Anda di halaman 1dari 40

TUGAS

AKUNTANSI MANAJEMEN

Oleh Kelompok 1:

1. Baiq Wulandari Hardianti (A1B013033) 6. Ririn Noviana (A1B013125)


2. Dimas Romadhoni Prayoga (A1B013045) 7. Rizka Ardiani (A1B013127)
3. Filza Amalia (A1B013057) 8. Sri Mulyawati (A1B013133)
4. Lalu Galuh Pratama Hadi (A1B013079) 9. Sumiartini (A1B013135)
5. Muhammad Abdul Latif (A1B013095) 10. Yana Pradita (A1B013149)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2015
BAB 1
Pengantar: Peran, Sejarah, dan Arah Akuntansi Manajemen

Tujuan Belajar
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen
2. Membedakan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
3. Mendeskripsikan sejarah akuntansi manajemen
4. Mengidentifikasi fokus akuntansi manajemen secara singkat
5. Mendeskripsikan peran akuntan manajemen dalam organisasi
6. Menjelaskan pentingnya perilaku etis bagi manajer dan akuntan manajemen
7. Menyebutkan tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen

SKENARIO

Perhatikan komentar yang dikemukakan oleh beberapa orang dari berbagai organisasi berikut
ini:

A. Partner dari sebuah Firma Hukum. Managing partner dari Collins, Lind, dan
Jefferson, firma hukum regional besar, baru menerima permintaan untuk mangajukan
penawaran atas suatu pekerjaan potensial dari MegaProducts, Inc. (MPI). MPI telah
memutuskan untuk menyerahkan sebagian besar urusan hukumnya kepada pihak luar.
Dalam proposal permintaan tersebut, MPI menginformasikan kepada setiap firma
hukum mengenai catatan jumlah jam jasa hukum dan jenis jasa yang disediakan oleh
staf hukum internal MPI selama lima tahun terakhir. Penawaran tersebut
menginginkan perhitungan biaya per jam secara tetap. Persaingan untuk mendapat
pekerjaan ini sangat ketat. Untuk membuat penawaran yang kompetitif, partner ini
membutuhkan penilaian yang akurat mengenai biaya per jam dari setiap jenis jasa
hukum yang akan dilakukan. Selanjutnya, partner ini akan bisa menghitung biaya rata-
rata ketimbang per jam berdasarkan jumlah jam yang diharapkan dari setiap jenis jasa.
Akhirnya, partner ini akan dapat menghitung tarif tagihan per jam yang dapat
memberikan laba yang masuk akal bagi firma hukum ini.” (Perhitungan biaya produk
dan keputusan perhitungan harga)
B. Manajer Pabrik. Jeff Rand, manajer pabrik mengidentifikasi tiga proyek yang bisa
meningkatkan kualitas dan mengurangi waktu produksi pabrik. Pertama, hanya
memilih pemasok yang menyediakan komponen-komponen dengan tingkat kesalahan
kurang dari satu per seribu. Kedua, proses pembuatan cetakan akan diotomatisasi.
Ketiga, sel-sel produksi akan dibuat untuk setiap produk utama. Jeff tahu bahwa
setelah alternatif-alternatif ini diimplementasikan, ia harus tahu tingkat penurunan
jumlah produk cacat dan apakah waktu berputar benar-benar menurun. Dia juga
memerlukan cara melacak apakah perubahan-perubahan tersebut menurunkan biaya
produksi untuk mengetahui apakah perbaikan biaya telah benar-benar terjadi.
(Perbaikan berkelanjutan)

C. Chief Executive Officer (CEO) Perusahaan Pelayaran. Resesi telah menurunkan


laba sehingga CEO ini mempertimbangkan untuk mengurangi biaya dan layanan
perusahaan pelayarannya. Pengontrol menyatakan laba akan meningkat jika volume
penumpang saat ini tetap, tetapi biaya variabel per penumpang diturunkan sebesar $10
per penumpang. Wakil direktur bagian pemasaran menyatakan penurunan harga tiket
sebesar 20 persen dan peningkatan biaya periklanan sebesar $500,000 akan
meningkatkan jumlah penumpang sebanyak 20 persen. Kombinasi dari dua
pendekatan ini bisa mengubah posisi strategis dari perusahaan pelayaran ini. Oleh
sebab itu, CEO ini meminta reivisi anggaran untuk mengetahui pendekatan (atau
kombinasi dari keduanya) yang menawarkan laba paling banyak – baik dalam jagka
pendek maupun jangka panjang. (Perencanaan dan analisis biaya volume laba)

D. Administrator Rumah Sakit. Setelah membaca laporan kinerja bulanan terbaru dari
subunit-subunit di rumah sakit, administrator ini sangat senang dengan kinerja bagian
laboratorium. Bulan lalu, biaya bagian laboratorium menurun, sedangkan jumlah tes
yang dilakukan meningkat. Penelusuran biaya tersebut telah memungkinkan
laboratorium ini untukk menetapkan harga yang lebih murah sehingga berhasil
menarik banyak pengunjung. Manajer lab menyampaikan kepada administrator bahwa
pendekatan manajemen berbasis aktivitas yang telah diterapkan menghasilkan
penurunan pemborosan secara signifikan. Administrator ini merasa sistem manajemen
tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh subunit lainnya, misalnya di radiologi dan terapi
fisik. (Pengendalian manajerial)
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Siapa yang menggunakan informasi akuntansi manajemen?
2. Untuk tujuan apa informasi akuntansi manajemen digunakan?
3. Apakah sistem akuntansi manajemen perlu menyediakan informasi keuangan dari non
keuangan?
4. Organisasi-organisasi apa yang membutuhkan sistem informasi akuntansi manajemen?

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk


memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu. Inti dari sistem informasi akuntansi manajemen
adalah proses yang dideskripsikan oleh aktivitas-aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran,
penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan informasi. Informasi mengenai peristiwa
ekonomi diproses untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi tujuan sistem tersebut.
Keluaran ini bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran,
laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi. Model operasional dari sistem informasi
akuntansi manajemen diilustrasikan pada Tampilan 1-1.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apa pun yang
mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya. Kriterianya fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan
umum berikut.
1. Menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya
yang ditentukan oleh manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan
perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan ini menunjukkan manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses
menuju informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah, serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi digunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu,
kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga
pada perusahaan perdagangan, jasa, dan nirlaba.
Pengumpulan Laporan Khusus
Pengukuran Biaya produk
Penyimpanan Biaya Pelanggan
Analisis Anggaran
Pelaporan Laporan Kinerja
Kegiatan Ekonomi Pengelolaan Komunikasi Pribadi

Masukan Proses Keluaran

Pengguna

Tampilan 1-1 Model Operasional: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna Lainnya

Skenario-skenario di bagian pembukaan dapat digunakan untuk mengilustrasikan setiap


tujuan sistem akuntansi manajemen. Skenario A (penawaran dari sebuah firma hukum)
menunjukkan pentingnya penentuan biaya produk (tujuan 1). Skenario B menekankan
pentingnya penelusuran biaya dan ukuran nonkeuangan bagi kinerja dari waktu ke waktu.
Jadi, skenario A menekankan pentingnya akurasi dalam perhitungan biaya produk, sedangkan
skenario B menekankan pentingnya penelusuran ukuran-ukuran efisiensi – baik keuangan
maupun nonkeuangan (Tujuan 2). Tren dari ukuran-ukuran ini memungkinkan para manajer
untuk mengevaluasi ketepatan keputusan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas,
menurunkan biaya, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan laba. Sebagi contoh,
Huffman Corporation, pabrik pembuat peralatan mesin, melacak perubahan waktu
perputaran untuk memproduksi produk-produknya. Waktu perputaran untuk memproduksi
versi terakhir dari mesin penggiling yang terkomputerisasi telah menurun dari 2.400 jam
menjadi 800 jam dalam periode lima tahun. Perolehan produktivitas ini telah menciptakan
tingkat pertumbuhan gabungan dalam pendapatan sebanyak 35 persen. Akurasi dalam alokasi
biaya dan penggunaan informasi nonkeuangan, baik oleh manajer maupun nonmanajer, telah
menjadi syarat yang fundamental bagi banyak organisasi. Hal tersebut dan isu-isu terkait
lainnya telah mengarah pada pengembangan perbaikan sistem informasi akuntansi manajemen
yang dikenal sebagai sistem informasi manajemen biaya berdasarkan aktivitas.
Skenario-skenario B, C, dan D mengilustrasikan perencanaan, pengendalian, evaluasi,
dan perbaikan berkelanjutan (Tujuan 2). Para manajer, eksekutif, dan pekerja membutuhkan
sebuah sistem informasi yang bisa mengidentfikasi berbagai masalah, seperti kemungkinan
kelebihan beban biaya atau berbagai manfaat, seperti kemampuan seorang manajer di suatu
subunit untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi (Skenario C). Setelah masalah diketahui,
tindakan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan solusinya dapat diambil. Skenario
B juga mengilustrasikan, baik informasi keuangan maupun nonkeuangan, diperlukan agar
para pekerja dapat mengevaluasi dan memonitor pengaruh dari keputusan yang dibuat dengan
tujuan meningkatkan kinerja operasional dan unitnya. Informasi kinerja operasional dan
keuangan memungkinkan para pekerja untuk menilai efektivitas usaha yang dilakukan untuk
mencapai perbaikan. Para pekerja dan manajer harus berkomitmen untuk melakukan
perbaikan secara berkelanjutan atas aktivitas yang mereka lakukan. Perbaikan
berkelanjutan berarti mencari cara meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari aktivitas
dengan mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas, dan mengurangi biaya. Jadi,
informasi dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan
dan mengevaluasi kemajuan yang telah dicapai dalam mengimplementasikan berbagai
tindakan yang didesain untuk menciptakan perbaikan.
Tujuan ketiga adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, berkaitan
dengan dua tujuan yang pertama. Sebagai contoh, informasi biaya produk, pelanggan, proses,
dan objek lainnya yang menjadi perhatian manajemen dapat menjadi dasar untuk
mengidentifikasi masalah dan alternatif solusinya. Observasi serupa dapat dilakukan untuk
informasi yang berkenaan dengan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi. Skenario ini juga
menggarisbawahi pentingnya pengambilan keputusan strategis yang didefinisikan sebagai
proses memilih di antara berbagai alternatif strategi dengan tujuan memilih satu atau beberapa
strategi yang paling masuk akal dalam memberikan jaminan pertumbuhan dan kelangsungan
hidup jangka panjang bagi perusahaan.

