manager, crew tata cahaya, dan pemain.

2.4 Tata Panggung


2.4.1. Pengertian Tata Panggung
Tata panggung bisa disebut juga dengan scenery atau
pemandangan latar belakang (background), tempat memainkan
talent.Tata panggung dalam pengertian luas adalah suasana seputar
gerak laku di atas panggung dan semua elemen-elemen visual, atau
yang terlihat oleh mata yang mengitari talent dalam
pementasan.Tata panggung dalam pengertian teknik terbatas yaitu
benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi
batas lingkungan gerak laku.Dengan mengacu pada definisi
tersebut terdapat pengertian bahwa tata panggung adalah semua
latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna
menunjang seorang talent dalam mempresentasikan karyanya.
Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang
bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda
ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau
podium.Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
Stage melingkupi pengertian seluruh panggung.Jika panggung
merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan
diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga

25
merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi,
ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya.
Panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi
dekorasi sehingga penonton dapat dengan jelas melihat apa yang
disajikan di panggung.Dalam istilah sehari-hari sering disebut
dengan panggung pementasan sehingga apabila suatu seni
pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka
disebut arena pementasan.Sehingga pementasan dapat diadakan
diarena atau lapangan.

2.4.2. Macam-macam Panggung


Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu panggung pigura atau biasa disebut dengan
prosenium, panggung portable dan panggung arena.

2.4.2.1. Prosenium atau Panggung Pigura


Panggung prosenium merupakan panggung yang
memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai
gambarmelalui mana penonton menyaksikan
pertunjukan.Hubungan antara panggung dan auditorium
dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang
prosenium.Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium
bisa berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat
disebut dengan pelengkung prosenium (Proscenium
Arch).Panggung prosenium dibuat untuk membatasi
daerah pemeranan dengan penonton.Arah dari
panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton
saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah
pertunjukan.Para pemeran diatas panggung juga agar
lebih jelas dan memusatkan perhatian penonton.

26
Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas
prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani
pertunjukan dengan sebaik-baiknya.

Gambar 2.2Panggung Prosenium

Gambar 2.3Panggung Prosenium (Tampak Atas)

2.4.2.2. Panggung Portable


Panggung portable yaitu panggung tanpa layar
muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung

27
dengan mempergunakan panggung (podium, platform)
yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda.
Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan
kursi lipat. Pertunjukan dapat dilakukan dengan
mematikan lampu (black out) sebagai pengganti layar
depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable
yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen
pada satu tempat atau wilayah (biasanya bisa dimana
saja).

Gambar 2.4Panggung Portable

Gambar 2.5 Panggung Portable 2

28
2.4.2.3. Panggung Arena
Panggung arena merupakan bentuk panggung
yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-
bentuk pangung yang lainnya.Panggung ini dapat
dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat
dipergunakan secara memadai.Kursi-kursi penonton
diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung
berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong
untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut
kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga
(peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing
deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat
melihat dengan baik tanpa terhalang penonton
dimukanya.
Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan
atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara
mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu
dapat dibuatkan tiang-tiang tersendiri dan
penempatannya harus tidak mengganggu pandangan
penonton.
Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah
sebagai berikut :
a. Panggung arena tapal kuda adalah panggung
dimana separuh bagian pentas atau panggung
masuk kebagian penonton sehingga membentuk
lingkaran tapal kuda.

29
Gambar 2.5Panggung Arena Tapal Kuda (Tampak
Atas)

b. Panggung arena ¾berarti ¾ dari panggung masuk


kearah penonton atau dengan kata lain penonton
dapat menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau
arah penjuru panggung. Panggung arena ¾
biasanya berupa pentas arena bentuk U.

Gambar 2.6Panggung Arena Bentuk U (Tampak Atas)

30
c. Panggung arena penuh yaitu dimana penonton
dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut
atau arah dan arena permainan berada di tengah-
tengah penonton. Panggung arena penuh biasanya
panggung arena bujur sangkar atau panggung arena
bentuk lingkaran.

Gambar2.7 Panggung Arena Bujur Sangkar (Tampak Atas)

Gambar2.8Panggung Arena Bentuk Lingkaran


(Tampak Atas)

2.4.3Pokok-Pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas


Set panggung atau pentas (scenery) yaitu penampilan visual
lingkungan sekitar gerak laku artis (talent) dalam sebuah
pertunjukan. Untuk itu dalam merancang pentas harus

31
memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat
gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh
sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah
merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga:
1. Dapat memberi ruang kepada talent,
2. Dapat memberi pernyataan suasana talent,
3. Dapat memberi pandangan yang menarik,
4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton,
5. Merupakan rancangan yang sederhana,
6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi talent atau pelaku,
7. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa,
8. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap
elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya
memiliki hubungan satu sama lain.
Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas
yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif,
atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.
 Lokatifyaitu penataan pentas itu harus dapat memberi
tempat kepada gerak laku talent atau pelaku pertunjukan.
 Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat
gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan
keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-
laku tersebut.
 Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi
pandangan yang menarik bagi penonton.
 Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan
rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
penonton dari suatu jarak tertentu.
 Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana.
Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari
satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet

32
dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya
tanpa memeras pikiran dan perasaan.
 Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para
pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin.
 Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara
efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi
kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.
 Organis yaitupenataan pentas itu harus dapat
menunjukkan setiap elemen yang terdapat dalam
penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan
satu sama lainnya.

2.5 Tata Suara


2.5.1. Pengertian Tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara
atau bunyi pada suatu acara pertunjukkan, pertemuan, rapat dan
lain-lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu
pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari
tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara
erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa
terdengar kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara
yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan
mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor dan efek suara,
pengaturan konsul mixer, kabel-kabel dan juga audio power
amplifier dan speaker-speakernya.

2.5.2. Aspek Teknis Peralatan Tata Suara

33
Secara garis besar suatu tata suara harus paling tidak
mempunyai 4 element penting yaitu mikropon, audio mixer, power
(amplifier), loudspeaker. Dimana ke 4 elemen ini sangat penting
untuk menyukseskan suatu acara. Dengan adanya sistem tata suara
maka suara pada saat pertunjukkan bisa di atur sedemikian rupa
sehingga suara yang di timbulkan atau di keluarkan tidak
berantakan dan penonton yang menonton pertunjukkan tersebut
bisa menikmati suara yang balanced, Adapun pengertian dari ke
empat element tersebut antara lain:
1. Mikropon
Sebagai pengubah atau penangkap getaran suara
(transducer). Kualitas dan karakteristik mikropon
haruslah disesuaikan.Pola pengarahan mikropon
adalah penting untuk diperhatikan apakah itu
direksional atauomnidireksional.Pemilihan
berdasarkan pola pengarahan, sensitifitas mikropon
akan sangat menentukan kualitas audio yang akan
dilalukan kedalam perangkat Audio Mixer.
2. Audio Mixer
Sebagai titik kumpul dari semua mikropon dan juga
sumber-sumber audio yang ada. Audio mixer
menentukan berapa banyak kanal mikropon yang
bisa dilayani dan bagaimana nada yang dihasilkan
oleh mikropon dipadukan.
3. Audio Power Amplifier
Audio amplifier adalah penguat akhir dari semua
sinyal yang telah dipadukan oleh Audio Mixer.
Besarnya penguatan diukur dalam hitungan (watt)
(rms). Tergantung dari keperluan,besarnya
kemampuan amplifier dari ratusan watt untuk
pemakaian kecil untuk pesta atau acara-acara
pertemuan dan ratusan ribu watt untuk pertunjukan

34
besar seperti acara pertunjukan langsung musik
band-band terkenal.
4. Loudspeaker
Loudspeaker adalah sebuah alat untuk memonitor
keluaran audio prosesor yang berupa suara, yang
bekerja dengan mengubah energi electrik menjadi
energi akustik.

2.5.3. Pengaturan Jalur Sinyal


Pengaturan tata suara dimulai dari pengaturan jalur
mikropon dan sumber input yang lain ke mixer yang ada. Dari
audio mixer itulah nantinya diatur kembali oleh operator ke
berbagai keperluan yaitu dikirim ke Audio Power amplifier utama,
Booth Monitor, dan juga ke input rekaman jika diperlukan.
Peralatan lain seperti audio limiter dan compressor, noise gate,
reverb,extra equalizer dapat diatur di konsul mixer tersebut. Letak
konsul mixer sedapat mungkin harus dipilih di depan Panggung
jika tata suara itu untuk pertunjukan, dimana diperlukan kabel
penghubung terlindung yang menghubungkan panggung dengan
konsul mixer. Sedapat mungkin kabel penghubung ini dilalukan
pada jalur aman dari injakan kuat yang dapat mengganggu.

