KELAS 2 SD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil
belajar biologi siswa melalui penerapan KELAS 3 SD
metode pembelajaran SQ3R mengalami
KELAS 4 SD
peningkatan, khususnya pada materi pokok
sistem pencernaan makanan. Pada siklus I KELAS 5 SD
diperoleh nilai diskusi individu < KKM
KELAS 6 SD
sebanyak 9 anak sedangkan > KKM 31 anak
dengan rata-rata 62,2 dan ketuntasan belajar KELAS 7 SMP
76,67% meningkat menjadi 75,73 dengan KELAS 8 SMP
ketuntasan belajar 90,9% pada siklus II yaitu <
KKM sebanyak 5 anak sedangkan > KKM 30 KELAS 9 SMP
anak . Download ptk biologi sma lengkap Serta KELAS X
nilai evaluasi dengan rata-rata 66,25 dengan KELAS XI
ketuntasan belajar 75,75% dan meningkat
KELAS XII
menjadi 76,30 dengan ketuntasan belajar
93,93% pada siklus II. Sehingga bisa KIMIA
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai
MATEMATIKA
rata-rata dari siklus I ke siklus II dan tidak
perlu dilakukan siklus ke III. 2) Hambatan PAI
pengunaan metode SQ3R yaitu sikap pasif
PAK
peserta didik serta bergantung pada orang lain
dalam proses pembelajaran dan keterbatasan PENJASKES
fasilitas pembelajaran seperti sumber belajar
PKn
dan alat peraga pembelajaran yang tersedia.
PTS
SENI MUSIK
Laporan penelitian tindakan kelas ini
membahas IPA SMA yang diberi TATA BUSANA
judul “IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY,
TIK
QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) DALAM UPAYA MENINGKATKAN
540,090
CONTOH LENGKAP PTK IPA
BIOLOGISMA KELAS XI
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan tindakan dan
perilaku peserta didik yang komplek.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya
dialami peserta didik itu sendiri. Peserta
didik adalah penentu terjadi atau tidaknya
proses belajar. Proses belajar terjadi berkat
peserta didik memperoleh sesuatu yang
ada di lingkungan sekitar, yang berupa
alam, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, manusia maupun hal-hal yang
dijadikan bahan belajar. Selain itu perlu
adanya intreraksi antara guru dan peserta
didik. Sedangkan interaksi terjadi saat guru
mengajar di kelas. Dimyati dan Mudjiono
menyatakan bahwa dalam teori kognitif
belajar menunjukkan adanya jiwa yang
aktif, jiwa mengolah informasi yang kita
terima, tidak sekedar menyimpannya saja
tanpa mengadakan transformasi. Hal ini
sesuai dengan salah satu prinsip belajar
adalah keaktifan. Dengan demikian, belajar
hanya dapat terjadi apabila peserta didik
aktif mengalami sendiri. Contoh ptk
biologi sma kelas xi doc Dalam
mewujudkan peserta didik aktif maka perlu
adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar
ini dapat terwujud jika peserta didik
dihadapkan pada masalah.
Berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan pendidikan tergantung pada proses
belajar mengajar yang dialami peserta
didik dan guru. Hilgard dan Marquis
berpendapat bahwa belajar merupakan
proses mencari ilmu yang terjadi dalam
diri seseorang melalui latihan dan
pembelajaran sehingga terjadi perubahan
dalam diri sendiri. Untuk itu guru perlu
meningkatkan mutu pembelajarannya,
dimulai rancangan pembelajaran yang baik
dengan memperhatikan tujuan,
karakteristik peserta didik, materi yang
diajarkan, dan sumber belajar yang
tersedia. Kenyataannya masih banyak
ditemui proses pembelajaran yang kurang
berkualitas, tidak efisien dan kurang
mempunyai daya tarik, bahkan cenderung
membosankan, sehingga hasil belajar yang
dicapai tidak optimal.
Proses pembelajaran yang baik
adalah pengajaran yang menyediakan dan
memberi kesempatan pada peserta didik
untuk mengembangkan otak kiri (otak
perekam) dan otak kanan (otak pemikir).
Peserta didik tidak hanya tahu tentang
”sesuatu” tetapi juga dapat bertanya
tentang sesuatu, dapat menyampaikan
sesuatu, dan dapat memperagakan sesuatu.
Salah satu proses pembelajaran dengan
menggunakan otak kanan/otak berfikir
adalah mengkritisi apa yang dibaca serta
mampu menerangkan apa yang dibaca
kepada orang lain dengan kata-katanya
sendiri.
