04 Laporan Kelompok
04 Laporan Kelompok
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata
KKN merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
di daerah tertentu atau lembaga pendidikan, dilaksanakan
secara kelompok, terintegrasi antar jurusan, terkoordinasi di
tingkat Fakultas, diutamakan kegiatan non fisik di bidang
pendidikan. Kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bertujuan untuk
memberikan pengalaman kerja nyata lapangan dalam bidang
membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Selain itu, KKN juga
bertujuan untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan
taraf pengetahuan dan keterampilan sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraannya. Kegiatan KKN dibagi menjadi
empat tahap kegiatan, yaitu pembekalan, pelaksanaan kegiatan
di lokasi, penyusunan laporan, dan evaluasi. Pelaksanaan KKN ini
dimulai dari tanggal 20 Februari 2019 sampai dengan 05 april
2019 di Desa Tontalete (Masjid Al-Jihad Pasongrarem) Kec. Kema
Kab. Minut.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk inovasi
dalam bidang tempat dan cara berdakwah. latar belakang
perlunya kegiatan ini adalah dalam rangka memotivasi dan
memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat.
Pengalaman belajar mahasiswa untuk hidup ditengah-
tengah masyarakat di luar kampus secara langsung melibatkan
diri dalam mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan
1
pembangunan yang dihadapi masyarakat. Sebagai kegiatan
akademisi yang memadukan ketiga Tri Darma Perguruan Tinggi
(Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian ) Kuliah Kerja Nyata
termasuk program intra kurikuler yang diatur secara sistematis
dan harus dilaksanakan selama 1 bulan 15 hari dibawah
bimbingan dosen lapangan dan civitas akademik IAIN Manado.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) berfungsi sebagai motivator,
mediator, sekaligus penggerak dalam pembangunan Desa
Tontalete (Pasongrarem).
2. Profil Desa
Asal mula opo-opo kita dari Walantakan (Tonsea Lama), mereke
datangi dari sana menuju ke Resikan nando ( Matahari Terbit). Setelah
mereka tiba di tepi pantai, mereka hidup berkelompok-kelompok dan
menganut kepercayaan animisme yang percaya kepad suatu sekalipun tidak
terrlihat serta percaya juga pada burung doyot (manguni) bunyi burung doyot
di percaya ada dua macam yakni bunyi yang tidak baik dan bunyi yang baik.
Manguni Rondar.
Kehidupan mereka adalah sebgai nelayan, Mengasin (Membuat
garam), dan bercocok tanam seperti Padi (Wene), Jagung (teindei) dan
kapaya. Oleh karena itu sangat banyak buah kepaya. Yang di tanam dan
berbuah banyak pada waktu itu sehingga lokasi yang di huni mereka sebut
Kampong, wanua, Negri Kepaya (Sekarang desa kema). Pada waktu itu
datanglah kapal dan orang asing yang tidak di kenal dan mereka berambut
merah sehingga opo-opo kita menyebut mereka rundang Wuuk. Di kapaya
merek menyebarkan kepercayaan dan kebudayaan kepada opo-opo kita dan
sekaligus mereka berdagang dengan cara Barter (Tukar menukar) karena
pada waktu itu belum ada alat tukar menukar seperti Uang, kepercayaan yang
di ajarkan mereka di terima oleh Opo-opo kita karena persamaan dalam hal
percaya sekalipun tidak di lihat.
2
Setelah pembuatan jalan pos (Jalan Manado-Kema) selesai, Maka
Opo-opo kita (Orang Tua Kita) Makatete Yang telah turun ke Waruwasey
dating pinda ke jalan pos masyarakat yang adalah Opo-opo kita tersebut telah
membuat Rumah-rumah sebagai tempat tinggal mereka. Sehinga mereka pada
waktu itu mengadakan musyawara Untuk meneukan Nama tempat tinggal.
Dan tersebutlah musyawara dan mufakat adalah tempat tinggal/kediaman di
namai “Ibu makate”dan orang yang di tuakan pada waktu itu adalah Opo
Paemana.Dan orang yang di tuakan disebut Tuaduan Teterusan dan
Hukum Tua dan sebutan tempat yaitu kampung,negri.wanua yang kini di
sebut. Akhirnya Tau Makete Beruba nama menjadi Tontalete. Karena
sebutan orang belanda yang terbiasa dengan logat mereka.