2.5.4. Bagian-Bagian Sistem Tata Suara


2.5.4.1.Transducer-Transducer Input
Banyak jenis trandsducer dapat ditemui dalam sebuah tata
suara. Dengan mikropon sebagai jenis transducer yang paling
banyak dipakai. Mikropon dapat dibagi-bagi menurut cara kerja
perpindahan getarannya dan juga bentuk dari penerapan
kegunaannya. Kebanyakan mikropon yang dipakai dalam tata suara
adalah dari jenis mikropon dinamik dan mikropon kondensor.

35
Mikropon yang dipakai dapat diletakkan dan dipasang
dengan berbagai cara, termasuk pada penyangga dengan dasar
pemberat, penyangga podium, jepitan dasi, terpasang di instrumen
dan terpasang di headset. Mikropon yang dapat dipasang pada
jepitan dasi dan headset seringkali digunakan dengan transmisi
nirkabel sehingga memudahkan pembicara yang menggunakannya
agar bebas bergerak. Ada beberapa jenis transducer lain yang
mungkin dipakai sesekali, termasuk didalamnya adalah pickup
magnetik yang digunakan pada gitar listrik dan bass listrik.
Mikropon hubung yang dipakai pada intrumen-instrumen
berdawai, piano dan juga katrid pickup phono yang dipakai pada
pemutar-pemutar rekaman.

2.5.4.2. Prosesor-prosesor Sinyal


Pada tata suara profesional prosesor-prosesor sinyal bisa
dipakai seperti Audio limiter dan Compressor untuk Mikropon,
penambah dinamis nada seperti prosesor reverb dan chorus.

Audio limiter sendiri dapat di bedakan menjadi audio


limiter dan audio compressor. Seperti telah di ungkapkan dalam
pendahuluan tadi bahwa audio limiter digunakan untuk membatasi
sinyal audio sedangkan audio Compressor adalah sebuah alat yang
termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu kita menyetel
parameter yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan
satuan dalam dB. Compressor berguna utk membuat signal lebih
rata atau stabil (tidak terlalu naik turun).

a. Dasar Audio Limiter


Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai
Pembatas tegangan (voltage limiter). Rangkaian ini digunakan
untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu level
tegangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan
sinyal dan juga untuk melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal

36
yang tidak diinginkan.Beberapa aplikasi dari pembatas
tegangan adalah noise limiter dan audio limiter.
Rangkaian pembatas tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada
level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas
tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas
tegangan negatif (negative limiter).

b. Macam–MacamPembatas Audio/Audio Limiter:


Yang masih termasuk dari kategori audio limiter antara
lain:
a) Limiter output nya konstan, tidak peduli besar kecil nya
signal yang masuk / signal tak diperkenankan melewati
threshold yang ada.
b) Brick Wall Limiter Limiter yang banyak digunakan pada
saat mastering untuk menaikkan volume keseluruhan dari
sebuah material audio.
c) Frequency Selected Compressor bekerja pada satu band
frequency yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser.
Deesser bekerja pada frequency sekitar 5 – 8 kHz dan
berguna untuk menekan bunyi desis pada vokal.
d) Multi Band Compressor banyak digunakan untuk
mastering. Bisa kita bayangkan dengan beberapa compressor
dijadikan satu.Yang mana tiap-tiap compressor menangani
frekuensi atau bandwith yang berbeda secara independent.
Tiap bandwith dapat memiliki settingan attack, release, ratio
dan threshold yang berbeda juga. Misalnya kita memiliki
MBC yang dibagi 3, maka dapat di set: satu untuk meng-
compress frequency rendah, satu untuk mid, dan satu untuk
high frequency.

37
2.5.4.3. Konsul Mixing
Konsul mixing (Audio Mixer) adalah pusat dari sistem
tata suara dimana operator dapat menyampur, menyamakan
dan menambah efek-efek pada sumber-sumber
suara.Berbagai konsul mixer dapat dipakai untuk berbagai
keperluan dalam satu sistem tata suara tunggal.Dalam tata
suara, konsul mixer utama (FOH, Front of House) harus
berada dimana operator dapat melihat dan mendengar aksi
di panggung. Mixing dengan booth monitor terdekat akan
mencegah operator dari pendengaran yang campur aduk
antara suara artis, umpan balik loudspeaker utama, gaduh
penonton dan juga efek akustik ruangan.
Pada pertunjukan skala besar, sering kali menggunakan
konsul mixing untuk monitor panggung secara terpisah,
dimana diperuntukkan untuk menciptakan monitor hasil
mix bagi monitor-monitor diatas panggung.
Konsul-konsul ini sering kali terletak di samping
panggung sehingga operator dapat berkomunikasi dengan
yang sedang tampil diatas panggung.

2.5.4.4. Equalizer
Equalizer yang ada dalam sistem tata suara dibagi ke
dalam dua bentuk;equalizer grafik dan equalizer
parametrik. Keduanya dipakai dengan filter-filter end-cut-
qualizer parametrik yang mempunyai pemutar paling tidak
tiga parameter yakni: frekuensi, perbesar-potong (boost/cut)
dan Q(lebar jalur).Equalizer tersebut lumrah ditemukan
berada dalam setiap kanal dalam konsul mixing, namun ada
juga yang dibuat terpisah.
Equalizer grafik mempunyai penggeser-penggeser yang
mengacu pada sebuah kurva dari response terplot pada
sebuah grafik.Pada sistem tata suara biasanya didesain pada
tengah-tengah 1/3 oktaf. Filter-filter suara End-cut akan

38
membatasi lebar jalur melewati batasnya, dimana akan
mencegah gangguan-gangguan subsonik dan pengaruh RF
atau gangguan-gangguan dari pengatur lampu yang dapat
mengganggu sistem suara.
Bagian-bagian dari filter-filter end-cut seringkali
termasuk dengan equalizer grafik untuk memberikan
pengaturan penuh. Sebuah penekan umpan balik (Feedback
suppresor) adalah jenis filter yang akan secara otomatis
mendeteksi dan menekan umpan balik suara dengan
memotong frekunsi suara mana yang menyebabkannya.

2.5.4.5. Compressors dan Limiters


Sinyal prosesor yang berfungsi mengurangi rentang
dinamis dari sebuah sinyal. Limiter didesain untuk
mengurangi peningkatan level input yang dapat
menghasilkan peningkatan level output diatas threshold.
Terdapat beberapa knob-knob yang terdapat dalam sebuah
compressors / limiter antara lain:
 Threshold, knob ini memiliki level yang bervariasi
pada saat alat ini memulai untuk memodifikasi sinyal
dinamik dari suatu sumber bunyi. Semakin kecil level
yang di set untuk menentukan threshold (kurang dari
0db) maka suara akan semakin mengecil demikian juga
sebaliknya.
 Ratio, knob ini menentukan seberapa sinyal yang akan
di tekan pada saat mencapai threshold. Biasanya knob
ini mempunyai beberapa variasi mulai dari tanpa
kompresi (1:0), kompresi yang lebih soft (2:1 sampai
3:1), kompresi medium (3:1 sampai 6:1), kompresi
yang lebih berat (6:1 sampai 8:1), dan hard limiting
(10:1).

39
 Output / Output Gain, knob ini mengontrol output gain
dari compressor yang dipakai.
 Attack & Release, knob attack berarti seberapa cepat
compressor akanbereaksi untuk mengurangi sinyal. Dan
knob release berarti seberapa cepat compressor akan
bereaksi untuk mengembalikan sinyal dari sumber
bunyi kembali ke normal.

2.5.4.6. Noise Gate


Bahasa teknis dari fungsi alat ini adalah sebuah alat
pemroses sinyal audio yang menutup sebuah sinyal ketika
level dari sinyal tersebut di bawah threshold yang telah kita
tentukan sebelumnya.
Ketika level dari sebuah sinyal berada di bawah
threshold maka gate ini akan menutup dan ketika sinyal
tersebut berada di atas threshold maka gate ini akan
membuka dan membiarkan sinyal ini lewat dengan bebas.
Alat ini berfungsi sebagai “gerbang” untuk sinyal masuk
dan lewat. Bila sinyal yang masuk berada “di bawah
ketentuan” (under threshold) maka gate ini akan berfungsi
untuk menutup sinyal tersebut. Demikian pula sebaliknya.
Pemakaian alat ini lebih banyak pada drum untuk
keperluan live, karena untuk menghindari mic drum yang
dipakai saling “terbocori” oleh suara dari komponen drum
yang lain. Sama dengan compressor/limiter, kebanyakan
noise gate diciptakan hanya 2 kanal saja atau lebih dikenal
sebagai Dual Noise Gate. Hanya pada beberapa merek
tertentu diciptakan 4 channel noise gate atau yang lebih
dikenal sebagai Quad Noise Gate.

