Anda di halaman 1dari 25

team:

HIPERCCI JATENG
Ketika saluran nafas bagian atas terpasang ventilasi
mekanik humidifikasi diperlukan untuk mencegah
hipotermia, gangguan pada epitel saluran
pernafasan, bronchospasme, atelectasis dan
obstruksi saluran nafas
Seperti pada NIV humidifikasi aktif sangat diperlukan
untuk menambah kenyamanan
Jadi humidifikasi “ suatu tindakan dengan
menggunakan alat guna mempertahankan
kelembaban pada udara saat inspirasi untuk
menggantikan fungsi dari rangkaian organ
pernafasan atas untuk sementara”
“Sehingga mencegah terjadinya hipotermi, gangguan
saluran nafas, broncho , atelekasis,dan obstruksi
jalan nafas”
2 TIPE / TEHNIK HUMIDIFIKASI

1. Humidifikasi aktif ( heated humidifier)


Merupakan tipe humidifikasi yang bekerja menjaga
kelembapan dengan cara menghangatkan air dalam reservoir
(Al Ashry & Modrykamien, 2014)

2. Heat and Moisture Exchangers ( HME )


Disebut juga hidung buatan yang bekerja dengan cara
menyimpan panas dan menjga kelembaban dari udara
ekspirasi dan di inspirasi kembali
(Ronald Miller, 2011)
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
1. Heated humidifier
Keuntungan:
a. Ketika terjadi perubahan suhu yang ekstreme sistem
alarm akan menyala
b. Melembabkan udara lebih baik dibandingkan dengan HME
Kerugian:
a. Meningkatkan kerja perawat ( kurang efisien )
b. Dapat menyebabkan cedera termal
c. Meningkatkan resiko terjadinya infeksi nosokomial
d. Harga relatif mahal
2. Heat and Moisture Exchangers ( HME )
Keuntungan:
a. Simpel, ringan dan mudah digunakan
b. Disposible
c. Mengurangi terjadinya pneumonia ( pada hydropobic HME )
d. biaya relatif lebih murah
Kerugian:
a. Meningkatkan oklusi pada ETT
b. Meningkatkan dead space pada sirkuit ventilator sehingga
akan meningkatkan minutes volume, retensi CO₂ dan
meningkatkan WOB
c. Dapat meningkatkan RR permenit
d. Hanya bisa digunakan kurang lebih 2 hari
e. Tidak bisa digunakan pada pasien dengan suhu < 34⁰c
PERTIMBANGAN PENGGUNAAN
TIPE HUMIDIFIKASI
Berdasarkan kerugian dan keuntungan tadi kita bisa memilih
tipe humidifikasi apa yg akan kita pilih dan selain hal
tersebut pengadaan dan fasilitas ditiap rumah sakit berbeda
Catatan:
1. Pilihlah humidifikasi yang sesuai dengan kondisi
masyarakat disekitar anda
2. Pilihlah humidifikasi yang paling efektif untuk pasien
anda
3. Pada kedua tipe humidifikasi tersebut tidak terlalu
signifikan pengaruhnya pada kejadian VAP
SUCTIONING
Suatu prosedur keperawatan yang rutin dilakukan untuk
membebaskan jalan nafas sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan
cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkan sendiri
(Sundana, 2014)
INDIKASI
Menurut Lynn (2011) ada beberapa indikasi untuk hisap
lendir :
1. Membersihkan jalan nafas (bronchial toilet)
2. Pengambilan spesimen untuk pemeriksan
laboratorium
3. Permintaan dari pasien untuk dilakukan penghisapan
lendir
TUJUAN
1. Membersihkan lendir pada saluran nafas sehingga
patensi jalan nafas tetap terjaga
2. Meningkatkan ventilasi pernafasan
3. Meningkatkan oksigenasi jaringan
4. Meminimalkan resiko atelektasis
TEKNIK SUCTION
Ada dua macam teknik untuk suctioning “open suction”
dan “close suction”
1. OPEN SUCTION
Tindakan penghisapan lendir dengan canul suction yang
konvensional yang penggunaannya harus membuka konektor
sircuit ventiltor dengan ETT
Keuntungan:
Mengurangi pertumbuhan bakteri pada selang kateter,
karena penggunaan canul suction yang selalu baru setiap
akan melakukan penghisapan
Kerugian:
a. Karena selalu baru dan steril setiap akan melakukan
penghisapan sehingga biaya yan dikeluarkan akan
meningkat
b. Kurang disarankan pada pasien dengan ventilator PEEP
tinggi
2. CLOSE SUTION
Canul dengan sistem tertutup yang selalu terhubung dengan
ventilator dan penggunaannya tidak perlu membuka
konektor ventilator sehingga aliran udara tidak terinterupsi
Keuntungan :
a. Untuk mencegah kontaminasi udara luar, kontaminasi
pada petuas dan pasien
b. Mencegah kehilangan suplai udara pada paru
c. Mencegah terjadi hipoksemia
d. Mencegah desaturas selama dan sesudah suction serta
menjaga tekanan positve pressure ventilation pada
pasien2 dengan PEEP tinggi
e. Secara unit cost lebih efektif karena tidak perlu memakai
steril glove dan tidak sering mengganti
Kerugian :
Penggunaan close suction dalam waktu 24 jam akan
menyebabkan pertumbuhan bakteri secara signifikan
pada permukaan kateter
UKURAN DAN TEKANAN SUCTION

