Tugas Kelompok Akmen
Tugas Kelompok Akmen
AKUNTANSI MANAJEMEN
Oleh Kelompok 1:
UNIVERSITAS MATARAM
2015
BAB 1
Pengantar: Peran, Sejarah, dan Arah Akuntansi Manajemen
Tujuan Belajar
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen
2. Membedakan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
3. Mendeskripsikan sejarah akuntansi manajemen
4. Mengidentifikasi fokus akuntansi manajemen secara singkat
5. Mendeskripsikan peran akuntan manajemen dalam organisasi
6. Menjelaskan pentingnya perilaku etis bagi manajer dan akuntan manajemen
7. Menyebutkan tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen
SKENARIO
Perhatikan komentar yang dikemukakan oleh beberapa orang dari berbagai organisasi berikut
ini:
A. Partner dari sebuah Firma Hukum. Managing partner dari Collins, Lind, dan
Jefferson, firma hukum regional besar, baru menerima permintaan untuk mangajukan
penawaran atas suatu pekerjaan potensial dari MegaProducts, Inc. (MPI). MPI telah
memutuskan untuk menyerahkan sebagian besar urusan hukumnya kepada pihak luar.
Dalam proposal permintaan tersebut, MPI menginformasikan kepada setiap firma
hukum mengenai catatan jumlah jam jasa hukum dan jenis jasa yang disediakan oleh
staf hukum internal MPI selama lima tahun terakhir. Penawaran tersebut
menginginkan perhitungan biaya per jam secara tetap. Persaingan untuk mendapat
pekerjaan ini sangat ketat. Untuk membuat penawaran yang kompetitif, partner ini
membutuhkan penilaian yang akurat mengenai biaya per jam dari setiap jenis jasa
hukum yang akan dilakukan. Selanjutnya, partner ini akan bisa menghitung biaya rata-
rata ketimbang per jam berdasarkan jumlah jam yang diharapkan dari setiap jenis jasa.
Akhirnya, partner ini akan dapat menghitung tarif tagihan per jam yang dapat
memberikan laba yang masuk akal bagi firma hukum ini.” (Perhitungan biaya produk
dan keputusan perhitungan harga)
B. Manajer Pabrik. Jeff Rand, manajer pabrik mengidentifikasi tiga proyek yang bisa
meningkatkan kualitas dan mengurangi waktu produksi pabrik. Pertama, hanya
memilih pemasok yang menyediakan komponen-komponen dengan tingkat kesalahan
kurang dari satu per seribu. Kedua, proses pembuatan cetakan akan diotomatisasi.
Ketiga, sel-sel produksi akan dibuat untuk setiap produk utama. Jeff tahu bahwa
setelah alternatif-alternatif ini diimplementasikan, ia harus tahu tingkat penurunan
jumlah produk cacat dan apakah waktu berputar benar-benar menurun. Dia juga
memerlukan cara melacak apakah perubahan-perubahan tersebut menurunkan biaya
produksi untuk mengetahui apakah perbaikan biaya telah benar-benar terjadi.
(Perbaikan berkelanjutan)
D. Administrator Rumah Sakit. Setelah membaca laporan kinerja bulanan terbaru dari
subunit-subunit di rumah sakit, administrator ini sangat senang dengan kinerja bagian
laboratorium. Bulan lalu, biaya bagian laboratorium menurun, sedangkan jumlah tes
yang dilakukan meningkat. Penelusuran biaya tersebut telah memungkinkan
laboratorium ini untukk menetapkan harga yang lebih murah sehingga berhasil
menarik banyak pengunjung. Manajer lab menyampaikan kepada administrator bahwa
pendekatan manajemen berbasis aktivitas yang telah diterapkan menghasilkan
penurunan pemborosan secara signifikan. Administrator ini merasa sistem manajemen
tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh subunit lainnya, misalnya di radiologi dan terapi
fisik. (Pengendalian manajerial)
Pertanyaan untuk Direnungkan
1. Siapa yang menggunakan informasi akuntansi manajemen?
2. Untuk tujuan apa informasi akuntansi manajemen digunakan?
3. Apakah sistem akuntansi manajemen perlu menyediakan informasi keuangan dari non
keuangan?
4. Organisasi-organisasi apa yang membutuhkan sistem informasi akuntansi manajemen?
Ketiga tujuan ini menunjukkan manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses
menuju informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah, serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi digunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu,
kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga
pada perusahaan perdagangan, jasa, dan nirlaba.
Pengumpulan Laporan Khusus
Pengukuran Biaya produk
Penyimpanan Biaya Pelanggan
Analisis Anggaran
Pelaporan Laporan Kinerja
Kegiatan Ekonomi Pengelolaan Komunikasi Pribadi
Pengguna
Proses Manajemen
Perencanaan Aktivitas manajerial yang disebut perencanaan adalah formulasi terperinci dari
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Perencanaan memerlukan penetapan
tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, suatu
perusahaan bertujuan menaikkan profitabilitasnya dengan meningkatkan kualitas produknya
secara keseluruhan. Mulai peningkatan kualitas produk, perusahaan akan mampu mengurangi
limbah dan pengerjaan ulang, mengurangi jumlah keluhan konsumen dan perbaikan produk
dalam masa garansi, mengurangi biaya untuk melakukan inspeksi, dan lain-lain sehingga
meningkatkan profitabilitas. Namun, bagaimana cara mencapainya? Manajer harus
mengembangkan suatu rencana yang ketika diimplementasikan akan mengarah pada
pencapaian tujuan yang diinginkan. Contohnya manajer pabrik dapat memulai program
evaluasi pemasok untuk mengidentifikasi dan memilih pemasok yang mau dan mampu
menyediakan komponen-komponen yang tanpa cacat. Contoh lainnya, para pekerja yang
diberdayakan mungkin dapat mengidentifikasi penyebab cacat produksi dan menciptakan
metode baru untuk menghasilkan produk yang akan mengurangi limbah dan pengerjaan
ulang, serta kebutuhan untuk melakukan inspeksi. Metode baru tersebut harus dispesifikasi
dan diperinci secara jelas dalam rencana yang dibuat.