2.5.4.7. Power Amplifiers


Power Amplifiers adalah perangkat yang
memperkuat sinyal-sinyal electromagnetik menjadi sinyal

40
akustik, kerja power ampli disini adalah memperkeras
sinyal yg lemah menjadi kuat dalam arti device yg
terhubung diperkuat.

Power amplifier bertugas sebagai penguat akhir dari


preamplifier menuju ke driver speaker.Amplifier pada
umumnya terbagi menjadi dua yaitu Power Amplifier dan
Integrated Amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir
yang tidak disertai dengan tone control (volume, bass,
treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat
akhir yang telah disertai dengan tone control.

2.5.4.8. Output Transducers


Berdasarkan fungsi dari mik seperti yang telah
tersebut di atas, maka metode yang sering dipakai untuk
pembuatan sebuah mik adalah jenis Dynamic dan
Condenser.
Penjelasan kedua metode ini dapat dilihat pada
penjelasan di bawah ini:
 Dynamic MicrophonesJenis mik ini yang paling
sering digunakan pada setiap acara-acara atau
lebih mudahnya dapat kita jumpai sehari-hari
dalam setiap kegiatan yang menggunakan alat
ini. Beberapa pabrikan mik terkenal seperti
Shure, Sennheiser, Audio-technica, ElectroVoice
dan masih banyak lagi merek yang terkenal
berlomba-lomba untuk menciptakan jenis mik ini
dengan spesifikasi masing-masing, yang
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-
masing pula.
 Condenser MicrophonesJenis mik yang
berikutnya adalah condenser (atau kapasitor) mik
yang menggunakan membran yang super ringan

41
dan sebuah plat tipis yang bertindak sebagai
‘lawan’ dari kapasitor. Tekanan atau getaran
suara yang dihasilkan sumber bunyi yang
diterima oleh lapisan polymer tipis ini
mengakibatkan membran ini bergerak.
Pergerakan ini mengubah kapasitansi dari sirkuit
yang ada, lalu menciptakan sebuah perubahan
output elektris.

2.5.4.9. Loudspeaker
Loudspeaker adalah sebuah alat untuk memonitor
keluaran audio prosesor yang berupa sinyal suara, yang
bekerja dengan mengubah sinyal electrik menjadi
sinyalakustik.

2.5.4.10. Monitor
Fungsi utamanya hampir sama dengan
loudspeaker,yaitu meng-outputkan suara.Berfungsi untuk
output dari speaker dipanggung agar player bisa mendengar
suara instrument player lainnya. Monitor sangat penting
untuk pemain, agar pemain tidak kebingungan saat bermain
secara band (bersama dengan player lain) dan menciptakan
keharmonisan yang dituju dalam pementasannya.

2.5.4.11. Speakers
Transduser yang mengubah sinyal elektrik ke sinyal
audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya
yang berbentuk selaput.
Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan
kualitas suara terbaik tergantung dari speaker. Rekaman
yang terbaik, dikodekan ke dalam alat penyimpanan yang
berkualitas tinggi, dan dimainkan dengan deck dan
pengeras suara kelas atas, tetap saja hasilnya suaranya akan
kurang baik bila dikaitkan dengan speaker yang kualitasnya

42
rendah. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang
membawa sinyal elektronik, menyimpannya dalam CDs,
tapes, dan DVDs, lalu mengembalikannya lagi ke dalam
bentuk suara aktual yang dapat kita dengar.
2.5.4.12. Headphones
Alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi
sinyal suara. Dipakai dengan cara memasangnya
disumpalkan ke dalam telinga.Kerap kali
masyarakatkebingungan membedakan antara earphones,
headphonedan headset.
Menurut beberapa ensiklopedi, headphones
mempunyai arti demikian; dua earphone yang memiliki
bando yang dikenakan di kepala.Saat kita memakainya kita
terhubung dengan frekuensi audiostereofonik, monofonik
atau binaural.Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat
suara, radio atau pemutar CD.Di dalam konteks
telekomunikasi, istilah "Headphones" ini digunakan untuk
merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya
telepon. Di sini kita dapat merasakan hubungan timbal
balik.Tidak hanya mengirim tetapi juga menerima.

43
BAB III

PROFIL 3HUNDRED PRODUCTION

3.1 Data Perusahaan

Data perusahaan dimana penulis melakukan observasi dalam

kesempatan kuliah kerja lapangan yaitu :

Nama Perusahaan : 3Hundred Productions(PT. Castiga Raya Ventura)

Alamat : Jl. Dukuh no. 16, Bandung, Jawa Barat40114

3.2 Sejarah Singkat

Berdasarkan keinginan yang kuat dan dedikasi untuk menciptakan

pertunjukan yang mengesankan di bentuklah 3Hundred.

Semua di mulai pada Mei 2010. Orang di belakang 3Hundred tidak perlu di

pertanyakan, setiap dari mereka yang memiliki keahliandan kecocokan yang

sinkron dan sama sebelum perusahaan ini terbentuk. Nama 3Hundred sendiri di

dapat dengan secara kebetulan kesamaan nomor kendaraan dari 4 orang

penggagas EO ini yang berangka 300.

Berikut adalah nama-nama penggagas 3Hundred Production;

Helvi Sjariffudin

44
Seorang dengan pandangan yang kuat dan bertalenta. Saat ini ia sedang

menggeluti bidang kegemaranya di beberapa perusahaan sepertiReverse

outfit,trolly Magazine, FFWD record, Airplane system, Howler Terrorclub

Clothing, Soundshine (International Music Company).Semuanya berada dalam

prestasinyayang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut menjadi salah

satutrendsettermedia di Bandung. Pemuda-pemudi Bandung akan terlihat berbeda

dan tidak akan sebesar hari ini tanpa andil dan upayanya.

Budianto Setiadi

Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam segala hal.

Pengalamannya di dalam industri produksi musik tidak perlu di pertanyakan, dari

sound engineer sampai ke produser musik, panggung sampai kecerdasan produksi

interior dan juga pemilik Massive studio yang saat ini adalah salah satu yang

terbaik dan luar biasa sebagai studio rekaman di Bandung.

Helmy (Apep) Yusuf

Pemasaran dan promosi adalah salah satu keahliannya yang terbaik. Dia

adalah salah satu penggagas dari FFWD Event. Event musik indie tidak akan

menarik seperti sekarang tanpa adanya beliau, seseorang yang tahu banyak

bagaimana caranya mengadakan event yang layak dan nyaman bagi para

penonton.

Gino Heriansyah

45
Seorang creative director, antusias seni dan mode. Segala sesuatu yang bisa

membuat pengalaman mengesankan dan bagaimana caranya membuat penonton

merasa nyaman, selalu ada didalam benaknya. Sebagaimana pada pikirannya yang

tidak pernah berhenti berkreasi untuk memikirkan seluruh konsep pada satu event.

3.3 Profil 3Hundred

Gambar 3.1 3Hundred Company Profile

Dengan mengkombinasikan keahlian yang berbeda-beda 3Hundred telah

sukses dan akan melanjutkan apa yang clientbutuhkan.

Tidak hanya untuk membuat satu dari jenis "Tailor Made" dan event yang

berkesan, tapi juga untuk membangun jalur yang luar biasa dari komunikasi antar

brand yang di usung dan pasar.

3Hundred membagi perusahaan ini menjadi 3 divisi :

1. Creative Communication

 Brand Activation

 Brand Experience

 Market Engagement Program

 Sales Promo

46
 Design

 Loyalty Program

 Events

2. Music and other talents promoter

Pengalaman 3Hundred sebagai promotor telah di mulai dari tahun

2000. Setiap tahun 3Hundred berkembang, membuat jaringan sosial

dan kerjasama yang bagus denganmembooking agen-agen dan studio

kreatif yang disiplin pada bisnis hiburan.Dari musik kontemporer,

pertunjukan jalanan, pertunjukan teater, dan perancang visual dari

seluruh dunia. Mencari, meneliti, dan selalu melakukan yang terbik

untuk industri yang 3Hundred geluti.

