Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN INTERNSHIP

PROYEK ASPENA RESIDENCE

Laporan Enrichment Program

Oleh:
Diva Aditya Moeisra 2001561083
Satrio Ramadhan 2001617614

Civil Engineering Program


Civil Engineering Study Program
Faculty of Engineering

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2019
LAPORAN INTERNSHIP
PROYEK ASPENA RESIDENCE

Laporan Enrichment Program

diajukan sebagai salah satu syarat


untuk kelulusan matakuliah Enrichment Program

Oleh:
Diva Aditya Moeisra 2001561083
Satrio Ramadhan 2001617614

Civil Engineering Program


Civil Engineering Study Program
Faculty of Engineering

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA


JAKARTA
2019
Universitas Bina Nusantara
Pernyataan Laporan Enrichment Program
INTERNSHIP

Pernyataan Penyusunan Laporan Enrichment Program


Kami, Diva Aditya Moeisra dan Satrio Ramadhan
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Enrichment Program yang berjudul:
Laporan Internship
Proyek Aspena Residence
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain.

Diva Aditya Moeisra Satrio Ramadhan


2001561083 2001617614

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Universitas, Pembimbing Lapangan, dan


bapak Dr. Oki Setyandito, S.T., M.Eng

Dr. Caroline Maretha


Prajapati Utomo
Sujana, S.T., M.T.
D6169 Site Supervisor

Dr. Oki Setyandito, S.T., M.Eng


Head of Civil Engineering Study
Program
D5216
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya ingin memanjatkan Puji dan Syukur kami atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan
laporan akhir ini tepat pada waktunya.
Susunan laporan merupakan hasil dari kegiatan magang yang telah saya
laksanakan selama satu semester. Kegiatan magang ini berlangsung di proyek Aspena
Residence, Batuceper.
Dalam penyusunan laporan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen pembimbing, pembimbing lapangan, seluruh staff proyek Urban Signature, teman-
teman, dan semua pihak yang berpartisipasi dalam proses pembuatan laporan akhir ini
dari awal hingga akhir.
Meskipun kami berharap isi laporan akhir kami ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar dalam proses pembuatan laporan lainnya akan
lebih baik lagi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga laporan akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Januari 2020

Penulis

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 HISTORI PERUSAHAAN.............................................................................1
1.2 VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN...............................................1
1.3 PENGALAMAN PROYEK...........................................................................2
1.4 PROFIL PROYEK..........................................................................................3
1.4.1 DATA PROYEK......................................................................................4

3
4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Apartemen Aspena Residence...................................................................3

5
6
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Proyek PT Hutama Karya (Persero)..................................................2

7
8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 HISTORI PERUSAHAAN


PT Hutama Karya (Persero) berdiri pada tahun 1961 sebagai PN Hutama
Karya yang sebelumnya merupakan perusahaan swasta ‘Hollandsche Beton
Maatschappij’. PN Hutama Karya telah menghasilkan karya konstruksi bersejarah
seperti Gedung DPR/MPR RI, Jembatan Ampera, dan Monumen Patung Pancoran.
Pada tahun 1970-an PN Hutama Karya mengenalkan sistem prategang BBRV dari
Swiss. PN Hutama Karya membentuk Divisi khusus prategang yang menghasilkan
Jembatan Semanggi sebagai suatu karya yang monumental. Pada dekade ini PN
Hutama Karya berubah status menjadi PT Hutama Karya (Persero). Pada tahun 1980-
an PT Hutama Karya melakukan eskpansi usaha di luar negeri seiring ditemukannya
inovasi teknologi Landasan Putar Bebas Hambatan Sosrobahu oleh Dr. Ir. Tjokorda
Raka Sukawati. PT Hutama. Memasuki tahun 2000-an PT Hutama Karya
merevitalisasi diri dengan melakukan pengembangan usaha untuk sektor-sektor
swasta dengan pembangunan high rise building seperti Bakrie Tower, dan
Infrastruktur. Seiring berkembangnya perusahaan, PT Hutama Karya membenduk
tiga entitas anak, yaitu: HK Realtindo, Hakaaston, dan Hakapole pada tahun 2010-an.

