Anda di halaman 1dari 18

GOAL PROGRAMMING

DAN
INEGER
GALANG YOGI PRIANGODO 201510160311004
RICKY WICAKSONO 201510160311022
ARTA ADRIE JUAN 201510160311023
SYARIF GADY 201510160311044
OCTA CYNTYA DEWI 201510160311050
FAIZAL EFENDI 201510160311052
MUHAMMAD IQBAL WAHYUDI 201510160311053
Pengertian Goal Programming

Model goal programming sudah sering dipergunakan dalam


penelitian-penelitian terdahulu untuk pemodelan masalah multi
sasaran. Goal programming merupakan salah satu model
matematis yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan untuk menganalisis dan membuat solusi
persoalan yang melibatkan banyak sasaran sehingga diperoleh
solusi yang optimal.
asumsi dasar yang diperlukan
dalam goal programming
 Linieritas
 Proporsionalitas
 Aditivitas
 Disibilitas
 Deterministik
Formulasi linear programing

Contoh soal:
Perusahaan Remaco saat ini membuat satu jenis produk, yaitu “A”.
Menghadapi persaingan yang sangat tajam, manajemen
merencanakan untuk membuat produk baru yaitu “B” adalah produk
kedua dari perusahaan Remaco. Keuntungan setiap unit produk A
adalah Rp 260 dan keuntungan setiap unit produk B diperkirakan
sebesar Rp 160. Setiap produk diproses melalui departemen produksi
dan departemen perakitaan. Kapasitas jam kerja perbulan
departemen produksi sebesar 192 jam dan departemen perakitan
memiliki kapasitas 240 jam perbulan. Setiap unit produk A
membutuhkan waktu proses selama 3 jam di department produksi dan
2 jam di departemen perakitan. Sedangkan produk B membutuhkan
waktu proses selama 1,75 jam di departemen produksi dan 2,5 jam di
departemen perakitan.
Masalah Prioritas

 Faktor prioritas ditandai dengan P1, P2, P3, dan seterusnya, dimana P1
menunjukkan prioritas tinggi, P2 prioritas kedua dan seterusnya.
Contoh berikut ini menujukan ilustrasi bagaimana mengoperasikan
factor prioritas dalam menyelesaikan masalah kombinasi produksi
dengan menggunakan metode grafik.
 Contoh :
 Pt amex membuat 2 jenis produk yaitu A dan B produk A membutuhkan waktu
penyelesaian 5 jam di mesin 1 dan 2 jam dimesin 2. Sedangkan produk B
membutuhkan waktu penyelesaian 2 jam dimesin 1 dan 4 jam dimesin 2.
Kapasitas jam kerja mesin 1 sebesar 50 jam/ minggu dan mesin 2 sebesar 48
jam perminggu. Manajemen mempunyai kebijakan tentang prioritas goal
sebagai berikut :
 Minimum target total produksi produk A dan B sebesar 10 unit perminggu
 Minimum target produksi produk A sebesar 8 unit perminggu
 Minimum target produksi produk B sebesar 13 unit perminggu
 Penyelesaian
 Definisi variabel keputusan:
 X1= jumlah unit produksi A per minggu
 X2 = jumlah unit produksi B per minggu

 Minimum Z = P1d1- + P2d2- + P3d3-
 d.k [1] 5X1 + 2X2 ≤ 50
 [2] 2X1 + 4X2 ≤ 48
 [3] X1 + X2 – d1- + d1- = 10
 [4] X1 + d2+ + d2- = 8
 [5] X2 – d3+ + d3- = 13
 [6] X1 + X2 , di+ + di- ≥0
 Apabila formulasi goal programming di atas diselesaikan dengan
menggunakan metode grafik, hasilnya di tunjukan dalam gambar.
Dimana di- menunjukan hasil yang dicapai di bawah target dan di+
menunjukkan hasil yang dapat dicapai di atas target, dari ketiga
goal di atas dan keenam kendala di atas.
Metode grafik integer program

