Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI MANAJEMEN STRATEGI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi dan kompetisi ekonomi, para pelaku senantiasa

berupaya menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas tinggi dengan

biaya yang relatif kecil. Kondisi ini sudah barang tentu memotivasi

perusahaan perusahaan untuk mengambil langkah - langkah untuk turut

berpartisipasi dalam persaingan global dan memperoleh keunggulan

kompetitif, untuk itu diperlukan suatu system akuntansi manajemen yang

memadai.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang dijelaskan pada latar belakang di atas, maka

masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Frekuensi Penggunaan dan Kemanfaatan Teknik-teknik

Akuntansi Manajemen Strategik

2. Bagaimana Pengaruh Strategi Prioritas terhadap Penerapan Teknik-teknik

Akuntansi manajemen Strategik?

3. Bagaimana Pengaruh Penerapan Teknik-teknik Akuntansi Manajemen

Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan ?

4. Bagaimana Pengaruh Interaksi Strategi Prioritas dan Teknik Akuntansi

Manajemen Strategik Terhadap Kinerja Perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan

sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui Frekuensi Penggunaan dan Kemanfaatan Teknik-teknik

Akuntansi Manajemen Strategik Di Perusahaan.

2. Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang Pengaruh

Strategi Prioritas terhadap Penggunaan Teknik-teknik Akuntansi

manajemen Strategik.

3. Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang Pengaruh

Penerapan Teknik - teknik Akuntansi Manajemen Strategik Terhadap

Kinerja Perusahaan

4. Untuk mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang Pengaruh

Interaksi Strategi Prioritas dan Teknik Akuntansi Manajemen Strategik

Terhadap Kinerja Perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Secara akademisi diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk melihat

apakah sistem akuntansi tradisional masih relevan digunakan atau tidak

relevan lagi .

2. Perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh prioritas strategi serta praktek- praktek akuntansi manajemen

untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan .

3. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang akan mendalami lebih lanjut, penelitian ini diharapkan
sebagai bahan informasi dan sebagai bahan studi banding dari hasil

penelitian sebelumnya.

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Akuntansi Manajemen Strategik

Akuntansi Manajemen strategis menekankan informasi yang berhubungan

dengan faktor eksternal bagi perusahaan. Itu menguji pengambilan keputusan

terkait dengan operasi bisnis dan isu-isu strategis administrasi keuangan.

2.1.2 Perbedaan Akuntansi Manajemen Konvensional dengan Akuntansi

Manajemen Strategik

Akuntansi manajemen (tradisional) cenderung mengarah pada tingkat

operasional, . Oleh karena itu, manajemen memerlukan sistem akuntansi

manajemen strategik untuk meninjau organisasi secara tepat dan mengetahui

posisi persaingannya. Sistem tersebut harus dapat digunakan untuk

meninjau dan memeriksa ke dalam dan ke luar organisasi, pangsa pasar

relatif produk yang ada, posisi daur hidup produk, prospek pasar, bauran

produk yang diproduksi, dan menyusun laporan harga pokok produk dalam

satuan kurva beberapa periode. Oleh karena itu analisis yang dilakukan

tidak hanya didasarkan pada organisasi secara individual, namun harus

didasarkan pada keunggulan relatif dibandingkan dengan pesaingnya.

Dengan demikian akuntansi manajemen harus dapat digunakan untuk

menganalisis biaya, kinerja pasar, dan pilihan strategi para pesaing

perusahaan di masa lalu maupun di masa depan.


2.1.2 Teknik-Teknik Akuntansi Manajemen Strategik

2.1.2.1.Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).

Menurut Hansen Mowen (1997) mendefenikan manajemen berdasarkan aktivitas

adalah “Activity Based Manajement is a system wide integrated approach that

focuses manajement’s attention on activities with objective of improving

customers value and profit achieved by providing this value”(P.30), dengan kata

lain , ABM merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian

manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima

oleh pelanggan (customer value).

2.1.2.2 Activity-Based Costing (ABC)

Menurut Hansen Mowen (2004:292) menyatakan bahwa Activity Based Costing

adalah metode costing yang dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi

manajer untuk keputusan strategik dan keputusan lainnya yang mungkin

mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap.

2.1.2.3 BSC (Balanced Scorecard )

Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan

sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan strategi (Hansen, Mowen,

2006). Visi dan strategi organisasi diterjemahkan ke dalam tujuan operasional dan

ukuran kinerja yang terdapat dalam 4 pespektif.

2.1.2.4 Benchmarking

Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau

umumnya manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur

dan
membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa

unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal

2.1.2.5 Attribute Costing

Menurut Cravens & Guilding ( dalam Cinquini Renucci 2007 The costing of

specific product attributes that appeal to customers. Attributes considered may

include: reliability, warranty arrangements, aft er sale service. produk dianggap

sebagai sebuah fitur yang berbeda, dalam hal ini vena, Bromwich (1990)

mendukung kemungkinan untuk melihat atribut produk sebagai objek biaya .

Atribut membedakan produk, dan dari atribut produk dan selera konsumen

.2.1.2.6 Competitive Posistion Monitoring

Teknik ini didasarkan pada ketentuan dan informasi pesaing. Analisa persaingan

adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis

(strategy question) yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta

kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa berguna untuk mendasari keputusan

tentang produk yang dipasarkan .

2.1.2.7 Competitor Cost Assessment

Teknik ini berbeda dengan teknik sebelumnya, penilaian biaya didasarkan pada

keunikan dari struktur biaya pesaing (Simmonds, 1981). Berbagai informasi

didapat dari sumber yang berbeda. Ward (1992) menyarankan beberapa sumber

informasi tersebut seperti observasi fisik, pemasok umum, pelanggan ataupun

mantan karyawan pesaing.

