Anda di halaman 1dari 156

ITAKAAI\

IIPAN
\ TIMUR
ll,ltl*
rtl*rl.-r16rrl p3131
,'*gbrt r I rri
g..t:, . i( l.{- *

KALKI]LUS
Hazrul lswadi
Endah Asmawati
foice Ruth fuliana
Fitri Dwi Kartika Sari
foko Siswantoro
Arif Herlambang
7

KALKULUS
IIIrI Penu lis tltlrfi
I-l-r Hazrul lswddi ..-.IDlUfi
.,lir,! -{:
Endah Asmawati

- i.'drra
hrt.hs IfEr
loice Ruth fuliana,
Dwi Kartika Sari
t
-.-,, l. li ,i'r,
foko Siswantoro
v27 . b4E w? Arif Herlambang

Ed itor
Setiyono Wahyudi, Yuyut Setyorini,
dan lndro Basuki
Kata Pengiantar
Layout
Dian Triyani

Cover
Herdian lndraputra

Edisi Pertama
Cetakan Pertama, fuli 2006
alah satu cabang matematika yang banyak digunakan dalam me-
Diterbitkan oleh nyelesaikan masalahriil adalah kalkulus. Banyak fakultas di
seluruh dunia mencantumkan kalkulus dalam kurikulumnya
pada semester-semester awal, biasanya semester safli atau dua. Materi
kalkulus yang dipelajari misalnya oleh mahasiswa teknik, farmasi,
ekonomi, dan lain-lain sangat berguna untuk pengetahuan dan analisis
Bayvmedlo Pvbllshlng mereka pada mata kuliah matematika atau menyelesaikan masalah di
Anggota IKAPI latim fakultas masing-masing pada semester selanjutnya.
Jalan Puncak Yamin No. 20, Malang, Jawa Timurlndonesia
Telp/Facs : (0341 ) 580638
Mengingat kedudukan kalkulus yang sangat penting dalam me-
E-Mail : Bayumedia@telkom.net nunjang pengetahuan dan z,,ialisis bagi mahasiswa di banyak fakultas
seperti itu maka kami merasa bahwa keberadaan buku Kalkulus yang
ISBN 1 3: 978-979-3695-55-6 menunjang pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan materi
ISBN 10: 979-3695-55-2 kalkulus sangat penting.
Dalam buku ini kami sangat memerhatikan kebutuhan maha-
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian siswa agar dapat memahami sekaligus mampu mengaplikasikan kal-
atau seluruh isi buku ini ke dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk kulus untuk menyelesaikan persoalan. Pemaparan definisi, teorema,
fotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.
Undang-Undang Nomor 1 9 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab Xll Ketentuan Pidana, Pasal 72, atau sifat dalam buku ini diusahakan singkat dan jelas sehingga ma-
Ayat (1 ), (2), dan (6). hasiswa dapat langsung mengerti apayangmenjadi inti utama setiap
7
f.f

definisi, teorema, atau sifat yang ditulis dalam buku ini. Soal-soal
yang ditulis dalam buku ini merupakan modifikasi soal-soal dari buku-
bukukalkulus yang dapat dirujuk pada daftar pustaka buku ini. Akan
tetapi, tidak sekada? modifikasi soal-soal dari buku yang telah ada,
beberapa soal yang kami sertakan dalam buku ini merupakan soal-
soal ujian arau kuis yang sudah diberikan di kelas-kelas Fakultas Tek-
nik, Fakultas Farmasi, atau Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya.
Soal latihan yang diberikan dalam buku ini memiliki beragam variasi
tingkat kesulitan dan hampir semua soal tersebut disertai kunci soal
yang dapat dilihat padabagian akhir buku ini.
Dari tujuh bab yang ada dalam buku ini, yaitu sistem bilangan
D"ftar Isi
dan pertidaksamaan, fungsi, limit dan kekontinuan, turunan, aplikasi
turunan, integral, dan aplikasi integral, terlihat bahwa bab tentang
fungsi dan aplikasi turunan dan integral cukup banyak memakan tem-
pat dalam buku ini. Hal itu sengaja kami lakukan untuk melakukan
keseimbangan agar mahasiswa mampu memahami dasar kalkulus
dengan baik (tercermin dari bab fungsi), sekaligus mampu mengapli-
kasikan kalkulus dalam masalah teknik (tercermin dari bab tentang
v
aplikasi turunan dan integral).
vii
Semoga buku ini dapat memberi dasar-dasar pengertian kalkulus
bagi mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa mampu mengapli-
Bab 1
kasikan kalkulus dalam masalah yang mereka hadapi. Kritik dan sa-
Sistem Bilangan dan Pertidaksamaan 1
ran untuk perbaikan kualitas buku ini sangat kami harapkan.
Pendahuluan 1
1.1 PohonBilangan 2
1.2 Sistem Bilangan 4
1.3 Pertidaksamaan 20
Tim Pengajar Matematika 1.4 LatihanSoal........... 24
Universitas Surabaya
Bab 2
Fungsi 31
Pendahuluan 31
2.1, ApaFungsi Itu? ............ 32
2.2 GambarGrafikFungsi 37
2.3 Sifat-Sifat Fungsi 38
2.4 Macam-MacamFungsi 39
7

2.5 Komposisi dan Invers Fungsi 61 Bab 6


lntegral 169
2.6 Menggambar Fungsi 73
Pendahuluan 169
2.7 Soal Latihan 82
6.1 Integral sebagai Anti Tirrunan 169
6.2 Teknik Integrasi 176
Bab 3
6.3 IntegralTentu ......... 207
Limit 87
6.4 IntegralThk'Waiar 215
Pendahuluan 87
5.5 Soal Latihan 218
3.1 Definisi Limit.......... 88
3.2 Sifat-Sifat Limit 89
3.3 Limit Sepihak 91 BabT
227
3.4 Limit yang Melibatkan Nilai Thk Hingga. 93 Aplikasi lntegral
3.5 LimitFungsiTiigonometri 102 Pendahuluan zz7
3.5 Penyelesaian Limit Bentuk Thk Tentu
227
231
0,i-, * *, t - T -, 7.2 Volume Benda Putar .........
ol- 0. 00, + -0, 1t- ........,........ 105
7.3 MenghitungVolume Benda dengan Metode
3.7 Kontinuitas ............. 171 Penampang Melintang 240
3.8 Soal Latihan 117 7 .4 PaniangKurva ......... z4z
7.5 Luas Permukaan Benda Putar..'....." 245
Bab 4 7.6 PssatMassa 250
Turunan Fungsi 121 7 -7 Soal Latihan 257
Pendahuluan 121
4.1 Definisi Tirrunan 121, Kuncifawaban............... """"""""" 263
4.2 AturanRantai 131, Daftar pustaka .............. 291
4.3 Turunan Fungsi Implisit....... 134 Daftar lndeks ................ 293
4.4 Tirrunan Tingkat Tinggi ............... 137 Biografi para Penulis "" 297
4.5 Soal Latihan 141

Bab 5
AplikasiTurunan .......... 145
Pendahuluan 145
5.1 Gradien Garis Singgung dan Garis Normal ............. 146
5.2 Teorema I-Hopital 149
5.3 Laju Perubahan yang Berkaitan ................ 152
5.4 Maksimum dan Minimum Fungsi 154
5.5 Menggambar Grafik 158
5.5 Soal Latihan .................... 153
Sist"n Bilangian Jrrt
PertiJJ<.ar,raan

PEN DAH U tUAN

& ffi atematika berkaitan erat dengan bilangan. Bahkan


#'%dffi kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan ma
S W ffitematika antaralain sebagai ilmu tentang bilangan-
bilangan. Jadi, untuk mempelajari matematika harus mengerti
sifat-sifat bilangan terlebih dahulu. Demikian juga halnya
dengan kalkulus yang merupakan bagian dari matematika.
Fungsi yang dipelajari dalam kalkulus sebagian besar mem-
punyai daerah definisi bilangan riil. Untuk itu, buku ini kita
awali dengan pembahasan tentang sifat-sifat bilangan riil. Se-
laniutnya akan diperkenalkan definisi bilangan kompleks dan
pertidaksamaan secara singkat.
1.1 POHON BILANGAN Nol dengan simbol 0 ditemukan oleh suku bangsa
Bilangan atau himpunan bilangan yang kita kenal seka- India Kuno di sekitar aliran Sungai Indus. Nol sangat
rang merupakan gabungan pengetahuan dari banyak orang berperan dalam sistem bilangan desimal yang kita
dan terakumulasi dalam jangka waktu yang sangat panjang. pergunakan sekarang.
1
Jenis-jenis bilangan yang telah kita kenal da':i bilangan asli J. Bilangan cacah adalah himpunan gabungan bilangan
sampai dengan bilangan kompleks dapatdibuat dalam bentuk asli dan nol.
pohon bilangan seperti pada Gambar 1.1,. 4. Bilangan bulat negatif dinyatakan dengan -1, -2, -3,
.... Bilangan ini timbul dari upaya menyelesaikan
persamaan seperti x * a : b, di mana adan b adalah
bilangan asli.
5. Bilangan bulat ..., -2, -1,0, 1.,2,... adalah himpunan
gabungan bilangan cacah dengan bilangan bulat
negarif.
6. Pecahan adalah jenis bilangan berbentuk 11, di mana

m dan n bilangan bulat, m bukan kelipatan dari n,


dan n + 0. Pecahan timbul dari penyelesaian
persamaan ax : b, di mana a dan b adalah bilangan
bulat.
7. Bilangan rasional adalah himpunan gabungan bilang-
an bulat dan pecahan atau bisa dikatakan sebagai
bilangan berbentuk 11, dengan m dan n bilangan
Gambar 1.1 bulatdann+0.
Pohon Bilangan
8. Bilangan irasional timbul akibat masalah menentukan

Penjelasan masing-masing jenis bilangan dan contohnya sisi Ji yangdiperoleh dari segitiga siku-siku
miring
adalah sebagai berikut. oleh Phytagoras. Bilangan ini tidak dapat ditulis se-
1. Bilangan asli (natural numbers) 1,2,3,4, .... Jenis bagai suatu hasil bagi dari dua bilangan bulat (lihat
Purcell dan Varberg,Kalkwlus dan Geometri Analitis,
bilangan inilah yang pertama kali digunakan oleh
manusia purba untuk menghitung jumlah ternak dan
Edisi ke-4, hal 2). Karena bilangan ini tak rasional,
miliknya yang lain. Bilangan ini juga sering disebut maka diberi nama bilangan irasional. Contoh lain
dengan bilangan bulat positif . yang termasuk bilangan irasional adalah Jt , {7 ,
atau fi.
7
9. Bilangan riil merupakan gabungan antara bilangan
rasional dan irasional.
10. Bilangan imajiner timbul akibat penyelesaian persa-
maan kuadrat x2 I 1 : 0. Untuk dapat menyelesai-
kannya bilangan imajiner didefinisikan i = n/Il.
11. Bilangan kompleks berbentuk a * bi, di mana a dan b
bilangan riil dan i bilangan imajiner. Bilangan kompleks
dapat disajikan dalam bentuk bidang yang disebut
bidang Argand.

Dua operasi yang lain, yaitu pengurangan dan pembagian


1.2 SISTEM BITANGAN didefinisikan sebagai berikut.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam sistem
bilangan sebagai berikut. riY'l;,.X.*l11$jll'
..:.:.
:i.iil.i,i'::;il,'..*!ii'..iir.it:i;iilli;.l,:tlll;iit:.:lil
,:::,i:;::i,',,ll,,,itiY1 t:ry;i*i:"t::,::::::,,,:::.,:t:

.lllllt:t::,..:l:,i;y,.,'..,:l::i't:t,ilf::::,:,:ill:l'.:l,..,
1.2.1 Sistem Bilangan Riil
Himpunan bilangan riil bersama-sama dengan operasi-
operasi penjumlahan dan perkalian membentuk suatu sistem Kelima sifat tersebut dan dengan definisi pengurangan
yang dikenal dengan sistem bilangan riil. Operasi penjumlahan dan pembagian menurunkan semua sifat aljabar bilangan riil.
dan perkalian mempunyai sifat-sifat berikut: Secara geometri, bilangan riil dapat digambarkan sebagai
titik dalam garis bilang an yang disebut sebagai garis riil. Setiap
bilangan riil berhubungan dengan sdtu dan hanya satu titik di
garis riil. Oleh karena bilangan negatif terletak pada bagian
kiri dan bilangan positif terletak pada bagian kanan dari bi-
langan nol, maka perlu konsep urutan. Konsep tersebut yaitu
bilangan riil y pada bagian kanan lebih besar nilainya daripada
bilangan riil x pada bagian kiri atau dengan simbol x < y.
Simbol-simbol lain yang menyatakan bahwa urutan adalah
>, <, dan ), dengan perjanjian: x > 0 jika dan hanya jika x
bilangan positif x ) 0 jika dan hanya jika x bilangan positif
dan nol.

Sistem Bilangan dan Pertidahsamaan


a. NilaiMutlak
Sifat-sifat tersebut berlaku juga untuk relasi < dan >. Nilai mutlak bilangan ayang ditulis dengan lal, adalah
Dari sifat-sifat dasar dan urutan bilangan riil dapat jarak dari a ke 0 pada garis bilangan riil.
diturunkan sifat-sifat eksponen dan nilai mutlak sebagai
berikut.

berjarak 5 berlarak 3

l'51 =5 l3l =3

Gambar 1.2
.larak pada Garis Bilangan

Dengan cara yang sama) maka akan diperoleh:

lJ, -rl= J, -1 dan p - nl = n - 3.


Secara umum, nilai mutlak bilangan x didefinisikan
sebagai berikut.

Sistem Bilangan dan Pertidaksamdan


7

b. Selang
:li
Selang atau interudl adalahhimpunan bagian dari bilangan
. I I :r
L-t ,i
riil yang terdiri atas dua buah bilangan bersama dengan semua
bilangan yang terletak di antara kedua bilangan tersebut.
Berdasarkan sifat dua bilangan di ujung-ujung selang dikenal
macam-macam selang sebagai berikut.
l. Selang hingga diperoleh jika kedua bilangan di ujung-
ujung interval adalah bilangan riil.

Tabel 1.1
Macam-Macam Selang Hingga

{xla<x<b}

{xla<x<b}
{xla<x<b}

{xla<x<b}

2. Selang tak hingga diperoleh jika salah satu atau kedua


bilangan di ujung-ujung interval adalah bilangan oo
atau -

Tabel 1.2
Macam-Macam Selang Tak Hingga

(tl-) {xla<x}
a
Sinar buka kiri

a
[a, -) {xla<x} Sinar tutup kiri

Kalkulus Sistem Bilangan dan Pertidahsamaan


Lanjutan Tabel 1.2
Macam-Macam Selang Tak Hingga

1 .2.2 Bilangan Kompleks dan Operasinya


Dari Subbab L.1 telah disebutkan definisi bilangan kom-
pleks sebagai bilangan yang berbentuk a + bi. Simbol untuk
bilangan kompleks ditulis dengan z. Jadi, z : a * bi dengan a
dan b bilangan riil dan i = lf- i . a disebut juga bagian riil z
dan sering ditulis dengan Re {z} atau R {z}. b disebut iuga
bagian imajiner z dan sering ditulis dengan Im {z} ataul {z}.
Misalnya, jlka z : x *yi, zr: x, * y,,i, dan zr: x, * yrt,
maka berlaku:

Tentukan bilangan riil x dan y sehingga:


3x+3iy*2ix-2y:7+9i.
Jawab:
3x + 3iy * 2ix-2y : 3x - 2y + (2x+ 3y)i : 7 + 9i.
Diperoleh 2 persamaan, yakni 3x - 2y : 7 dan 2x * 3y : ).
Sehinggax:3dany:1.

Kalbulus Sistem Bilangan dan Pertidaksamaan


Unsur khusus bilangan kompleks Geometri Bilangan Kompleks
L. Unsur nol Bilangan kompleks z : x * yi dapat dipandang sebagai
Unsur nol bilangan kompleks berbentuk 0 + 0i sebuah vektor pada bidang datar dengan titik awal (0,0) dan
2. Unsur satuan titik ujung (x, y). Bidang untuk menggambarkan suatu bilangan
Unsur satuan bilangan kompleks adalah 1 + 0i kompleks disebut dengan bidang fugand. Bidang Argand serupa
3. Unsur negatif dengan bidang XY yang telah dikenal di SMU, tetapi pada
Unsur negatif z adalah -z : -x - yl bidang Argand sumbu x disebut dengan sumbu riil dan sumbu
y disebut dengan sumbu khayallimajiner.

Sifat bilangan riil yang tidak ada dalam sifat bilangan


kompleks adalah sifat terurut. Jlkaz dan w dua bilangan kom-
pleks, maka tidak ada arti dari simbol z <-w.

Sist em Bilangan dan Pert i daksamaan


Buktisifat 3
Misalnyaz:xi-yi =ri+,i+*i+**
:
=zz+zw+zw+ww
Vf =(k' *v"l'')' =*' *r' - f
-l
= zz +2 Re{zw}+ ww (kenapa ?)

lr'l=lt"+yi)(x+yi)l <,i +zlr*l + **


= l{"' -y21+z*ytl =z),+2lrl;l+
rrll **
("'- y2)z +(z*y)"\'' =lzlz +zlzllwl + lwl'z

= (*o-ro -2*'y' *4r'y'lt' = (,1* 1*1f

= ko -ro +zr'y'ltz Jadi, lz * *l' . (rl * l*l)t


= *2 +y2 araulz+ *l < l, * l*ll

zi= (x+yi)(x-yi)= 12 +y' r;ftffi


Jadi, l,l2 =1,21=,2

Buktisifat 6
Sebelum masuk bukti, kita lihat kenyataan berikut.
Re{z} : Y
Definisi tersebut berarti argz adalah sudut 0 sedemikian
lzl= (x2 + y')'t' sehingga:
Jadi, Re{e} < lel
tan0 : I r,r, argz=e = rr.rrnfl]
Kenyataan tersebut akan kita pergunakan untuk bukti
x [" J

sifat 6.
Oleh karena sifat periodik dari tangen, maka ditentukan
nilai utama argzyangditulis dengan fug z (perhatikan bahwa 'i{'
wl' = (z + *)G;;)
lz + huruf kapital) yaitu 0 < Arg z <2n. Jadi, arg z : Argz + 2kr .
= (z + w(;.;)

Kalkulws Sistem Bilangan dan PertidaksamdAn


Khusus untuk x : 0 akan diperoleh arg ,: 211na12r-iJ' + Zkn. Im{z}
L*

Tentukan nilai utama argumen dan modulus dari bilangan kom- P(x,y)=P(1, ;
pleks z=t+.[3i.
Jawab:
Nilai utama argumen z ad,alah Arg z : arcran (..5) : Re{z}
;
Modulus z adalahlzl: J3+1 :2.
farak antara Dua Bilangan Kompleks Bentu k -r,f;Tffi ;r3n r<o,-np
"r,
r

Oleh karena modulus lzl adalah jarak antara 0 dan z,


maka jarak antaraz dengan w adalah lr-* .Jika z : a + bi dan Dengan demikian, bilangan kompleks z : x + yi dalam
I
bentuk kutub berubah menjadi z = r(cos 0 + sin 0 i). Sering
w:c*di,maka lz-wl : l(a+bi)-(c+di)l: J(" -rY +(U-af .
kali bentuk kutub ditulis sebagai z = rcis0 = rcis(Arg z + Zkn).
Bentuk lain bilangan kompleks yang juga sering digunakan
Bentuk Kutub z
:
Perhatikan bilangan kompleks z x + yi pada bidang adalah ,=rrio (rumus Euler).
Argand. Titik ujung bilangan kompleks z, p:(x,y) dapat juga
dilihat sebagai titik pada koordinat kutub r dan g (lihat
Gambar 1.3) sehingga x - rcos(e), dan y =.ri.,(g), dengan Nyatakan bilangan kompleks z = -L- iJJ dalam bentuk ku-
tub dan rumus Euler.
r =lzl= *2 +y2 ,dano=*.*r[+]
Jawab:
4n
o= arctanf-'6 ]= arctan(JJ)= (karena z berada pada
| -1 )
J
kuadran ke III) dan 1 = J14 = 2 . Jadi, bentuk kutub bilangan

lrr., i _.rr.ridr*.r
f
_. ;'*ari,* -:e {r Tr ..
{."r(+ ).,r,r(T ), *r,
kompleks e tersebut adalah, =

,= zrrr( !!+ zkr,')


13 I
Kemudian, bentuk Euler bilangan kompleks z tersebut €sr$$sh':i!,';*.
adalah z = 2rio{ atau z:2.i('1*zrn1.
Selesaikan ,'ol= r- untuk semua akar-akarnya.
JJ -t
Menentukan Akar
Sebelum kita dapat menentukan akar persamaan bilang- Jawab:
an kompleks dengan c bilangan kompleks, maka terlebih da-
I U,,
hulu harus diketahui operasi pada bilangan kompleks dalam Bilangan kompleks dalam bentuk biasa adalah
bentuk kutub. E, {a
Sedangkan dalam bentuk kutub adalah
Misalnya, jika"z=rcisO, z1 =11cis01, dan z2=r2cis02, :r"(:+2h).
maka: J adi, akar- akarnya adalah
1. z1 = zz e tt = tz dan 01 = 02 * 2km, k bilangan
bulat
DUIAT
., =(;)'.,'[+(;
2. zrz2 = rr rzcis(gr + 0z)
:

))= *."[# )
3. t1 =licis(or -02) ,, = (+)r.,{i .,^))
ZtLL fr
[;
=
*.',( # )

,, =frr ii .,'[+[e*-,,))=G.,'y
.(t(n
4^))=a.ir[25n,
Khususnya z" = r"cis(nO). Untuk menyelesaikan persa- tJ u,
maan z' = c dengan diberikan c = pcisQ, berarti diperoleh
,, : /r\i .(s.(n \) t .(37n'
! +6n,J,]=
persamaan r"cis(nQ)= p cisQ
[; J..'{i[ r.''[ # )
Didapat r'=P atau r=P* dan 0p =*6*2kn) dengan
k:0, 1,2,...,fr-1.

Si st em Bil angan dan Pert idaksam aan


Untuk selanjutnya, dari subbab pertidaksamaan sampai Dari Contoh 1.5, berarti:
dengan Bab VII pada buku kalkulus ini akan menggunakan 1.. A(x) :2x-L0,B(x) :1,C(x) :3x*4,danD(x)
sistem bilangan riil.
-1
2. A(x) : X2 - X, B(x) : 1, C(x) : 12, dan D(x) -1.
3. A(x) : x - 1, B(x) : x2 - 4, C(x) : 0, dan D(x) :1,
1.3 PERTIDAKSAMAAN dengan tanda < diganti >
Dari SMU kita sudah mengenal bentuk persamaan dalam 4. A(x) : 4x -t 7, B(x) : 6x- l, C(x) : 2x,dan D(x)
matematika, misalnya 3x-17 : 6 atanx2- 3x f 1 : 0. Untuk : 1, dengan tanda < diganti <
menyelesaikan persamaan tersebut, berarti kita harus me-
nentukan x yang dapat memenuhi persamaan tadi. Dalam dik-
tat ini kita akan berupaya menentukan x dari sebuah perti-
daksamaan. Pertidaksamaan diperoleh dari persamaan dengan
mengganti tanda : dengan tanda-tanda (, ), (, atau >.

Qpxffi,,{ifi
Berikut ini adalah contoh-contoh pertidaksamaan:
1. 2x-10 <3x*4
2. x2-x<12
r x-t .>u
3' -^
2
x'-4
4. O**,
6x-l =r*
Secara umum bentuk pertidaksamaan fungsi rasional
adalah:

. (tanda < dapat diganti oleh tanda >, (, atau )),


B(") :9,
+1"]
D(").

di mana A(x), B(x), C(x), dan D(x) merupakan suku banyak


dengan koefisien riil. Untuk pengertian suku banyak akan
diterangkan lebih lanjut pada pembahasan tentang fungsi.

ti,;:::::,t Kolk lrt Sistem Bilangan dan Pertidahsamaan


)
Lanjutan xx- _<0
x+5 x-4
x(x-4)-x2(x+5) <0
(x+5)("-a)
x'-4x-x'-5x' <0
(x+5)("-+)
-x3 - 4xz _ 4x <0
(x+s)(x-a)
-x(x2 +4x+4) <0
(x+5)(x-4)

3. Pembilang difaktorkan, maka akan diperoleh

-x(xt2I .n"
(x + 5)(x - 4)-
Oontohirt;6, :
4. Nilai batas adalah x -5, -2,0, dan 1.
Tentukan himpunan jawab pertidaksamaan 5. Gambar selang pertidaksamaan selang dengan nilai
x12 batas dan tanda selang adalah:

x+5 x-4 +++ +++

-5-204
Jawab:
1. Pertidaksamaan terdefinisi untuk semua bilangan riil 6. Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah:
:
kecuali titik x -5 dan 4.
HP = (-5,0]u(4,+-;rt", {, I -S.x < 0 v ", 4}
2. Dengan menjadikan ruas kanan bernilai nol, maka
akan diperoleh hasil sebagai berikut.
Contoh l;7
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan

lzx-zl>zx
({'1)(/+r)
1;,*ilr,,,'', IQlkwlws Sist em B ilangan dan Pert idak s Amaan

i.,i..r.i,i.ii:..'i

.1:ll;ll.: ,.:,:1
Jawab: f. Jika a < b < 0, maka *.; *
Dari sifat nilai mutlak
rr -)l>)u
lJx- -r--" 3. Tentukan nilai dari:
3x-2<-2x atau 3x-2>2x
5x < 2 ata:u 3x-2x> 2 a. 05 c.-
x < 215 atau x> 2 50
b. 50 d. 0s
Jadi, himpunan penyelesaian adalah u [2,-)
[--,?] 4. Sederhanakan!

1.4 LATIHAN SOAI a. (r*L*ZY z- 2 *Z )


l. 3- 3n,[. 3m 3")
1. Klasifikasikan setiap bilangan berikut menurut katego- 3_ x_
rinya, yaitu bilangan riil, bilangan imaginer, bilangan ra-
b. x-l *2-*-2
sional, bilangan irasional, pecahan, bilangan bulat positif 2_2
atau bilangan bulat negatif! x-1 x-2
a. -5 e' -+ i' J-r
5. Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah!
b.+ L 6,3 j. 0,3782 a. Jika c bilangan riil, maka c = c.
c. 3p g.0 k.J4 b. Jikaz imajiner murni, maka z +2.
d.2 h.J5 t. -+ c. i<2i.
d. Ada sekurang-kurangnya sebuah bilangan z
2. sedemikian sehingga - z: z-1
Jawablah pernyataan berikut dengan benar atau salah,
jika salah tentukan pernyataan yang sebenarnyat e. Jlka z + 0, maka arg z mempunyai tak berhingga
a. Selisih dua bilangan rasional adalah rasional. banyaknya nilai yang berbeda.
b. Selisih dua bilangan irasional adalah irasional. f. Untuk setiap nilai riil t, lcos t * i sin tl: 1.
c. Di antara dua bilangan irasional yang berlainan g. Hubungan l, - *l > lrl- l* I selalu benar.
selalu terdapat suatu bilangan irasional lain. h. Hubungan r, cis t, : r, cis t, mengakibatkan r, _ r,
d. Operasi pemangkatan (eksponen ) adalah komutatif, dant,:tr.
yaitu(a')":(a')'.
e. Ketidaksamaan-ketidaksamaan x < y, y a z, z 1 x 5. Tentukan bilangan riil x dan y sehingga:
bersama-sama menunjukkan bahwa x: y : z. a. 6x * 4iy - 3ix - 3y : 8 - 9i.

Sistem Bilangan dan Pertidahsalnaan


:
b. -Zx * 3iy-4tx+ 2y-5 -10i: (-x + y + 2 )-(x-y 9. Jrka z
_2-2i,
maka tentukan :

-3 )i. a. z-z
z'-7.
7. Buktikan bahwa untuk setiap z, berlaku : b. Bagian real dan bagian imaginer dari
,
c. Modulus dan argumen dari za
a. Re{z} -
-z+z2
10. lika z, : 3 - 4i, zr: 1. + i, zt: .fi i - 2, hitung :

b. Im{z} --z+z
- 2i a. zrz2 + 22, - 3 ,lr, t,r,'
f. +(2*
8. Selesaikanlah setiap operasi yang diberikan dan tulis
jawabannya dalam bentuk a + bi! b. lz, - 2zrl o
b. (2, +zr)(2, -zr)
a. 4(-3-2i)-2i(-9 +(slz)i) 1.- .lz
b. (-4+i)(t-i)
c. (i-1){(112)(2i-6)-3 (i+ 1)}
c. -2,
2,
- 7..J h.
l,l.11'-:ol Z *ri I

2-i d. zz z1-21 ;l'l i. t^ pr, +sz) -zrj


d. 1-3i
zr+22+ 2
2i l-i e.
z2-21+ I
j. n" I:t]
e. lr, )
1+i i
-+- n.
Q+i)(t-zi)(z+:i) Nyatakan setiap bilangan kompleks berikut dalam bentuk
kutub:
(: - i)' a. z:-2-2i
s. (si + t) 1rlt - i +i1-il b. z: -9
11
i-11
c. ,: 4*4i
., .,
h.
i1o+i * i'12
2-t6 +is -i4 12. Nyatakan dalam bentuk baku a+bi!
a. 10 (cos(1200)+ i sin(1200))
z( ?:i) ' -, f t?i i'
rilr-i-J b. s cis(f )
tr;
c. 4e "'

,.,16,:, Kalkulus Sist em Bil angan dan Pert i daksamadn


, j,t: ,,,:.1

'-. ..' r':: . I i. i


d. (12 cis 150 ) ( 9 cis 30o ) f. -4x> 5 + 3x2
o (*'- +8) > 0
4) (x3
e.
(-t
l_--l
J: .
, 200
'l
b.
h. ("'-1)'(r'-*-12)s <0
13 3 j
I

--!.0
x4
(: .t30")' t. -(r'- 1)'z(x+4) > 0
(z .i,4s")o x -10
_>u
k.
x+1.2
l:.1') l,e.'l'')
s. \ r\ ,
t.
("-5)'<-1
( o'- )' -3+4x
x+2-1 r3
x'-l x
h f#f(*t x2 -x+6 >2>4x+3
x*8
13. Tentukan setiap akar-akar dari bilangan kompleks berikut o.
(x-3)(x+2)2 .O
ini dan tentukan letaknya pada bidang Argand! x(2x2+3x+4)
a. ,o =(J-a-r )
d.z2-1* i:0 p. z <lsx - zl
b. zs : -32 i 1 r-. 1
e. z'--{Jl=- q. i1.**t
22 a
^
L. -l
L
_ :
-l l"l
-

1,4. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan


r. l"-31.2
lx+41
berikut!
a. 7-x>5+2x S. l-9+2xl -3lxl >1
b. -2<-x +8 < 10
c.
3x-2 al<- 2-x
43
d. x2-12<4x
e. x2-2x>-2

IQlkulus Sistem Bilangan dan Pertidaksamaan


Fungsi

PEN DAH U LUAN

ffi ika suatu kuantitas y bergantung pada kuantitas >r, maka


ffi kuantitas y dikatakan sebagai fungsi dari kuantitas x.
ffi Banyak fenomena atau kejadian di alam ini yang dapat
ffipandang sebagai fungsi. Nilai saham sebagai fungsi dari hari
(lihat subbab 2.1). Suhu atau temperatur udara sebagai fungsi
dari waktu. Besar gaya gravitasi bumi sebagai fungsi dari ke-
tinggian atas permukaan tanah. Jumlah langkah suatu algo-
ritma komputer sebagai fungsi dari banyaknya unsur yang
dilibatkan.
Pada subbab 2.1 akan didefinisikan apa yang dimaksud-
kan dengan suatu fungsi. Kemudian pada subbab 2.2 akan
disajikan bermacam-macam car a penggambaran fungsi. Sifat-
sifat fungsi akan dibahas pada subbab 2.3.Pada subbab 2.4
akan diperkenalkan fungsi-fungsi sederhana beserta gambar
dan bagaim ana caramenggambarkan kurvanya. Tentang invers waktu.'Walaupun tidak ada rumus yang cocok untuk menen-
dan komposisi fungsi akan dikaji lebih dalam pada iubbab tukan IHSG, tetapi IHSG memenuhi definisi sebagai fungsi
2.4. Invers dan komposisi fungsi memungkinkan kita untuk tiap tanggal , tertentu menentukan IHSG yang terkait dengan
memperoleh fungsi baru dari fungsi yang telah diketahui. Cara tanggal itu.
menggambarkan fungsi dengan menggeser fungsi sederhana
yang telah diketahui kurvanya akan dimuat pada Subbab 2.5.
2.1.1 Definisi

2.1 APA FUNGSI ITU?


Polan, seorang mahasiswa Fakultas Teknik suatu Univer-
sitasX ingin membeli saham pada bursa efek Jakarta. Untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal si polan harus dapat
menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham tertentu
yang diinginkannya. Untuk iru, si Polan mengumpulkan data
pergerakan IHSG (indeks hargasaham gabungan) selama dua
minggu dari hari Senin, 7 Februari 2000 sampai Jumat, 1g
Februari 2000 tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu. Secara simbol, fungsi ditulis dengan f : A -+ B. Himpun-
an semua nilai x di A disebut dengan domain dan himpunan
Tabel 2.1 semua nilai fungsi yang dihasilkan disebut dengan range. Be-
lndeks Harga Saham Gabungan- Selama 2 Minggu rikut ini definisi yang lebih tepat untuk domain dan range.
(Senin, 7 Februari 2000 sampai Jumat, l A Februari 2000)

+: IHSC dibulatkan
sampai angka satuan Domain fungsi f kadangkala disebut dengan daerah asal
fungsi f atar daerah definisi fungsi f.
Dari tabel dapat dilihat tiap hari memberikan saru dan
hanya satu IHSG. Hal itu berarti IHSG adalah fungsi dari
Pengetahuan daerah definisi macam-macam bentuk
fungsi bisa dilihat pada subbab 2.3.
3. Lakukan irisan dari daerah-daerah yang diperoleh
pada poin 1 dan2. Daerah irisan itulah yang menjadi
Df.
Untuk fungsi yang tidak berbentuk pecahan meng-
hitung D, hanya dengan melakukan poin 2 dan 3.
Secara notasi, R, ditulis dengan
Ri := fi e 9t;y nilai dari fungsi f] Contoh 2.1
Tentukan D, fungsi f yang didefinisikan sebagai berikut.