Peserta didik hanya mungkin dapat
belajar dengan baik manakala ada dalam
suasana yang menyenangkan, merasa
aman, bebas dari rasa takut. Oleh karena itu
guru harus bisa menciptakan iklim belajar
yang kondusif karena merupakan faktor
pendorong yang dapat memberikan daya
tarik tersendiri dalam proses belajar,
sebaliknya iklim yang kurang
menyenangkan akan menimbulkan
kejenuhan dan rasa bosan. Iklim belajar
yang menyenangkan akan membangkitkan
semangat dan menumbuhkan aktivitas
serta kreativitas peserta didik, peserta didik
lebih mudah dalam memahami materi
pelajaran.
Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan
metode secara tepat guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran. Dalam
menggunakan suatu metode pembelajaran,
tidak ada suatu metode yang lebih baik dari
metode pembelajaran yang lain. Masing-
masing metode pembelajaran mempunyai
keunggulan dan kelemahan, oleh karena itu
guru harus bisa memilih metode
pembelajaran sesuai dengan materi yang
disampaikan.
Aktivitas guru dan peserta didik
sebagai pelaku utama dalam kegiatan
belajar mengajar mutlak diperlukan demi
tercapainya tujuan belajar. Aktivitas guru
yang mampu membangkitkan aktivitas dan
kreatifitas peserta didik, sehingga kegiatan
belajar mengajar berlangsung dinamis.
Peserta didik yang aktif mendengar,
berfikir, bertanya, menjawab, menanggapi
pertanyaan adalah salah satu bukti
keberhasilan dalam proses belajar
mengajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah imlplementasi metode
pembelajaran SQ3R dapat
meningkatkan hasil belajar biologi di
SMA Negeri 1 ... materi pokok sistem
pencernaan makanan?
2. Apa yang menjadi hambatan
implementasi metode pembelajaran
SQ3R terhadap hasil belajar biologi di
SMA Negeri 1 ... ?
C. Pembatasan Masalah
Dalam pembatasan masalah ini,
peneliti ingin memberikan pembatasan
masalah mengenai materi biologi.
Download ptk biologi sma lengkap doc
Materi yang akan dijadikan sebagai objek
penelitian yaitu bukan materi tentang
sistem pencernaan secara umum, akan
tetapi hanya sistem pencernaan yang
terjadi pada manusia, atau “Sistem
Pencernaan Pada Manusia”
D. Penegasan Istilah
Untuk lebih memperjelas judul
diatas serta untuk menghindari kesalahan
dalam memahami judul penelitian ini,
maka penulis perlu membatasi istilah yang
berkaitan dengan pembahasan tersebut.
Adapun tujuannya agar asumsi yang akan
muncul nanti dapat diartikan secara tepat,
antara lain :
1. Metode pembelajaran SQ3R (Survey,
Question, Read, Recite, Review)
Metode SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, Review) adalah metode
membaca buku teks dimulai dengan
survey mencari buku-buku yang
berkaitan dengan materi ajar, question
yang diarahkan untuk membaca (read)
kritis yaitu tidak sekedar membaca tapi
menemukan jawaban dari pertanyaan
peneliti maupun memperkirakan
jawaban pertanyaan yang mungkin
ditanyakan teman, sedangkan recite dan
review adalah penegasan dan
pembahasan ulang agar apa yang
didapat tidak mudah lupa. Cara yang
efektif dalam recite dan review adalah
dengan mempresentasikan atau
menerangkan ke orang lain dengan
menggunakan kata-kata sendiri. Dengan
metode tersebut diharapkan keinginan
membaca dan belajar peserta didik
dapat ditingkatkan sehingga hasil
belajar peserta didik juga akan
mengalami peningkatan.
2. Upaya meningkatkan
Menurut kamus bahasa
Indonesia, meningkatkan adalah
menaikkan atau menambahkan. Jadi
upaya meningkatkan adalah suatu usaha
untuk menaikkan, dimana dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk
meningkatkan hasil belajar biologi
peserta didik pada materi pokok sistem
pencernaan makanan.
3. Hasil Belajar biologi
Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Biologi adalah ilmu hayat, ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan.
Kata biologi berasal dari bahasa
Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu.
Biologi adalah cabang ilmu
pengetahuan alam (IPA) atau sains
yang mempelajari khusus tentang seluk
beluk kehidupan. Cakupan kajian
biologi yang akan dibahas khusus pada
zat-zat makanan dan sistem
pencernaan manusia.