Pengendalian Perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran, setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan dan dimonitor oleh para manajer dan pekerja untuk
memastikan bahwa rencana tersebut berjalan sebagaimana seharusnya. Pengendalian adalah
aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan perbaikan sesuai
kebutuhan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik. Umpan balik
adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau meperbaiki langkah-langkah
yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan balikan tersebut,
manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut
berlangsung, mengambil tindakan perbaikan tertentu agar langkah yang diambil sesuai dengan
rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang ditengah proses implementasi.
Balikan adalah tahap penting dari fungsi pengendalian. Balikan dapat berupa
informasi keuangan atau nonkeuangan. Sebagai contoh, desain ulang alat peluncur pada
Dduffy Tool and Stamping dapat menghemat lebih dari $14,000 per tahun (balikan
keuangan). Selain itu, desain ulang tersebut juga menghilangkan waktu mematikan mesin dan
meningkatkan jumlah unit yang diproduksi per jam (balikan operasional). Kedua pengukuran
tersebut adalah bagian dari sistem informasi akuntansi manajemen dan menunjukkan
informasi yang penting. Balikan keuangan dan nonkeuangan sering disajikan dalam bentuk
laporan formal yang di sebut laporan kinerja yang membandingkan data aktual dengan data
yang direncanakan atau benchmark.
Jenis Organisasi
Penggunaan informasi akuntansi bagi manajer tidak terbatas pada perusahaan manufaktur,
apapun bentuk organisasinya, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam
menggunakan informasi akuntansi. Konsep dasar yang diajarkan dalam buku ini dapat
diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk organisasi. Empat skenario pada awal bab ini meliputi
jasa hukum, manufaktur, perawatan kesehatan, jasa wisata, organisasi yang mencari laba dan
nirlaba. Administrator rumah sakit, direktur perusahaan, dokter gigi, administrator
pendidikan, dan wali kota dapat meningkatkan kemampuan manajerial mereka dengan
bersandar pada konsep dasar dan penggunaan dasar informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem
akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Kedua subsistem akuntansi tersebut
berbeda tujuan, sifat masukan, dan jenis proses yang digunakan untuk mengubah masukan
menjadi keluaran. Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan
keluaran bagi pengguna eksternal dengan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
serta proses yang memenuhi aturan serta konvensi tertentu. Dalam akuntansi keuangan, sifat
masukan, aturan, dan konvensi yang mengatur berbagai proses didefinisikan oleh Securities
and Exchange Commission (SEC), Financial Accounting Standards Board (FASB), dan untuk
perusahaan public, Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). Tujuan
umumnya adalah menyusun laporan eksternal lainnya. Informasi ini digunakan untuk
keperluan, seperti keputusan investasi, evaluasi, aktivitas permonitoran, dan ketentuan
peraturan. Akuntansi keuangan bisa disebut akuntansi eksternal.
Karena sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal
– seperti manajer, eksekutif, dan pekerja sistem akuntansi manajemen dapat disebut sebagai
akuntansi internal. Akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam
merencanakan, mengendalikan dan mengambil keputusan.
Jika akuntansi manajemen dibandingkan dengan akuntansi keuangan, ada beberapa
perbedaan yang dapat diidentifikasi. Beberapa perbedaan penting diringkas pada tampilan 1-
2.
Pengguna Utama. Akuntansi manajemen berfokus pada kebutuhan informasi dari
pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada informasi bagi
pengguna eksternal.
Pembatasan pada Masukan dan Proses. Akuntansi manajemen tidak bergantung pada
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. SEC, PCAOB, dan FASB
menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan.
Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas. Hanya kegiatan-
kegiatan ekonomi tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan prosesnya
harus mengikuti metode yang diterima secara umum. Tidak seperti akuntansi
keuangan, akuntasi manajemen tidak mempunyai lembaga khusus yang mengatur
format, isi, dan aturan dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan
keuangan. Manajer bebas memilih informasi apapun yang mereka inginkan asalkan
dapat dibenarkan atas dasar analisis biaya manfaat.
Jenis Informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan
informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi manajemen,
informasinya dapat berupa informasi keuangan dan nonkeungan, serta bersifat lebih
subjektif.
Orientasi Waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Fungsinya adalah
mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi
manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadin yang telah terjadi,
akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan
di masa mendatang. Manajemen, sebagai contoh, tidak hanya ingin mengetahui biaya
yang dikeluarkan untuk membuat satu produk, tetapi juga biaya yang akan dikeluarkan
untuk membuat suatu produk. Mengetahui biaya yang dikeluarkan dapat membantu
perencanaan pembelian bahan, membuat keputusan penetapan harga, dan sebagainya.
Orientasi masa depan ini dibutuhkan karena akan digunakan untuk mendukung fungsi
manajerial dari perencanaan dan pengambilan keputusan.