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas perencanaan, pengendalian, dan


pengambilan keputusan. Proses manajemen mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dilaksanakan
oleh para manajer dan pekerja yang diberdayakan. Memberdayakan pekerja untuk
berpartisipasi dalam proses manajemen berarti memberikan mereka kesempatan yang lebih
besar untuk berpendapat tentang operasional perusahaan. Jadi, pemberdayaan karyawan
adalah pemberian wewenang kepada orang-orang operasional untuk merencanakan,
mengendalikan, dan membuat keputusan tanpa otorisasi yang eksplisit dari pihak manajemen
tingkat menengah atau yang lebih tinggi.
Pemberdayaan karyawan mengikuti konsep bahwa karyawan yang paling dekat
dengan suatu pekerjaan dapat memberikan masukan yang berharga dalam hal ide, rencana,
dan pemecahan masalah. Pekerja diperkenankan menghentikan produksi untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah. Masukan mereka diminta dan digunakan untuk
memperbaiki proses produksi. Dua contoh berikut ini mengilustrasikan kelebihan dari konsep
ini. Pertama, para pekerja yang diberdayakan di Duffy Tool and Stamping menghemat
$14,300 per tahun dengan mendesain ulang operasi mesin cetak. Komponen yang telah selesai
dikerjakan (oleh mesin cetak) disalah satu departemen dipindahkan ke alat peluncur yang
mengalirkan komponen tersebut kedalam tabung penampung. Saat tabung penuh, operator
alat tekan harus menghentikan operasi, sementara operator barang memindahkan tabung yang
penuh dan menggantinya dengan tabung kosong. Para pekerja yang diberdayakan mendesain
ulang proses operasi sehingga setiap mesin cetak memiliki sebuah peluncur dengan dua
cabang, tiap cabang mengarah pada tabung yang berbeda. Sekarang, komponen-komponen
yang selesai dikerjakan diarahkan pada satu cabang alat peluncur. Saat tabung yang
dihubungkan dengan cabang yang aktif telah penuh, komponen tersebut diarahkan menuju
cabang yang aktif telah penuh, komponen tersebut diarahkan menuju cabang lain dan tabung
yang terhubung dengan cabang tersebut. Sementara, tabung yang penuh tadi dipindahkan dan
diganti dengan tabung kosong. Desain baru ini mengurangi waktu mesin mati dan
menghasilkan penghemat yang signifikan. Kedua, GR Spring and Stamping
mengimplementasikan program pemberdayaan karyawan. Dalam periode empat tahun, jumlah
ide yang diimplementasikan meningkatkan dari 0,67 per karyawan menjadi 11,22 per
karyawan. Peningkatan keterlibatan dalam mengelola perusahaan melalui pemberdayaan
karyawan adalah elemen utama untuk meningkatkan usaha-usaha perbaikan yang
berkelanjutan.

Perencanaan Aktivitas manajerial yang disebut perencanaan adalah formulasi terperinci dari
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Perencanaan memerlukan penetapan
tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, suatu
perusahaan bertujuan menaikkan profitabilitasnya dengan meningkatkan kualitas produknya
secara keseluruhan. Mulai peningkatan kualitas produk, perusahaan akan mampu mengurangi
limbah dan pengerjaan ulang, mengurangi jumlah keluhan konsumen dan perbaikan produk
dalam masa garansi, mengurangi biaya untuk melakukan inspeksi, dan lain-lain sehingga
meningkatkan profitabilitas. Namun, bagaimana cara mencapainya? Manajer harus
mengembangkan suatu rencana yang ketika diimplementasikan akan mengarah pada
pencapaian tujuan yang diinginkan. Contohnya manajer pabrik dapat memulai program
evaluasi pemasok untuk mengidentifikasi dan memilih pemasok yang mau dan mampu
menyediakan komponen-komponen yang tanpa cacat. Contoh lainnya, para pekerja yang
diberdayakan mungkin dapat mengidentifikasi penyebab cacat produksi dan menciptakan
metode baru untuk menghasilkan produk yang akan mengurangi limbah dan pengerjaan
ulang, serta kebutuhan untuk melakukan inspeksi. Metode baru tersebut harus dispesifikasi
dan diperinci secara jelas dalam rencana yang dibuat.

Pengendalian Perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran, setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan dan dimonitor oleh para manajer dan pekerja untuk
memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian adalah
aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan perbaikan sesuai
kebutuhan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik. Umpan balik
adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau meperbaiki langkah-langkah
yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan balikan tersebut,
manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut
berlangsung, mengambil tindakan perbaikan tertentu agar langkah yang diambil sesuai dengan
rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang ditengah proses implementasi.
Balikan adalah tahap penting dari fungsi pengendalian. Balikan dapat berupa
informasi keuangan atau nonkeuangan. Sebagai contoh, desain ulang alat peluncur pada
Dduffy Tool and Stamping dapat menghemat lebih dari $14,000 per tahun (balikan
keuangan). Selain itu, desain ulang tersebut juga menghilangkan waktu mematikan mesin dan
meningkatkan jumlah unit yang diproduksi per jam (balikan operasional). Kedua pengukuran
tersebut adalah bagian dari sistem informasi akuntansi manajemen dan menunjukkan
informasi yang penting. Balikan keuangan dan nonkeuangan sering disajikan dalam bentuk
laporan formal yang di sebut laporan kinerja yang membandingkan data aktual dengan data
yang direncanakan atau benchmark.

Pengambilan Keputusan Proses pemilihan diantara berbagai alternatif disebut pengambilan


keputusan. Fungsi manajerial ini berkaitan erat dengan perencanaan dan pengendalian.
Manajer tidak dapat membuat rencana tanpa mengambil keputusan. Manajer harus memilih
diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Komentar
serupa dapat dibuat untuk fungsi pengendalian.
Peran utama dari sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi yang
memudahkan proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh, partner di lembaga hukum pada
sekenario A dihadapkan dengan suatu prospek penawaran untuk kontrak jasa hukum.
Sejumlah besar penawaran yang layak bisa saja diberikan, tetapi partner harus memilih satu
dan hanya satu penawaran untuk disampaikan pada pelanggan prospektif. Partner meminta
informasi mengenai biaya per jam yang diharapkan dari setiap jenis jasa hukum. Informasi
biaya tersebut dan pengetahuan partner tentang kondisi persaingan akan meningkatkan
kemampuannya dalam memilih sebuah harga penawaran. Bayangkan, bagaimana jadinya jika
manajer tersebut mengirim penawarannya tanpa dilengkapi dengan pengetahuan tentang biaya
untuk menyediakan jasa hukum.

Jenis Organisasi

Penggunaan informasi akuntansi bagi manajer tidak terbatas pada perusahaan manufaktur,
apapun bentuk organisasinya, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam
menggunakan informasi akuntansi. Konsep dasar yang diajarkan dalam buku ini dapat
diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk organisasi. Empat skenario pada awal bab ini meliputi
jasa hukum, manufaktur, perawatan kesehatan, jasa wisata, organisasi yang mencari laba dan
nirlaba. Administrator rumah sakit, direktur perusahaan, dokter gigi, administrator
pendidikan, dan wali kota dapat meningkatkan kemampuan manajerial mereka dengan
bersandar pada konsep dasar dan penggunaan dasar informasi akuntansi.

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem
akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua subsistem akuntansi tersebut
berbeda tujuan, sifat masukan, dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan
menjadi keluaran. Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan
keluaran bagi pengguna eksternal dengan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
serta proses yang memenuhi aturan serta konvensi tertentu. Dalam akuntansi keuangan, sifat
masukan, aturan, dan konvensi yang mengatur berbagai proses didefinisikan oleh Securities
and Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards Board (FASB), dan untuk
perusahaan public, Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). Tujuan
umumnya adalah menyusun laporan eksternal lainnya. Informasi ini digunakan untuk
keperluan, seperti keputusan investasi, evaluasi, aktivitas permonitoran, dan ketentuan
peraturan. Akuntansi keuangan bisa disebut akuntansi eksternal.
Karena sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal
– seperti manajer, eksekutif, dan pekerja sistem akuntansi manajemen dapat disebut sebagai
akuntansi internal. Akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam
merencanakan, mengendalikan dan mengambil keputusan.
Jika akuntansi manajemen dibandingkan dengan akuntansi keuangan, ada beberapa
perbedaan yang dapat diidentifikasi. Beberapa perbedaan penting diringkas pada tampilan 1-
2.
 Pengguna Utama. Akuntansi manajemen berfokus pada kebutuhan informasi dari
pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada informasi bagi
pengguna eksternal.
 Pembatasan pada Masukan dan Proses. Akuntansi manajemen tidak bergantung pada
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. SEC, PCAOB, dan FASB
menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan.
Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas. Hanya kegiatan-
kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan prosesnya
harus mengikuti metode yang diterima secara umum. Tidak seperti akuntansi
keuangan, akuntasi manajemen tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur
format, isi, dan aturan dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan
keuangan. Manajer bebas memilih informasi apapun yang mereka inginkan asalkan
dapat dibenarkan atas dasar analisis biaya manfaat.
 Jenis Informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan
informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi manajemen,
informasinya dapat berupa informasi keuangan dan nonkeungan, serta bersifat lebih
subjektif.
 Orientasi Waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Fungsinya adalah
mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi
manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadin yang telah terjadi,
akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan
di masa mendatang. Manajemen, sebagai contoh, tidak hanya ingin mengetahui biaya
yang dikeluarkan untuk membuat satu produk, tetapi juga biaya yang akan dikeluarkan
untuk membuat suatu produk. Mengetahui biaya yang dikeluarkan dapat membantu
perencanaan pembelian bahan, membuat keputusan penetapan harga, dan sebagainya.
Orientasi masa depan ini dibutuhkan karena akan digunakan untuk mendukung fungsi
manajerial dari perencanaan dan pengambilan keputusan.
 Tingkat Agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja sebagai entitas, lini produk, departemen,
dan manajer. Informasi yang sangat terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di lain
pihak, akuntansi keuangan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan
memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
 Keluasan. Akuntansi manajemen jauh lebih luas dari pada akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri,
ilmu manajemen, dan berbagai bidang lainnya.

Akan tetapi, perlu ditekankan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen dan
akuntansi keuangan ialah bagian dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan.
Sayangnya, isi sistem akuntansi manajemen sering didorong oleh kebutuhan dari sistem
akuntansi keuangan. Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari basis
data yang sama yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan
akuntansi keuangan. Banyak organisasi perlu mendesain ulang basis data ini agar lebih
memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Sebagai contoh, meskipun profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan menjadi perhatian investor, manajer perlu mengetahui
profitabilitas dari setiap produk. Sistem akuntasi sebaiknya didesain untuk menyajikan laba
total dan laba untuk setiap produk. Kunci utamanya adalah fleksibilitas sistem akuntansi harus
mampu menyediakan informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan


1. Fokus internal 1. Fokus eksternal
2. Tidak ada aturan yang mengikat 2. Harus mengikuti aturan tertentu dari
3. Informasi keuangan dan non- pihak eksternal
keuangan bersifat subjekif 3. Informasi keuangan yang bersifat objektif
4. Penekanan pada masa mendatang 4. Penekanan pada masa lalu (historis)
5. Evaluasi dan keputusan internal 5. Informasi mengenai perusahaan secara
didasarkan atas informasi yang sangat keseluruhan
terperinci 6. Lebih independen
6. Sangat luas dan multidisiplin

Tampilan 1-2 perbandingan antara Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan


SEJARAH SINGKAT AKUNTANSI MANAJEMEN

Kebanyakan prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemen yang digunakan
pada abad ke-20 dikembangkan antara tahun 1880-1925. Sebelum tahun 1914, banyak
perkembangan awal yang menekankan pada perhitunga biaya produk menelusuri tingkat laba
perusahaan setiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan
strategis. Akan tetapi, penekanan pada hal tersebut mulai ditinggalkan sejak tahun 1925
seiring dengan munculnya pendekatan perhitungan biaya persediaan mengalokasikan biaya
manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal
laporan keuangan perusahaan.
Pelaporan keuangan telah menjadi pendorong untuk membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dalam perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata
secara agregat atas setiap produk karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya
dari setiap produk yang lebih terperinci dan akurat mengenai setiap produk. Sepanjang
perusahaan memproduksi produk-produk sejenis yang membutuhkan sumber daya pada
tingkat yang hampir sama, informasi biaya rata-rata yang disediakan oleh sistem biaya dan
dipengaruhi oleh sistem keuangan sudah cukup memadai walaupun keanekaragaman jenis
produk pada beberapa perusahaan meningkat, kebutuhan informasi biaya yang lebih akurat
tidak akan sebanding dengan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi
tersebut. Pada banyak perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk menyusun sistem biaya yang
terperinci lebih besar dibandingkan manfaatnya.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya
konvensional dilakukan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Para pengguna mendiskusikan
kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem tersebut pada dasarnya terpusat untuk
membuat informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya dari pada
untuk menghasilkan seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem
pelaporan eksternal.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an praktik-prakitik akuntansi manajemen tradisional
yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Beberapa
pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna.
Perhitungan biaya produk dan sumber daya yang lebih akurat dibutuhkan untuk
memungkinkan manajer meningkatkan kualitas dan produktifitas serta mengurangi biaya.
Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai
usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat
memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

Lingkungan ekonomi telah mensyarakat pengembangan praktek-praktek akuntansi


manajemen yang inovatif dan relevan. Konsekuensinya, sistem akuntansi manajemen
berdasarkan aktivitas banyak dikembangkan dan diimplementasikan oleh organisasi. Selain
itu, fokus sistem akuntansi manajemen telah diperluas agar memungkinkan para manajer
melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan mengelola rantai nilai perusahaan.
Lebih jauh lagi, para manajer harus menekankan waktu, kualitas, dan efisiensi untuk
mengamankan dan mempertahankan keunggulan bersaing. Selain itu, informasi akuntansi
harus dibuat untuk mendukung tiga tujuan fundamental organisasi tersebut. Akhir-akhir ini,
munculnya e-business mensyaratkan sistem akuntansi manajemen untuk menyediakan
informasi yang memungkinkan para manajer menghadapi lingkungan baru ini.

