Dian Widianto
Dian Widianto
Diopsidae adalah famili dari lalat bermata tangkai. Famili lalat ini dibedakan
oleh kepemilikan eyestalks: proyeksi dari sisi kepala dengan mata di akhir. Beberapa
spesies lalat dari keluarga dipteran lain seperti Drosophilidae dan Tephritidae
membawa struktur serupa tetapi karakter unik dari Diopsidae adalah bahwa antena
dibawa sebelah mata pada akhir tangkai.Banyak penelitian tentang lalat mermata
tangkai ini karena morfologi unik mereka dan bagaimana ia telah muncul melalui
kekuatan seleksi seksual dan seleksi alam. Dengan demikian, perilaku lalat tangkai-
mata telah memberikan wawasan kunci ke dalam pengembangan ornamen seksual,
faktor genetik yang mempertahankan fitur morfologi seperti, seleksi seksual, dan
prinsip handicap.
Kerajaan : Animalia
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Subordo : Cyclorrhapha
Family : Diopsidae
a) Lebar kepala
b) Panjang kepala
c) Lebar torak
d) Panjang torak
e) Lebar abdomen
f) Panjang abdomen
g) Panjang sayap
h) Panjang tangkai
mata
Cara Penularan
Lalat mata bertangkai merupa-kan salah satu serangga yang mampu hidup
pada berbagai wilayah dengan ketinggian yang berbeda Lalat mata bertangkai sering
ditemukan pada semak-semak di sepanjang pinggiran aliran sungai kecil. Selain itu,
sering ditemukan pula pada tumpukan sampah organik atau daun yang telah
membusuk, dan pada tanaman talas yang tumbuh secara liar. betina biasanya hidup
secara berkelompok di dekat akar sedangkan jantan biasanya tersebar pada tanaman
talas dan ganyong Secara umum, lalat mata bertangkai dapat dijumpai pada tempat-
tempat yang relatif basah dan banyak rerumputan.
Siklus hidup lalat yaitu di mulai dari telur, larva, pupa dan lalat dewasa. Pada
umumnya siklus hidup lalat dewasa adalah 21 hari. Telur-telur yang dihasilkan di
letakkan di tempat-tempat yang hangat sehingga akan membantu proses penetasan ,
seperti diatas timbunan sampah, dan di atas makanan yang terbuka. Dan telur-telur
itu akan menetas dalam waktu 12-24 jam.
Setelah telur-telur itu menetas, maka akan memasuki stadium selanjutnya, yaitu
stadium larva. Pada umumnya tempat-tempat yang di gunakan larva untuk
berkembang adalah kotoran yang basah dan tumbuhan yang busuk. Selain itu larva
akan mencari tempat-tempat yang lebih dingin dan kering. Dan dalam waktu 4-7 hari
akan memasuki stadium pupa.
Selanjutnya adalah memasuki stadium pupa, pupa memiliki ketahanan yang tinggi
dibandingkan dengan larva, hal ini disebabkan karena pupa memiliki cangkang yang
berfungsi sebagai pelindung. Bentuk pupa lonjong, berwarna cokelat tua, dan panjang
kurang lebih 7 mm. biasanya pupa berada dalam tanah dalam waktu 4-5 hari dan
bertahan lebih lama pada suhu yang lebih rendah.
Daftar Pustaka
http://andam-amaranthi.blogspot.co.id/2013/05/sampah-dan-lalat.html
http://www.alabunda.com/2015/12/Daur-Hidup-Lalat.html
http://www.alabunda.com/2015/12/Daur-Hidup-Lalat.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Stalk-eyed_fly