Tingkat Agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja sebagai entitas, lini produk, departemen,
dan manajer. Informasi yang sangat terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di lain
pihak, akuntansi keuangan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan dan
memberikan sudut pandang yang lebih agregat.
Keluasan. Akuntansi manajemen jauh lebih luas dari pada akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industri,
ilmu manajemen, dan berbagai bidang lainnya.
Akan tetapi, perlu ditekankan bahwa sistem informasi akuntansi manajemen dan
akuntansi keuangan ialah bagian dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan.
Sayangnya, isi sistem akuntansi manajemen sering didorong oleh kebutuhan dari sistem
akuntansi keuangan. Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari basis
data yang sama yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan
akuntansi keuangan. Banyak organisasi perlu mendesain ulang basis data ini agar lebih
memenuhi kebutuhan pengguna internalnya. Sebagai contoh, meskipun profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan menjadi perhatian investor, manajer perlu mengetahui
profitabilitas dari setiap produk. Sistem akuntasi sebaiknya didesain untuk menyajikan laba
total dan laba untuk setiap produk. Kunci utamanya adalah fleksibilitas sistem akuntansi harus
mampu menyediakan informasi yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula.
Kebanyakan prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemen yang digunakan
pada abad ke-20 dikembangkan antara tahun 1880-1925. Sebelum tahun 1914, banyak
perkembangan awal yang menekankan pada perhitunga biaya produk menelusuri tingkat laba
perusahaan setiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan
strategis. Akan tetapi, penekanan pada hal tersebut mulai ditinggalkan sejak tahun 1925
seiring dengan munculnya pendekatan perhitungan biaya persediaan mengalokasikan biaya
manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal
laporan keuangan perusahaan.
Pelaporan keuangan telah menjadi pendorong untuk membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dalam perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata
secara agregat atas setiap produk karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya
dari setiap produk yang lebih terperinci dan akurat mengenai setiap produk. Sepanjang
perusahaan memproduksi produk-produk sejenis yang membutuhkan sumber daya pada
tingkat yang hampir sama, informasi biaya rata-rata yang disediakan oleh sistem biaya dan
dipengaruhi oleh sistem keuangan sudah cukup memadai walaupun keanekaragaman jenis
produk pada beberapa perusahaan meningkat, kebutuhan informasi biaya yang lebih akurat
tidak akan sebanding dengan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi
tersebut. Pada banyak perusahaan, biaya yang dikeluarkan untuk menyusun sistem biaya yang
terperinci lebih besar dibandingkan manfaatnya.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya
konvensional dilakukan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Para pengguna mendiskusikan
kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem tersebut pada dasarnya terpusat untuk
membuat informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya dari pada
untuk menghasilkan seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem
pelaporan eksternal.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an praktik-prakitik akuntansi manajemen tradisional
yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial banyak ditemukan. Beberapa
pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan tidak berguna.
Perhitungan biaya produk dan sumber daya yang lebih akurat dibutuhkan untuk
memungkinkan manajer meningkatkan kualitas dan produktifitas serta mengurangi biaya.
Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai
usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat
memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Pengelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis
kebutuhan, mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga pelayanan konsumen.
Kebutuhan ini semakin besar saat perusahaan terlibat dalam perdagangan internasional. Kita
melihat hal ini pada berbagai definisi biaya produk. Manajemen berdasarkan aktivitas telah
bergerak dari definisi biaya manufaktur tradisional mengenai biaya produk ke definisi yang
lebih inklusif. Biaya produk ini bisa mencakup biaya desain awal dan tehnik, biaya
manufaktur, biaya distribusi, penjualan, dan pelayanan. Seseorang yang mengerti tentang
pergeseran definisi biaya dari jangka pendek ke jangka panjang dapat menjadi sangat bernilai
dalam penentuan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh,
keputusan strategis bisa menghendaki definisi biaya produk yang membebankan biaya pada
semua aktivitas rantai nilai, sedangkan keputusan jangka pendek yang berkaitan dengan
apakah suatu pesanan khusus harus diterima atau ditolak mungkin membutuhkan biaya
produk yang hanya membebankan biaya marginal atau tambahan.
Mengapa kita berusaha menghubungkan antara akuntansi manajemen dengan
pemasaran, manajemen, teknik, keuangan, dan fungsi-fungsi bisnis lainnya? Ketika
pendekatan rantai nilai digunakan dan nilai bagi pelanggan diutamakan, kita melihat fungsi-
fungsi tersebut saling berhubungan. Suatu keputusan yang memengaruhi satu fungsi akan
memengaruhi fungsi lainnya. Sebagai contoh, banyak perusahaan manufaktur yang
menjalankan praktik perdagangan berkala, praktik yang mendorong (biasanya dengan
memberikan diskon besar) para pedagang besar dan peritel untuk membeli lebih banyak
produk dari yang mampu mereka jual dengan cepat. Akibatnya, persediaan menumpuk dan
pedagang besar serta pengecer menghentikan pembelian selama waktu tertentu. Hal ini
sepertinya merupakan masalah pemasaran, tetapi tidak secara keseluruhan. Ketika penjualan
terhenti, produksi juga terhenti. Jadi, perusahaan trade loading mengalami ketidakmenentuan
dalam produksinya. Perusahaan terkadang berproduksi selama 24 jam untuk memenuhi
permintaan produk berdiskon tinggi. Di lain waktu, perusahaan mengalami kekosongan
permintaan dan pekerja diberhentikan. Akibatnya, penjualan membebani perusahaan dengan
jutaan dolar tambahan biaya produksi. Perspektif lintas fungsional memungkinkan kita
melihat gambar yang besar. Pandangan yang lebih luas ini memungkinkan manajer
meningkatkan kualitas, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan
internal ataupun eksternal, dan meningkatkan efisiensi.