Orientasi pada Pelanggan

Manajemen berdasarkan aktivitas bertujuan meningkatkan nilai pelanggan dengan cara


mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat
menciptakan keunggulan bersaing dengan menciptakan nilai yang lebih baik bagi pelanggan
dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing, atau menciptakan nilai yang sama
dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang
pelanggan terima (realisasi bagi pelanggan) dengan apa yang pelanggan serahkan
(pengorbanan pelanggan). Apa yang diterima disebut produk total. Produk total adalah
seluruh manfaat, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang diterima pelanggan dari produk
yang dibeli. Jadi, realisasi bagi pelanggan meliputi fitur umum dan khusus suatu produk, jasa,
kualitas, petunjuk penggunaan, reputasi, merek dagang dan faktor-faktor lain yang dianggap
penting oleh pelanggan. Pengorbanan pelanggan meliputi biaya pembelian produk, waktu dan
usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempelajari cara menggunakan produk, serta
biaya pascapembelian yang didefinisikan sebagai biaya penggunaan, pemeliharaan, dan
penghentian penggunaan produk tersebut. Meningkatkan nilai bagi pelanggan berarti
meningkatkan realisasi bagi pelanggan, menurunkan pengorbanan pelanggan, atau keduanya.
Fokus pada nilai bagi pelanggan berarti sistem akuntansi manajemen seharusnya
menghasilkan informasi, baik tentang realisasi maupun pengorbanan pelanggan.
Mengumpulkan informasi tentang pengorbanan pelanggan berarti mengumpulkan informasi
di luar perusahaan. Akan tetapi, terdapat implikasi yang lebih rumit. Aplikasi yang sukses atas
strategi kepemimpinan biaya dan/atau strategi diferensiasi, membutuhkan suatu pemahaman
atas rantai nilai tingkat internal dan tingkat industri perusahaan. Manajemen yang efektif atas
rantai nilai internal adalah dasar untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan, khususnya jika
memaksimalkan realisasi untuk pelanggan dengan biaya serendah mungkin (bagi perusahaan)
merupakan tujuannya. Rantai nilai internal adalah rangkaian aktivitas yang dibutuhkan untuk
mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, serta mengirimkan produk dan jasa
kepada pelanggan. Jadi, penekanan pada nilai pelanggan memaksa para manajer untuk
memutuskan aktivitas-aktivitas dalam rantai nilai yang penting bagi para pelanggan. Sistem
akuntansi manajemen harus menelusuri informasi tentang berbagai aktivitas yang tersebar
dalam rantai nilai internal. Sebagai contoh, bayangkanlah bagian pengiriman. Pengiriman
suatu produk atau jasa yang tepat waktu adalah bagian dari total produk yang kemudian
bernilai bagi pelanggan. Nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan
kecepatan pengiriman dan respons. Federal Express memanfaatkan bagian rantai nilai internal
ini dan berhasil mengembangkan suatu pelayanan yang tidak ditawarkan oleh U.S. Postal
Service. Saat ini, banyak pelaggan yang meyakini bahwa pengiriman yang tertunda adalah
pengiriman yang tidak ditepati. Hal ini tampaknya menunjukkan sistem akuntansi manajemen
yang baik seharusnya mengembangkan dan mengukur indikator-indikator kepuasan
pelanggan.
Perusahaan juga memiliki pelanggan internal. Sebagai contoh, proses pengadaan
melalui perolehan serta pengiriman berbagai komponen dan bahan kepada Departemen
Produksi. Penyediaan komponen berkualitas tinggi kepada manajer Departemen Produksi
secara tepat waktu adalah sama pentingnya seperti layaknya perusahaan menyediakan produk
berkualitas tinggi bagi pelanggannya. Penekanan pada pengelolaan rantai nilai internal dan
pelayanan kepada pelanggan internal telah membuktikan pentingnya perspektif lintas
fungsional.

Perspektif Lintas Fungsional

Pengelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis
kebutuhan, mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga pelayanan konsumen.
Kebutuhan ini semakin besar saat perusahaan terlibat dalam perdagangan internasional. Kita
melihat hal ini pada berbagai definisi biaya produk. Manajemen berdasarkan aktivitas telah
bergerak dari definisi biaya manufaktur tradisional mengenai biaya produk ke definisi yang
lebih inklusif. Biaya produk ini bisa mencakup biaya desain awal dan tehnik, biaya
manufaktur, biaya distribusi, penjualan, dan pelayanan. Seseorang yang mengerti tentang
pergeseran definisi biaya dari jangka pendek ke jangka panjang dapat menjadi sangat bernilai
dalam penentuan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh,
keputusan strategis bisa menghendaki definisi biaya produk yang membebankan biaya pada
semua aktivitas rantai nilai, sedangkan keputusan jangka pendek yang berkaitan dengan
apakah suatu pesanan khusus harus diterima atau ditolak mungkin membutuhkan biaya
produk yang hanya membebankan biaya marginal atau tambahan.
Mengapa kita berusaha menghubungkan antara akuntansi manajemen dengan
pemasaran, manajemen, teknik, keuangan, dan fungsi-fungsi bisnis lainnya? Ketika
pendekatan rantai nilai digunakan dan nilai bagi pelanggan diutamakan, kita melihat fungsi-
fungsi tersebut saling berhubungan. Suatu keputusan yang memengaruhi satu fungsi akan
memengaruhi fungsi lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan manufaktur yang
menjalankan praktik perdagangan berkala, praktik yang mendorong (biasanya dengan
memberikan diskon besar) para pedagang besar dan peritel untuk membeli lebih banyak
produk dari yang mampu mereka jual dengan cepat. Akibatnya, persediaan menumpuk dan
pedagang besar serta pengecer menghentikan pembelian selama waktu tertentu. Hal ini
sepertinya merupakan masalah pemasaran, tetapi tidak secara keseluruhan. Ketika penjualan
terhenti, produksi juga terhenti. Jadi, perusahaan trade loading mengalami ketidakmenentuan
dalam produksinya. Perusahaan terkadang berproduksi selama 24 jam untuk memenuhi
permintaan produk berdiskon tinggi. Di lain waktu, perusahaan mengalami kekosongan
permintaan dan pekerja diberhentikan. Akibatnya, penjualan membebani perusahaan dengan
jutaan dolar tambahan biaya produksi. Perspektif lintas fungsional memungkinkan kita
melihat gambar yang besar. Pandangan yang lebih luas ini memungkinkan manajer
meningkatkan kualitas, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan
internal ataupun eksternal, dan meningkatkan efisiensi.

Persaingan Global

Transportasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat telah menyebabkan banyak
perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur menjadi pasar global. Beberapa dekade lalu,
perusahaan tidak tahu dan tidak peduli apa yang perusahaan sejenis buat di tempat-tempat
seperti Jepang, Perancis, Jerman, dan Singapura. Perusahaan-perusahaan asing tersebut tidak
bersaing karena pasar yang dipisahkan oleh jarak geografis yang luas. Sekarang mobil buatan
Jepang bisa berada di Amerika Serikat dalam dua minggu. Bankir investasi dan konsultan
manajemen dapat berkomunikasi dengan kantor asing langsung. Perkembangan transportasi
dan komunikasi telah menaikkan tarif untuk semua perusahaan. Pada saat yang sama,
peningkatan besar dalam produktivitas dan kualitas dengan perusahaan asing telah
menempatkan tekanan persaingan yang luar biasa pada perusahaan-perusahaan di AS. Sebagai
contoh, Kodak, sedang mengembangkan Photo CD, sebuah teknologi tinggi untuk
mentransfer foto ke CD untuk digunakan dalam dokumen elektronik. Namun, perusahaan
memiliki hampir enam ratus pesaing dalam teknologi penyimpanan optik. Untuk berhasil,
Kodak harus menjadi pembentuk teknologi dan menjadi produsen yang menetapkan harga
murah. Karena tekanan-tekanan kompetitif yang intens, biaya pembuatan keputusan yang
buruk berdasarkan informasi yang berkualitas rendah telah membuat penurunan dengan
signifikan. Dengan demikian, meningkatnya persaingan global telah menciptakan permintaan
untuk mengembangkan informasi akuntansi manajemen.

Manajemen Kualitas Total

Perbaikan berkelanjutan sangat penting untuk mencapai kesempurnaan manufaktur.


Memproduksi produk dengan tingkat kesalahan yang rendah dan seuai dengan spesifikasi
yang ditentukan merupakan dua dari tujuan perusahaan tingkat dunia. Hal tersebut adalah
kunci untuk bisa bertahan hidup dalam lingkungan persaingan tingkat dunia saat ini. Filosofi
manajemen kualitas total – di mana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang
memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna – telah menggantikan sikap
“kualitas yang berterima” di masa lalu. Penekanan total pada kualitas juga telah menciptakan
kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi
keuangan dan nonkeuangan tentang kualitas.
Industri jasa juga berusaha meningkatkan kualitas. Perusahaan jasa menghadapi
persoalan khusus karena perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan yang lain. Oleh
karena itu, perusahaan jasa mengutamakan konsistensi melalui pengembangan suatu sistem
yang mendukung usaha yang dilakukan oleh para pekerjanya. Contohnya, Park Place Lexux
dari Plano, Texas, yang menjadi pemenang penghargaan Malcolm Bridge Quality tahun 2005.
Park Place mengukur kepuasan kliennya terhadap kendaraan baru (99,8 persen), kendaraan
yang telah dimiliki (98 persen), serta perawatan dan pemeliharaan kendaraan (hampir 98
persen). Park Place Lexus juga mencapai peningkatan profitabilitas; laba kotornya meningkat
51,3 persen dari tahun 2000 hingga 2004. Jelas, inisiatif kualitas memberikan hasil yang
memuaskan.
Pengukuran dan pelaporan biaya kualitas adalah fitur utama dari sistem akuntansi
manajemen bagi industri manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen harus mampu
menyediakan informasi operasional dan keuangan mengenai kualitas, termasuk informasi
jumlah produk cacat, laporan biaya kualitas, laporan tren biaya kualitas, dan laporan kinerja
biaya kualitas.
Waktu sebagai Elemen Persaingan

Waktu adalah elemen penting dalam semua tahap rantai nilai. Perusahaan-perusahaan kelas
dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek
siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengirim produk atau
jasanya dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah, yaitu waktu
yang tidak bernilai bagi pelanggan (misalnya, waktu yang dibutuhkan untuk memuat produk
ke kapal). Menariknya, pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah berjalan seiring
dengan peningkatan kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah peningkatan respons terhadap
pelanggan.
Tingkat inovasi teknologi telah meningkat dalam banyak industri dan umur suatu
produk dapat menjadi pendek. Manajer harus mampu merespons secara cepat dan tepat
perubahan kondisi pasar. Informasi yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan
masalah ini harus tersedia. Sebagai contoh, Hewlett Packard telah menemukan bahwa lebih
baik kelebihan anggaran 50 persen dalam pengembangan produk baru daripada terlambat
enam bulan meluncurkan ke pasar. Korelasi antara biaya dan waktu ini adalah jenis informasi
yang harus tersedia pada suatu sistem informasi akuntansi manajemen.

