Anda di halaman 1dari 5

17 Desember 2018 / 22.

48 WIB

Nama : Aryodi Wahyu Kurniawan

No. Mahasiswa : 1806224116

Topik : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Performa Akademik Anak

Thesis Statement : Pola Asuh Orang Tua Berpengaruh terhadap Performa Akademik Anak,

dan Dimediasi oleh Efikasi Diri serta Motivasi Akademik

APAKAH POLA ASUH ORANG TUA BERPENGARUH TERHADAP PERFORMA

AKADEMIK ANAK?

Pola asuh adalah perilaku, nilai-nilai, dan standar yang ditransmisikan ke anak-anak.

Perilaku, nilai-nilai, dan standar ini diharapkan dapat ditiru oleh anak-anak. Konsep pola asuh

diklasifikasikan menjadi tiga yaitu pola asuh authoritarian, authoritative dan permissive

(Baumrind, 1991). Secara umum, pola asuh berdampak pada berbagai aspek dalam pribadi

anak, seperti efikasi diri, kemampuan menahan diri, dan lain-lain. Lalu, apakah pola asuh

berpengaruh terhadap performa akademik anak? Saya berpendapat bahwa pola asuh orang tua

memiliki hubungan terhadap performa akademik anak.

Konsep gaya pengasuhan menurut Baumrind (1991) terbagi menjadi tiga, yaitu pola

asuh authoritative, pola asuh authoritarian dan pola asuh permissive. Orangtua yang bersifat

authoritative cenderung menuntut namun tetap responsif, membentuk anak agar bersifat

asertif, bertanggung jawab secara sosial, mandiri serta kooperatif. Dalam pola asuh

authoritarian, orang tua menuntut tetapi tidak responsif. Mereka ingin anak-anak mereka

memiliki perilaku yang baik melalui ketaatan dan aturan. Sedangkan pola asuh permissive
orang tua tidak menuntut dan tidak pula bersifat responsif, mereka juga tidak menetapkan

aturan atau panduan yang jelas dan mengikat.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan adanya keterkaitan antara pola

asuh dan performa akademik, seperti penelitian yang dilakukan oleh Turner, Chandler, &

Heffer, (2009). Penelitian dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan kepada partisipan,

yaitu 264 mahasiswa psikologi Universitas Southwestern United States, dengan pengisian

kuesioner secara online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua dengan pola asuh

authoritative memiliki korelasi yang besar dengan tingginya performa akademik dari

partisipan, hal ini diperantarai oleh motivasi intrinsik partisipan yang lebih tinggi pada panak

dengan orang tua yang menerapkan pola asuh authoritative. Jurnal ini juga membahas

mengenai efikasi diri, yang didefinisikan sebagai keyakinan pada kemampuan seseorang

untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan dengan tujuan tertentu.

Disimpulkan juga, tingkat efikasi-diri partisipan berbanding lurus dengan performa

akademik.

. Ditemukan pula peran penting ibu pada pola asuh authoritative dan authoritarian dalam

meningkatkan autonomous motivation dan melemahkan controlled motivation dari seorang

partisipan, secara singkat autonomous motivation bisa diartikan sebagai motivasi yang

berasal dari dalam, sedangkan controlled motivation adalah motivasi yang terkontrol oleh hal

–hal ekstrinsik seperti reward dan punishment (Koestner, Otis, Powers, Pelletier, & Gagnon,

2008). Selain penelitian Turner (2009). Penelitian lain juga menyatakan bahwa orang tua

yang menerapkan pola asuh authoritarian dan authoritative akan berhubungan secara positif

dengan motivasi belajar mandiri. Menguat dan melemahnya kedua motivasi tersebut

kemudian berpengaruh terhadap bagaimana performa partisipan dalam bidang akademik,.


Bagiamana keduanya bisa saling mempengaruhi? Dengan meningkatnya autonomous

motivation anak-anak lebih mungkin menyelesaikan tugas akademik untuk kepentingannya

sendiri dan memahami pentingnya belajar untuk kesuksesan akademik dan karir masa depan

mereka. (Tang, Li, Sandoval, & Liu, 2018)