2.1.2.8 Competitor Performance Appraisal on Public Financial Statement


Teknik ini merupakan Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh

pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil

operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk

menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan

kinerja perusahaan pada masa mendatang.

2.1.2.9 Life Cycle Costing

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini menggambarkan riwayat produk

sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup

Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam

pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika

bersaing suatu produk.

2.1.2.10 Quality Cost

Biaya kualitas telah menjadi syarat dalam bersaing di pasar. Teknik ini

mengelompokkan biaya-biaya yang terkait dengan kualitas seperti biaya

pencegahan, biaya penilaian serta biaya kegagalan baik internal maupun eksternal

(Heagy, 1991). Persaingan modern juga membutuhkan biaya pemantauan

terhadap keselamatan lingkungan.

2.1.4.11 Stategic Costing

Sistem penetapan biaya secara progresif masuk ke proses manajemen strategis. Ini

berarti system biaya eksplisit harus mempertimbangkan strategi keunggulan

kompetitif jangka panjang

2.1.4.12 Strategic Pricing


Simmonds (1982) menjelaskan bahwa focus pada teknik ini adalah penggunaan

informasi pesaing dan melihat reaksinya terhadap perubahan harga, skala

ekonomi, pengalaman, dan proses penentuan harga.

2.1.4.13 Target Costing

Jadi target costing adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang

difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur , sehingga

target costing ini digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses desain

dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya

operasional produk dimasa depan.

2.1.4.14 Value Chain Costing

Dengan demikian analisis Value Chain dapat digunakan sebagai salah satu alat

analisis manajemen biaya untuk pengambilan keputusan strategis dalam

menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Keputusan untuk menentukan

strategi kompetitif yang akandiaplikasikan, apakah menggunakan strategi: Low

Cost atau diferensiasi (Porter, 1985), untuk berkompetisi di pasar.

2.2 Strategy Priority

Strategi perusahaan atau organisasi merupakan suatu kajian yang selalu menarik

untuk di Dari bermacam-macam strategi generik ini akan dipilih beberapa strategi

sebagai prioriti untuk diimplementasikan. Setidaknya, terdapat dua aliran besar

yang dijadikan landasan pembahasan Strategik perusahaan, yaitu kajian tentang

Strategik-Strategik utama (grand Strategik) dan Strategik-Strategik generik

(generic Strategik). Strategik utama merupakan seperangkat alternatif Strategi


perusahaan yang secara umum dijadikan ‘patokan’ dalam menentukan Strategi

yang akan diambil oleh suatu perusahaan.

1. Strategi (cost leadership)

Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi

produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat

rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen

yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau

menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku

pelanggan,

2. Strategi differentiation

Strategi Pembedaan Produk (Differentiation), mendorong perusahaan untuk

sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.

Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu

perusahaan untuk menarik minat sebesar - besarnya dari konsumen potensialnya.

Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan

sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata

maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai

kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan

berbagai hal lainnyayang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari

diferensiasi. Strategik jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial

yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price


insensitive). Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai tingkatan diferensiasi.

tidak memberikan jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-

produk standar yang beredar

telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat

melakukan peniruan dengan cepat. Contoh penggunaan Strategi ini secara tepat

adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh

pesaing.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan , penelitian ini berhasil mencapai

hasil-hasil sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara Strategi Prioritas dengan Penerapan Akuntansi

Manajemen Strategik dengan hubungan tergolong kuat dengan arah positif

2. Terdapat hubungan yang kuat antara variabel Penerapan Akuntansi

Manajemen Strategik dengan Kinerja Perusahaan. menunjukkan hubungan

yang kuat antara Penerapan Akuntansi Manajemen Strategic dengan

Kinerja Perusahaan.

3. Ada hubungan antara Strategi Prioritas dan Penerapan Akuntansi

Manajemen Strategik secara bersama berhubungan kuat positif dengan

kinerja perusahaan.

4. Sebagian besar perusahaan elektronik di kawasan Batamindo sudah

menggunakan Teknik Akuntansi Manajemen Strategik.


5. Sebagian besar perusahaan elektronik di kawasan Batamindo menyatakan

bahwa Teknik Akuntansi Manajemen Strategik ini bermanfaat untuk

pengambilan keputusan, dan terhadap kinerja perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ant Anthony, Robert N., David F. Hawkins, Kenneth A Merchant, 1999,


Accounting Text and cases. Tenth edition. Me Graw - Hill
Richard D. Irwin, D, Irwin, S. Singapore.

Atkinson.. Kaplan and Mark Young, 2004 Management Accounting. Fourth


Edition. Pearson Prentice Hall.

Bromwich M., 1990, The case for Strategikkc management accounting: the role of
Accounting Information for Strategy in Competitive

MarketsChenhall RH, 2005, Integrative Strategik performance management


systems, Strategik

Alignment of manufacturing, learning and Strategikkc outcomes: an exploratory


study, Accounting, Organizations and Society, 30, pp. 395-422.

Cushing, B. E, 1994. Accounting Infomation System and Business Organizations.


Additions - Wesley Publishing Company Inc - Texas.

Chow, Chee W., Kamal M. Haddad, dan James E. Williamson. “Applying


Balanced Scorecard

to Small Companies” Articles of Merit, International Federation of Accountant


(IFAC), 1998, hal. 11-18.

Anda mungkin juga menyukai