2.'1.2 Menghitung Domain dan Range Fungsi ,E-


f(x)=r:+V3x +Z+-i-
1

Andaikan kita membuat sebuah program komputer. J3+* x-3


Dalam program tersebut terdapat fungsi

f(x) =
J;J Jawab:
l.
x-2 \ Jika penyebut tidak boleh nol, maka x * -3 dan 3

atau {x e 9t;x * -3 dan 3}.


Agar program komputer bisa dijalankan harus diketahui 2. Daerah definisi suku pertama, ditulis Dr, adalah
pada nilai x mana fungsi bisa diperoleh nilainya. Perhitungan 2-x> 0 dan 3 t x > 0 atau D1: (3,2)
untuk memperoleh nilai x yang mungkin adalah proses perhi- Daerah definisi suku kedua, ditulis Dr, adalah
rungan domain atau Dr. Kemudian, nilai yang dihasilkan oleh f(x)
3x+2> 0 arau Dr, = 1-3, *-)
untuk semua nilai x yang mungkin akan diperoleh range atau &.
Untuk fungsi yang berbentuk pecahan dalam menghitung Daerah definisi suku ketiga, ditulis Dr., adalah
D, harus diperhatikan tiga poin berikut. x * 3 atau Di., : {'e 9i;x * 3}
1. Penyebut tidak boleh nol. ' 3.
2. Tentukan daerah definisi masing-masing komponen Du={"e9t;x+-3dan3}nDr, nDr, nDr.
atau faktor yang ada dalam fungsi. Daerah definisi
komponen dan faktor fungsi terganrung kepada = {x e 9t;x * -3 dan 3}n (*3,21n [-1,1-;
.J
bentuk komponen dan faktornya. Contohnya kom- n{xe91;x+3}
ponen J" - 1 mempunyai daerah definisi x - 1 > 0
dan ln (x2-1)mempunyai daerah definisi xz - 1 > 0. -
I 2.,)
L- J ''_l
f 't I Perhitungan domain dan range fungsi sangat bergantung
Jadi, domain fungsi f(x) adalah l-:,21
LJ -J
pada bentuk fungsinya. Dalam buku ini perhitungan domain
dan range fungsi dibatasi pada fungsi-fungsi yang akan dibahas
pada Subbab 2.3.
Misalnya f mempunyai daerah asal D,. Untuk menentu-
kan apakah bilangan y yangdiberikan merupakan unsur di Rf
selesaikan persamaan f(x) : y, x € D,. Jika terdapat solusi
untuk x e Du maka y e R,. Jika tidak, maka y € R,. 2.2 GAMBAR CRAFIK FUNGSI
Ada banyak cara untuk menyajikan fungsi, tergantung
Qontoh 2,? kepada tujuannya. Fungsi dapat disajikan dalam bentuk tabel
seperti pada Thbel 2.1. Data yang terdapat pada Tabel 2.1
Definisikan fungsi f(x)= 3+\[4-x') juga dapat disajikan dalam fungsi seperti pada grafik berikut
a. Apakah 4e R, ? ini (Gambar 2.1 dan 2.2).
b. Apakah 2e \ ?
c. Tentukan R, ! 650

640
Jawab: 630

Domain fungsi f(x) = 3 a


^[a -; adalah D,:l-2,2) o
o
620

a. Jika persamaan tersebut diselesaika rr,4 : 3 ', ,,1 a -; =


610

diperoleh x = *J3. Nilai x yang demik ian ad,adi Dr. 600

Jadi, 4 e R,. 590 l

Jika persamaan tersebut diselesaikan ,2 : 3 * ,[+ - * ,


580
q, cir
oo
.i
o^
clr
: N
+-
N
.6
cir
6^
maka tidak ada nilai x yang memenuhi persamaan -e rE Fx
.EN
iiN
6
€R pH rR -a:E sR
iP
E6E6!!
-9
;H FN 6d
tersebut sehingga 2 e R, . Yiootr
-A
Y;

Hari
C. 4-x2 >O

,[4 -"' >o


Gambar 2.1
f(x)= 3'rr[4-;23 Crafik Fungsi IHSC terhadap Hari dalam Bentuk Caris Terhubung

Jadi, nilai f(") > 3 atau R, : [3,*-).


650
Bentuk geometri fungsi genap adalah simetri terhadap
sumbu y.

Ih
630

(, 620
a
E 610

600

590

580
Bentuk geometri fungsi gasal adalah simetri terhadap titik
+ NN .n ci cir cir N
asal 0. Sedangkan fungsi bukan genap dan gasal adalah fungsi
oo +-
rq
6 @^ r^
F9
6
-N
HR llN .=N ;E ;8
;-
-X
;i
;.!
pA
EN =8 yang bukan fungsi genap dan fungsi gasal. Pada Subbab 2.4
6 F(! -6N
6 6!36E
@9rY
Yf
(berdasarkan rumus identitas trigonometri sudut negatif) da-
Hari
pat disimpulkan bahwa fungsi cosinus dan secant adalah fungsi
genap dan fungsi sinus, tangen, cotangen, dan cosecant adalah
fungsi-fungsi gasal.
Cambar 2.2
Crafik Fungsi IHSG terhadap Hari dalam Bentuk Histogram
2.3.2 Periodik
Fungsi f dikatakan periodik jika terdapat suatu bilangan
2.3 SIFAT.SIFAT FUNGSI positif p sehingga f(x+p) : f(x), untuk setiap x e D,.
2.3.1 Cenap dan Gasal Bilangan p terkecil yang memenuhi sifat itu disebut
Berdasarkan sifat fungsi f(x) pada nilai negatif dari va- dengan periode f. Salah satu contoh fungsi periodik terdapat
riabel x, maka fungsi dapat dikelompokkan dalam tiga ke- di Subbab 2.4.
lompok.
a. Fungsi genap
b. Fungsi gasal
2.4 MACAM.MACAM FUNCSI
c. Fungsi bukan genap dan gasal
Apa yang ditemukan si Polan pada perilaku IHSG pada
dua minggu tersebut merupakan sudtu contoh fungsi yang
rumusnya tidak bisa ditentukan. Melihat contoh sebelumnya,
fungsi digunakan untuk menyatakan ketergantungan IHSG
pada hari (ketergantungan suatu kuantitas terhadap kuantitas
lainnya). Berarti, banyak sekali fungsi yang bisa dibuat.

V}
Fungsi sederhana dalam kalkulus I terbagi atas: Suku banyak yang sederhana dan sangat sering digunakan
l. Polinom atau suku banyak adalah sebagai berikut.
2. Fungsi rasional
3. Fungsi trigonometri a. Fungsi Linier
4. Fungsi eksponensial Suku banyak yang memiliki derajat 1 disebut dengan
5. Fungsi sepotong-sepotong fungsi linier.
Bentuk umum fungsi linier: r r. - . ,.1 !
Setelah dipelajari invers suatu fungsi di Subbab 2.5 akan f1x; : ax*b
*,,. ,l.r,l.
ditambahkan
. ,;
1. Fungsi logaritma di mana : a. menyatakan kemiringan iari grafik fungsi f(x)
2. Fungsi akar b. diperoleh sebagai nilai y saat x: 0.
3. Fungsi invers trigonometri Domain fungsi linier adalah D, : 9l dan gambar grafik
fungsi linier adalah garis lurus.
Fungsi invers tersebut diperoleh dari invers berturut- Bila diketahui persamaan linier y : ax*b maka untuk
turut fungsi eksponen, fungsi suku banyak dan fungsi trigo- menggambar grafiknya tentukan dua titikA dan B dari persa-
nometri. maan y : axfb, kemudian huUungkan dengan garis lurus
kedua titik tersebut. Jika diketahui dua titik A: (x,, f(x, )) dan
B:(x, f(xr)) dari suatu fungsi linier, maka persamaannya bisa
2.4.1 Polinom atau Suku Banyak ditentukan dengan memasukkan nilai x dan y pada titik A
dan B ke bentuk umum fungsi linier diperoleh f(x) : ax*b,
dengan
f(x,) -f(xr) xrf(xr)-xrf(x,)
u - Xt -Xz
dan b - Xt -Xz

Bentuk umum fungsi suku banyak


P(x) = arxn + on-1X'-1 +... + a1x + ao

di mana o,, on_l, ..., ar, dan ao adalah bilangan riil dan nbilangan
bulat. Derajat suku banyak P(x) ditandai oleh pangkat tertinggi
Cambar 2.3
suku banyak. Crafik Fungsi Linier

+t
b. FungsiKuadratik dengan D: b2-4ac (bagaimana mendapatkannya?) dengan
memerhatikan hal-hal sebagai berikut.
Fungsi kuadrat adalah suku banyak dengan pangkat
tertinggi 2.
Bentuk umum fungsi kuadrat:
f(x) : ax2 + bx * c

Domain fungsi kuadratik adalah D, : fr dan gambar


grafik fungsi kuadratik yang paling sederhana adalah gambar
grafikfungsiy:x2.

Gambar 2.4
CrafikFungsi y=x2

Untuk menggamb ar graflk fungsi kuadratik yang lain di-


perlukan informasi-informasi tambahan. Informasi tambahan
untuk menggambar grafik fungsi kuadratik diperoleh dengan
mengubah bentuk f(x) menjadi bentuk kuadrat sempurna.

f(x) = rl.' *I)'-9,


2^) 4^
\

Kalkulus Fwngsi
I
t
Lanjutan i

- Q.u'titaL
Gambar sketsa grafik fungsi kuadratik f(x) : -x2 +x+ 6!
Gambar 2.5
Grafik Fungsi Kuadratik
f(x) =-x2+x+6
Jawab:
1. Nilai a - -1 < 0. Jadi, gambar sketsa grafik akan
cekung ke bawah. c. Fungsi Kubik
Nilai D : 1 - 4(-1)(6) : 25 > 0. Jadi, kurvaberpo- Fungsi kubik adalah suku banyak dengan pangkat
tongan dengan sumbu x pada dua titik. tertinggi 3.
Bentuk umum fungsi kubik adalah:
1
J. Garis x = -=:- 1 sumbu simetri grafik f(x) :ax3+bx2*cx*d
2(-1)= 2 "dalah
fungsi. Domain fungsi kubik adalah D, : ff
Contoh yang paling sederhana dari fungsi kubik adalah
4. rt,if. n[1, { ] *.rroakan titik puncak grafik fungsi. fungsi f(x; : ,:.
\2'4 )
5. Titik potong dengan sumbu x, terjadi saat y : 0 atau
0: -x2 * x * 6,dandiperoleh Xr: -2 danxr:3.
Jadi, titik potong sumbu x adalah P1(-2,0) dan Pr(3,0).
6. Titik potong dengan sumbu y, terjadi saat x : 0 yaitu
Q(0,6).

Gambar grafik fungsi tersebut terlihat pada gambar 2.5


berikut ini.

MILIK
Badrn p"ryusf*rrCI
orn Ke.rsipan
i''l{insl JRwn Tfr-:,r;,r i

I
Dua gambar 2.7 dan 2.8 merupakan gambar untuk con-
toh fungsi rasional tersebut.

Cambar 2.7
Gambar 2.6
Crafik Fungsi
Crafik Fungsi Kubik f(x) = x3

R(x) = I
x
2.4.2Fungsi Rasional

-6
t1
!!if
t!

li
jn
a
,t ii
vif :t .
ii3 ii
;:
?J

ttl ^
'il
'rl
t; vr
Contoh fungsi rasional yang sederhana adalah: fi
ii
,t
1 .i4; 1
\
l. Fungsi R(x)=' .."d{ .\,{?t:***,
x
Gambar 2.8 a2{
1
2. Furrgsi R(x) = ^, Crafik Fungsi x

x-
n(*) = 1
x
2.4.3 Fungsi Trigonometri Berikut ini definisi fungsi sinus dan cosinus.

Perhatikan lingkaran satuan x. + y, : 1 pada gambar


berikut.

Definisi fungsi trogonometri yang lain didefinisikan ber-


dasarkan fungsi sinus dan cosinus.

Nilai sinus, cosinus, tangen, cotangen, secant, dan cose-


cant dari sudut istimewa dapat dilihat pada tabel2.2.
Gambar 2.9 Pada bab VII tentang integral dengan Substitusi trigono-
I ingkaran Satuan
metri dibutuhkan kemahiran dalam menghitung fungsi trigo-
nometri A jika diberikan fungsi trigonometri B, misalnya di-
lirrl< l' tlrrl:rru l<oortlirrrrt l<rrrrcsirrs clitulis clallm satuan
ketahui cos t : x, berapa sin t? Untuk dapat melihat hubungan
stttlttt I rliPt'11v1,'1, r tos t tl;rrr y .,- sirr t. antar a fungsi -fungsi trigonometri dap at dilihat p ada Tab el 2.3 .
I)t'tr1',.rrr nt('nlluU',.t1 l)(.llli(.tilllulltr tllrri SMII lllthwl satuan
sttrlrrt lris,r,lrtrrlrt rl,rl.rrrr,k.r,rj,rt ;rtrrrr rrrtlilrrr, tli rrr:rrrlr .\60,t :2n
rad irr n.
Tabel2.2 Berikut ini adalah tabel hubungan antara fungsi-fungsi
Nilai Sudut lstimewa Fungsi Trigonometri
trigonometri.

Tabel 2.3
Hubungan antara Fungsi-Fungsi Trigonometri

J'
''"'.':_'_
2J3
'--:_
1

".
12U n
.3=-
1350
lZ
2
ffii*$lhr,*;*

-2 Jika diketahui sin 0 =* :2 tentukan fungsi trigonometri


3
-.D yang lain yang merupakan fungsi dari,0 .
-"-':-'
2J3
-:_ Jawab:
-1
Denganmengingatsin 0 =
x+2 _ Panjang sisi vertikal segitiga
2.1 3 Panjang sisi miring segitiga
."*,i, --
_J' diperoleh segitiga
-2

(-) tak terdefinisi l;-G;8 =,ts4"-7


J5-4"-"' :
Range fungsi f(x) cos x, ry : [-1,11. Periode fungsi
Jadi, cos0 = :
f(x) cos x adalah 2n.
3
x+2
tan0 = t- . t,
r/)-4x-x-
5 -4x-x2 )
cot0=
x*2
,
.)
sec0= I-- dan
r/5-4x-x'- .
Gambar 2.11
j Crafik Fungsi Cosinus
arae =x+2
Grafik fungsi tangen
Berikut ini grafik fungsi-fungsi trigonometri dengan va- Domain fungsi f(x) : tan x,
riabel x memiliki satuan sudut radian.
o Grafik fungsi sinus 't={* e gi,kecuali * = kldengan
Domain fungsi f(x) : sin x, D, : 91.
O,
z k =t1,t3,t5,...} )

Range fungsi f(x) : sin x, R, : [-1,1]. Periode fungsi


Range fungsi f(x) : tan x, Rr : 9t. Periode fungsi
f(x) : cos x adalah 2n' f(x) : tan x adalah n.

Gambar 2.10
Crafik Fungsi Sinus

Grafik fungsi cosinus


Gambar2.12
Domain fungsi f(x) : cos x, D, : S. Crafik Fungsi Tangen
Grafik fungsi cotangen
Domain fungsi f(x) : cot x,
D, = {xe gl,kecualix = kfi, dengan k = 0,t1, + 2,+ 3,...}
Range fungsi f(x) : cot x, R, : fr. Periode fungsi
f(x) : cot x adalah r.

Gambar 2.14
Grafik Fungsi Secant

Grafik fungsi cosecant


Domain fungsi f(x) : st.,
Gambar 2.13 D, = {xe 9t, kecuali x = kfi, dengan k = 0,11, + 2,+ 3,...}
Crafik Fungsi Cotangen Range fungsi f(x) : csc x, R, : fr - (-1,1). Periode
fungsi f(x) : csc x adalah 2 m.
Grafik fungsi secant
Domain fungsi f(x) : sec x,
(rl
D, = ]x e 91, kecuali" = k*,dengan k = *1,13,15,...f
t2) : : fr - (-1,1). Periode
Range fungsi f(x) sec x, R,
:
f(x) sec x adalah 2n.

Gambar 2.15
Crafik Fungsi Cosecant
Identitas-identitas trigonometri berikut ini sering diper-
gunakan dalam persoalan kalkulus I.

CCImoli,'n.S
Buktikan kebenaran persamaan-persamaan berikut!
cos 2t
I . cos t(cor r - ran r) -
srn t
1 sint
= cott
srn t cos t cos t
Jawab:
Berikut ini adalah gambar grafik fungsi eksponensial
/cost sint ) yang mempunyai D, :9i dan R, : (0,+*).
1. cos t(cot t - tan t) costl
I srnt cost /
-
(.or' t - sin2 t )
cosrl .
I coststnt )
I

( cos2t \
costl |

I costslnt /
cos 2t
sin t-
sin t cost-sin2tcost
2.
sln t cos t cost sintcos2 t
)
cos t(1 - sin2 t) costcos- t Gambar 2.16
=- .1 Grafik Fungsi Eksponensial
sint cos2 t sln t cos- t
cost
: --:- = cott
sln t
2.4.5 Fungsi Sepotong-Sepotong
Fungsi juga dapat didefinisikan dengan cara mendefini-
2.4.4 Fungsi Eksponensial sikannya pada potongan daerah x. Fungsi sepotong-sepotong
yang terkenal dan sering kita gunakan dalam Kalkulus I dan
Kalkulus II adalah sebagai berikut.

a. Fungsi NilaiMutlak

Konstanta a disebut sebagai basis fungsi eksponensial f(x).


Khusus jika basis fungsi eksponensial f(x) adalah e : 2,71828...,
maka f(x) : ke* disebut fungsi eksponensial natural dan ditulis
dengan f(x; : k exp(x). Sifat-sifat eksponen dapat dilihat pada Berikut ini gambar grafik fungsi f(x) : lx I yang mem-
Bab I. punyai domain D, : [0,-).
Contoh-contoh fungsi sepotong-sepotong
. l*'+2*. x<l
l. g(x)=1
,.,, x)l
| -x, x<0
2. h1x; : . 0<x<1
Gambar2."l7 1" i, x>1
Grafik Fungsi f(x) = lxl

b. Fungsi Heaviside 2.5 KOMPOSISI DAN INVERS FUNGSI


Banyak fungsi yang diperoleh definisinya berdasarkan
definisi dari fungsi lain yang telah diketahui sebelumnya. Cara
mendapatkan fungsi baru berdasarkan definisi fungsi lain, an-
tara lain dilakukan dengan cara mengomposisikan atau meng-
inverskan fungsi yang telah diketahui.

2.5.1 Komposisi Fungsi


Di samping ini meru- ffi
pakan gambar grafik fungsi
Heaviside.

C$iiioh,2;6

Diketahui f(x) : 8 - x2 dan g(x) : J; + 1


1,. Apakah f o gbisa didefinisikan?
Cambar 2.18 2. Apa aturan dari f o g?
Crafik Fungsi Heaviside
Jawab: 2.5.2 lnvers Fungsi
1. R, :[0,-) dan D, : (--,-) sehingga: Fungsi f(x) dapat diinverskan jika fungsi f satu-satu. Jadi,
R, nD, = [0,-] * O. Jadif o g bisa didefinisikan. kewujudan invers fungsi f dapat dijamin jika f satu-satu atau
pengaitan unsur-unsurnya berbentuk satu lawan satu.
2. (f " g)(x) : f(s(x)) : f(Jx + r1
: g- 1Jx+1)' : 8 - (x + 1) :7 -x
Ss,ht6h,it;?
Tentukan tiga buah fungsi f, g, dan h yang kalau ketiganya
dikomposisikan akan menghasilkan fungsi p(x) = ri"({" +9)
Secara geometri, fungsi satu-
Jawab satu adalah grafik fungsi dipotong
Fungsi-fungsi f, g, dan h dapat didefinisikan sebagai berikut. oleh garis-garis yang sejajar sumbu
f(x) : sin x, g(x) : V*, dan h(x) : x * 9, diperoleh: x hanya pada satu titik. Contoh-
P(x) : (f ogo[)(Y; nya, f(x) : memiliki grafik fung-
x2
: f(g(h(x)) si yang dipotong oleh garis yang
: f(g(x + 9)) sejajar sumbu x lebih dari satu ti-
: tik, artinya fungsi f1x; : x2 tidak
f(Vx+9) satu-satu. Fungsi f(x) : x2 dapat
: rir, (V"+9) dibuat satu-satu dengan memba-
tasi daerah definisinya pada [0,+-)
.fecli, fungsi-fungsi f(x) : 51r, x, g(x) : {-r, dan h(x) : x*9 seperti terlihat pada Gambar 2.19.
konrposisi ketiganya menghasilkan p(x). Jadi, fungsi f(x) : x2 dengan x e
[0,+-) adalah fungsi satu-satu.
Gambar 2.19
Crafik f(x) =x2,x e [0,+-)
dengan Caris yang
Sejajar Sumbu x

Sil,rt tt'r'st'but berarti jika diketahui definisi fungsi f(x)


derr g(ri) lictttrrrlirrn f g dengan g o f bisa didefinisikan, maka
"
furrgsi I ,, y. ltrltk barws sama dengan g o f.

K,t lk tt ltt:
L. Secara grafik fungsi, perlihatkan bahwa fungsi f dapat
diinverskan!
2. Tentukan fungsi invers dari fungsi f!
3. Gambarkan f dan f 1 dalam satu sisrem koordinat!

Jawab:
Cara mendapatkan rumus fungsi invers dari fungsi f
1. Dengan cara meng-
gambar grafik fungsi
dengan menggunakan rumus berikut.
kuadratik pada Sub-
bab 2.3 diperoleh gra-
fik fungsi f.
Oleh karena garis se-
jajar sumbu x hanya
memotong fungsi f
pada satu titik, maka
Dari teorema terlihat bahwa D, : R.r dan R, : Dr, fungsi f dapat diin-
verskan.

y:x2-l 4x-6
y:(x-t2)z-L0
(x+2)2: y * 10 Cambar 2.20

(x+2) : 1rft 19 f(x)


Grafik Fungsi
=xu+4x-6,x>-2
x: -2 t$,+10
1(x) digambarkan dalam satu
Jika grafik fungsi f(x) dan f Oleh karena x ) -2,maka x : -2 +f . 10
sistem koordinat, maka akan diperoleh grafik fungsi dan sa-
Dengan mengganti tempat x dengan y dan sebalik-
ling cermin terhadap garis y : x.
nya, akan diperoleh:
Contoh 2.8 y : -2 + J" + 10 atau f 1(x) : -2 + J"'+ 10.
Diketahui fungsi f(x) : x2 + 4x - 6, x > -2 3. Gambar sketsa f dan f 1 dalam satu sistem koordinat
adalah:

Kalhulus
Jadiu:x* Latau u:2-x.
Jadi g(x) : x t 1. atau B(x) : 2-x.

Cara II
P: f og
f-1oP:f-l"foB
f-1op-[og
.t f-1"P:B
-t
"3 Jika f(x) : x2 - 3x * 6, maka f 1(x) :1*
2
x-3:
4
-1

"5
Sehingga g(x) : f '(p("))
: * * ./("' **++)-21
Gambar 2.21
lnversnYa
= x' + 4x - 6' x > -2 dan
: .r f
Sketsa Crafik Fungsi f(x)
1Y
i*r/[._r,J
Diketahui P(x) : x2 -x * 4' f(x)
: xz - 3x * 6, dan P(x)
: ( f o g)(x). Tentukan g(x)! - 3 *f. -1)
2I 2)
Jadi, g(x) : x * 1 atau B(x) : 2 -x.
Jawab:
Caral : :
Misalnya u = g(x), berarti p(x)
: (f o g)(x) f(g(x)) f(u). Fungsi-fungsi terkenal yang definisinya diperoleh dari
invers fungsi lain yang sudah didefinisikan terlebih dahulu
adalah sebagai berikut.
Sehingga x2-xt 4:ttz -ut6
f*-1.\'*:i=1,-*l.r*
l- 2) 4
a. Fungsi Logaritma
[^-r)'"+
f *-1)'=f,-r)'
["-r] -l." 2)
3 .( l'
u-r=
1*-r,

Fungsi
I(nlhulus
Dari definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa "log x tidak b. Fungsi Akar
didefinisikan saat x negatif atau nol. Khususnya jika basis
eksponen adalah e, maka Y : 'log x : ln x' Kemudian kalau
a : 10, fungsi y : r0log x biasa ditulis dengan y : log x'

ffi

Khususuntukn:2di tulis f(x) : J;.


Sifat-sifat akar dari fun gsi akar dapat dilihat pada Bab I.
Berikut ini adalah gambar grafik fungsi f(x) :
"log x' Berikut ini adalah
Oleh karena nilai x untuk fungsi logaritma harus lebih besar gambar grafik fungsi
daripada nol, maka fungsi f(x) : "log x mempunyai D, : f(x) : J". Ot.t karena
(0,+-; dan R, : 9i. nilai x di bawah akar
harus lebih besar dan
a
j: --**ls$' sama dengan nol, maka
iiit -l a>l
fungsi f(x) : J, -.--
r{i' 'ii::rit*"
*/;
1i; ..$' punyai D, : [0,+-) dan
R,: [0,+*).

Cambar 2.23
Gambar2.22 Crafik Fungsi Akar
Crafik Fungsi
f(x) = Jx.
Logaritma Y =''log x

Kalkulus
c. Fungsi lnvers Trigonometri
Invers fungsi trigonometri diperoleh dari invers fungsi-
fungsi sinus, cosinus, tangen, cotangen, secant, cosecant. Oleh
karena fungsi sinus, cosinus, tangen, cotangen, secant, cose-
cant bukan fungsi satu-satu pada seluruh bilangan riil sehingga
untuk dapat diinvers, maka fungsi trigonometri dibatasi pada
daerah yang menjadikan fungsi trigonometri fungsi satu-satu.
Macam-macam fungsi invers trigonometri beserta gra-
fiknya:
1. y:atc sinxsebagai
invers untuk y : sin x,
x € l-t,+). Cambar2.25
y : arc sin x juga sering Crafik Fungsi y = arc cos x
ditulis dengan Y : sin-lx
y: atc sin x mempu- 3. y: arctan x sebagai invers untuk y : tan x, ? t r r).
nyai domain D,: [-1,11 y: arc tan
".
x sering juga ditulis dengan y : tan-lx.
dan range R, : [-],]1. :
I: 2rc tanx mempunyai domain Dr : 9tdan & (- +, t\

Gambar2.24
Grafik Fungsi y = arc sin x

y: arccos x sebagai invers untuk y : cos x, x e [0, n].


y: arc cos x sering juga ditulis dengan Y : cos-lx.
y: arc cos x mempunyai domain D, : [-1,1] dan
range R, : [0, nl.

Cambar2.26
Grafik Fungsi
y=arctgx
4. y: untuk y :cot x, x e (0, n).
arc cot x sebagai invers 6. y : arc csc x sebagai invers untuk y: csc x,
y: arc cot x sering juga ditulis dengan y : cot-1 x.
y : arc cot x mem- .= [-{,*l-t t.
punyai domain D, L 2'2)
:9idan\:(0,n). y : arc csc x sering juga ditulis dengan y : csc-l x.
y : arc csc x mempunyai domain:

;,;] -r,
D1 = (--,-11 u[1,+-) dan R, =
[-

Cambar2.27
Crafik Fungsi
y=arccotx

5. y : arc secx sebagai invers untuky : sec x, ". t0,, - {i}


y : arc sec x sering juga ditulis dengan y : sec-lx.
y : arc sec x mempunyai domain D, = (--,-11 u [1,+*)
r_) Gambar2.29
dan R, = [0,n]- ]+ I Crafik Fungsi y = arc csc x
lz)

2.6 MENGGAMBAR FUNGSI


Cara cepat untuk menggambar fungsi bisa dilakukan
dengan mendapatkan gambar grafik dari pergeseran fungsi
yang telah diketahui bentuk grafik fungsinya. Pengetahuan
tentang gambar fungsi dasar pada Subbab 2.4 dan Subbab
2.5 sangat menentukan untuk bisa melakukan pergeseran
Gambar2.2B
fungsi.
Crafik Fungsi
Y=arcsecx

':,.',1::l:,r,::lrt::.rila:.,ir;'!l
Kalkulws

:.iii*iiiii*liiii
il,tili ::l'i:]i,l]lti:,:::i,ii t':

h.:,i,;:tt;:r:::tt;::
2.6.1 Pergeseran Fungsi b. Pengaruh Pergeseran Vertikal
Misalnya, c bilangan positif tertentu dan y : f(x) fungsi
Jenis pergeseran ada dua, yakni pergeseran horizontal
yang gambar grafiknya telah diketahui.
dan vertikal.
1. Menukar f(x) dengan f(x) + c akan menggeser grafik
a. Pengaruh Pergeseran Horizontal fungsi f ke atas sejauh c satuan.
Misalnya, c bilangan positif tertentu dan y : f1r; fungsi 2. Menukar f(x) dengan f(x) - c akan menggeser grafik
yang gambar grafiknya telah diketahui. fungsi f ke bawah sejauh c satuan.
L. Menukar x dengan (x - c) akan menggeser grafik
fungsi f ke kanan sejauh c satuan.
2. Menukar x dengan (x + c) akan menggeser grafik Gambar grafik fungsi f(x) =
| _r,
fungsi f ke kiri sejauh c satuan. x
Jawab:
(611n[.:f,,,fff
: : Grafik fungsi f(x)= \-Zdiperoleh dari grafik fungsi
Gambarkan grafik fungsi f(x) sin x dan g(x) sir, f,.-l'
dalam satu sistem koordinat!
g(x)= ]x d.rrgun menggeser ke bawah sejauh dua satuan.
Jawab: Berikut gambar grafik
Grafik fungsi g(x) : ,ir, [" - ]' diperoleh dari grafik fungsi 1
f(x) dengan menggeser ke kinai'sejauh ] satuan. fungsi g(x)=* dan
x'
1
t(x)= , -2.
x-

Cambar 2.31

Grafik Fungsi g(r)= 4

Gambar 2.30
Crafik Fungsi f(x) = 5;p x dan fungsi g(x) = sin

Kalkwlus
2.6.2 Penskalaan fungsi b. Pengaruh Penskalaan Vertikal
Jenis penskalaan fungsi ada dua, yakni penskalaan hori- Jika g(x) : kf(x), dengan k konstanta positif maka:
zontal dan vertikal. 1. Jika k > 1, grafik fungsi g diperoleh dari grafik fungsi
f yangtelah diregangkan dalam arah sumbu y dengan
a. Pengaruh Penskalaan Horizontal faktor sebesar k.
Jika g(x) : f(kx), dengan k konstanta positif maka:
2. Jika 0 < k < 1, grafik fungsi g diperoleh dari grafik
1. Jika k > 1, grafik fungsig diperoleh dari grafik fungsi fungsi f yang dimampatkan dalam arah sumbu y
f yang telah dimampatkan dalam arah sumbu x dengan
dengan frkto.
faktor sebesar k. f.
2. Jika 0 < k < 1, grafik fungsig diperoleh dari grafik
fungsi f yangtelah diregangkan dalam arah sumbu x eon&ifi'.i2.il13',

dengan faktor
1
Gambar grafik fungsi f(x) : 2 cos x
k'
Jawab:
Contoh,fr;12 Oleh karenak: 2 > 1, maka grafik fungsi f(x) : 2 cos x
Gambar grafik fungsi f(x) : (3x)'? diperoleh dari fungsi g(x) : cos x dengan meregangkan dalam
arah sumbu y dengan faktor sebesar 2.
Jawab:
Karenak:3>1,ma- I
I

ka grafik fungsi f(x) : (3x)2


i r(x)

diperoleh dari fungsi


g(x) :
x2dengan memam-
patkan dalam arah sumbu
x dengan faktor sebesar 3.