1.2 VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN


a. Visi : Menjadi perusahaan industri konstruksi yang handal dan
terkemuka.
b. Misi : Meningkatkan nilai perusahaan di bidang industri konstruksi
secara professional dalam memenuhi harapan pemangku kepentingan.
c. Tujuan :
 Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomial nasional
pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
 Mengejar keuntungan;
 Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan
barang/jasa yang bermutu tinggi bagi pemenuhan hajat hidup orang
banyak;
 Menjadi perintis usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sector
swasta dan koperasi;
10

 Berperan aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha


golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

1.3 PENGALAMAN PROYEK


Sejak Berdiri sebagai PN Hutama Karya pada tahun 1961, PT Hutama Karya
(Persero) telah menghasilkan beberapa karya konstruksi yang bersejarah dan
monumental. Dengan inovasi teknologi konstruksi yang terus dikembangkan, pada Tabel
1.1 adalah daftar beberapa proyek yang telah dikerjakan oleh PT Hutama Karya
(Persero).
Tabel 1.1 Daftar Proyek PT Hutama Karya (Persero)

No. Nama Proyek Lokasi


1. Gedung DPR/MPR RI Jakarta
2. Jembatan Ampera Palembang
3. Monumen Patung Dirgantara Jakarta
4. Simpang susun Semanggi Jakarta
5. Bakrie Tower Jakarta
6. Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M Jakarta
7. Jembatan Suramadu Jawa Timur
8. Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) E1 Jakarta
9. Senopati Suite Jakarta
10. Bandara Internasional Lombok Lombok
11. Kayamas Residences Jakarta
12. Gedung Mabes Polri Jakarta
13. Gedung Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor
14. Masjid Raya Al-A’zhom Tangerang
15. Kantor Gubernur Gorontalo Gorontalo
16. Renovasi Istana Bogor Bogor
17. Universitas Al-Azhar Indonesia Jakarta
18. H-Tower Jakarta
19. Jalan Lingkar Nagrek Bandung
20. Tol Tanjung Benoa Bali
21. PLTU Kendari Kendari
22. Kabil Jetty Batam
23. Jalan Kelok 9 Sumatera Barat
Sumber: Direktori Pelaksanaan Konstruksi Edisi 1
11

1.4 PROFIL PROYEK


Apartemen Aspena Residence adalah proyek apartemen yang dikebangkan oleh
PT. Taspen Properti Indonesia yang terletak di Jl. Halim Perdanakusuma, Batuceper,
Tangerang. Aspena Residence merupakan apartemen dengan harga menengah
diperuntukkan bagi aparatur sipil negara, pegawai perusahaan BUMN, dan
masyarakat pada umumnya.

Apartemen Aspena Residence dibangun di atas lahan seluas 1.300 m 2 dengan


investasi pembangunan sekitar Rp 220 miliar. Pembiayaan proyek berasal dari
investasi PT Taspen Properti Indonesia dan pinjaman dari perbankan. Pembangunan
dimulai pada Januari 2019 dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor
utama sebagai bagian dari sinergi BUMN karya. Pembangunan direncanakan
rampung dalam dua tahun dan topping off struktur direncanakan selesai pada Januari
2020. Bangunan terdiri dari 748 unit apartemen dengan ketinggian bangunan 12
lantai dan 2 lantai basement. Terdapat berbagai tipe unit, seperti tipe studio dengan
luas 23 m2 dan tipe satu kamar seluas 35 m 2.
Pembangunan Aspena Residence ini, selain menguntungkan dari aspek bisnis
perusahaan, juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat
sekitarnya, yaitu dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan atas keahlian yang dimiliki tenaga kerja. Pada gambar 1.1
adalah gambar Apartemen Aspena Residence.
12

Gambar 1.1 Apartemen Aspena Residence


Sumber: Presentasi RKK Taspen

1.4.1 DESKRIPSI PROYEK


Berikut adalah deskripsi Aspena Residence:
a. Nama proyek : Proyek Apartemen Aspena Residence
b. Lokasi proyek : Batuceper, Tangerang
c. Pemilik proyek : PT. Taspen Properti Indonesia
d. Konsultan Perencana : PT. JOSO
e. Konsultan MK : PT. Arkonin
f. Kontraktor Utama : PT. Hutama Karya (Persero)
g. Jenis kontrak : Lumpsum (Fixed Price)
h. Nilai Kontrak : Rp 173.900.000.000,- (incl. PPN)
i. Harga Basic : RP 158.206.954.473
j. Uang Muka : 20% terhadap nilai kontrak
k. Sumber Dana : Investasi PT. Taspen Properti Indonesia
l. Luas bangunan : 35.070,22 m2
m. Jumlah lantai : 2 basement dan 12 lantai struktur
n. Total Unit : 748 unit
o. Waktu pelaksanaan : 580 hari kalender
p. Waktu pemeliharaan : 365 hari kalender
BAB 2
STRUKTUR ORGANISASI