4. Materi pokok pencernaan makanan.
Sesuai kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP), materi pokok
sistem pencernaan makanan adalah
salah satu materi pokok dalam mata
pelajaran biologi kelas XI IPA 3 tingkat
menengah atau Madrasah Aliyah
(SMA/MA) yang diajarkan pada
semester genap. Meliputi zat-zat
makanan, dan sistem pencernaan
manusia.
BAB II
Pembelajaran merupakan
proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh guru
sebagai pendidik sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik.
Sebagaimana Arno F. Wittig, Ph. D.,
menyatakan bahwa learning can be
defined as any relatively permanent
change in a organism ’s behavioral
repertoire that occurs as a result of
experience. Pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai perubahan
terjadi secara relatif permanen
didalam tingkah laku yang tampak
sebagai hasil pengalaman.
Pembelajaran pada dasarnya
rekayasa untuk membantu peserta
didik agar dapat tumbuh
berkembang sesuai dengan maksud
penciptaannya. Mengingat belajar
merupakan proses bagi peserta didik
membangun gagasan atau
pemahaman sendiri, maka kegiatan
belajar mengajar hendaknya
memberikan kesempatan peserta
didik untuk melakukan hal tersebut
dengan lancar dan penuh motivasi.
b. Faktor yang mempengaruhi balajar
Secara global faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar peserta
didik dapat kita bedakan tiga macam
yaitu faktor internal, faktor eksternal
dan faktor pendekatan belajar.
1) Faktor internal (faktor dari
dalam peserta didik) yakni
keadaan/kondisi jasmani dan
rohani peserta didik.
Faktor yang berasal dari
diri peserta didik sendiri
meliputi aspek fisiologi, dan
aspek psikologis. Faktor
fisiologi juga sering disebut
dengan kondisi fisik yang
berkaitan dengan fungsi organ
tubuh yang kurang sehat atau
abnormal dapat mempengaruhi
proses belajar mengajar.
Sebagai contoh kondisi tubuh
yang lemah karena kepala
pusing dapat menurunkan
kualitas ranah cipta (kognitif)
sehingga materi yang dipelajari
kurang atau tidak berbekas.
Faktor psikologi
diantaranya adalah tingkat
kecerdasaan peserta didik yang
akan mempengaruhi tingkat
penyerapan pelajaran yang
disampaikan guru. Inteligensi
besar pengaruhnya terhadap
kemajuan belajar, dalam situasi
yang sama peserta didik yang
mempunyai tingkat inteligensi
tinggi akan lebih berhasil
daripada yang mempunyai
tingkat inteligensi rendah.9 Ada
kemungkinan tingkat inteligensi
tinggi tidak berhasil dalam
belajar dikarenakan ada faktor
penghambat yang lain. Sikap
peserta didik yang cenderung
negatif akan mempengaruhi
tingkat pemahaman contohnya
jika peserta didik tidak
menyukai mata pelajaran
biologi semudah apapun topik
bahasan, peserta didik tersebut
akan selalu mengatakan sulit
dan tidak berusaha belajar
untuk bisa memahami. Tetapi
jika peserta didik tersebut
menyukai mata pelajaran
biologi sesulit apapun topik
bahasan, peserta didik akan
belajar dan akhirnya
memahami.
3. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
Menurut Charles E. Skinner
mengatakan bahwa measurement
and evaluation in education are
primarily concerned with the
gathering of evidence of pupil
growth that will make it posible to
evaluate the outcomes of
instruction and learning.
Pengukuran dan penilaian evaluasi
dalam pendidikan adalah hal yang
utama mengenai perkiraan bukti
perkembangan peserta didik yang
mungkin dapat menilai hasil
pengajaran dan pembelajaran.
Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang
dimiliki peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.
b. Macam-macam hasil belajar
Klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga
ranah yaitu :
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek
yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Sebagai
contoh pengetahuan atau ingatan
adalah menghapal nama-nama
ilmiah dalam biologi. Hasil
belajar berupa pemahaman
peserta didik mampu
menjelaskan dengan susunan
kalimat sendiri sesuatu yang
dibaca atau didengarnya. Aplikasi
adalah penggunaan abstraksi
pada situasi kongret atau situasi
khusus bisa disebut juga
penerapakan abstraksi (ide,
petunjuk khusus, teori) dalam
situasi baru. Analisis adalah
usaha memilah suatu integritas
menjadi unsur-unsur atau
bagian
bagian sehingga jelas
hirarkinya atau susunannya.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan
dengan sikap dan nilai. Ada
beberapa jenis kategori ranah
afektif sebagai hasil belajar.
