Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial Ips Pa PDF
Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial Ips Pa PDF
1,
ISSN: 2476-9703
OKTOBER, 2016
INFORMASI ARTIKEL A B S T R AK
Penulis: Indonesia
Rahmad
Pendahuluan: Tulisan ini merupakan hasil analisa tentang
Dosen Prodi Penddikan Guru pentingnya pelajaran IPS pada usia sekolah terutama pada
Madrasah Ibtidaiyah IAIN pendidikan dasar. Metode: Penelitian ini menggunakan
Antasari Banjarmasin metode kajian pustaka dengan cara menelusuri berbagai
Indonesia
sumber referensi secara kritis untuk mendapatkan data
Email: yang benar dalam menjelaskan topik pembahasan. Hasil:
amedh83@gmail.com Pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang berdiri sendiri
dan sejajar dengan pelajaran lain. Anggapan sebagian
Kata Kunci: orang terhadap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial, yang mudah dan tidak terlalu penting tidak dapat
Sekolah Dasar diterima., Karena anggapan ini tidak sesuai dengan
pentingnya tujuan mata pelajaran IPS untuk mewujudkan
Halaman: 67-78 masyarakat yang cerdas yang mampu mengambil
keputusan rasional sebagai warga masyarakat yang
beraneka budaya. Pelajaran IPS di pendidikan dasar tentu
menjadi hal yang sangat penting bagi individu dalam
menjalani hidup bermasyarakat, peran guru yang optimal
dalam pembelajaran ini tentu sangat diperlukan. Sehingga
dapat terwujud masyarakat yang beradab dengan
mendasarkan pada nilai-nilai kehidupan.
English
Introduction: This paper is a analysis of the importance of
social studies at school, especially in basic education.
Methods: This study used literature review by tracking
various reference to get the data valid and reliable. Result:
Social studies is a stand-alone lessons and align with other
lesson. Assumption of somebody saying that social studies
lesson is not too important can be not accepted. because the
assumption is not relevant with the purpose of social
studies lesson to realize intelligent people who were able to
make rational decisions as citizens of diverse cultures.
Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Sekolah Dasar, Oleh: Rahmad: 67–78 68
usaha sadar dan terencana untuk diperlukan bagi siswa untuk melanjutkan
mewujudkan suasana belajar dan proses pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan
pembelajaran agar siswa secara aktif (3) memberi bekal kemampuan dasar untuk
Tujuan lain dari pembelajaran IPS masalah sosial yang terjadi di masyarakat,
yakni siswa yang tadinya belum dewasa memiliki sikap mental positif terhadap
dapat menjadi dewasa. Dewasa disini perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,
artinya siswa dapat hidup mandiri tidak dan terampil mengatasi setiap masalah yang
bergantung pada orang lain serta dapat terjadi sehari-hari di lingkungan keluarga,
hidup di lingkungan dengan mematuhi baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
adalah: (1) mendidik siswa agar menjadi hubungan sosial, hubungan ekonomi,
hubungan politik. (b). Ditinjau dari segi IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi
desa, organisasi masyarakat dan bangsa. (c). 30 September 1965, yang akhirnya dapat
Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru.