2.1 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


Proyek konstruksi adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara kerjasama
dengan melibatkan beberapa perusahaan dengan tugas yang berbeda-beda. Umumnya
pada proyek konstruksi terdapat owner, konsultan perencana, konsultan pengawas,
dan kontraktor. Pada gambar 2.1 adalah struktur organisasi dari proyek Aspena
Residence.

Owner
PT Taspen Properti Indonesia

Konsultan Perencana
PT JOSO

Konsultan Pengawas
PT Arkonin

Kontraktor Utama
PT Hutama Karya (Persero)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Proyek Aspena Residence

Owner adalah instansi yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan


kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak
kerja untuk merealisasikan proyek. Owner merupakan penyedia dana utama dalam
membiayai proyek (Ahadi, 2010). Proyek Aspena Residence adalah proyek yang
dimiliki dan dikembangkan oleh PT Taspen Properti Indonesia.
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk owner untuk melakukan
perencanaan dari proyek yang akan dikerjakan. Konsultan perencana bertugas untuk
menyesuaikan keadaan lapangan dengan keinginan owner, membuat gambar kerja
pelaksanaan, dan membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) sebagai pedoman
pelaksanaan (Ahadi, 2010).
6

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk


melakukan pengawasan pekerjaan. Konsultan pengawas bertugas untuk mengawasi
semua bidang pekerjaan yang dikerjakan, meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, dan
pekerjaan mekanikal, elektrikal, plumbing (MEP) (Ahadi, 2009).
Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2009, kontraktor atau pelaksana konstruksi
adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang
profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan
kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan
atau bentuk fisik lain.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Dalam PT Hutama Karya (Persero), perusahaan dipimpin oleh seorang
Direktur Utama dan dibantu oleh 5 direktorat, yaitu Direktorat Keuangan, Direktorat
Operasi I, II, dan III, dan Direktur Human Capital & Pengembangan. Setiap
direktorat terbagi atas divisi-divisi dan dipimpin oleh kepala divisi. Pada gambar 2.2
adalah struktur organisasi PT Hutama Karya (Persero).

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT Hutama Karya (Persero)


Sumber: hutamakarya.com
7

2.3 STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR


Pada proyek Aspena Residence, PT Hutama Karya (Persero) selaku
kontraktor utama dipimpin oleh seorang Project Manager dan diwakili oleh Deputy
Project Manager. Project Manager dibantu oleh Site Finance Manager, Site
Engineering Manager, Site Operational Manager, dan Pengendali Sistem
Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta Lingkungan
(PSMMK3L).
Berikut adalah job description dari struktur organisasi pada kontraktor:
a. Project Manager bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, dan
eksekusi dari proyek. Project Manager adalah orang yang paling
bertanggung jawab atas masalah yang timbul sebelum diteruskan kepada
otoritas yang lebih tinggi.
b. Deputy Project Manager adalah wakil dari Project Manager yang
bertuags membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya
proyek di lapangan.
c. Site Finance Manager bertugas dalam meninjau laporan keuangan,
monitoring akun, dan menyiapkan laporan aktifitas dan perkiraan
keuangan.
d. Site Manager berfokus pada pengelolaan pelaksanaan pekerjaan, dengan
memperhatikan metode konsftruksi, sistematika dan tahapan
pelaksanaan.
e. Pengendali Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
serta Lingkungan (PSMMK3L) bertanggung jawab untuk
meminimalisasi dan menghindarkan diri dari resiko kerugian moral
maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia
dan lingkungan sekitarnya yang dapat menunjang peningkatan kinerja
yang efektif dan efisien.
Pada gambar 2.3 adalah struktur organisasi kontraktor proyek Aspena
Residence.
8