Cambar 2.33
Grafik fungsi
Gambar2.32 g(x) =cosxdan
Crafik Fungsi g(x) = x2 dan f(x) =26ot,
f(x) = (3x)2 I
l^
2.6.3 Pencerminan Fungsi b. Pengaruh Pencerminan terhadap Sumbu x
Jenis pencerminan fungsi ada dua, yakni pencerminan Jika fungsi f(x) berubah menjadi fungsi -f(x), maka grafik
terhadap sumbu y dan sumbu x. fungsi -f(x) diperoleh dari grafik fungsi f(x) dengan mencer-
minkannya pada sumbu x.
a. Pengaruh Pencerminan terhadap Sumbu y
Jika variabel x dalam fungsi f(x) diganti dengan variabel Contoh 2,15
->r, maka grafik fungsi f(-x) diperoleh dari grafik fungsi f (x) Gambarkan grafik fungsi f(x) : -cos x!
dengan mencerminkannya pada sumbu y.
Jawab:
itrft lili**: Grafik fungsi f(x) : -cos x diperoleh dari grafik fungsi
g(x) : cos x dengan mencerminkannya pada sumbu x.
Gambarkan grafik fungsi f(x) = -Lr
-x
Jawab:
Grafik fungsi f(x)=
I diperoleh dari grafik fungsi e(*)= 1
x
dengan mencermint rrrryi pada sumbu y.

Cambar 2.35
Crafik fungsi g(x) = cos x
dan f(x) = -cos x

Spntg.h?'1S'
Gambarkan grafik fungsi f1x1 : -3x2 + 12x - 6 dengan
cara melakukan pergeseran, penskalaan dan pencerminan dari
Gambar 2.34 fungsi yang telah diketahui gambar grafiknya.

Crafik Fungsi g(x)= 1 drn f(x)= 1


x-x
Jawab Grafik fungsi:
f(x) = -3x2 +1.2x-6 = -3(x -21 +6 f,(x) : 3(x-2)z diperoleh
Misalnya f,(x) : x2 dengan meregangkan f,
f,(r) : (r-2)' dalam arah sumbu y
fr(x) : 3(x-2)2 dengan faktor 3.
f*(x) : -3(x-2)z
dan f1x; : -3(x-2)2+6 Gambar 2.38
Grafik fungsi fr(x) = 3(x-2)')
Jadi, secara berturut-turut
digambar fungsi f ,, fr, f, fodan t|
it
terakhir grafik fungsi f. ti

o Grafik fungsi f,(x) : xz ii


JI

sudah diketahui sebe- JI


il
lumnya.
iJ
Grafik fungsi fo(x) : -3(x-2)z
.ri
J/ diperoleh dengan mencer-
minkan frpada sumbu x.
Gambar 2.36
Crafik fungsi f,(x) = x2
i
Cambar 2.39
Crafik fungsi f,(x) = -3(x-2)')
{
t

Grafik fungsi fr(x) : o Grafik fungsi :


(x-2)2 diperoleh dengan f(x) : -3(x-2)2+6 diper-
menggeser f, sebesar 2 oleh dengan menggeser f,
satuan ke kanan. sebesar 6 satuan ke atas

Gambar2.37 Gambar 2.40


Crafik fungsi f,(x) = (x-2)) Crafik fungsi f(x) = -3(x-2)2+6

i00 K,tlktrlrt' Fwngsi


2.7 SOAI LATIHAN i
I xz +6
e, f - , x, _4
1. Dari persamaan berikut, mana yang merupakan fungsi
,19 - x'
f:X-+Y? -
Zr+I4
a' Y:x2-2 d.y+3x:-9 g. y= h.y=
b' Yz:x+2 e. y: 3x: 2xz -4x-16
c. y'+ x'-2x-3 :0 f. y:2lnx
6. Tentukan mana dari fungsi berikut yang merupakan fungsi
-) -1 genap, ganjil atau bukan keduanya!
2. Jika f(x)= tentukan:
1+1 a. f(x):19 s. h(s)= -11,
=,
x
a. f (2) b. f(x): !r+ZJi h' Y: cos2w
b. f (-2)
c. f (^za )
1
c. f(x) : (x-4)' l..x Y= .
slnx

3. Jikaf(s) : s * Zdan g(s+ 4) : s2 - 4, tentukan:


d. r<d =i j.Y:1-xsinx
a- g(s)
, \= (x+l)(x-1)
b. f(s - 2) e' g(x, k.y:secx*cosecx
x
f(s) f.
c. h(x) = J, - 3x
s(1)
...(1\x 7. Tentukan (f o g)(x) dan (g o f)(x) jika:
4.J rka fl l= -----, tentukan f(x) dan domain f(x)!
a. f(x) : x', g(x) : Jr-zx
Ir-1 ) x+4
- 1l
b. f(x)=--:.,9(x)=
5. Tentukan domain da ri fungsi-fu ngsi beriku t! 2+x' r/1 - x
a' Y:2x + 6 c.y =,[*' '9 c. f(x) = J2x, g(x) = i/; +- 3
x
b. y:3x2+2 d.y =-
(x +2) (l5 -x)
d. f(x) = Ja 15 , g(x) = 'tl - *

I(alkwlus
8. Tentukan fungsi-fungsi f(x) dan g(x) sedemikian hingga: 12. Diketahui fungsi f(x) : 2 - x -x2, x ( -]. Tentukan:
a. (g o 0(x) : lcos x I
a. domain dan range f -

b. (f o g)(x) : (.orJ* )' b. invers fungsi f (Petunjuk : ubahlah f(x) dalam bentuk
kuadrat sempurna)
9. Lengkapi tabel berikut! c. domain dan range f -1
d. gambar grafik fungsi f dan inversnya dalam satu
sistem koordinat
1-.
13. Diketahui f(x)= a,g(x)= l-",1;-
J-x
x2+6x+4 a. Sketsa grafik g(x)!
b. Tentukan f t(x)!
c. Untuk (h o f)(x) : g(x), tentukan h(x)!

14. Tentukan gambar grafik fungsi berikut dengan cara


10. Tentukan f 1(x)
dari fungsi berikut ini dan tentukan pergeseran, dan tentukan pula domain serta range-nya!
pula domain dari f -1(x)! a. Y =2-x2
a. f (x; :3"-2 8. f(x) =2+Ji b' Y =x3 +2 fx+z ; x<0
:12x
c. y=(x+3)2 l.f(*) ; 0<x<3
L3
)v
b. f(x) = ,"-
1

r
h. f(x) =*1 .x*--
-2 I
1
d. Y ='1,- ''l;n
I

; x>3
x+ 1 k.y='logx+3
2 e. V=-
' (2x + l)2
c. x+1
f(x) =:[I-r' t. t(x) = ----- ,x
x--,
* 3
f. y =."r(" - i)- z
\2
d. f1x;=
1

lr' + l,x > 0 i. f1"1 = e**2 + 1


s. y=lx+11
2 I zxl
e. f(x)= x'-4x+5,x>2 k. f(x) = 2'-r +3
h. y - r---L
x
f. f(x) = Jr+ x
u=1"
,2rr -lzxl
11. Jika f(x) : 3x - 5, tentukan g(x) sehingga memenuhi
f -'(x) : (f o g)(x)!
.d*,l}@*-

Lirnit

PEN DAH U tUAN

onsep limit merupakan konsep dasar dan penting da


lam matematika, terutama dalam kalkulus. Diferensial
dan integral yang akan kita kaji lebih dalam pada buku
Kalkulus I ini mempunyai tiang penyangga, yaitu limit. Artinya,
iika mengerti limit dengan baik akan memudahkan memahami
materi-materi kalkulus lain.
Dalam bab ini kita akan mengenalkan konsep limit secara
intuisi dengan memberi ilustrasi masalah. Dari ilustrasi ter-
sebut kita dapat mendefinisikan ide limit fungsi pada suatu
nilai. Sesudah definisi limit akan dibahas limit sepihak, limit
yang melibatkan tak hingga, sifat-sifat limit, limit fungsi tri-
gonometri, dan penyelesaian limit.
Bab ini juga membahas masalah kekontinuan fungsi. Ke-
kontinuan merupakan salah satu sifat penting fungsi. Apakah

,/illr
suatu fungsi kontinu arau tidak diuji dengan menggunakan memasukkan nilai x dari baris pertama. Nilai fungsi f yang
limit. Masalah kekontinuan suatu fungsi yang dibahas dalam diperoleh mendekati nllai 7 .
buku ini adalah kontinuitas fungsi pada satu titik. Artinya, ketika variabel bebas x semakin mendekati 3,
maka nilai fungsi f yang diperoleh semakin mendekati 7.
Keadaan tersebut ditulis dengan:
3.1 DEFtNtSt UMIT 2x2 -5x
Berikut ini adalah suatu ilustrasi masalah untuk mem- liqf(x;=7 atau lim - 3 _'7

perkenalkan definisi limit.


x+3 x-3
Berikut ini definisi limit yang diperoleh dari pengamatan
Cuitb$:3,ili ilustrasi tadi.
2x2 _5x*3
Perhatikan fungsi f(x) = , x*3. Berapa nilai
x-3
fungsi f saat nilai x mendekati 3 ?

Jawab:
Pada x : 3, penyebut sama dengan 0, sehingga f(3) tidak
terdefinisi. Akan tetapi, untuk x * 3, nilai f(x) ada. Apa yang
terjadi dengan nilai fungsi f di sekitar x : 3. Dengan menghi-
tung secara numerik nilai fungsi f di sekitar x : 3 diperoleh
tabel sebagai berikut. 3.2 SIFAT.SIFAT TIMIT
Berikut ini adalah sifat-sifat limit yang dapat digunakan
Tabel 3.1 untuk menghitung limit:
Nilai Fungsi f di Sekitar x = 3

Baris pertama pada tabel tersebut diberikan nilai x men-


dekati nilai 3 dari arah kiri dan dari arah kanan. Baris kedua
tabel memperlihatkan nilai fungsi f yang diperoleh dengan

Kalkulws Limit
nya. Pada soal 1, langkah perhitungan yang dilakukan dibuat
secara detail dengan mencantumkan sifat-sifat limit yang di-
gunakan. Sedangkan pada soal 2, langkah perhitungan limit
dibuat lebih singkat dengan asumsi bahwa sifat-sifat limit yang
digunakan telah dimengerti.
+2x+15

Dengan menggunakan sifat-sifat tersebut, maka dapat


dibuktikan limit-limit fungsi sebagai berikut.

Contoh 3.2 3.3 TIMIT SEPIHAK


Hitung: .l-x' - -)x -.J ...
Pengamatan limit pada fungsi f(x)= drlaku-
1.. lim
x+1
5xa+3x2+2x+15 x-3
kan untuk nilai x di sekitar 3 pada bagian kiri (x < 3) sekali-

). lim "-" "' ' gus bagian kanan (x > 3). Pengamatan yang demikian sering
disebut limit dua sisl. Jika pengamatan limit dilakukan dari
'uz Jzx + \12x2
satu sisi saja, maka disebut dengan limit satu sisi atau limit
sepibak.
Jawab: Limit sepihak dibagi menjadi dua, yakni limit bagian ka-
Perhitungan limit pada soal 1 dan 2 dilakukan dengan
nan dan limit bagian kiri.
menyubstitusikan nilai x ke fungsi yang ingin dihitung limit-
Teorema tersebut ternyata berguna untuk mengull apa-
kah limit fungsi pada suatu nilai ada atau tidak. Untuk mem-
perlihatkan bahwa limit fungsi pada satu titik x: a tidak
ada, maka dilakukan dengan cara:

Dari ilustrasi tersebut, limit bagian kanan fungsi


2xz
-5x-3 x * 3 untuk x mendekati 3 adalah
x-3 ,
f(x)

2x2 -5x-3 _'7 | 6xz -3x+1 ; x<-1


Didefinisikan fungsi r(x):i.,--,*'-zx'
l1ltt"l: i1l x-3 ; x>-1
Periksa apakah f(x) ada?
,lim

Jawab:
Limit bagian kanan fungsi f(x) adalah
lim f(x)= lim 3-3x2 -Zx'=2
x- l' r -+- l'

Dari ilustrasi tersebut, limit bagian kiri fungsi Limit bagian kiri fungsi f(x) adalah
-5x-3
2x2 lim f(x)= lim 6xz - 3x + 1= 10
3 untukx mendekati 3 adalah
x-3 ,x*
f(x) = x r-l x+ l

2x2 -5x-3 Karena lim f(x)+ lim f(x), maka x+


lim. f(x) tidak ada.
lim f(x) = lim = 7 . Kaitan antara limit sepihak x+-1* x+-1 1
x+3 x-;3- X-3
dengan limit dua sisi terlihat
ter pada teorema berikut ini.

3.4 LIMIT YANC MELIBATKAN NILAI TAK


HINCGA
Perhitungan limit mungkin melibatkan nilai tak hingga
(+ a atau - -). Nilai tak hingga mungkin terjadi pada nilai
limit atau titik x.

IGlkwlus
- Dua tipe limit yang melibatkan nilai tak hingga, yakni Pada limit tak hingga juga mungkin di peroleh bentuk
limit tak hingga dan limit di tak hingga limit sepihak, yaitu limit bagian kanan tak hingga dan limit
bagian kiri tak hingga.
Limit sepihak limit tak hingga dapat dilihat pada contoh
3.4.1 Limit Tak Hingga berikut.

mUti*U:lA;$;
x-l
Didefinisikan frrngsi f(x)=
(* r)(r, _3)
Periksa apakah limf(x) ada?

Pada definisi tersebut nilai x bisa juga menuju + - atau - €. Jawab:


Periksa limit kanan fungsi f(x).
Kadangkala nilai + - dituliskan dengan - .
Untuk x -) 2*, maka (r-2) -+ 0*
(x-1)
sehingga
(x-2)(x-3)
-+ +@
Hitung
1. lim
1 1 = 1-
x-+0 x 2
"Jadi ,lim
-z'
f(x) = 1irn
(x - 2)(x - -3)
'-z' --x-
2. hm (2x'-"-6)
limit kiri fungsi f(x).
Periksa
Untuk x -) 2-, maka (x-2) -+ 0-
Jawab:
(x-1)
1. Jika x 0, maka + 1-. li-{ +- _, -+ -@
X. -
--> Jadi x+U;q- = sehingga _
(. rX.
2. Jika x -+ -€, maka (2x' -x-6) -) *o x-1
(x-2)(x-3) =--
lim f(x)= 1i-
Jadi x+2- x +2

Jadi, lim (2*' -x -6)= +-'


Oleh karena lim f(x) + lim f(x) maka lim f(x) tidak ada.
x + 2* x--s}- x+2

Kalkulus
3.4.2 timit diTak Hingga ].ll
lm I :lim-:- I:lim--].:t
,-*-;3g1 *Lx3+1 ,t*t*_1
"', x3
)
J. Penyelesaian soal ini diperoleh terlebih dahulu dengan
menyamakan akar pembilang dan penyebut

Cb*rteh.,$r;s.

Hitung:

l. x-*-
[m {,
X
n
z bilangan asli. li- (2+fI h* 1
3

2. x-+-
limyJI ..
aI u-(Z*r) xr+-
hm- -0 1

3' llt ei
*-*-[ x ) X

s/ vx r
3.4.3 Arti Geometri Limit yang Melibatkan Tak Hingga
Jawab; pada Grafik
1. Untuk x -) +€ *rk, 1 + 0 . -Iadi, lim 1: 0
Pada grafik fungsi, kadangkala diperoleh suatu garis yang
xn x+*-Xn dihampiri oleh kurva yang mewakili grafik fungsi tersebut,
Z. Pada soal ini, untuk x ) **, nilai pembilang dan tetapi tidak pernah dipotong oleh kurva tersebut. Garis yang
penyebut pada fungsi menuju nilai tak hingga. Untuk demikian drsebut garis asimtot. Berikut ini dibahas kaitan an-
menghitung limitnya dilakukan terlebih dahulu pem- tara asimtot datar dan tegak dengan limit yang melibatkan
bagian pembilang dan penyebut dengan suku pangkat tak hingga.

tertinggi. Oleh karena f(x) = memiliki suku


,ij,
pangkat tertinggi x3, maka

i.
7-
2
+1
=limI :-l
x-P 2
-1
atau dengan carayang sama untuk x -, -€
1Lu
lim f(x)
\+€
: lim
x+-)-X
1' ^ : -1

Jadi asimtot d,atar grafik fungsi f(x)=?1x adalah


2-x
$aris Y : -1

)2+, (z-x)-+ 2+x


2-" ,-€
Karena untuk x o- maka

Sehingga 1im f(x) =1iry. 'r:= -*


lr-

)r-
Dengan cara yang sama
.ry il =*e

Jadi, asimtot tegak grafik fungsi r@=z#adalah


Saris x: 2

Tentukan garis-garis asimtot

l. f(x):2+x
2-x
Jawab:
1. lim f(x) - ..
llm_
2+x
x-++- 2, y
- Cambar 3.1
1
) t-u Crafik Fungsi
hm_
- x-->+* x
2+x
/ - y L

x t(x) =
Z-x
-
2. Karena lim f(x) = Karena untuk x --> -1-, *t"- 4J 0*, maka
x -++€
4x
--) -€
\t"- I
.. 4x
Sehingga lim f(x)= lllTl : = -e

:oiEj' x -+-l x-:-t- \f *+

Karena untuk x -) 1+, ti"o -1-+0*, maka


-1

4x
---) +6
+f q
l/x - "1

Sehingga lim f(x) = hfil :


.. 4x
=*rc
+ x-'l 1* x-f \l*4 -1
dan lim f(") = fr* Jadi, asimrot tegak grafik fungsi f(x) = $ ua^-
,;h V*o - 1

,. ^+f t lahgarisx:1danx:-1
= llm:-.+vx
"-+- {/*+ _ 1

llm:
= *-*
4{7
lJxa -L

llim --i-
=-44lx-++- I
1t I --x*
li
--4

maka asimtot datar graflk fungsi f(x)=+ Gambar 3.2


-l
\l*o Crafik Fungsi
adalah garis y : 4 dany : -4 4x
t(x) = ,-
4t
\/X -r 4

IUIN
Limit
7
3.5 LIMIT FUNCSI TRICONOMETRI ( .or* \
Limit fungsi trigonometri bersandar pada rumus yang 't, t1-1 |

terdapat pada teorema utama berikut ini. Pembuktian reorema -\ x_rl


,-,,^l / I
)
utama menggunakan prinsip apit. Pada buku ini pembuktian -
teorema utama tidak ditulis. Pembaca yang berminat untuk Iawab:
mengetahuinya dapat melihatnya pada buku-buku kalkulus Perhitungan limit untuk contoh soal tersebut membu-
yang lain. tuhkan pengetahuan tentang identitas trigonometri.

1. ,._ 1- cosx = 1i_ (1 -.or*) (1 + cosx)


.x-+0 x ,-0 x (t + coS X)
,. .)
sln- x
ltffl.......-
=
*-o x(1 + cos x )
,. slnx..lrm sln x
= llm
x+0 a
x ,+o (1 + cos x,)
-0
4x - 4x
1/
z. llm_--- sin -3x
= lim
sin 3x /'X
-
x:o J>< + 5 sin 2x x+o J1 + 5 sin 2x 1./
,/x
- sin 3x
4__
=lim x
x+o ^ 5sin2x
J+
Soute$,gts,r x
Hitung: . 3sin-lx
.. 1 - cosx 4-
3x
1. hm_ = lln',
x+0 X '-o , 10sin 2x
2.
,. 4x
llm _ -
sin 3x 2x
Jy + 5 sin 2x
x-.;0
_4*3 _1
3. lim
cos(m+n)x-cos(m-n)x
,mdan nkonstanta
3+10 13
x+0 *2

Kalkulus
I

3. lim
cos(m+n)x-cos(m-n)x 3.6 PENYETESAIAN TIMIT BENTUK TAK
2
x+0 x TENTU 9,1*,0.*-, *ooT *,00, +ooo, 1t-
(, \ o+-
- r,rn'((m+n)x'l)-[ r -zrin'((m-n)x )
=r_l [ 2 ,/
,J
.l. \ 2 )) Perhitungan nilai fungsi f(x)=
2x2 -5x-3 x+3pada
x+o *2 x -.1
(Ingat: cos 2x : 1 - 2sin2x) Contoh 3.1 dilakukan untuk x -+ 3. Perhitungan menjadi
('"l ")r bermasalah karena saat x -+ 3 nilai penyebut dan pembilang
2 fungsi menuju 0 atau nilai fungsi saat x -+ 3 menuju benruk
$.
= Zlim Bentuk limit yang demikian disebut dengan limit bentuk tak tentu
x+0

$. Pada subbab 3.6 ini akan dibahas tujuh bentuk tak tentu ($,
*m
0. * o, 1* T -, 00, + *0, 11-) dan cara penyelesaiannya.
*e
=, Penyelesaian limit bentuk tak tentu
secara umum dila-
kukan dalam dua tahap berikut.
1. Mengubah limit bentuk tak tentu menjadi limit ben-
tuk tentu.
Pengubahan limit bentuk tak tentu sering kali dila-
kukan dengan cara:
\ a. mengalikan dengan bentuk 1 dan
.or * b. menghilangkan faktor penyebab bentuk tak ten-
4. ri- f l= ,,- [sin(x - #)
i-l^l'\ x-tf /. II*,',"1-\ x-J.nL )
tu dengan memfaktorkan.
2. Menyubstitusikan nilai x pada limit.
Karenauntuk
"++, y=X-!-+0 maka
/\cos*
li-l
.-'J[
l=[-srnY-1
y-o 3.6.1 timit Bentuk Tak Tentu 0
*.- T ,J y 0

; Kalkulus
i

Contirh,i$.9 Je"+te+q 6x
Hitung: 5x .5x Je" +te +q Sx(;Jox +M + a)
Sehingga:
2xz -5x-3
1. lim
Je"+te -+
x+3 x-3 lim =li---3-=a
x+0 .5x
'-o 5(J6* +16 4) + 20
2. tlrrr6-3
x:9 y-)
4. Perubahan limit dilakukan dengan memfaktorkan
3. lim Je"+te -+ fungsi:
x+0 5x

4. Iim^-4 -1 ' *o -1= ("'-r)(r'*r)- (x-1)(x+1)(x2 +1)


= (x + 1)(x'z + 1)
x+l y-f x-1 x-1 (x-1)
=x3 +x'+x+1
Jawab: -4 -1'=
1. Perubahan limit dilakukan dengan memfaktorkan fungsi Sehineea lim^
x+l ;1
limx3 +x2 + x+1=
x rl
4.
-l
2x/ -5x-3 _ (2x+t)(x-3)
=zx*j.
x-3
x-3
2x2 *.5x - 3 3.6.2 timit Bentuk Tak Tentu te
Sehingga lim = lim2x +1=7 *o
x-3 x-+3
2. Perubahan limit dilakukan dengan memfaktorkan
fungsi

J" -: J" -: 1

x-e (Jx - 3) (Jx + 3) Jx +:


-l-;r11 lim-J =;
Sehinssa li- {* -' = *-'r/X+J
- b
'-e x-9 Limit bentuk tak tenru t- ,.ring kali diselesaikan dengan
3. Perubahan limit dilakukan dengan mengalikan fungsi *o
mengubah bentuk tak tentunya dengan membagi pembilang
dan penyebutnya dengan suku pangkat tertinggi atau faktor
yang dominan membuat pembilang dan penyebut tak hingga.
r
sekaligus mengubah limit bentuk tak tentu 0. * - menjadi limit
Contoh limit bentuk tak tentu *I
*o
au, penyelesaiannya
bentuk tak tentu $ atau f . t.turrjutnya, lakukan langkah
dalam bab ini adalah Contoh 3.6 no 2 dan3 serta Contoh 3.7
no I dan 2. penyelesaian limit bentuk Lk ,.rr,, seperti pada Subbab 3.6.1
atar 3.6.2.
eahtoh,3,.lO,
4* _ 4," Co,'rb&i3i1iI
Hitune
" lim ,-__ 4, +4 "
Hitung li*Jf csc',
Jawab:
Jika x J --r maka 4" -+ 0 dan 4-* --) +-. Jawab:
1 Fungsi f(x) = Jtt .r.'x disederhanakan dan diubah

,. 4* - 4-' = lim
A\ _ A_X
4' menjadi f(x)=Jf .r.' x =(x')fi . I
Sehtngga llm ,*j * ,-- 4' * 4-- 1 sln- x
x '-@+ ++
4-x
.. '. -l '=-l
lim 4)* .r.'* = li-f -:lJ*
= *-__4r*
*1 'Iadi limJr'
'+o --ol sin' x ,/
=o

3.6.3 Limit Bentuk Tak Tentu 0. * "" 3.6.4 Bentuk Tak Tentu +oo -oo atau -oo +oo

limit bentuk tak tentu 0. * - dengan


Cara penyelesaian Cara penyelesaian limit bentuk tak tentu + € - € dengan
mengubah bentuk f(x)g(x) terlebih dahulu menjadi bentuk terlebih dahulu mengalikan fungsinya dengan bentuk 1 (bia-
sanya bentuk sekawan). Perkalian tersebut akan mengubah
,o,fr
1t
atau s(x)fr. Pengubahan bentuk fungsi tersebut limit bentuk tak tentu * e - e menjadi limit tak tentu bentuk

l,::, Kalhulus
Limit
r
I

1-. Berikutnya, lakukan perhitungan dengan menggunakan 3.6.5 Bentuk Tak Tentu 00, + -0, dan 1t-
T6
c^ra pad,^ Subbab 3.6.2.

Crimio*l*:;It.

Hitunglah lt- fJ"' + 3" - mengubah limit bentuk tak tentunya menjadi bentuk tak tentu
0.* - dengan melakukan logaritma pada persamaan y : f(x;st.l,
Jawab: kemudian dilimitkan kedua ruas. Penyelesaian limit tak tentu
bentuk ini sering kali menggunakan teorema IJhopital yang
h,nfJ"/*3"-
x.-+-\ baru akan dipelajari pada bab mengenai aplikasi turunan.

3.7 KONTINUITAS
Banyak teorema-teorema dalam matematika hanya ber-
laku pada fungsi kontinu sehingga sangat penting untuk menge-
5x tahui apakah suatu fungsi kontinu atau tidak. Pada buku ini
-r") akan dibatasi pada pembahasan kekontinuan fungsi di satu
ritik.

= lim
5x
' ;+-(J^l .3. *J"'l") -1-
',7 3.7.1 Definisi

=!im 5
^;;;17+: .,F-') -
Definisi itu sama artinya dengan mengatakan fungsi f
kontinu di c jika memenuhi tiga syarat berikut.
r it l

Fungsifjikadimasukkannilai a : drnb : 2 menjadi


2
=3
, x(0
| -x+2
f1x;=]-:**z , 0<x<1
| -r , x)1
.. $$$$h::l ,

Diketahui fungsi f didefinisikan

| -x+2, x<0
f(x)=]2a*+b, 0<x<l
x>l
I

|. -1,
Tentukan a dan b agar fungsi f kontinu di x : 0 dan di x : 1!

Gambar 3.3
Jawab:
Grafik Fungsi Sepotong-
Ide penyelesaian masalah ini adalah mendapatkan dua
Sepotong f(x)
persamaan yang melibatkan a dan b sebagai variabel. Agar
fungsi f kontinu di x : 0 dan di x : 1 seharusnya

|g (x) ada dan l'9 f(") "au.


(t
Untuk x : 1 Untuk x 0 : tx
:
1. f(r; -1 1.. f(01:2
t.
I srnx
x+0
2. x-l+ 2. Apakah f(x) = ] kontinudix:0?
lim f(x) = -l
]5X.
f{"; = 5
t,
t_ x=0
limf(x) =2a+b=2a+2 lim f(x) = / I

Icosx
x+1 x+0
3. agar lim f(x) = f11; 3. agar lim f(x) = 119;
x+1
. -3
makaa__
makab:2
2

I(alkulws Limit
Jawab:
Untuk x : 0

l. f(0)= 0 =0
cos 0
/'t\
2. Iim f(x) = liml
x+0 ,_0|( SlnX
-I-
,

:ls"#
=
lis*l'$,-"
=0
-0
3. l1,rl"l= f(0)= 0
Jadi, f(x) kontinu di x : 0

3.7.3 f enis-f enis Ketidakkontinuan


Terdapat tiga jenis ketidakkontinuan yang dipelaj ari pada
3.7.2 Sifat-Sifat Fungsi Kontinu
buku ini, ketidakkontinuan terhapuskan, ketidakkontinuan
Bukti formal untuk teorema-reorema berikut ini tidak
loncat, dan ketidakkontinuan tak hingga.
diberikan.

Sesuai dengan nama jenis ketidakkontinuan ini, ketidak-


kontinuannya dapat dihapus dengan cara mendefinisikan kem-
bali nilai f(a).

tlul
H
il
ll

Perhatikan fungsi yang didefinisikan


[rr!3r x +
f(*)=t; . *=
0

L. Apakah fungsi f(x) kontinu di x : 0?


2. Apa nilai f(0) agar f(x) kontinu di x : 0 ? 3.8 SOAL TATIHAN
1. Hitung limit berikut ini!
0 karena f(0) : 0,
Jawab:
1. Fungsi f(x) tidak kontinu di x :
(1- 2x)-1
tan3x 3 '. tan3x = .) a. lim hm( Ji* +3"-(zx+r)J
sedangkan l_,Sft"l=l,T
X =rl5 :* "-r (x _ 5)/ )

* f(0). (y + k)' - y' 3x5 + 2x3 -l


sehingga
I'Sft"l b. ,,-
k+0
lim
,-L
k 6, +x2 -10x4 -Bx6
2. Dengan mendefinisikan kembali f(0)
: nlla\ ,. xt -64
) ^tau c. Irm . k. lim (2 + x)i
I x+4 yL x+l
-l$
fungsi f di x : O adalah
i, maka akan didapat
,. 4-J;.
lim f(x) = f(0) sehingga f(x) kontinu di x : 0' d. ltffr
x-tt )\(-y/
I.
5AIr"tO" .r -h(+x-e))
x+0
-
x+2 .. _2sin x
m. ltm
l- T-
- 7Vx'+5 xJ7I X-rf,
l
.)