Persaingan Global
Transportasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat telah menyebabkan banyak
perusahaan jasa dan perusahaan manufaktur menjadi pasar global. Beberapa dekade lalu,
perusahaan tidak tahu dan tidak peduli apa yang perusahaan sejenis buat di tempat-tempat
seperti Jepang, Perancis, Jerman, dan Singapura. Perusahaan-perusahaan asing tersebut tidak
bersaing karena pasar yang dipisahkan oleh jarak geografis yang luas. Sekarang mobil buatan
Jepang bisa berada di Amerika Serikat dalam dua minggu. Bankir investasi dan konsultan
manajemen dapat berkomunikasi dengan kantor asing langsung. Perkembangan transportasi
dan komunikasi telah menaikkan tarif untuk semua perusahaan. Pada saat yang sama,
peningkatan besar dalam produktivitas dan kualitas dengan perusahaan asing telah
menempatkan tekanan persaingan yang luar biasa pada perusahaan-perusahaan di AS. Sebagai
contoh, Kodak, sedang mengembangkan Photo CD, sebuah teknologi tinggi untuk
mentransfer foto ke CD untuk digunakan dalam dokumen elektronik. Namun, perusahaan
memiliki hampir enam ratus pesaing dalam teknologi penyimpanan optik. Untuk berhasil,
Kodak harus menjadi pembentuk teknologi dan menjadi produsen yang menetapkan harga
murah. Karena tekanan-tekanan kompetitif yang intens, biaya pembuatan keputusan yang
buruk berdasarkan informasi yang berkualitas rendah telah membuat penurunan dengan
signifikan. Dengan demikian, meningkatnya persaingan global telah menciptakan permintaan
untuk mengembangkan informasi akuntansi manajemen.
Waktu adalah elemen penting dalam semua tahap rantai nilai. Perusahaan-perusahaan kelas
dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek
siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengirim produk atau
jasanya dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah, yaitu waktu
yang tidak bernilai bagi pelanggan (misalnya, waktu yang dibutuhkan untuk memuat produk
ke kapal). Menariknya, pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah berjalan seiring
dengan peningkatan kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah peningkatan respons terhadap
pelanggan.
Tingkat inovasi teknologi telah meningkat dalam banyak industri dan umur suatu
produk dapat menjadi pendek. Manajer harus mampu merespons secara cepat dan tepat
perubahan kondisi pasar. Informasi yang memungkinkan mereka untuk menyelesaikan
masalah ini harus tersedia. Sebagai contoh, Hewlett Packard telah menemukan bahwa lebih
baik kelebihan anggaran 50 persen dalam pengembangan produk baru daripada terlambat
enam bulan meluncurkan ke pasar. Korelasi antara biaya dan waktu ini adalah jenis informasi
yang harus tersedia pada suatu sistem informasi akuntansi manajemen.
Dua kemajuan signifikan yang berhubungan dengan teknologi informasi. Salah satunya erat
dengan manufaktur komputer terpadu. Dengan manufaktur otomatis, komputer digunakan
untuk memantau dan mengendalikan operasi. Karena komputer sedang digunakan, cukup
banyak informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer tentang
apa yang terjadi di lantai hampir seperti yang terjadi. Sekarang memungkinkan untuk
memberi jalur kepada produk terus menerus saat mereka bergerak melalui pabrik dan
melaporkan (secara real-time) hal-hal seperti unit yang diproduksi, bahan yang digunakan,
sisa, dan biaya produk. Hasilnya adalah sebuah sistem informasi yang sepenuhnya terintegrasi
oleh perusahaan dengan data pemasaran dan akuntansi.
Peningkatan otomatisasi baik kuantitas dan ketepatan waktu informasi. Bagi
manajer untuk mengeksploitasi nilai dari sistem informasi yang lebih kompleks sepenuhnya.
Mereka harus memiliki akses ke data sistem dan dapat mengekstrak dan menganalisis dengan
cepat dan efisien. Hal ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa alat untuk analisis harus kuat.
Kemajuan besar kedua memasok peralatan yang diperlukan. Ketersediaan komputer
pribadi (PC), perangkat lunak spreadsheet, dan paket grafis. PC berfungsi sebagai komunikasi
link ke sistem informasi perusahaan, dan manajer spreadsheet dan grafik program memasok
dengan kemampuan analitis untuk menggunakan informasi tersebut. PC dan alat bantu
perangkat lunak yang tersedia untuk manajer di semua jenis organisasi. PC dan user, Paket
perangkat lunak ramah lingkungan memungkinkan manajer untuk melakukan banyak analisis
mereka sendiri dan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada sistem informasi terpusat
departemant. Paket perangkat lunak ramah lingkungan memungkinkan manajer untuk
melakukan banyak analisis mereka sendiri dan untuk mengurangi ketergantungan mereka
pada sistem informasi terpusat departemant. Jika sebuah PC berperan sebagai sebuah terminal
dan menghubungkan database sebuah organisasi, manajer dapat mengakses informasi lebih
cepat dan menyiapkan berbagai kperluan untuk laporannya. Akuntan manajemen sekarang
memiliki fleksibilitas untuk merespon kebutuhan manajerial untuk biaya produk yang lebih
kompleks. Selain itu, kemampuan perkembangan komputer sekarang yang tersedia
memungkinkan untuk menghasilkan laporan pada dasar yang dibutuhkan. Banyak perusahaan
telah menemukan bahwa peningkatan respon dari sistem akuntansi manajemen kontemporer
memungkinkan mereka untuk mewujudkan penghematan biaya yang signifikan dengan
menghilangkan volume besar laporan bulanan yang dihasilkan secara internal.