lokal, regional dan global. (d). Ditinjau dari Setelah keadaan tenang pemerintah
politik dan ekonomi (Tasrif, 2008 : 4). Tahun (Repelita). Pada masa Repelita I
mampu atau terampil dan peduli. Reflektif masalah nasional dalam bidang
adalah dapat berpikir kritis dan mampu pendidikan. Kelima masalah tersebut
(2007: 5) menyebutkan bahwa tujuan social generasi muda dalam rangka menyiapkan
dimana secara tegas ia mengatakan "to betapa pentingnya pendidikan IPS bagi
IV pasal 19, ayat (1) : Proses pembelajaran dapat diartikan sebagai bagian ilmu
menantang, memotivasi peserta didik untuk masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang Mackenzie bahwa social sciences are all the
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan academic disclipines which deal with men in
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, their social context. Jadi, dengan demikian
dan perkembangan fisik serta psikologis tiap ilmu pengetahuan yang mempelajari
manusia telah membantu meningkatkan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu
kesejahteraan manusia itu sendiri. sosial dan ilmu lainnya serta kemudian
materi dan non-materi, telah menghidupkan pendidikan dan didaktif untuk dijadikan
pemanfaatan sumber yang ada peserta didik dengan berbagai fakta dan
dan pemerintahannya, dan lain sebagainya untuk membina mental yang sadar akan
2008:4) mengemukakan bahwa IPS terkandung dalam IPS tersebut yaitu, nilai
menggambarkan interaksi individu atau edukatif, nilai praktis, nilai teoretis, dan
kelompok dalam masyarakat baik dalam nilai ketuhanan. Tujuan mata pelajaran IPS
Negara dan dunia. berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan,
universitas menjadi pelajaran yang sesuai local, nasional dan global (Sapriya, 2008 :
IPS-SD Tahun 2006 adalah agar peserta mengacu pada aspek kehidupan nyata
pengetahuan dan keterampilan dasar yang 160). Pembelajaran IPS Terpadu merupakan
berguna bagi dirinya dalam kehidupannya gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial.
pengetahuan sosial juga membahas merupakan guru dengan disiplin ilmu yang
berbagai permasalahan yang ada dan Sosial (IPS) di sekolah dasar harus
Mata pelajaran IPS tercantum dalam berusia 7-11 tahun. Anak dalam usia 7-11
struktur Kurikulum 2013 untuk SD/MI dan tahun menurut Piaget (Rudy Gunawan,
SMP/MTs sedangkan di SMA dan SMK 2011: 38) berada dalam perkembangan
tidak ada mata pelajaran IPS tetapi mata kemampuan intelektual/kognitifnya pada
disiplin ilmu yang secara tradisional memandang dunia dalam keseluruhan yang
ilmu Sosial atau dengan kata lain IPS waktu yang masih jauh. Yang mereka
sebagai mata kuliah terpadu terdapat di pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan
SD/MI dan SMP/MTs sedangkan untuk bukan masa depan yang belum mereka
jenjang SMA/MA dan SMK/MAK terdapat pahami (abstrak). Padahal bahan materi
pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan,
73 MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016
permintaan, atau kelangkaan adalah hal ini seperti yang dikemukakan oleh
dibelajarkan kepada peserta didik SD. “The personality of the teacher is the
most important factor in a successful
Pembelajaran IPS menjadi penting
teacher. Teachers don’t need to be
pula dikarenakan latar belakang peserta extremely bright and highly informed
individuals, but they need to be
didik yang tentu berbeda-beda. Mereka
critically thinkers about learning. They
menjadi anggota masyarakat dengan need to be caring and concerned as
opposed to aloof and book centered,
membawa “budaya” yang mereka alami
they need to be business-like and
dan amalkan, dalam hal ini sekolah orderly as opposed it being slipshod
and careless; and they need to be
bukanlah satu-satunya sarana untuk
enthusiastic, surgent, and full of hope
mengenal masyarakat, tetapi menjadi as opposed to being dull and boring”
akhlak mulia, serta keterampilan yang menantang peserta didik untuk berpikir
tetapi lebih dari itu guru merupakan guru-guru IPS untuk melakukan hal-hal
pendidik. Sebagai pendidik guru harus sebagai berikut ini: a) Mendorong dan
role model menjadi sebuah keharusan, karena mentah dan sumber utama (primary
generasi tersebut dan dia harus mampu didiskusikan bersama-sama dengan peserta
hal yang telah dia bicarakan, dan peserta didik untuk mengembangkan
sehingga dia menjadi inspirasi bagi peserta terhadap peristiwa yang terjadi dalam