Kemajuan dalam Teknologi Informasi

Dua kemajuan signifikan yang berhubungan dengan teknologi informasi. Salah satunya erat
dengan manufaktur komputer terpadu. Dengan manufaktur otomatis, komputer digunakan
untuk memantau dan mengendalikan operasi. Karena komputer sedang digunakan, cukup
banyak informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer tentang
apa yang terjadi di lantai hampir seperti yang terjadi. Sekarang memungkinkan untuk
memberi jalur kepada produk terus menerus saat mereka bergerak melalui pabrik dan
melaporkan (secara real-time) hal-hal seperti unit yang diproduksi, bahan yang digunakan,
sisa, dan biaya produk. Hasilnya adalah sebuah sistem informasi yang sepenuhnya terintegrasi
oleh perusahaan dengan data pemasaran dan akuntansi.
Peningkatan otomatisasi baik kuantitas dan ketepatan waktu informasi. Bagi
manajer untuk mengeksploitasi nilai dari sistem informasi yang lebih kompleks sepenuhnya.
Mereka harus memiliki akses ke data sistem dan dapat mengekstrak dan menganalisis dengan
cepat dan efisien. Hal ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa alat untuk analisis harus kuat.
Kemajuan besar kedua memasok peralatan yang diperlukan. Ketersediaan komputer
pribadi (PC), perangkat lunak spreadsheet, dan paket grafis. PC berfungsi sebagai komunikasi
link ke sistem informasi perusahaan, dan manajer spreadsheet dan grafik program memasok
dengan kemampuan analitis untuk menggunakan informasi tersebut. PC dan alat bantu
perangkat lunak yang tersedia untuk manajer di semua jenis organisasi. PC dan user, Paket
perangkat lunak ramah lingkungan memungkinkan manajer untuk melakukan banyak analisis
mereka sendiri dan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada sistem informasi terpusat
departemant. Paket perangkat lunak ramah lingkungan memungkinkan manajer untuk
melakukan banyak analisis mereka sendiri dan untuk mengurangi ketergantungan mereka
pada sistem informasi terpusat departemant. Jika sebuah PC berperan sebagai sebuah terminal
dan menghubungkan database sebuah organisasi, manajer dapat mengakses informasi lebih
cepat dan menyiapkan berbagai kperluan untuk laporannya. Akuntan manajemen sekarang
memiliki fleksibilitas untuk merespon kebutuhan manajerial untuk biaya produk yang lebih
kompleks. Selain itu, kemampuan perkembangan komputer sekarang yang tersedia
memungkinkan untuk menghasilkan laporan pada dasar yang dibutuhkan. Banyak perusahaan
telah menemukan bahwa peningkatan respon dari sistem akuntansi manajemen kontemporer
memungkinkan mereka untuk mewujudkan penghematan biaya yang signifikan dengan
menghilangkan volume besar laporan bulanan yang dihasilkan secara internal.

Kemajuan dalam Lingkungan Manufaktur

Meningkatkan teknologi dan proses memiliki efek dramatis terhadap lingkungan perusahaan.
Perubahan ini, pada gilirannya, mempengaruhi sistem produk-biaya, sistem kontrol, perilaku
biaya dan dapat dilacak, penganggaran modal, dan banyak praktik akuntansi manajemen
lainnya.

Just-in-Time Manufacturing Sistem manufaktur tradisional yang mendorong melalui sistem,


yang berarti produksi "didorong melalui" sistem dan upaya kemudian dilakukan untuk
menjual banyak unit seperti produk. Jika poduksi lebih besar dari permintaan, maka
persediaan barang jadi dibuat. Sebuah sistem permintaan-tarik seperti Just-in-Time (JIT)
berusaha untuk menghasilkan suatu produk hanya jika dibutuhkan dan hanya dalam jumlah
yang diminta oleh pelanggan. Permintaan menarik produk melalui proses manufaktur. Setiap
operasi hanya memproduksi apa yang diperlukan untuk memenuhi permintaan dari operasi
yang berhasil. Tidak ada produksi berlangsung sampai sinyal dari proses berhasil
menunjukkan kebutuhan untuk memproduksi. Bagian dan bahan tiba tepat pada waktunya
untuk digunakan dalam produksi.
Manufaktur JIT biasanya mengurangi persediaan ke tingkat jauh lebih rendah daripada
yang ditemukan dalam sistem konvensional, meningkatkan penekanan pada kontrol kualitas,
dan menghasilkan perubahan mendasar dalam cara produksi diatur dan dilaksanakan. Pada
dasarnya, manufaktur JIT berfokus pada perbaikan berkelanjutan dengan mengurangi biaya
persediaan dan berurusan dengan masalah ekonomi lainnya. Mengurangi persediaan
membebaskan modal yang dapat digunakan untuk investasi yang lebih produktif.
Meningkatkan kualitas meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Akhirnya, berubah
dari pengaturan manufaktur tradisional untuk manufaktur JIT memungkinkan perusahaan
untuk lebih fokus pada kualitas dan produktifitas, dan pada saat yang sama, memungkinkan
penilaian yang lebih akurat tentang biaya apa yang menghasilkan produk. Peningkatan akurasi
biaya terjadi karena kemampuan untuk melacak produk dalam peningkatan sistem JIT.

Computer-Integrated Manufacturing Otomatisasi dalam lingkungan perusahaan


memungkinkan perusahaan untuk mengurangi persediaan, meningkatkan kapasitas produktif,
meningkatkan kualitas dan pelayanan, mengurangi waktu pemrosesan, dan meningkatkan
output. Dengan kata lain, otomatisasi dapat menghasilkan keunggulan bersaing bagi sebuah
perusahaan. Pelaksanaan otomatisasi manufaktur biasanya mengikuti respon JIT dan
memberikan respon untuk meningkatkan kebutuhan akan kualitas dan waktu respon yang
lebih pendek. Sebagai lebih tegas mengotomatisasi, tekanan persaingan akan memaksa waktu
respon lebih pendek lainnya. Bagi beberapa perusahaan yang terotomatisasi, tekanan
persaingan akan memaksa perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama. Bagi banyak
perusahaan manufaktur, otomatisasi mungkin setara dengan kelangsungan hidup.
Ada tiga tingkat kemungkinan otomatisasi: peralatan yang berdiri sendiri, sel, dan
pabrik yang benar-benar terintegrasi. Namun, sebelum perusahaan mencoba setiap tingkat
otomatisasi, mereka harus melakukan semua yang mereka bisa untuk berproduksi dengan
lebih fokus, proses manufaktur disederhanakan. Pengalaman menunjukkan bahwa sekitar 80
persen dari manfaat akan sebuah pabrik sepenuhnya terintegrasi dapat dicapai hanya dengan
menerapkan manufaktur JIT.
Jika otomatisasi dibenarkan, hal ini dapat berarti instalasi komputer terpadu
manufaktur (CIM) sistem. CIM menyiratkan kemampuan sebagai berikut: (1) produk yang
dirancang melalui penggunaan desain dibantu sistem komputer (CAD); (2) komputer dibantu
rekayasa (CAE) sistem yang digunakan untuk menguji desain; (3) produk diproduksi
menggunakan manufaktur dibantu komputer (CAM) sistem (CAM menggunakan mesin yang
dikendalikan komputer dan robot); dan (4) sistem informasi yang menghubungkan berbagai
komponen otomatis.
Salah satu jenis particuler dari CAM adalah sistem manufaktur fleksibel. Sistem
manufaktur fleksibel mampu menghasilkan sebuah keluarga produk dari awal sampai akhir
menggunakan robot dan peralatan otomatis lainnya di bawah kendali komputer mainframe.
Kemampuan untuk menghasilkan berbagai produk dengan set peralatan yang sama jelas
menguntungkan.
Pertumbuhan Dan Peraturan Dalam Industri Jasa.

Sebagai industri cerobong asap tradisional telah menurun tingkat kepentingannya, sektor jasa
ekonomi telah menjadi semakin penting. Sektor jasa memperluas sekitar tiga perempat dari
ekonomi AS dan kesempatan kerja. Banyak layanan yang diekspor; ini menyumbang surplus
perdagangan $ 59,000,000,000 pada tahun 1992. Para ahli memprediksi bahwa sektor ini akan
terus tumbuh sebagai layanan produktif yang terus tumbuh. Deregulasi banyak layanan
(misalnya penerbangan, jasa keuangan dan telekomunikasi) telah meningkatkan persaingan di
industri jasa. Banyak organisasi pelayanan berebut untuk bertahan hidup. Dalam lingkungan
yang dideregulasi, banyak masalah yang dihadapi produsen mulai muncul; kualitas;
produktivitas, efisiensi biaya, kepuasan pelanggan, dan persaingan berbasis waktu. Masalah
yang kompetitif ini telah membuat manajer perusahaan layanan lebih sadar akan kebutuhan
untuk menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. dengan permintaan untuk informasi yang lebih baik dan
produktivitas, sektor jasa akan meningkatkan permintaan untuk informasi akuntansi
manajemen.
Isu sentral dari tren layanan-sektor adalah kebutuhan untuk peningkatan kesadaran
kegunaan akuntansi manajemen. Tujuan pertemuan ini dapat dicapai untuk sebagian besar
dengan menggambarkan penerapan konsep akuntansi manajemen untuk pengaturan layanan
berbasis. Selain itu, karakteristik unik dari perusahaan jasa mengharuskan kita untuk
memperluas dan mengadaptasi teknik akuntansi manajemen dengan keadaan khusus mereka.

Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Permintaan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah
pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen berdasarkan aktvitas
adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem yang memfokuskan perhatian
manajemen pada berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan
laba yang dihasilkan. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas dapat meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-
tama dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa
aktivitas dilakukan dan seberapa baik aktivitas dilakukan. Hal itu bertujuan menemukan cara
melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien dan menghapus aktivitas yang tidak
memberikan nilai bagi pelanggan. Peter Drucker, guru manajemen yang dihormati secara
internasional, menunjukkan semakin pentingnya biaya berdasarkan aktivitas (manajemen):
Akuntansi biaya tradisional di bidang manufaktur tidak merekam biaya non produksi seperti
biaya kualitas rusak, atau dari mesin yang rusak, atau dibutuhkan bagian yang tidak
terkendali. Namun biaya-biaya yang tidak tercatat dan tidak terkendali dalam beberapa
pabrik menjalankan setinggi biaya yang akuntansi tradisional tidak rekam. Sebaliknya,
metode baru biaya akuntansi dikembangkan dalam sepuluh tahun terakhir disebut-catatan
akuntansi "berdasarkan aktivitas" pencatatan akuntansi seluruh biaya. Dan hal tersebut
menghubungkan mereka, seperti akuntansi tradisional yang tidak bisa untuk nilai tambah.
Dalam 10 tahun ke depan seharusnya digunakan secara umum, dan mereka akan memiliki
kendali operasional dalam perusahaan.