Keahlian 3Hundred, tidak hanya untuk event konser yang menarik

untuk audience, tetapi 3Hundredjuga bisa menyediakan talent-talent

terbaik untuk tampil pada setiap jenis event dari perusahaan client

seperti; Concert, Gathering, Exhibition dan lain-lain. Menambah

keceriaan, juga membuatnya luar biasa dan sangat berkesan.

3. New technology based rental and reseller

3Hundred adalah reseller resmi dan tempat penyewaan untuk

Dreamoc dan Fogscreen di Indonesia dan Asia tenggara.

a. Dreamoc

47
Suatu tampilan 3D yang unik yang memberikan

audience kesempatan untuk mengkombinasikan

produk dengan kebebasan animasi 3D dengan

resolusi terbaik. Penyampaian suatu pesan sebuah

brand yang menembus batas komunikasi yang biasa

dan program pemasaran dan pencapaian kontrak

brand untuk kedepannya.Kemampuan unik untuk

menunjukkan sebuah produk dalam sebuah ruang

virtual yang terselubung dengan visualisasi sebuah

brand yang berbunyi.

Menjadi pusat perhatian dari Retail Shop, event,

exhibition sampai launching sebuah produk.

Menjadikan sebuah kesan yang menarik bagi

pengunjung yang melintas dan sebuah kampanye

bagi brand itu sendiri.

b. Fogscreen

Sebuah penemuan terbaru, alat ini mampu membuat

objek terlihat nyata dan bergerak di udara secara

3D, dan dapat di gunakan untuk proyeksi gambar

pada layar biasa.Fogscreen adalah layar dimana kita

dapat berjalan menembus kabut yang di jadikan

media tersebut, kabut nya sendiri terbuat dari air

biasa tanpa bahan kimia apapun yang larutdengan

sendirinya dalam hitungan detik tanpa

48
meninggalkan jejak apapun.Pengunjung yang

melewati layar kabut tersebut akan langsung

disajikan gambar yang di proyeksikan.

Fogscreen merupakan sebuah daya tarik yang

luar biasa untuk sebuah event. Di event apapun

Fogscreen sendiri selalu di promosikan kepada

para pengunjungdan hal itu telah membuktikan

kemampuannya dengan maksud menarik

keuntungan, sebagai daya tarik massadan semua

ini adalah sebuah taktik pemasaran yg memiliki

nilai tinggi.

3.4 Visi dan Misi

Visi :

Menjadi penyelenggara event yang super kompetitif, super kreatif, dan super

inovatif.

Misi :

• Berupaya menciptakan inovasi dan ide kreatif dalam suguhan event.

• Menyediakan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan dalam bidang event

organiser.

• Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam memberikan jasa

penyelenggaraan event dan konsultasi penyelenggaraan event. 3HUNDRED

Event Organizer juga akan mempertahankan kinerjanya memberikan yang

terbaik untuk klien walaupun berbagai halangan menghadang.

3.4 Struktur Organisasi

49
Gambar 3.2Struktur Organisasi 3Hundred Productions

3.5 Rangkaian Acara 3Hundred

1.SOUNDVERSITY

Gambar 3.3Stage dan Performer SOUNDVERSITY

Soundversity dengan Client Amild, digarap selama bulan Mei 2010, bertempat

di Cafes – Bandung.

 Tantangan

Mendukung mengoptimalkan potensi mahasiswa melalui event ini.

 Wawasan

Untuk membangun hubungan, baikantara mahasiswa (target market) dan

brand Amild.

50
 Aktivitas

Konser musik yang diadakan divenue minimalis, menghadirkan band-band

kampus, dan beberapa band indie terbaik Bandung.

2.XPERIENCE CREATIVITY

Gambar 3.4Main Entrance XPERIENCE CREATIVITY

51
Gambar 3.5Stage saat performer SID beraksi

ClientX MILD, September – Oktober 2010bertempat di Jl. Merdeka & Hotel

Aston (Medan) Mall Galleroa & Boshe VVIP club (Bali).

 Tantangan

Mengenalkan Konsep yang menginspirasi event ini.

 Wawasan

Untuk menciptakan ruang yang bersifat kreatif dan imajinatif.

 Aktivitas

XPERIENCE LAB (3D photo booth, 3D games, 3D wall), BIGBANG

MEDAN-BALI (Band besar indonesia, Band mancanegara The Living End).

3.SOULNATION A-ZONE

Gambar 3.6Urban Figures Exhibition

52
Gambar 3.7Live Painting

Client SAMPOERNA A VOLUTION, selama 2 hari di bulan Oktober 2010,

bertempat di Senayan, Jakarta.

 Tantangan

Pengembangan kesadaran tentang seni urban yang di korelasikan dengan citra

dari Sampoerna.

 Wawasan

Instalasi kerjasama interaktif dalam area A-ZONE dengan alasan untuk

mengenalkan masyrakat tentang seni urban.

 Aktivitas

Live Painting (seniman kontemporer muda Indonesia), Urban Figures

Exhibition, Live Urban Figures Costum.

4.TAKE ANOTHER LOOK (Bandung)

Gambar 3.83D

53
Gambar 3.9 Kegiatan TAKE ANOTHER LOOK Ames
Room (atas kiri), Logo Star Mild (tengah kiri),
Creative Statue (kiri bawah), Living Statue (kanan)
Painting oleh seniman asal Jerman

Client STAR MILD, Selama 3 pekan dari Maret – April 2011, bertempat di

Ciwalk dan Paris Van Java, Bandung.

 Tantangan

Untuk membuat sebuah konsep terobosan, yang berbeda dari brand lain.

 Wawasan

Untuk membuat ruang dan suasana yang tidak biasa dengan event-event

sebelumnya dengan kampanye “TAKE ANOTHER LOOK”

 Aktivitas

Living Statue (UK artist), 3D Painting (German artist), Ames room,

Entertainment Stage, Photo Printing.

5. Polyester EmbassyConcert

54
Gambar 3.10Stage 7 Polyester Embassy

Gambar 3.11Vokalis Polyester Embassy (kiri), Antrian Main Entrance (kanan atas), P.E dan
tim di Back Stage

Client FFWD Records & DJARUM SUPER, Oktober 2011, bertempat di

Dago Tea House, Bandung.

 Tantangan

Memakai standard konser Indonesia yang spektakuler untuk mencapai level

tertinggi ranah konser sebuah band indie.

 Wawasan

Kesadaran band – band lokal untuk meningkatkan citra sebuah band indie.

 Aktivitas

55
Djarum Super lounge, Showcase of storn’s instruments, Stunning stage

lighting, Band performance.

6.DUNHILL TIME TO CHANCEPreand After Launch

Gambar 3.12Volunteer berkeliling Jakarta untuk kampanye tagline Dunhill

56
Gambar 3.13Kampanye “TIME TO CHANCE”

Client DUNHILL MILD, Selama 3 minggu di bulan Februari – Maret 2012,

bertempat di beberapa Resto, Mall, dan sudut jalan, Jakarta.

 Tantangan

Untuk membangun Keingintahuan dan animo masyarakat dari event prelaunch

hingga event Launching dari sebuah produk baru Dunhill.

 Wawasan

Dengan membangun rasa keingintahuan masyarakat yang akan menuntun

pikiran mereka pada saat event Launching nanti.

 Aktivitas

Billboard countdown timer, Volunteer yang di dandani dengan fashion yang

unik yang membawa coundown timer yang berkeliling di jalan, mall, dan resto

Jakarta.

7.BEAMVERTISING

57
Gambar 3.14Bangunan yang di proyeksikan Beamvertising

Gambar 3.152 buah proyektor raksasa yang dikemudikan oleh kendaraan khusus
Client DUNHILL MILD, selama 10 hari, bertempat di seluruh jalan di Jakarta

pada malam hari.

58
 Tantangan

Untuk mendapatkan pemaparan dan publikasi yang luas untuk rilis produk

Dunhill Mild.

 Wawasan

Teknologi periklanan yang futuristik yang pertama kali nya di Indonesia dan

menjadikan pengalaman baru untuk masyarakat.

 Aktivitas

Membuat Truk spesial yang di lengkapi dengan 2 proyektor besar yang di

tembakkan ke setiap sudut Jakarta di malam hari.

