Bab V PROSEDUR PERSONALIA
Bab V PROSEDUR PERSONALIA
Pada Bab sebelumnya kita telah membahas pengembangan personalia yang terkait dengan
sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini yang paling penting dalam sebuah
organisasi. Jadi, beberapa diantara tugas yang paling penting dari seorang pimpinan suatu
organisasi adalah menyeleksi, melatih dan mengembangkan orang yang akan sangat
membantu organisasi dalam menacapi tujuannya. Tanpa orang yang kompeten, organisasi
akan menemui kesukaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada bab ini akan dibahas tentang prosedur personalia yang dimulai dari proses
perencanaan seleksi penerimaan karyawan baru, prosedur perjalanan dinas, prosedur
kerja lembur, prosedur cuti, prosedur mutasi dan prosedur pemutusan hubungan kerja.
Bagian yang penting dari proses perekrutan adalah pengembangan suatu pernyataan
tertulis mengenai bobot dan kedudukan dari setiap pekerjaan. Pada tingkat operasional
disebut uraian pekerjaan (job description), sedangkan pada tingkat manajerial disebut
uraian jabatan (position description).
V.1.1 Tujuan
1. Agar karyawan baru mengenal dan dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan
dan lingkungan kerja
V.1.3 DEFINISI
Suatu masa pengenalan dan penyesuaian diri karyawan baru dengan pekerjaan
dan lingkungan kerja sehingga sesuai dengan kebutuhan organisasi
V.1.5 PROSEDUR
V.2.1 TUJUAN
Melaksanakan tugas organisasi yang dilakukan oleh karyawan untuk kepentingan
organisasi.
V.2.2 RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh karyawan organisasi x
V.2.3 DEFINISI
SOP Personalia - Narasi
1. Berkaitan dengan tugas pokok, seperti: pelatihan, survey lapangan untuk suatu
proyek dan tugas pokok lainnya
V.2.4 REFERENSI
V.2.6 PERATURAN
i. Uang Saku
ii. Khusus untuk Perjalanan Dinas Pulang Hari, biaya yang diganti oleh
Organisasi adalah biaya transportasi dan biaya makan sesuai dengan
ketentuan.
iii. Biaya Transportasi yaitu biaya yang dgunakan untuk pesawat terbang kelas
ekonomi, kendaraan Organisasi, serta kendaraan lainnya
f. Biaya Perjalanan Dinas dibayar oleh kantor uang memberi tugas. Untuk
menghindari pembayaran ganda, kantor dimana pejabat ditugaskan
dilarang mengeluarkan biaya untuk keperluan yang sama.
V.2.7 PROSEDUR
c. Paling lambat 3 (tiga) hari setelah Perjalanan Dinas berakhir, karyawan yang
melaksanakan Perjalanan Dinas harus menyerahkan laporan Perjalanan Dinas
beserta Formulir Surat Perjalanan Dinas dengan melampirkan bukti pengeluaran
ke Departemen Personalia/HRD
SOP Personalia - Narasi
7.11 Formulir Surat Perjalanan Dinas beserta bukti pengeluaran biaya yang telah
disetujui dikembalikan kepada karyawan masing-masing untuk kemudian
diserahkan kepada Departemen Finance and Accoounting.
8. LAMPIRAN
V.3.1 Tujuan
1. Melakukan pekerjaan yang mendesak dan harus diselesaikan di luar hari / jam
kerja tetap.
2. Adanya tertib administrasi dalam penghitungan jam dan upah lembur
karyawan.