3
16. Paul Bernadus 1974-1975
17. Paul Nelawan 1975-1977
18. Jhon F. Poluakan 1977-1978
19. Wilem Tangkudung 1978-1981
20. Joe D Lengkong 1981-1986
21. Drs.Paul Tirayo 10/5-18/6-86
22. Gysbert Bernadus 1986-1933
23. Arnold Kartunu 1933-2003
24. Gustaf Pangemanan 2003-2006
25. Yance Rondonuwu 2006-2012
26. Adrianus Poluakan 2013-2018
27. Royke Keleyan,S.SOS 2019
4
2. Tingkat Pendidikan
Belum/Tidak Sekolah : 185 Orang
Sedang SD/sederajat : 288 Orang
Tidak Tamat SD/sederajat : 287 Orang
Sedang SLTP/sederajat : 68 Orang
Tidak Tamat SLTP/sederajat : 237 Orang
Sedang SLTA/sederajat : 41 Orang
Tidak Tamat SLTA/sederajat : 38 Orang
Tamat SLTA/sederajat : 99 Orang
Sedang Sarjana/sederajat : 24 Orang
Tamat Diploma/Akademi : 6 Orang
Tamat S1 : 15 Orang
Tamat S2 : 2 Orang
Tamat S3 : 0 Orang
3. Tingkat Pekerjaan
PNS : 12 Orang
Perawat/Bidan : 4 Orang
Dokter : 0 Orang
POLRI : 0 Orang
TNI : 4 Orang
Pensiunan : 20 Orang
Kary. BUMN : 0 Orang
Kary. Swasta : 125 Orang
Petani : 56 Orang
Buruh Tani : 24 Orang
Peternak : 0 Orang
Buruh Ternak : 0 Orang
Pedagang : 3 Orang
Tukang Kayu : 56 Orang
5
Tukang Jahit : 0 Orang
Tukang Listrik : 0 Orang
Industri Kecil : 0 Orang
Transportasi : 0 Orang
Penata Rias : 0 Orang
Pengangguran : 3 Orang
Nelayan : 138 Orang
b. Kesenian dan Kebudayaan
Kelompok Paduan Suara : - Kelompok
Kelompok Koor : - Kelompok
c. Agama
Jumlah Penduduk menurut Agama
Islam : 1.907 orang
Protestan : 536 orang
Pantekosta : 98 orang
Katholik : 40 orang
Jumlah : 2.581 orang
d. Keadaan ekonomi
1) Perekonomian Desa Tontalete
Sebagian besar masyarakat desa Tontalete bermata pencaharian sebagai
petani. Untuk musim tanam sampai bulan juni 2018 hampir mencapai target
di sebabkan Langkahnya sebagai berikut
(1) Jagung : 100 Ha
(2) Padi : 32 Ha
(3) Kacang-kacang : 3 Ha
(4) Kelapa dalam/ Hybrida : 675 Ha
(5) Buah-buahan/sayur : 25 Ha
(6) Lain-lain
6
B. Dasar Hukum
Adapun dasar hukumnya adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional;
2. Peraturan pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang
perguruan tinggi;
3. Peraturan presiden RI nomor 171 tahun 2014 tentang
alih status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado;
4. Peraturan menteri agama RI nomor 11 tahun 2015
tentang organisasi dan tata kerja Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Manado.
5. SK
7
kemampuannya selama berlajar di Kampus IAIN Manado dapat
berbagi ilmu yang mereka punya kepada masyarakat setempat.
Bentuk nyata yang diperoleh adalah berbagai program
kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan
masyarakat khususnya bangsa dan Negara secara umum. Untuk
melaksanakan dharma pengabdian pada masyarakat tersebut,
sekaligus mewujudkan pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya maka diperlukan persiapan dan perencanaan program
yang aktualitas, terprogram dengan baik dan memiliki nilai
tambah bagi masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan benar-benar dapat
membawa misi IAIN Manado sebagai salah satu Lembaga
Perguruan Tinggi Islam yang mencari solusi atas maraknya
desakan kemajuan Teknologi Informasi dimana pengaruh budaya
Barat sudah masuk dan menguasai pola kehidupan masyarakat,
hal tersebut tidak saja berlangsung di perkotaan tetapi sudah
menjangkau sampai kepolosok daerah terpencil.