,. slnx - slnD
,r. ltm
x+p x_p
Atau, limit kiri fungsi f di titik x :
limit kanan fungsi f di titik x = ^
a tidak sama dengan
o
b. lim ( t _4-ro
r ) ri*[J*,_x_J;1)
o. x+-\
- -!5' l2-*' I )
x3
h. lim
x+-4- Ti=
{

2. Periksa apakah limit fungsi berikut ini ada (dengan ter- 5. a. Tentukan nilai a ag ar fungsi:
lebih dahulu mencari limit kiri dan limit kanannya)!
) Isin (x + 1)
; x*-1
a. t(x)= r_r^, jikaxmendekati0 f(x)=l *-*, 1
l
r:- [, , - -_t

^l:t-_) _t kontinudix: -1
b. f(x) = '-^
n
, jika x mendekati 27
-3 Vx
b. Tentukan nilai a da n b agar f(x) kontinu di x
-11 -q
danx:3 --3
c. f(x): ---+, jika x mendekari 9
-81 + x'
l3x+6a ; x<-3
J. Diketahui f1x1= -3<x<3
l3ax-zb ;

It_ *' : x<r lx-12b ; x>3


f(x)=] 3
l

I
; x=1
L. Tentukan k dan m, <* 0 agar fungsi
|.*-1 ; x>1
I tank*
a. Tentukan nilai Iim f(x)
lx ; x<0
b. Apa f(x) ko.rtirr.. di x = 1, jelaskan!
f(x)=J * I x:0
3".,, + zkz,,1 t2
4. Diketahui t
I

". ,.'' ; x>0


kontinudix:0!
[
|
:"2 -5
2x-)
x+.1
'
x<1
f(x)=l p*Zr , x=1
l.D.r-J:,,
x-l x>1 6. Definisikanf(0)agar f(x)= l[- *r -r kontinudix:0
I )
x- !

Tentukan :

a. lim f(x) 7. Apakah jenis ketidakkontinuan fungsi berikut rerhapus,


x+1
loncar, atau tak hingga. Jika terhapu, d.firi.ikr, k.mtali
b. lim f(x)
x +1* f(a) agar kontinu di x = a.
c. B, agar f kontinu di x : 1

Kalkulus
Limit
x2 -2x-8 ; x+-2
- x-t2
a. f(x) = di titik x: -2
a
J 1x=-2

-11 ; x +-2 1

b. f(x) = "t
di titik *:,
7
T.r*rrrran Ftrngsi
5 ;x =-2
f'"
. l9-*' ; x<3 dititikx:3
c. t(x):
{ :x ; x>3
/.
t. L
I a
{J-VX -r ,: JI
d. f(x)= di titik
PEN DAH U LUAN
"-Jl
ffiWurunan adalah fungsi yang merupakan laju perubahan
ffi sesuatu terhadap sesuatu. Turunan adalah salah satu
ffi bagian dari kalkulus yang sangat banyak digunakan di
berbagai bidang, misalnya digunakan untuk menghitung ke-
cepatan) percepatan, dan lain-lain.

4.1 DEFINISI TURUNAN


Sebelum membahas turunan, terlebih dahulu akan diper-
kenalkan laju perubahan rata-rata yang dapat terjadi pada
beberapa peristiwa. Misalnya, pertamd pada peristiwa benda
yang bergerak sepanjang suatu lintasan dapat diukur kecepatan
rata-ratanya, yaitt jarak yang ditempuh dibagi waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut, misalnya dalam
r q

km per jam. Kedua, pada peristiwa pengembangbiakan bakteri Secara umum, laju perubahan sesaat pada t : a dinyata-
dalam suatu media pembiakan dapat diukur laju pertumbuhan kan sebagai berikut.
populasi bakteri, misalnya dalam persen per hari. Ketiga, pada ,. S(t) - S(a)
alat pengukur curah hujan dapat diukur rata-rata curah hujan um
t-)a
........... (4.1)
t_A
bulanan, misalnya dalam cm per bulan. Besaran-besaran se-
perti kecepatan rata-rata, laju pertumbuhan populasi, rata- Atau jika t : a * h, maka laju perubahan jarak yang
rata curah hujan merupakan contoh laju perubahal rata-rata. ditempuh benda pada saat t : a adalah
Secara umum, laju perubahan rata-tata selama periode waktu
tertentu adalah jumlah perubahan dibagi waktu yang dibu- ,.* S(a + h) - S(a)
(4.2\
h-+0 h
tuhkan untuk berubah.
Proses itu disebut diferensiasi dan hasilnya disebut deri-
Co*tah,4,l
vatif atau turunan. Secara matematis, turunan didefinisikan
Sebuah mobil bergerak sepanjang lintasan tertentu, jarak sebagai berikut.
yang ditempuh saat t detik setelah bergerak adalah S(t). Pada
detik ke-20 jarak yang ditempuh 200 m, kemudian pada detik
ke-40 jarak yang ditempuh 400 m. Laju perubahan jarak rata-
rata yang ditempuh benda dari detik ke-20 sampai detik ke-
40 adalah
laju perubahan jarak rata-rata

- At- 4oo
AS
-2oo -2oo = 1o m/detik.
40-20 20
Pada contoh 4.1 dihitung laju perubahan jarak rata-rata
selama detik ke-20 sampai detik ke-40. Sekarang yang menjadi Jika limit pada (4.3) ada, maka f dapat diturunkan (diffe-
rentiable) di x. Tirrunan suatu fungsi pada satu titik tertentu
pertanyaan, berapa laju perubahan jarak yang ditempuh mobil
didefinisikan sebagai berikut.
pada detik ke-20. Laju perubahan jarak yang ditempuh mobil
pada detik ke-20 disebut laju perubahan sesaat. Laju peru-
bahan sesaat mobil pada t : 20 dinyatakan sebagai berikut.

,. S(t) - S(20)
t)20 t - 20

.,.;, t...':1..J.e?.,'.. Kalkulus Twrunan Fungsi

, t,l,ll i,:ltlirlll:']ll ,:'

'.,.].,
r
Jawab:
l. f(x+Ax)-f(x)
f'(x1 = Ax+0
1irn
Ax
(2(x+Ax)+3)-(2x+3)
lim
= Ax+0
Ax
2x+2Lx + 3 -2x-3
lim
= Ax+0
Ax
2Lx
lim
= Ax+0
Ax
= Axlim
')-')
-0

Notasi yang sering digunakan untuk turunan fungsi y : Jadi, turunan dari f(x) : 2x * 3 adalah f'(x) : 2.

f(x) adalah:
l. f '(x) atau y' notasi Lagrange 2. f'("): JiTn f(x+Ax)-f(x)
Ax
^dfdv atalu r
/-. notasi Leibniz
-dx dx
3. D"(f) notasi Operator D. = Ar-+0
lir-r-t
x * Ax x
AX

Contoh4,3, -Ax
,.
ltm
(x + Ax)x
Tentukan f '(x) dari: = Ax-+0
AX
1,. f1x1 : 2x -t 3
.. 1 -Ax
ltm
= &x-+o
2. f(r)= 1 x
fu1 (x + Ax)x

3' r. 1 -'l
f(")= J" l"-+o (x + Ax)x *,

a adalah f'(x)= -12


1

Jadi, turunan dari f(x)=


x x

I(alkulws Tkrunan Fungsi


3. f'("): JiTn f(x+Ax)-f(x)
Ax

= lim
J"+4"-J;
Ax+0 Ax

lim
= AxJ0
J"+4" -J" J"+1" +J"
J"+4"+J"

Bukti Sifat 1
Jadi, turunan dari f(x)= Jx adalah f'(x)=
1
Jika f(x) : s, maka
2Jx
f(x + ax)- f(x)
9G)=
clx
lim =limt-t-limo=o
Ax-+0 AX Ar+0
Berikut ini sifat-sifat yangdigunakan untuk memperoleh Ax-+0

turunan fungsi. Sifat-sifat tersebut diperoleh dengan meng-


gunakan definisi turunan. Dalam diktat ini, sifat-sifat tersebur Bukti Sifat 3
tidak dapat dibuktikan semua. Anda yang berminat untuk se- d ,_- - --., ,,- r(" + Ax)t v(x + Ax)- ["(")t rG)]
mua bukti dapat melihat padareferensi dari diktat ini. ' ax +o
dx' Ax
u(" + Ax)- u(x) + v(x + Ax)- v(x)
lim
= Ax-+0 lim
Ax+0

=*(")**r,l

dy
Tentukan dari:
dx
1- a-y: 2 b.y: nE r.y:TE d.y:.

IQlkulus Tkrunan Fungsi


r1
2. a'y:x b.Y:" c'Y =x2 d.y: x". A.:
dv
dx
=*(Y:E_1)
5 UY
L.
'
V
-
x{/x = (5r' * rf,3*' )* k' - tlrox + t)
A))
3. Y=x'**x--x
4. ,=(5r'**[*'-r) J.
dv a [ "' )'"
x 2
r
ox dx I x3-* )'u
5. l- i
x" -x

Jawab:

1. , *(z)=o (-.
ft )=o Berikut ini rumus-rumus turunan fungsi yang diperoleh
dari definisi dan sifat-sifat tersebut'
o fG)=o d. 9G)=o
dx

, d[*'i ,
z. ,. +(r)=
dx
1*o =l C.
dxz=-X
-.1l

o. *ox (*z )= zx . *[+l=]r" -')= -3'-'


d( : ) d f1)=ra(*i)
d"( i
"' d*l*v" ,l
dx(x%)
.(-1*-+ )= -0"-l
|.3 )

3 *=*oo*1*'-x)=#.*P P
=4x3+3x-1

TwrunanFungsi
Kalkulus
Lanjutan ebniith:r4l*:

Tentukan
!I d"ri,
dx
l' I:e"sinx
COSX
) v=
x

Jawab:
,l' d(.. rin")=t , d(sinr)r d(.- )stnx .

d* d" *
Bukti Rumus 1 = e" cosx+e'sinx
Dari definisi turunan, turunan sinus adalah
d(sinx),.-^ sin(x+Ax)-sinx ', _ld /cosx
_ \l= X
d(.o'*) dlx)
a, - dx'COSX -XSlnX-COSX
dx Ax-+0 AX '' d"l x ) x2 x )

2 cos I (2x + Ax )sin * Ax (rumus jumlah


= Ax+0
Iim
Ax dan selisih)

tin*& 4.2 ATURAN RANTAI


= 2 limcos*(2x
&r-.>0
+Ax)' lt*
A,x-} Jika y : f(u) dan u : g(x) dapat diturunkan, maka ba-
AX
gaimana cara mendapatkan turunan dari komposisi fungsi
= z(.osr)j = cosx y:(f o gXx)? Aturan yang digunakan unruk mendapatkan tu-
runan dari komposisi fungsi disebut aturan rantai (Chain Rule).
Bukti Rumus 3
Dari sifat turunan, turunan tangen adalah
q*u, *,ir o(i.j"
d(tan x) d /sinx) .or r,
"
)

dx
-d"tcosxr (cos*f
cos' x + sin2 12
= ----l-- = sec x
cos' , COS- X

i,,:, Kalkwlus TwrunanFungsi


r
.2.1 Y:sin3x
dY Misalnya, Y : u3 dan u : sin x sehingga
dy ^)
= Ju-
Jika y =2(5x+1)2 tentuk", !
du
dx
du
dan,=cosx,maka:
Jawab: clx
Cara I
4I = !I.9 = 3u2 .cosx = 3sin2 xcosx
dy _ d(2(5x + 1)'z) _ d(50x2 +2Ox+2) dx du dx
= 100x + 20
dx dx dx
3. ,' = ---1-
(2x + 1)'
Cara II
y :
Dengan memisalkan u
Zuz sehingga:
: 5x * 1, maka akan didapat tdx 4(2"dx* lY = -z.e*+
= - \--- 1f,
-/ . 4@" r-I
dx
dy _ dy. du
Lx+tY'-2=
\ / -4 -
dx du dx (zx+tf3

fl = torltr) = 4(sx + t) s = loox +20 Secara umum, jika y = (fn o fn_r o... o f, ofr{x) maka tu-
gI if' dt.L
dx = df,-r df"-2 9+,
runan dari y adalah untuk lebih
df, dx
jelasnya perhatikan contoh berikut!
Tentukan 9r drri,
dx
1. Y: sinx3
dv
Misalnya,Y: sinudanu: x3sehin
gg' = cos u Tentukan !I dr.i
dr-,
dx
.du-)
dan
**
= -Jx'. maka: 1. Y= trrr'(e-t )
dx
dv dvL.-du
' ,[?i
1.
__L = = cosu. 3x2 =3x2 cosx3 2.
dx -du dx
r-

Jawab: dv
a. ---r, anggap y : g(x), turunkan f(x,y) : 6 g".-
(,r"'' (."' ))= z r"n(.. ' ,..'(."' ). ."' :*'
1..
* ). hadap x dan y dengan mengingat bahwa y : g(x)
sehingga setiap menurunkan fungsi y harus di-

= -1k' * rfl .2x kalikan $


dx
1",rrrn rantai), kemudian sederha-
2' nakanlah!

Ika jf dianggap : h(y), maka turunkan f(x,y) : 0


"
4.3 TURUNAN FUNGSI IMPLISIT terhadap x dan y dengan mengingat x : h(y) sehing-
ga setiap menurunkan fungsi x harus dikalikan
dx
(aturan rantai), kemudian sederhanakanlah!
*
gi6ffililfiS
dy
Dapatkan dari xa y * cos(xy) : /.
Beberapa contoh fungsi implisit: Jt- 5x+4y -7 =0, dx
xo y * cos (xy) : 2 (fungsi yang tidak dapat/sulit dinyatakan y
sebagai fungsi dalam x). Untuk mencari turunan fungsi terse- Jawab:
but digunakan teknik yang disebut penurunan fungsi implisit. d(*oy +.or(*y)= d(z)
Langkah-langkah untuk mendapatkan turunan suatu dx dx
fungsi implisit adalah sebagai berikut.
: d(*'y) , d(cos(xy))
1. Ubah f(x,y) : 0 menjadi y : g(") atau x h(y) (jika
dx dx
mungkin), maka untuk mendapatka., $dx ,rru $dY 4x\y +** +-ri.,(*yfy**9
ox dx/)=o
I
tinggal menurunkan y : g(x) atau x : h(y) seperti
fungsi eksplisit. (*o -"sin(xr)* = --4rty+ysin(xy)
2. Jika langkah 1 tidak mungkin dilakukan, maka untuk
mendapatkan: dy -4x3y+ysin(xy)
xo - x sin(xy)

tt tll
Kalkulws TurunanFungsi

I
gtr! l i

Daoatkan !L drri v : arcsin x Tentukan 4L drri n =(r* 1).,


clx dx \ x)
Jawab: Jawab:
y : arcsin x atau dapat ditulis x : sin Y
lny=",r[r.1J
Dengan menurunkan kedua ruas dari fungsi tersebut,
maka akan diperoleh:
d(x)
=
d(siny) P=*[",{,.+))
dx dx
-l - dv
cosv '
'dx ,)-t"'' ;:: = r r"[r .1). " [, * i)'{_ "-,)
../r a-
dy= 1
dx cosy $i * ='[,"['.+).,. ['*+i'f "-|
dy
dx Jl=

4.3.1 Turunan Fungsi Berbentuk y = [f(x)]st-r 4.4 TURUNAN TINGKAT TINCGI


Untuk menurunkan fungsi berbentuk y : [f(x)]st") dapat
digunakan teknik penurunan fungsi implisit dengan langkah Turunan dari y = f(x) yaitu y'-4 adalah rurunan
berikut.
1. Ubah fungsi y : [f(x)]ct"r dengan melogaritmanatu-
pertama dari y terhadap x. Tirrunan pertama dari y mungkin
ralkan kedua ruas sehingga menjadi . iu,ga dapat diturunkan dan turunannya adalah
2. Tirrunkan fungsi hasil langkah pertama dengan meng- _ d (dV )_ a'y
.,,,_ dy'
/ -dx-d"Ia.]-a",
gunakan teknik penurunan fungsi implisit.

TurwnanFwngsi
r ----__l

disebut turunan kedua y terhadap x. Jika y" dapat diturunkan, Jawab:


maka turunannya adalah Y'= nxn-1

v
,,, dy" a(d'y)
:-:-r r=-
a'y y"= n(n - 1['-z
' d* dx[dx',| d*' y"'= n(n - 1Xn - 2\*"-:
-

y(o) = r,(, - 1X" - 2h -3!'-+


disebut turunan ketiga y terhadap x. Selanjutnya, jika y mem-
y(u) = r(r,-1X"- 2h-3) ("-k+1!^-k
n! ^,.
punyai turunan-turunan yang dapat diturunkan maka disebut -("-k)^ _ v,,_ol

turunan ke-n dari y terhadap x, untuk n bilangan bulat positif.


k bilangan bulat positif, k < , -

y(n) = n(n - 1)(n -2Io- 3) . 3.2.1= n!

Sonffiir4:t.1
Tentukan y" dari Y :7 - x2 ln x

Jawab:

y'=
d(7 - x2 lnx)
o-[2"r, x+ "-,1)
;,J -2xlnx - x
dx
d(-2xlnx - x)
y"=
dx
= -['r"' +2 *1)-
xJ
r =-2lnx-3

Cs&ioh:4,12.
Jika n bilangan bulat positif tentukan turunan ke-n dari
Y: X'

$tri. I(alhwlus
,i'1#
t;:::::tlil:l
l.i:.!1:i:il

,:::':: i:l lrl; I


ir':::rirr:
r- _T

Laniutan 4.5 SOAL TATIHAN


1,. Tentukan turunan pertama fungsi-fungsi yang diberikan
sebagai berikut.
1123tr
a. y: x'--+,- --
x x' )x"'
+ Vx -15a

b. u:( ,**1)f1"-i)
':x Jtz^
" ,J

/I x- r\
2l(2"+t)
|

C. u:l
' l.5x+1 l'
tl
/ )'
rr
t-l- I"'+1
z ^
I

\x -/- )
I

e.
1- sin 0
s(0) =
cos H

f. Y=cotzx-cotx2
o
1- tanro
t' t(or) =

h.

r-i/1-..'t"
. ,(t*J")
'
Y=Sln-l_--_l
tt-Jx)
k. sect-2
f(t; =
2sect +'l

Turwnan Fungsi
r
1
l. Y= x2 cos (r, ("' -3) 1
Tentukan {dx aari fungsi-fungsi berikut!
, J.

D -..r" a. 2*' - y' :4x(y-1)


m. Y= ln J-
b. xcosy-ysinx:4
V2 +.o*
c. f+{"y =ay'
b+ x2 +b2 d. cos2y* tan(x-y):6s1zx
I

n. J"'+b'z -bhl o oo""'n


|
' e. e2*r+xlny:sin2x
cosx 1tn
f(x) = 4sin'x- 4 ,rn 1,
2 4. Tentukan 4l drri fungsi-fungsi berikut!
dx
p. y =ln2xlog2x-ln?;,o*, a. y:1cosx)'in"
b. y:(ln2x)*
q.
1

y=llog(3x2 + 2)
c. y=(x+y.["""'' -v')
-) d. Y : ln(x4')
r. y -r e. (x),'', - (x2 + sin x).
2x
.e
S.
' =ln--
Y
'L-e'* d2v
5. Tentukan -:- dari fungsi-fungsi berikut!
t. I = e3' ln cos 2x
dx'
1.
x a. u: rir[4--lr)
t)
u. Y = 22 arctanx ' \!
l
I

4
b. 3x-Zxy*y*4:0
Y= arcsec _ -2fccSC .
J3-r' 3x'+1 6. Tentukan y(') dari
c -, : )x

b. Y:ln(1-x)
2. Tentukan {dxar, 4I durt fungsi-fungsi berikut! c. y: sinx
dy
I r t z,
a. ]x=.rcos3t b. ] *=J'
ly=sinzt [y=tn(t + 4)

TkrwnanFungsi
ApliLasi Tiorurran

PEN DAH U LUAN

rc alam berbagai bidang keilmuan, masih banyak


ffi ffi masalah yang memerlukan turunan sebagai alat
ffi-# untuk mendapat solusi secara signifikan. Contohnya,
seorang kepala perusahaan ingin memilih bagaimana kombi-
nasi produksi jenis barangnya untuk mendapat keuntungan
terbesar, seorang dokter ingin mengetahui dosis obat yang
diberikan sehingga diperoleh penurunan tekanan darah ter-
besar, seorang peneliti lingkungan ingin mengetahui laju mem-
besarnya luas pencemaran polutan di laut tertentu, seorang
peneliti di bidang science ingin mengetahui gradien garis sing-
gung pada kurva yang dimilikinya dan sebagainya. Untuk
mendapat solusi permasalahan-permasalahan tersebut (atau
sejenisnya) diperlukan beberapa teori dan formula matema-
tika yang berhubungan dengan turunan. Teori dan formula
itulah yang akan dibahas dalam bab ini. Topik-topik yang di-
bahas terkait aplikasi dari turunan adalah bagaimana menen- Dari definisi tersebut terlihat bahwa m:f'(a) sehingga
tukan gradien garis singgung suatu fungsi di satu titik, bagai- persamaan garis singgung pada kurva y : f(x) di titik P adalah
mana menghitung limit dengan teorema IJHopital, bagaimana
mengukur laju perubahan yang berkaitan, bagaimana menen-
tukan nilai maksimum dan minimum suatu fungsi, dan bagai-
mana menggambar grafik suatu fungsi.

Catatan: jika dalam penghitungan diperoleh nilai m : 0, maka


Persamaan 5.2 menjadi y : f(a). Jika diperoleh nilai
5.1 GRADIEN GARIS SINGGUNG DAN
GARIS NORMAT rn : I dengan k konstanta sebarang yang bukan
0
2.3 tentang fungsi linier, persamaan garis
Pada Subbab
:
nol, maka Persamaan 5.2 menjadi x
lurus dapat dinyatakan sebagai f(x) : ax * b, dengan a.

f(x')-f(xr) x,f(xr)-x,f(x,), or. Garis yang tegak lurus garis singgung di titik singgung
n - Xr -Xz
dan b_ arau a =
Ax
S.-
(titik P) pada kurva dinamakan garis normal atau normal
Xr -Xz
kurva. Misalnya, m, gradien garis normal di titik P Dari sifat
AY
cara geometri, *..rrprkan kemiringan (gradien) garis 1
Ax
lurus terhadap sumbu x positif. Garis yang menyinggung kur-
dua garis saling tegak lurus diketahui -, = - m sehingga per-
vay : f(x) di satu titik tertentu disebut dengan garis singgung samaan garis normal pada kurva y : f(x) di titik P adalah
dan titiknya disebut titik singgung. Y-f(a):m,(x-a)
Selanjutnya, bagaimana cara mendapatkan persamaan
garis singgung kurva tersebut? Untuk itu, gradien garis sing- atau
gung kurva didefinisikan terlebih dahulu.

Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal


kurva Y : x3 di titik (1,1).

AplikasiTkrunan
Jawab: 5.2 TEOREMA L'HOPITAL
_-
y -x-_3 Pada Subbab 3.6 ada tujuh bentuk tak tentu limit, yaitu
Y':3xz O
v *-
-!w 0.*-
m = y'(1)= : *-To o0 +*0 danl+-.Caralainuntuk

Persamaan garis singgung Y : x3 dr titik (1,1) adalah menyelesaikan bentuk tak tentu adalah dengan menggunakan
y- 1 :3(x - 1) atalry : 3x - 2 teorema IJHopital. Keunggulan teorema L Hopital yaitu bisa
Persamaan garis normalnya adalah y -1=-l(x-1) menyelesaikan ketuluh bentuk tak tentu tersebut.

Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal


kurva x' + y': 1 di titik f,r Ji,lJi)t
Jawab:
Dengan melakukan turunan pada persamaan lingkaran
x2+y2:ldiperoleh
!k,
dxt-
+ t )= arrt
r,
' dx"
2x+2YY'=Q
Untuk bentuk-bentuk tak tentu selain 9 Or, * hrrm
y'= -1v 0 *-
diubah terlebih dahulu bentuknya sehingga jika dilakukan sub-
t!J'
_:r,l[i, stitusi langsung didapatkan bentuk |0 ,r", fr@ ,.p.rti prd"
],ul=_ G=_, '
2 Subbab 3.6.

Sehingga persamaan garis singgung x2 + Y2


: I di titik

$Jt,+Jr)adalah y -+J, = -1(* -+Jr)atauv = -x+ Ji Hitung:

Dan persamaan garis normalnya adalah: 1,. li* *.- 1 .. 11


hm___
x-1 yz-l x-+0 gln 1 x
y - +J, = *- iJi ut^uy : x

IQlkwlws AplikasiTurunan
r

Jawab: 4. Dari sifat logaritma natural didapat:


l. Jika dilakukan substitusi langsung didapat +1' -
lirn
e\+a
lnf1x18(x) lim g(x)lnf(x)
= exJ.
-1
5. dari
lESt"l lnf(x) mempergunakan
Penyelesaian
sehingga
tEi* =t.,y*:l perhitungan Subbab 3.6 atat teorema liHopital.

Jika dilakukan substitusi langsung didapat rc - - sehing- Contoh:$.4


ga untuk menghitung limit tersebut harus dilakukan
Hitung *t'
perubahan pada lim ,' -1 menJad
x-sinx
hm-
lr13
x+u sln x x x+0 ; g1n ;
Jawab:
(jika dilakukan substitusi langsung didapr, Jika dilakukan substitusi langsung didapat -0 sehingga
*1. untuk menghitung limit tersebur harus dilakukan p.rrb"i'i,
Dengan demikian,
paday =
,.11,.x-sinx
llm---=llm
0 1T"r/'menjadi
x-05ipy I x+0 XSinX 0 1/x
'

Y = lim el"'
lim 1- cosx
= x+0ginx+XCOSx
0
0 11 ,..,,,
slnx = ex)@
= lim
x+0 /6ss;1
-0
-xsinx 2
di mana lim li-1lu .. lnx
Irm_
Untuk menyelesaikan tiga bentuk tak tentu yang terakhir x+@
= xJ-
X
- x+- dilakukan
X
(00, t -0, 1t*) dengan menggunakan teorema LHopital di- substitusi langsung didapat ),
lakukan dengan langkah-langkah berikut. maka

1.. Dari sifat eksponensial, f1x;s(') -.lnr1x1s(x)


.. lnx '' llx
llm-. =llm--=- 0
2. Limitkan kedua ruas, diperoleh: x+- X x+@7 1

lim f (x)et.)
x-)a
- 1'*
xra
.ln
f {x)s(*)
Sehingga
lirn ln f11;s(') li,, *1/'
3. Dari sifat limit didapat lim f(xf'.) = e\rr I = e'--
x -)a

r//t+i
Kalkwlus
AplikasiTwrunan
5.3 LAIU PERUBAHAN YANG BERKAITAN
Jika udara dipompakan ke dalam balon karet berbentuk Sebuah bak air berbentuk tabung dengan tinggi 10 cm
bola, maka volume bola akan bertambah. Akibat pertambahan dan jari-jari alasnya 5 cm. Jika mula-rnula berisi penuh air,
volume balon, lari-jari balon juga bertambah. Laju pertam- kemudian air dikeluarkan dengan laju 2 cm3/menit, berapa
bahan jari-jari balon dap at dihitung dengan menggunakan laj u laju turunnya ketinggian air di dalam bak pada saat ketinggian
pertambahan volume balon. air 5 cm.

Jawab:
Langkah 1
Variabel
V : Volume air di bak pada saat t
y : Ketinggian air di bak pada saat t
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan
permasalahan laju perubahan yang berkaitan.
L Sketsa gambar yang berhubungan dengan permasa-
lahan, lalu berikan variabel dan konstantanya!
8, Konstanta : Volume bak.
Ketinggian bak : 10.
Jari-jari alas bak : 5.

2. Tuliskan informasi numerik yang diberikan! Langkah2


3. Tuliskan apayang akan dicari (nyatakan dalam tu- Informasi numerik
runan) !
4. Tuliskan persamaan yang menghubungkan variabel *
rdt = -, (Volume air dalam bak berkurang)
yang diberikan!
5. Tirrunkan persamaan langkah 4, sesuaikan dengan Langkah 3
langkah 3!
6. Substitusikan informasi numerik yang diketahui! Yang ditanyakan: laju turunnya ketinggian ai, 1Sy pada

Selain langkah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah


saaty - 5

laju perubahan dinyatakan dengan turunan. Jika kuantitas


Langkah 4
suatu variabel bertambah, maka turunan variabel tersebut
Persamaan yang menghubungkan variabel.
bernilai positif, jika kuantitas suatu variabel berkurang maka
Y = 25 rc y (volume air dalam bak pada saat ketinggian
turunan variabel tersebut bernilai negatif. Laju perubahan ter-
air y).
hadap t (waktu) biasanya ditulis sebagai laju perubahan.
Persamaan tersebut mengandung V dan y.

AplikasiTurunan
Langkah 5 Pada titik x yang mana agar f (x) akan menjadi nilai eks-
Turunkan Y : 25 n y terhadap t. trem? Jawaban atas pertanyaan tersebut ada pada definisi
dan teorema berikur.
dV /\1r 'dv
--dt dt ffi
dy_ 1 dV
dt 25n dt
Langkah 6
Padasaaty:5
dY: I (-'t\=- 2 ,^/
dt 25 ru' 25tr / menft

5.4 MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI


Grafik atau kurva dari suatu fungsi mungkin fluktuatif
atau menunjukkan gejala turun naik. Jadi, mungkin kita da-
patkan nilai maksimum dan minimum dalam sebuah kurva
fungsi. Definisi nilai maksimum dan minimum adalah sebagai
berikut. Jaminan kewujudan nilai ekstrem terdapat pada teorema
berikut.

Misalny4 funpi f mempunyai domain selangldantitikc E I'


a: .rri
Nilal,.fi (ql,,,diseb*t rhildi ,
jik,*,,,,f ,{e).'x.,.f..'tx}i,, ,,

rNitx,r.,ftl di ui ,,
'b.. $ililwi umii ,f,:k).s,f ap,:r,,,,

x€1,
c. Nilai f (c) disebut nilai ekstrem fungsi f di I jika f (c)
nilaixiaksffiumi:alau'!1:ila1l*+s.1'sl{mr.:.:],]:.:.:.:i,':l]:]:,,::,,':...t.]t:..,.,],.]'.,::t,.,,,:..
Cara Menentukan Nilai Ekstrem pada Selang Tertutup
:,,.i,,l-,,,
Misalnya, fungsi f terdefinisi pada selang tutup I : [a,b].
Menentukan nilai ekstrem f dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut.
1. Tentukan semua titik kritis dari fungsi f pada selang I! Tidak ada nilai r yang membuar s'(t) tidak ada
2. Hitung semua nilai f(x), dengan x titik kritis!
3. Nilai fungsi yang terbesar dari langkah 2 disebut se- Langkah 2
bagai nilai maksimum. Nilai fungsi terkecil dari lang- s(0; : 5
kah 2 disebut sebagai nilai minimum. s(n) : -3
3
Metode menentukan nilai ekstrem untuk fungsi seperti s(1rc1: -1
pada langkah-langkah tersebut dapat digunakan untuk menye-
lesaikan masalah riil yang melibatkan penentuan maksimum Langkah 3
atau minimum. Akan tetapi, untuk bisa menyelesaikan masalah Didapat s-"k, : 5 dan sn,i, : -3
riil tersebut terlebih dahulu harus membuat model matema-
tikanya dalam bentuk fungsi. b. Misalnya, x dan y adalah panjang pagar pada sisi
dalam gambar
.fiontok$;$;
Tentukan nilai maksimum dan minimum dari fungsi
s(t) = 6o, 2t + 4cos t, dengal 1= 16,1n]

b. Seorang peternak mempunyai kawat 80 meter. Pe-


ternak tersebut akan membuat tiga kandang identik
yang dipagari oleh kawat (seperti terlihat pada gam-
bar). Berapa lebar dan panjang pagar harus dibuat
agar luas daerah yang dipagari maksimum ? Berarti: x + y : 80 -+ y : 80 -x
Luas kandang:
Jawab:
a. Langkah 1 L= !*, =!*(80 - x) = 40x -;*,
1
Titik kritis dari ujung selang adalah t : 0 ,1n.
Titik kritis dari titik stasioner didapat s'(t) = 6 Jadi, L(x) = 4Ox- 1*,, x e [o,go]
-2sin2t-4sint:0 2
Untuk mendapatkan luas maksimum, lakukan langkah_
-2sin2t-4sint:0 langkah berikur.
-4sintcost-4sint:0
-4 sin t(cos t + 1) : I
sint:0 cost:-1
t: 0 atau t: TE

s,lrffiili Kalkulus
i:!I:: ji.;:!::ji!i:r:r;j;iil
::!i:q ::ii!!;flr:i:Iil
Langkah 1 Laniutan
Mencari titik kritis
a. x: 0r 80
b.U(x):40-x:0
x:40
c. Tidak ada nilai x yang membuat I- (x) tidak ada

Langkah2
L(0) : g
lika dihubungkan sifat kemonotonan dan turunan per-
L(40) : 999 tama, maka pada teorema berikut diperoleh cara menentukan
L(80) : g kapan suatu fungsi naik atau turun.