8. PLAYGROUND 2012

59
Gambar 3.16Tebing GWK Bali (Main Entrance

Gambar 3.17 Photo Print (kiri), Icon Figures dari Dunhill Mild (kanan)

Client DUNHILL MILD, Selama 2 hari Mei 2009, Bertempat di GWK Bali

dan Tennis Indoor Jakarta.

 Tantangan

Untuk membangun aktivitas – aktivitas dukungan dari Dunhill dan

melakukan pemasaran di salah satu pagelaran musik terbesar di Indonesia.

60
 Wawasan

Untuk membangun hubungan kerjasama antara target pasar dan Dunhill

melalui event ini.

 Aktivitas

Tetris & Zuma Lounge,Photo Print dengan bingkai besar, Laser graffity,

Instalasi raksasa brand DUNHILL, Brand advertising Projection di tembok

besar GWK Bali.

61
BAB IV

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Observasi
Penulis melakukan kegiatan observasi ini dalam rangka untuk
mengetahui apa-apa saja kegiatan yang dilakukan 3HUNDRED dalam
menggarap event “DUNHILL BRAND ACTIVATION”.
4.1.1 Tahap Pra Produksi
a. Wawancara Singkat
Penulis melakukan beberapa wawancara singkat pada
waktu luang setiap harinya, setelah rapat selesai. Antara
lain tentang perbedaan setiap event dari pihak sponsor yang
sama yang telah berlangsung di beberapa kota yang
berbeda. Menghasilkan sebuah kesimpulan bagi penulis,
bahwa event yang telah digarap oleh 3HUNDRED tidak
bisa disebut sebagai event kecil. 3HUNDRED selalu
membuat dan menggarap event yang sudah
berpromotorkan. Dengan kata lain, didalamnya terdapat
tanggung jawab yang besar sebagai Event Organizer
profesional.
b. Rapat dengan Pihak Sponsor dan Penanggung Jawab
Venue
Penulis mengikuti rapat dengan pihak sponsor dan
pihak penanggung jawab venue untuk memberikan laporan-
laporan berkenaan dengan hasil produksi apa saja yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan event Dunhill Brand
Activation. Sehingga bisa mengetahui kekurangan-
kekurangan apa saja yang masih dibutuhkan untuk
melengkapi keperluan-keperluan dalam menyelenggarakan
event Dunhill Brand Activation.

62
Dalam suatu rapat juga dilakukan bedah rundown.
Dalam bedah rundown, dibahas pula mengenai detail-detail
teknis yang ada. Pembahasan tersebut dilakukan pada tiap
nomor divisi produksinya. Tapi penulis tidak di ikut
sertakan dalam pembahasan rundown secara detail di
karena berbeda divisi.
Berikut adalah rundown yang dimaksud;

No Time Duration Activity Description Sound Lighthing


13.00- Dj Hogi
1 60' Soundcheck on off
14.00 soundcheck
White
14.00 -
2 90' shoes Soundcheck on off
15.30
soundcheck
15.30 - Dj Ekky
3 30' Soundcheck on off
16.00 soundcheck
16.00-
4 60' Clear area on off
17.00
5 19. 30 30' Open gate Showtime on off
Jingle
20.00 -
6 4' Dunhill Backsound on off
20.04
Mild
Voice over
20.04 -
7 2' Voice over on FOH on off
20.06
mixer
Supporting
20.06 - Dj Ekky
8 54' dj act on on
21.00 perform
perform
Jingle
21.00 -
9 4' Dunhill Backsound on off
21.04
Mild
Voice over
21.04 -
10 2' Voice over on FOH on off
21.06
mixer
White
21.06 - Main act
11 60' shoes on off
22.06 perform
perform
Jingle
22.06 -
12 4' Dunhill Backsound on off
22.10
Mild
Voice over
22.10 - Dj Hogi
13 80' on FOH on off
23.30 perform
mixer

63
23. 30- Closing
14 2' Voice over on off
23.32 voice over

Gambar 3.20 Rundown event DUNHILLBRAND ACTIVATION 19 Desember 2012

4. 1. 2. Tahap Produksi
A. Melakukan Meeting pada H-1
Meeting dilakukan sehari sebelum acara yaitu pada hari Selasa
tanggal 18Desember 2012. Meeting ini diikuti oleh seluruh anggota
3HUNDRED dan Volunteer(sukarelawan). Hal ini bertujuan agar
mengetahui kondisi tempat seperti apa dan dapat mengaplikasikan apa
saja yang telah direncanakan. Penulis sebagai assisten produksipada
saat meeting, di tugaskan untuk menjadi asisten Pak Dean dan Pak
Yudi untuk membantu mengangkat beberapa kebutuhan di bidang
produksi seperti paper cut, printer, kertas, dll ke dalam 3 mobil. Dan
mendata beberapa Usher/SPG yang satu mobil dengan kami.

B. Mengawasi Divisi Logistik dan Volunteer pada hari-H


Pada hari Rabu tanggal 19 Desember, penulis di minta untuk
stand by di kantor pada pukul 06.00 dan akan langsung berangkat ke
Jakarta pada pukul 07.00. Suasana di perjalanan sangat menyenangkan
dan tidak ada kesan tegangnya sedikitpun karena supir kami adalah
Gitaris Polyester Embassy juga seorang DJ yang biasa di sapa Bung
Ekky, dan ada juga Dean, Omo, Yudi yang semuanya di tempatkan di
divisi Logistik dan Produksi. Sekitar Jam 2 siang kami tiba di Fable
Jakarta dan langsung ke venue yang terletak di lantai 2. Kami
langsung ditempatkan diRed Room atau ruang produksi. Sebagai
assisten produksi,penulis di minta untuk membantu divisi lain yaitu
divisi logistik untuk membantu berkerja langsung. Penulis di minta
memotongkan kertas nomor yang nantinya akan menjadi nomor untuk
Photo booth untuk pengunjung. Tugas ini cukup ringan dengan hanya
memotong kertas kecil dengan alat penggaris, papercut, dan cutter,

64
kendalanya hanya satu, kertas berukuran 2 x 2 cm tersebut berjumlah
500 buah dan harus di susun berurutan. Beberapa kali penulis juga
mengerjakan pemasangan signage, berupa tanda petunjuk seperti
toilet, nama pemesan table, dan arah venue.

Gambar 4.2 Layout Fable Bar & Dining beserta Branding Placement

C. Spesifikasi Perlengkapan Event


Ditinjau dari kebutuhan riders dari talent utama (White Shoes
& The Couples Company) yang sudah mempunyai manajemen dan
keprofesionalitasan yang baik, spesifikasi alat yang digunakan pun
haruslah menunjang performa dari talent itu sendiri. Maka dari itu

65
3Hundred Productionmemilih Fable Lounge & Dining sebagai tempat
yang cocokuntuk keperluan tersebut. Karena Fable Lounge & Dining
sudah menyediakan listrik berkapasitas 10.000 Watt, yang dapat
digunakan untuk;
a. Sound
 1 UnitMixeriLive T112 Allen-Heath.
Mixer digital dengan 28 buah Faders, 112 channel (28x4
digital input), efek digital yang sudah dimuat didalamnya
dan dilengkapi touchscreenuntuk mempermudah
pengoprasian.

Gambar 4.3 iLive T112 – Allen-Heath

 1 Unit AmplifierGitar (with head Cabinet)Marshall


JCM900
Amplifier gitar buatan Marshall. Standar amplifier untuk
kebutuhan panggung profesional. Didalamnya terdapat Tri-
band Equalizer, dengan ReturnInput pada bagian belakang,
untuk pemakaian sesuai kebutuhan.

66
Gambar 4.4 Marshall JCM900

 1 Unit Amplifier Bass Gallien Krueger 4x10”.


Bass amplifier dengn power output yang besar dengan
karakter sound silky-smooth yang khas.

Gambar 4.5 Gallien Krueger 4x10

67
 1 Unit Amplifier GitarRolandJazz Chorus-120.

Gambar 4.6 Roland Jazz Chorus-120

Amplifiers gitar yang sudah yangmempunyai 2 buah


speaker 60 Watt yang berdiri sendiri, 2 channel input
(normal & effect).

 1 Unit Amplifiers KeyboardRoland KC550.

Gambar 4.7 Roland KC550


Figure 1

Amplifier keyboard dengan power 180 Watt, Speaker 15”,


XLR mic input, RCA aux stereo input.

 1 Unit MicShure BETA 58 + 1 Unit Stand Mic+ 1 Unit


kabel output canon, untuk kebutuhan Vokal Utama.