Meningkatkan teknologi dan proses memiliki efek dramatis terhadap lingkungan perusahaan.
Perubahan ini, pada gilirannya, mempengaruhi sistem produk-biaya, sistem kontrol, perilaku
biaya dan dapat dilacak, penganggaran modal, dan banyak praktik akuntansi manajemen
lainnya.
Sebagai industri cerobong asap tradisional telah menurun tingkat kepentingannya, sektor jasa
ekonomi telah menjadi semakin penting. Sektor jasa memperluas sekitar tiga perempat dari
ekonomi AS dan kesempatan kerja. Banyak layanan yang diekspor; ini menyumbang surplus
perdagangan $ 59,000,000,000 pada tahun 1992. Para ahli memprediksi bahwa sektor ini akan
terus tumbuh sebagai layanan produktif yang terus tumbuh. Deregulasi banyak layanan
(misalnya penerbangan, jasa keuangan dan telekomunikasi) telah meningkatkan persaingan di
industri jasa. Banyak organisasi pelayanan berebut untuk bertahan hidup. Dalam lingkungan
yang dideregulasi, banyak masalah yang dihadapi produsen mulai muncul; kualitas;
produktivitas, efisiensi biaya, kepuasan pelanggan, dan persaingan berbasis waktu. Masalah
yang kompetitif ini telah membuat manajer perusahaan layanan lebih sadar akan kebutuhan
untuk menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. dengan permintaan untuk informasi yang lebih baik dan
produktivitas, sektor jasa akan meningkatkan permintaan untuk informasi akuntansi
manajemen.
Isu sentral dari tren layanan-sektor adalah kebutuhan untuk peningkatan kesadaran
kegunaan akuntansi manajemen. Tujuan pertemuan ini dapat dicapai untuk sebagian besar
dengan menggambarkan penerapan konsep akuntansi manajemen untuk pengaturan layanan
berbasis. Selain itu, karakteristik unik dari perusahaan jasa mengharuskan kita untuk
memperluas dan mengadaptasi teknik akuntansi manajemen dengan keadaan khusus mereka.
Permintaan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah mengarah
pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen berdasarkan aktvitas
adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem yang memfokuskan perhatian
manajemen pada berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan
laba yang dihasilkan. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas dapat meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-
tama dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa
aktivitas dilakukan dan seberapa baik aktivitas dilakukan. Hal itu bertujuan menemukan cara
melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien dan menghapus aktivitas yang tidak
memberikan nilai bagi pelanggan. Peter Drucker, guru manajemen yang dihormati secara
internasional, menunjukkan semakin pentingnya biaya berdasarkan aktivitas (manajemen):
Akuntansi biaya tradisional di bidang manufaktur tidak merekam biaya non produksi seperti
biaya kualitas rusak, atau dari mesin yang rusak, atau dibutuhkan bagian yang tidak
terkendali. Namun biaya-biaya yang tidak tercatat dan tidak terkendali dalam beberapa
pabrik menjalankan setinggi biaya yang akuntansi tradisional tidak rekam. Sebaliknya,
metode baru biaya akuntansi dikembangkan dalam sepuluh tahun terakhir disebut-catatan
akuntansi "berdasarkan aktivitas" pencatatan akuntansi seluruh biaya. Dan hal tersebut
menghubungkan mereka, seperti akuntansi tradisional yang tidak bisa untuk nilai tambah.
Dalam 10 tahun ke depan seharusnya digunakan secara umum, dan mereka akan memiliki
kendali operasional dalam perusahaan.
Saat ini, bisnis bergerak lebih cepat daripada sebelumnya. Perubahan-perubahan dalam
teknologi, komunikasi, kondisi ekonomi, dan lingkungan hukum memengaruhi perusahaan
dan akuntan manajemen dalam cara-cara yang baru. Akuntan manajemen harus mendukung
manajemen dalam semua tahap pengambilan keputusan bisnis. Sebagai ahli dalam akuntansi,
mereka harus cerdas, siap sedia, mengikuti perkembangan terbaru, serta memahami kebiasaan
dan praktik dari semua negara tempat perusahaan mereka beroperasi. Mereka diharapkan
memiliki pengetahuan tentang lingkungan hukum dari bisnis, khususnya mengenai Sarbanes-
Oxley Act tahun 2002.
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran
pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi
disebut sebagai posisi lini. Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggung jawab
secara langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf.
Sebagai contoh, anggaplah misi dasar suatu organisasi adalah memproduksi dan
menjual printer laser. Wakil direktur bidang manufaktur dan pemasaran, manajer pabrik, serta
perakit termasuk dalam posisi lini. Wakil direktur bidang keuangan dan sumber daya
manusia, akuntan biaya, serta manajer pembelian termasuk posisi staf.
Bagan organisasi parsial yang ditunjukkan pada Tampilan 1-3 mengilustrasikan posisi
bagian produksi dan keuangan. Karena salah satu tujuan dasar organisasi adalah
memproduksi, orang-orang yang terlibat secara langsung di bagian produksi termasuk dalam
posisi lini. Meskipun akuntan manajemen, seperti pengontrol dan manajer akuntan biaya juga
berpengaruh terhadap organisasi, mereka tidak berwenang terhadap manajer bagian produksi.
Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan keputusan yang berpengaruh terhadap
produksi. Namun, akuntan manajemen dapat memberikan masukan yang signifikan dalam
berbgai kebijkan dan keputusan melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi
akuntansi.
Pengontrol, kepala bagian akuntansi, mengawasi semua Departemen Akuntansi.
Karena perannya yang penting dalam operasi suatu organisasi, pengontrol sering dipandang
sebagai anggota dari tim manajemen puncak dan diikutsertakan dalam aktivitas perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sebagai kepala bagian akuntansi, pengontrol
bertanggung jawab terhadap kebutuhan akutansi, baik secara internal maupun eksternal.
Tanggung jawab tersebut dapat mencakup pertanggung jawaban langsung untuk audit
internal, akuntansi biaya, akuntansi keuangan (termasuk laporan SEC dan laporan keuangan),
akuntansi sistem (termasuk analisis, desain, dan pengendalian internal), dan pajak. Tugas dan
organisasi bagian pengontrol berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Sebagai
contoh, departemen audit internal di beberapa perusahaan dapat melapor secara langsung
kepada wakil direktur bidang keuangan. Departemen sistem juga dapat melapor secara
langsung kepada wakil direktur bidang keuangan atau wakil direktur lainnya. Suatu bentuk
organisasi yang mungkin pada bagian pengontrol juga ditunjukkan pada tampilan 1-3.
Bendahara bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan. Tepatnya, bendahara
mencari dana serta mengelola kas dan investasi. Bendahara dapat juga bertanggung jawab atas
pemberian kredit, penagihan, dan asuransi. Seperti yang terlihat pada Tampilan 1-3,
bendahara melapor kepada wakil direktur bidang keuangan.
Direktur
Fungsi Lini Fungsi Staf
Wakil Wakil
Direktur Direktur
Produksi Keuangan
Pengawas
Pengontrol Bendahara
Produksi
Operator Operator
Audit Internal Biaya Keuangan Sistem Pajak
Mesin Perakitan
Perilaku Etis
Perilaku etis melibatkan pemilihan tindakan-tindakan yang “benar”, “sesuai”, dan “adil”.
Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau tidak sesuai, dan keputusan yang kita
buat dapat adil atau berat sebelah. Meskipun orang sering berbeda pandangan terhadap arti
istilah etika, tampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua sistem etika.
Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok bertanggung jawab
untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya
merupakan inti dari tindakan yang etis.
Pemikiran mengenai pengorbanan kepentingan seseorang untuk kebaikan orang lain
menghasilkan beberapa nilai inti – nilai-nilai yang mendeskripsikan arti dari benar dan salah
secara lebih konkret. James W. Brackner, penulis Ethics Column dalam Management
Accounting, melakukan observasi berikut ini.
Pendidikan etika dan moral harus memiliki kesepakatan tentang nilai-nilai yang
dianggap “benar” agar mempunyai arti. Sepuluh dari nilai-nilai itu diidentifikasi dan
dideskripsikan oleh Michael Josephson dalam “Teaching Ethical Decision Making and
Principal Reasoning”. Studi terhadap sejarah, filsafat, dan agama melahirkan suatu konsensus
yang kuat mengenai nilai-nilai tertentu yang bersifat universal dan abadi bagi kehidupan yang
beretika.
Sepuluh nilai inti itu menghasilkan prinsip-prinsip yang membedakan antara benar
dan salah dalam istilah umum. Dengan demikian, nilai tersebut menyediakan petunjuk
tingkah laku.
Sepuluh nilai inti yang dimaksudkan dalam kutipan, yaitu:
1. Kejujuran,
2. Integritas,
3. Pemenuhan janji,
4. Kesetiaan,
5. Keadilan,
6. Kepedulian terhadap sesama,
7. Penghargaan kepada orang lain,
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab,
9. Usaha untuk mencapai kesempurnaan,
10. Akuntabilitas.
Organisasi umumnya menetapkan standar perilaku untuk para manajer dan karyawannya.
Asosiasi-asosiasi profesional juga menetapkan standar etika. Sebagai contoh, Institute of
Management Accountants (IMA) telah membuat standar etika untuk akuntan manajemen.
Pada tahun 2005, IMA mengeluarkan revisi pernyataan yang menguraikan tentang standar
perilaku etis bagi akuntan manajemen. Revisi pernyataan itu disebut “Statement of Ethical
Professional Practice” (Pernyataan Praktik Profesional yang Beretika) yang didesain agar
sesuai dengan yang dinyatakan dalam Sarbanes-Oxley Act 2002 dan untuk memenuhi
kebutuhan global dari para anggota internasional IMA. Revisi pernyataan ini didasarkan pada
prinsip kejujuran, keadilan, objektivitas, dan tanggung jawab. Pernyataan Praktik Profesional
yang Beretika dan resolusi yang direkomendasikan atas konflik etika disajikan pada Tampilan
1-4.
Untuk mengilustrasikan aplikasi pernyataan tersebut, misalkan bonus untuk manajer
meningkat seiring dengan peningkatan laba. Manajer tersebut memiliki insentif untuk
berusaha meningkatkan laba, termasuk pendekatan yang tidak etis. Sebagai contoh, manajer
tersebut dapat meningkatkan laba dengan cara, misalnya, menunda promosi pegawai yang
seharusnya menerima promosi atau menggunakan bahan baku murah untuk memproduksi
barang. Dalam kasus ini, jika motifnya meningkatkan pendapatan dan bonus, perilaku ini
termasuk tidak etis. Tindaka ini bukan untuk kepentingan perusahaan maupun para pegawai.