Reciving/attending yakni
semacam kepekaan, kesadaran
dalam menerima rangsang
(stimulan) yang datang dari luar
kepada peserta didik dalam
bentuk masalah, situasi dan gej
ala. Responding/ jawaban yakni
reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi
yang datang dari luar atau
menjawab stimulan yang datang
dari luar kepada dirinya. Valuing
(penilaian) berkenaan dengan
nilai terhadap gejala atau
stimulan. Download ptk biologi
sma kurikulum 2013 Organisasi
adalah pengembangan nilai
kedalam satu sistem organisasi.
Karakteristik nilai atau
internalisasi nilai yakni
keterpaduan semua sistem yang
telah dimiliki seseorang yang
mempengaruhi pola kepribadian
dan tingkah lakunya. Tipe hasil
belajar afektif tampak pada
peserta didik dalam berbagai
tingkah laku seperti perhatianya
terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai
guru, kebiasan belajar dan
hubungan sosial.
3) Ranah Psikomotoris
Tipe hasil belajar ranah
psikomotoris berkenaan dengan
ketrampilan atau kemampuan
bertindak setelah ia menerima
pengalaman belajar tertentu.
Dari ketiga ranah dapat juga
dipaparkan dalam contoh aktifitas
peserta didik seperti dalam Tabel 2.2
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Contoh aktifitas peserta
didik dalam klasifikasi hasil belajar
4) Penilaian proyek
Data penilaian proyek meliputi skor
yang diperoleh dari tahap
tahap:
perencanaan/persiapan, pengumpulan
data, pengolahan data, dan penyajian
data/laporan.
5) Penilaian produk
Data penilaian produk diperoleh
dari tiga tahap: yaitu persiapan, tahap
pembuatan (produk) dan tahap penilaian
(appraisal). Informasi tentang data
penilaian produk diperoleh dengan
menggunakan cara holistik atau cara
analitik. Contoh ptk biologi sma kelas xi
doc Cara holistik guru menilai hasil produk
peserta didik berdasarkan kesan
keseluruhan produk dengan menggunakan
kreteria keindahan dan kegunaan produk.
Sedangkan analitik guru menilai hasil
produk berdasarkan tahap proses
pengembangan, yaitu mulai dari tahap
persiapan, pembuatan, dan penilaian.
6) Penilaian portofolio
Data penilaian portofolio peserta
didik berdasarkan dari hasil kumpulan
informasi yang telah dilakukan oleh
peserta didik selama pembelajaran
berlangsung.
Komponen penilaian postofolio
meliputi: catatan guru, hasil pekerjan
peserta didik, dan profil perkembangan
peserta didik. Hasil profil perkembangan
peserta didik mampu memberi skor
berdasarkan gambaran perkembangan
pencapaian kompetensi peserta didik pada
selang waktu tertentu. Ketiga komponen
ini dijadikan suatu informasi tentang
tingkat kemajuan atau penguasan
kompetensi peserta sebagai hasil dari
proses pembelajaran.
7) Penilaian diri
Data penilaian diri adalah data yang
diperoleh dari hasil penilaian tentang
kemampuan, kecakapan, atau penguasaan
kompetensi tertentu yang dilakukan oleh
peserta didik sendiri sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan.
Pada taraf awal, hasil penilaian diri
yang dilakukan oleh peserta didik tidak
dapat langsung dipercayai dan digunakan
dengan alasan pertama karena peserta didik
belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka
kemungkinan bahwa peserta didik banyak
melakukan kesalahan dalam penilaian dan
yang kedua ada kemungkinan peseta didik
sangat subjektif dalam melakukan
penilaian, karena terdorong oleh keinginan
untuk mendapatkan nilai yang baik.
Beberapa fungsi
karbohidrat adalah:
a) Sumber energi, karbohidrat
adalah sumber utama energi.
sebagian karbohidrat dalam
sirkulasi darah berbentuk
glukosa untuk kebutuhan
energi segera, sebagian
disimpan dalam bentuk
glikogen sebagai cadangan
makanan.
b) Karbohidrat memberi rasa
manis pada makanan,
kususnya monosakarida dan
disakarida.
c) Mengatur metabolisme
lemak.
d) Menjaga keseimbangan asam
dan basa, dan pembentukan
struktur sel, jaringan, dan
organ tubuh. Contoh ptk
biologi sma pdf
e) Laktosa membantu
penyerapan kalsium
f) Ribosa adalah monosakarida
yang mempunyai 5 atom
karbon yang merupakan
komponen penting dalam
asam nukleat.
2) Lemak
Dalam kehidupan sehari-
hari kita mengenal lemak
berbentuk padat dan minyak
berbentuk cair pada suhu ruang.