Langkah 3
: 800
L-nu.
Jidr, agar luas kandang maksimum lebarnya harus x
:
: 40 meter dan panjang pagal : Y : 80 - x : 40 meter.

5.5 MENGGAMBAR CRAFIK


Beberapa gambar grafik fungsi sederhana terdapat pada
Bab 2. Untuk fungsi y : f(x) yang gambar grafiknya lebih
rumit dapat digambar dengan terlebih dahulu menggali lebih
banyak informasi dari fungsi tersebut. Informasi dari fungsi Dari analisis terhadap bentuk geometri grafik yang meng-
tersebut diperoleh antara lain dengan menggunakan turunan arah ke atas atau ke bawah, didefinisikan suatu sifat cekung
pertama dan turunan kedua. ke atas atau ke bawah sebagai berikut.
Berikut ini beberapa sifat fungsi dan caramenentukannya.

,/lil+
AplihasiTurwnan
Serupa dengan sifat kemonotonan fungsi yang bisa di-
tentukan dengan turunan pertama, sifat kecekungan fungsi
dapat ditentukan dengan turunan kedua.

Bagaimana dengan titik x di mana pada titik tersebut


terjadi perubahan nilai turunan pertama atau turunan kedua
dari positif ke negatif atau sebaliknya.

_.-$a-u@i$ifi
Tentukan sketsa grafik fungsi G(x) : 3x5 - 5x3 + 1
dengan terlebih dahulu menentukan di mana grafiknya naik,
turun, cekung ke atas dan cekung ke bawah.

Jawab:
Langkah 1

Karena G fungsi polinom maka D. = {"1" e fi}

i',:t:' Kalkulus AplikasiTurunan


r
Langkah2 Langkah 6
G'(x):15xa - 15x2
G"(x) :60x3-30x

Langkah 3
G'(x):g
5x2 (x2-1) : Q

x:0vx*1
Tidak ada nilai x yang membuat G'(x) tidak ada.

Langkah 4
G"(x) : g
30x (2x2 - 1) : 0
x:0vx: +J,
Tidak ada nilai x yang membuat G"(r) tidak ada

Langkah 5

5.6 SOAI TATIHAN


.l;;;-IJ1
-- t /r 1. Tentukan persamaan garis singgung dan persamaan garis
^--1\L normal dari kurva:
t.r"l-,:"i-:-o
-- a. f(x) - a: (x - 2)4 + 1 (di titik (3,5)
x=0
b. 3xY*Y2:2x-y diy:6
o:i.iQ c. (x+2)2 - sin (2x - y) : 16 di titik (2,4)
x= !J2
i, ,trz ii. r 2. Tentukan gradien dan persamaan garis singgung dari kurva-
x=1 0 kurva berikut!
i;i +

Kalkulus AplikasiTurunan
: (dua . (2 2 ) ,t' ,. 3 sin2x
a. t -- 1*' -3 yang seiaiar garis 4x -2y + L 0 Itml ,-
x+0\ x'
. )
Stn- X j l'$ z"
garis sejajar jika gradiennya sama)
t. lim. (secx - tanx) -. 1+ +)3'
-9 :
l11(
y : + 3xyangtegaklurus dengan garis x * 4y 0 x,
I
1*' 2

yJt - o di titik (1,1) k. lim IZx2 - iE;;: ixr + l0', n. x,0


Iinr (cosecx)''n'
C.
"Jt: x,r-\

3. Tentukan persamaan garis normal kurva Y = ]


yang seiaiar garis 2x - 3Y - 4 = 0!
r B-x2
o. .'i*l-al
ri.
lx+
2/
I

: [
Buktikan bahwa garis singgung kurva 3y - y' *4x - xI2 0
dan4y - 3x - x4 + x3y2 : 0 di titik (0,0) berpotongan
7. Sebuah balon berbentuk bola ditiup dengan laju pertam-
tegak lurus! bahan volume 8 cm3/menit' Carilah laju pertambahan
jari-jari balon bila diameter balon itu 4 cm!
Jika garis normal di titik
^l', - "garis y:x, maka tentukan:
5. Diketahui fungsi f(x) =
P pada grafik f seiaiar dengan 8. Sebuah batu dijatuhkan ke dalam sebuah kolam yang te-
titik P nang. Lingkaran riak sepusat menyebar dan jari-jari dae-
^.
b. persamaan garis singgung dan persamaan garis nor- rah yang-beriak bertambah dengan laiu 16 cmldetik'
mal di titik P Denganlaiu berapa luas daerah beriak bertambah pada
waktu jari-jari lingkaran 4 cm.
6. Hitung limit berikut!
.. Zx+lnx-2 9. Di sebuah pasar setiap hari tersedia x ribu peti jeruk'
a. Itm e. ,\a(" -4)sin 5

x-r 2x'- - 2x Harga setiap peti adalah p dolar dan persamaan perse-
.. 3lnx - 4 -1 diaan adalah p* - 20P - 3x t 105 : 0
f. lim ( x -;)tan irx 250 peti
b. Irm
xJF X *-,tL Jika persediaan harian berkurang dengan laiu
p.r huti, berapa laiu perubahan harga jeruk, jika perse-

,. ln(2 - x) diaan harian 5000 Peti?


C. lrm S.
-
lim (arccos x) (sec x)
x+l 1l x+0'
cos-x 10. Sebuah tangga yang panian gnya26 kaki bersandar pada
2
sebuah dinding vertikal. Kaki tangga ditarik menjauhi
d. lim xln 2x h. rim ( "_ --1-l dinding dengan laiu 4 kakildetik.
\JO' "-r [nx x-1 )

llil,+
r
a. Berapa cepatkah puncak tangga meluncur ke bawah 13. Carilah luas terbesar dari empat persegi-panjang dengan
sepanjang dinding ketika kaki tangga berada 10 kaki sisi alas pada sumbu-x dan titik-titik sudut teratas pada
dari dinding ? kurva t/z lingkaran x2 + y' : 251
b. Pada laju berapakah luas dari sebuah segitiga yang
dibentuk oleh tangga, lantai, dan dinding berubah 74. Sebuah pabrik kotak-kaleng terbuka bermaksud meng-
ketika jarakantaradinding dan kaki tangga 10 kaki? gunakan lembaran-lembaran kaleng yang berukuran
8 cm x 15 cm dengan memotong bujursangkar-bujursangkar
1,1,. Seorang anak sedang main layang-layang yang berada yang sama dari keempat sudutnya dan melipatnya ke
pada titik A dengan ketinggian 30 m tepat tegak lurus di atas. Tentukan panjang sisi bujursangkar yang akan di-
atas kepala anak tersebut. Kemudian layang-layangter- potong apabila kotak terbuka yang dibuat dari setiap lem-
sebut bergerak menjauh secara horizontal (atau tegak baran kaleng mempunyai volume terbesar!
lurus terhadap garis hubung A dengan anak tersebut)
dengan laju 5 m/det. Berapa kecepatan benang layang- 15. Misalnya, pengurangan tekanan darah seseorang tergan-
layang harus diulur saat jarak anak tersebut dengan tung kepada banyaknya obat tertentu yang digunakannya.
layang-layang sejauh 50 m? Jadi, bila x mg obat yang digunakan, maka pengurangan
tekanan darah merupakan suatu fungsi dari x. Misalnya,
t2. Sebuah kereta dengan laju 0,8 km/menit melintasi jalur f(x) mendefinisikan fungsi tersebut dan f (x) = ]x21k - x)
yang lurus bergerak ke arah timur menjauhi kota S, se- dengan x di [0,k], di mana k konstanta positif, tentukan
perti tampak pada gambar. Sebuah kamera video sejauh nilai x sehingga didapat pengurangan tekanan darah
0,5 km dari S difokuskan pada kereta. terbesar !
a. Nyatakan z sebagai fungsi dari x!
b. Berapa cepat iarak kamera dan kereta bertambah t6. Akan dibuat sebuah cermin yang terdiri atas gabungan
ketika kereta berjarak 1 km dari kamera? persegi panjang dan cakram setengah lingkaran berjari-
c. Berapa laju perubahan sudut kamera (satuannya rad/ jarir pada bagian atasnya. Diketahui keliling cermin 6 m.
menit) ketika kereta berjarak 1 km dari kamera? a. Tentukan fungsi luas L dalam variabel jari-jari r!
S xkm b. Tentukan panjang, lebar persegi panjang dan jari-
jari cakram setengah lingkaran yang harus dibuat
agar luas cermin maksimum (untuk memudahkan
0,5 km perhitungan, gunakan n : 3)!

17. Sebuah poster ingin diisi dengan barang cetakan seluas


50 cm2 dengan garis-garis tepi berjarak 4 cm masing-

AplikasiTwrunan
7-

masing pada bagian atas dan bawah dan 2 cm pada tiap-


tiap sisi samping. Carilah ukuran-ukuran poster agar luas
poster adalah minimum!

Untuk nomor 18 sampai 22, buatlah sketsa grafik fungsi


dengan terlebih dahulu menentukan titik ekstrem dari f, titik
belok, selang di mana f naik/turun dan f cekung atas/bawah!

18. f1x1 :x3-2x2-x-l


19. f(x) :x4-6x2+1
2
Integral
20. f(") (x+2)3 ("-1)'
21,. f(") 2x3t2 - 3x
22. f(x) : (x-14)213 (x-1)1/3

PEN DAH U tUAN

ada bab sebelumnya telah dibahas salah satu cabang


penting kalkulus, yaitu turunan. Selanjutnya akan
dibahas cabang penting lain dari kalkulus yang meru-
pakan operasi kebalikan dari turunan, yaitu integral. Jika di-
tinjau dari kata kerjanya yakni mengintegrasi, maka diketahui
bahwa integral memiliki dua pengertian, yaitu menyatakan
jumlah dari atau keseluruhan dari dan mendapatkdn sudtu
fungsi yang turunannya telah diketahui. Kedua pengertian in-
tegral tersebut akan dibahas dalam bab ini.

6.1 INTEGRAL SEBAGAI ANTI TURUNAN


Misalnya, jika diberikan suatu fungsi F(x), maka untuk
suatu kepentingan tertentu dapat ditentukan turunan dari

,// lil
r

fungsi F(x) tersebut yaitu q@ Sebaliknya, tidak jarang Secara simbol ditulis: Jf1"1a" = F(x)+C dengan
'dx
dijumpai permasalahan mencari fungsi asal yang turunannya * J adalah notasi integral
telah diketahui. * f (x) adalah integran yaitu fungsi yang diintegralkan
* dx adalah diferensial integrator yaitu kepadavariabel
Contoh,6.'tr apa kita akan mengintegralkan
F(x) + C adalah hasil dari proses pengintegralan dengan
Tentukan fungsi F(x) yang memiliki turunan
C adalah konstanta integrasi
f(x) : * (et.l)= cos x.
dx' ' Berdasarkan definisi integral tadi dan rumus dasar tu-
runan fungsi, maka diperoleh rumus-rumus dasar integral se-
Jawab: bagai berikut.
F(x) : sin x adalah salah satu jawaban dari pertanyaan
*-l''*
d sir
tersebut karena = cosx. Dalam hal ini kita sebut F(x)
dx
sebagai anti turunan dari f (x). Akan tetapi, ternyata masih
terdapat banyak fungsi yang turunannya adalah cos x. Perha-
tikan beberapa fungsi turunannya adalah cos x berikut ini.
F(x): sinx * 3
F(x): sinx-2
F(x): sinx * 0,7
F(x): sinx + n dll
Jadi, fungsi-fungsi tersebut juga merupakan anti turunan
dari cos x, yang membedakan adalah suku konstantanya.
Dengan demikian, yang menjadi jawaban paling tepat dari
pertanyaan tersebut adalah F(x) : sin x * C dengan C adalah
konstanta sembarang.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa satu fungsi memiliki anti
turunan lebih dari satu dan himpunan/kumpulan dari semua
anti turunan f(x) disebut integral tak tentu dari f (x) terhadap x.
Untuk selanjutnya, kita cukup menyebutnya integral dari
f (x) terhadap x.

Kalkwlus' ntegral
r. t , :
MILIK
:lr' ltrrtt'ri'.-'t rl,r
itfl" lrdu Perpurlaaq
" ltlltrt'J r r* fin Xerrhen
.l I , t,7',ltF Pm?ind Jnna Ttmur
7

Selain ada beberapa rumus integral untuk fungsi yang untuk membuktikannya cukup dengan menunjukkan bahwa
tidak terdapat pada rumus dasar tersebut yang nantinya dapat
dicari dengan teknik integrasi. f frCl. c)= r(x).

Buktikan J *' d"


1

n+1
+C,n+-1 !

Jawab:

Akan dituniukkan
*[#."- .c) =xn
d( 1 n+ 1
al,*r'
n*r
.c) n+1
n+1-1

xn

Dari rumus-rumus dasar dapat dikerjakan integral dari


fungsi-fungsi sederhana seperti berikut.

u.
lz a" b. J
"' d" c.
Jr-' d" a.
J:' dx

Jawab:
.. J[*-' dx = lnlxl
tr + C
".lZa"=2x*C
ax
)7- .1
lxz dx=1x2 +C
h. J7 d. J13' dx = ,- +C
ln-l
Kebenaran dari rumus-rumus dasar tersebut dapat di-
buktikan dengan mengingat bahwa integral adalah anti dari
Jika kita perhatikan contoh 6.3, integran masing-masing
turunan. Maksudnya jika diketahui
Jt1xl dx = F(x) + C, maka soal adalah fungsi-fungsi2,xstz,x-', 3', di mana penghitungan
integralnya langsung dapat digunakan berturut-turut rumus

'rtlrrl r;r1,:: tr:,:r::]1t1;1t,1i:p1i;1;; KAIuWIUS


,..,l[JL--..,'i,:::iiai]il,:l:,:a:i:rii..: ..:. ." ] : i i,.
.:..'
r': r
l,.',ll.,til.::l.:1i..rliilll,lilt, r*
't.l
al
no. 1, 2, 5,4.Yang menjadi pertanyaan selanjutnyabagaimana
jika ternyata integrannya merupakan penjumlahan atau pengu-
rangan, atau kelipatan dari fungsi-fungsi yang dipakai dalam
b. IQ"*:)'d" j^l: +12x+ l)d"
dx + 12Jx dx + gJdx
contoh tersebut? Seperti
JQ-t*t'' +r,-')dr, integrannya _! *, +6x2+9x +C
a
tidak dijumpai dalam rumus. Dalam menyelesaikan persoalan -)
tersebut harus digunakan sifat integral, yaitu sifat linear.
c. 111-i'E+7x
ux' * =tr+-q.3)0.
"Ix- x- x- )

=tI J
*-' dx - J x-s ' d* + , J I o.
=-llx-r *)*'t +7lnx+c
d. J(2.".'x - 3e' *,rn*)d* = 2J.".'" dx - 3Je" dx +
J tanx dx
=2 tanx- 3 e* - lnlcosxl + C

Semakin kompleks suatu integran, tentunya tidak cukup


bila kita mengandalkan rumus-rumus dan sifat linier integral
Dengan rumus-rumus dan sifat-sifat integral yang saja. Untuk itu, dibutuhkan teknik-teknik pengintegralan yang
dimiliki, selesaikan: akan dipelajari pada subbab selanjutnya. Sebagai catatan, se-
telah dikuasai semua rumus, sifat dan teknik integrasi, kita
11*/1i +7x
^. IQ - sx3t2 + *-' )d, .. J x2
dx akan dapat menyelesaikan integral dari berbagai fungsi secara
analitis dengan hasil yang eksak, tetapi masih ada beberapa
a. !Q"+:f a, dx d.
J(2se.'* - 3e' + tur") fungsi khusus yang pengintegralannya tidak dapat dilakukan
secara analitis, melainkan harus menggunakan metode nu-
merik atau metode lain yang akan dipelaiaripada cabang ma-
Jawab:
1 tematika yang lebih lanjut, seperti f ."'dr, 6i.r r)(ln r.)d, dan
a.J (, -,*''' l-x
_r
= i, dx -Jsx3/2 d* +
J1,' dx
lain-lain.
J
2 )0"
= Jz ar-5 J*t,' a* * ) !*, dx

=2x-2xs/2 +]m" +c
2

Kalkulus lntegral
r
6.2 TEKNIK INTEGRASI
Teknik integrasi adalah suaru teknik yang digunakan 5dx:dtdandx: 1a,
5
d_alam pengintegralan fungsi yang dilakukan dengan meng-
ubah bentuk integran ke dalam bentuk yang terdapat pada
Jika pemisalan disubstitusi ke soal, diperoleh:
r-umus dasar integral. Ada banyak teknik integrasi yang dapat
dipakai untuk menyelesaikan suatu persoalan integral. Dalam
Jsin5x 4y = Jsint [+.,J
subbab ini akan dibahas beberapa teknik integrasi antaralain
substitusi, sifat-sifat aljabar, dan trigonometri serta teknik-
teknik yang umum digunakan dalam text book bagi seorang = J]'i"'a'
engineer.
= cost)+ c
] t-
6.2.1 Mengubah ke Bentuk Dasar dengan Substitusi Setelah menyelesaikan pengintegralan terhadap t, subs-
Misalnya diberikan persoalan integral kembali t : 5x ke hasil integrasi sehingga diperoleh
Jf(")a", di mana
integral dari fungsi integrannya tidak dijumpai pada rumus
Jsin(sx) dx = -
(sr)* c
dasar integral, maka pada teknik substitusi ini dilakukan suaru |.o,
transformasi (substitusi) variabel x ke variabel lain (misalnya
variabel t) sedemikian hingga = di mana
Jf1";a" Jg(t)a,, Pada contoh 6.5 telah diselesaikan dengan
Jsin(Sx)dx
Jg(,)a, terdapat pada rumus dasar integral. Selain transfor-
terperinci. Dengan pola yang sama akan diselesaikan integral-
masi variabel, juga harus dilakukan transformasi diferensial
integral pada contoh 6.6 di bawah ini.
integrator dari dx menjadi dt. Untuk mendapatkan hubungan
dx dan dt dapat diperoleh dengan menurunkan x terhadap t.

Selesaikan

Selesaikanlah
J
sin(Sx) dx!
\
a. !Q"+zY dx o. tffi3r,.
,J"
Jawab:
Oleh karena rumus menghitung
r,. Jl1
x-1
a, e. Jtan x dx
Jsin(S")dx tidak ada
pada dasar integral, maka dilakukan substitusi 5x : t sehingga .. [(:" - 2)*.or(r' -"')d"
{

Jawab:
a. misal: 2x * 3: z,2dx : dz
e. ftanrd,
Seperti dijelaskan pada subbab sebelumnya bahwa
J(z* *3)2 dx =
'1,,(!a,)
integral tersebut dapat diselesaikan dengan teknik
12 ) substitusi.
=)r,' o, u=cosx, du=-sinxdx

J t,," d" = JH o" = -J+ = -lnlu l+ c = -lnlcosx l+ C


=1r'+c
6

= 3)3+ c
IQ"+ 6.2.2Teknik lntegrasi dengan Menggunakan Operasi
b. misal:x-1: urdx:du Aljabar dan ldentitas Trigonometri
Operasi aljabar yang dimaksud dalam teknik integrasi
I-io"=Jl du ini adalah melengkapkan kuadrat, pembagian, dan perkalian
bentuk 1. Sedangkan identitas trigonometri adalah semua
=lnu +C
rumus-rumus dari identitas trigonometri yang tercantum pada
=ln x-1 +C bab sebelumnya.
: : o Melengkapkan kuadrat digunakan untuk menyele-
c. misal: y x3 - x2, dy (3x2 - 2x)dx
saikan integral yang integrannya mengandung bentuk
I(:" - z)* cos(r' - "')d, fungsi kuadrat a x2 + b x * c dengan a, b, dan c
adalah konstanta dan tidak terdapat di rumus dasar
= Jcosy dy
integral. Dengan demikian, salah satu teknik yang
= siny +C dapat digunakan adalah dengan mengubah bentuk
= ,irr("'-*')+c kuadrat tersebut menjadi kuadrat sempurna.

ax'+
f b \'z (b' -q^r\
bx+c:["*
d. misal:, =(- Ji\ ar= -.1a.
ZJx
2^).l. * ]

Jry dx=-2[,Ji a,
= _z(t)zat3 +c ..r
Selesaikanlar, t--9
y, _2y+5.
- I

=
r.h-J*f '+c
4',
r
Jawab:
Dengan melengkapkan kuadrat paday'-2y t 5, maka
2
persoalan tadi dapat diselesaikan. 3x
;x' -
Selesaikan J o,
i dv -l
J y,
dv
-J (r- t)z+4
x+1"

-2y+5 Jawab:
Integran berbentuk pecahan, di mana pembilang dan pe-
Akan tetapi, setelah dilakukan pelengkapan kuadrat inte- nyebutnya berturut- turut adalah polinomial dalam x dengan
grannya tetap tidak terdapat di rumus dasar integral. Jadi, derajat 2 dan 1.
perlu dilakukan teknik substitusi, yaitu y - 1 : t, dy : dt Oleh karena derajatpembilang lebih besar daripada dera-
I dv -t dv jat penyebut, maka harus dikerjakan operasi pembagian ter-
)y,Jy+s-J0-1)+4 lebih dahulu. Pembagian yang dimaksud adalah membagi pem-
bilang dengan penyebut menggunakan pembagian bersusun,
_t.dt dengan cara membagi suku pangkat tertinggi dengan suku
- J t\22 pangkat tertinggi sampai diperoleh sisa yang derajatnya ku-

= 2 arc tan !+c


1 rang dari derajat pembagi
2
, \ 4 x-4
1 Y-1+C "'-3*
= -arc
2
tan
2 x+l - x+l x' -3*
x+l_,dengan z
-=(x-a)+-:
Pembagian digunakan jika suatu integran berbentuk -4x
4x -1
I(L
Q(x)
6.rgrn P(x) dan Q(x) masing-masing adalah
4
polinomial dalam x dengan derajat P(x) > derajat
sehingga diperoleh:
Q(x). Setelah dilakukan pembagian, maka integran-
4')a*
nya akan menjadi
ffi = H(")+
#
densanH(x) dan J;*'-3*dr=i[*-+*
x+1 rl *-lJ
S(x) masing-masing adalah polynomial dalam x yang
merupakan hasil pembagian dan sisa hasil bagi. Ten- =t-4x+4lnlx-11+c
2
tunya derajat S(x) harus kurang dari derajat Q(x).

Kalhulus
r
o Perkalian dengan bentuk 1 teknik integrasi yang inte- o Identitas trigonometri adalah teknik integrasi dengan
grannya harus dikalikan dengan suatu bentuk L( atau melakukan substitusi pada integran dengan meng-
gunakan rumus-rumus identitas trigonometri.
dalam bentuk €(d; ,rrpuya dapat diselesaikan.
g(x)

Cnntoh 6,9,
Selesaikan
J;3-2cosx
o,
I cos2x
-
Selesaikan
Jsec, d"
Jawab:
Jawab: Dengan menggunakan rumus identitas trigonometri
Integral tersebut pada dasarnya sudah ada di rumus cos2x : 1 -2sin2x
dasar, tetapi dapat juga diselesaikan dengan menggunakan
perkalian bentuk 1, seperti berikut.

Jr..r, 4, = Jse. r" ii** a*:J1-z'3!' 6*


" [#;;;'; ='[ . ', d*- [lo]* a*
r SeC/ x + SeCx tanx 2J.,r,-* 'sln-x
= dx
J secx + tanx Suku pertama, gunakan rumus trigonometri
Selanjutnya lakukan teknik substitusi, misalnya: I )-x
u : Sec x + tan x, du : (sec x tan x*sec2x ) dx
)
sin2 x
r rsecz x + secx tanx
:
lsecxdx=l-dx
J r secx+tanx sedangkan suku kedua, gunakan substitusi: u sin x, du :
cos x dx, diperoleh:
3
=l'lI'du ;3-2cosx d*= .r.'* d*- J[ 1- d,
f
J 1 -cos2x ZJ u'
=ln u +C I
='(-.or*)+ +c
= ln secx +tanx + C 2' u

=-3.or** t +c
2 sinx

Kalhulus Integral
r

6.2.3 Teknik lntegrasi untuk Integran Fungsi Trigonometri


Dalam pembahasan ini integrannya berupa fungsi trigo-
nometri yang berbentuk:
i. sin'x cos"x =lY,-;.]L
3' s'
ii. tan'x sec"x
iii. cot'x cscnx = c
iv. sin mx cos nx J6,,'t)-1fu,'t)+
b. karena m : 3 gasal, digunakan substitusi t : cos x,
o Untuk integran berbentuk sin'x cos"x dapat digu-
nakan substitusi berikut Jsin3x dx = Jsin2x sinx dx
1) Jika m gasal, maka gunakan substitusi t : cos x. =j(, -.or'*) sin x dx
2) Jika n gasal, maka gunakan substitusi t : sin x.
3) Jika m genap dan n genap, maka digunakan =J(,-t')(-at1
identitas trigonomerri :
= * t) dt
. ) l-cos2x 1 + cos2x I(,'
sln_ x ______-;_,
1

= cos_ x=
/.
= 1r' -r + c = 1[or, *)-cosr. +c
-)
a a\
.)
/

Selesaikan
c. pada soal ini m : 3 gasal juga n : 5 gasal dapat
dipilih menggunakan aturan 1 ata:u aturan 2, digu-
sin2 t dt d. e' sin2e" dx nakan substitusi t : cos 2x, dimana dt : -2 sin x dx
". J.or't Je'cos2
b. Jsin3x dx e. d, J.or'2* sin3 2x 6* =
Jcor'2x sin2 2x sin2x dx
Jcoso "
.. J.or'2x sin3 2x dx = J.or' z" (t-cos'2x) sin2x dx

=J,' (,
_t')(z at)
Jawab:
a. karena n : 2 gasal, digunakan substitusi y : sin t, =-zJk' -t')at
J.or't sin2 t dt = Jcos' t sin2 t cos t dt =-z(!r"-1t')+c
8
16 l
= I (, - sin2 t) ,in't cost dt
= -, 2*Y -](.o,2*f
= J(r- y')y' dy [*n", )..

Kalkulus
r

y : e'
d. misalnya
dy : .'dx =!( 1+2cos2x* tot4* ld*
sehingga
4'\2 2 )

Je" cos' e" sin2


e"dx = J.ot' ysin2 y dy
= !( 1* + Zrin 2* * 'i'4* )* c
karena m : 2dan n : 2 genap, 4\2 2 8 )

J.o,' y sin2y dy= J[=ol=t') r, =1i(l-cos4y)dy


gJ'
zv)av
1( lri,r+u)+c
=tl'-o
=
1J('-cos2 ')
lJ(rtn,zr )dr lrirr+"' ) +c
= = 1(,."
4' Bl. - 4 )
1
=aJl.
1[1-cosay)ou
z 1"t Untuk integran berbentuk tan-x sec"x dapat digu-
nakan substitusi berikut.
: 1
)dY 1) Jika m gasal, maka gunakan substitusi t : sec x.
si(t-cos4Y :
2) Jika n genap, maka gunakan substitusi t tan x.
:!(gl'"-1.i,r+r)+c
')
4 Untuk kemungkinan yang lain (n gasal atau m genap)
1.( , dapat diselesaikan dengan menggunakan teknik yang
- lrir+.- ) +c lain, misalnya teknik integral parsial.
8l. 4)
: : eo*itlfi,.6;f[
e. olehkarenam 0 dann 2 genap, maka
Selesaikan
J.oso, 6" = J(.or'*f d, ,. Jr..'x dx
tana x b. Jtan'6, d,
,/
=Jl z I +cos2x
)2 O"
)

2cos2x+ z, )a" karena n: 2 genap, digunakan substitusi


= cos2
llr+ t = tan x dengan dt = sec2 x dx
=iJ[ 1+2cos2x.[tft)lr. Jr..'* tanax dx = Jtadt =
1r'
*C = 1ta.r'* +c

rtltll
b. misaly:6X,dy:6dx Wffiuf.6le
Itrn'6*6*= lJtantydy
r6 Selesaikan J.t." cotsx dx

karena m : 3 gasal, digunakan substitusi t: sec y


dengan dt : sec y tany dy Jawab:
: :
Oleh karena m 5 gasal, maka digunakan substitusi t csc x
]61[,rn'y ay = ]Jtrn y tany dy
2 di mana dt : - csc x cot x dx.
6
J.r.* cotsx dx = Jcotax csc x cotx dx
=*J(""Y-1)tanYdY = J(.r.'*-t| .r. x cotx dx
tanv-,,"v )dv = J (,'- rf f at)
=
*J(...' v
=lJ,,r'y tanydy -!!r^"v av = -J(,* -zt' +t)dt

1 [, a, -1 lranv dv
o Integran bentuk sin mx cos nx, sin mx sin nx, cos
=
6J 6J mx cos nx dapat diselesaikan dengan identitas tri-
1-,' gonometri yang mengubah bentuk perkalian menjadi
=T2 * 1l.,l.orul+
6 ' 'l c bentuk penjumlahan.