V.3.3 Definisi
1. Kerja lembur adalah kerja yang dilakukan oleh karyawan diluar jam kerja
yang telah ditetapkan Organisasi atas perintah atasan
V.3.4 Referensi
1. Peraturan Organisasi X mengenai Waktu Kerja Lembur
2. Surat Keputusan Direktur Eksekutif No…….. tentang Lembur Driver dan Office
Boy khusus kantor di Jakarta
V.3.6 Prosedur
V.3.6.1. Staf dan Pelaksana
Kepala Departemen / Unit Bisnis mengidentifikasi adanya kebutuhan
untuk melakukan kerja lembur
V.3.6.1.1 Penugasan Karyawan untuk melakukan kerja lembur dilakukan oleh
Kepala Departemen / Unit Bisnis atau atasan langsung dari
Karyawan dengan mengisi Formulir Surat Perintah Lembur
V.3.6.1.2 Karyawan melaksanakan tugas lembur
V.3.6.1.3 Karyawan kemudian mengisi Formulir Lembur
V.3.6.1.4 Departemen Personalia / HRD melakukan pemeriksaan Formulir
Lembur
SOP Personalia - Narasi
V.3.7 LAMPIRAN
V.3.7.1 Formulir Surat Perintah Lembur
V.3.7.2 Formulir Lembur untuk Staff, Office Boy dan Driver
V.4. CUTI
V.4.1 TUJUAN
V.4.1.1 Karyawan dapat menggunakan hak istirahatnya setelah menjalani masa
kerja selama 1 tahun (12 bulan)
V.4.1.2 Adanya tertib administrasi dalam penggunaan hak istirahat/ijin tersebut
V.4.3 DEFINISI
V.4.3.1 Cuti Tahunan adalah hak yang diberikan kepada karyawan yang telah
bekerja selama 1 tahun (12 bulan) terus menerus tanpa putus.
V.4.3.2 Bagi karyawan baru, hak cuti baru dapat digunakan setelah melewati
masa kerja 1 tahun
SOP Personalia - Narasi
V.4.5 PROSEDUR
V.4.5.1 Karyawan meminta Formulir Permohonan Cuti dari Departemen HRD
/Personalia
V.4.5.2 karyawan mengisi Formulir Permohonan Cuti tersebut dan
memberikannya kepada Departemen HRD/Personalia
V.4.5.3 Departemen HRD/Personalia mencatat data cuti karyawan dan
melakukan perhitungan cuti sisa Karyawan dan kemudian menyimpan
data tersebut
V.4.5.4 Formulir permohonan cuti yang telah dihitung dikembalikan kepada
karyawan
V.4.5.5 Formulir permohonan cuti yang telah dihitung sisa cutinya kemudian
diajukan kepada atasan karyawan untuk memperoleh persetujuan.
V.4.5.5.1 Permohonan cuti untuk level Supervisor ke bawah harus
mendapatkan persetujuan dari Kepala Departemen / Unit
Bisnis
V.4.5.5.2 Permohonan cuti untuk Kepala Departemen / Unit Bisnis
harus mendapatkan persetujuan dari Direktur Eksekutif
V.4.5.5.3 Lamanya cuti adalah 12 (dua belas hari kerja)
V.4.5.5.4 Untuk cuti lebih dari 3 (tiga) hari, permohonan cuti harus
diajukan paling lambat:
1. 2 (dua) minggu sebelumnya bagi kepala Departemen /
Unit Bisnis
2.1 (satu) minggu sebelumnya bagi kepala Departemen /
Unit Bisnis Manager ke bawah
V.4.5.5.5 Untuk cuti 3 (tiga) hari atau kurang, paling lambat diajukan
3 (tiga) hari kerja sebelumnya.
V.4.5.5.6 Bagi semua karyawan tidak diperbolehkan untuk mengambil
cuti in advance / cuti dimuka apabila hak cutinya telah
habis. Jika karyawan perlu mengambil cuti, maka atas
ketidakhadirannya tersebut langsung dipotong gaji.
SOP Personalia - Narasi
V.4.5.6 Formulir Permohonan Cuti yang telah disetujui oleh atasan dikirimkan
kembali ke Departemen Personalia untuk proses pendataan cuti.
V.4.5.7 Formulir Permohonan Cuti tersebut kemudian diperiksa, disetujui dan
ditandatangani oleh:
V.4.5.7.1 Officer Departemen Personalia / HRD untuk Sipervisor ke bawah
V.4.5.7.2 Kepala Departemen Personalia untuk Kepala Departemen / Unit
Bisnis
V.4.5.8 1 (satu) bu aslinya disimpan di Deparetem Personalia / HRD.