Manajemen berdasarkan aktivitas merupakan jantung dari sistem akuntansi


manajemen kontemporer. Jika Peter Drucker tepat dalam perkiraannya, pelajaran akuntansi
manajemen kontemporer menjadi krusial. Maka, model dari akuntansi manajemen
berdasarkan aktivitas ditekankan dengan kuat. Meskipun, dalam sistem akuntansi manajemen
tradisional pada saat yang sama tidak diabaikan – atau tidak seharusnya mereka diabaikan.
Untuk beberapa pengaturan, sistem tradisional yang terus bekerja dengan baik lebih murah
untuk digunakan. Apalagi, perubahan dari akuntansi manajemen tradisional menjadi akuntansi
manajemen berdasarkan aktivitas tidak terjadi secara tiba-tiba. Waktu yang diperlukan
perusahaan untuk mengadaptasi prosedur baru. Lagipula, sebagai prosedur baru yang
ditempatkan di tempat yang sesuai dengan pengalaman sebenarnya, kita dapat membuat
beberapa modifikasi.

PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN

Saat ini, bisnis bergerak lebih cepat daripada sebelumnya. Perubahan-perubahan dalam
teknologi, komunikasi, kondisi ekonomi, dan lingkungan hukum memengaruhi perusahaan
dan akuntan manajemen dalam cara-cara yang baru. Akuntan manajemen harus mendukung
manajemen dalam semua tahap pengambilan keputusan bisnis. Sebagai ahli dalam akuntansi,
mereka harus cerdas, siap sedia, mengikuti perkembangan terbaru, serta memahami kebiasaan
dan praktik dari semua negara tempat perusahaan mereka beroperasi. Mereka diharapkan
memiliki pengetahuan tentang lingkungan hukum dari bisnis, khususnya mengenai Sarbanes-
Oxley Act tahun 2002.
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran
pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi
disebut sebagai posisi lini. Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggung jawab
secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf.
Sebagai contoh, anggaplah misi dasar suatu organisasi adalah memproduksi dan
menjual printer laser. Wakil direktur bidang manufaktur dan pemasaran, manajer pabrik, serta
perakit termasuk dalam posisi lini. Wakil direktur bidang keuangan dan sumber daya
manusia, akuntan biaya, serta manajer pembelian termasuk posisi staf.
Bagan organisasi parsial yang ditunjukkan pada Tampilan 1-3 mengilustrasikan posisi
bagian produksi dan keuangan. Karena salah satu tujuan dasar organisasi adalah
memproduksi, orang-orang yang terlibat secara langsung di bagian produksi termasuk dalam
posisi lini. Meskipun akuntan manajemen, seperti pengontrol dan manajer akuntan biaya juga
berpengaruh terhadap organisasi, mereka tidak berwenang terhadap manajer bagian produksi.
Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan keputusan yang berpengaruh terhadap
produksi. Namun, akuntan manajemen dapat memberikan masukan yang signifikan dalam
berbgai kebijkan dan keputusan melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi
akuntansi.
Pengontrol, kepala bagian akuntansi, mengawasi semua Departemen Akuntansi.
Karena perannya yang penting dalam operasi suatu organisasi, pengontrol sering dipandang
sebagai anggota dari tim manajemen puncak dan diikutsertakan dalam aktivitas perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sebagai kepala bagian akuntansi, pengontrol
bertanggung jawab terhadap kebutuhan akutansi, baik secara internal maupun eksternal.
Tanggung jawab tersebut dapat mencakup pertanggung jawaban langsung untuk audit
internal, akuntansi biaya, akuntansi keuangan (termasuk laporan SEC dan laporan keuangan),
akuntansi sistem (termasuk analisis, desain, dan pengendalian internal), dan pajak. Tugas dan
organisasi bagian pengontrol berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Sebagai
contoh, departemen audit internal di beberapa perusahaan dapat melapor secara langsung
kepada wakil direktur bidang keuangan. Departemen sistem juga dapat melapor secara
langsung kepada wakil direktur bidang keuangan atau wakil direktur lainnya. Suatu bentuk
organisasi yang mungkin pada bagian pengontrol juga ditunjukkan pada tampilan 1-3.
Bendahara bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan. Tepatnya, bendahara
mencari dana serta mengelola kas dan investasi. Bendahara dapat juga bertanggung jawab atas
pemberian kredit, penagihan, dan asuransi. Seperti yang terlihat pada Tampilan 1-3,
bendahara melapor kepada wakil direktur bidang keuangan.
Direktur
Fungsi Lini Fungsi Staf

Wakil Wakil
Direktur Direktur
Produksi Keuangan

Pengawas
Pengontrol Bendahara
Produksi

Operator Operator
Audit Internal Biaya Keuangan Sistem Pajak
Mesin Perakitan

Tampilan 1-3 Bagan Organisasi Parsial, Perusahaan Manufaktur

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU ETIS

Semua praktik akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer


memaksimumkan laba. Secara tradisional, kinerja ekonomi perusahaan menjadi pertimbangan
utama. Namun, manajer dan akuntan manajemen seharusnya tidak terlalu berfokus pada laba
yang akan mengakibatkan mereka membangun suatu keyakinan bahwa satu-satunya tujuan
bisnis ialah memaksimumkan kekayaan bersih. Tujuan memaksimumkan laba harus dibatasi
dengan persyaratan bahwa laba dicapai melaluli cara-cara yang legal dan etis. Meskipun hal
ini selalu menjadi asumsi implisit dari akuntansi manajemen, asumsi tersebut seharusnya
dibuat secara eksplisit. Untuk mencapai tujuan itu, soal dalam buku ini banyak yang
menekankan pertimbangan eksplisit terhadap isu-isu etika.

Perilaku Etis

Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang “benar”, “sesuai”, dan “adil”.
Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau tidak sesuai, dan keputusan yang kita
buat dapat adil atau berat sebelah. Meskipun orang sering berbeda pandangan terhadap arti
istilah etika, tampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua sistem etika.
Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok bertanggung jawab
untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya
merupakan inti dari tindakan yang etis.
Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain
menghasilkan beberapa nilai inti – nilai-nilai yang mendeskripsikan arti dari benar dan salah
secara lebih konkret. James W. Brackner, penulis Ethics Column dalam Management
Accounting, melakukan observasi berikut ini.
Pendidikan etika dan moral harus memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai yang
dianggap “benar” agar mempunyai arti. Sepuluh dari nilai-nilai itu diidentifikasi dan
dideskripsikan oleh Michael Josephson dalam “Teaching Ethical Decision Making and
Principal Reasoning”. Studi terhadap sejarah, filsafat, dan agama melahirkan suatu konsensus
yang kuat mengenai nilai-nilai tertentu yang bersifat universal dan abadi bagi kehidupan yang
beretika.
Sepuluh nilai inti itu menghasilkan prinsip-prinsip yang membedakan antara benar
dan salah dalam istilah umum. Dengan demikian, nilai tersebut menyediakan petunjuk
tingkah laku.
Sepuluh nilai inti yang dimaksudkan dalam kutipan, yaitu:
1. Kejujuran,
2. Integritas,
3. Pemenuhan janji,
4. Kesetiaan,
5. Keadilan,
6. Kepedulian terhadap sesama,
7. Penghargaan kepada orang lain,
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab,
9. Usaha untuk mencapai kesempurnaan,
10. Akuntabilitas.

Meskipun tampak berlawanan, pengorbanan kepentingan seseorang untuk kepentingan


bersama tidak hanya benar dan memberi suuatu nilai bagi individu, tetapi juga baik untuk
bisnis. Perusahaan dengan kode etik yang kuat dapat menciptakan loyalitas yang tinggi bagi
konsumen dan pekerjanya. Meskipun kebohongan dan kecurangan terkadang dapat
menghasilkan kemenangan, kemenangan tersebut kerap hanya bersifat sementara. Perusahaan
yang mampu bertahan dalam jangka panjang menemukan bahwa perlakuan yang jujur dan
loyal terhadap semua klien sangat bermanfaat.
Standar Perilaku Etis untuk Akuntan Manajemen

Organisasi umumnya menetapkan standar perilaku untuk para manajer dan karyawannya.
Asosiasi-asosiasi profesional juga menetapkan standar etika. Sebagai contoh, Institute of
Management Accountants (IMA) telah membuat standar etika untuk akuntan manajemen.
Pada tahun 2005, IMA mengeluarkan revisi pernyataan yang menguraikan tentang standar
perilaku etis bagi akuntan manajemen. Revisi pernyataan itu disebut “Statement of Ethical
Professional Practice” (Pernyataan Praktik Profesional yang Beretika) yang didesain agar
sesuai dengan yang dinyatakan dalam Sarbanes-Oxley Act 2002 dan untuk memenuhi
kebutuhan global dari para anggota internasional IMA. Revisi pernyataan ini didasarkan pada
prinsip kejujuran, keadilan, objektivitas, dan tanggung jawab. Pernyataan Praktik Profesional
yang Beretika dan resolusi yang direkomendasikan atas konflik etika disajikan pada Tampilan
1-4.
Untuk mengilustrasikan aplikasi pernyataan tersebut, misalkan bonus untuk manajer
meningkat seiring dengan peningkatan laba. Manajer tersebut memiliki insentif untuk
berusaha meningkatkan laba, termasuk pendekatan yang tidak etis. Sebagai contoh, manajer
tersebut dapat meningkatkan laba dengan cara, misalnya, menunda promosi pegawai yang
seharusnya menerima promosi atau menggunakan bahan baku murah untuk memproduksi
barang. Dalam kasus ini, jika motifnya meningkatkan pendapatan dan bonus, perilaku ini
termasuk tidak etis. Tindaka ini bukan untuk kepentingan perusahaan maupun para pegawai.
Akan tetapi, sipakah yang harus disalahkan? Bagaimanapun, sistem pemberian penghargaan
sangat memengaruhi usaha manajer untuk meningkatkan laba. Apakah sistem penghargaan
yang salah atau apakah manajer yang berperan dala meningkatkan laba tersebut yag salah atau
keduanya?
I. Kompetensi
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Mempertahankan tingkat keahlian profesional yang memadai dengan cara
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya secara terus-menerus;
2. Melakukan berbagai kewajiban profesional sesuai dengan berbagai hukum, peraturan,
dan standar teknis yang relevan;
3. Memberikan informasi pendukung keputusan dan berbagai rekomendasi yang akurat,
jelas, singkat, dan tepat waktu;
4. Mengetahui dan mengomunikasikan berbagai batasan profesi atau hambatan lainnya
yang akan menghalangi penilaian secara bertanggung jawab ataupun kinerja yang baik
dalam suatu aktivitas.
II. Kerahasiaan
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Merahasiakan suatu informasi, kecuali jika pengungkapannya telah disahkan atau
dibutuhkan secara hukum;
2. Memberitahukan kepada semua pihak yang relevan mengenai penggunaan yang benar
atas informasi rahasia. Memonitor aktivitas para bawahannya untuk memastikan
ketaatan;
3. Menghindari penggunaan informasi secara rahasia untuk keuntungan yang melanggar
hukum atau tidak etis.