1r".'r+llrrl.orul+c sinA sinB =1(cos(A-B)-.or(A+B) )


- 12 6 t
lt 2'
cosA cosB = (.or{e - B)* cos(A + B))
= 1r..'6, * 1 lrl.oroxl+ c ]
126'
sinA cosB = 11rin1e+B)+sm(A-n))
o Untuk integran berbentuk cot'x csc"x dapat diguna- 2'
kan substitusi berikut.
1) Jika m gasal, maka gunakan substitusi t: csc x.
2) Jika n genap, maka gunakan substitusi t: tan x. Sb ffi,ris.,l,i*,
Sama halnya dengan bentuk sebelumnya untuk kemung- Selesaikan Jsin 3x cosTx dx
kinan yang lain (n gasal atau m genap) dapat diselesaikan dengan
menggunakan teknik yang lain.

l,tlul
Jawab: Jawab:
Gunakan rumus trigonometri
a. misalnya,J"-1=t<ex 1 : t2 dimana dx : 2t dt
sin A cosB = +(sin(A + B)+ sin(e - n) disubstitusikan sehingga
)
2

Jsin 3x cosTx o* =i.J(si,r{:" +7x)+sin(3x-7x)!x I#=ltp*


rx)+ sin(- ax)!x = J['-iJ"
=
] t'ttr
J

=!r' - lnltl+ c
= 1 [rirr lox
2J
- sin4xdx 2"
1_

1[a].oslox + 1.or+* )* c =)u-r)-r,lJ,-rl+c


=
2[10 4 )

-1coslor+1cos4"+C
=
208
b. -isal ,* : t dimana
l;*
ar= dt disubstitusikan
sehingga

Ji dr- 1t' (e t'!t


6.2.4 Teknik lntegrasiuntuk lntegran Fungsi lrasional tfi-
1
J t\2
Misalnya integran mengandung fungsi irasional #(,
.t8dt
dengan f(x) fungsi linier, f(x) : ax * b, a dan b konstanta, =6 )
maka untuk menyelesaikannya dapat digunakan suatu sub-
r\2
stitusi sedemikian sehingga menjadi fungsi rasional. l(f-
=e J[ 2ta +4i-8* (.lu'lo,
+2 )

_ Contoh 6.1.1
(t- 2,4, 16 tg r) l+C
^ jiarc
Selesaikan =61|t'-ar'+-t'-8t+ Jz "J2)-
,Jid, 17 s 3
l xdx
a'JJxL b. l- z +2
"^l (t l !
214'
6l -26 --26 +-zu -82" *-afc
M
=
[7
5 3 JZ

::::i,' IGlbulus lntegral


Catatan: dari langkah 2 ke langkah 3 pada penyelesaian ter-
sebut, dikerjakan operasi pembagiannya dulu yaitu
Selesaikan

{ -2t4 +4t2 -g ,t--LuJ$ar


,'*z[- C
J
*rr[*\g lly-y
t8 +2t6 - Jawab:
-2t6 a. Misalnya x :3 tan t di mana dx : 3 sec2t dt disub-
stitusikan sehingga
-2t6 -4ta -
4to
4ta +8t2
tffi=t 3 sec2
9 tan2t 9tan2t
t dt

-
-8
3 sec2 t dt
t2 =J
Bt2 -L6 -
e tan2t !6G,1, D
16 3 sec2 t dt
=I
6.2.5 Teknik Substitusi Trigonometri
9 tanzt Jl(..', )

Misalnya, integran mengandung salah satu bentuk . 3sec2tdt


irasional ,lt -* , ,[? -*, d^n
^[* *r, dengan a suaru
_l
- r t;;rf *.,)
konstanta sembarang. Pada teknik ini dilakukan substitusi tri- 1 r sectdt
gonometri sehingga bentuk irasional menjadi bentuk rasional. - 9J t^"\I

Substitusi trigonometri untuk bentuk irasional di atas adalah


1
sebagai berikut. = [to1t d,
9J sintt

,IT:?
f ) -a )
vx
^l-i .*
rrlll
Kalkulus lntegral
r
dimisalkan lagi, z : sin t dimana dz : cos t dt 1f (sint +
sehingga
I#ay=J
lLy-y \i[ Lslntf
cos t dt
1g::-l dr= l!
-l9 rz' a,
9Jsin't (sint + 1I
(' ) *. - Jr '""^' ',' ' cos t dt
=-tel, \ COS- t

1 +c
t
= J(sint + rf dt
=-9 sint =J(rir't+2sint+r!t
ln ,( 1 cos2t *2t+1)dt
9=-
IU
--Jlll 'r' ) '

\4 L
J*2 +9

,t"\9
---+c =l(3+2r-cos2t)0,
2
9x '[2 )
.J , sin 2t +C
-:t+t"------
b. langkah pertama, melengkapi kuadrat: 24
2y-y'=-(\,'-rt) 3 , 2sintcost +c
- 2t+t-- 4
= -(, - 1I - t)= t - (y - rI, sehingga
22
t. Sehingga diperoleh
^' ,dv=l
J't2y-y' .dv . .,t
J+
1
' l)+(arcsin(y- l))')-
dy='rr.sin(y-
zu-r1[/r1,-1y1
L -4 ---.._J+C
',12Y-Y'
,-
r'
"1-(y-tI
selanjutnya digunakan substitusi y - 1 = 1 sin t di-
mana dy : cos t dt, Lebih luas lagi kita juga dapat menggunakan substitusi
tersebut untuk integran yang mengandung bentuk f
l
J"' - "' )',
/'

[trt:7)" , (,[* * "')" d.ng"r, n suatu bilangan bulat.

riilll
Kalkulus
b. misal y : 3 tgtdimanadY:3sec2tdt
Contolt',ti;I7,
Selesaikan
(rr' -:re)f'' dx
t vdv
t5=4- ir{fo,
1
".J 'l-t,=b gr[rir,, cost
dt
substitusi u : sin t dimana du = cos t dt, diperoleh
Jawab:
a. substitusi dengan 3x -- 4 sec t dimana 3 dx = 4 sec
I rdr =1, , = 1(o')
tgttdt, J =
;Ju
(ri.'ry
du
;[; ,J.'
= J (ro(..', - 1))" tg t dt /\)
=lrir't+c=ll Y l*c
= j(+tstf tgt dt 18 18[ryr+9 J

= e+ ltg't dt

= 64 lte't (..'t - t)at


6.2.6 Teknik I ntegral Parsial
=e+ ![ls""t't-tg't)dt Jika kita dihadapkan pada persoalan integral yang tidak
dapat diselesaikan dengan teknik-teknik yang dipelajari tadi,
suku yang pertama digunakan substitusi z : tgt dan kita dapat menggunakan teknik integral parsial' Teknik ini
dz: secztdt, sedangkan suku yang kedua menggu- didapaidengan mengintegralkan rumus turunan hasil kali dua
nakan identitas tg2t : sec2t - L, sehingga diperoleh: fungsi.
Misalnya u : u(x) dan v : v(x) fungsi yang diferensiabel di x,
= 6+ !r' dz - 64JG..', - r) at d,, dv du
= 64( lz 'l-.0 tgr-64t+c dx'-- ' d*
-(uvl-U-*V--:- dx
l3 atau
: tg t dan 3x : 4 sec t dv d, ' du
substitusi kembali denganz
dengan
-dx = dx'(uvl-v
lr ' dx
dan
/ r_--:- \- /--
641 J9x' -t6 _uo,lgx'-te _
= | 64 arc r..1I + c ("'))'" - i['
3f 4 4
) 4 I[" ::)'" = J[* *: )'"
r
Sehingga persamaan terakhir dapat ditulis sebagai u : y dan dv : eY dy, dengan du : dy dan v : ev
berikut. sehingga,

Irt y' dy =y2eY -r(, e' - Je' dy)


=yzer-2yrt +2eY +C
b. Jt""'dx = 2jlnxdx
Untuk menggunakan teknik integral parsial perlu diper- u : ln x dan dv : dx, dengan du =ld"danv:x
hatikan beberapa hal berikut. X
1,. Penggunaan teknik ini adalah menyatakan integran
dalam dua bagian, bagian yang satu sebagai u dan Jlr,r' dx=2Jh x dx
sisanya bersama-sama dengan dx sebagai dv. =2( (l,rr),-J"1" I
2. Saat melakukan langkah 1 tersebut, pilih bagian dv
y ang dap at diintegralkan. = 2(xlnx - Ja"l
3. Perlu dipertimbangkan bahwa f v du tidak lebih sulit = 2xlnx -2x+C
dari Ju dv : e'dan dv : sin x dx, dengan
c. u
du:e"dxdanv:-cosx
Contoh 6.X"8
Je. sinx
dx = -e'cosx +
Je'cosx dx
Selesaikanlah!
u.J.' y) dy b. Jm r' d* .. J." sinx dx gunakan teknik parsial lagi,
: e* dan dv : cos x dx, dengan
I!.
dU:."dxdanv:Sinx
u : y2 dan dv : ev dy, dengan du :2y dy dan v : eY sinx dx = -e* cosx + (.. ,in, - I.'sinx dx)
Je"
Ir' y' dy = y2eY - Irt QvFv = -e'cosx + e" sinx - Je. sinx dx
= y2e, -Z levy dy
dilakukan dengan teknik parsial lagi untuk menye-
lesaikannya.

iI rtll
lntegral
r

integral pada ruas kanan dibawa ke ruas kiri sehingga


.,,nkn -P!'l
dapat dinyatakan sebagai pecahan
Je' sinx dx + Je" sinx dx = -e* cosx + e^ sinx + C Q(" )
2 Je"
sinx dx = -e" cosx + e" sinx + C parsial berikut
p(") _Ar A2 An , ,
J[e'sinx dx = 1(-.. cosx +e'sinx)+ C -
2' Qtr G,,. + bJ- Gr. * tr""""tG",. + u, I

Jika Q(x) mengandung faktor linier berwlang.


6.2.7 Teknik lntegrasi dengan Menjadikan lntegran Misalnya Q(x) dapat difaktorkan seperti bentuk
Fungsi Pecahan Parsial berikut

Misalnya integran berbentuk f P dx dengan p(x) dan Q(")= (ar, + b, )' (arx + b, )
'Qk)
Q(x) adalah fungsi polinomial/suku banyak dalam x dengan di mana faktor linier (a,x * b,) berulang n kali
derajat P(x) lebih kecil daripada derajat Q(x). Untuk menye- dan (arx * br) faktor linier tak berulang, maka
lesaikan persoalan tersebut, integran harus dinyatakan sebagai
jumlahan dari pecahan parsial. arprt dinyatakan
^-I(I), sebagai pecahan parsial
Dalam hal ini kita perlu menguraikan Q(x) dalam faktor-
Q(")
faktor linier danlatau faktor-faktor kuadrat definit positif/ berikut
negatif. Secara ringkas langkah-langkahnya sebagai berikut. P(") Ar
_ -
A2
-r """"

Jika diketan", IH dx dengan P(x) dan Q(x) adalah -aO


-
ffi;;; {"* * o, ,-
Q(") f ,ANBI ,, f _
fungsi polinomial/suku banyak, maka:
L. periksa derajatP(x) harus lebih kecil dari derajat Q(x), G,x+b,) Grx+b2)
2. uraikan Q(x) dalam faktor-faktor linier danlatal
faktor-faktor kuadrat definit positif/negatif. Jika Q(x) memiliki faktor-fakto r kwadrat definit
o Jika Q(x) terdiri atas faktor linier tak berulangl positifl negatif yang tak berwlangl berlainan. Mi-
berlainan. Misalnya Q(x) dapat difaktorkan salnya, Q(x) dapat difaktorkan seperti bentuk
seperti bentuk berikut berikut
Q(")= (a,x + b, )(arx + b, )........(a,,x + b,, ), Q(")= (r,r' * b,x + c, hr*'+ brx + c, )...
.....(r,*' + b"x + c" )

Kalkulus
{

3. Tentukan nilai A, A2, A3, ........., A,, Br, Br, ...,


maka !91 aror, dinyatakan sebagai pecahan dengan cara menyamakan penyebut kedua ruas!
aG) 4. Selesaikan integralnya!
parsial berikut

PG) _
$aqf .:Sir*8l

06- Selesaikan

a. Jt-J-
x' -"1
a"

b. [ ----j-- a,
'(r-3)'(x+2)
Jika Q(x) mengandung faktor-faktor kuadrat
definit positiflnegatif yang berulang. Misalnya ,xt +3x2 +x+2
l dx
Q(x) dapat difaktorkan seperti bentuk berikut ' x'+x
Q(r)= (r,"' +b,x +c, I(ur"' +brx+., lbr" *.., ) d.J xa +6x3 +19x2 +32x+25 dx
("'*+*+slx
di mana faktor a,xz + b,x + c, adalah faktor
kuadrat definit positif/negatif yang berulang 3, Jawab:
(arx2 + brx * cr) adalah faktor kuadrat definit
positif/negatif yang tak berulang dan (b.,x * c.)
1,
a. 1=
x'-1 (x-1)(x+1)
P!"
adalah faktor linier yang tak berulang, rnrt u I
aG) AB f

dapat dinyatakan sebagai pecahan parsial berikut ("-t)' (x+1)

r@_ A,x + B, Arx + B, A(x + 1)+ B(x - 1)


aG) (u,*' + b,* +., I (r,,"t * br, +., I ("'-t)
A,x + B, A,x + B, :
r diperoleh persamaan 1 (A + B)x + (A - B)
(a,x'+b,x+c,J penyamaan koefisien pada kedua ruas untuk mencari
---l----------Lf
A. nilai A dan B
+ =---i."-.....-
(b,x + c, ) koefisien dari x1:0: A + B................... (1)
koefisien dari xo:1: A - B..................... (2\

IQlkwlws Integral
{

dengan eliminasi kedua persamaan: x: -2 = -2:25C ........ (2)


0:A+B x:3 = 3:5A ............(3)
1 :A - B dari(2) didapat C: -2125 ..... (4)
-1 :28 dari (3) didapat A : 3/5 ......... (5)
-1 I I
U=r,dan A= l+B=t-;=;
diperoleh dengan substitusi (4) & (5) ke (1) didapat B : -1150

1. 1 [(x-3[(x
J --]--a"
+ 2)
maka dapat ditulis , i ..
= ,1 -r*' (x+1)'
-:
x'-1 G-t) ,( "'",+,'',+,-'-1
=ll J/5 -ll50 -ztzs\.ldx
J[ (*-:f (*-3) (x+2)
sehingga J

(t r) =
iJ,*= d(x -3)-,o Ji, d(x -3)- l;!;rd(x + 2)

h=a.=Jl #*--2-la*
t) (x+t)J = if-J-)-1r,,t,,I -
- 5lx-3./ s0
r, -'-r,t* +2+C

I 25

=ii*..- jJ*ro. c. Pada soal ini integran adalah pecahan rasional dengan
derajat pembilang dan penyebut sama, maka diker-
jakan operasi pembagiannya terlebih dahulu (lihat
= llnl* - ilr2r
-1H" + 1l+ c teknik 6.2.2 bagran kedua)
2r I

x3 +3x2 +x+2 3x2 +2


ABC =1+j#,sedangkan
b.
*'+x x" +x
("-3)'(x+2) ("-3)' G-:)' (x+2) 3x2 +2 3x' +2 A Bx+C
A(x + z)+ B(x - 3Xx + 2)+ C(x - 3)P ,*.l." =;G';r=;-"'.1
G-:I (x+21
dengan cara yang sama seperti pada poin a atau b
diperoleh nilai-nilai konstanta A, B, dan C berturut-
x: A(x +Z)+B(x-3Ix +Z)+C(x-:f tlirrtrt 2,1, 0 sehingga dapat dinyatakan
nilai konstanta A, B, C, dapat dicari dengan cara
berikut
x:1 1. : 2A - 68 + 4C............ (1)
=

Kalkulus lntegral
r
I Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam me-
+3x2 +x+2
II ,3+"
dx nyelesaikan soal-soal integral, yaitu satu soal integral kadang
kala membutuhkan lebih dari satu teknik integrasi dan dalam
.)dr,
penyelesaian tidak pernah ada suatu urutan tertentu teknik
l(t *2
= ,[
x * x'+1.)
.* mana yang digunakan terlebih dahulu. Jadi, kedua kenyataan
tersebut sangat penting bagi kita untuk menguasai seluruh
= Jax * zl1 d, * )J o'.ra(", +r) teknik secara menyeluruh dan bagaimana mengintegrasikan
seluruh teknik tersebut.

=x*2lnx +;thjx,+11+C
6.3 INTECRAL TENTU
xa +6x3 +19x2 +32x+25
Pada bagian sebelumnya telah dibicarakan tentang inte-
d.
@
A Bx+C Dx+E
gral tak tentu dengan berbagai macam teknik penyelesaiannya.
Selaniutnya, akan dibahas mengenai penggunaan integral itu
* '(*'+4x+5)F ("'+4x+5)
a-
=-l sendiri untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan mate-
matika. Akan tetapi, sebelumnya perlu dibicarakan terlebih
dengan carayang sama seperti pada a atau b diper- dahulu tentang integral tentu.
oleh nilai-nilai dari konstanta A, B, C, D, dan E ber- Misalnya, f adalah suatu fungsi yang didefinisikan pada
turut-turut 1,, 1r 2, -2, dan 0, sehingga interval [a,b]. Misalnya, P adalah partisi dari interval [a,b]
yang membagi interval [a,b] menjadi n subinterval (yang
, ,o + 6x3 + 19xz + 32x+25 panjangnya tidak harus sama) dengan titik yang digunakan
L.
' \) dx
pada partisi adalah 2 : X0 < xr < ... ( Xn : b. Misalnya,
("2 +4x+5f x
A*, : Xi - Xi-r untuk i : 1, 2, .,,, fl. Selanjutnya, pada setiap
,( t * x+2 subinterval [x, ,, xi1 dipilih satu titik [, (lihat gambar 6.1) yang
= Jl * -) )
mungkin berupa titik ujung subinterval tersebut.
; 1*, *0,*rI k, *i*r)jo.
= [' ld**:lyt.rti,
t ld("'++x+5)
-'l..
'x ,t (", ++x+5) ;ir;ld'
= In]x - arc tg (x + 2)+ C
*, +4x+5 )-2

Kalkulus
r
Jawab:
5
s(P) = Ir(8,)a",
Y = f(x) i=1

= f(0.1)(0.2 - 0) + f(0.3)(0.4 -0.2) + f(0.4s)(0.5 - 0.4)


+ f(0.65)(0.8 - 0.5) + f(0.e)(1 - 0.8)
_14
l.J
-

Selanjutnya akan didefinisikan integral tentu dari fungsi


f yang didefinisikan pada interval [a,b]. Akan tetapi, terlebih
dahulu didefinisikan norm dari suatu partisi p tllpll), yaitu
didefinisikan sebagai panjang subinterval terpanjang dari
Gambar 6.1 partisi i atau dapat dinyatakan sebagai llPll
: ma" At,.
Partisi dari Jumlah Riemann fungsi y = f(x) pada selang <
a x<b Pada contoh 6.20 dengan mudah dapat dilihat bahwa
P:0.3
Selanjutnya dibentuk suatu jumlahan S(p)=
>r(q,)*,
i=1
Berikut ini didefinisikan integral tentu dengan menggu-
nakan jumlahan Riemann.
Jumlahan S(P) ini disebtt jumlahan Riemann darifungsi
f yang berkorespondensi dengan parrisi p Misalnya, f adalah suatu fungsi yang didefinisikan pada

interval [a,b]. Jika S(n) = rte )Axi ada, maka f di-


,1,i,11 [ift i
Hitung jumlahan Riemann dari f(x) : x * 1 pada inter- sebut dapat diintegralkan (integrable) pada interval [a,b]. Se-
val [0,1] dengan titik-titik yang digunakan pada parrisi adalah
lanjutnya jika limit tersebut ada tirn If(8,)l"idisebut inte-
0<0.2<0.4<0.5<0.8<1 dan dengan dipilih (, titik tengah p -u i=l
dari setiap subinterval. gral tentu dari f pada interval [a,b]. Dan biasanya dinyatakan
b

sebagai
Jf1")a"
(dibaca: integral f dari a ke b) atau
b

Jr1"1a" = t*-u irlE,yl*,


p i=t

Integral
Pertanyaan yang mungkin akan muncul adalah fungsi- Jawab
fungsi apa saia yang dapat diintegralkan. Teorema berikut Interval [0,1] dipartisi menjadi a subinterval yang sama
menjelaskan fungsi fungsi yang dapat diintegralkan.
panjang, akibatnya Ax1 = I dm titik-titik yang digunakan
n

dalam partisi adalah =*,*, =2,....,x,


Xo=0, Xr = 1. Pada

setiap subinterval [r,-,,"'] aipitlt (' = x,. Jadi,


+ 1)dx =
Berikut ini adalah beberapa rumus jumlahan khusus yang J(x
mungkin berguna untuk menghitung integral tentu dengan 0 rrl1sirlE'l*'
menggunakan definisi.
n
h,, if1*1)1
n
l. _ n(n+1)
+2+3+...+n llPll-+o;?[ )n
)i=f
2. Ii'
i=1

= 12 +Zz + 32 +... + n2 =
2
n(n+1)(2n+1) ri-
llrll+o
1ii*1i,
n' f,j ij n
i=1 6
1 /n(n+1)\ 1

3. iit = 13 +23 +33 +...+n3


[ry]' ,,ii,*,*[- J*;'
n
AI, Y:4
/ L
i=1
-L
, 14 IJ,
._ 14 TL 14
+...+n'
,il*[#J.'
n(n+1)(6n3 +9n2 +n-1)
30
Oleh karena P adalah suatu partisi yang tetap, maka
llpll - 0 akan sama dengan n -) 1-, akibatnya

,n'-- -'---= lim 2n )*,


l(* + r)d,
1,it-b[ )
fq! = 1*
2 r=1
2
Hitunglah + 1)dx
J(x
0
Berikut ini diberikan beberapa sifat dari integral tentu
yang akan sangat berguna dalam menghitung integral tentu
suatu fungsi.

,'tllll
Integral
r
Tentukan:
1

,. J:r1";a" .. J[rt"l-g(x)]dx
-1 -1
1 4
u. J[zrt"l+3g(x)]dx d. Jrlxydx
-1 -1

Jawab:
11
a.
Jr("1a" =:Jf(')dx = 3 (5)= 15
-1 -1
111
b. j[zrt"l+ 3g(x)]ax = Jzrlxy dx + J:g1x; dx

11
= zltlxl dx + 3Js(x) dx
-1 -1
=2(5)+3(7)=31
111
C.
J[rt"l - g(x)]dx
: Jrt"l dx - Js(x) dx = 5 -7 = -2
-11-1
414
d.
Jr1rl
a, = Jr(") dx +
Jf1xl
dx = 5 + (1) = 3
111

Pada contoh 6.21 telahdijabarkan bagaimana menghitung


integral tentu suatu fungsi dengan menggunakan definisi in-
tegral tentu. Tentunya untuk fungsi yang tidak sesederhana
Contsh,,6:?2 fungsi pada contoh 6.21 kita akan menemui kesulitan, bahkan
mungkin tidak akan diperoleh hasilnya walaupun fungsi ter-
74
sebut dapat diintegralkan. Untuk itu, kita akan mempelajari
Diketahui
Jr1"ya" = 5,Jf1x; dx = -2, dan Js(")d"
-7
suatu teoremayangakan sangat membantu dalam menghitung
-1 l
integral tentu suatu fungsi dengan menggunakan integral tak
tentu yang telah dipelajari di subbab sebelumnya.

Kalkwlus
Integral
Jawab
Dengan menggunakan teorema fundamental kalkulus
kedua, diperoleh,

a *[i.ma";= 3+ sin(x2 )

b *[i,',,,,,0
Teorema berikut menunjukkan hubungan antara inte-
gral dengan turunan. )l{[/:*::j
*sin(t3)

6.4 TNTEGRAL TAK WAfAR


Pada Subbab 6.3, asumsi untuk fungsi yang dicari inte-
gral tentunya dengan proses jumlahan Rienmann adalah suatu
fungsi kontinu pada interual . Asumsi tersebut menyatakan
bahwa fungsi yang bisa diintegraltentukan adalah fungsi yang
4 kontinu pada selang integrasi yang berhingga. Jika kita mela-
Hitung Jx dx kukan integral tentu dengan mengabaikan asumsi tersebut,
1
maka integra|yangdilakukan disebut dengan integral tak wajar.
Ada dua tipe integral tak wajar.
Jawab: 1. Integral tak wajar dengan batas-batas integrasi tak
4
hingga
Jxdx= j*rlo,=+$f
1
-!(t), =z; a. Batas atas integrasi tak hingga
+&b

Contsh 6,24 Jr1*p* = j1lJrr*p,

Tentukan turunan dari integral-integral berikut ini:


b. U",r, Orrrrt, ln,.g.uri tak hingga
, i6 * '",1* ;a,
0
6. isi"1";a'
bb
Jrt")a" = jlJrt")a"

,il11fi
IQlkulws
r
c. Batas bawah dan batas atas integrasi tak hingga Jawab:
+6aU
+ tm Jr1"p" a. Kurva dari fungsi y : .-19 dengan y fungsi dari E
Jr1"p" = Jjl_lrl")dx mempunyai batas bawah E : 0 dan batas atas E = +-
(lihat gambar 6.2)
z. ,r,.r.1, tak wajar ,.:*r, integran -..rrpr,ry"t ,i,tt F)oh'6
Taq = Li*
diskontinu. J. Je--,-a a
a. Integran tidak kontinu pada titik batas atas integrasi 00
b b-e
t( ',!-"0)= 2
:--ltmle
J
r1"p* :
JS J
r1"1a* T h_*_[ )r
b. Integran tidak kontinu pada titik batas bawah
integrasi
bb
JIf(")a"= E+o*
lim ff(")a"
J

c. Integran tidak kontinu pada titik x: c dalam


interval integrasi (a < c < b )
b c€l b Gambar 6.2
Jr1"p" - f1liT_
)0+ '"f
r1*P"+ lim* Jr1*p"
a, Grafik fungsi y - e-
)6
r yang mempunyai batas atas +-
c+c,

h. 'f_q. = u-,i-J
li- 'i d*,
+@rh
Csattrhi:S,,4$l
Hitung integral berikut ini i*n*, *,,+.'
-n
'.l- d* [ -l
,.J.'dQ,T>0 c. Jf^
2
=liml
u_*_[(n + l)x"*,]u
I

0 0 v+-x
5r ,. ( -r -l ) k-"-'
b. ]+,
x"''
dengan n > -1, k >1 d. [-lL r,-,-[(n+l)b"*r--(n+l)k,,' J n+l
I /Vx-t

"lltl Kalhulus
l. d* .. 'r' dx n. ;(x'z1t)(-x+])s/2dx
c. l, . =lrm- I / .
i',J4-x' '-o' 6'J4-x'
.. rI xlrl-e d. i. Ir'" 15 + e2";4 dx
= hm I arcsrn- |

. -o*L Z )n

=
.. t .l -e.- arcsrn-ol
|1m arcsrn(-)
I t' J.dv i.!tz-e")3dx
.-o'L 2'
|

2) ,,r,0, (l + ,t,,0,r,
.1
f. JI ti'r-du '
n
= arCSIn- = * t<. l.-La"
23 7 +cos'y J
J3+,
r Cotx
d. Integran f(x) = +ddak kontinu pada titik x : l. B.l-
J lnslnx
dx l.J"''',G-t'a"
Vx-1
Sehingga
2. Selesaikan integral berikut dengan menggunakan operasi

i=L=rim '1' dx
l-+lim II d* aljabar dan identitas trigonometri!
'nV"-1 t1-,* i, V* -l .., ,o- rj., Vx - | , 2dz
- a.t-----;-
'l-t, \(
' 3z'-l2z+15
li- [](" - r): I +r2-u
rr--u
lim [11" - rll I dy
\6 )o \6 l..r,
b. I (y-3) y'
= rim ]l(-., )! - r /l* r2-Q+6\
rin-, :f (4r"
sr)- (.,
): )
-6y -1,0
t1 ,Q+6\ )
5 rsr c. Jrsin2x+2sinx+5
I -#dx,subs: u= sinx+ L
=
6
(+te -'; secx(sinx + 1)
d. t[-4dx
Jg-8x-x2
6.5 SOAL LATIHAN e. JI
r """"
. COSX dx
sin'x + 2sinx +3
1. Gunakan metode substitusi sehingga menjadi bentuk .tx3+2x
dasar untuk menyelesaikan integral berikut! f. |
" x- +x+l

^. [*Q*' -s)""d, J$
u. u
J2-r'
a"
-dx

IQlkwlws
3x
re--'*.)e--'-
5e2* -6e"
.dx
o
b. ) "'-z dx t. e. J ,,
*r.t 13*V*),

f.. tI 6{;"',=dx
r)
h.[J 'n' .1. -. J- sin x cos x dx
2t+tln't 'Jx-"+2Vx
. t sinz *tanz 3y) dy
r. JI dz n. J{r..' 3y 5. trigonometri untuk menyelesaikan
sinz-1
.tdv 3
o.
,..rJi r[-I-+ 4y' 6"
J o
'' b.
1x'
.dx
k.t_- p.l r S€C X
1
tan- x
.dx
J.!-.!cosx ,-
" sec"x-l
dx
h. J
t_
(t:- 6x_ xz\3tz
3. Selesaikan integral fungsi trigonometri berikut! .t_ 3dx
t'.
a. Jsin3 4x cos6 4x dx n. [.otl.r.o I d*
J
"J*o
*x
.3 .3
e' dy
b. Jcos3 i dx h. Jcsc'x cot3 x dx
(e2r + Bet +20)3tz
c. Jsinl/a (22)cos3(22)dz i. Jcoto 5y dy
dy
t-4a,
t yrlln'
d. Jseco
2y tan3 2y i. Jsin3x cos4x dx v -l

.. Jtrr,'(|)sec't'tll a" k. Jsinsy sin 2y dy


l. JI t"t'-2*,.d*
14 - tan' 2*)' '
f. ltano 3x dx l. Jcosx cos5x dx
6. Dengan integral parsial selesaikan:
4. Gunakan teknik integrasi untuk integran fungsi irasional
guna menyelesaikan integral berikut!
a. Jarctan y dy c. Je-2'
sin4x dx

,. J[ *:d"
5+4Jx 'lrk b. Jr r..1, tanlxd, d. J" arcsin x dx

Integral
e. J0n3x)2 dx i. JsinJ" a" ,. sin3 x
c. J1-cosx
l-dx
r. J0" xz72 dx j. J.""" sin3 xcosx dx
a. (x3 +4)cos(x3 +4)2 sin21x3 + 4)2 dx
s. Ir'(nz)z dz k. Jx'e"odx J"'
.. JI x' -3x dx
c sin4 x
h. Jsin 2x ln(sin x) dx l. 3x dx l_dx
o. .COS
Jsecs X
.3 - 2x_ x2
7. Gunakan pengintegralan fungsi pecahan parsial untuk
f. I"'h(1- 3x)dx
r arcsin Ji
'lrdz
menyelesaikan: p.
tl z

''I'x'-9
d" n.;J 2x2-3x-t. O*
zr.[*{ x a, q. ["d,
(2x + 1)(x - 1)'/ B. Jsin3
- t
'(*-5)Jx+4
b. J[ 5,"-2 a* r. .. -4
u;-x'+x'+x+1
x'-4x
-dx
n. J*'.,6 - z* a* r. J (1 - cos:x)"'d,
e 2w-5 dy
C. l...............-dw
J 2w'
-w -6
iJ v2 (y -l)', i 1!"ka4)a, S.
Jg'tnt*2r
(Z+2lnx2)dx

d. J[" *,2"
4x'_ x
- 1 d" uyffia, j. l 'f" d, ,. [-La" 4

dt xa +2x3 +3x2 +x+3


" - cos- t + sln t 'Jr,'-1
..I J r.
I k.[r *t*,d"
dx
_ tt +2t2 x3 -zxz +3* 2"-2ln(2x-x2-5) 4,
r-Jr-4"
l (x+1)' ".
m.J -
24x3 + 30x2 + 52x + 1,7
6. uf--- dx
x'-4x'+4x 9x4 -5x3 -11x2 +4x+4 l. Jl' srn
I dv v. Jcos(lnx)dx
ln 2x cos* y -16
s.J x(ln2 2x +ln2x-6) dx
.dw
m. Jl---:-------: vY.t-
icosxGin*+,in'*f' dx
J CSCx+SINX
J3w -J:-w
B. Sele saikan integral berikut!
n. J;
(t..' 3y - 1) t..' 3Y
ou
a.
I --il:a*
2te'+Je"
b. 12+ 4x-x2 1 + ran' .lv
9. Hitunglah integral tentu berikut dengan menggunakan 6
6yz +16y
definisi!
3

3!x
2

.. Jk'+x+1!*
J
6 t/y'* 4yz +2
dy S.
{#,,
". [Q"+ 0lr
2 0 r. r\ry
I +L dw t. i.t-1"" o*
I I l, 1-* jx
b. Jk' + 2!"
0
d. Jk'-sF"
-1 1,1. Selesaikan integral tak wajar berikut!
10. Hitung integral berikut! ?dx
t_ \a,
J 2-3,
^' J *'+4
a- ld"
l--- ;
'l ,'-4x+5 j.-' sinY dY
u. J "'3"d*
b. I dv. 0

?dx ;i
a
ig -v' t_
k'),1'*'Y
CIZ

lr4
)
!
2
'' J *'_ 2*
c. t_ dt k. x cos3 x dx ?dx )r
r CIX
Jsins
ot' - t'
,1, 0 d J"(l,r"f l.l..1 Jx -:
i 1 5"7

d. ,d" 1.
tz' e" dz -2r rX
1
rOx
{ x(*'z + r) 0 t_
e. lr1 *' ,1, zx -]dx
I " x- +x"
ln3 ar J
e. I -=----:-
ri+-*
T
at m. Jtar'x sec2 x dx i cosx
', a'' *4e' +3 L n. | ,. dx
6
6 Vstn x
1

f.J 4-xz dx 11.


f
lv arcsrnv dv
J'
)2
-r x'*.\
0 o.J --? d*
t/2 1

-fClx
b. t: o' ? 3dx
i Jg*+,' J.J"d"
0 l":
h. "e"+e"
'':1 fx
h. J)l:Jz+2cost dt P.l'i -,
I
dx
o- x'
lffimww-*"

ApliLasi Integral

PEN DAH U LUAN

ffi ntegral merupakan salah satu bagian penting dari kalkulus


ffi ynrrg dapat diaplikasikan secara luas pada berbagai bidang.
ffi pnd, bab ini akan dibahas sebagian kecil dari aplikasi in-
tegral tersebut, yaitu untuk menghitung luas bidang datar,
volume benda, paniang kurva, luas permukaan benda putar,
serta momen, dan pusat massa luasan.