Namun, terdapat juga penelitian lain yang hasilnya menunjukkan perbedaan dari kedua

penelitian di atas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Masud (2016). Penelitian ini bertujuan

untuk menguji hubungan antara pola asuh, efikasi diri, dan performa akademik. Pengumpulan

data dalam penelitian menggunakan kuesioner, partisipan terdiri dari 313 mahasiswa dalam

satu distrik di Pakistan. Pengukuran mengenai pola asuh dan efikasi diri dilakukan dengan

penilaian dari tiap butir item dengan skala yang telah ditentukan, sedangkan pengukuran

performa akademik diambil dari IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) partisipan. Disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pola asuh dengan performa akademik. Tidak ada

hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan performa akademik, efikasi diri hanya

memediasi hubungan antara pola asuh authoritative dan performa akademik. (Masud, Ahmad,

Jan, & Jamil, 2016)

Perbedaan hasil penelitian bisa disebabkan oleh berbagai macam variabel, salah satunya

adalah latar belakang budaya dari para partisipan, hal ini adalah salah satu elemen yang

disorot dalam penelitian Tang (2018) yang meneliti tentang hubungan pola asuh anak dengan

motivasi akademik anak. Penelitian ini melibatkan 226 siswa dan 165 orang tua di China.

Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh authoritative adalah pola asuh

yang paling memberikan pengaruh terhadap motivasi intrinsik dan motivasi belajar mandiri.

Namun, penelitian ini juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan interprestasi pola asuh di

negara barat dan di China. Di negara barat, pola asuh otoriter biasanya ditandai sikap kurang
mendukung dan lebih mengontrol, di China sebaliknya, kontrol dan ketegasan mencerminkan

bahwa orang tua secara otentik peduli, cinta, serta mengatur anak-anak mereka dengan

harapan untuk mendorong perkembangan optimal mereka. Meski gaya pengasuhan tersebut

diklasifikasikan menurut standar Barat sebagai otoriter. Hal ini memungkinkan terjadinya

perbedaan hasil penelitian dari topik yang sama. (Tang et al., 2018)

Dari hasil kedua penelitian pertama mendukung pernyataan bahwa pola asuh orang tua

memiliki hubungan terhadap performa akademik anak. Berdasarkan bukti yang dipaparkan,

dari penelitian yang telah dilakukan Turner (2009), dari sekian banyak aspek kepribadian

yang dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, dua diantaranya terbukti mampu memediasi

hubungan antara pola asuh dan performa akademik, aspek tersebut adalah efikasi diri dan

motivasi akademik. Semakin tinggi kedua aspek tersebut maka performa akademik

menunjukan hasil yang semakin tinggi pula. Dari penelitian kedua, ditunjukan bahwa orang

tua dengan pola asuh authoritative mampu meningkatkan autonomous motivation dan

melemahkan controlled motivation yang kemudian akan membantu anak dalam

meningkatkan performa akademisnya.

Namun tidak semua penelitian menyimpulkan bahwa pola asuh dapat mempengaruhi

performa akademik, penelitian yang dilakukan Masud (2016) menyatakan bahwa tidak ada

korelasi yang signifikan diantara ketiga variabel yang diuji dalam penelitiannya, yaitu: pola

asuh, efikasi diri dan performa akademik. Hanya disimpulkan bahwa efikasi diri memediasi

hubungan antara pola asuh authoritative dan performa akademik. Dari ketidakselarasan hasil

penelitian diatas, di masa yang akan datang, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai

faktor-faktor penentu bagaimana hubungan pola asuh dan performa akademik bisa terjadi.
Daftar Pustaka

Baumrind, D. (1991). Baumrind_Authoritative Parental Control on Child Behavior.Pdf.

Berkeley.

Koestner, R., Otis, N., Powers, T. A., Pelletier, L., & Gagnon, H. (2008). Autonomous

motivation, controlled motivation, and goal progress. Journal of Personality, 76(5),

1201a–1230. https://doi.org/10.1111/j.1467-6494.2008.00519.x

Masud, H., Ahmad, M. S., Jan, F. A., & Jamil, A. (2016). Relationship between parenting

styles and academic performance of adolescents: mediating role of self-efficacy. Asia

Pacific Education Review, 17(1), 121–131. https://doi.org/10.1007/s12564-015-9413-6

Tang, J., Li, N., Sandoval, J. R., & Liu, Y. (2018). Parenting Styles and Academic

Motivation: A Sample from Chinese High Schools. Journal of Child and Family

Studies, 27(10), 3395–3401. https://doi.org/10.1007/s10826-018-1164-7

Turner, E. A., Chandler, M., & Heffer, R. W. (2009). The Influence of Parenting Styles,

Achievement Motivation, and Self-Efficacy on Academic Performance in College

Students. Journal of College Student Development, 50(3), 337–346.

https://doi.org/10.1353/csd.0.0073

Anda mungkin juga menyukai