Menurut stuktur kimianya lemak
terdiri dari gliserol dan asam
lemak.
Sedangkan klasifikasi
lemak yang terdiri dari lemak
sederhana, lemak campuran dan
lemak asli akan dipaparkan dalam
Tabel 2.4.
Tabel 2. 4. Klasifikasi lemak
Lemak mempunyai
beberapa peran penting
yaitu :
a) Merupakan sumber energi
setelah karbohidrat.
b) Sebagai cadangan energi
berupa jaringan lemak.
c) Lapisan lemak dibawah kulit
merupakan insulator
sehingga tubuh dapat
mempertahankan suhu
normal.
d) Bantal pelindung organ vital
seperti bola mata dan ginjal.
e) Pelarut vit A, D, E, dan K.
3) Protein
Isilah protein berasal dari
kata yunani proteos yang berarti
yang utama atau yang
didahulukan. Diperkenalkan oleh
seorang ahli kimia Belanda
Gerardus Mulder (1802-1880)
karena ia perpendapat bahwa
protein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme.
Untuk lebih memudahkan
dalam mempelajari protein
dikelompokan, sehingga
dipaparkan dalam Tabel 2.5 yaitu
jenis dan bahan makanan yang
mengandung protein.
Tabel 2.5. Jenis dan sumber protein.
Fungsi protein :
a) Mensintesis jaringan untuk
pertumbuhan dan
memperbaiki sel yang rusak.
b) Penyusun struktur
komponen sel hidup yang
terdapat pada otot, syaraf,
tulang, gigi, kulit rambut,
kuku.
c) Pembentukan antibodi untuk
melawan infeksi.
4) Vitamin
Istilah vitamin pertama
kali digunakan oleh Funk pada
tahun 1912 yaitu substansi yang
diperlukan untuk kehidupan
dengan komposisi yang terdiri
atas gugus amin.
Ada 12 vitamin yang
penting dalam nutrisi manusia.
Vitamin-vitamin ini diberi
identifikasi dengan huruf dan
juga memiliki nama
nama kimiawi
dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Macam-macam
vitamin, rumus kimia, sumber,
fungsi dan akibat kekuranganya.
5) Mineral dan air
Mineral merupakan zat kimia yang
terdapat didalam bahan makanan. Mineral
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit.
Dalam tubuh manusia
membutuhkan berbagai macam mineral
baik yang berasal dari bahan makanan
hewani maupun nabati, oleh karena itu
macam-macam mineral, fungsi serta
sumbernya akan dijabarkan dalam Tabel 2.7
sebagai berikut:
Tabel 2. 7. Macam-macam mineral,
fungsi serta sumbernya.
3) Kerongkongan ( Esofagus)
Panjang ± 25-30 cm. Pada
kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan. Masuknya
makanan dari kerongkongan ke
lambung disebabkan oleh gerak
peristaltik, gerak ini ditimbulkan
oleh gerakan otot polos
memenjang dan otot polos
melingkar.
4) Lambung ( ventrikulus)
Lambung adalah bagian dari
saluran pencernaan berupa
kantung besar terletak didalam
rongga perut disebelah bawah
tulang rusuk terakhir agak ke kiri.
Gambar 2.3. Lambung.
Fungsi HCl (asam klorida)
a) Mengubah pH dalam lambung
menjadi lebih asam, hal ini
menyebabkan kuman yang masuk
bersama makanan akan mati.
b) Mengaktifkan enzim yang dihasilkan
oleh getah lambung.
c) Mengatur, membuka dan
menutupnya klep antara lambung dan
usus dua belas jari.
d) Merangsang sekret getah lambung.
5) Usus halus
Panjang usus halus sekitar ± 2,5 m,
usus terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
Usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (yeyenum), usus penyerapan
(ileum).
6) Usus besar
Usus besar terdiri dari usus tebal
(kolon) dan usus poros (rektum).
Makanan yang kita makan tidak semua
masuk kedalam ilium, makanan yang
tidak diserap ini akan masuk kedalam
kolon, dan di dalam kolon sisa makanan
akan dibusukkan oleh bakteri
Escherichia coli selain itu pada kolon
juga terjadi pengaturan kadar air.
Apabila lambung terisi makanan maka
akan timbul rangsangan dari lambung
yang diteruskan kekolon yang disebut
rangsangan gastrokolik. Download ptk
biologi sma lengkap doc Rangsangan
ini menyebabkan timbulnya dorongan
untuk buang air besar (defekasi).