III. Integritas
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Mengurangi berbagai pertentangan kepentingan aktual; berkomunikasi secara reguler
dengan para rekan bisnis untuk menghindari pertentangan kepentingan yang mungkin
ada.
2. Memberitahukan semua pihak mengenai potensi pertentangan;
3. Menghindari keterlibatan dalam tindakan apa pun yang akan menimbulkan kecurigaan
dalam hal pelaksanaan kewajibannya secara etis;
4. Tidak terlibat dalam tindakan atau mendukung aktivitas apa pun yang dapat
mendiskreditkan profesi.

IV. Kredibilitas
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Mengomunikasikan informasi secara adil dan objektif;
2. Mengungkapkan semua informasi yang secara wajar dapat diperkirakan akan
berpengaruh pada pemahaman pemakainya atas laporan, analisis, atau rekomendasi
terkait;
3. Mengungkapkan berbagai penundaan atau kekurangan dalam ketepatan waktu
informasi, pemrosesannya, atau pengendalian internal sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan/atau hukum yang berlaku.
Resolusi untuk Pertentangan Kepentingan
Dalam mengaplikasikan Standar Praktik Profesional yang Beretika, Anda mungkin akan
menghadapi berbagai masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak beretika atau
mengatasi konflik etika tertentu. Ketika dihadapkan pada berbagai masalah etika, Anda harus
menaati kebijakan yang dibuat perusahaan mengenai resolusi untuk konflik semacam itu. Jika
berbagai kebijakan ini tidak dapat mengatasi konflik etika terkait, Anda harus
mempertimbangkan untuk melakukan berbagai tindakan berikut.
1. Mendiskusikan masalah dengan atasan langsung Anda, kecuali jika ternyata atasan
Anda terlibat. Jika atasan Anda terlibat, maka beritahukan masalah tersebut kepada
atasan pada tingkat selanjutnya. Jika Anda tidak mendapatkan resolusi yang
memuaskan, sampaikan masalah tersebut kepada pihak manajemen tingkat
selanjutnya. Jika atasan langsung Anda adalah CEO perusahaan atau yang setingkat,
maka pihak otoritas yang dapat diterima untuk melakukan pengkajian adalah
kelompok seperti komite audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan komisaris,
atau para pemilik. Kontak dengan mereka yang berada di atas tingkat atasan langsung
Anda harus dilakukan hanya dengan sepengetahuan atasan langsung Anda dengan
asumsi bahwa atasan langsung Anda tidak terlibat. Komunikasikan masalah itu kepada
berbagai pihak berwenang atau orang-orang yang berada di luar perusahaan atau yang
terlibat dengan suatu organisasi akan dianggap sebagai hal yang tidak pantas, kecuali
jika Anda yakin telah terjadi pelanggaran hukum.
2. Klarifikasikan berbagai masalah etika yang relevan dengan melakukan diskusi tertutup
dengan Konselor Etika IMA atau penasihat terkait lainnya untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik atas berbagai kemungkinan tindakan yang dapat
dilakukan.
3. Berkonstrasilah dengan pengacara Anda mengenai berbagai kewajiban hukum dan hak
hukum Anda yang berkaitan dengan pertentangan etika.
Tampilan 1-4 Pernyataan Praktik Profesional yang Beretika dari IMA

Bagaimanapun, sistem memberi penghargaan mampu mendorong manajer untuk


meningkatkan laba. Apakah sistem memberi penghargaan merupakan hal yang salah atau
manajer yang memilih untuk meningkatkan laba? Atau keduanya?
Di dalam kenyataan, baik manajer maupun sistem penghargaanya mungkin salah.
Oleh karena itu, mendesain sistem evaluasi dan penghargaan sangat penting sehingga
dorongan untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan dapat diminimalkan. Akan tetapi,
mendesain sistem penghargaan yang sempurna bukanlah suatu harapan yang realistis.
Manajer juga wajib menghindari pelanggaran terhadap sistem. Standar III-1 dan III-2
menyatakan akuntan manajemen harus “mengurangi berbagai pertentangan kepentingan
aktual” dan “mengungkapkan semua informasi yang dapat secara wajar diperkirakan akan
berpengaruh pada pemahaman pemakainya atas laporan, analisis, atau rekomendasi terkait.”
Memanipulasi pendapatan untuk meningkatkan bonus dapat dianggap pelanggaran terhadap
standar ini. Pada dasarnya, prospek atas peningkatan bonus (misalnya, penghargaan) tidak
boleh memengaruhi manajer untuk melakukan tindakan yang tidak etis.

Sertifikasi

Banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Kita akan membahas tiga jenis
sertifikasi utama, yaitu Certificate in Management Accounting (CMA), Certificate in Public
Accounting (CPA), dan Certificate in Internal Auditing (CIA). Setiap sertifikasi menawarkan
kenggulan tertentu bagi akuntan manajemen. Dalam setiap kasus, seorang pelamar harus
memenuhi pendidikan khusus, pengalaman tertentu, dan lulus ujian saringan untuk
mendapatkan sertifikat. Jadi, ketiga sertifikasi tersebut merupakan bukti bahwa pemegang
sertifikat telah memenuhi tingkat minimum kompetensi profesional.
Selain itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya melanjutkan
pendidikan profesional untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Karena sertifikasi
menyatakan suatu komitmen atas kompetensi profesional, banyak organisasi yang mendorong
para akuntan manajemen mereka untuk mendapatkan sertifikat tersebut.

CMA

Pada tahun 1974, Institute of Management Accountants (IMA) mensponsori sertifikasi baru
yang disebut Certificate in Management Accounting. Sertifikasi ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Seorang akuntan manajemen yang
bersertifikasi (Certified Management Accountants – CMA) telah lulus suatu ujian kualifikasi
yang ketat, memiliki pengalaman yang dibutuhkan, dan berpartisipasi dalam melanjutkan
pendidikan.
Salah satu kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA adalah lulus ujian
kualifikasi. Ujian tersebut menekankan pada empat bidang, yaitu: (1) ilmu ekonomi,
keuangan, dan manajemen, (2) akuntansi dan pelaporan keuangan, (3) pelaporan manajemen,
analisis, dan isu-isu perilaku, dan (4) analisis keputusan dan sistem informasi. Bagian-bagian
dari ujian tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi manajemen dan menggarisbawahi
observasi sebelumnya bahwa akuntansi manajemen memerlukan pengetahuan antardisiplin
ilmu lebih banyak daripada bidang-bidang lain dalam akuntansi.
Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin
ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik. Sejak permulaan,
program CMA sangat sukses. Sekarang ini, banyak perusahaan yang mensponsori dan
membayar pendidikan persiapan bagi akuntan manajemen mereka untuk mengikukti ujian
kualifikasi, serta memberikan insentif finansial untuk mendorong pemerolehan CMA.

CPA

Certificate in Public Accounting adalah sertifikasi yang paling tua dan paling dikenal dalam
akuntansi. CPA bertujuan menyediakan kualifikasi, minimal profesional bagi auditor
eksternal. Tanggung jawab auditor eksternal adalah menyediakan jaminan tentang keandalan
laporan keuangan perusahaan. Akuntan publik bersertifikasi (Certified Public Accountant –
CPA) diizinkan (oleh hukum) untuk menjadi auditor eksternal. CPA harus lulus ujian negara
dan mendapat lisensi dari negara tempat dia melakukan praktik. Walaupun CPA tidak
berorientasi pada akuntansi manajemen, CPA banyak dimiliki oleh akuntan manajemen.

CIA

Sertifiksi lain yang tersedia untuk akuntan internal adalah Certificate in Internal Auditing.
Faktor pendorong adanya sertifikasi ini pada tahun 1974 adalah sama dengan penyebab
munculnya CMA. Pemeriksaan internal berbeda dengan pemerikasaan eksternal dan
akuntansi manajemen, serta banyak auditor internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi
khusus. Seorang auditor internal bersertifikasi (Certified Internal Auditor – CIA) telah lulus
ujian komprehensif yang didesain untuk memastikan kompetensi teknis dan memiliki
pengalaman kerja selama dua tahun.

Ringkasan Tujuan Belajar

1. Menjelaskan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen


Para manajer, pekerja, dan eksekutif menggunakan informasi akuntansi manajemen
untuk mengidentifikasi masalah, memecahkan masalah, dan mengevaluasi kinerja.
Pada intinya, informasi akuntansi manajemen membantu manajer menjalankan
perannya dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Perencanaan
adalah formulasi terperinci dari tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengendalian adalah pemonitoran implementasi suatu rencana. Pengambilan
keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif yang ada.
2. Membedakan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan dalam beberapa hal.
Informasi akuntansi manajemen ditujukan untuk pengguna internal, sedangkan
informasi akuntansi keuangan diarahkan untuk pengguna eksternal. Akuntansi
manajemen tidak terikat oleh aturan-aturan dari luar mengenai laporan keuangan.
Selain itu, akuntansi manajemen lebih bersifat subjektif dan menggunakan ukuran
keuangan dan nonkeuangan, sedangkan akuntansi keuangan menyediakan informasi
keuangan yang diaudit dan objektif. Terakhir, akuntansi manajemen menyediakan
informasi yang lebih terperinci daripada akuntansi keuangan, serta cenderung lebih
luas dan multidisiplin.
3. Mendeskripsikan secara singkat sejarah akuntansi manajemen
Sebagian besar prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi internal yang
digunakan saat ini dikembangkan antara tahun 1880 dan 1925. Pada tahun 1925,
penekanan pada prosedur akuntansi manajemen berubah menjadi perhitungann biaya
persediaan yang berawal dari penekanan pada pelaporan untuk pihak eksternal. Pada
tahun 1950-an dan 1960-an, beberapa usaha dilakukan untuk meningkatkan kegunaan
manajerial dari sistem biaya tradisional. Pada tahun-tahun belakangan ini, terdapat
usaha yang signifikan untuk mengubah sifat dan praktik akuntansi manajemen secara
radikal, sebagian besar sebagai respons terhadap perubahan dramatis dalam
lingkungan persaingan.
4. Mengidentifikasi fokus akuntansi manajemen saat ini
Akuntansi Manajemen harus menyediakan informasi yang memungkinkan manajer
untuk berfokus pada nilai pada pelanggan, manajemen kualitas total, dan persaingan
berdasarkan waktu. Aktifitas Rantai Nilai dan pengorbanan pelanggan (seperti pasca
pembelian) harus dikumpulkan dan tersedia. Manajemen bedasarkan aktifitas adalah
respon yang inovatif berdasarkan terhadap kebutuhan atas informasi akuntansi
manajemen yang lebih akurat dan relevan. Sebagai tambahan, manajer harus
memutuskan posisi strategis perusahaan. Satu dari dua posisi biasanya di pilih, yaitu
kepemimpinan biaya atau referensi produk. Posisi dipilih dapat mempengaruhi sifat
sistem informasi akuntansi manajemen.
5. Mendeskripsikan peran akuntan manajemen dalam organisasi
Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
menganalisis, menyiapkan, menginterprestasikan dan mengomunikasikan informasi
yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar manajemen. Akuntansi
Manajemen perlu sensitif terhadap kebutuhan informasi para manajer. Akuntan
manajemen berfungsi sebagai anggota staf dari oraganisi dan bertanggung jawab
menyediakan informasi. Mereka biasanya terlibat secara dekat dalam proses
manajemen sebagai anggota penting dari tim manajemen.
6. Menjelaskan pentingnya perilaku etis bagai manajer dan akuntan manajemen
Akuntan manajemen membantu manajer untuk meningkatkan kinerja ekonomi
perusahaan. Beberapa manajer sayangnya terlalu menekankan terhadap dimensi
ekonomi dan terlibat dalam tindakan yang tidak etis serta melanggar hukum. Aktivitas
ini banyak yang bergantung pada sistem akuntansi manajemen untuk melakukan
bahkan mendukung perilaku tidak etis. Untuk menekankan pentingnya batasan dari
perilaku tidak etis dalam memaksimumkan laba, buku teks ini menyajikan isu-isi etika
dalam berbagai soal latihan yang ada pada akhir setiap bab.
7. Menyebutkan tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen
Tiga jenis sertifikasi utama tersebut adalah CMA, CPA, dan CIA. CMA adalah
sertifikasi yang di desain secara khusus untuk akuntansi manajemen. Perastise dari
CMA telah meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan sekarang sangat
diakui oleh dunia industri. CPA utamanya ditunjukan bagi mereka yang berpraktik
sebagai akuntansi publik. Namun, banyak akuntansi manajemen yang memilikinya
karena sertifikat ini banayk diakui. CIA adalah sertifikat bagi auditor internal dan juga
banyak dihormati.