68
Gambar 4.8 Shure BETA 58 beserta stand dan kabel

 4 Unit Mic Shure SM 58 + 4 Unit Stand Mic + 4 unit


kabeloutput canon, untuk kebutuhan Vokal Latar.

Gambar 4.9 Shure SM 58 beserta stand dan kabel

69
 6 Unit speaker monitor RCF 6000.

Gambar 4.10 RCF 6000

 1 Set Drum Pearl Master Costum.

Gambar 4.11 Pearl Master Custom oleh John WSATCC


1 Set drum yang digunakan oleh Tuan John
(Drummer WSATCC)yang beliau sesuaikan untuk
keperluan bandnya.

70
 8 Unit Behringer Ultra-GD.I. Box.

D.I. Unit atau D.I. Box atau Direct Box. Digunakan untuk
menghubungkan instrument yang dimainkan player dengan
sinyal output yang tidak seimbang & berimpedansi tinggi.
Agar sinyal yang keluar (output) dan masuk (input) tetap
terjaga dan seimbang, sesuai kebutuhan.

Gambar 4.12 D.I. Box

b. Lighting dan Kelengkapan


 4 Unit LED PAR Light
Gambar 4.13 LED PAR

 4 Unit Beam Light

71
Gambar 4.14
Beam Light

 8 Unit Moving Head


 2 Unit Fogscreen6500 Lumens

Gambar 4.15 Fogscreen

 2 Unit Strobo Light


 4 Unit Hollow Box Dunhill
 5 Unit Countdown Timer
 5 Unit LCD Plasma

72
c. Panggung

Gambar 4.16White Shoes & The Couples Company


mempresentasikan karyanya

Panggung atau pentas yang digunakan dalam event ini tidak


menggunakan level, melainkan menyatu langsung dengan lantai
tempat dimana penonton menyaksikan performer. Pentas jenis ini bisa
juga disebut dengan pentas arena. Kelebihan dari panggung dengan
konsep seperti ini, mendekatkan penonton, penikmat musik yang
disuguhkan lebih intim dengan talent sehingga penonton dapat dengan
seksama mengamati detail-detail dari talent seperti; equipment yang
digunakan, tampilan luar (dress-code) juga kesiapan dan spontanitas
yang dikemukakan oleh talent.
Akan tetapi konsep panggung seperti ini juga memiliki kekurangan
yang tidak bisa dipungkiri. Seperti susunan penonton yang bertumpuk
kebelakang, sehingga penonton yang berada jauh dibelakang dari
talent menjadi sulit untuk melihat dengan jelas penampilan talent,
juga rambatan gelombang suara akustik yang sampai pada telinga
penonton yang dibelakang akan banyak terhambat dan tertutup oleh
penonton yang berada lebih didepan, sehingga sound yang didengar

73
penonton yang tepat didepan talent akan terdengar sangat berbeda
dengan apa yang di dengar oleh penonton yang berada jauh
dibelakang talent.

D. Deskripsi Pelaksanaan Event


Sekitar pukul 19:00 WIB Event “DUNHILL BRAND
ACTIVATION” di mulai dengan opening voice over dari MC sebagai
berikut :

“On behalf of “DUNHILL BRAND ACTIVATION” we would


like to welcome you all to this special event.
For tonight show we have performance by dj Ekky ,White Shoes
& The couples Company, and dj Hogi ( Future 10).
On this event were gonna give you freeflow food,juice and beers, many
interesting games with special prize.
For any event that require immediate medical/security response,
immediately go to the the nearest relevant post and make the report.
Please keep your personal belongings (HP, wallet, jewelry, etc)
under your constant supervision. Thank you for your cooperation,
please enjoy the show!!!!”.
Lalu acara pun di buka oleh DJ Ekky RNRM yang memainkan
musik dengantempo cukup pelan dan santai sekitar 1 jam. Para
penonton pun mulai masuk dari lantai dasar menujurooftop, tempat
acara berlangsung. Hanya sekitar 50 orang yang berada tepat di depan
stage, beberapa anak muda masih banyak yang bersandar dan duduk
untuk memesan minuman. Dua sampai 3 DJ bermain, tak lupa setiap
pergantian talent, jinggle Dunhill di sisipkan oleh soundman sebelum
MC masuk. Hingga saat White Shoes & The Couples Company
memasuk stage, semua penonton yang kebanyakan usia SMA dan
mahasiswa berhamburanuntuk menerobos tepat di depan hadapan Ny.
Sari sang vokalis. Lalu mereka membawakan karyanya yang berudul
‘Nothing To Fear’ sebagai suguhan diawal permainan. Setelah sekitar
satu jam, White Shoes & The Couples Company pun mengakhiri pentas

74
mereka dengan medley lagu ‘Aksi Kucing’ dan ‘Matahari’ dan seluruh
penonton pun bernyanyi bersama hingga pertunjukan selesai.
Di penghujung acaraDJ Hogi mengisi kekosongan tanpa jeda,
mengiringiMC dalam mengucapkan closing statement:
“Thank you for coming to “DUNHILL BRAND ACTIVATION”please
drive carefully and see you at the next dunhill event felllaas!!!”
Dan malam pun sekejap berubah yang tadinya pertunjukan
sebuah band menjadi acara party untuk penikmat musik trance dan
dubstep yang disuguhkan Dj Hogi hingga pukul 1 dini hari.
Rangkaian Event DUNHILL BRANDING ACTIVATION pun
resmi selesai dan berjalan lancar.

4.1.3. Tahap Pasca Produksi


A. Evaluasi
Pada setiap rangkaian kegiatan yang diselenggarakan
oleh 3HUNDRED Production, pada akhir kegiatan akan selalu
ada proses evaluasi. Evaluasi ini dilakukan guna membahas
kekurangan-kekurangan selama acara sehingga tidak akan
terjadi lagi pada event atau kegiatan yang akan datang.
Evaluasi ini sendiri dihadiri oleh seluruh panitia &
sukarelawan.
Evaluasi dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27
Desember 2012 pukul 13.00. Pada hari itu dibahas beberapa
masalah ringan yaitupeletakan usher yang sering di protes oleh
pihak Dunhill. Selain itu masalah yang lain lebih kepada divisi
lain yang terkadang mengerjakan tugas yang bukan bagiannya,
sehingga timbul sedikit iklim yang sedikit tidak sehat.Namun
pada hari itu juga seluruh masalah telah diselesaikan secara
bersama- sama.

75
4.2.Pembahasan
Didalam sub-bab ini, penulis akan mencoba menguraikan masalah-
masalah pokok yang telah diuraikan pada sub-bab di atas, yakni sub-bab
Hasil Observasi. Dalam penulisan sub-bab berikut, penulis akan memasukkan
beberapa pokok masalah ke dalam 3 tahap, yakni tahap pra-produksi, tahap
produksi dan tahap pasca-produksi.Yang kemudian akan penulis bandingkan
dengan pendapat para ahli pada bidangnya masing-masing.
Arti kata produksi itu sendiri yakni suatu kegiatan yang dikerjakan
untuk menambah dan/atau merubah nilai guna suatu benda sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna
suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan
kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang
atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen
(Wikipedia, 2013). Produksi dalam definisi lain adalah proses tumbuh,
membuat perbaikan atau material secara khusus dalam jumlah banyak:
makanan / minyak / mobil dan lain-lain (Oxford Advanced Learner’s
Dictionary – International Student’s Edition, 2006).