7) Rektum (Poros usus)
Rektum merupakan bagian akhir
dari usus besar. Rektum adalah saluran
yang panjangnya 10 cm terbawah dari
usus tebal. Sisa-sisa pencernaan yang
telah melalui proses reabsorbsi dan
pembusukan disebut feses. Feses dari
usus besar masuk ke dalam saluran
rektum.
8) Anus
Anus adalah lubang yang
merupakan muara akhir dari saluran
pencernaan. Dinding anus terdiri dari
otot polos dan otot lurik.
c. Kelenjar pencernaan
1) Kelenjar ludah
Kelenjar ludah terdapat di dalam
rongga mulut. Kelenjar ini berjumlah
tiga pasang yaitu:
a) Glandula parotis, kelenjar ludah
dekat dengan telinga. Kelenjar ini
menghasilkan getah yang
mengandung air saja.
b) Glandula submaksilaris (kelenjar
ludah bawah rahang atas)
kelenjar ini menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir.
c) Glandula sublingualis (kelenjar
ludah bawah lidah) kelenjar ini
menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir.
2) Hati
Hati merupakan kelenjar
pencernaan besar yang terdapat di
dalam tubuh. Bobot hati orang dewasa
sekitar ± 1,5 kg dengan ketebalan sekitar
5 cm, berwarna coklat kemerahan
terletak didalam rongga perut sebelah
kanan di bawah diafragma.
Fungsi hati antara lain:
a) Memproduksi protein plasma
(albumen, fibrinogen, protombin).
b) Fagositosis mikroorganisme dari
eritrosit dan leukosit yang sudah tua
dan rusak.
c) Memproduksi cairan empedu.
3) Pankreas
Kelenjar yang memanjang terdapat
dibelakang lambung. Pankreas berfungsi
untuk mengekskresikan enzim pencernaan
dan hormon serta mengatur kadar glukosa
didalam darah. Insulin dapat menurunkan
kadar glukosa darah melalui empat cara
yaitu:
a) Insulin merangsang sel-sel tubuh untuk
menyerap lebih banyak glukosa darah.
b) Insulin meningkatkan kecepatan reaksi
respirasi seluler yang menggunakan
glukosa.
c) Insulin merangsang hati untuk
mengabsorpsi glukosa darah.
d) Insulin merangsang sel-sel lemak untuk
mengambil glukosa dan mengubahnya
menjadi gliserol.
Di dalam sistem pencernaan manusia
disamping melibatkan organ pencernaan
dan kelenjar pencernaan juga melibatkan
beberapa enzim yang akan dijelaskan dalam
Tabel 2.8 enzim-enzim pencernaan sebagai
berikut.
Tabel 2.8 Enzim- enzim
pencernaan
3) Internalisasi
Kemampuan yang dimiliki
dalam hasil belajar benar-benar
dihayati, sehingga merupakan bagian
pada diri sendiri. Hal ini tercermin
dalam penampilan yang dipengaruhi
oleh hasil belajar tersebut sehingga
individu telah menyukai apa yang
telah dipelajari.
4) Transfer
Transfer adalah semacam
kemampuan mengalihkan apa yang
telah dipelajari kedalam situasi baru.
Contoh ptk biologi sma kelas xi doc
Jika individu telah memahami suatu
prinsip, kemudian dapat mengalihkan
kedalam situasi kehidupan, maka ini
berarti individu tersebut mampu
mentransfer apa yang telah dipelajari.
B. Hipotesis Tindakan
Penerapan metode pembelajaran
SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 ...
pada materi pokok sistem pencernaan
makanan.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas
adalah suatu penelitian yang dilakukan
oleh guru dikelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
belajar peserta didik meningkat. Penelitian
tindakan ini dilaksanakan selama dua
siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Model penelitian tindakan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah
model spiral dari Kemmis dan Taggart
yang terdiri dari beberapa siklus tindakan.
Dimana setiap siklus tersebut terdiri 4
tahapan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
Gambar. 3.1. Siklus penelitian tindakan kelas
(PTK)
Adapun langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas
2 siklus, yaitu:
Siklus I
Siklus I ini terdiri atas;
Perencanaan
1. Peneliti menerangkan metode SQ3R.
2. Merancang silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran di kelas.
3. Pembentukan kelompok secara acak.
4. Menyiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam pembelajaran seperti
buku paket dan pertanyaan diskusi.
5. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode SQ3R.
6. Menyiapkan lembar penilaian pelaksanaan
diskusi dan presentasi.
7. Menyiapkan Lembar evaluasi peserta didik
beserta kunci jawabannya
untuk siklus I. Contoh ptk biologi sma pdf
8. Menyiapkan pendokumentasian selama
proses penelitian berlangsung.