Gam
bar
2.4
Struk
tur
Orga
nisas
i
Kont
rakto
r
9

2.4 METODE PENGENDALIAN PROYEK


2.4.1 METODE PENGENDALIAN BIAYA
2.4.2 METODE PENGENDALIAN MUTU
2.4.3 METODE PENGENDALIAN WAKTU

2.5 QUALITY ASSURANCE PROYEK DAN SAFETY


2.5.1 QUALITY ASSURANCE
Dalam mencapai visi menjadi pengembang infrastruktur terkemuka di
Indonesia, berikut adalah Kebijakan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan,
Kesehatan Kerja, Lindung Lingkungan (SM-MK3LL) dan Sistem Manajemen
Keselamatan Jalan Tol PT Hutama Karya (Persero):
a. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundangan dan persyaratan lain
yang relevan serta pengendalian risiko dan peluang Sistem Mutu, K3, &
Lindung Lingkungan dan Sistem Manajemen Keselamatan Jalan Tol
sesuai dengan tujuan dan konteks perusahaan serta mendukung arah
strategis yang terintegrasi dengan bisnis proses, untuk tercapainya
keselamatan, kesehatan, kepuasan pelanggan, perlindungan lingkungan
termasuk pencegahan polusi dan komitmen spesifik lainnya yang relevan.
b. Memberikan wewenang kepada seluruh karyawan dan pekerja untuk
menghentikan pekerjaan yang disebabkan perilaku tidak aman dan
kondisi tidak aman, serta melibatkannya dalam proses pengambilan
keputusan dalam permasalahan Keselamatan, Kesehatan Kerja &
Lindung Lingkungan, partisipasi dari konsultasi melalui perwakilan
pekerja,
c. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, dan mencegah
bahaya yang dapat menimbulkan insiden, sakit akibat pekerjaan,
meninggal dan cedera serius di jalan tol.
d. Melindungi lingkungan mencakup pencegahan polusi, pemanfaatan
berkelanjutan sumber daya, mitigasi perubahan iklim, perlindungan
keanekaragaman hayati yang memadai.
e. Menjamin seluruh karyawan dan partner bisnis lainnya kompeten dengan
cara memberikan pelatihan yang memadai.
f. Konsisten melaksanakan peningkatan secara berkesinambungan terhadap
penerapan Sistem Manajemen dan menjadikan kebijakan ini sebagai
kerangka acuan dalam penetapan Tujuan dan Sasaran perusahaan.
10

2.5.2 SAFETY
Berikut adalah Kebijakan Kesehatan & Keselamatan Kerja dan Lingkungan
pada proyek pembangunan Apartemen Aspena Residence:
a. Manajemen proyek pembangunan apartemen Aspena Residence
menyediakan sarana dan prasarana untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan kerja serta kenyamanan lingkungan bagi setiap karyawan,
pekerja dan pihak-pihak yang terkait;
b. Semua karyawan, pekerja dan pihak-pihak yang terkait keluar masuk
dalam proyek apartemen Aspena Residence mendapatkan pengenalan
keselamatan safety introduction;
c. Tata tertib berlaku bagi bagi seluruh orang yang keluar-masuk proyek,
baik internal maupun external;
d. Fasilitas dan kotak P3K di tempatkan di tempat-tempat yang mudah
dijangkau;
e. Semua alat dan aksesorisya yang beroperasi di proyek ini adalah alat
yang layak operasi;
f. Semua operator yang mengoperasikan alat berat adalah operator yang
memiliki Surat Ijin Operasi (SIO);
g. Segara kendaraan operasional miilik karyawan maupun pihak-pihak yang
terkait dipastikan tidak mencemari lingkungan;
h. Hemat energi, matikan sumber listrik jika sudah tidak digunakan.
Maksimalkan pencahayan dan udara alami;
i. Tidak ada tangki BBM kendaraan yang keluar-masuk area proyek yang
bocor/menetes;
j. Limbah cair domestik yang dilepas ke lingkungan adalah limbah cair
yang tidak melampaui Nilai Ambang Batas (NAB);
k. Setiap orang berhak memberikan pekerjaan bila dinilai membahayakan
bagi orang ataupun lingkungan sekitar;
l. Semua karyawan, pekerja dan pihak-pihak yang terkait yang keluar-
masuk proyek pembangunan Apartemen Aspena Residence dilarang
keras untuk membawa dan atau menggunakan alkohol, obat-obatan
terlarang dan senjata tajam;
m. Mengkomunikasikan kebijakan ini kepada pihak-pihak yang terkait
(publik).
Dalam proyek, terdapat standard pada K3, Lingkungan, dan Housekeeping
yang harus dipenuhi. Berikut adalah Standard of K3, Lingkungan, dan Housekeeping
PT Hutama Karya (Persero):
a. Safetyman, Tata Tertib & Papan Informasi
11