Akan tetapi, sipakah yang harus disalahkan? Bagaimanapun, sistem pemberian penghargaan
sangat memengaruhi usaha manajer untuk meningkatkan laba. Apakah sistem penghargaan
yang salah atau apakah manajer yang berperan dala meningkatkan laba tersebut yag salah atau
keduanya?
I. Kompetensi
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Mempertahankan tingkat keahlian profesional yang memadai dengan cara
mengembangkan pengetahuan dan keahliannya secara terus-menerus;
2. Melakukan berbagai kewajiban profesional sesuai dengan berbagai hukum, peraturan,
dan standar teknis yang relevan;
3. Memberikan informasi pendukung keputusan dan berbagai rekomendasi yang akurat,
jelas, singkat, dan tepat waktu;
4. Mengetahui dan mengomunikasikan berbagai batasan profesi atau hambatan lainnya
yang akan menghalangi penilaian secara bertanggung jawab ataupun kinerja yang baik
dalam suatu aktivitas.
II. Kerahasiaan
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Merahasiakan suatu informasi, kecuali jika pengungkapannya telah disahkan atau
dibutuhkan secara hukum;
2. Memberitahukan kepada semua pihak yang relevan mengenai penggunaan yang benar
atas informasi rahasia. Memonitor aktivitas para bawahannya untuk memastikan
ketaatan;
3. Menghindari penggunaan informasi secara rahasia untuk keuntungan yang melanggar
hukum atau tidak etis.
III. Integritas
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Mengurangi berbagai pertentangan kepentingan aktual; berkomunikasi secara reguler
dengan para rekan bisnis untuk menghindari pertentangan kepentingan yang mungkin
ada.
2. Memberitahukan semua pihak mengenai potensi pertentangan;
3. Menghindari keterlibatan dalam tindakan apa pun yang akan menimbulkan kecurigaan
dalam hal pelaksanaan kewajibannya secara etis;
4. Tidak terlibat dalam tindakan atau mendukung aktivitas apa pun yang dapat
mendiskreditkan profesi.
IV. Kredibilitas
Setiap anggota bertanggung jawab:
1. Mengomunikasikan informasi secara adil dan objektif;
2. Mengungkapkan semua informasi yang secara wajar dapat diperkirakan akan
berpengaruh pada pemahaman pemakainya atas laporan, analisis, atau rekomendasi
terkait;
3. Mengungkapkan berbagai penundaan atau kekurangan dalam ketepatan waktu
informasi, pemrosesannya, atau pengendalian internal sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan/atau hukum yang berlaku.
Resolusi untuk Pertentangan Kepentingan
Dalam mengaplikasikan Standar Praktik Profesional yang Beretika, Anda mungkin akan
menghadapi berbagai masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak beretika atau
mengatasi konflik etika tertentu. Ketika dihadapkan pada berbagai masalah etika, Anda harus
menaati kebijakan yang dibuat perusahaan mengenai resolusi untuk konflik semacam itu. Jika
berbagai kebijakan ini tidak dapat mengatasi konflik etika terkait, Anda harus
mempertimbangkan untuk melakukan berbagai tindakan berikut.
1. Mendiskusikan masalah dengan atasan langsung Anda, kecuali jika ternyata atasan
Anda terlibat. Jika atasan Anda terlibat, maka beritahukan masalah tersebut kepada
atasan pada tingkat selanjutnya. Jika Anda tidak mendapatkan resolusi yang
memuaskan, sampaikan masalah tersebut kepada pihak manajemen tingkat
selanjutnya. Jika atasan langsung Anda adalah CEO perusahaan atau yang setingkat,
maka pihak otoritas yang dapat diterima untuk melakukan pengkajian adalah
kelompok seperti komite audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan komisaris,
atau para pemilik. Kontak dengan mereka yang berada di atas tingkat atasan langsung
Anda harus dilakukan hanya dengan sepengetahuan atasan langsung Anda dengan
asumsi bahwa atasan langsung Anda tidak terlibat. Komunikasikan masalah itu kepada
berbagai pihak berwenang atau orang-orang yang berada di luar perusahaan atau yang
terlibat dengan suatu organisasi akan dianggap sebagai hal yang tidak pantas, kecuali
jika Anda yakin telah terjadi pelanggaran hukum.
2. Klarifikasikan berbagai masalah etika yang relevan dengan melakukan diskusi tertutup
dengan Konselor Etika IMA atau penasihat terkait lainnya untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik atas berbagai kemungkinan tindakan yang dapat
dilakukan.
3. Berkonstrasilah dengan pengacara Anda mengenai berbagai kewajiban hukum dan hak
hukum Anda yang berkaitan dengan pertentangan etika.
Tampilan 1-4 Pernyataan Praktik Profesional yang Beretika dari IMA
Sertifikasi
Banyak sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Kita akan membahas tiga jenis
sertifikasi utama, yaitu Certificate in Management Accounting (CMA), Certificate in Public
Accounting (CPA), dan Certificate in Internal Auditing (CIA). Setiap sertifikasi menawarkan
kenggulan tertentu bagi akuntan manajemen. Dalam setiap kasus, seorang pelamar harus
memenuhi pendidikan khusus, pengalaman tertentu, dan lulus ujian saringan untuk
mendapatkan sertifikat. Jadi, ketiga sertifikasi tersebut merupakan bukti bahwa pemegang
sertifikat telah memenuhi tingkat minimum kompetensi profesional.