 PT niaga membuat dua jenis produk yaitu model A dan B, kedua


model produk memberikan sumbangan keuntungan perunit
masing-masing Rp. 600,00 dan Rp. 850,00. Terdapat dua jenis mesin
yang diperlukan untuk membuat kedua jenis produk. Model A
membutuhkan waktu penyelesaian 9 jam di mesin 1 dan 4 jam di
mesin 2. Model B membutuhkan waktu penyelesaian 3 jam di mesin
1 dan 6 jam di mesin 2. Bagian maintenance hanya mampu
menyediakan 27 jam per minggu untuk mesin 1 dan 23 jam untuk
mesin 2. Berapa unit setiap model produk yang harus di produksi per
minggu?
 Dari contoh sederhana masalah produk mix tersebut, dapat
dibuat formulasi linier program sebagai berikut:
 X1 = jumlah produksi model a per minggu
 X2 = jumlah produksi model b per minggu
 Z maksimum = 600x1 + 850x2 (Rupiah keuntungan per minggu)
 d.k (1) 9x1 + 3x2 ≤ 27 (kapasitas mesin 1)
 (2) 4x1 + 6x2 ≤ 23 (kapasitas mesin 2)
Integer Program

Integer programming (pemrograman integer) adalah sebuah


model optimasi matematis atau program kelayakan di mana
beberapa atau semua variabel dibatasi untuk bilangan
bulat. Dalam banyak rangkaian istilah ini mengacu
pada pemrograman linear integer, yang juga dikenal sebagai integer
programming campuran.
Integer Linier Program

Integer Linier Program atau Integer Program adalah sebagian atau


semua variabel keputusan berbentuk integer atau bilangan bulat.

Optimumkan (Maksimumkan atau Minimumkan)


Z = f(x1, x2, ... , xn)
Dengan kendala (d.k)
(x1, x2, ... , xn) ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ bi
dan xi ≥ 0, untuk i = 1,2, ... , m
xj integer untuk j = 1,2, ... , n
All Integer Program

All Integer Program atau Pure Integer Program adalah jika semua
variabel keputusan berbentuk integer.

Optimumkan (Maksimumkan atau Minimumkan)


Z = 3x1 + 2x2
d.K [1] x1 ≤2
[2] x2 ≤ 𝟐
[3] x1+ x2 ≤ 3,5
[4] x1, x2 ≥ 0 dan Integer
Mixe Integer Program (MIP)

Mixe Integer Program (MIP), yaitu jika beberapa variabel keputusan


berbentuk integer.

Optimumkan (Maksimumkan atau Minimumkan)


Z = 4x1 + 3x2
d.K [1] 2x1+ 2x2 ≤ 2
[2] x2 ≤ 𝟏
[3] x1 + x2 ≤ 1
[4] x1, x2 ≥ 0 dan x2 Integer
Binary Integer Program

Binary Integer Program atau 0-1 Integer Program, yaitu jika semua
variabel keputusan berbentuk integer dan memiliki sepasang nilai 0
atau 1.

Maksimum Z = 100x1 + 75x2


d.K [1] 4x1+ 2x2 ≤ 100
[2] 2x1 + x2 ≤ 50
[3] x1, x2 ≥ 0 atau 1
APLIKASI
FORMULAS
INTEGER PROGRAM
Contoh:
PT hero sedang mempersiapkan saluran distribusi produk. Ada empat kemungkinan
gudang yang dapat digunakan sebagai perantara sebelum produk dikirim ke enam
pedagang eceran. Gudang dapat disewa secara bulanan, informasi lain dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Biaya Transportasi Kapasitas per Biaya sewa per bulan
Gudang
1 2 3 4 5 6 bulan (unit) (rupiah)

1 20 22 20 25 23 18 25.000 800.000
2 24 26 20 25 26 22 40.000 1.400.000
3 28 24 30 25 20 26 35.000 1.150.000
4 16 36 25 23 32 20 27.500 925.000

Permintaa 8 6 10 7,5 9 12
n/bl dalam ribuan unit

Formulasikan masalah diatas, untuk menentukan gudang manakah yang akan disewa dan
bagaimana distribusi produk dari setiap gudang ke setiap pedagang eceran. Dengan
tujuan agar biaya minimum.

Anda mungkin juga menyukai