7.1 LUAS BIDANG DATAR


Luas bidang datar yangbentuknya beraturan dapat dihi-
tung dengan mudah menggunakan rumus-rumus yang sudah
tersedia. Bagaimana halnya dengan bidang datar yangdibatasi
oleh suatu kurva sebarang yang merupakan grafik dari suatu
fungsi.
4. Jika subintervalnya dibuat sekecil mungkin srttttl'r:ti
A( -+ 0 untuk semua i sedemikian hingga n ) ,",,
maka luas bidang datar yang dicari adalah
n
A= limlf(et)^x
n+- i=1

Dari definisi jumlahan Riemann, maka luas bidang datar


yang dibatasi kurva y : f(x), sumbu x, garis X : z, garis x : l'r
adalah

,, i=112r.,,rn

Cambar 7.1
Luasan t'*'' Sumbu x' Contoh 7.tr
'"" '3:11']"j 5il": ] ; Carilah luas bidang datar yang dibatasi oleh grafik fungsi
y : X2,sumbu x dari x : 0 sampai x : 3!
Misalnya, jika diketahui luas suatu bidang datar yang
dibatasi oleh kurva f(x), sumbu x, garis x : d, dan x : b
Jawab:
(seperti gambar 7 .1), maka dilakukan langkah-langkah sebagai
Pertama, gambarlah
berikut. terlebih dahulu luas-
1. Interval a ( x ( b dibagi dalam n subinterval dengan an yang dimaksud
lebar yang sama (Ax). seperti gambar 7.2
2. Dari setiap subinterval dibuat suatu segi empat (pias) di samping.
yang lebarnya Ax dan panjangnya f((,) sehingga untuk
interval *, < €, ( ,.n, luas segi empat yang bersang-
Cambar 7.2
kutan adalah f(8,) A" . Daerah yang Dibatasi
.). Luas daerah yang dicari akan mendekati jumlah luas oleh y = x2, Sumbu x,
danCarisx=3
segi empat dari semua subinterval, yaitu A=> t(6,)* (daerah yang dibatasi
i=1
garis tebal)
r
Kemudian hitunglah luas daerah pada Gambar7.2 dengan 7.2 VOLUME BENDA PUTAR
menggunakan Persamaan (7 .1) diperoleh Suatu bidang datar jika diputar mengelilingi suatu garis
J,
tertentu akan menghasilkan benda yang dapat dihitung volu-
e = I" d* = 1"tl' = +(3)3 -1(O)' :9 satuan luas. menya. Ada dua metode untuk menghitungnya, yaitu metode
0
cakram dan metode kulit silinder.
Berikut ini, rumus-rumus untuk menghitung luas bidang
datar dari suatu daerah. 7.2.1 Metode Cakram
Diketahui suatu bidang datar yang dibatasi oleh grafik
Tabel 7.'l
fungsi f(x), sumbu x, garis x : a, dan x : b, seperti tampak
Rumus Luas Bidang Datar
pada Gamb ar 7 .3. Jika luasan tersebut diputar mengelilingi
sumbu x maka akan didapatkan suatu benda yang dapat dihi-
tung volumenya (Gambar 7.3(b)). Analog dengan pencarian
Y = f(x),
luas bidang datar yang telah dibicarakan pada Subbab 7.1, in-
garis x = a, terval a ( x ( b dibagi dalam n subinterval dengan lebar yang
garis x = b,dan sama (Ax). Jika satu pias dengan panjang f((,) dan lebar Ax
garis y = g
diputar mengelilingi sumbu x, maka akan terbentuk suatu si-
linder dengan jari-jari alasnya
f((,) dan tingginya adalah Ax.

Gambar 7.3
Volume Benda Putar dengan
Menggunakan Metode Cakram

hasil
putaran
pias
terhadap
sumbu x
Itsrli
(a) gambardaerahyanghendakdiputar
111
I
91',:u1ou":1111n91*nolp':1lli_
i
_ ^L ,__

,rli#F
Aplikasi lntegral
Volume silinder (hasil putaran pias terhadap sumbu x) Jawab:
tersebut adalah Pertama gambarlah luasan yang akan diputar
Vr = n(f(Ei))2Ax

Selanjutnya, volume benda secara keseluruhan dapat


didekati dengan menjumlahkan volume silinder yang diperoleh
dari seluruh interval, yaitu
n
Cambar7.4
V = )r(f((,))rA* Daerah pada Kuadran I
i=1
yang Dibatasi oleh Kurva y =
x2, Sumbu x, dan Caris x = 2
Jumlahan ini akan semakin mendekati volume benda se-
sungguhnya jika diambil nilai limitnya seperti pada saat men-
cari luas bidang datar Kemudian hitunglah volumenya dengan menggunakan
n Persamaan (7.2)
V = lim )n(f(€,))'a*. Z
n+6r r
, = jn(*'l d* = ,,jro a" = ni.'lj = ir,(z' - 0)= +n
00
Dari definisi jumlahan Riemann diperoleh rumus untuk satuan volume
mencari volume benda putar dari daerah yang dlbatasi oleh
grafik fungsi f(x), sumbu x, garis X: z, X : b, dan diputar Berikut ini rumus-rumus untuk menghitung volume benda
mengelilingi sumbu x sebagai berikut. putar dari suatu daerah dengan menggunakan metode cakram.

Tabel7.2
Rumus Volume Benda Putar Menggunakan Metode Cakram

Coutoh,T:2
Hitung volume benda yang terjadi jika daerah pada kua-
dran I yang dibatasi oleh kurva y : x2 dan garis x : 2 diputar
mengelilingi sumbu x.

Kalkulus
Jawab

Y:x2
i u:*
y'a
.1,',
.tu
x=s0)
d

v = Jn (e(y)Idy
s(€,)

Cambar 7.5
Daerah yang Dibatasi y - x2 dan y -x
x = g(y),
x = h(y), Terlebih dahulu tentukan titik potong kedua kurva ter-
garis Y = s,
sebut!
garis y = 6
y:x2
x2: x
y:x x2-x:0
x(x-1) : g
x:0Vx:1
uonton /.J Y:0 y:1
Hitung volume benda putar dari daerah yang dibatasi y : *'
titik potongnya adalah (0 , 0) dan (1 , 1)
dan y : x jika diputar pada sumbu y.
Jadi
Kemudian hitung volume benda putar tersebut dengan
menggunakan rumus pada Tabel 7.2 (rumus keempat).
t, , I

v = nJ(t..[l' -(vf
00
)ay = nJ(r -r' )a,
= n(+v' - +v'), = n(tj - +) -0)= f n satuan volume
{

7.2.2 Metode Kulit Silinder (", )' f(6,) - n (xi-r f(Et)


Metode cakram dapat dipakai jika sumbu putarnya tegak
Y = rc )'z

lurus dengan piasnya. Jika pengambilan piasnya sejajar dengan


: n f((i)((*,)' -(r,-,)')
sumbu putar, maka dipergunakan metode kulit silinder. = n f (6r) ((xi ) + (r'-, )) (("i ) - (x,-, ))
Jika luasan yang sama dengan pembahasan pada Subbab
7.2.1 dipttar terhadap sumbu y, maka akan terbentuk suatu
Jika (, adalah titik tengah dari x -, dan x,, maka
benda yang berlubang di tengahnya. Analog dengan Subbab
E =-xi_1 +xi
(>r2
7.2.1jika pias pada interval ke-i diputar mengelilingi sumbu
y, maka akan terbentuk suatu silinder yang tingginya f(( ) dan
berlubang di tengahnya.
Sehingga Vi = 7t f((') 2[, Ax'
Analog dengan metode yang pertama, maka

-X,i=1,...,n (b) hasil perputaran daerah terhadap


sumbu y eonttih,fi4
(a) gambar daerah yang hendak diputar

Hitung volume benda yang teriadi jika daerah pada con-


toh7.2 diputar mengelilingi sumbu y!
r
f=(E )<
Cambar 7.6
Jawab:
Volume Benda Putar
Pertama gambarlah luasan I
dengan Menggunakan
yang akan diputar i
i
Metode Kulit Silinder (c) hasilperputaran piasterhadapsumbuy

Kali ini yang akan dihitung adalah volume silinder yang Cambar 7.7
diarsir (gambar 7.6(c)) dan itu sama artinya dengan menghi- Daerah yang Dibatasi y - x2,
tung volume silinder yang berjari-jari x dikurangi dengan Sumbu x, dan Caris x = 2
volume silinder yang berjari-jari x_, atau

,ttllf
Kalkulus Aplikasi lntegral
r
Kemudian hitunglah volumenya dengan menggunakan
Persamaan (7.3)
2
V = JZnx x2 dx x = g(y),
o, sumbu y,
garis Y = 6,

= znl *' a, = zn1*'l -o)= sn satuan volume garis y = 6


,,=l"V
Rumus untuk menghitung volume dengan metode kulit
silinder terdapat pada Thble 7.3 berikut. x = g(y),
x = h(y),
Tabel 7.3 garis Y = s,
Rumus Volume Benda Putar dengan Metode Kulit Silinder garis y = 6

.. -$$,ntdb..7r$:
Hitung volume benda putar dari daerah pada Contoh 7.3
jika diputar mengelilingi sumbu x
Y = 1(x),
y = s(x),
garis x = a,
Jawab
garis x = b
Terlebih dahulu
gambar daerah yang
akan diputar.

Gambar 7.8
Daerah yang
Dibatasi Y = x'dan
Y=x

Aplikasi lntegral
Hitung volume tersebut dengan menggunakan rumus Volume benda secara keseluruhan adalah limit dari ium-
pada Thbel 7.3 (rumus keempat). lahan volume seluruh subinterval, yaitu
1,
Y:2n!y(.,F-y)ay
0

= znJ(y''' - v')dv = zn(i y''' - + r' )l


0

= zn(G- il - o): *n satuan volume


eddt6&.i.f:6
Tentukan berapa volume gelas yang terlukis di bawah
ini, jika tinggi bagian yang dapat menampungair 16 cm. Bentuk
7.3 MENGHITUNG VOTUME BENDA luar gelas tersebut dianggap sebagai parabola dengan persa-
DENGAN METODE PENAMPANG maan x : y2.
MELINTANG
Selain untuk menghitung volume benda putar, integral
juga dapat dipakai untuk menghitung volume benda yang sudah
diketahui bentuk penampang melintangnya. Mula-mula di-
tentukan letak sumbu-sumbu koordinat pada benda tersebut
sedemikian hingga luas penampangnya dapat dicari. Kemu- Gambar 7.10
dian benda tersebut dibagi dalam n subinterval yang sama Gelas dengan Wadah
besar. Volume benda dalam satu subinterval dapat dipandang Memiliki Persamaan x = y'
sama dengan volume silinder yang luas alasnya A(x) (luas pe-
nampang benda tersebut) dan tingginya Ax, yaitu V, : A(x,) Ax.
Jawab
Mula-mula ditentukan
terlebih dahulu luas penam-
pang benda tersebut. Oleh
karena penampangnya be-
Gambar 7.9 rupa lingkaran, maka luas-
Volume Benda Putar
nya sama dengan nkali kua-
dengan Metode
drat dari jari-jari lingkaran.
Penampang Melintang
Dari gambar di samping ter-

,rrlllf
Aplikasi lntegral
r
lihat bahwa panjang jari-jarr lingkaran tersebut adalah y Sehingga dapat diterapkan Teorema Phytagoras, yaitu
sehingga A(x) : n (y)' : n x dan (rsf=@"f+(ryf
t6
u = jn x dx: n (+"')li' = x|(gef -o)= rzs nsaruanvolume
atau

AS= + (^v)'
7.4 PANJANC KURVA
Jika ruas kanan persamaan tersebut dikalikan dengan
Jika diketahui suatu fungsi f(x) maka akan dihitung pan-
jang grafik fungsi tersebut dari x : a sampai x : b (lihat bentuk 4I dir.rol.h
Gambar 7.1,1(a)). Analog dengan pembahasan sebelumnya, Ax
interval a(x(b dibagi menjadi n subinrerval. Mula-mula
pandang satu subinteval (lihat Gambar 7.11(b)), karena sub-
-Ax
AS_- + (^v)'
Ax
intervalnya sangdt kecil maka potongan-potongan kurva (AS)
dapat dianggap sebagai suatu garis lurus (AW) sedemikian (l")' + (ly)'
sehingga AS = A\7 (lihat Gambar 7.11(c)). =

AS=
ffi-
Untuk menghitung panjang seluruh kurva, sama artinya
dengan menjumlahkan potongan-potongan kurva tersebut, ke-
mudian mengambil limit dari jumlahan tersebut seperti pada
pembahasan-pembahasan sebelumnya. Jadi, panjang kurva y
: f(x) dari x : a sampai x : b adalah
(a) kurva y = f(x) dari x = a sampai x = b (b) panjang potongan kurva didekati
yang hendak dihitung panjangnya dengan panjang busur

(c)
' ' t..y*
hasil zoom satu oo-
lrr. 1lJrg Gambar 7'1 1
sangat kecil Panjang Lintasan

rtilf
Aplikasi lntegral
e.{ifitbhi7i7 Berikut ini rumus-rumus untuk menghitung panjang
z2 kurva:
Hitung panjang kurva x3+y3-1 untuk j(x(1, di
kuadran pertama! Tabel7.4
Rumus panjang kurva
Jawab:
x:t+y;=1
tdv
2 -! 2 l--1 Y = f(x) f^tb
-x'+-y
3
;(J
3', ,/rn[$] a. ahu s=J t+(f'(x)f dx
dx idarix=asampaix=b
V [d* )
dvF d d

dx - 1*
{ll
dariy=6sampaiy=d s=J dy atau S=J 1+(g'(y)f dy

2 )-
sehingga t+l =frli= 1-xl
1
] r=ttt)
\dx/ \"J x3 l"=g(t)
darit=asampait=b

,=1ffi*
t,ofltolit ./.tt
-^

Hitung panjang kurva x : t3, y : tz,untuk 0 < t < 1!

Jawab:

# = ,,' d", * = 2t sehinss,


[# )'
= eta dan
[* )'
= o,'

= !(*
27r
*4)' l:t| = l(r:Jr:
' -8)satuan
t
panjang.
27t

uan pan,ang.

ulf
,, Knlhulus Aplikasi Integral
r

Catatan:' dalam langkah penyelesaian integrasinya perlu di- Seperti pada pembahasan-pembahasan sebelumnya, luas
permukaan seluruh benda putar tersebut adalah limit dari
ingat bahw" = t untuk t > 0.
"[7 iumlahan luas permukaan seluruh subinterval, yaitu
f = JZzcy ds
7.5 LUAS PERMUKAAN BENDA PUTAR S

Grafik dari suatu fungsi y : f(x) dari titik (a,c) sampai titik
(b,d), misalnya pada Gambar 7.12(a), apabila diputar menge- Jadi, suatu fungsi y : f(x) dari titik (a,c) sampai titik
(b,d), apabila diputar mengelilingi sumbu x, luas permukaan
lilingi sumbu x akan menghasilkan suatu benda berongga yang
benda hasil perputaran tersebut adalah
dapat dihitung luas permukaannya (lihat Gambar 7.1,2(b)).

g
,..i

Contoh:7,;9,

Jika kurva y : 6x, 1 x < 2 diptarterhadap sumbu x,


luas permukaan hasil perputaran suatu
(
kurva mengelilingi sumbu x tentukan luas permukaan benda putar yang terjadi!

Cambar7.12 Jawab
Luas Permukaan Benda Putar Mengelllingi Sumbu x

Dari gambar 7.12(b) tersebut, pandang subinterval ke-i. ff=e,t:li =36


Untuk menghitung luas permukaannya dapat dianalogkan
dengan menghitung luas permukaan silinder lingkaran, yaitu Kemudian memasukkan hasil tersebut pada rumus 7.6
keliling lingkaran alasnya dikalikan dengan tingginya, dalam diperoleh
hal ini AK : 2n f(\,) Ls.
* = i rr,lT + 3 6 d* = tzJ v ni x dx = 6 Ji nx'l' = rc,li n satuan luas

,riitlff
Aplikasi Integral
r

Dengan carayangsama, untuk suatu grafik fungsi y : g(x)


S.$Btffi:ilq':
dari titik (a,c) sampai titik (b,d), apabila diputar mengelilingi
sumbu y (lihat gambar 7.13). Jika kurva pada contoh 7 .1.1. diputar terhadap sumbu y,
tentukan luas permukaan benda putar yang terjadi!

Jawab
2 -lt +-Y2 -ldv
t--1-;[
d
3
-x 3' dx
\,,,,,,,,',, ,,n,rrrr,,,,/ dvF
atalu ' =- )lL
dx Vx
k'c ] z
gII -t'v)-
2

sehingga f 1-x3
a b -[",J )
ld" J x3
suatu kurva yang hen- (b) luas hasil perou.
dak diputar mengelilingi b

sumbu y K= 2ntx
P, ,[*[*F,.
k"", r":;Illl1'ln'",r",,
1-
Luas perm ngi mbu y
su 2tr|[:x
'.[=J-
u r i
K= )2,
2n
%
Dengan demikian, luas permukaan yang dihasilkan dari
t-
I
kurva yang diputar tersebut dapat dihitung dengan
lr,,,7t x
)2 40"
)1
1 x3
1
?

Jz2rTC)x dx
nj

1/
/),

2n
Ln
3l x31
=5=t

6
= -TE (r1
5
-(+ satuan luas.

rilrlll
Kalkulus Aplik"asi lntegral
r

7.6 PUSAT MASSA Mo = I-,", : Xlffir I xrmr+ ............ * x.mn


Pembahasan terakhir dalam bab penggunaan integral ini i=1
adalah untuk menghitung pusat massa. Pertama-tama kita ha-
rus memahami pengertian dari pusat massa itu sendiri. Andai- dengan m: x, : iarak m ke pusat koordinat.
massa ke-i dan
kan ada dua orang anak bermassa m1 dan m., mereka duduk Kondisi setimbang pada titik pusat koordinat akan dica-
di papan jungkat-jungkit dengan jarak d, dan d, dari tiang pai jika Mo : 0.
penyangga (lihat Gambar 7.14(a)). Dalam suatu sistem titik setimbang pasti ada, tetapi titik
setimbang tersebut tidak harus titik pusat koordinat. Andaikan
titik setimbang itu adalah x. (lihat Gambar 7.1,5).
llm m2
rll
\o[
(a) dua anak duduk pada papan (b) persoalan (a) dinyatakan dalam
pngkatlungkit sistem koordinat

Gambar 7. 15
rtusrrasi pusat uassf:T}il1,]"1" r,r,",, r Dimensi . Pusat Massa Sistem 1 Dimensi

Papan tersebut akan setimbang jika d,ffi, :


drm, dan letak Dengan demikian, jumlah momen terhadap titik ini harus
tiang penyangga adalah titik setimb angnya. Persoilan tersebur nol, yaitu
dapat dinyatakan dalam sistem koordinat Cartesius 1 dimensi (x,-x.)m,* (xr-n)m, * .. + (x.-x.)ffin:0
dengan tiang penyangga adalah pusat koordinat dan x, : - d,, atau
*r: drsehingga kondisi setimbang jikaxrm, * xrffi, : 0 xrmr*xrrry* .*xnm.: n(m,*mr+ .+-,)
dan pusat koordinat adalah titik setimbangnya (lihat gambar
7.1,4(b)). sehingga diperoleh
Dari konsep fisika diketahui bahwa perkalian massa par-
tikel m dengan jarakberarah x terhadap suatu titik dinamakan
sebagai Momen partikel M terhadap titik tersebut. Jika ter-
dapat suatu sistem yang terdiri atas massa-massa m1, m2, .....,
m,, yang terletak sepanjang garis lurus maka momen sistem
terhadap pusat koordinat (Mo), yaitu jumlahan dari hasil kali
massa dengan jaraknya ke pusat koordinat adalah
Titik setimbang x. yang disebut dengan pusat
massa sistem.

,rllll
Aplikasi lntegral
f

Berikutnya akan dibahas pusat massa suatu batang lurus. Selanjutnya sebagai topik terakhir dibahas masalah pusat
Misalnya, sebuah batang panjangnya (b-a) cm, seperri Lmpak massa lempengan tipis (lamina). Diketahui suatu lempengan
pada Gambar 7.16.
tipis tertentu dengan massa m, di mana = Jdm, maka unruk -
menentukan koordinat pusat massanya perlu dihitung terlebih
dahulu momen terhadap sumbu x dan momen terhadap sumbu
y. Mula-mula luasan tersebut dibagi-bagi menjadi pias-pias
(batangan tipis). Pandang pias ke-n, anggap pusat massa pias

tersebut terletak di tengah-tengahnya dengan t oo.ai.rat fi,y)


Gambar 7.16 (lihat Gambar 7.1.7). Momen terhadap sumbu x (M.) dan
Batang Lurus dengan panjang (b_a)
momen terhadap sumbu y (M,) masing-masing adalah

S"l"g dengan pembahasan-pembahasan sebelumnya, in- M* = Ii a-, M, =J"a-


terval [a,b] dibagi menjadi n subinrerval. Untuk setiap iubin-
terval massanya dilambangkan sebagai Am sehingga dengan Sehingga koordinat pusat massa lempengan tipis adalah
menggunakan Persamaan (7.10) pusat massa batang,adalah (x.,I.), dengan
b

li- i x,Am Jx dm
!.

xr=
4

n
I I

_a
b
t
I
,,j'il',, 'ri$fr;
X: =.1:- H
.:f ,
Y.
M- [i a*
=3m =d . _ ...... (7.1"2)
limf
,.-^a am I
Jr*
t
t
.it,,..rr:it,:. , ,:.:::i II1,,, t:.:r :

Jd*

dengan dm : 6(x) dx, di mana 6(x) : rapat massa. I dm = 61x;64 i

= u,l<, { r(x) -s(x) } dx


Jadi pusat massa batang dengan panjang dari x : i
X: b, dan rapat massa 6(x) adalah
a sampai
l',= " .

,)
v --
i.1 i

Cambar 7.17
t' Lempengan tipis dengan
Jsi*t ai.., .'t,' ,,,,:',, -..,. pias-pias vertikal
a

r,,ilf/
/M. M ) /'to ('().\ f 'l ,)
_ sbnioh$;{{i
Jadi,pusatmassanya(x.'Y.): li' * J=[:o'r'r i \
t'' )

Diketahui suatu lempengan tipis berbentuk segitiga yang


dibatasi oleh y:3r, x:2 dan y : 0 memPunyai kerapatan pusat massx
konstan 5 gr/cmz. Tentukan koordinat pusat massa luasan Berikut ini rumus-rumus untuk menghitung
tersebut! lempengan tiPis:

Tabel 7'5
Jawab: TiPis
Rumus Pusat Massa LemPengen

b
\l Jx '
)=l*', (l(x) dan
r
=/s(xl :, ' * - )_
lr"y lxdm J "s
i lf(*)- s(*))J*
-

. 't Y
Ja.
J =iL

x
Gambar 7.18
Daerah yang Dibatasi oleh
s(x))

I 1 KT7'=r1xvI ---Ja* iarr(*) c(,))dr


J6(rG) B(,))dx

idA = 3x dx:
y =3x, x =2 dan y = 0
Dibagi-Bagi Menjadi Pias-
,l\Y,.
,l d-
d*i,
'
-
rul, _ Jv d-

,dm=6dAi
Pias Vertikal r+
I I
o'1, 6 b -i,
*
Jl
-.--
| (I(r )+ sE))s (*x r- q(\ ))d\

] ,l Jo(r(")-gG))a'
il,::. il
Mr=J; dm ':',
,t *=F(y)-\x=G(y) " -*.
, F()
l!9t
m Ja*
F(Y)
rx. =
v)
2 2
:dl
,;
n
',,i IiorP/,,,\
i dan i trtv t+ cq ))u,u,, )- (,()
I
=J" . 5. 3x O" =J 15x2 dx =S"t lo =40 gr.cm. G(y)
!x ==G(U) :. l)
))dy

=u__-
', c(y)) dv
*" =li dm I
\
i
'; I \,/ ,t
J6(F(y)-
n
ar
Iro(r(l,)-t'('))
) .- I
I !<l /\ -,i, M, Jlotn ''-
=;-l*,
=ii x .5.3x a* = 12
if x2 dx = 1l *,1' = 50 er.cm.
0- z to
]
i
1 i ov ' ;i jo(r(y)_cg)ay

*
I

y=Jd-
i
-ii **" -"*-
=iu
2
-2
=Js . 3x dx = ir.r* d* =
J)
15
x'll0 : 30 gr. QEqtqh 7!rl ?,
menggunakan
0 0- Keriakan soal pada contoh. 7 'Ll dengan
pias horizontal (rumus ke-Z dan tabel
7'5)!

Aplikasi lntegral
r

Jawab:
=i, '
[?)o,:iIG'-")d'= i(,,' +l:
gr.cm
r-(+ =
f trot -zz):60
Jadi, pusat massanya
Gambar 7.19
Daerah yang Dibatasi oleh , \)= f M,
(x.,y.
u,) (40 60'\_f4.'
,il
y=3x,x=2dany=0
Dibagi-Bagi Menjadi pias-
|M [m,, )=1:,,
,l= ,

Pias Horizontal

7.7 SOAL LATIHAN


La =
Ja.n = Ja ae l. Hitung luas dataran yang dibatasi kurva-kurva berikut
dengan menggambar daerahnya terlebih dahulu
=i'['-5)*=,i a. y:2-x2danx-Y:0
[,-])* b. y:xrdanx:Yl
: : -1 samPaix :
c. Y : -x dan y -x3 darix
1

=r(, y'(-! v'6 5i (12 6)= 3 0g d. y:3x-x2 dan Y:4


I ) e. x: y2 dan 2x: 4y2 + 12
M, =J" dm I
f. y: x dan Y:-2+x2
t'o sumbu yry :sinx danY : cosx, 0 ( *'!
y+66' 6-y )0" 5
6 4
5.
ir 6 ) Ir J )' 18 !Qe -v')av
0
h. x*y:2,y:x2
i. x:2y-y2danx*
( 6
_5 Il .16'
36r
5y
v' y:x *1,Y:3-xdanY: -!x+t
=
18
I J fiQru -72):40 gr.cm
y:3xrY:xz dan Y:x
.,' =Jt dm
Hitung volume benda putar yang diperoleh dengan me-
mutar daerah yang dibatasi:

,,rflff
Kalkulus Aplikasi lntegral
a- kurvay: cos2x,sumbux, 0<x< s. : X, x + y : 2, Y = 2 likadiputar mengelilingi
y
terhadapsumbux
f garis x : -2
b. kuway: cos2x,sumbux, 0 < x < t rhadapsumbuy t. I : X, x + y = 2, Y : 2 llkadiputar mengelilingi
f, garis x : 4
.: f :ytx*y-6 =0dansumbux mengelilingisumbux u. i : 6* - Xz , Y : x2 - 2x , diputar terhadap x : -1
d y : x/x 1- v . 6= 9d-sumbu*.,-,.r,i.lilin[r,rn b;; v. y:6x-xz,y: x2- 2x,diputarterhadap Y = -2
e. I = Jx, sumbu x dan garis x : 4 di kuadran IV ter_ w. x = y -y2,X = yz -3, diputarterhadap x - 1
hadap sumbu x
f. y = Jx, sumbu x dan garis x = 4 dikuadran IV ter_ 3. tntukan volume benda yang alasnya adalah suatu daerah
hadap_sumbu y rata pada kuadran I yang dibatasi Y = 4 - x2' sumbu x
g. y = Jx, sumbu x dan garis x = 4 dikuadran IV ter_ dan sumbu y, dimana penampang melintangnya tegak
hadapgarisx=5 lurus sumbu y berbentuk Persegi.
h. I = Jr, sumbu x dan garis x = 4 dikuadran IV ter_
hadapgarisy=-4 4. Alas sebuah benda diketahui merupakan daerah yang di-
y: : batasi oleh satu busur kurva Y : cos x , sumbu x, dan
i. X, X e, sumbu x , diputar mengelilingi sumbu x
lt
j. y= x, X : e , sumbu x, diputar mengelilingi
sumbu y
|n It
k. y = ln X, X : e, sumbu x, diputar mengeliiingi gu.i, < a 1. P.nrr,pang yang tegak lurus pada sumbu x
x:3 22"
l. adalah ..buah segitiga sama sisi yang berdiri pada alas-
y = ln x, x : e, sumbu x, diputar mengelilingi garis
nya. Tentukan volume benda tersebut!
x=1
m. )r = ln X, X : e, sumbu x, diputar mengelilingi garis
v=) 5. Tentukan panjang kurva dari kurva berikut!
n. I = ln X, X = e, sumbu x, diputar mengelilingi garis = xzdari x : 0 samPai dengan x : 2
a. y'6xy
b. : xa + 3, dari x : 1 sampai dengan x: 2
Y:-1
o. y : X, x * y : 2, y : 2 jika diputar mengelilingi c. y:1(x' +Z\'t',darix : 0kex : 3
sumbu x d. y : lnxdari * = JSsampaidengan* :,./E
p. I: X,x * y:2,y = 2iika diputarmengelilingi TE

sumbu y e. y : ln(cos x) dari


": f,sampai
dengan x=
3
q. y : X, x + y : 2, y : 2 iika diputar mengelilingi
garis y : x31
1

r. y: X, x + y:2,y:2ilkadiputarmengelilingi ){r"*e-"),0(
garis Y : 3
g. 9y' : 4xi , darititik asal ke titik (3,2Ji )

Aplikasi lntegral
h. "=!v'+lt ', 1< y<3
I
7. Hitung luas permukaan kulit bola yang didapat dengan
memutar lingkaran x' + y': 1, X > 0 mengelilingi sum-
[x=0-sine bu y!
I dari 0:0ke0:2rc
IY=1-cos0
Seekor elang secara tak sengaja menjatuhkan mang- 8. Diketahui sebuah kurva y : 2x2 di kuadran I, dengan
sanya dari ketinggian 50 meter. Lintasan parabola titik-titik ujung A dan B. Titik A adalah pusat koordinat
dari mangsa yang jatuh, diberikan dengan persamaan (0,0) dan titik B adalah titik potong kurva y : Lxz dengan
_2
y : 3 - x. Tentukan luas permukaan benda putar jika
y = 50 - --z hingga mangsa tersebut menyentuh kurva yang dibatasi titik A dan B tersebut diputar terha-
dap sumbu y dengan terlebih dahulu mensketsa kurva
tanah, dengan x jarak horizontal yang ditempuh oleh
tersebut.
mangsa dan y ketinggian mangsa dari tanah, hitung
panjang lintasan yang ditempuh mangsa tersebut!
9. Gambar berikut terdiri atas
dua kurva, di atas sumbu-x =4-x2
6. Tentukan luas permukaan benda purar yang terjadi jika v
adalahparabolay:4-x2
busur:
dan di bawah sumbu x ada-
a. x2 : ydarix : 1 sampai dengan x : Zdiputarpada lah garis lurus.
6
:x
sumbu y i

b. y : X3, 1 < x < 2 dipttar mengelilingi sumbu x


a. Tentukan persamaan '..i
garis yang terletak diba- +
|

c.
[x =l+sint n wah sumbu x tersebut!
[y =cost z b. Tentukan luas permukaan benda yang terjadi jika
kedua kurva tersebut diputar terhadap sumbu y!
d. , = Ji + 2, 0 ( y < 2 diputarmengelilingi sumbuy

e.
' =,[4, - r','2* a, < 1 mengelilingi sumbu x
y 10. Dapatkan pusat massa dari daerah homogen (kerapatan
konstan) yang dibatasi:
f. yz + 4x:2ln y, dari y: l key:3 mengelilingi :
a. y : x2*1,x 3,Y : 1 dikuadranl
sumbu x
b. y:x2f1,y:5
: x, 0 ( c. Y :3 X2 ,Y : x3 di kuadran I
TE
o
b. y sin terhadap sumbu x
", ;,diputar d. Y:4-X2rY:x*2
h. I: ln x, 0 ( y < 1 bila diputar mengelilingi sumbu y
e. y : -x2 * 2x -f 2dan Y : -1.
f. x :4y'danxz:2y
g. y : cos x, sumbu x, -lt 7t

22

Aplikasi Integral
11. Dapatkan pusat massa dari plat tipis yang dibatasi:

a. .4
sumbu X, y = L, | ( x ( 4 dengan kerapatannya
Kt rrci )awaLan
x
adalah x3
b. 3y' : 12 * 2x, sumbu g sumbu x, jika kerapatannya
h6+6"
12. Seorang tentara ingin menembak sasaran yang berbentuk Bab 1
bidang D (sasaran dianggap tipis dan homogen) dengan Sistem Bilangan dan Pertidaksamaan
target tepat di tengah. Bidang D dibatasi oleh kurva-kur-
ya y : x2 - 6x dan sumbu x. Jika diasumsikan titik 3. a. 0 b. 1 c. tak terdefinisi d. 0
tengah sasaran adalah titik pusat massa (centroid) sasar-
an, tentukan posisi target sang tentara dengan terlebih . I 4,4, .b. -(x2-x-3)
+. a. 4+-n --m'+-n'
dahulu mensketsa bidang D tersebut. 399 x+1

6. a. x: U3;y : -Z b.x:1;y:8
8. a.-7 +10i b. -3 +5i c.8-4i
d. (1 + 1)lz e.0 ,. t*li
2
C.-19 + 22i h.(-1 +2i)/s i. -7 +40i
a.4 i b. Re : Z,lm : -3 c. Modulus : 64, fugumen : 7r

1-
10. a.6 + i b.JTo6 c. 1+: J2i
2
)-
d.14 ,. 1-
4
JT t. -:Jzi
J
g.-8-20i h..53 i.-7 +40i

t. -1,12

11. r&,ir(-]*\1 b. e cis(n) .. @.i,(",., unJI)


^.
{

12. a. -s+srf3i b. *+++'5i c. zJj -zi 2. a.0 b. tidak terdefinisi ,. 4a - 1'

4a+ 1

d- s4J, + s4.f2i fll"'f.l*1,5r)


t3/ 12 2 )
-). a. g(s) : s2- 8s * 12 b. s c.715
r.-!,
t6 6.
-i
o

8
h.
4. a. f(x) = lxe R,x + 1/5}
#,D1{x
13. a. 2' ocisl r,Zt o cis!rc.Zt cisZn.2''cisfgr
-- o

6 6 6 6 5. a. (--, -) b. 1--, -1 c. (--, -31 u [3, -)


d. (--, -2) w (-2,5) u (5, *) e. (-3, 3)
b. 2cis1 n, Zcisf r, 2cisn. 2cisZ n. 2cis2 n
555.t f . (-*, -2) w (-2,2) u (2, -)

.1 .7 /t. cts-11 g. (--, -2) w (-2,4) u (4, -) h.(--, -2lv (2,*)


c. cls- it. cts- 7t
266
6. a. genap b. bukan keduanya
d. Zt 4 cisln 2' o cis! r c. bukankeduanya d. ganjil e. ganjil
88
f. bukan keduanya g. genap h. genap
.l .7 t3
genap
e99 7r. cls- II
e. crs-7t. cls- i. j. genap
k. bukan keduanya
14. a. (-*,213) b. [-2,10] c. (--,-1]
d.l-2,61 e. (-*r-) f.{} 7.
^.
2_ 2*,r[2-2*
g.(2,*) h. (-3,-1) u (-1,1) w (1,4)
i. (--,0)u (0, -) j.(--,-4) ,r1
U.J
1

k. (--,-12) u (10, -) l. t-*,314) m. (--,-1)u (0, 1) 2+tl-x lr- 3


n. (-8,-21 o. {-2} u (0,31 p.(--,0) u[415,*) 1' 2+x)
l' (u2,*1 r. (--,-11) u (-5l3, *) Jl (" * 3'11
r 6t,
1Ji Ji + 3)(1
/ 3)

s. [-8, 8/5]
t-"; +5,J-*4
Bab 2 8. a. g(x) : l" I , f(x) : .ot *
Fungsi b. f(x; : x',8(x) : .o, J*

1. a. fungsi, d. fungsi, 9. a.(g"0(x)=x2+6x+20


b. bukan fungsi, e. fungsi, b. g(") = Jx + 5;

c. bukan fungsi, f. fungsi c. f(x) : 17*

Kalkwlus Kuncilawaban
r :l

10. u. 1r12.,*.9r b. 1**1.*.91


28' 13. a.

c. ?x+2,xe\ d. Jz*-2,*>t
e. J" - t +2,x) 1 f. x2 - 2,x> o

g. x'-4x+4,x>2 h.-1 * .*+z


2x-2'
i. 3**1.**l i.-2+ln(x-l),x)1,
x-1
k. 1+21og(x-3),x>3

tl. x+20
9 b.
3x
c. 1-
x-4
: (-*,-UZIR, "*2 ".2
12. a. D, =(--,9/41
14. D1{x I x e 9l}, Rr {y lV < 2)
6. -1- E-"
2 \4
^.

c. D, r = F*,9lalR, r =(--,-V2J

d.