Pelaksanaan Tindakan
1. Peneliti menjelaskan kepada guru biologi
tentang metode pembelajaran SQ3R dan
cara pembelajarannya pada materi yang
akan diajarkan yaitu zat-zat makanan dan
sistem pencernaan manusia.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
(Standar Kompetensi) yang ingin dicapai
pada materi pokok sistem pencernaan
makanan pada manusia.
3. Guru membentuk kelompok-kelompok
kecil dengan anggota 6-7 orang pada setiap
kelompoknya. Pada siklus I pembentukan
kelompok secara acak untuk mengetahui
kemampuan masing-masing peserta didik.
4. Guru membagikan buku paket dan
pertanyaan diskusi tentang zat-zat
makanan sesuai sub bab yang mereka
dapat yaitu kelompok 1, membahas
karbohidrat, kelompok 2. Lemak, kelompok
3. Protein, kelompok 4. Vitamin, dan
kelompok 5. Mineral & air.
5. Peserta didik belajar menggunakan
metode SQ3R yaitu langkah survey,
question, read. Dimana peserta didik diberi
beberapa buku paket untukmencari,
membaca, serta menjawab pertanyaan
yang mungkin diberikan kelompok lain
maupun pertanyaan dari peneliti.
6. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil
serta membuat rangkuman materi yang
nanti akan dipresentasikan di depan kelas.
7. Langkah recite dan review yaitu pada saat
perwakilan kelompok
mempresentasi hasil diskusi, kelompok
lain memberikan pertanyaan.
8. Guru memberikan kesimpulan hasil
diskusi sehingga peserta didik lebih
memahami materi .
9. Peneliti dan guru menilai hasil diskusi dan
soal evaluasi sebagai hasil belajar peserta
didik.
Pengamatan
1. Guru bekerja sama dengan peneliti
mengawasi aktivitas kelompok peserta
didik dan mengamati tingkat keberhasilan
peserta didik dalam menyelesaikan tugas.
2. Guru secara partisipatif mengamati
jalannya proses pembelajaran.
3. Mengamati peserta didik saat
menyelesaikan pertanyaan diskusi per
kelompok.
4. Mengamati komunikasi dan kerjasama
peserta didik dalam kelompok.
5. Mengamati keaktifan peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung.
6. Peneliti melakukan diskusi dengan guru
berkaitan kelemahan yang mungkin terjadi
sehingga tidak terulang di siklus
berikutnya serta menemukan solusi
perbaikan.
Refleksi
1. Menganalisis hasil pengamatan untuk
membuat kesimpulan sementara terhadap
pembelajaran yang terjadi pada siklus I.
2. Menganalisis dan mendiskusikan nilai
diskusi dan nilai soal evaluasi pada
pembelajaran siklus I untuk melakukan
perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan yang ada
pada siklus II hampir sama dengan kegiatan
pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan
dari siklus I, terutama didasarkan pada hasil
refleksi pada siklus I.
1. Tahapannya tetap sama yaitu:
perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi.
2. Materi pelajaran berkelanjutan.
3. Efektivitas kerja kelompok peserta didik
diharapkan semakin tinggi.
4. Pada tahap tindakan ada penambahan dan
pengurangan kegiatan yang dijabarkan
sebagai berikut :
1. Pada siklus I pembagian kelompok
secara acak tanpa melihat tingkat
kecerdasan atau hasil evaluasi peserta
didik, sehingga terjadi penumpukan
peserta didik yang tergolong pandai.
Pada siklus II guru membagi peserta
didik menjadi 5 kelompok secara
heterogen (campuran) sesuai dengan
tingkat kecerdasannya. Download ptk
biologi sma lengkap doc Dengan
mempertimbangkan keharmonisan
kerja kelompok serta melihat hasil
evaluasi siklus I.
2. Pada siklus I guru tidak memberikan
gambaran umum tentang materi yang
akan dipelajari, sehingga peserta didik
belum dapat terfokus saat pembahasan
diskusi serta sempat membahas sekilas
tentang organ pencernaan mausia.
Oleh karena itu pada siklus II guru
menjelaskan peta konsep tentang
sistem pencernaan makanan pada
manusia dan diharapkan peserta didik
mampu menjelaskan secara urut proses
pencernaan makanan pada manusia
mulai dari mulut sampai dengan anus.