V.4.5.9 Karyawan melaksanakan cuti / ijin
V.4.6.LAMPIRAN
Formuli Permohonan Cuti
V.5.1 TUJUAN
V.5.1.1 Bahwa Organisasi memperoleh input dan saran perbaikan dalam
pengelolaan HRD/Personalia dari karyawan yang telah memutuskan
/diputuskan hubungan kerjanya.
V.5.1.2 Karyawan yang telah memutuskan / diputuskan masa kerjanya telah
melakukan serah terima pekerjaan dan penyelesaian administrasi
dengan pihak organisasi.
V.5.3 DEFINISI
Exit Interview merupakan interview / wawancara yang diadakan sehubungan
dengan rencana pindahnya / keluarnya karyawan dari suatu organisasi tempat
dia bekerja sekarang untuk:
V.5.3.1 Menggali informasi mengenai alasan kepindahan karyawan tersebut
V.5.3.2 Memperoleh masukan demi perbaikan Organisasi
V.5.3.3 Mencegah para karyawan yang berhenti tersebut bersikap apriori negative
terhadap Organisasi yang akan ditinggalkan.
V.5.5 PROSEDUR
V.5.5.1 1 (satu) bulan sebelum karyawan keluar / berhenti harus mengajukan
Surat Permohonan Pengunduran Diri kepada atasannya masing-masing
V.5.5.2 Atasan Karyawan yang bersangkutan mereview surat permohonan
pengunduran diri yang bersangkutan untuk kemudian memberikan
persetujuannya. Setelah surat permohonan penguduran diri disetujui,
maka surat tersebut diberikan kepada Personalia/HRD
V.5.5.3 Berdasarkan permohonan pengunduran diri tersebut, Personalia/HRD
mengatur jadwal dengan karyawan yang bersangkutan untuk melakukan
interview
V.5.5.4 Personalia/HRD melakukan interview terhadap karyawan tersebut. Paling
lambat 1 (satu) minggu sebelum hari terakhir karyawan bekerja,
interview harus sudah dilakukan atau sesuai jadwal yang sudah
ditentukan. Interview dilakukan dengan berpedoman kepada panduan
Exit Interview
V.5.5.5 Sementara itu Kepala Departemen / Unit Bisnis mengatur proses serah
terima pekerjaan dari karyawan
V.5.5.6 Pada saat interview tersebut karyawan melakukan serah terima fasilitas
dan inventaris kantor kepada departemen Personalia/HRD
V.5.5.7 Departemen Personalia/HRD setelah selesai interview melengkapi data
laporan dan menandatanganinya di dalam form Laporan Exit Interview
V.5.5.8Hasil interview tersebut kemudian disampaikan kepada kepala
Departemen / Unit Bisnis untuk mendapatkan tanggapan dan tanda
tangan. Selanjutnya Form Laporan Exit Interview dibuat 1 (satu) copy
untuk dikirimkan kepada kepala Divisi / Departemen yang bersangkutan
dan asli untuk file Departemen Personalia/HRD
V.5.5.9 Karyawan menyerahkan pengembalian fasilitas / barang-barang inventaris
kantor yang telah dipakai kepada Kepala Departemen / Unit Bisnis yang
terkait
V.5.6 LAMPIRAN
Form Laporan Exit Interview
V.6.1 TUJUAN
SOP Personalia - Narasi
V.6.2.1 Prosedur ini berlaku untuk semua Departemen/Unit Bisnis Organisasi dan
berlaku untuk semua karyawan
V.6.3 DEFINISI
V.6.4.4 Direksi
V.6.5 PROSEDUR
V.6.5.7 Kepala Departemen / Unit Bisnis akan mempelajari data karyawan yang
bersangkutan dan melakukan interview terhadap karyawan untuk
medapatkan kesesuaian antara kebutuhan jabatan yang harus diisi dengan
kompetensi dan minat serta motivasi karyawan. Hasil interview kemudian
dikirimkan kepada Departemen Personalia
V.7. LAMPIRAN