 Safetyman, minimal 2 orang di proyek dengan nilai > Rp 50


Milyar;
 Safetyman menggunakan seragam sesuai standard;
 Safety induction diberikan untuk setiap pekerja, karyawan, pihak
yang terkait yang masuk ke proyek untuk pertama kalinya;
 Safety talk seminggu sekali, senam dilakukan dua minggu sekali.
Pekerja diberi pelatihan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
 Tata tertib dipasang di area dekat pintu masuk.

b. Fasilitas dan Kegiatan Kesehatan


 Lokasi tempat merokok harus ditetapkan. Tempat buang air kecil
tersedia, setiap hari limbah cair yang dialihkan harus dibuang;
 Fogging dilakukan 1 bulan sekali;
 Pemeriksaan kesehatan oleh dokter 2 bulan sekali;
 Ruang kesehatan/klinik harus disediakan;
 Pemberian extra pudding 2 minggu sekali;
 Pelatihan menggunakan APAR untuk personil kantin, dan
simulasi kebakaran dilakukan;
 Sekali dalam semingu dilakukan kegiatan kebersihan.

c. Fasilitas K3 dan Rambu-Rambu


 Pathway untuk pejalan kaki;
 Railing atau pagar pengaman dipasang ditepi lantai, lubang void,
dan lubang galian harus kokoh dan harus diberi pipa horizontal
jarak maksimum 50 cm;
 Proteksi lubang lift/shaft harus kuat dan jarak besi/plat
besi/kayu/papan maksimum 30 cm;
 Jalur evakuasi harus ditetapkan di area konstruksi, jalur evakuasi
harus bebas dari material dan pekerjaan;
 Rambu-rambu harus dipasang sesuai kondisi dan potensi bahaya
yang ada;
 Muster point atau titik kumpul & jalur evakuasi harus ditetapkan.
 Menyediakan fasilitas tanggap darurat, missal: APAR, kotak P3K,
Toa, Bidai, Tandu, Mobil darurat, dll;
 Alat berat yang masuk ke proyek dilakukan periksa ulang dan
dilakukan pengetesan, alat berat harus memiliki Surat Izin
Operasional (SIO);
 Operator alat berat harus memiliki SIO;
 Tukang las harus memiliki sertifikat las;
 Area tunggu untuk penumpang PH diberi atap dan fasilitas tunggu;
12

 Pekerja wajib menggunakan APD, untuk bekerja di ketinggian


wajib menggunakan body harness.

d. Fasilitas Lingkungan dan Housekeeping


 Kendaraan operasional dan alat berat yang digunakan harus lulus
uji emisi;
 Rumah genset harus dilengkapi dengan Lockout-Tagout (LOTO),
oil trap, dan peralatan spilage kit;
 Penyimpanan B3 harus ditempatkan tersendiri, diberi rambu-rambu
dan LOTO;
 Penyimpanan semen tidak boleh melebihi 10 sak dan harus
melaksanakan prinsip fifo;
 Penyimpanan material bata, harus dekat lokasi kerja, penyimpanan
material besi diberi status dan harus diberi terpal untuk
penyimpanan dalam waktu lama;
 Tempat pembuangan sementara (TPS) untuk limbah B3 & non B3
harus terpisah;
 Di setiap area konstruksi harus disediakan tempat limbah B3 dan
non B3.

2.6 KOORDINASI ANTAR OWNER, KONSULTAN PENGAWAS, DAN


KONTRAKTOR
2.6.1 KOORDINASI ANTARA OWNER DAN KONSULTAN PENGAWAS
2.6.2 KOORDINASI ANTARA OWNER DAN KONTRAKTOR
2.6.3 KOORDINASI ANTARA OWNER, KONSULTAN PENGAWAS, DAN
KONTRAKTOR

Anda mungkin juga menyukai