Selain itu, ketiga sertifikasi tersebut mewajibkan pemegangnya melanjutkan
pendidikan profesional untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Karena sertifikasi
menyatakan suatu komitmen atas kompetensi profesional, banyak organisasi yang mendorong
para akuntan manajemen mereka untuk mendapatkan sertifikat tersebut.
CMA
Pada tahun 1974, Institute of Management Accountants (IMA) mensponsori sertifikasi baru
yang disebut Certificate in Management Accounting. Sertifikasi ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan khusus para akuntan manajemen. Seorang akuntan manajemen yang
bersertifikasi (Certified Management Accountants – CMA) telah lulus suatu ujian kualifikasi
yang ketat, memiliki pengalaman yang dibutuhkan, dan berpartisipasi dalam melanjutkan
pendidikan.
Salah satu kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA adalah lulus ujian
kualifikasi. Ujian tersebut menekankan pada empat bidang, yaitu: (1) ilmu ekonomi,
keuangan, dan manajemen, (2) akuntansi dan pelaporan keuangan, (3) pelaporan manajemen,
analisis, dan isu-isu perilaku, dan (4) analisis keputusan dan sistem informasi. Bagian-bagian
dari ujian tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi manajemen dan menggarisbawahi
observasi sebelumnya bahwa akuntansi manajemen memerlukan pengetahuan antardisiplin
ilmu lebih banyak daripada bidang-bidang lain dalam akuntansi.
Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin
ilmu yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik. Sejak permulaan,
program CMA sangat sukses. Sekarang ini, banyak perusahaan yang mensponsori dan
membayar pendidikan persiapan bagi akuntan manajemen mereka untuk mengikukti ujian
kualifikasi, serta memberikan insentif finansial untuk mendorong pemerolehan CMA.
CPA
Certificate in Public Accounting adalah sertifikasi yang paling tua dan paling dikenal dalam
akuntansi. CPA bertujuan menyediakan kualifikasi, minimal profesional bagi auditor
eksternal. Tanggung jawab auditor eksternal adalah menyediakan jaminan tentang keandalan
laporan keuangan perusahaan. Akuntan publik bersertifikasi (Certified Public Accountant –
CPA) diizinkan (oleh hukum) untuk menjadi auditor eksternal. CPA harus lulus ujian negara
dan mendapat lisensi dari negara tempat dia melakukan praktik. Walaupun CPA tidak
berorientasi pada akuntansi manajemen, CPA banyak dimiliki oleh akuntan manajemen.
CIA
Sertifiksi lain yang tersedia untuk akuntan internal adalah Certificate in Internal Auditing.
Faktor pendorong adanya sertifikasi ini pada tahun 1974 adalah sama dengan penyebab
munculnya CMA. Pemeriksaan internal berbeda dengan pemerikasaan eksternal dan
akuntansi manajemen, serta banyak auditor internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi
khusus. Seorang auditor internal bersertifikasi (Certified Internal Auditor – CIA) telah lulus
ujian komprehensif yang didesain untuk memastikan kompetensi teknis dan memiliki
pengalaman kerja selama dua tahun.
Istilah-istilah Penting
Latihan
Diminta
a. Input
b. Proses
c. Output
d. Tujuan objektif
Duffy Tool dan Stamping telah membentuk “tim-tim unggulan” yang terdiri atas para
karyawan lini produksi. Tim-tim ini diperintahkan untuk memperbaiki proses produksi dan
meningkatkan keselamatan karyawan. Tim-tim tersebut mengikuti metode penyelesaian
masalah yang sangat terstruktur dan banyak memperbaiki bagian produksi dan keselamatan
kerja. Selama periode enam tahun, laba sebelum pajak perusaahan meningkatkan setiap
tahunnya. Manajemen Duffy sangat menghargai tim-tim unggulan tersebut karena penurunan
biaya dan peningkatan laba.
Perusahaan lain, Grand Rapids Spring and Wire Products, telah membentuk perusahaan
mini pada pabrik mereka. Perusahaan mini tersebut bertujuan agar setiap karyawan merasa
memiliki perusahaannya. Setiap perusahaan mini memiliki sendiri pemasok dan pelanggan
(semua di dalam pabrik tersebut). Selain itu, setiap perusahaan mini disediakan tenaga
pendukungannya sendiri: akuntan, teknis, tenaga pemasaran, dan lain-lain. Setiap individu
pada perusahaan mini bertanggung jawab menegembangkan serta menjaga hubungan baik
dengan pemasok dan pelanggan, mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan
mengembangkan serta menerapkan solusi terhadap permaslaahan tersebut. Fokus dari setiap
perusahaan mini adalah kualitas, biaya, pengiriman, keselamatan, dan moral. Perusahaan telah
berhasil menciptakan budaya kualitas, berdaya saing, manufaktur kelas dunia, dan telah
menjadi organisasi “pembelajaran”.
Diminta
1. Apakah tujuan tim unggulan dan perusahahaan mini? Apakah kedua perusahaan
berhasil mencapai tujuan-tujuan tersebut?
2. Menurut Anda, apakah pemeberdayaan karyawan adalah ide yang bagus? Jelaskan
jawaban anda! Jika ya, apakah Anda melihat manfaatnya? Jelaskan!
3. Jika ada, peran apa yang dimainkan oleh informasi akuntansi manajemen dalam
pemberdayaan karyawan?
4. Menurut Anda, apakah arti “budaya kualitas”? Apa yang dimaksud dengan organisasi
“ pembelajaran”?