Ukuran suction yang direkomendasikan antara lain :


1. Anak usia 2 -5 tahun : 6 -8F
2. Usia sekolah 6 – 12 tahun : 8 – 10F
3. Remaja – dewasa : 10 – 16F
Untuk tekanan suction
FOKUS PENGKAJIAN
1. Kaji apakah klien memerlukan tindakan suction
2. Kaji TTV selama dan sesudah suction
3. Kaji bunyi nafas paru sebelum dan sesudah suction
4. Observasi konsistensi, jumlah dan warna sputum
5. Observasi tingkat kesadaran selama suction
6. Observasi status respirasi meliputi peningkatan
frekue
PROSEDUR PELAKSANAAN
SUCTION
Persiapan alat :
a. Mesin suction
b. Pipa penyambung
c. Suction catheter sesuai nomor
d. Air steril dalam tempat steril
e. 1 sarung tangan steri dan 1 non steril
f. Google glass (bila diperlukan)
g. Ambubag
h. stetoscope
➢ Cuci tangan
➢ Jelaskan prosedur tindakan pada pasien dan keluarga
➢ Pastikan peralatan suction berfungsi dengan baik serta atur
tekanan mesin
➢ Buka pembungkus catheter suction
➢ Pakai sarungtangan dan pre oksigenasi selama 2 – 3 menit
dengan ambubag
➢ Masukkan catheter suction kedalam ETT dalam keadaan tidak
menghisap dengan cepat dan lembut sampai ada reflek batuk
dari pasien tarik 1 cm, kemudian tarik sambil menghisap
secara rotasi lakukan selama 10 – 15 menit
➢ Bilas suction dengan air steril
➢ Ulangi prosedur penghisapan bila dirasa perlu ( slym masih
banyak ) kalau perlu beri nebuleizer untuk mengencerkan
dahak
➢ Post oksigenasi selama 2 – 3 menit
➢ Bereskan alat dan buang sarung tangan pada tempat
sampah infeksius
➢ Cuci tangan
➢ Dokumentasi kegiatan meliputi banyaknya, warna
dan konsistensi sputum serta respon pasien sebelum
dan sesudah suction

Catatan :
Pada pasien dengan pengunaan PEEP tinggi sebelum
suction kembalikan dulu PEEP keposisi fisiologi ( 5 )
KOMPLIKASI
a) Hipoksemia
b) Trauma jalan nafas
c) Infeksi nosokomial
d) Disritmia Cordis
e) Respirasi arest
f) Hipertensi atau Hipotensi
g) Bronchospasme
h) Perdarahan Pulmonal
i) Nyeri dan kecemasan
j) Kolap Paru
EVALUASI

Evaluasi dari hasil yang diharapkan dari tindakan


penghisapan lendir adalah :
1) Meningkatnya suara nafas
2) Menurunnya ketegangan saluran nafas,
meningkatnya komplain paru sehingga meningkatkan
tidal volume
3) Hilangnya sekresi pulmonal
4) Meningkatnya nila SpO₂ pada oksimetry

Anda mungkin juga menyukai