Berdasarkan laporan KKN ini penulis dapat menggambarkan
tujuan pembuatan laporan ini sebagai berikut:
1. Menyampaikan kegiatan hasil KKN;
2. Sebagai syarat untuk memenuhi tuntutan pendidikan Tingkat
S1 di Institut Agama Islam Negeri Manado;
3. Bekerjasama dan membantu pemerintahan Desa Tontalete
(Pasongrarem) dalam mempercepat proses pembangunan di
Desa Tontalete (Pasongrarem).
4. Berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh di bangku perkuliahan kepada masyarakat Desa
Tontalete (Pasongrarem).
8
D. Ruang Lingkup
Adapun ruag lingkup dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
9
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
10
Mengajarkan anak-anak mengaji
2. Bidang Pendidikan
Mengajar untuk anak-anak usia dini
Mengajar anak-anak yang duduk di bangku
SD dan SMP dalam belajar Bahasa Inggris
Pelatihan dasar kepemimpinan remaja
3. Bidang Lingkungan Hidup
Melaksanakan kerja bakti
c. Pelaksanaan Program
Program Bina Desa :
a. Sosialisasi “Psikologi anak muda dan tantangan
ekstrimisme kekerasan”
b. Bakti sosial bersama masyarakat setiap hari jumat
c. Pengadaan tempat sampah
d. Pengadaan batas jaga
e. Pengadaan papan penanda
Program Bina Masjid :
a. Bakti sosial setiap hari jumat
b. TPA
c. Tadzkir dengan remaja masjid
d. Latihan dasar kepemimpinan
e. Pengadaan inventaris Masjid
f. Semarak isra mi’raj
Program Bina Madrasah :
a. Pengadaan/penempatan Sekolah alternative di
kompleks Pasongrarem
11
a. Panitia pelaksana kegiatan pelatihan kepemimpinan
dasar di Masjid Al-jihad Pasongrarem
Panitia
Ketua Panitia : Rahmat Mokodenseho
Sekretaris : Firanda Nusi
Bendahara : Fadila Lamante
Koor. Seksi Dana : Sutrisna Topowiro
Peserta
Adapun peserta yang mengikuti pelatihan
kepemimpinan dasar ialah remaja-remaja Masjid Al-
jihad Pasongrarem dan Mushola An- Nur Kabima,
peserta yang mendaftar ialah sebanyak 40 orang.
b. Kegiatan Lomba yang di adakan untuk memperingati
Isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Panitia
Ketua Panitia : Sutrisna Topowiro
Sekretaris : Rayhan A.S. Habi
Bendahara : Nur Alfi Syahrin Baluntu
12
Seksi Perlengkapan : Koordinator : Rahmat Mokodenseho
Anggota : Muhammad Rafly
Maman Kaunang
Alan Winandar Nusi
Seksi Konsumsi/Kesehatan : Koordinator : Ayu Posumah
Anggota : Novita Udengo
Saprudin Laiya
Jamila Thaib
2. Sensus Penduduk
Kegiatan pendataan dilaksanakan mulai tanggal 21 Februari 2019
selama satu minggu.
13
3. Sosialisai “Psikologi anak muda dan tantangan
ekstrimisme kekerasan.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 maret 2019, yang mana
dihadiri oleh para pemuda remaja masjid di kompleks Pasongrarem
dan Kabima.
4. Pembuatan batas jaga
kegiatan pembuatan batas jaga dimulai dengan pengecetan pada
tanggal 25 maret 2019, dan memasangnya pada tanggal 04 april 2019.
b. Bina Masjid
1. Mengajar mengaji di TPA
kegiatan ini dilaksanakan setiap hari senin sampai jumat selama KKN
lokasi pelaksanaan di Masjid Al- Jihad Pasongrarem dan Mushola An –
Nur Kabima.