negara yang baik dan bertanggung jawab konsep-konsep baru, d) Bersifat fleksibel
hanya menjadi pembelajaran yang minat peserta didik, serta mengubah isi
menjemukan, membuat peserta didik pelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi
mengantuk, tidak menarik serta bayangan peserta didik, e) Memfasilitasi peserta didik
yang kurang positif lainnya. Hal ini sangat untuk memahami konsep sambil
guru hanya sekedar menjelasan tanpa ada peserta didik, f) Mengembangkan dialog
ruang yang lebih luas bagi peserta didik antara guru dengan peserta didik dan
dalam pembelajaran IPS. IPS seharusnya antara peserta didik dengan rekan-
75 MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober 2016
test untuk mengukur keberhasilan peserta lebih menekankan pada unsur pendidikan
didik, h) Mendorong peserta didik untuk serta meletakkan dasar pemahaman, nilai
membuat analisis dan elaborasi terhadap yang berlaku di masyarakat sekitar baik
peserta didik untuk berpikir mengenai unsur kebhinekaannya, serta tidak dapat
masalah yang dihadapi peserta didik, j) dilupakan adalah keterampilan yang akan
Memberi peluang kepada peserta didik membuat peserta didik menjadi pribadi
untuk membangun jaringan konsep serta yang menjunjung nilai, norma dan memiliki
Inisiatif peserta didik tentu tidak pembelajaran IPS dilakukan oleh guru tidak
akan muncul dengan sendirinya, peran hanya dengan pembelajaran yang sekedar
guru menjadi sangat penting untuk “menjejali” peserta didik dengan hapalan
memunculkan inisiatif peserta didik ini, belaka, melainkan pada upaya menekankan
menantang dengan ukuran pemikiran atau yang menjadi bekal bagi siwa untuk
usia peserta didik tentunya. Kita dapat mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan
ambil contoh pertanyaan seperti mengapa pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
panas, serta pertanyaan lain yang dapat adalah sikap yang diperlukan oleh seorang
dikembangkan sesuai dengan usia peserta warganegara di masa kini maupun masa
didik. Diskusi menjadi suatu hal yang depan. Kebiasaan senang membaca,
sangat baik apabila dikembangkan, karena kemampuan belajar, rasa ingin tahu
akan memunculkan ide dan gagaasan yang merupakan kualitas yang diperlukan untuk
natural dan muncul dengan spontan. belajar seumur hidup. Kepedulian terhadap
Pelajaran IPS penuh dengan cerita yang lingkungan sosial dan fisik memberikan
dapat memunculkan imajinasi peserta didik kesempatan kepada siswa mata pelajaran
yang tentu akan menimbulkan pengalaman IPS untuk selalu sadar dan berinteraksi
pengembangan kehidupan sosial dan dan lain-lain. Hal ini bias terjadi
Negara yang baik dan dapat beradaptasi di pembelajaran yang berkualitas tentu akan
masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini dapat berhasil apabila seluruh elemen
tentu tidak dapat diperoleh dengan hanya masyarakat dapat bekerja sama. Keluarga,
belajar konvensional. Peserta didik yang sumber ilmu pengetahuan dapat bersinergi
tetapi yang perlu digaris bawahi adalah pendidik tentu menjadi halyang menjadi
pengembangan bahan ajar pada perhatian kita bersama dan harus dilakukan
perkembangan anak usia SD, misalnya atau guru yang dapat mengelola
abstrak, tentu yang tidak bias dilupakan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan
antropologi. Adapun perpaduan ini datang. Tidak lupa pula adalah peran guru
disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran yang sangat penting agar transformasi ilmu
tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu ini menjadi baik dan tepat.
manusia. Pendidikan IPS penting diberikan Hal ini akan lebih baik apabila
kepada siswa pada jenjang pendidikan ditanamkan sejak dini karena akan mampu
masyarakat perlu mengenal masyarakat dan didik dan diharapkan menjadi budaya bagi
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli Arifin. 2010. Penelitian Pendidikan :
Pendekatan Kuantitatif dan
dengan lingkungan sosial dan fisik,
Kualitatif. Lilin Persada Press.
berkontribusi terhadap pengembangan
Kasim, Melany. 2008. Model Pembelajaran
kehidupan sosial dan budaya, serta IPS, (Online), Http: // Wodrpres.
Com. (diakses 5 Februari 2017).
berkomunikasi dan produktif yang tentu
Sapriya, dkk. 2008. Konsep Dasar IPS.
tidak bisa dipandang remeh.
Bandung: Laboratorium PKN
Pembelajaran IPS akan memberikan Universitas Pendidikan
informasi atau pengetahuan dan Indonesia.