3. Pada siklus I tanpa ada batasan waktu
diskusi dalam kelompok, sehingga pada
saat presentasi kelompok, melebihi
waktu yang ditentukan. Sedangkan
pada siklus II peserta didik dituntut
mengatur waktu sesuai rencana
pembelajaran yaitu diskusi kelompok
25 menit dan presentasi 15 menit.
Kriteria :
Apabila tingkat ketercapaian < 85%
maka penerapan metode pembelajaran
SQ3R pada materi pokok sistem
pencernaan manusia belum bisa
dikatakan efektif. Download ptk biologi
sma kurikulum 2013 Apabila tingkat
ketercapaian > 85% maka penerapan
metode pembelajaran SQ3R pada
materi pokok sistem pencernaan
manusia bisa dikatakan efektif
G. Indikator Keberhasilan
Sebagai indikator keberhasilan dari
penelitian tindakan kelas ini adalah jika
85% peserta didik telah memperoleh nilai
minimal 62 (sesuai ketentuan KKM dari
sekolah). Seorang peserta didik dikatakan
telah mencapai ketuntasan belajar secara
individu apabila peserta didik tersebut telah
mencapai ketentuan belajar secara
individual dan mendapat nilai > 62 (sesuai
ketentuan dari sekolah).
Dari indikator tersebut, maka
peneliti berharap agar hasil belajar biologi
peserta didik dapat mengalami peningkatan
setelah dilakukan tindakan. Contoh ptk
biologi sma kelas xi doc Dengan adanya
peningkatan prosentase hasil belajar
biologi peserta didik menjadi 85%,
khususnya pada materi pokok sistem
pencernaan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Shaleh, Aziz dan Abdul Aziz Abdul
Majid, At- Tarbiyah Wa Taruqu Tadris,
Mesir: Darul Ma’arif.
Ahmadi , Abu dan Widodo Supriyono,
Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2004.
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umat,
2006.
Aqib, Zaenal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas
untuk Guru SD, SLB, dan TK, Bandung:
CV. Yrama Widya, 2008.
, dkk, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru
SMP, SMA, SMK, Bandung: CV. Yrama
Widya, 2008.
AR, Fadhal, dkk, Al-Qur’an dan
Terjemahannya, Jakarta: Depag RI,
2002.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002.
, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008.
Bahri, Syaiful, Djamarah dan Aswan zain,
Strategi Belajar Mengajar edisi revisi,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan
pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Fried, George H. dan George J. Hademenos,
Teori dan soal-soal Biologi, Jakarta:
Erlangga, 2005.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Menagajar,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Harsanto, Ratno, Pengelolaan Kelas
Yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius,
2007.
Irianto, Kus, Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia Untuk Paramedis, Bandung:
Yrama Widya, 2004.
Kurniasari, Nita, Penggunaan Metode Survey,
Question, Read, Recite, Review, (SQ3R)
Dalam Pembelajaran Kooperatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi
Pokok Bahasan Sistem Perekonomian
Indonesia Pada Peserta didik Kelas VI
SMP NU 01 Muallimin Weleri Tahun
Pelajaran
2006/200 7, Penelitian Fakultas MIPA UNNES,
Semarang: Perpustakaan UNNES, 2007.
Mushobikhatun, Keefektifan Metode SQ3R
Pada Pembelajaran Konsep Sistem
Ekskresi Di Madrasah Aliyah Al Asror
Gunungpati Semarang, Penelitian
Fakultas MIPA UNNES, Semarang:
Perpustakaan UNNES, 2008.
Muzamil, Muhammad, Basyir dan Muhammad
Malik Muhammad Said, Madkhol Ila Al
Manahij Wa Taruqu Al Tadris, Mekah:
Darul Liwak.
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial
dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2006.
Poerwodarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka,
1985.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1990.
Sagala, Syaiful, Konsep dan makna
Pembelajaran, Bandung: CV Alfabeta,
2003.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009.
Skinner, Charles E., Essentials Of Educational
Psychology, Tokyo: Maruzen Company,
1958.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineke
Cipta, 1995.
Soewolo, Fisiologi Manusia, Malang: Univ.
Negeri Malang.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989.
Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000.
Tarigan , C.B. T, Kamus Lengkap Biologi
Bergambar, Bandung: Penabur Ilmu,
2005.
Wittig, Arno F., Ph. D., Theory And Problems
of Psychology of Learning, New York:
Mc. Giaw Hill, 1981.
Yamin, Martinis, dkk. Manajemen
Pembelajaran Kelas, Jakarta: Gaung
Persada, 2009.
0 Tweet
Suka
Postingan terkait:
DOWNLOAD LENGKAP PTK SMP IPA
FISIKA ZAT CAIR