4.2.1. Tahap Pra-Produksi

Untuk pelaksananaan kuliah kerja lapangan ini penulis pada


setiap harinya mengunjungi kantor 3HUNDRED. Hal ini dilakukan
untuk wawancara singkat (diskusi) pada waktu-waktu senggang
sebelum atau sesudah pertemuan rutin seperti yang telah di
jadwalkan sebelumnya. Diskusi singkat, penulis lakukan untuk
lebih mengetahui macam-macam event yang telah 3HUNDRED
garap dan kembangkan pada masyarakat luas. Sebagai hasilnya,
penulis mendapatkan beberapa data berbentuk hardcopy dan surat
elektronik yang berhubungan dengan event-event yang telah

76
3HUNDRED garap pada 2 tahun kebelakang, seperti yang penulis
telah sertakan pada Bab III.
Pada tahap pertemuan inti, 3HUNDRED melakukan
pembahasan beberapa detil event yang akan di produksi pada saat
event Dunhill Brand Activation berlangsung seperti; membahas
susunan acara (rundown), penempatan usher (sales promotion girl)
di venue, penyampaian pesan-pesan penting seperti riders
(kebutuhan panggung) para talent pengisi event, peletakan dan
pemeriksaan sound, dekorasi dengan mengacu pada sketsa dari
venue, pemeriksaan dan peletakkan dekorasi yang mengacu pada
rancangan, hingga membicarakan keperluan-keperluan kecil yang
bersifat mendadak dan tidak bisa digantikan seperti lem kertas,
gunting dan sebagainya. Pertemuan ini bermaksud untuk
menuangkan ide dan perspektif dari masing-masing divisi yang
belum pernah tersampaikan sebelumnya. Itu dimaksudkan agar
setiap detil dari event Dunhill Brand Activation tersebut dapat
diselaraskan diantara divisi-divisi yang ada disusunan kepanitiaan.
Seperti pada gambar 4.17 sampai gambar 4.22 penulis
menyertakan beberapa contoh materi diskusi yang 3HUNDRED
bicarakan pada pertemuan inti tersebut.

77
Gambar 4.17, 4.18 dan 4.19 Presentasi berisi preview beberapa Usher (Sales
Promotion Girl) tentang nama, tinggi badan, berat badan serta penempatan
tugas

Sumber: Irlan & Fiet – email@3hundred.net (dikirm 1 Desember 2012)

78
Gambar 4.21 Beberapa bentuk Branding Items

Sumber: 3HUNDRED (12 Desember 2012)

Gambar 4.22 Rancangan awal penempatan Branding Items

Sumber: 3HUNDRED (12 Desember 2012)

79
Pertemuan inti bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi
dari masing-masing divisi agar setiap detil event yang
3HUNDRED lakukan lebih mendekati sebuah event yang masuk
kedalam kategori sempurna dan memberi kepuasan kepada semua
pihak.
Menurut Harold Koontz & Cyril O’Donnel (1972) dalam
Principles Of Management: An Analysis Of Managerial Functions
menyatakan bahwa “perlu diingat meskipun metode baik,
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan”.
Maka penulis menyimpulkan bahwa diskusi yang dilakukan
pihak 3HUNDRED setiap harinya akan membuahkan hasil yang
sesuai dan memuaskan. Hal tersebut dikarenakan adanya diskusi
seperti yang sudah penulis tekankan sebelumnya. Bahwa diskusi
diadakan setiap hari pada jam-jam senggang setelah atau sebelum
pertemuan inti dimulai.

4.4.2. Tahap Produksi


Dalam tahap ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam
penggarapan event Dunhill Brand Activation, 3HUNDRED
meninginkan pelaksanaan yang sangat baik mendekati sempurna,
dikarenakan hal ini telah disetujui secara bersama antara pihak
3HUNDRED dengan pihak promotor asal Singapura. Berdasarkan
pendapat 3HUNDRED, promotor tersebut adalah salah satu pejabat
perusahaan Alfred Dunhill For London – Dunhill Tobacco Of
London Limited yang bergerak di bidang promosi se-Asia
Tenggara. Oleh karena itu 3HUNDRED mengedepankan teknologi
(machines/mesin) dengan kualitas terbaik yang bisa dijangkau oleh
3HUNDRED. Sesuai dengan pendapat Harold Koontz & Cyril
O’Donnel (1972) “Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat
diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau

80
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efisiensi kerja”.
Pada sisi lain, perusahaan Dunhill Tobacco Of London
Limited memiliki market (pasar) yang mayoritas berdomisili di ibu
kota sehingga mendambakan sebuah hiburan yang mengedepankan
kemegahan, kemewahan dan kekontemporeran pada sebuah
equipment atau peralatan, juga pada aspek tempat dan suasana.
Sehingga mendorong 3HUNDRED untuk lebih mengandalkan
teknologi (machines) yang sesuai dengan selera konsumennya.
Hal ini sesuai dengan pendapat, Harold Koontz & Cyril
O’Donnel (1972) dalam Principles Of Management: An Analysis
Of Managerial Functions “penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan
dalam sebuah perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas
dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya
beli (kemampuan) konsumen”.
Pada gambar berikut akan dideskripsikan beberapa teknologi
(machines) yang 3HUNDRED ikut sertakan dalam Dunhill Brand
Activation.

Gambar 4.24 Photo Gimmick

Sumber: Proposal pengajuan “3HUNDRED - Influencers Engangement Program”


(dibuat pada 25 November 2012)

81
Gambar 4.25 dan 4.26 Beberapa contoh hasil foto dari Photo Gimmick

Sumber: Divisi Dokumentasi Dunhill Brand Activation (diambil 19 Desember 2012)

82
Pada aspek Tata Panggung. 3HUNDRED kurang
memperhatikan kenyamanan pengunjung (dalam hal ini
konsumen).
3HUNDRED tidak menggunakan pentas yang sesuai untuk
sebuah pertunjukan yang mendambakan kepuasan konsumen. Hal
ini dilihat dari penataan panggung untuk talent utama yakni White
Shoes & The Couples Company.
Penataan panggung yang diaplikasikan oleh 3HUNDRED
tidaklah menggunakan panggung yang ketinggiannya berbeda
dengan lantai tempat pengunjung menyaksikan pertunjukkan.
Melainkan sejajar lurus dengan mata pengunjung (sebagai
konsumen). Bertentangan dengan salah satu pendapat
Poerwadarminta (Lathief 1986: 2) yang menyebutkan bahwa
“panggung adalah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi
atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara,
balkon atau podium”.
Berikut penulis sertakan beberapa gambar dari beragam
perspektif untuk mendeskripsikan suasana di area panggung.

Gambar 4.27 Suasana, posisi panggung dan penonton saat seorang DJ


memutar sebuah lagu

Sumber: Divisi Dokumentasi Dunhill Brand Activation (diambil 19 Desember


2012)

83
Gambar 4.28 Suasana, posisi panggung dan kerumunan penonton pada saat
White Shoes and The Couples Company memainkan karyanya

Sumber: Divisi Dokumentasi “Dunhill Brand Activation” (diambil pada 19


Desember 2012)

Hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan yang dirasakan


oleh pengunjung jika pengunjung tersebut berada dibelakang
kerumunan pengunjung lain yang sudah terlebih dahulu datang
untuk menghadiri dan menyaksikan performa dari talent utama.
Menyebabkan pengunjung yang berada dibelakang tersebut harus
mengeluarkan energi lebih untuk menyelinap kerumunan atau
sekedar jinjit agar pengunjung tersebut dapat dengan jelas melihat
talent yang berada agak jauh didepan.
Selanjutnya dari aspek Tata Suara. Sistem tata suara yang
digunakan oleh 3HUNDRED dalam acara Dunhill Brand
Activation ini terlihat sudah mencukupi. Ditinjau dari aspek
peralatan yang digunakan, ialah peralatan standar audio konser
Indonesia yang sudah baik. Bisa dilihat dari equipment-equipment
yang digunakan didalam sub-bab sebelumnya, bahwa peralatan-

84
peralatan tersebut sudah cukup memenuhi standar audio konser,
untuk di Indonesia.
Jika ditinjau dari perspektif penempatan peralatan audio-nya,
3HUNDRED tidak memberikan treatment khusus kepada telinga
pengunjung. Hal itudikarenakan pengunjung (dalam hal ini
pendengar) tidak diberi tempat khusus untuk menonton dan
mendengar keluaran audiodari peralatan dan operator tata suara
tersebut, dikarenakan posisi panggung yang telah kita
bahassebelumnya. Posisi panggung tempat talent melangsungkan
pertunjukkannya, yang sejajar lurus dengan posisi
pengunjungdilantai tempat mereka menyaksikan
pertunjukkan.Dengan padatnya pengunjung, tentu saja hal ini
mengurangi rambatan audio yang terpancarkan dari speakerRCF
6000 yang berada dilantai.
Diluar pernyataan tersebut, Fable Lounge & Diningberusaha
menyiasati kekurangan yang berada disana dengan menempatkan
speakerRCF 6000 sesuai dengan yang ditulis oleh JBL
PROFESSIONAL(Sound System Design Reference Manual, 1999:
Chapter 4-1).

Gambar 4.17Diagram fisik

Yakni menempatkan 4 buah speaker pada bagian atas (2


kanan-2 kiri) sebagai satellite berfrekuensi high-middle. Dan 2
buah pada bagian bawah (yang sebelumnya) sebagai subwoofer
berfrekuensi middle-low sampai low.