2. Kegiatan memperingati isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan ini diadakan dengan mengadakan lomba-lomba seperti lomba
Adzan, Hafal Surah, Qultum dan Busana Muslim. Kegiatan ini
berlangsung selama 1 minggu dimulai pada tanggal 28 maret 2019 dan
penutupan kegiatan sampai pada tanggal 03 april 2019.
c. Bina Madrasah
1. Pengadaan Sekolah Alternative Usia dini dan Bahasa Inggris
Dengan adanya pengadaan sekolah alternative ini usia dini maupun
Bahasa inggris masyarakat bisa mengembangkan pengetahuan anak-
anaknya. Karena lokasi sekolah sangat jauh bertempat dengan tempat
tinggal mereka, makanya kami mahasiswa yang ditugaskan untuk
14
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikompleks tersebut
memutuskan untuk mengadakan sekolah alternative.
Mengajar dilakukan setiap hari senin sampai kamis, yaitu dari jam
08.00 pagi sampai dengan 10.00 pagi.
Rincian Anggaran
Kegiatan LDK dan Semarak Isra Mi’raj
KKN Angkatan V Posko 19
Desa Tontalete (Pasongrarem)
15
b. Dana diperoleh dari uang alasan/pendaftaran di tiap-tiap lomba dari setiap
dusun dengan per dusun menyumbang Rp.250.000 total keseluruhan Rp.
500.000 untuk dua dusun.
c. Dana diperoleh dari sumbangan masyarakat dengan total Rp. 400.000
d. Dana yang diperoleh dengan pencarian dana dtd dengan total Rp. 2.500.000
e. Uang dari kampus berjumlah Rp. 1.600.000
Total : Rp. 5.600.000
Terbilang lima juta enam ratus ribu rupiah
BAB III
HASIL YANG DICAPAI / HASIL EVALUASI
16
d. Kerja bakti bersama masyarakat pasongrarem di
Masjid Al-Jihad.
3. Bina Masjid
a. Tadzkir dengan remaja masjid
b. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
c. Mengajar TPA
d. Pengadaan Investaris Masjid
e. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
2. Faktor Penghambat
Ada beberapa faktor penghambat yang menjadi catatan kami
adalah sebagai berikut ;
17
a. Kurangnya dana dalam melaksanakan program KKN yang
membutuhkan dana yang besar.
b. Lokasi KKN yang lumayan jauh dari ibukota kabupaten
sehingga menyulitkan dalam membeli keperluan kegiatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
Dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan
pada KKN ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan target yang telah direncanakan. Beberapa hal
yang menjadi Kesimpulan Kami dari hasil Kuliah Kerja Nyata di
desa Tontalete (Pasongrarem) adalah sebagai berikut:
1. KKN yang dilaksanakan selama 1 bulan 15 hari berjalan
dengan lancar dan sukses.
2. Adanya tanggapan positif dan Negatif dari kalangan
masyarakat.
3. Sejauh pemantauan kami, ternyata masyarakat tidak
begitu jauh ketertinggalan dalam pengetahuan agama dan
pengetahuan lainnya.
B. Saran
Laporan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan
program dapat direkomendasikan dengan pihak-pihak yang
berkaitan, dan dapat juga memberi masukan kepada kami
demi sempurnanya laporan yang kami buat.
Laporan ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan.
laporan yang kami buat ini merupakan realitas yang terdapat
di lapangan selama masa KKN berlangsung tentu saja
terdapat permasalahan-permasalahan yang perlu diketahui
oleh BP-KKN dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan
dan penempatan lokasi KKN. ada beberapa saran yang kami
sampaikan sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada Badan Pelaksana KKN agar lebih
memperhatikan dan melaksanakan survei ke lokasi-lokasi
19
yang akan dijadikan lokasi KKN, agar tidak terdapat
ketimpangan dalam penempatannya.
2. Perlu adanya bimbingan pengawasan yang intensif dari
Dosen Pembimbing Lapangan dan panitia agar pelaksanaan
Program dapat lebih maksimal dan terarah.
3. Bagi peserta KKN jadikanlah kegiatan ini sebagai motivasi
dan pelajaran untuk pematangan diri di masa yang akan
datang.
4. Diharapkan kepada pemerintahan Daerah, Desa Tontalete
(Pasongrarem) dan masyarakat untuk lebih memperhatikan
dalam pembangunan daerahnya baik mental spritual
maupun fisik.
Demikianlah laporan Kuliah Kerja Nyata ini dibuat dengan
sebenarnya dan kami mengharapkan kritik dan saran serta analisa
untuk kesempurnaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan laporannya di
masa yang akan datang.
20