Istilah-istilah Penting

Manajemen berdasarkan Aktivitas Pemberdayaan karyawan


Certifed Internal Auditor (CIA) Perilaku etis
Certifd Management Accountant (CMA) Pertalian eksternal
Certifed public Accoutant (CPA) Balikan (feedback)
Perbaikan berkelanjutan Sstem informasi akuntansi keuangan
Pengontrol Rantai Nilai Industri
Pegendalian Pertalian internal
Nilai bagai pelanggan Rantai nilai internal
Pengambilan keputusan Posisi lini
Bisnis secara elektronik (e-business) Sistem informasi akuntansi manajemen
Laporan kinerja Manajemen biaya strategis
Perencanaan Pengambilan keputusan strategis
Biaya pasca pembelian Manajemen rantai pasokan
Perusahaan yang diperdagangkan secara public Produk total
Surbanes-Oxley (SOX) Manajemen Kualitas total
Posisi Staf Bendahara

Pertanyaan Esai Dan Diskusi

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi manajemen?


2. Deskripsikan masukan, proses, dan keluaran pada sistem informasi akuntansi
manajemen?
3. Sebutkan tiga tujan dari sistem informasi akuntansi manajemen?
4. Jenis organisasi apa sajakah yang membutuhkan sistem informasi akuntansi
manajemen?
5. Siapakah pengguna sistem informasi akuntansi manajemen?
6. Untuk tujuan apakah sistem informasi akuntansi manajemen digunakan?
7. Perlukah sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi keuangan dan non
keuangan? Jelaskan!
8. Apa yang dimaksud dengan perbaikan berkelanjutan?
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemberdayaan pegawai?
10. Jelaskan mengapa pekerja operasional memerlukan informasi akuntansi manajemen?
11. Jelaskan hubungan antara perencanaan balikan, dan pengendalian?
12. Apa peran laporan kinerja dalam fungsi pengendalian?
13. Apa perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?
14. Jelasakan peran pelaporan keuangan pada pengembangan akuntansi manajemen!
Mengapa hal ini berubah dalam beberapa tahun terakhir ?
15. Apa yang dimaksud dengan manajemen berdasarkan aktivitas? Mengapa hal ini
penting ?
16. Jelaskan arti dari nilai bagi pelanggan! Bagaimana cara fokus pada nilai bagi
pelanggan dapat mengubah akuntansi manajemen?
17. Apa yang dimaksud dengan rantai nilai internal? Mengapa hal ini penting?
18. Apa yang dimaksud dnegan rantai nilai insustri? Mengapa hal ini penting?
19. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai pasokan? Jelasakan hubungannya
dengan rantai nilai industri!
20. Apa yang dimaksud dengan e-business? Jelaskan mengapa akuntan manajemen perlu
memahami e-business!
21. Jelaskan mengapa akuntan manajemen saat ini harus memiliki perspektif lintas
fungsional ?
22. Jelaskan hubungan antara persaingan berdasarkan waktu dan informasi akuntansi
manajemen?
23. Apa perbedaan antara posisi staf dan posisi lini?
24. Pengontrol harus merupakan anggota dari staf manajemen puncak. Apakah Anda
setuju atau tidak dengan pernyatan tersebut? Jelaskaan!
25. Apa peran pengontrol dalam sebuah organisasi? Jelaskan beberapa kegiatan yang
dikendalikannya!
26. Apa yang dimaksud dengan perilaku etis? Mungkinkah mengajarkan etis pada kuliah
akuntansi manajemen ?
27. Perusahaan dengan standar etika yang lebih tinggi akan menghasilkan kinerja ekonomi
yang lebih baik dari pada perusahaan dengan standar etika yang lebih rendah atau
buruk. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jelasakan!
28. Tinjaulah kode etik perilaku untuk akuntan manajemen! Apakah anda percaya bahwa
kode etik tersebut memberikan pengaruh terhadap perilaku dari akuntan manajemen?
Jelaskan!
29. Sebutkan tiga bentuk sertifikat akuntansi yang telah dibahas! Menurut Anda, bentuk
sertifikat apakah yang paling baik untuk akuntan manajemen? Mengapa ?
30. Apa yang dimaksud dengan Sarbanes-Oxely Act 2002? Apa saja ketentuan-ketentuan
utamanya?

Latihan

1-1 Akuntansi Manajemen versus Akuntansi Keuangan


Tindakan-tindakan berikut berhubungan dengan sistem informasi akuntansi perusahaan.
a. Penyusunan laporan yang memerinci laba dari tiap pelanggan.
b. Penyususan laporan laba/rugi yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum.
c. Penyususan anggaran kas bulanan.
d. Pelaporan biaya pengaman secara sukarela kepada investor dan calon nvestor yang
ada.
e. Penelitian untuk memutuskan cara melaporkan fasilitas yang tidak diasuransikan
hancur dilanda banjir.
f. Pelaporan tren tingkat produk cacat pada manajer pabrik.
g. Penetapan biaya penghentian produk.
h. Penetapan biaya memproduksi produk baru.
i. Penetapan biaya piutang ragu-ragu dalam neraca.
j. Penilaian biaya pascapembelian.
k. Laporan yang menunjukan tren dari biaya produk bergaransi.
l. Pelaporan nilai dari sekuritas yang dapat diperdagangkan.
m. Penetapan cara mengonsolidasi laporan keuangan dari dua anak perusahaan.
n. Laporan yang membandingkan biaya produksi berdasarkan aktivitas dengan biaya
produksi yang dihitung secara tradisional.

Diminta

Klasfikasi tindakan-tindakan di atas sebagai tindakan berikut :

a. Input
b. Proses
c. Output
d. Tujuan objektif

1-2 Pemberdayaan Karyawan

Duffy Tool dan Stamping telah membentuk “tim-tim unggulan” yang terdiri atas para
karyawan lini produksi. Tim-tim ini diperintahkan untuk memperbaiki proses produksi dan
meningkatkan keselamatan karyawan. Tim-tim tersebut mengikuti metode penyelesaian
masalah yang sangat terstruktur dan banyak memperbaiki bagian produksi dan keselamatan
kerja. Selama periode enam tahun, laba sebelum pajak perusaahan meningkatkan setiap
tahunnya. Manajemen Duffy sangat menghargai tim-tim unggulan tersebut karena penurunan
biaya dan peningkatan laba.
Perusahaan lain, Grand Rapids Spring and Wire Products, telah membentuk perusahaan
mini pada pabrik mereka. Perusahaan mini tersebut bertujuan agar setiap karyawan merasa
memiliki perusahaannya. Setiap perusahaan mini memiliki sendiri pemasok dan pelanggan
(semua di dalam pabrik tersebut). Selain itu, setiap perusahaan mini disediakan tenaga
pendukungannya sendiri: akuntan, teknis, tenaga pemasaran, dan lain-lain. Setiap individu
pada perusahaan mini bertanggung jawab menegembangkan serta menjaga hubungan baik
dengan pemasok dan pelanggan, mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan
mengembangkan serta menerapkan solusi terhadap permaslaahan tersebut. Fokus dari setiap
perusahaan mini adalah kualitas, biaya, pengiriman, keselamatan, dan moral. Perusahaan telah
berhasil menciptakan budaya kualitas, berdaya saing, manufaktur kelas dunia, dan telah
menjadi organisasi “pembelajaran”.
Diminta

1. Apakah tujuan tim unggulan dan perusahahaan mini? Apakah kedua perusahaan
berhasil mencapai tujuan-tujuan tersebut?
2. Menurut Anda, apakah pemeberdayaan karyawan adalah ide yang bagus? Jelaskan
jawaban anda! Jika ya, apakah Anda melihat manfaatnya? Jelaskan!
3. Jika ada, peran apa yang dimainkan oleh informasi akuntansi manajemen dalam
pemberdayaan karyawan?
4. Menurut Anda, apakah arti “budaya kualitas”? Apa yang dimaksud dengan organisasi
“ pembelajaran”?