85
Pada aspek terakhir yang perlu diperhatikan lagi yakni, Fable
Lounge & Dinning menggunakan media kaca sebagai dinding
dalam hal ini berfungsi sebagai penyerap (absorber) sinyal suara
dari sound yang dikeluarkan oleh beberapa speaker tersebut.

Dalam dunia akustik, media kaca memiliki sifat menyerap


(absorb)suara yang lebih rendah daripada dinding (dengan bahan
dasar batu dan semen). Dikarenakan susunan molekul yang
dimiliki sebuah kaca lebih padat dan pekat daripada dinding yang
berbahan dasar batu dan semen. Jadi kemungkinan untuk suara
berputar didalam ruangan, memantul, sehingga tidak tersalurkan
dengan baik (ke alam bebas) lebih besar. Sehingga gaung (reverb)
yang dihasilkan pun akan lebih besar, jika dibandingkan dengan
ruangan yang mempunyai dinding berbahan dasar batu dan semen
tadi (Sound System Design Reference Manual, 1999).

4.4.3. Tahap Pasca-Produksi


Dalam tahap ini, penulis tidak menemukan adanya
ketimpangan atau kekurangan-kekurangan yang cukup berarti
dikarenakan memang sampai tahap ini,3HUNDRED masih dapat
menguasai dan menjalankan hakikatnya sebagai Event Organizer
profesional, sehingga mulai dari pengumpulan kembali peralatan-
peralatan yang sudah digunakan, penghitungan kembali, sampai ke
pertemuan kecil (review akhir) sebelum menyelesaikan event dapat
berjalan dengan baik sesuai target. Hanya ada masalah-masalah
antar individu yang terkadang membuat atmosfir didalam kantor
3HUNDRED menjadi sedikit berubah tetapi itu selalu bisa
diselesaikan dan dihindari pada saat yang sama.

86
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Kinerja 3HUNDRED Event Organizer ini dapat dikatakan cukup baik
mengingat acara “DUNHILL BRAND ACTIVATION” yang mampu
mendatangkan kurang lebih 500 penonton dari kapasitas tempat yang
berjumlah 800. Ini membuktikan bahwa minat penonton sangat bagus
terhadap acara ini dan promosi juga penyebaran tentang acara ini pun
berjalan dengan baik.
2. Cara kerja Event Organizer terletak pada kerjasama antar divisi. Karena
setiap divisi pasti memerlukan bantuan dari divisi lain. Ini menunjukan
saling kerterkaitannya satu divisi dengan yang lain. Sebuah organisasi
akan lebih mudah mencapai sebuah tujuan jika dilaksanakan secara
bersama-sama. Dalam 3HUNDRED, cara kerja mereka dilakukan
dengan penyamaan visi dan misi terlebih dahulu agar tujuan yang ingin
dicapai menjadi satu. Setelah itu baru beranjak ke dalam tahap
selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan di lapangan.
3. Tahapan dalam kegiatan Event Organizer terbagi ke dalam tiga tahap
yaitu tahap pra-produksi, tahap produksi, dan tahap pasca
produksi.Tahap pra- produksi dapat dikatakan sebagai langkah awal
bagi sebuah Event Organizer di dalam menyelenggarakan acara. Pada
tahap ini perencanaan dibuat oleh seluruh tim secara bersama-sama.
Dengan perencanaan yang matang akan memudahkan di dalam
menjalankan tahap produksi. Pada tahap produksi, tim mempersiapkan
lalu mengerjakan apa yang telah dipersiapkan sebelumnya pada tahap
pra-produksi. Sedangkan tahap pasca produksimerujuk kepada evaluasi
menyeluruh dari apa yang telah dikerjakan. Evaluasi ini bertujuan untuk
melakukan pembenahan baik dari segi perencanaan (pra-produksi)
hingga kepada pelaksanaan acara (pasca produksi)sehingga diharapkan
adanya perbaikan kualitas kerja yang maksimal pada event-event
selanjutnya.

87
5.2. Saran - Saran
1. 3HUNDRED sering melakukan evaluasi menyeluruh sehingga iklim
organisasinya akan terus sehat dan terpacu untuk meningkatkan
kinerjanya menuju arah yang lebih optimal lagi.
2. 3HUNDRED lebih terstruktrurisasi di dalam mengagendakan acara-
acara yang akan dikerjakan. Hal ini bertujuan agar cara kerja (job desk)
bagi para anggotanya menjadi lebih baik dan teratur.
3. Melakukan perhitungan yang teliti dan akurat dalam produksi item
tertentu pada divisi logistik, agar tidak ada kesalahan - kesalahan kecil
yang sepele namun vital.
4. Tahap pra- produksiharus lebih matang bagi Event Organizer mana pun
yang akan melakukan kegiatannya. Karena tahap ini adalah awal dari
rangkaian kegiatan sebuah event.
5. Para Mahasiswa yang akan meng-observasi kembali di Event Organizer
diharapkan mempunyai inisiatif yang baik di dalam mengambil
keputusan,karena kenyataan di lapangan sangat berbeda dengan suasana
yang digambarkan ketika di perkuliahan.
6. Agar para mahasiswa lebih aktif dan kreatif dalam melaksanakan
observasi. Karena hal tersebut sangat diperlukan dalam dunia kerja yang
sebenarnya, mengingat banyak kesenjangan yang terjadi antara teori
yang didapatkan di perkuliahan dengan realitas yang ada di lapangan.

88
DAFTAR PUSTAKA

De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum Learning. Membiasakan


Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah
Abdurrahman. Penerbit Kaifa. Bandung
Ellefson-David. 2004. Making Music Your Business - Panduan Memasuki Bisnis
Musik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hornby, Albert Sidney. 2006. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current
English. Oxford University Press. United Kingdom
Koontz, Harold. O’Donnel, Cyril. 1972. The funtions and authority of the
manager (Chapter 3). Priciples of Management: An Analysis of
Management of Managerial Funtions. McGraw Hill. New York
Landung, Sulung. 2012. Artist Management 101. MRA Media Publishing House.
Jakarta
Nadeak, Carry. 2004.WOW!!. PT JAVA Media-Indo Plus. Jakarta
Noor, Any.2009. Manajemen Event. ALFABETA, Gegerkalong Hilir, Bandung
Poerwadarminta, Sabarija. 1986. Lathief. Jakarta
Sigismondi, Gino. 2008. Recording And Sound Reinforcement.
Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan Seri Esni No.4. Penerbit
Sinar Harapan. Jakarta
Wahab, Abdul dan Lestari, Lies Amin. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Airlangga
University Press. Surabaya

PUSTAKA TAMBAHAN
3HUNDRED.net, “3HUNDRED Production (PT. Castiga Raya Ventura)”,
http://info@3hundred.net(diakses Januari 2013)
3HUNDRED.net-Email, “Riders WSATCC” - “Fiet Ribowo
<fiet@3hundred.net>“,http://fiet@3hundred.net (dikirim 8 Januari 2013)
3HUNDRED.net-Email, “Riders WSATCC” - “Irlan Tarmat
<irlander@3hundred.net>”,http://irlander@3hundred.net (e-mail
diteruskan kepada Fiet Ribowo – fiet@3hundred.netpada 1 Desember
2012)
Lentera Kecil, “Penulisan Daftar Pustaka Dari Internet”, Lentera Informasi
Pendidikan dan Pengetahuan Indonesia,
http://lenterakecil.com/penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/ (diakses
Februari 2014)
Twitter, Inc. [US], “3HUNDRED - @3HNDRD - BDG, Indonesia”
https://twitter.com/3HUNDRD (diakses Desember 2012)

89
Universal Acoustics. 2012. Acoustic Room Treatment Guide - Version-03-12.
SCV London. United Kingdom
Wikipedia, “Event”, Wikipedia - The Free Encyclopedia,
http://en.wikipedia.org/wiki/Event(diakses Januari 2013)
Wikipedia, “Event Planning”, Wikipedia – The Free Encyclopedia,
http://en.wikipedia.org/wiki/Event_planning(diakses Januari 2013)
Wikipedia, “Management”, Wikipedia – The Free
Encyclopedia,http://en.wikipedia.org/wiki/Event_management
(diakses Januari 2013)
Wikipedia, “Manajemen”, Wikipedia – The Free Encyclopedia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen (diakses Januari 2013)
Wordpress, Syukai. “Fungsi-Fungsi Manajemen”. (diakses Januari 2013)

90

Anda mungkin juga menyukai