Kuncilawaban
IGlkulus
t

< 1)
d. Drtx t x > -2),RitY IY

b. Or{x I xe 9t},Rr{Y I Ye !i}

e. Di{x I x * -1l2},Rt{Y I Y> 0}


c. Dr{x I xe 9l},Rr{Y I Y > 0}

tQncilawaban
, rillh
f. Pr{x I xe S},n'{y I -3 < y <-1} h. Dr{x I x * O},Ri{y lY =2, Y = -2}

g. Dr{x I xe 9l},Rr{y I y > 0}


i. Dr{x I xe 9l},Rr{Y IY < 0}

.1i.
',.,,:1. i
r. :. .

tr,-!
i;:
tr ,tl
,. t;
rf- 4
:.rl
ffiffilTr-*.^I'ffirrn
]:rdr'
;i.-o,
'
I
I.1

KwnciJawaban
r

i. or{" I xe 9i},Rr{y I ye 9t}


Bab 3
Limit

1' ^'-u1'6 b.2v c.6


d.1l2s6 e.912 f.1.t1.2
q-6
D' h.* i. -114
j. -3t8 k.9 l. -(31n2)12
m. -2 n. cos p o. -1

2. a.215 ;0 b. Vz; % c. €; -€
3. a.0 b. tidak

k. D'{x j x > 0},R,{y I ye 9t} 4. a. -112 b. -1lz c. -Sl2

5. a. -112 b. a: Z, b = -3, c, Vz rYz

6.0
7. a. diskontinu rerhapus, f(-21= -6
b. diskontinu terhapus, f(t121 : g
c. diskontinu loncar
d. diskontinu tak hingga

Bab 4
Turunan

1. a. 3xz.i_+ -iu.*h
r' -!
\

1
b. 2x +fx" 11.
"' 2 (-1+ cos(x)2) sin(x)
120x2+8x+5 loe2x- 1**trto
ln2x
C.--
2 l)' P'-=
(5x +
"
| (6x )
; ,(*t+l)2x(x3-6x-2) Y' ln(r/:)[:"'+z
(*' - 2)o
,J

r. 7(x-zx2) (1_ 4x)In(7)


.. sin(O) - 1

cos(0)2 1
S. ---------------
x(-t + e'x)
f. -Zx-2xcot(xz)2
e(r*
)
(3ln(cos(2x)) cos(2x) - 2 sin(2x))
,. -cos(w)2 + sin(w)cos(w)+sin(w)wcos(w)+wcos(w)2 -2w '' cos(2x)
w2 cos(w)3
I
h.
3 (1 +tan((x3 +1;t1l5);2;x2 - 22(rr2')1n(2)arctan(x) *1"''":
.r. l+x'
(xr + 11{+r'lt
x5x
1 sin(t) u'
J:-*'Jt: +*' J24-gx4 -bxz
l. 5 (1 - cos(x))(6/5)

. t+Jx . . t+Jx . cos(2t) 3l


sln(
.
2. ^
d. 'L- b.
4 (t+ 4)t
'
I I -I+Jx
r 11^ 1+Jx'
r T1/I - sin(3t)
(-t + J*),J*-)
--)cos(
sin(t) cos(y) - y cos(x)
k.s 3.
3x2 -2y+2 b.
4+4cos(t)+cos(t)z y +2x x sin(y) + sin(x)

l. x(x2 cos(In(x2 - 3)) - 3 cos(In(x2 - 3)) - x2 sin(In(x2 - 3))) (xY;t+rsl + x(4/5)Y


x3 -3 *{+/s) (_x + 5oy2 (xy)(a/5) )

_, sin(x) 1 + 2cot(x)3 + tan(-x + y)2 + 2co!(x)


m.
- 4 + cox(x)2 Z.o(y)ti"(y) + 1+ tan(-x + Y)2

"i -x2 _ y(2e(2"Y)y +


In(y)-
x(2eQ'Y)y + L)
2 cos(2x))

Kunci.lawaban
r
2. a.m:2 b.m=4 c. m:1
4. a. cos(x )'in(' ) (cos(x)ln(cos(x)) - lIgI
cox(x)
3. y =213x-513; Y:213x+ 1313
b. (ln(x)2 )- (tn(tn(x)'/ ) +
l-
-In(x)
5. a. P:(714,1.12)
b. PGSy : -x+914;Y : x-514
sin(x2 + Y2 )
2x cos(x2 + y')In1x + ,; *
c. x+y 6. a.312 b. 0 c.2ln
1 +rz;
sin(x2 d.0 e.5 f. -1.tx
- 2y.or(*' + y2)rn(x + 11 -
Y x+y o rl) h.312 i. -213
j.0 k.3t4 1.312
d. 4ln(x) + 4 n. 1 o. l.le
m.e
e.
ex(2x + cosx) - (x2 + sin x)sin y _1
/. cm/menlt
x(x2 + sin x)cos ylnx 2n

5. a. -9cos(3x) ,o' -3+2y 8. l,28xcm2ldettk


i;\4x.r
6. a. 2*In(2)46 6. _
(n-1)! 9. -0.05 dolar/hari
(1 - x)'
10. a. 5/3 kaki/detik b.719l3 kaki'z/detik

11.

1.2. a.x2+(0.512:v'z b. (21S)JJ km/menit c.215 radlmenrt

t3. 25

Bab 5 14. 513 cm


AplikasiTurunan
1.5. 213 k
1. a. PGS y:{y-17, PGN y : -114x + 2314 16. lebar: 617 m, panjang :1217 m,r:617
b. PGN y:x, PGS y : -y
c. PGS y : -6x* 16, PGN y: 1l6x + 2216 17. 17. 18 dan 9 m

KunciJawaban
I,
ll
i

.1
lt
21..
il
18.

i\

t9. I
1L Bab 6
1
I lntegral
I
6
I
'4 *.) +c
I

I
L
2 1. a. f (2,,' - sli n. a. -?5-7
I

.2'
c. Ir"to*-s)-]r''ts -4x)+c
.4

a. Ln!*'-5x+3)+c e' -+fiu,*c


,6

.B

'10

f.
" -LJinr.t'n(1"'(r)'Fl*c
7" (/
20. 7
'B

c -'rl-..1} .'
6 g. -rn(ln(sin x)) + ^'
4

) t *b*'tz*)) +C

+8h(e.)+c
i' -1(.-I *:(..'t' -t2".

Kuncilawaban
,r,,fllil
Kalkulus
r" r

u *raJ3+x+c -1r*c
3(r+x)(5/2) -aQ+x)(:rz) n.
.3',

t. -1*-*')i **<u-",)i *. o.
/r \
zJzsinll h+c
\zl
p. lnlsecx+tanxl +C
2. a. ?urctan(-2+ z)+ C

3. J- rrrz.*Y +C
1_
a. -f ri.,(+*)' cos(+*)' -
b. - 'J19rr.trn l*.
19
b. ."'[i"l .'"(1"
)
).,,'"[] " )..
j(s,"" + t)2 + 4ln(sinx + 1)+ C
c.
lt i"tz,ii - I (,i,tz,l)? * c
d. - J, -8. - I - + nrrrin( !* 1* )* c
l.5 s
* rlo''l]'l]- *.
)
d. +,,"!?l:
12 cos(2y)o cos(2y)
e. !2Ji nrrrun(112rin1*; + zlJI l+
'.-)- c
\4'
1*' e i[...[;))' .o[..'[;))' ..
f.
2'/ - * lnk' + x + 1)+ c
o
b. 1G- )*7e' +8tn(e" -z)+c f. ltan(3x)'-1trn3*+x+C
2' '7 \
93
/t \
h. ln(r) - J2 ur.rrnf ] Intr)J7 l+ c
l.2 -1.r.l,1" lo *c
) 4 [3 )
i. -tanz+z-secz*C
i. -cscy*coty+y+C h. -1(.r.*)'*1(.r.x)- +c
9' 7'
1,1
k. --cot'x--cscx+C 1 _ 1 ._ .,
1.
-cot5y-
.5 -cot(Sy)'+y+C
l. -cosx *C 15

m. -1sin(x)2 +C - lcor(7x) + lcos(x) +C


2

KunciJawaban
r \

+4)+C
l2x
_____
t. |,i,,1:yy -f,
sin(zy) + c o
b' h.
44 Jt.t - r,*

.1 ZeY + tl
l(
a. 1*,',, 1.,
4.
6 -** **.n-$rr(:zo+zseJx)+c
t6 32 t28 \ 1.. ",fr,f +8eY + zo

b. zJi - +1li++hlt/" +{+c t. 1r"tyff"tyt' - s * 2u,(ntrl. l/ilkr -,


)
1

c. (x - 5)- 6(x - 5)l +rzr,lt*-:ri *zl*c 1 tart2x


+C
1.8 114 - (tanZx)'

d. 3y"t -lgyr/6 +5 4ln(y1 t3 + 3) + C

e. -l .. +C 6. a. y arctan(y)-lrn,r' 1)+C
.l + x"'
1\
f. b. 2-:-- +lr[r.. -x l+ tan
-U!75,rr,rr., *?t9*,r,,r, -192*0t+) *
) ;"))..
grt:r+1
2)
.)* ."'[J"
lllzxl t t2) - fl 52Ji arcrun( I *,'' ",JI c '
12 )
- 1.tt*r cos(4x) - .t'"' sin(4x) + c
fr

5. a. 1',1'ff|*. b. r"["*J"'-r";
1 *' arcsin(x I + j"Jt A - 1 arcsin(x) +C
3lx I
)*c ln(3x)'zx-2 x ln (3x) + 2x * C
-4x ln (x2) * 8x * ln (x2)2 x * C
c. t,,l---:l*.
a l+*Jx')+rc| L* hk)' -?23 h(z) + j; + c
2
- f Gi.,*)' + c
Insinx
d.
1

75 (4x2 -25)Qtz)
*@*c
J+*'-zs
]Gr,r)'
zsi"(6)- zJ" ."'(J" )+ c
e. _rw*.
54x
f. h(**t*J2*al
t) )+c 1.G,nt,l') sin(x)2 - 1.t.r,t")') * 6

KunciJawaban
Kalkulus
i \
l

1*+"{,+) 1.t*o)
k. - *6 ,. + 4x + ln(x) *Z h$' - 2x + i)
44 )"'
- Ji !(- z + z*V7 )+ c
l. l6 cos(3x)'
""liIl +1ln(sec(3*)+
5
tan(3x))+C
\4
^rrr^n( )

I 3
7. r"t" - :) - lt,r(* + 3) + c
-.-1 .l .lx+2-Zlnr.l*+z)-
3 x-l -2ln(x-l)+(.
f
I
b. 1t,r(r) *2h$-4)+c 8. a. 2(e*)' - 81e.;1 + rer,jt.. li . rl *.
!l,,e**:;-161*
a. -f,ez* * +tJrz * +* - {
c. -2)+c + s,...in[-
1. i" ;..
d. ln(x) +
f
rntz" - D -Zne*+ 1) +C
c. -cosx-1.or'*+c
2
e. -ii,i^nr-]r"tt -2)+c
+C
d.
frsin((x'+4)2)3
f.

-* - ;
"-*+4ln(x-2)+C .Z,h r" - "' * u,.,m[]*.
e. -!*.11 e
1)..
itn(lrr(2") * :; + 3tn1tn1zx)
b' - 2) + C
f. 1x3 h(1-3x;-1*: -Ar, - J.*+c
2
)--7
h. i9ln(2x + 1)+ --!- + ln1* - l) + C
x-1 9^ o
b. -]rc",2,1; *f t.o.zt); *c
i. - 2ln(x + 1) + ln(x2 + l) - 2 arctan(x) + C
|
h. -fi t, - zwlt rzt.fr 0 - 2w\s zt -)a r _2w)o/ur *.
j. -!+ztr(y)-
y y-r: -2tn(y-r)+c
,. _1 rn(t,+ 4)
*+ |,..*.[]. )..
k. - i* - i^a - n- +*. Lho + r) + c
sin(2t)x
' +(.
-cos(t)2 +sin(t)

Kalkulws Kuncilawaban
k.
t" +c 9. a. 8 b.3lz c.2013 d. -2813
x+L
I lcosv, -21l+_arctan
1
t. __lnl
32 lcosy+21 8
cosv,+C
2
10. u. ln
2o
u. lt"rzl c.2 + ln(3) d. ln(3)-1u(s)

e. ln(2)-1mt:l
Z
f.
|"-ie s.
lr,1:v-1,"L,*fio)
m.
h.4 i. 2J' j.
1',(,..o)
k.* ,i.-i
n.;
)o t.8* 1
,. ,(a)Ji-.(r)+r p.; 1

n. r"lr -r tan31:y;l + c L
I
205
- 8.1tr+)
q.;/
8 ,1ll+l
r. -|+3h(2) s.
r1
o. - ] sin(*)3 - sin(x)+ ln(sec(x) + tan(x))+ C JJ JL

p. zJi urcrin(Ji)+ zJ t - z + c
,1
11,. ln b.
1
.. ltr,(:) ct. - .. 1-
2
trr(z)
q. )J; + 4*]r"(1,, *a -r)-lr,(, * "./* 1 +)+c ^. 4 1 2 -)

J-)
..1 .11
f.;Jrn c. h. -7[ i.- J' I r(3)
3 \l
2 3 2(cos-x 2
3 2 el 2 | +L
--cos-x+-l
r.
)
11.32rzr,l +1-]t.,5 I.- IIl. o
__+(,
1 x(5xln(2)) 2 44
S.
3 ln(2) n.2 o. -e

t. 1*,J*, -r *i*7*1 *f tnJ,*+J*rr )+c


4 8 8\ ) Bab 7
| -2+2x | ( I 1) ^ Aplikasi lntegral
8-2x+x/+5 8 l.--+-x
2 2 )l+L 1. a. 912 b. 1 c,
f.
1"lz
qt)
d. 12s16 e, 8.,'j
i.
v. j cos(ln(x))n< +
]
sin(ln(x))x + c c' t5-t h. 912 116

j. 24 k. 1.313
-+-arctanl
w. l lnll +.i,, *l,- 1t,,lt * r, ' 1

2' 4, .;inx)'l+-arctan(sinx)+C
2. a. n2/g
b. n(r-z) c' W"
d+, 4
h.,f..,[i;.r,[.+ **)_ r_,"(r . c)]
* 416
6.
e. grc
t'Y" Jr

lJ=rr h. &1* 7. 4n
j. -l" i. (e-2)n
1e2+1)n
) k. (-er+tt;I I. (er-3)I 8.
fJ

fi{tzz -tl
m. (e+5)I 2
2
n. 7ts
2 o. 1,0r/3
P. ?rE
q. 4tT/3
s. 14TE r. 9. a'Y=2-x b. -J
v. t. 618
8tr/3
,Oz; -\+32Ji
2S6n
w. 87Sn/32
u. 128n

3.8
10. a' (1'*') a. (0,!) (s
t 5/ "^ l,t'rr]
324 \

d. (-! 12
4. Jin/s ( z '1,/) e. [,,i) (s e)
r' (r,a]
s. a. Ji+|u(+.JTi)
\ 5/
a.nnz c. 12
c [', ;)
a. u ,.h 2*Q
!n] c 7, 1
a
1+ Jz 1e - -)
" ;(. 11.
b. l(-,'t'i 4)
9.14/3
y. s./roT+
h.53/6
i.8 [f,f) \ J/
I

)ufto*fioT) 72. ( 3, 18.5)

5 a.
[[rrry-6)i] b.
]lt r,1;_(rofj
c. Zr
e' zt : I[t"t; -@]l
c *["2 .nta. i-
+; _,'[-] . +n)l
D"ftar PustaLa

Leithold, L. 1.991.. Ihlkwlus dan llmu Ukur Analitifr, terjemahan,


jilid I, edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Finney T.1993. Kalkulws dan Geometri Analitik, terjemahan, jilid I,
edisi 6. Jakarta: Erlangga.
Ayres Jr, F., dan Elliot M. 1992. Schaum Outline of Problem of
Differential and Integral Calculus,3'd edition. Mc Graw-Hill.
Varberg, D. dan Purcell, E. J. 2001. Kalkulus, terjemqhan, jilid 1,
edisi 7. Penerbit Interaksa.
Martono, K. Kalkulus 1, Jilid 1 sampai 7, Diktat, Bandung; ifS.
Hughes-HallettD. L997. Gleason A.M., et. al. 1998. Calculws: Single
Variabel,2"d edition. John Wiley 6c Sons, Inc.
Stewart, J. 20 0 1.. Kal kwlus, terjemahan, j ilid 1. dan 2, e disi 4. Jakarta :
Erlangga.
D"ftar InJ"Ls

A D
Akar 18 Daerah 34
Anti turunan 170 Daerah asal 33
fugand4,13 Daerah definisi 33
Argumen 15 Diskontinu, lihat ketidakkontinu-
Asimtot 97 an 115
Asimtot datar 98 Diskriminan 43
Asimtot tegak 98 Distributif 4,12
Asli 2 Distributif sekawan 12
Asosiatif 4 Domain 33
Aturan rantai 131
E
B Eksponen 7
Bagian 10
Bagian imajiner 10 F
Bagian riil 10 Fungsi 32
Bentuk Euler 18 Fungsi akar 69
Bentuk kutub 17 Fungsi arccosT'1.
Bulat 3 Fungsi arccotTZ
Bulat negatif 3 Fungsi arccscT3
Bulat positif 2 Fungsi arcsecT2
Fungsi arcsin 70
C Fungsi arctanTl
Cacah 3 Fungsi cosecant 49
Cekung43 Fungsi cosinus 49
Cekung ke atas 43 Fungsi cotaflgent49
Cekung ke bawah 43 Fungsi eksponensial 58
Fungsi gasa|39 I
Fungsi genap 38 Kuadrat definit negatif 201 Notasi operaror D 124
Identitas 4
Fungsi Heaviside 50 Kuadrat definit positif 201
Imajiner 4
Fungsi idenritas 54 Kutub L5 P
Integrable 209
Fungsi implisit 134 Pangkat6
lntegral 169
Fungsi invers 63 L Panjangkurva242
Integral parsiallgT
Fungsi invers trigonometri 70 IiHopital l49 Partisi207
Integral substitusi 176
Fungsi komposisi 61 Laju perubahanT52 Pecahan 3
Integral tak tentu 1 70
Fungsi kubik 45 Lamina 253 Pembagian 5
Integral tak wajar 215
Fungsi kudratik 42 Limit 88 Pencerminan sumbu x 79
Integral tentt207
Fungsi Linier 41 Limit bagian kanan92 Pencerminan sumbu y 78
lntegranl7l Limit bagian kiri 92 Pengurangan 5
Fungsi l,ogaritma6T Invers 5
Fungsi monoton 158 Limit bentuk tak tentu 105 Penjumlahan 5
Irasional 3
Fungsi naik 159 Limit di tak hingga 96 Penskalaan horizontal 7 6
Fungsi polinom 40 Limit fungsi trigonometri 102 Penskalaan vertikalTT
I Limit sepihak 91 Pergese ran horizontal 7 4
Fungsi rasional 45
Jarak16 Limit tak hingga94 Pergeseran vertikal 75
Fungsi satu-satu 53
Jumlahan Rienmann 20g Luas bidang datar 227 Periode 39
Fungsi secant4g
Fungsi sepotong-sepotong 59 Luas permuka an benda putar 24 6 Periodik 39
K
Fungsi sinus 49 Perkalian 5
Kecepatan 122
Fungsi tangent49 M Pertidaksamaan 20
Kekontinuan 111
Fungsi trigonometri 48 Massa 250 Pias228
Kekontinuan fungsi rasional 115
Fungsi turun 159 Metode cakram231. Pusat masssa 250
Kekontinuan fu ngsi terigonometri Metode kulit silinder 236
115
c Metode penampangZ4} R
Kekontinuan komposisi 1 15
Garis normal 147 Modulus 16 Range 33
Kekontinuan polinom 1 15
Garis singgung146 Momen250 Rasional3
Ketidakkontinuan 115
Gradien146 Mutlak 8 Riil4
Ketidakkontinuan loncat 1 16
Grafik 37 Ketidakkontinuan tak hing gal17
N S
Ketidakkontinuan terhapuskan
H Nilai ekstrim 154 Sekawan 11.
115
Himpunan jawab22 Nilai maksimum 154 Selang buka 9
Ketidaksamaan segitiga 8
Himpunan p eny elesaian 22 Nilai minimum 154 Selang hingga 9
Keujudan limitg2
Nilai Utama 15 Selang tak hingga 9
Kompleks 4
Nol5 Selang tutup 9
Komutatif 4
Notasi LagrangelZ4 Simetri 43
Koordinat 15
Notasi Lerbniz 124 Sinar buka kanan 10

Daftar lndeks
I \

Sinar buka kiri 9


Sinartutupkanan 10
Sinar tutup kiri 9
Sudut derajar 4g
Biografi paraP"rrJis
Sudut istimewa 50
rl Sudut radian 4g
Suku banyak, lihar polinom
40
Sumbu putar 23 1
Sumbu x 13
Sumbu y 13 Hazrul lswadidilahirkan di Sawahlunto (Su-
matera Barat) pada tanggal 27 Desember t973
T dan menyelesaikan 51 dan 52 Matematika dari
Teorema fundamental kedua
2 74 Jurusan Matematika ITB masing-masing pada
Teorema fundamental pertama tahun 1996 dan 1.999. Beliau aktif menulis
274 artikel untuk jurnal ilmiah dan media umum.
Titik belok 15i Selain sebagai seorang pengajar matematika
Titik kritis 155 di Departernen Matematika dan IImu Penge-
Titik singular 155 tahuan Alam (MIPA) Universitas Surabaya
Titik stasioner 155 (Ubaya) dari tahun 1999,beliaajuga menjadi
Titik ujung 155 ketua dewan penyunting untukJurnal Tekno-
tansitif 5 logi Industri dan Informasi [TII) dari tahun 2003-2006. Pengalaman
Tiikotomi 5 mengajar mata kuliah matematika di Fakultas tknik Ubaya antara
Ti:runan 123 lain: Kalkulus, Aljabar Linier, Matematika Teknik, Vektor dan Matrik,
Ti,rrunan fungsi implisir I34 Matematika Diskrit, dan Metode Numerik. Penataran atau lokakarya
Iurunan tingkar tinggi 137 yang beliau telahikuti antara lain kursus singkat tentang kriptografi,
pelatihan nasional penulisan artikel ilmiah, The 12'h Australian Work-
U shop on Combinatorial Algorithm 6WOCA 2001), lokakarya nasional
Uji kekontinuan L72 penyuntingan jurnal ilmiah, Professional Leadership Program attested
Unik 33 by Dale Carnegie & Associates, Inc., dan Penataran dan Lokakarya
Unsur negatif 5 (PENLOK) taining of Tiainers (TOT) Metodologi Penelitian oleh
Unsur nol 3 DIKTI DEPDIKNAS. Pernah menjabat sebagai Ketua Departemen
Urutan 5 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Ubaya (2002-2006).

V
Volume benda putar 231

Kalkulws
Endah Asmawati. lahrrdi Surabaya tanggal
lesaikan studiS I dan 52
t4 Mei 1976. menye_ Fitri Dwi Kartika Sari, lahir di Surabaya tanggal 21 Oktober 1974,
J;Jil;;",
Mrtenratika
Teknotogi Sepuluh N*::b:l-;";;r;;;pada Matematika Instirut menyelesaikan snrdi S1 dan 52 Matematika dariJurusan Matematika,
tahun leee dan Institut Teknologi Sepuluh November masing-masing p adatahun 1.997
200 6. Bergabung sebagai
p."g"[. ;i D._ dan 2005. Bergabung sebagai staf pengajar di
partemen Matematika dan"rf Ilmu pJngetahuan Departemen Matematika dan Ilmu Pengeta-
Alam, Un i vers i tas S u ra b a y d^,
sampai saat ini. Beberapa "mata
i ;;"r:;;- i' ; ; ; huan AIam, Universitas Surabaya dari tahun
kuliah yans 1t997 sampai saat ini. Mata kuliah-mata kuliah
pernah di asuh adalah kalkulus
II, Persamaan Diferensial, f,A..a.
I, K;idil: yang pernah di asuh adalah Kalkulus I, Kal-
Nrrn..l[- kulus II, Vektor dan Matriks, Persamaan Di-
Penganrar Aljabar Linrer pra, frkrit", Tel..nill ferensial, Metode Numerik pada Fakultas Tek-
dan mara kuliah Matematika
kultas Farmasi Universita, Sr.uUuyi.
D;;;;;#;;l nik, dan mata kuliah Matematika Dasar pada
S.fuili Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Selain
mengasuh mata kuliah, juga t
aktif mergi-krt; mengasuh mata kuliah, juga aktif mengikuti
beberapa seminar d",
pemakalah araupun peserra.
-o.irhoil;iil"b;;;t beberapa seminar dan workshop, baik sebagai
pemakalah ataupun peserta.
,"i:: Illt, f uliana, lahir di Surabaya tanq_
gal 25.Juli I 975, menyelesaikan
rr#i,'iii Joko Siswantoro,lahir di Lamongan pada
tematrka dari Jurusan Matematika, tanggal 9 Desember 1 97 4. Menamatkan studi
Insrirut
Sepuluh November p;" ;;i;; 51 matematika dariJurusan Matematika Uni-
]\io]osi
1997. ftemudian bergabung versitas Airlangga pada tahun 1997 dan52
sebagai rrrf r.rn_
alar il l)epartemen Maremarika Matematika dari Jurusan Matematika ITB
dan'llm"u
Pengerahuan Alam, Univerriru, pada tahun 2\O2,Bekerja sebagai staf peng-
Su.rbrva rnrnl
pai saar ini. Mata kuliah_mata ajar pada Departemen Matematika dan Ilmu
k;ll;h ;;;;
pernah di asuh adalah Kalkulus Pengetahuan Alam Universitas Surabaya dari
I, L;ifi;:
II, dan Matriks, pe.sam""., Dia.;;;: tahun 1997 sampai saat ini. Mata kuliah
-Vektor,
sial, Metode Numerik, Matematika yang pernah diasuh adalah mata kuliah dasar
f.i",l pada Fakultas Teknik.
matematika pada Fakultas Teknik Universi-
11,. T:,i,f,,:
tas l,
y: ::., r k, D,,; ; ;,
u ra baya. etain
i
*,d,'0,i,1I Fa r m a s i Un i v e rs i j
tas Surabaya, afltara lain: Kalkulus, Aljabar Linier, Metode Numerik,
S S mengas uh,nu r"'k
berapa seminar dan works;rp, il;:iliffi: rYi,Jiil_
ilG;;;##rkrlrh
urrrrl
Vektor, dan Matrik. Berbagai pelatihan dan workshop telah diikuti,
Pada tahun 2005 betiau b..k.r;;;;;;;;k peserta. antaralain: Matlab Sbort Course pada tahun 1999 di Universitas
"ruupun
metanjutkan
matematika di Departemen Matemarif., studi 52 Surabaya, lndustrial Mathematics Week pada tahun 2000 di Center
fnriitrt Teknologi Sepuluh
November dan direncannr.rn r.f
.rui-pl J" for Research on Aduancement and Applications of Mathematics ITB,
i'niu, zo oz . Variational Methods in Science pada tahun 2002 di Center for Re-
searcb on Aduancement and Applications of Mathematics ITB bekerja
sama dengan Universiry of Twente The Nederland, Research Worh-
shop oru Stochasgjc Differential Equation pada tahun 2003 di Jurusan
{'
t,

Matematika I.
di jurnal ilmia
dan internasio.^*,.

I ffi
lf: .uffi
I$:i
;ffi- Il
#iiFil,l!
o,1|vffi
:r::,?#r,rT;
T'*T'.'ikadiJurusa"rtlrr.'*rii;ir;,J;
*ffi*,*ffi il :'lT^''anggapada
Mffi q*1 ;,T#?x-ffi dnrj:i311?il'?,i::
rud=-,'''*rffiffi:,lnfitt#
a;.,i,'i,rY}i
Yl:'::1t o",,. p,a,Tffi:'I ?illlJ
u,o"',
pada saar sekarang
adarah ,rari._rrjr.r,;AH;;l: Minat keilmuan

t2;
I
I
i

l
il
,1,
,i

3T.A4&,BPzuPl09
515
KAL KALKULUS
k.4

lt 1

rr rr.t l

'.rt i:li

Anda mungkin juga menyukai