1-3 Proses Manajerial


Setiap skenario berikut membutuhkan penggunaan informasi akuntansi untuk
melaksanakan salah satu atau beberapa aktivitas manajerial perencanaan, pengendalian
(termasuk evaluasi kinerja), atau pengambilan keputusan. Identifikasilah aktivitas
manajerial atau aktivitas yang dapat diaplikasikan untuk setiap skenario dan tunjukkan
peran informasi akuntansi dalam aktivitas tersebut.
A. Manajer Laboratorium. Baru-baru ini, seorang HMO mendatangi saya dan
menawarkan beragam tes darah kepada kita. HMO tersebut memberikan daftar
harga yang dibayarkan untuk setiap tes. Sebagian besar harganya lebih rendah dari
yang biasanya kita tagihkan kepada pasien. Saya perlu tau biaya setiap tes untuk
menilai kelayakan dalam menerima penawaran ini dan mungkin mengusulkan
beberapa penyesuaian harga untuk beberapa tes.
B. Manajer Operasional. Laporan ini mengidentifikasikan bahwa kita memiliki 30
persen lebih banyak kecacatan produk dari pada yang sebenarnya ditergetkan.
Investigasi telah menunjukkan permasalahannya. Kita telah menggunkan bahan
baku dengan kualitas lebih rendah dari yang diharapkan, dan pemborosan lebih
tinggi dari yang biasannya. Dengan kembali pada tingkat kualitas yang telah
ditentukan dulu, kita dapat menurunkan kecacatan produk sampai tingkat yang
direncanakan.
C. Manajer Divisi. Pangsa pasar kita telah meningkatkan karena kualitas produk-
produk lebih tinggi. Proyeksi saat ini menunjukkan kita seharusnya menjual 25
persen unit yang lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Saya ingin suatu proyeksi
dari pengaruh peningkatan penjualan ini atas laba. Saya juga ingin mengetahui
penerimaan kas yang diperkirakan dan pengeluaran kas per bulan. Saya merasa
beberapa pinjaman jangka pendek mungkin diperlukan.
D. Manajer Pabrik. Para pesaing asing sedang memproduksi barang dengan biaya
lebih rendah dan mengirimkannya lebih cepat dari pada yang kita lakukan kepada
pelanggan di pasar kita. Kita perlu menurunkan waktu siklus dan meningkatkan
efisiensi proses manufaktur. Ada dua usulan yang seharusnya membantu kita
untuk mencapai tujuan ini, dan keduanya melibatkan investasi di manufaktur
dengan bantuan komputer. Saya perlu mengetahui arus kas dimasa depan yang
berkaitan dengan setiap sistem dan pengaruh yang dimiliki setiap sistem atas biaya
per umit dan waktu siklus.
E. Manajer. Dalam rapat dewan terakhir, kita telah menetapkan tujuan pendapatan
sebesar 25 persen dari pengembalian atas penjualan. Saya perlu menegetahui
seberapa banyak unit dari produk yang perlu kita jual untuk memenuhi tujuan ini.
Setelah saya mendapatkan perkiraan penjualan dalam perhitungan unit, kita perlu
membuat garis besar kampanye promosi yang akan menempatkan kita di tempat
yang kita inginkan. Akan tetapi, saya perlu mengetahui perkiraan harga unit dan
memerlukan banyak informasi biaya untuk menghitung target penjualan dalam
bentuk unit.
F. Manajer. Harrison Medical Clinic mungkin tidak seharusnya menawarkan jasa
kesehatan lengkap. Beberapa jasa tampaknya sulit mendapatkan laba apa pun.
Khususnya, saya menaruh perhatian pada jasa kesehatan mental. Jasa ini tidak
memberikan laba sejak klinik dibuka. Saya ingin mengetahui biaya-biaya yang
dapat dihindari jika saya mengahapus jasa ini. Saya juga ingin mengetahui
beberapa penilaian atas dampak jasa-jasa lain yang kita tawarkan. Beberapa pasien
kita mungkin memilih klinik ini karena kita menawarkan jasa yang lengkap.
1-4 Nilai Bagi Pelanggan, Penetapan Posisi Strategis
Wilson McDonald telah memutuskn untuk membeli komputer pribadi. Ia telah
mempersempit pilihannya menjadi dua, yaitu Quiknet dan Reliable. Kedua merek
memiliki kecepatan pemrosesan yang sama, peranti keras berkapasitas 6,4 gigabit, dick
drive 3,5 inci, CD-ROM drive, dan termasuk paket peranti lunak pendukung dasar.
Keduanya adalah produk dari perusahaan dengan penjualan melalui surat yang memiliki
reputasi baik. Harga penjualan untuk keduanya sama. Setelah beberapa pengkajian ulang,
Wilson menemukan bahwa biaya pengoperasiaan dan perawatan Quiknet setelah periode
tiga tahun diperkirakan sebesar $300, sedangkan biaya operasional dan perawatan
Reliable adalah $600. Agen penjualan Quiknet menekankan pada lebihnya biaya
operasioal dan pemeliharaan. Di lain pihak, agen penjualan Reliable Menekankan pada
reputasi pelayanan produk dan kecepatan waktu pengiriman. (Reliable dapat di beli dan
dikirim satu minggu lebih cepat dibanding Quiknet). Berdasarakan informasi yng tersedia,
Wilson memutuskan untuk membeli Reliable.
Diminta
1. Apa produk total yang dibeli Wilson?
2. Bagaimana penetapan posisi strategis membedakan kedua perusahaan tersebut?
3. Saat ditanya mengapa Ia memutuskan untuk membeli Reliable, Wilson menjawab
“saya rasa Reliable menawarkan nilai lebih daripada Quiknet.” Apakah kemungkinan
sumber dari nilai lebih ini? Apakah implikasinya terhdap sistem informasi akuntansi
manajemen?
4. Anggaplah keputusan Wilson hanyalah berdasar pada keinginan untuk mendapatkan
komputer dengan cepat. Setelah mendapatkan informasi bahwa penjualan hilang
karena waktu produksi dan pengiriman produk lebih lama, manajemen perusahaan
yang memproduksi Quiknet memutuskan untuk memperbaiki kinerja pengiriman
dengan memperbaiki proses internal. Perbaikan ini menurunkan jumlah unit cacat dan
waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi produk ini. Konsekuensinya, waktu
pengiriman dan biaya menurun, dan perusahaan dapat menurunkan harga Quiknet.
Jelaskan bagaimana tindakan ini diartikan relatif memperkuat posisi persaingan
komputer Quiknet dari komputer Reliable! Diskusikan juga implikasinya bagi sistem
informasi akuntansi manajemen!
1-5 Peran Akuntan Manajemen
Akuntan Manajemen terlibat dalam proses pengelolaan entitas secara aktif. Proses ini
termasuk memuat keputusan strategis, taktis dan operasional sambil membantu
pengordinasiaan berbagai usaha diseluruh organisasi. Dalam rangka mencapai semua
tujuan ini, akuntan manajemen menerima tanggung jawab tertentu yang dapat
diidentifikasi sebagai perencanaan, pengendalian, evaluasi kinerja, memastikan
akuntabilitas sumber daya, dan pelaporan eksternal.
Diminta
Deskripsikan setiap tanggung jawab akuntan manajemen di atas dan identifikasikan
contoh praktik dan tekniknya! (Diadaptasi dari CMA)’’
1-6 Lini versus Staf
Tanggung jawab pekerjaan empat orang karyawan dari Jamison, Inc. adalah sebagai
berikut :
Joan Dennison, Manajer Akuntansi Biaya. Joan bertangung jawab mengukur dan
mengumpulkan biaya-biaya yang berkaitan dengan produksi ini produk peralatan kecil.
Dia juga bertanggung jawab menyiapkan laporan periodik yang membandingkan biaya
aktual dengan biaya yang dianggarkan. Laporan ini diserahkan kepada manajer lini
produksi dan manajer pabrik. Joan membantu menjelaskan dan menginterpretasikan
laporan-laporan tersebut.
Steven Swasey, Manajer Produksi. Steven bertanggung jawab pada pembuatan lini
mesin pembuat kopi. Dia mengawasi pekerja lini, membantu membuat jadwal produksi,
dan bertanggung jawab atas pemenuhan kuota produski. Dia juga bertanggung jawab
mengendalikan biaya produksi.
Diminta
Identifikasi apakah Joan dan Steven merupakan lini atau staf! Jelaskan alasan anda!
1-7 Isu-isu Etika
Pertimbangan skenario berikut!
Manajer: ”Jika saya mampu menurunkan biaya sebesar $40,000 selama kuartal terakhir
ini, divisi saya akan menghasilkan laba 10 persen di atas tingkat yang telah direncanakan
dan saya akan menerima bonus sebesar $10,000. Akan tetapi berdasarkan proyeksi untuk
kuartal keempat, hal tersebut kelihatannya sulit direalisasikan. Saya benar-benar
membutuhkan bonus $10,000 tersebut. Saya tahu satu cara untuk memenuhinya. Saya
hanya perlu memberhentikan tiga orang tenaga penjual yang paling tinggi gajinya. Lagi
pula, pesanan kebanyakan masuk pada kuartal keempat dan saya dapat memperkerjakan
tenaga penjual baru kapan saja pada awal tahun depan. “
Diminta
Apakah pilihan paling tepat yang dapat dilakukan oleh manajer tersebut? Mengapa
muncul dilema etika? Apakah ada cara lain untuk mendesain ulang sistem pelaporan
akuntansi sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya perilaku seperti yang
diperkirakan oleh manajer tersebut?
1-8 Isu – isu Etika
Berikan penilaian dan komentar Anda untuk setiap peryataan berikut yang juga muncul
di kolom editorial surat kabar!
a. Mahasiswa jurusan Bisnis berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Jika mereka
belum pernah diajarkan mengenai etika oleh keluarganya atas ketika di sekolah dasar
dan sekolah menengah, maka universitas hanya bisa memberikan sedikit pengaruh
pada diri mereka.
b. Mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama tidak akan terjadi,
kecuali jika mayoritas rakyat Amerika juga menerima pemikiran dasar ini.
c. Eksekutif yang berkompeten mengelola orang dan sumber daya demi kebaikan
masyarakat. Manfaat moneter dan gelar hanyalah produk sampingan dari hasil
melakukan pekerjaan dengan baik.
d. Perusahaan dan individu yang tidak etis, seperti para penjual di Las Vegas akhirnya
akan tersingkirkan secara keuangan.
1-9 Isu- isu Etika
Alert Company adalah suatu grup jasa investasi yang sangat berhasil selama lima tahun
belakangan ini, dan memberikan bonus sebesar 50 persen kepada para anggota
manajemen puncaknya secara konsisten. Selain itu, Chief Financial Officer dan Chief
Executive Offier telah menerima bonus 100 persen. Alert mengharapkan tren dapat terus
berlanjut.
Baru-baru ini, kelompok manajemen puncak Alert – yang menguasai 35 persen saham
biasa yang beredar – mengetahui sebuah korporasi besar berniat mengakuisisi Alert.
Manajemen Alert khawatir bahwa korporosi ini akan memberikan penawaran yang
menarik kepada pemegang saham lainnya dan manajemen tidak dapat berbuat apa-apa
untuk mengehentikan pengambilalihan ini. Jika akuisisi terjadi, para eksekutif khawatir
dengan masa depan pekerjaannya dalam struktur korporasi yang baru. Sebagai
konsekuensinya, kelompok manajemen puncak mempertimbangkan perubahan pada
beberapa kebijakan akuntansi dan paktik. Walaupun tidak sejalan dengan prinsip
akuntansi yang berterima umum, hal tersebut dapat membuat perusahaan tampak kurang
menarik bila diakuasisi. Manajemen telah memberitahukan Roger Deerling, pengontrol
Alert, mengimplementasikan beberapa perubahan ini secepatnya kepada orang lain di luar
kelompok manajemen puncak.
Diminta
Dengan menggunakan kode etik untuk akuntan manajemen, evaluasilah perubahan yang
sedang dipertimbangkan manajemen Alert dan diskusikan langkah-langkah khusus yang
harus diambil Roger untk mengatasi situasi tersebut! ( diadaptasi dari CMA)
1-10 Isu- isu Etika
Webson Manufacturing Company memproduksi suku cadang untuk industri kapal
terbang dan baru melakukan perubahan sistem komputer secara besar-besaran. Michael
Darwin, pengontrol perusahaan, telah membentuk sebuah tim untuk mengurangi masalah
akuntansi yang muncul selama perubahan berlangsung. Michael memilih Maureen
Hughes, asisten pengontrol, untuk memimpin tim yang terdiri atas Bob Randolph
(akuntan biaya), Cyntia Wells (analis keuangan), Marjorie Park (pengawas akuntansi
umum), dan George Crandall (akuntan keuangan).
Tim tersebuttelah melakukan rapat mingguan untuk bulan terakhir. Maureen memaksa
untuk terlibat dalam seuruh percakapan dalam rapat untuk mengumpulkan berbagai
informasi, membuat keputusan akhir untuk setiap ide atau kegiatan yang dilakukan tim,
dan menyiapkan laporan mingguan untuk Michael. Dia juga menggunakan tim ini sebagai
forum untuk mendiskusikan berbagai isu dan perselisihan yang melibatkan Michael dan
anggota lain dari tim manajemen puncak Webson. Pada pertemuaan migguan terkhir,
Mauren memberi tahu timnya bahwa pesaing mungkin akan membeli saham biasa
Webson karena ia telah mendengar percakapan telepon Michael mengenai hal tersebut
tanpa sengaja. Akibatnya, hampir semua karyawan Webson dan bagaimana hal tersebut
memengaruhi pekerjaan mereka.
Diminta
Apakah diskusi Maureen Hughes dengan timnya mengenai rencana penjualan saham
Webson meupakan hal yang tidak etis? Diskusikan dengan mengutip standar khusus dari
kode etik perilaku untuk mendukung jawaban Anda! (Diadaptasi dari CMA).

Anda mungkin juga menyukai